Anda di halaman 1dari 54

BAB II

HASIL PENGKAJIAN

A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Palembang Dr


Moh. Hoesin Palembang
1. Sejarah Perkembangan RSUP Dr Moh.Hoesin Palembang
Dr. Mohammad Ali (Dr. Lee Kiat Teng) pada tahun 1953 di
dirikanlah Rumah Sakit Umum Palembang dan pada 03 Januari 1957
rumah sakit ini mulai beroperasional yang dapat melayani masyarakat
Sesumatera Bagian Selatan meliputi Provinsi Sumatera Selatan,
Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung. Saat itu Rumah
Sakit Umum baru memiliki Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap
dengan fasilitas 78 tempat tidur. Setelah operasional beberapa tahun,
Rumah Sakit Umum Palembang memberikan pelayanan penunjang
seperti Laboratorium, Apotik, Radiologi, Emergency dan peralatan
Penunjang Medik Lainnya. Rumah Sakit Umum ini semakin
berkembang dengan adanya fasilitas, sarana dan prasarana, dokter
spesialis dan Subspesialis sehingga dapat menunjang Rumah Sakit ini
dikategorikan sebagai Rumah Sakit kelas B Pendidikan dan menjadi
Rumah Sakit Tipe A tahun 2012.
Pada tahun 1993 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
berdasarkan SK Menkes RI No:1134/MENKES/SK/1993 berubah
status dari Rumah Sakit Vertikal (Rumah Sakit Penerimaan Negara
Bukan Pajak) menjadi Rumah Sakit Swadana. Pada tahun 2000
berdasarkan PP No:122/2000 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Perusahaan Jawatan
(PERJAN. Tahun 2005) dengan adanya kebijakan pemerintah terhadap
13 Rumah Sakit Vertikal termasuk RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang, berdasarkan SK MENKES RI
No:1243/MENKES/SK/VIII/2005, tentangpenetapan 13 Eks RS
PERJAN Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) sebagai Rumah Sakit Pendidikan kelas A.
RSMH merupakan Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya sesuai SKMENKES
Nomor:HK.02.02/MENKES/192/2015 tanggal 27 Mei 2015 dengan
mewujudkan Academic Health System (AHS), selain itu sesuai dengan
PERMENKES Nomor:HK.02.02/MENKES/390/2019 tanggal 17
Oktober 2014 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional.
Dalam upaya menjamin mutu dan keselamtan pelayanan, maka RSMH
sudah meraih akreditasi paripurna KARS dan akreditasi International
JCI di Tahun 2016 dan 2019.

Gambar 2.1 RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang

2. Visi Misi dan Motto RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang


a. Visi
Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Nasional yang Mandiri
dan Terpecaya.“Kesembuhan dan kepuasan Anda merupakan
kebahagian kami”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan standarisasi pelayanan pendidikan dan
penelitian.
2) Meningkatkan SDM yang unggul dan berbudaya kerja.
3) Menyelenggarakan produktivitas dan efesiensi.
4) Menjalin kemitraan dengan karingan bisnis rumah sakit secara
komprehensif dan berkelanjutan.
c. Motto
“Kesembuhan dan kepuasan Anda merupakan kebahagian kami”.

3. Direksi dan Pegawai


a. Direksi
1) Direktur RSUP Moh. Hoesin Palembang : dr. Siti Khalimah,
Sp.KJ,MARS
2) Direktur Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penelitian dr.
Msy. Rita Dewi, M.S. Sp. A(K),MARS
3) Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara Ekwanto,
SE.,MM
b. Pegawai
Keseluruhan pegawai di Rumah Sakit Umum Moh.Hosein
Palembang pada tahun 2023, pegawai Rumah Sakit Umum
Moh.Hosein Palembang terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter
Umum, Perawat, Bidan, dan Non-medis. Di Ruang Rawat Inap
Selincah2.1 jumlah perawat sendiri terdapat 14 perawat beserta
kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana
4. Fasilitas dan Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
Rumah Sakit Umum Dr. Moh. Hoesin Palembang mempunyai
pelayanan sebagai berikut :
a. Fasilitas Umum
1) Bank Sumsel Babel
2) Bank Mandiri
3) Area Parkir Kendaraan 4
4) Ruang Tunggu
b. Pelayanan Khusus
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
4) Graha Eksekutif
5) Instalasi Laboratorium
6) Instalasi Radiologi
7) Medical Check Up

B. Kajian Situasi diruang Selincah 2


1. Karakteristik Unit
a. Sifat Kekaryaan Ruangan
1) Fokus Telah
Ruangan Selincah 2 merupakan ruang rawat inap yang
berfokus kepenyakit anak non infeksi. Ruang rawat inap
Selincah 2 menerima pasien anak-anak baik laki – laki maupun
perempuan dengan kategori pasien non infeksi. Ruang Selincah
2 terdiri dari 5 kamar kelas III yang mana 1 kamar berisi 4
tempat tidur.
2) Lingkup Gerapan
Lingkup garapan diruang Selincah 2 dalam pelayanan
ruangan meliputi pemenuhan kebutuhan dasar pasien dan
keluarga, serta pemberian intervensi untuk mengatasi masalah
yang muncul baik secara aktual, risiko, maupun potensial.
Peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang
pemeliharaan kesehatan
3) Basis Intervensi
Basis intervensi ruang rawat inap Selincah 2 dalam
bidang pelayanan berupa pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Dalam bidang pendidikan berupa ketidaktahuan, dan
ketidakmampuan peserta didik dalam mencapai tingkat
pengetahuan dan pengalaman tertentu yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Dalam bidang
penelitian basic intervensinya berupa lahan penelitian bagi
individu atau kelompok yang ingin meneliti permasalahan pada
berbagai unsur diruang rawat inap Selincah 2.
b. Model Layanan
Model layanan yang diterapkan di ruang rawat inap
Selincah 2 ini adalah Model Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional (SP2KP). SP2KP adalah sistem
pemberian pelayanan keperawatan profesional yang merupakan
pengembangan dari MPKP (Model Praktek Keperawatan
Profesional) dimana dalam SP2KP ini terjadi kerjasama
profesional antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA)
serta tenaga kesehatan lainnya (Potter & Perry,2009).
Berdasarkan kajian di ruang Selincah 2, model layanan
menggunakan tim. Berdasarkan kondisi di lapangan didapatkan
bahwa metode tim lebih tepat digunakan karena masing-masing
tim dapat memberikan asuhan keperawatan dengan maksimal. Pada
model tim, perawat bekerjasama memberikan asuhan keperawatan
untuk sekelompok pasien dibawah arahan/pimpinan seorang
perawat profesional (Marquis & Huston, 2000). Pembagian tugas
dalam kelompok dilakukan oleh ketua tim bertanggung jawab.
c. Kapasitas Unit Ruangan
1) Gambaran Lokasi Ruangan
d. Indikator Efisiensi Mutu Pelayanan Ruang Rawat Selincah 2
Tabel 2.1
Daftar Rincian Indikator Layanan Diruang Rawat Inap
Selincah 2
Oktober – Desember 2022
No. Indikator Target Oktobe November Desember
r
1 Bed
Occupanc
y Rate
(BOR)
2 Length Of
Stay
(LOS)
3 Bed Turn
Over
(BTO)
4 Turn Over
Interval
(TOI)
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2

2. Analisis Terhadap Pasien


a. Karakteristik Pasien
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau
mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima
dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan
(Wilhamda, 2012). Total pasien di ruang Selincah 2 RSUP Dr.
Mohammad Hoesin pada bulan Novembe 2022 hingga Januari
2023 adalah 230 pasien.
Tabel 2.1
Daftar Jumlah Pasien Diruang Rawat Inap Selincah 2
Oktober 2022 – desember 2023
No. Bulan Jumlah
1 Oktober 104
1 November 100
2 Desember 79
3 Januari
Total Pasien
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2 2023

Tabel 2.2
3 Jenis PenyakitTertinggi Bulan November 2023 – Januari 2023 di
Ruang Selincah 2 RSUP Dr. MohammadHoesinPalembang

