A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU RI No.
44 Tahun 2009). Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit
juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
medik (Irwandy, 2019).Kemajuan dalampengobatan modern dan munculnya
klinik rawat komprehensif memastikan bahwa pasien hanya dirawat di rumah
sakit ketika mereka betul -betul sakit, telah mengalami kecelakaan atau sakit
parah.Rawat inap(opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien
oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Perawatan rawat inap adalah
perawatan pasien yang kondisinya memerlukan rawat inap.Kemajuan dalam
pengobatan modern dan munculnya klinik rawat komprehensif memastikan
bahwa pasien hanya dirawat di rumah sakit ketika mereka betul-betul sakit, telah
mengalami kecelakaan, pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat
karena penyakitnya.Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana
pasien dirawat dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama
pasien dirawat, rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pasien (Posma 2001 yang dikutip dari Anggraini (2008).
Menurut Nursalam (2012), keperwatan sebagai pelayanan yang
profesional bersifat humanistik,menggunakan pendekatan holistik,dilakukan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif
klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan ketika
keperawatan sebagai tuntutan utama.
Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab
seorang perawat yang selalu mengapdi kepada manusia dan kemanusiaan
sehingga di tuntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar
(rasional) dan baik ( etikal ) tuntutan masyarakat terhadap kwalitas pelayanan
keperawatan di era global ini dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus di
rasakan oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di indonesia pada saat ini dan
di masa akan datang perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola perubahan yang terjadi di
indonesia secara profesional. Konstribusi pelayanan keperwatan terhadap
pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan disarana kesehatan sangat tergantung
pada manajemen pelayanan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan
merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari sumberdaya yang
dinmiliki untuk mencapai tujuan. keperawatan melalui pelaksana fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan,evaluasi dan
pengendalian mutu keperawatan.
Berdasarkan latar belakang diatas kami membuat laporan manajemen
keperawatan untuk menghasilkan kuwalitas pelayanan profesional yang
berkualitas tinggi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan dan kepemimpinan
dalam keperawatan diharapkan mampu melakukan dasar pengelolaan unit
pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan langkah – langkah
manajemen kepemimpinan dalam keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mampu :
a. Melakukan kajian strategis di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan operasional unit
b. Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan
berdasarkan kajian bersama – sama penanggung jawab unit.
c. Mengoganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit
d. Melakukan pengelolaan staf
e. Memberikan pengarahan organisasional
f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktek keperawatan manajemen
keperawatan dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Jiwa Manggis Rumah Sakit
Umum Daerah Madani Palu pada tanggal 16 Januari – 28 Januari 2023.
D. Cara Pengkajian
Cara pengkajian yang dilakukan dalam Praktik Belajar Klinik
Manajemen Keperawatan menggunakan empat cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis
dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-
gejala yang diselidiki.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara.Tujuan dari wawancara untuk
mendapatkan informasi dimana pewawancara memberikan pertanyaan-
pertanyaan untuk di jawab oleh narasaumber.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah tehnik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi
terkait objek penelitian.
4. Survey
Survei adalah teknik pengumpulan data/informasi yang dilakukan dengan
cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden dalam
bentuk sampel dari sebuah populasi. Dalam penelitian survei peneliti meneliti
karakteristik atau hubungan sebab akibat antara variabel tanpa adanya
intervensi peneliti.
E. Kategori Penilaian
1. Kriteria baik = 76 – 100%
2. Kriteria cukup = 56 – 75%
3. Kriteria kurang = ≤ 55 %
F. Praktikan
Praktikan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
keperawatan ini adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan
Keperawatan Program Studi Sarjan Terapan Keperawatan Tahun Akademik 2023
kelompok 2 yang berjumlah 14 orang.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
1) Sasaran
2) Motto
“Ruangan Manggis”
M : Melayani dengan hati
A : Abdi yang tulus kepada masyarakat
N : Nyaman dan rasa aman
G : Giat menciptakan inovasi secara aktif
G : Gesik, cerdik, dan cerdas
I : Integritas yang tinggi
S : Senyum, salam dan sapa
.
c. Jenis Pelayanan
Ruangan perawatan manggis merupakan ruangan perawatan kelas III
dengan spesialisasi penyakit jiwa.
d. Denah Ruangan
Gambar 2.1
Denah Ruangan Manggis
B. Sistem Manajemen Keperawatan
1. Unsur Input
a. Pasien
1) Kajian Teori
Pasien menurut Pasal 1 Undang – undang No. 29 tahun 2004
menjelaskan pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasien adalah
penderita (sakit) yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat pada
suatu unit pelayanan kesehatan tertentu.