Bulan Oktober November Desember


SN ALL+Anemia CKD stage V
Penyaki Osteosarcoma AML SNRS
t Descomesesi Pre leukimia VSD PMO
cordis
Sumber : Data Primer Selincah 2 2.12023

Dari data tabel 2.2 dapat dilihat bahwa data Selincah 2 yaitu
kasus tertinggi pada bulan januari yaitu
1) Tingkat Ketergantungan Pasien
Tabel 2.3
Klasifikasi dan kriteria Tingkat Ketergantungan Pasien
No Klasifikasi dan Kriteria
1. Minimal Care (1-2 jam)
1. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandiri, ganti
pakaian dan minum
2. Pengawasan dalam mobilisasi ataugerakan
3. Observasi tanda-tanda vital setiapshift
4. Pengobatan minimal, status psikologistabil
5. Persiapan prosedurpengobatan
2. Intermediet Care (3-4 jam)
1. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
mobilisasi
2. Observasi tanda vital tiap 4jam
3. Pengobatan lebih dari 1kali
4. Memakai folleykateter
5. Pasang infus, intake outputdicatat
6. Pengobatan denganprosedur
3. Total Care (5-6 jam)
1. Dibantu segalakeperluannya
2. Posisidiatur
3. Observasi tanda vital setiap 2jam
4. MemakaiNGT
5. Terapi intravena, memakaisuction
6. Kondisi gelisah/tidaksadar
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang
dibutuhkan tergantung pada jumlah pasien dan tingkat
ketergantungan pasien. Menurut Douglas, Loverige dan Cummings
diklasifikasikan tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kategori yaitu :
1) Minimal Care : 1-2 jam / 24jam
2) Intermediet Care : 3-4 jam / 24jam
3) Total care : 5-6 jam / 24jam
1. Analisis Unit Layanan Keperawatan
a. Flow Of Care
1) Penerimaan Pasien
Tabel 2.4
Perbandingan Penerimaan Pasien Berdasarkan Ideal dan
Aktual Ideal
Ideal Actual
Orientasi terhadap 1. Pasien yang dirawat
pasien baru merupakan usaha diruang Selincah 2
memberikan berasal dari poliklinik
informasi/sosialisasi kepada dan IGD RSMH. Ruang
pasien dan keluarga tentang Selincah 2 berkoordinasi
segala sesuatu yang berkaitan dengan bagian informasi
dengan pelayanan selama di ketika menerima pasien
rumah sakit (Ragusti,2008). untuk rawatinap
Orientasi terhadap pasien 2. Bagian informasi akan
baru merupakan usaha menghubungi ruang
memberikan Selincah 2 untuk
informasi/sosialisasi kepada menanyakan apakah
pasien dan keluarga tentang tersedia tempat untuk
segala sesuatu yang berkaitan pasien dengan masalah
dengan pelayanan selama kesehatan bedah lainnya.
dirumah sakit (Ragusti, 3. Jika tersedia tempat
2008). untuk pasien yang akan
Orientasi pasien baru dirawat sesuai dengan
adalah kegiatan pengenalan kriteria pasien rawat inap
dan pemberian informasi Selincah 2 maka petugas
nama petugas, tim kesehatan ruang Selincah
keperawatan, dokter DPJP, 2 akan mempersiapkan
hak dan kewajiban pasien, bed yang akan ditempati
lingkungan fisik ruang pasien tersebut, seperti
keperawatan, peraturan yang merapikan tempat tidur
berlaku di rumah sakit yang dan melengkapi peralatan
diberikan kepada pasien yang bantal danselimut
baru masuk (Kepmenkes 4. Berdasarkan observasi
nomor 836,2005). saat penerimaan pasien
Keputusan Direktur baru, ketika pasien tiba
Umum RSUP Dr. Moh. diruangan, perawat
Hosein Palembang tentang mengecek kelengkapan
standar Prosedur Operasional status dan kimserta
Keperawatan lanjutan kelengkapan administrasi
mengenai penerimaan pasien lainnya.
rawat inap, yaitu: 5. Perawat mengkaji pasien,
Orientasi/penerimaan melakukan pemeriksaan
pasien rawat inap adalah yang fisik, mengecek tanda
harus dilalui pasien yang tanda vital
masuk untuk dirawat diruang 6. Perawat
inap. Bertujuan: mengorientasikan
1. Melaksanakan tertib ruangan dan memasang
administrasi identitas klien dan
2. Sebagai melengkapi
pedomankerjauntuk kliendengantanda alergi
bagian atau unit terkait dan resiko jatuh (jika
3. Agar pasien cepat dan ada). Perawat
tepat untuk mendapatkan mengantarkan pasien ke
layanan untuk bed yang akanditempati.
memberikan pelayanan Pada saat penerimaan
terbaik dan bermutu pasien baru, perawat juga
melakukan timbang
terima pasien dengan
petugas unit asal pasien
dan
mendokumentasikannya.
7. Perawat lapor ke DPJ
Ptentang pasien dan
kondisi pasien dengan
teknik SBAR
8. Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan dan
program terapi medis dan
mendokumentasikan
tindakan dan hasil
Bagan 2.2 Alur Penerimaan Pasien Baru di Ruang Rawat
Selincah 2

2) Manajemen Unit
1. Kajian SDM
a) Man
1) Kajian Teori
Manusia adalah unsur yang krusial terutama
dalam memajukan perusahaan.Setiap perusahaan
pasti memerlukan sumber daya manusia yang
unggul agar target tercapai. Manajemen dalam
bidang manusia mencakup semua hal yang bisa
mendatangkan kemajuan usaha. Berdasarkan
Encyclopedia Britannica, manusia dibutuhkan untuk
melakukan pengoperasian sehingga memiliki peran
yang penting. Setiap orang juga punya sifat dan
karakter yang beragam sehingga manajemen ini
menjadi diperlukan untuk mendapatkan hasil
optimal. Dengan manajemen manusia, membuat
SDM yang ada dapat menyalurkan idenya dengan
baik sehingga perusahaan menjadi lebih
maju. Selain itu, pengaturan manusia di lingkungan
kerja bisa menghasilkan tempat yang nyaman dan
kondusif karena semua memiliki tugasnya masing-
masing. 
2) Kajian Data
Berdasarkan hasil data diruangan Selincah 2
didapatkan jumlah tenaga pelaksanaan diruang.
Kepala ruangan dan perawat lain berpendidikan
Profesi Ners berjumlah 13 orang dan DIII
Keperawatan berjumlah 2 orang dan sarjana
kesehatan masyarat berjumlah 1 orang . Memiliki
tenaga Kesehatan berjumlah 16 perawat dengan
kualifikasi Pendidikan yang tertera diatas. Dari 16
tenaga Kesehatan yang ada, dilakukan dalam satu
kelompok tim, yang pelaksanaanya sudah
ditentukan oleh Kepala Ruang. Berikut klasifikasi
sumber daya diruang rawat inap Selincah 2:
a) Tenaga Perawat
Tabel 2.5
Tenaga Perawat di Ruang Selincah 2
No Nama Pendidikan Terakhir
1 Perawat R Profesi Ners
2 Perawat T Profesi Ners
3 Perawat A Ahli Madia Keperawatan
4 Perawat S Profesi Ners
5 Perawat T Profesi Ners
6 Perawat A Profesi Ners
7 Perawat K Sarjana kesehatan masyarakat
8 Perawat M Profesi Ners
9 Perawat S Profesi Ners
10 Perawat D Profesi Ners
11 Perawat M Ahli Madia Keperawatan
12 Perawat R Profesi Ners
13 Perawat A Profesi Ners
14 Perawat R Profesi Ners
15 Perawat V Profesi Ners
16 Perawat Q Profesi Ners
Sumber : Data Primer Selincah 2 2.12023

b) Tenaga Non-perawat
Tabel 2.6
Tenaga Non Perawat di Ruang Selincah 2
No Tenaga Jumlah
1 Tata usaha 1
2
Sumber : Data Primer Selincah 2 2.12023
c) SDM berdasarkan Masa kerja
RUANG PERAWATAN
NO MASA
KERJA Selincah 2 Jumlah
1. < 2 tahun 10 10
2. 2 – 5 tahun 4 4
3. 6 – 10 tahun 2 2
4. 11 – 15 tahun
5. 16 – 20 tahun
6. 21 – 25 tahun
7. > 26 tahun
TOTAL
Sumber : Data Primer Selincah 2 2.12023
d) Pelatiahn Perawat Di ruangan Selincah 2
JENIS RUANG PERAWATAN
NO PELATIHAN
Selincah 2 Jumlah
1 PPI 8 8
2 K3RS 9 9
3 Patient Safety 8 8
4 BHD 12 12
5 Management 8 8
Nyeri
6 Service 8 8
excelletor
7 Perawatan luka 1 1
8 Etika disiplin 8 8
9 BTCLS 8 8
10 Paliatif 1 1

11. Kemoterapi 1 1
dasar
12 Perawat 1 1
Nicu/PICU
13 Keperawatan 9 9
Anak dasar
14 Manajemen 1 1
Laktasi
15 Resusitasi 1 1
Neonatus
16 Onkologi Anak 4 4
dasar
17 Asesor 1 1
18 SP2KP 2 2
19Workshop 1 1
Akreditasi
20 Workshop code 2 2
blue
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2 2023

Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat


ketergantungan pasien (setiap hari) :
1) Menurut teori Douglas dalam Mugianti (2016)
Penetapan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan kategori
ketergantungan klien, dimana masing-masing kategori
mempunyai nilai standar pershiftnya,yaitu:
Tabel 2.7
Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien Menurut Douglas
Klasifikasi
Jumlah Mandiri Parsial Total
Pasien Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Sumber: Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan Douglas

Tabel 2.8
Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Selincah 2
Periode 23-24 Februari 2023
Klasifikasi
Jumlah Mandiri (4 Pasien) Parsial (9 Pasien) Total (3 Pasien)
Pasien Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
17 4x0,1 4x0,14 4x0,10= 9x0, 9x0,1 9x0,07= 3x0, 3x0,3 3x0,20=
7=0,6 =0,56 0,4 27= 5=1,3 0,63 36=1 0=0,9 0,6
8 2,43 5 ,08
Sumber: Mahasiswa Profesi Ners

Shift pagi : 0,68+2,43+1,08= 4,19= 4perawat


Shift siang : 0,56+1,35+0,9= 2,81= 3 perawat
Shift malam : 0,4+0,63+0,6= 1,63= 2 perawat
Total perawat yang dibutuhkan dalam keseluruhan shift = 9 perawat.
Analisis:
Pada kebutuhan tenaga perawat bila mengikuti rumus
ketentuan douglas, ruang Selincah 2 dengan jumlah pasien 17
pada tanggal 10 Maret 2023 dibutuhkan perawat dalam
keseluruhan shift yang tepat seharusnya berjumlah 9 perawat,
hal ini berbeda dengan pelaksanaan dilapangan yang mana
kebutuhan perawat pada hari itu keseluruhan shift berjumlah
16 perawat (64%)yang terbagi menjadi 4 perawat di shift
pagi, 3 perawat di shift sore dan 3 perawat di shift malam serta
4 perawat mendapat pasca libur dinas malam, yang mana
proses asuhan keperawatan jika dibandingkan antara lapangan
dengan teori kebutuhan tenaga perawat lebihsebanyak
5perawat (36%). Walau dalam pelaksanaan dilapangan dapat
dilihat dari adanya perawat lepas seperti karu dan juga perawat
yang selesai turun shift dinas yang mendapatkan libur pasca
dinas malam.
Masalah: Kekurangan Tenaga SDM

Tabel 2.9
Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien Menurut Gillies

Metode Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga


keperawatan di suatu unit perawatan adalah sebagai berikut:

TP=Jumlah jam perawat yang dibutuhkan/tahun

Jumlah Jam Kerja Perawatan /Tahun × Jam Kerja perawat/hari


Atau:
A × B × 36,5
Tenaga Perawat (TP)=
(365-C)×Jam kerja /hari

Keterangan:
A: Jam Efektif 24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan klie
B: sensus harian (jumlah pasien) → BOR x jumlah tempat tidur
C: Junlah hari libur
365: Jumlah hari kerja selama 1 tahun
Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Rumus Gillies
Bor : 90%
Tempat Tidur : 20 Bed
Jam Kerja : 7 jam /Hari
Jumlah hari/Libur : 96
Rata-Rata jam perawatan pasien 7 jam /24 jam
TP: A×B×365 Tahun
(365-C)×Jam kerja/hari
= 7×(90%×20)×365
(365-96)×7
= 7×18 × 36,5
269 × 7
= 36.792
1883
= 24,42 jadi,Jumlah perawat yang di butuhkan 23
Analisis:
Pada kebutuhan tenaga perawat bila mengikuti rumus
ketentuan douglas, ruang Selincah2.1 dengan jumlah pasien 16
sedangkan menggunkan rumus Gillies perawat yang di
butuhkan sebanyak 23 perawat, jadi perbandingan rumus
douglas dengan rumus Gillies ada perbedaan .
Tabel 3
Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Tingkat
Ketergantungan Pasien Menurut PPNI

Rumus perhitungan tenaga keperawatan dengan


menggunakan Formula PPNI :

TF = { } x 125%
125% pada formula ini diasumsikan karena asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat diindonesia masih
berpola paada tindakan yang banyak ke arah tindakan non
keperawatan sehingga perlu ditambahkan jumlahnya, selain itu
diasumsikan bahwa kinerja keperawatan oleh perawat
indonesia masih 75%.
BOR : 90 %
TT: 16 %
Jam kerja: 7 jam/hari
Libur : 96 (perlibur)
1. Kerja “jam perawatan pasien 7 jam/hari
2. Rata-rata “16 pasien/hari. 4 minimal, 9 parsial, total 3
3. Jumlah kerja tiap perawat 49 jam/minggu (7 hari) jadi
jumlah jam jaga perhari 49:7 = 7 jam/perhari
4. Jumlah libur : 96 hari (80 + 16 cuti).
BOR 90 %
TP 20 bed