2) Kajian Data
a) Jumlah pasien 3 bulan terakhir ( bulan Februari – April 2021)
(1) Bulan Oktober 2022 total
(2) Bulan November 2022 total Orang
(3) Bulan Desember 2023 total Orang
b) Penyakit terbanyak 3bulan terakhir
Tabel 2.1
10 penyakit terbanyak bulan Oktober tahun 2022
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber :
Tabel 2.2
10 penyakit terbanyak bulan November tahun 2022
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber :
Tabel 2.3
10 penyakit terbanyak bulan Desember tahun 2022
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber :
3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak di bulan Februari tahun 2022 adalah
b) Penyakit terbanyak di bulan Maret tahun 2022 adalah
c) Penyakit terbanyak di bulan April tahun 2022 adalah
b. Man/Ketenagaan
1) Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
(1) Metode Gillies (1994)
Gillies menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di
suatu unit perawatan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Lama masa kerja
No Masa Kerja Jumlah %
.
1 0 sampai 9 Tahun
2 10 sampai 19 Tahun
3 20 sampai 30 Tahun
Total
c) Analisis Data
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
perawat di ruang Manggis jenjang pendidikan perawat terbanyak
adalah D3 sebanyak %. Hal ini berbeda tidak sesuai dengan pendapat
Gillies dimana perbandingan profesional berbanding dengan
vocasional = 55% : 45 %. Yang artinya harus lebih banyak tenaga
profesional dibanding vokasional. Lama bekerja perawat diruangan
sebagian besar dalam rentang 10 tahun sampai dengan 20 tahun dan
semua perawat diruangan sudah mengikuti pelatihan baik BHD
maupun BTCLS.
3) Analisa Data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi di
ruang manggis selama 3 hari, kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
a) Instrumen A
(1) Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien di ruangan
Manggis sudah dilakukan secara sistematis, akurat, singkat,
dan berkesinambungan dan hampir semua pendokumentasian
status pasien diisi dengan lengkap.
(2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dinilai relevan dengan kondisi
yang ditemukan pada pasien tetapi beberapa belum
mengandung unsur PES.
(3) Perencanaan
Sesuai umum tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai
kaidah NOC, serta rencana tindakan sudah sesuai dengan
kondisi dan kebutuuhan pasien.
(4) Implementasi
Secara umum implementasi diruangan sudah cukup
baik.
(5) Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan diruangan Manggis sudah
sesuai dengan unsur kesinambungan komprehensif dan
ketetapan waktu, serta pemanfaatan data dasar dan respon
pasien dalam mengukur perkembangan pencapaian tujuan
telah optimal.
b) Dokumentasi Keperawatan
Format asuhan keperawatan yang baku diruangan Manggis
sudah tersedia dan terlampir dalam format rekam medik pasien
dan perawat sudah mengerti cara pengisian format dokumentasi
secara benar dan tepat, dan dari hasil observasi hampir semua
status pengisiannya sudah lengkap dan perawat sudah melakukan
pendokumentasian secara tepat waktu (segera setelah melakukan
tindakan).
c) Instrumen C (penjelasan kesenjangan antara SOP dengan hasil
observasi)
Didapatkan tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan
SOP seperti BHSP yang di SOP 1 hari dilakukan setiap bertemu
engan pasien.
b. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
1) Perencanaan
a) Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Perencanaan merupakan usaha dasar dan pembuatan keputusan
yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.Tugas dan
tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan adalah sebagai
berikut :
(1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-masing
(2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
(3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat, transisi,
dan persiapan pulang) bersama ketua tim
(4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
(5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
(6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien
(7) Mengatur dana mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah,
serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
(8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
(9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
(10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b) Kajian Data (Kajian Planning meliputi : jadwal dinas,
koordinasidengan perawat di ruangan, perencanaan bulanan)
Diruangan Manggis didapatkan kepala ruangan sudah
melakukan perencanaan seperti membagi perawat dalam tim dan
menunjuk ketua tim, mengikuti serah terima pasien pada shift
berikutnya, mengatur jadwal perawat, dan membimbing penerapan
proses keperawatan diruangan.
c) Analisa Data
Berdasarkan hasil pengamatan kepala ruangan Manggis sudah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam perencanaan.