Hasil analisis selama 1 tahun pada ruangan didapatkan


rata-rata pasien yang dirawat :
4 self care, 9 parsial dan 3 total care.
Dari data diatas diketahui rata-rata pasien (TP x BOR)
= (16 x 90%) = 16 orang
Self care : (4 x 1 jam) + (4 x 1 jam) + (4 x 0,25
perjam) = 9 jam
Parsial : (9 x 5 jam) + (9 x 1 jam) + (9 x 0,25 jam)
= 38,25 jam
Total care : (3 x 6 jam) + (3 x 1 jam) + ( 3 x 0,25) =
21,75 jam
Total jam asuhan : 69 jam/26 pasien
Rata-rata jam asuhan : 4,3125 (4,3)
TP (4,3 × 52 × 7 ×16/1640 ×125% = 19 perawat
Jadi 19 orang perawat pelaksana.
2) Pengaturan Staf
Pendelegasian tugas di Selincah 2 dilakukan
secara koordinasi antar petugas kesehatan. Kepala
ruangan sebagai konsultan dan pengendalian mutu
perawatan primer memberikan penugasan pada ketua
tim dan perawat pelaksana. Ketua tim memberi
informasi/masukan yang diperlukan kepada perawat
pelaksana tentang klien untuk keperluan asuhan
keperawatan, kemudian bersama dengan perawat
pelaksana memberikan implementasi keperawatan
kepada pasien dan mencatat tindakan keperawatan yang
telah dilakukan dalamcatatan tindakan keperawatan.
Diruangan rawat inap Ruang Selincah 2 pre-post
conference sudah cukup optimal. Pengaturan perawat
dibagi 3 tim dengan jumlah 4 bed.
Dalam pelaksanaan dilapangan metode yang
diterapkan adalah metode tim. Perawat dalam
pelaksanaan tugasnya dibagi menjadi 3 shift, pada pagi
mulaipukul 07.00 WIB – 14.00 WIB, shift sore14.00
WIB-20.30 WIB, shift malam 20.30 WIB-08.00 WIB.
Standar operasional prosedur yang diterapkan diruang
Selincah 2 sesuai dengan standar operasional prosedur
yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Moh. Hosein
Palembang. Misalnya standar operasional monitoring
transfusi darah dan pemasangan infus.Berikut iini
perbandingan analisis ideal berdasarkan teori dan
analisis aktual yang ada dilapangan.
b) Money
1) KajianTeori
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun
2009 pendapatan asli daerah adalah sumber
keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah
yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak
daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu fungsi
rumah sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan bagi petugas medis maupun non medis.
Sistem keuangan Rumah Sakit yang
merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah sasaran pertama yang harus
diperbaiiki agar dapat memberikan data dan
informasi yang mendukung paramanajer Rumah
Sakit dalam pengambilan keputusan maupun
pengamatan serta pengendalian kegiatan rumah
sakit.
2) Kajian data
Berdasarkan hasil pengkajian RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang merupakan rumah
sakit Negeri, yang pembiayaannya bersumber dari
Pemerintah Provinsi Sumsel BPJS dan pasien
umum.dan dari Kemenkes seperti uang makan dan
di dapatkan dari remonerasi setiap tanggal 16
sampai 20.
c) Material
1) Kajian Teori
Standar peralatan keperawatan adalah
penetapan peralatan keperawatan yang meliputi
kebutuhan (jumlah, jenis dan spesifikasi) serta
pengelolaannya dalam upaya mewujudkan
pelayanan keperawatan yang berkualitas
(Depkes,2011).
a) Alat Tenun
Merupakan penetapan kebutuhan alat
tenun berdasarkan jumlah, jenis, dan spesifikasi
menjamin tersedianya alat tenun yang memadai
untuk mencapai pelayanankeperawatan.
Tabel 2.9 Standar Alat Tenun di Ruang
Rawat
No Nama Barang Ratio Pasien
Alat
1 Sprei 1:5
2 Taplak meja 1:3
3 Handuk kecil 1:3
4 Sarung bantal 1:6
5 Baju pasien 1:5
6 Perlak 1:5
7 Celana 1:5
Sumber: Depkes, 2011
b) Alat Keperawatan
Penetapan kebutuhan alat keperawatan
baik dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi
menjamin tersedianya alat keperawatan yang
memadai untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan :
Tabel 2.10 Standar Alat Keperawatan di
Ruang Rawat Inap
No Nama Barang
1 Stetoskop 9 Sphygnomanometer
digital
2 Sphygnomanometer 10 Oxymetric
manual
3 BakInstrumen 11 Temperatur infra red
Besar& kecil
4 Resttool 12 Temperatur digital
5 Infuse Pump 13 Nebulizer
6 Standar Infus 14 Box emergency
7 EKG 15 Trolly
8 Gunting Perban 16 Timbangan badan

c) Alat rumah tangga


Penetapan kebutuhan alat rumah tangga
baik dari segi jumlah, jenis, spesifikasi
menjamin tersedianya alat rumah tangga yang
memadai untuk mencapai tujuan
pelayanankeperawatan.
Tabel 2.11 Tabel Standar Alat Rumah
Tangga
No Nama Barang Ratio Pasien Alat
1 Nampan 1-3/ruangan
2 Plato/piring makan 1:1
3 Piring snack 1:1
4 Gelas 1:2
5 Tatakan dan tutup gelas 1:2
6 Sendok 1:2
7 Garpu 1:2
8 Kran air 1:1
9 Baki 5/ruangan
10 Tempat sampah pasien 1:1
11 Senter 2/ruangan
Sumber :Depkes, 2011
d) Kajian data

1) Alat Tenun

Tabel 2.12 Standar Alat Tenun di Ruang


Rawat Selincah 2
No Nama Barang Jumlah
1 Laken coklat 140
2 sarung Bantal 140
3 Selimut woll 140
4 Baju operasi dewasa 10
5 Baju operasi anak 5
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2
2023
Analisis
Berdasarkan hasil pengkajian di
Ruang Selincah 2 RSUP Dr. Mohammad
Hoesin didapatkan bahwa peralatan yang
digunakan di Ruang Selincah2.1 sudah
memenuhi standar dengan kualitas yang baik.
2) Alat Keperawatan
Tabel 2.10 Standar Alat Keperawatan di Ruang
Rawat Selincah 2
No Nama Barang Ratio Pasien
Alat
1 BRANKAR
2 Medical Flash Light / Pen
3 Pulse Oximetri
4 Termometer Sensor
5 Suction Portable Untuk usia
Diatas 5 Tahun
6 Suction Portable Untuk usia
Diatas 5 Tahun
7 AMBUBAG I
8 AMBUBAG 2
9 LARINGOSKOP DEWASA
10 LARINGOSKOP ANAK-ANAK
11 LARINGOSKOP BAYI
12 GAGANG LARINGOSKOP
13 Suction Biasa
14 Syringe Pump
15 Syringe Pump
16 Nebulizer Portable
17 Nebulizer
18 Infus Pump
19 Infus Pump
20 Infus Pump
21 Stetoskop Anak
22 Tensimeter Digital
23 Tensimeter Dewasa Berkaki
24 Tensimeter Dewasa Berkaki
25 ALAT BSS
26 Box Darah
27 Timbangan Bayi Digital
28 Timbangan Bayi Digital
29 Timbangan Dewasa
30 Oksigen Kecil + Standar
31 Trolly Emergency
32 Troly Injeksi
33 Brankar/Stretcher
34 Kursi Roda / Wheel Chair
35 Kursi Roda / Wheel Chair
36 Kursi Roda / Wheel Chair
37 Bed Dewasa
38 Bed Dewasa
39 Bed Dewasa
40 Bed Anak
41 Regulator + Flow oksigen
42 Standar infus roda kaki empat
43 Standar infus roda kaki tiga
44 Bed Anak
45 Female Urinal
46 Box darah
47 Termometer Sensor Lumba-
Lumba
48  Pispot
49 Thermometer Gun
50  
51 Stetoskop Dewasa
52 Stetoskop Anak
53 Oksimetri
54 Box Darah
55 Stetoskop Anak
56 Ambubag Dewasa
57 Standar infus roda kaki empat
58  
59 Buli-buli panas
60 Pulse oksimetri 2 buah
61 Pen light
62 Laringoskop
63 Vein viewer
64 Tensimeter digital standing
65 EKG
66 Infusion Pump
67 Stetoskop anak
68 Stetoskop anak
69 Matras Dekubitus
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2 2023
Analisis
Berdasarkan hasil pengkajian di Ruang
Selincah 2 RSUP Dr. Mohammad Hoesin
didapatkan bahwa peralatan yang digunakan di
Ruang Selincah 2 sudah memenuhi standar dengan
kualitas yang baik.
3) Alat Rumah Tangga
Tabel 2.11 Tabel Standar Alat Rumah Tangga
Ruang Selincah 2
No Nama Barang Ratio Pasien Alat
1 Lampu TL 40 W (2 buah )
2 AC Daikin (1 Buah)
3 Kursi/ Chitose (3 buah)
4 Meja Karu (1 buah)
5 Meja Komputer (1 buah)
6 Monitor Komputer (1
buah)
7 CPU (1 buah)
8 Telepon (1 buah)
9 Lemari File (1 buah)
10 Lemari kayu coklat (1
buah)
11 Lemari kayu biru (1 buah)
12 Kotak sampah kecil/ hijau
(1 buah)
13 Jam Dinding (1 buah)
14 Lampu XL/ Neon (1 buah)
15 Kotak sampah kecil abu-abu
(1 buah)
16 Exhousfan (1 buah)
17 Stop Kontak AC (1 buah)
18 Jendela (2 buah)
19 Pintu WC (1 buah )
20 Pintu Ruang Karu (1 buah )
21 Stop Kontak tanam 2
lobang (3 buah)
22 saklar 1 (1 buah)
23 saklar 2 (1 buah)
24 Stop Kontak 6 lobang
tempel (1 buah)
25 Printer (Pribadi) (1 buah)
26 Wastafel (1 buah)
27 Closet duduk (1 buah)
28 Shower (1 buah )
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2
2023
Analisis
Berdasarkan hasil pengkajian di
Ruang Selincah 2 RSUP Dr. Mohammad
Hoesin didapatkan bahwa peralatan yang
digunakan di Ruang Selincah 2 sudah
memenuhi standar dengan kualitas yang
baik.
d) Machine
1) KajianTeori
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik
yang mengirim atau mengubah energi untuk
melakukan membantu pelaksanaan tugas
manusia.Biasanya membutuhkan sebuah masukan
sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah
menjadi sebuah keluaran yang melakukan
tugasyang telah di setel, machine atau mesin
digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.

2) Kajian Data
Tabel 2.13 Standar alat di Ruang Selincah 2
No Peralatan Kondisi
Barang
1 Oksigen kecil + standar Baik
2 Timbangan BB dewasa Baik
& bayi
3 Pulse oxymetri Baik
4 Suction biasa Rusak Berat
5 Timbangan bayi digital Rusak berat
6 Printer Baik
7 Computer Rusak Ringan
8 EKG Baik
Sumber : Data Primer Ruang Selincah 2 2023
Analisa :
Berdasarkan tabel di atas invertaris mesin di
ruang selincah ada beberapa barang dalam kondisi
tidak baik .
e) Metode
1) Asuhan keperawatan
Menurut Marr dan Biebing (2008) standar
adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum
dikenal sebagai sesuatu yang diterima, adekuat,
memuaskan dan digunakan sebagai tolak ukur atau
titik acuan yang digunakan sebagai pembanding.
Sedangkan menurut Schroeder (2007) standar
adalah nilai atau acuan yang menentukan level
praktek terhadap staf atau suatu kondisi pada pasien
atau sistem yang telah ditetapkan untuk dapat
diterima sampai pada wewenang tertentu.
Standar perawatan adalah uraian tingkat
asuhan keperawatan yang kompeten seperti yang
diperlihatkan oleh proses keperawatan yang
mencakup semua tindakan penting yang dilakukan
oleh perawat dalam memberikan perawatan dan
membentuk dasar pengambilan keputusan klinik
(Retnariska, 2012).
Di Indonesia, standar keperawatan dipakai
sebagai pedoman dan instrumentasi penerapan
standar asuhan keperawatan yang disusun oleh
Depkes yaitu:
a. Standar I pengkajiankeperawatan
Asuhan keperawatan paripurna
memerlukan data yang lengkap dan
dikumpulkan secara terus menerus, tentang
keadaannya untuk menentukan kebutuhan
asuhan keperawatan, datakesehatanharus
bermanfaat bagi semua anggota tim kesehatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi
kumpulan data yang harus menggunakan format
yang baku, sistematis, diisi sesuai item yang
tersedia, aktual danvalid.
b. Standar II diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan
berdasarkan data status kesehatan pasien,
dianalisis dan dibandingkan dengan norma
kehidupan pasien, dan diagnosa keperawatan
dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan
pemenuhan kebutuhan pasien dan komponennya
terdiri dari masalah, penyebab dan tanda
ataugejala.
c. Standar III perencanaan atau intervensi
keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun
berdasarkan diagnose keperawatan
komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan
asuhan keperawatan dan rencanatindakan.
d. Standar IV implementasikeperawatan
Implementasi keperawatan adalah
pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan
maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi
secaramaksimal yang mencangkup aspek
peningkatan, pencegahan dan pemulihan
kesehatan dengan mengikutsertakan keluarga.
e. Standar V evaluasikeperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara
periodik, sistematis, terencana untuk menilai
perkembanganpasien dan menilai hasil dari
setiap tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan.
f. Standar VI dokumentasikeperawatan
Dokumentasi keperawatan dilakukan
secara individu oleh perawat selama dirawat
inap maupun rawat jalan yang digunakan
sebagai informasi, komunikasi dan laporan.
Dokumentasi dibuat setelah tindakan dilakukan
sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan
setiap mencatat harus mencantumkan inisial
atau paraf atau nama perawat, menggunakan
formulir yang baku, dan disimpan sesuai
peraturan yangberlaku.
Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan, di ruang Selincah 2 mempunyai
prosedur tetap untuk semua tindakan perawatan
dan SAK (Standar Asuhan
Keperawatan).Prosedur tetap keperawatan di
Ruang penyakit dalam mengacu pada prosedur
tetap yang diterbitkan oleh RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Standar ini
diperlukan untuk menentukan mutu pelayanan,
bagaimana kegiatan-kegiatan akan dikerjakan
dan seberapa baik kegiatan-kegiatan tersebut
dikerjakan.
2) Standar Operasional Prosedur
Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan, di ruang rawat inap Selincah 2,
mempunyai standar operasional prosedur, seperti
SOP Keperawatan Dasar, SOP Keperawatan
lanjutan, SOP Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI). Dan di ruangan Selincah 2 sudah melakukan
tindakan keperawatan sesuai SOP yang ada.
2. Unsur dan Analisis Proses
a. Proses Pelayanan Keperawatan Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional Berdasarkan observasi yang dilakukan
pada tanggal 20 – 23 Feb 2023 didapatkan hasil sebagai berikut:
1) MeetingMorning
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 20 – 23Feb
2023 didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 2.14
Presentase Proses Pelaksanaan Meeting Morning Di Ruang
Selincah 2 Periode Maret 2023
No Aktivitas Ya Tidak Catatan
Persiapan
1 Karu sudah mempersiapkan
materi dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatan non
keperawatan diruangan
tersebut
2 Karu sudah mempersiapkan
materi dan informasi mengenai
kegiatan-kegiatannon
keperawatan diruangan
tersebut
3 Karu Sudah menyiapkan salah
satu stafuntuk menjadi
notulen.
4 Meeting morning diikuti oleh
seluruhstaf yang jaga pagi dan
malam
Pelaksanaan
1 Karu memulai meeting
morning dengan salam
dilanjutkan dengan
doapembuka.
2 Karu memberikan arahan
kepada stafdengan materi yang
telah disiapkan sebelumnya
3 Karu melakukan klarifikasi
apa yangtelah disampaikan
kepada staf
4 Memberikan kesempatan
kepada staf untuk
mengungkapkan
permasalahanyang muncul di
ruangan
5 Bersama-
samastafmendiskusikan
pemecahan masalah yang
dapat ditempuh
6 Karu memberi motivasi
danreinforcement kepada staf.
Penutup
1 Karu menutup meeting
morning
2 Karu menandatangani catatan
notulen
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers

Analisa :
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diruangan
Selincah 2 selama empat hari dalam 3 shift kerja pagi,
didapatkan bahwa panduan tetap (SOP) sudah ada dan
pelaksanaan kegiatan meeting morning di Selincah 2 sudah ada
beberapa point variabel yang dinilai telah terlaksanakan seperti:
karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morning,
karu membuka meeting morning dilanjutkan dengan doa
bersama, karu memberikan informasi dan arahan kepada staff
serta melakukan klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada
staff, memberikan kesempatan staff untuk mengungkapkan
permasalahan yang muncul di ruangan, bersama-sama staff
mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat di tempuh, karu
memberi motivasi dan reinforcement kepada staff. Sehingga
didapatkan hasil berdasarkan penilaian dalam pelaksanaan
kegiatan meeting morning diruang Selincah 2
dikategorikancukup.
Masalah : Tidak ada Masalah
2) Pre Conference
Berdasarkan observasi selama 4 hari, presentase proses
pelaksaan pre conference di Ruang Selincah 2 dapat dilihat
tabel di bawahini.
Tabel 2.15
Presentase Proses Pelaksanaan Pelaksaan Pre Conference
Di Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Aktivitas Ya Tidak Catatan
Persiapan
1 Ketua Tim menyiapkan
ruangan
2 Ketua Tim
menyiapkanrekam
medik dan buku laporan
shift pasien
Pelaksanaan
1 KetuaTim/PJ membuka pre
conference dengan salam
danberdoa jika belum
dilakukan
2 KetuaTim /PJ menjelaskan
tujuan
dilakukannyapreconference
3 Ketua Tim/PJ memandu
pelaksanaanpreconference
4 KetuaTim /PJ menjelaskan
masalah keperawatan
pasien, keperawatan, dan
rencana
keperawatanyangmenjadi
tangung jawabnya
5 Ketua Tim / PJ membagi
tugas kepada anggota tim
dengan memperhatikan
keseimbangan kerja
6 Mendiskusikan cara dan
strategi pelaksanaan asuhan
pasien/Tindakan
7 Ketua Tim / Pjmemotivasi
untuk memberikan
tanggapan dan penyelesaian
masalah yang sedang
diDiskusikan
8 Ketua Tim/ PJ
mengklarifikasi kesiapan
anggota tim untuk
melaksanakan asuhan
keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung
jawabnya
9 Ketua Tim /
PJmemberikan
reinforcement
positifpadaanggota tim
10 Ketua Tim / PJ
menyimpulkan hasil
preconference
Penutup
1 Ketua Tim / PJ mengakhiri
preconference
2 Ketua Tim / PJ
mendokumentasikanPrecon
ference
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers

Analisa :
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruangan
Selincah 2 selama empat hari dalam 3 shift kerja pagi,
didapatkan bahwa panduan tetap (SOP) sudah ada dan
pelaksanaan kegiatan pre conference di ruangan rawat inap
Selincah 2 sudah ada beberapa point variabel yang dinilai telah
terlaksanakan hampir keseluruhan.

3) Handover
Berdasarkan observasi selama 4 hari, presentase proses
pelaksaan Handover di Ruang Selincah2.1 dapat dilihat tabel
di bawah ini.
Tabel 2.16
Presentase Proses Pelaksanaan pelaksaan Handover Di
Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023

No Variabel Yang Dinilai Observasi Catatan


Ya Tidak
1 Perawat pemberi
operanmenyiapkan tempat
untuk operan
2 Perawat pemberi operan
menyiapkan rekam medis
yang telah diisi dengan rekam
keperawatan yang lengkap
sesuai shift jaga
3 Kepala

ruang/PN/ANmemimpin
operan diawali doabersama
4 Perawat mengoperkan status
kesehatan pasien dengan cara
membacakanrekamkeperawat
an
5 Perawat mengoperkan nama
pasien, diagnose medis dan
masalah keperawatan
6 Perawat mengoperkan
tindakan keperawatan
mandiri dan kolaborasi yang
telah dilakukan beserta hasil
dan waktu pelaksanaan
7 Perawatmenyebutkanperkem
bangan/kondisifisikpasien
yang terjadi selamashift
8 Perawatmenyebutkan
rencanatindakan keperawatan
mandiri dan kolaborasi yang
akan dilakukan danwaktu
pelaksanaan
9 Perawat penerima operan
melakukanpengecekankeleng
kapan

dokumanasuhankeperawatan
10 Perawat penerima operan
mencatat hal-hal yang
dioperkan untuk setiap pasien
dalam buku peran tugas
11 Perawat pemberi dan penerima
operan melakukan kunjungan
pasiendalam
rangkaklarifikasikan
konfirmasi
12 Perawat yang mengoperkan
menginformasikankepada
pasien/keluarga
namaperawatshiftBerikutnya
13 Perawat penerima operan
memberi salam kepada
pasien/keluarga serta
mengenalkan diri dengan
komunikasi yang baik
14 Perawat pemberi dan
penerima operan
menandatangani bukuoperan
tugas
15 Pemberi dan penerima operan
saling
memberikanreinforcement
16 Ka
Ruang/PN/AN/menutupopera
ndengan baik
16 Ka Ruang/PN/AN/ menutup
operan dengan baik
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan diruang
Selincah 2 didapatkan hasil handover termasuk dalam kategori
penilaian Sangat baik, proses handover sebagian besar perawat
memperkenalkan nama terhadap pasien disetiap pergantian
shift dan saat operan dilakukan perawat memberikan salam
dan sedikit komunikasi dengan pasien saat operan.Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan selama 4 hari didapatkan pada
hari pertama sampai hari ke empatselama 3 shift
(pagi,siang,malam) seluruh perawat (100.0%) memperkenalkan
diri pada saat handover.
Hari_1
Valid Cumulativ e
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Memperkenalkan 0 00.0 00.0 100.0
nama saat Handover
shift
YaMemperkenalkan 10 00.0 00.0 100.0
nama saat Handover
shift
Total 10 100.0 100.0
Hari_2
Valid Cumulativ e
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Memperkenalkan 0 00.0 00.0 100.0
nama saat Handover
shift
YaMemperkenalkan 9 100.0 100.0 100.0
nama saat Handover
shift
Total 9 100.0 100.0
Hari_3
Valid Cumulativ e
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Memperkenalkan 0 00.0 00.0 100.0
nama saat Handover
shift
YaMemperkenalkan 9 100.0 100.0 100.0
nama saat Handover
shift
Total 9 100.0 100.0
Hari_4
Valid Cumulativ e
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Memperkenalkan 0 00.0 00.0 100.0
nama saat Handover
shift
YaMemperkenalkan 9 100.0 100.0 100.0
nama saat Handover
shift
Total 9 100.0 100.0
Sumber: Hasil Observasi Mahasiswa Ners
4) Post Conference
Berdasarkan observasi selama 4 hari, presentase proses
pelaksaan post conference di Ruang Selincah2.1 dapat dilihat
tabel di bawah ini
Tabel 2.17
Presentase Proses Pelaksanaan pelaksaan Post Conference Di
Selincah 2 Periode Maret 2023
n=1
No Aktivitas Ya Tidak Catatan
Persiapan
1 Karu / PJ shift sudah
mempersiapkan buku laporan
shift dan melengkapi buku
laporan Tim menyiapkan
Ruangan
2 KetuaTim menyiapkan rekam
medikdan buku laporan shift
pasien
Pelaksanaan
1 Katim / Pj Shift membuka post
conference dengan salam dan
berdoa jika belum dilakukan
2 Katim / Pj Shift menjelaskan
tujuandilakukannya post
conference
3 Katim / Pj Shift memandu
plaksanaan post conference
dan mempersilahkan P.
Pelaksana menjelaskan
tentang hasiltindakan/hasil
asuhan keperawatan yang
telah dilakukannya
4 Perawat Pelaksana
menjelaskan tentang hasil
tindakan /hasil asuhan
keperawatan yang telah
dilakukannya
5 Katim / Pj Shift menerima
penjelasan dari P. Pelaksana
tentang hasil tindakan / hasil
asuhan keperawatan yang
telah dilakukan P.Pelaksana
6 Katim / Pj Shift
mendiskusikan masalah yang
ditemukan dalam memberikan
askep pasien dan mencari
upaya penyelesaian
Masalahnya
7 Pelaksana ikut mendiskusikan
masalah yang ditemukan
dalam memberikan askep dan
mencari
upaya penyelesaian masalahnya
8 Katim / Pj
Shiftmemberikan
reinforcement pada
P.Pelaksana
9 Katim / Pj Shiftmenyimpulkan
hasilpost conference
10 Mengklarifikasi

pasiensebelum melakukan
operan tugasjaga berikutnya
Penutup
1 Ketua Tim /
PJmengakhiri
postconference
2 Ketua Tim /PJ
mendokumentasikan
postconference
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruangan
Selincah 2 selama empat hari dalam 3 shift kerja pagi,
didapatkan bahwa panduan tetap (SOP) sudah ada dan
pelaksanaan kegiatan post conference di ruangan rawat inap
Selincah 2 dinilai telah terlaksanakan keseluruhan.
Masalah : Tidak ada masalah