2) Pengorganisasian
a) Kajian Teori (teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan,
baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan
yang mencirikan sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan
asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional
sebagai ketua tim. Setiap anggota kelompok tim mempunyai
kesempatan untuk berkontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa
tanggungjawab yang tinggi pada perawat.(Asmuji,2014)
Tugas pokok dan fungsi kepala ruangan dalam metode tim
adalah sebagai berikut :
(1) Pendekatan manajemen
(a) Fungsi perencanaan
Menyusun visi, misi, dan filosofi serta menyusun rencana
jangka pendek (harian, bulanan, tahunan)
(b) Fungsi pengorganisasian
Menyusun struktur organisasi, menyusun jadwal dinas dan
membuat daftar alokasi pasien.
(c) Fungsi pengarahan
Memimpin operan, menciptakan iklim motivasi, mengatur
pendelegasian dan melakukan supervisi
(d) Fungsi pengendalian
Mengevaluasi indikator mutu, melakukan audit
dokumentasi, melakukan survey kepuasan pasien, keluarga
pasien, perawat, dan tenaga kesehatan lain, serta melakukan
survey masalah kesehatan/keperawatan
(2) Compensatory reward
(a) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
(b) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
(3) Hubungan professional
Memimpin rapat keperawatan, melakukan rapat tim
kesehatan, melakukan konferensi kasus, melakukan kolaborasi
dengan dokter
(4) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
b) Kajian Data ( Penerapan MPKP di ruangan)
Tabel
Evaluasi tugas Kepala Ruangan di Ruang Manggis
Observasi
No VARIABEL YANG DINILAI SS SR KD TP
(3) (2) (1) (0)
1 Membagi staff ke dalam Metode TIM sesuai dengan
Type equation√here .
kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan Ketua TIM √
3 Kepala Ruang melakukan meeting morning √
4 Membagi pasien ke dalam Metode TIM sesuai dengan
√
kemampuan dan beban kerja
5 Menfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas ketua Tim dan
√
Anggota Tim
6 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf
√
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
7 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan √
pulang
8 Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore, malam,
√
libur
9 Berperan serta sebagai konsultan dari Ketua Tim √
10 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education) tiap bulan
√
sekali
11 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui
√
daftar hadir yang ada di ruang.
12 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga √
Jumlah 21 4
Total % 69,4%
Tabel
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim
OBSERVASI
No URAIAN TUGAS SS SR KD TP
(3) (2) (1) (0)
1 Bertugas pada pagi hari √
2 Bersama perawat pelaksana menerima operan tugas jaga dari √
perawat pelaksana yang tugas malam
3 Bersama perawat pelaksana melakukan konfirmasi/supervisi √
tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
malam
4 Bersama perawat pelaksana melakukan do’a bersama sebagai √
awal dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan tugas
jaga malam
5 Melakukan pre conference dengan semua perawat pelaksana √
yang ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
6 Membagi tugas atau pasien kepada perawat pelaksana sesuai √
kemampuan dan beban kerja
7 Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa √
dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawab ada bukti di rekam keperawatan
8 Memonitor dan membimbing tugas perawat pelaksana √
9 Membantu tugas perawat pelaksana untuk kelancaran √
pelaksanaan asuhan pasien
10 Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan √
keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana yang ada
di bawah tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan √
yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada
bukti dalam rekam keperawatan
12 Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan √
menerima laporan akhir tugas jaga dari perawat pelaksana
untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
13 Mendampingi perawat pelaksana dalam operan tugas jaga √
kepada perawat pelaksana yang tugas jaga berikutnya
14 Memperkenalkan pelaksana yang ada dalam satu grup atau √
yang akan merawat selama pasien dirawat atau kepada
pasien/keluarga baru
15 Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana pada sore, √
malam, libur
16 Melaksanakan pendelegasian tugas Penanggung Jawab ruang √
bila pagi hari tidak bertugas
17 Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan tim kes √
lain setiap minggu
18 Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin √
keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali
19 Menyelenggarakan diskusi kasus sesuai prosedur √
20 Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas √
21 Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada perawat √
pelaksana minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ bed
side teaching)
Jumlah 9 18 6
Prosentase 52,3%
Tabel
Evaluasi tugas Perawat Pelaksana di Ruang Manggis
OBSERVASI
No URAIAN TUGAS SS SR KD TP
(3) (2) (1) (0)
1 Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan √
kepada perawat pelaksana yang ada dalam satu grup
2 Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi pasien √
segera setelah selesai operan setiap pasien
3 Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir tugas yang √
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4 Mengikuti pre conference yang dilakukan ketua tim setiap awal √
tugas
5 Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi √
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
6 Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam √
keperawatan
7 Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada √
ketua Tim
8 Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien √
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan
9 Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk √
mengatasinya
10 Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang √
menjadi tanggung jawabnya
11 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang √
menjadi tanggung jawabnya
12 Mengikuti post conference yang diadakan oleh Ketua Tim pada √
setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada Ketua Tim
13 Bila tak ada Ketua Tim wajib mengenalkan perawat pelaksana √
yang ada dalam grup yang akan memberikan asuhan keperawatan
pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru
14 Melaksanakan pendelegasian tugas Ketua Tim pada sore malam √
libur
15 Berkoordinasi dengan dokter/tim kesehatan lain bila ada masalah √
pasien pada sore malam libur
16 Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain setiap √
seminggu sekali
17 Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di √
ruangan
18 Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas perawat pelaksana √
19 Membantu melakukan bimbingan PKK kepada peserta didik √
keperawatan.
Jumlah 24 10 3
Prosentase 64,9%
Tabel
Pelaksanaan Operan Dinas Pagi Kepada Dinas Sore
SKALA PENILAIAN
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4
1. Persiapan (dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian
shift/operan
b. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan
pasien yang dilakukan timbang terima khususnya
pasien yang memiliki permasalahan yang belum/ dapat
teratasi serta membutuhkan observasi lebih lanjut
c. Ketua Tim menyampaikan timbang terima pada Ketua
Tim berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam
timbang terima :
- Jumlah pasien
- Identitas klien dan diagnosa medis
- Data (keluhan /subjektif dan objektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi Keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara umum)
- Intervensi kolaboratif dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang, dll)
2. Pelaksanaan (dilakukan di ruang perawat/Ners
Station) :
a. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku
catatan
c. Kepala ruang membuka acara timbang terima
d. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal hal
yang kurang jelas
(Catatan : Dilakukan di ruang perawatan pasien)
a. Kepala ruang/ Ketua Tim menanyakan kebutuhan dasar
pasien
b. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat
c. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji
secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan serta hal
hal penting lainnya selama masa perawatan
d. Hal hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya
e. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari
5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
(Dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
1. Diskusi
2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara
langsung pada format timbang terima yang
ditamdatangani oleh Ketua Tim yang jaga saat itu dan
Ketua Tim yang jaga berikutnya diketahui oleh Kepala
Ruangan
3. Ditutup oleh Kepala Ruangan
Palu,
Observer
(..........................................................)
Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar
Tabel
Pelaksanaan Operan Dinas Sore Kepada Dinas Malam
SKALA PENILAIAN
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4
1. Persiapan (dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
d. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian
shift/operan
e. Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan
pasien yang dilakukan timbang terima khususnya
pasien yang memiliki permasalahan yang belum/ dapat
teratasi serta membutuhkan observasi lebih lanjut
f. Ketua Tim menyampaikan timbang terima pada Ketua
Tim berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam
timbang terima :
- Jumlah pasien
- Identitas klien dan diagnosa medis
- Data (keluhan /subjektif dan objektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi Keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara umum)
- Intervensi kolaboratif dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang, dll)
2. Pelaksanaan (dilakukan di ruang perawat/Ners
Station) :
e. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
f. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku
catatan
g. Kepala ruang membuka acara timbang terima
h. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal hal
yang kurang jelas
(Catatan : Dilakukan di ruang perawatan pasien)
f. Kepala ruang/ Ketua Tim menanyakan kebutuhan dasar
pasien
g. Penyampaian yang jelas, singkat dan padat
h. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji
secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan
dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan serta hal
hal penting lainnya selama masa perawatan
i. Hal hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya
j. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari
5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
(Dilakukan di ruang perawat/Ners Station) :
4. Diskusi
5. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara
langsung pada format timbang terima yang
ditamdatangani oleh Ketua Tim yang jaga saat itu dan
Ketua Tim yang jaga berikutnya diketahui oleh Kepala
Ruangan
6. Ditutup oleh Kepala Ruangan
Palu,
Observer
(..........................................................)