5) Orientasi
Pasien Baru Berdasarkan observasi selama 4 hari,
presentase proses pelaksaan orientasi pasien baru di Ruang
Selincah 2 dapat dilihat tabel di bawah ini
Tabel 2.18
Presentase Proses Pelaksanaan pelaksaan Orientasi Pasien Baru
Di Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
A. Pre Interaksi
1 Mengumpulkan data tentang
Pasien
2 Membuat rencanaPertemuan
dengan pasien
B. Orientasi
1 Memberi salam dan tersenyum
kepadaPasien
2 Memperkenalkan nama diri
3 Menanyakan nama panggilan
kesukaanPasien
4 Menanyakan perasaan Pasien
5 Menjelaskan peran perawat
6 Menjelaskan tugas perawat
7 Menjelaskan kegiatan (orientasi)
yangakan dilakukan
8 Menjelaskan tujuan
kegiatan(orientasi)
9 Menjelaskan waktu yang
dibutuhkanuntuk kegiatan
orientasi
10 Menjelaskan kerahasiaan
C. Kerja
1 Menanyakan keluhan
utamaPasien
2 Memberi kesempatan bertanya
3 Memulai dengan ajakan untuk
Berkonsentrasi
D. Materi
1 Menjelaskan hak pasien/keluarga
2 Menjelaskan
kewajibanpasien/keluarga
3 Menjelaskan petugas yang akan
Merawat
4 Menjelaskan bahwa setiap hari
akandisampaikan
catatanperkembangan
danrencanaperawatannya
5 Menjelaskan tarif pelayanan
6 Menjelaskan hak pasien/keluarga
7 Menjelaskan tarif pelayanan
8 Menjelaskan syarat pengurusan
administrasi
9 Menjelaskan fasilitas yang ada
Diruangan
10 Mendemonstrasikan cara
penggunaanfasilitas yang ada
diruangan
11 Menjelaskan tata tertib kamar
tunggu
12 Memberitahukan tempat-tempat
Penting
13 Menjelaskan denah ruangan
14 Memulai discharge planning
15 Menandatangan surat pernyataan
E. Terminasi
1 Menyimpulkan hasil kegiatan
2 Memberikan pujian positif
3 Merencanakan tindak lanjut
kepada
Pasien
4 Melakukan kontrak selanjutnya
5 Mengakhiri pertemuan dengan
carayang baik dan tersenyum
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan diruang
Selincah 2 selama empat hari dalam 3 shift kerja, didapatkan
hasil proses orientasisebagian besar perawat melakukan proses
pelaksanaan orientasi pasien baru sesuai dengan Sop di
ruangan.
6) Discharge Planning
Berdasarkan observasi selama 4 hari, presentase proses
pelaksaan discharge planning di Ruang Selincah 2 dapat dilihat
tabel di bawah ini.
Tabel 2.19
Presentase Proses Pelaksanaan Discharge Planning Pasien
Di Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Kegiatan Ya Tidak Catatan
A. Pre Interaksi
1 Mengucapkan basmallah
2 Mengumpulkan data tentang
pasien
3 Membuat rencana pertemuan
dengan pasien
B. Orientasi
1 Memberi salam dan tersenyum
kepadaPasien
2 Memperkenalkan nama diri
3 Menanyakan nama panggilan
kesukaanPasien
4 Menanyakan perasaan Pasien
5 Menjelaskan peran perawat
6 Menjelaskan tugas perawat
7 Menjelaskan kegiatan (orientasi)
yangakan dilakukan
8 Menjelaskan tujuan
kegiatan(orientasi)
9 Menjelaskan waktu yang
dibutuhkanuntuk kegiatan
orientasi
10 Menjelaskan kerahasiaan
C. Kerja
1 Menanyakan keluhan
utamaPasien
2 Memberi kesempatan bertanya
3 Memulai dengan ajakan untuk
Berkonsentrasi
4 Melakukan orientasi
5 Menjelaksan informasi mengenai
penyakit
6 Menjelaskan informasi mengenai
penyebab penyakit
7 Menjelaskan informasi mengenai
tanda dan gejala
8 Menjelaskan informasi mengenai
cara perawatan dirumah
9 Mejelaskan informasi cara
pemberian obat
10 Mejelaskan informasi cara
pencegahan penyakit dan infeksi
11 Menjelaskan informasi mengenai
program pengobatan lanjutan
12 Menjelaskan informasi mengenai
mengenai aktifitas dan istirahat
13 Menjelaskan informasi mengenai
mobilisasi
14 Menjelaskan informasi mengenai
pemberian dukungan
15 Menjelaskan informasi mengenai
kontrol: waktu,tempat, cara
kontrol, persiapan control.
E. Terminasi
1 Menyimpulkan hasil kegiatan
2 Memberikan pujian positif
3 Merencanakan tindak lanjut
kepada pasien
4 Melakukan kontrak selanjutnya
5 Mengakhiri pertemuan dengan
carayang baik dan tersenyum
Sumber :Observasi Mahasiswa ProfesiNers

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan diruang
Selincah 2 selama empat hari dalam 3 shift kerja, didapatkan
hasil discharge planningsebagian besar perawat melakukan
proses pelaksanaan discharge planning sesuai dengan standar di
ruangan dan dapat di lihat dari perbandingan ideal dan aktual
discharge planning di ruangan Selincah 2 berikut.
Tabel 2.20
Perbandingan ideal dan aktual discharge planning Di Ruang
Selincah 2 Periode Maret 2023
Ideal Actual
Perencanaan pemulangan Discharge planning di ruang
pasien (discharge planning) Selincah 2 mengacu pada
rawat inap mengacu pada pedoman RS Moh. Hosein
pedoman RSMH Palembang Palembang berdasarkan form
bertujuan untuk mempersiapkan Perencanaan Pemulangan Pasien
kebutuhan pasien saat di rumah (Discharge Planning).
atau untuk pemulihan dalam 24 Berdasarkan hasil observasi
jampertama diruangan. selama kajian situasi dari tanggal
Kriteria pasien yang 20-24 Feb 2023didapatkan:
dilakukan perencanaan 1. Mengidentifikasi siapa yang
Pemulangan (Discharge akan merawatpasiendirumah
Planning) saat assessmen awal a. Memperoleh tujuan pasien
adalah: dan keluarga untuk
1. Pasien lanjut usia >60tahun dirawat di rumahsakit
2. Pasien dengan gangguan b. Memberikan informasi
anggota gerak kepada pasien dan
3. Pasien dengan kebutuhan keluarga tentang langkah-
pelayanan kesehatan medis langkah discharge
atau keperawatanyang planning
berkelanjutan/panjang c. Menjelaskan kepada
(misalnya penyakit kronis, pasien dan keluarga
pasien dengan rawat luka bahwa mereka dapat
yang lama,dll) menggunakan booklet
4. Pasien yang dinilai akan untuk bertanya dan
memerlukanbantuandalam menuliskan pertanyaan
aktifitas sehari –haridirumah masalah atau keluhan
yang dialami
Tujuandilakukandischarge 2. Mendidik pasien dan keluarga
planning adalah menyiapkan tentang kondisi pasien di
pasien untukmenyesuiakandiri setiapkesempatan dan
di rumah dandimasyarakat mengajarkan kembali
setelah pulang dari rumahsakit a. Menjelaskan obat kepada
untuk menyiapkanpengetahuan, pasien dan keluarga
keterampilan, dan sikap pasien dengan mudah serta
maupun keluarga mengenai mendiskusikan kembali
penyakit pasien, pemberian kemajuan perawatan
obat, aktivitas dan perawatan pasien dalam mencapai
seharí- hari dan pemberian tujuandanpemulangan.
nutrisi yang benar. b. Melibatkan pasien dan
Kegiatan yang keluarga dalam praktik
dilakukanmeliputi: perawatan untuk
1. Include (Melibatkan) mempersiapkanperawatan
Melibatkan pasien dan dirumah
keluarga sebagai mitra 3. Menyiapkan pasien dan
penuh dalam proses keluarga
perencanaan pulang. a. Peralihan atau transisi ke
a. Selalu menyertakan rumah
pasien dan keluarga b. Menjadwalkanpertemuan
dalam pertemuan perencanaan
timtentang perencanaan. c. Follow up janji bertemu
Discharge planning denganpasien
bukan peristiwa satu d. Menggunakan teknik
kali, tetapi sebuah proses mengajarkan kembali
yang berlangsung selama untuk menilai seberapa
dirawat di rumah sakit. baik pemberi pelayanan
b. Mengidentifikasi telah menjelaskan
anggota keluarga atau diagnosis,
teman yang
akanmemberikan
perawatan di rumah dan
melibatkan mereka
dalam diskusi.
2. Discuss (Berdiskusi) a. Meninjau daftar obat
Mendiskusikan dengan dicocokkan dengan pasien dan
pasien dan keluarga lima keluarga
hal utama untuk mencegah b. Menuliskan waktu janji
terjadinya masalah di bertemu
rumah: c. Menuliskan nama, alamat dan
a. Menjelaskan bagaimana telepon rumah sakit untuk
kehidupan di rumah menghubungi jika ada
yang akan terjadi seperti masalah setelah dipulangkan.
lingkungan rumah,
dukungan yang
diperlukan, makanan apa
yang boleh dimakan atau
yang harus dihindari
oleh pasien, kegiatan/
aktivitas yang boleh
dilakukan atau dihindari.
b. Ulasan obat.
Mendiskusikan masing –
masing tujuan dari setiap
obat, berapa banyak obat
yang harus dimakan,
waktu,
carameminumnya,
potensi efek
sampingdanbila obat
habis bagaimana cara
memperolehnya.
c. Menyoroti tanda - tanda
gejala dan masalah.
Mengidentifikasi tanda-
tanda gejala atau potensi
masalah yang dapat
terjadi. Tuliskan nama
dan kontak informasi
dari seseorang untuk
menghubungi jika ada
masalah.
d. Menjelaskan hasil tes.
Menjelaskan hasil tes
kepada pasien dan
keluarga. Jika hasil tes
tidak tersedia pada
perencanaan, beritahu
pasien dan keluarga
kapan mereka harus
mendapatkan hasil dan
mengidentifikasi siapa
yang harus mereka
hubungi jika belum
mendapatkan hasil
sesuai tanggal tersebut.
e. Membuat janji follow up
(tindak lanjut/kontrol).
Menawarkan untuk
membuat janji tindak
lanjut dengan pasien.
Memastikan bahwa
pasien dan keluarga
mengetahui tindak lanjut
apayang dibutuhkan