Keterangan :
4 = tahu, tetapi tidak dilakukan
5 = dilakukan, tetapi tidak tepat
6 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar
Tabel
..............................
Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar
Tabel
Pelaksanaan Ronde Keperawatan
SKALA PENILAIAN
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4
1. Tahap pra-ronde :
a. Penentuan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed
consent, data pengkajian
f. Siapkan aspek yang akan didiskusikan :
- Apa diagnosa keperawatan
- Apa data yang mendukung
- Bagaimana intervensi yang telah
dilakukan
i. Apa hambatannya
2. Tahap Ronde :
Pembukaan :
a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan tim ronde
c. Menyampaikan identitas dan masalah
pasien
d. Menjelaskan tujuan ronde
Penyajian masalah :
a. Memberi salam dan memperkenalkan
pasien dan keluarga kepada tim ronde
b. Menjelaskan riwayat penyakit dan
keperawatan pasien
c. Menjelaskan masalah pasien dan rencana
tindakan yang telah dilaksanakan dan
serta menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan
Validasi Data :
a. Mencocokkan dan menjelaskan kembali
data yang telah disampaikan
b. Diskusi antara anggota tim dan pasien
tentang masalah keperawatan tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh Perawat
Primer atau konselor atau Kepala
Ruangan tentang masalah pasien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan
d. Menentukan tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah ditetapkan
Pasca Ronde
1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi
keperawatan
2. Penutup
Nilai = Jumlah item skala penilaian benar x 100 = .................................
Jumlah total item skala penilaian
Palu,
Observer
Keterangan :
1 = tahu, tetapi tidak dilakukan
2 = dilakukan, tetapi tidak tepat
3 = dilakukan mendekati tepat
4 = dilakukan dengan tepat dan benar
a) Analisa data
Tabel
Analisa Data (Gunakan tabel Hasil rekapitulasi
evaluasi penerapan MPKP)
Penerapapan Skor Skor
No % Analisa
MPKP Total data
1. Evaluasi tugas 12 25 69,4% Kepala ruangan sudah
kepala ruangan melakukan tugas dengan
baik, kepala ruangan
sudah melaksanakan
rapat setiap pagi, tetapi
belum melakukan upaya
peningkatan mutu
dengan memberikan
angket kepada setiap
pasien yang akan pulang
sesuai tugas dan
tanggung jawabnya.
2. Evaluasi tugas 21 33 52,3% Ketua Tim sudah
ketua tim melaksanakan tugas
dengan baik, tetapi
terdapat beberapa
kekurangan seperti
pelaksanaan doa
dilakukan kadang-
kadang, dan juga tidak
pernah
menyelenggarakan
diskusi kasus
3. Evaluasi tugas 19 24 64,9% Perawat pelaksana
perawat diruang manggis sudah
pelaksana melakukan tugas dengan
baik, tetapi Perawat
pelaksana tidak
mengikuti diskusi kasus
dengan tim kesehatan
lain setiap seminggu
sekali dan mengikuti
diskusi kasus dalam
pertemuan rutin
keperawatan diruangan
4. Pelaksanaan Operan
Dari dinas Pelaksanaan operan
malam ke pagi sudah baik, tetapi
Dari dinas pagi Operan dinas sore sudah
ke sore efektif, berdasarkan hasil
pengamatan selama 3
hari,
5. Pelaksanaan Pelaksanaan Pre
Pre conference conference sudah
dilaksanakan dengan
baik, ketua tim sudah
melakukan pembagian
tugas dan merencanakan
tindakan keperawatan,
dan untuk tindakan
supervisi keperawatan
sering dilakukan.
6. Pelaksanaan Pelaksanaan Post
Post conference belum
conference optimal hal ini berkaitan
dengan pemberian
reinforcement positif
kepada perawat belum
dilakukan, mengingat
pentingnya hal ini dalam
meningkatkan kinerja
perawat.
7. Ronde - - - Berdasarkan 3 hari
Keperawatan pengamatan ada
dilakukannya ronde
keperawatan.
Berdasarkan hasil
wawancara perawat
mengatakan selalu
melakukan ronde
keperawatan pada setiap
pergantian dinas.