2. Educate (Mengedukasi)
Memberikan pendidikan
tentang kondisi pasien,
proses pemulangan, dan
langkah- langkah
selanjutnya disetiap
kesempatan kepada pasien
dan keluarga selama
dirawat di rumah sakit
dengan menggunakan
bahasa sederhana.
Memberikan semua
informasi lebih banyak
tentang kondisi pasien dan
langkah selanjutnya pada
hari pemulangan.
Perencanaan pulangharus
menjadi proses yang
berkelanjutan selama pasien
dirawat di rumah sakit,
bukan peristiwa yang
dilaksanakan hanya satu
kali. Selama di rumah sakit
perawat bertanggungjawab
untuk :
a. Mendatangi pasien dan
keluarga saatpasien
masuk dan
setiap hari
memperhatikan
kemajuan pasien dalam
mencapai tujuan
b. Melibatkan pasien dan
keluarga dalam laporan
timbang terima
setiapshift
c. Berbagi daftar tertulis
dari obat-obatan setiap
pagi. Menjelaskan nama
obat, dosis, frekuensi,
cara meminumnya dan
efek samping
yangmungkin terjadi

5. Unsur dan AnalisisOutput


a. Proses Pelayanan Keperawatan Sistem Pemberian Pelayanan
KeperawatanProfesional
1) KajianData
a) KepalaRuangan
Berdasarkan observasi pelaksanaan uraian tugas kepala
ruang Selincah2.1 kami sampaikan pada tabel berikut:
Tabel 2.21
Pelaksanaan Uraian Tugas Kepala Ruang Di Ruang
Selincah 2 Periode Maret 2023
n=1
No Variabel yang dinilai Observasi
Ya Tidak
1 Membagi staf ke dalam tim sesuai
dengan kemampuan dan beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi
dengan tim
3 Menyiapkan materi tentang
permasalahan pasien dan ruangan
yang ada pada hari tersebut termasuk
laporan permasalahan dinas malam
4 Kepala ruang melakukan meeting
morning untuk menindaklanjuti
masalah yang ada yang diawali dan
diakhiri dengan doa
5 Membagi pasien ke dalam
timsesuai dengan
kemampuan danbebankerja
6 Memfasilitasi dan mendukung
kelancaran tugas ketua tim dan
anggotatim
7 Melakukan supervisi dan memberi
motivasi seluruhstaf keperawatan untuk
mencapai kinerja optimal
8 Memberikan reinforcement positif
kepada semua staf termasuk pada saat
mengakhiri meeting morning kepada
dinas malam dan dinas pagi
9 Berperan serta sebagai konsultan
10 Melakukan pengawasan kedisiplinan
tugas staf melalui
daftar hadir yang ada di ruang
Jumlah
Jumlah Persentase
Persentase
Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan diruang
Selincah 2 didapatkan hasil dari uraian tugas kepala ruanganr
termasuk dalam kategori penilaian Sangat baik, Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan selama 4 hari didapatkan pada
hari pertama sampai hari ke empatselama 3 shift pagi
persentase yang didapatkan sesuai dengan uraian tugas kepala
ruangan yaitu (100.0%).

b) KetuaTim
Berdasarkan observasi pelaksanaan uraian tugas ketua
tim di ruangan Selincah2.1 kami sampaikan pada tabel berikut :
Tabel 2.22
Pelaksanaan Uraiann Tugas Ketua Tim Di Selincah 2 Periode
Maret 2023
n=3
Observasi
No Variabel Yang Dinilai
Ya Tidak
1 Bertugas pada pagi hari
2 Bersama Perawat Pelaksana menerima
operan tugas jaga dari yang Perawat
Pelaksana tugasmalam.
3 Bersama Perawat Pelaksana melakukan
konfirmasi/supervise tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan tugas
jagamalam.
4 Bersama Perawat Pelaksana melakukan
do’a bersama sebagai awal dan akhir
tugas dilakukan setelah selesai operan
tugas jaga malam.
5 Melakukan pre conference dengan semua
Perawat Pelaksana yang ada dalam
grupnya setiap awal dinas pagi.
6 Membagi tugas atau pasien kepada
Perawat Pelaksana sesuai kemapuan dan
beban kerja.
7 Melakukan pengkajian, menetapkan
masalah atau diagnose dan perencanaan
keperawatan kepada semua pasien yang
menjadi tanggung jawab ada bukti di
rekam keperawatan.
8 Memonitor dan membimbing tugas
Perawat Pelaksana.
9 Membantu tugas Perawat Pelaksana untuk
kelancaran pelaksanaan asuhan pasien.
10 Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi
catatan asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh Perawat Pelaksana yang
ada di bawah tanggung jawabnya.
11 Melakukan evaluasi hasil kepada setiap
pasien sesuai tujuan yang ada dalam
perencanaan asuhan keperawatan dan ada
bukti dalam rekam keperawatan.
12 Melaksanakan post conference pada
setiap akhir dinas dan menerima laporan
akhir tugas jaga dari perawat pelaksana
untuk persiapan operan tugas jaga
13 Mendampingi perawat pelaksana
dalamoperan tugas jaga kepada anggota
tim yang tugas jaga berikutnya.
14 Memperkenalkan perawat pelaksana
yang ada dalam satu grup atau yang
akanmerawat selama pasien dirawat atau
kepada pasien/keluarga baru.
15 Mendelegasikan tugas kepada perawat
pelaksana pada sore malam libur.
16 Melaksanakan pendelegasian tugas
PJruang bila pagi hari tidak bertugas.
17 Menyelenggarakan diskusi kasus
dalampertemuan dalam rutin keperawatan
di ruangan minimal sebulan sekali.
Jumlah
Jumlah Persentase

Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners


Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan diruang
Selincah 2 didapatkan hasil dari uraian tugas ketua TIM
termasuk dalam kategori penilaian Sangat baik, Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan selama 4 hari didapatkan pada
hari pertama sampai hari ke empatselama 3 shift (pagi, sore,
malam) persentase yang didapatkan sesuai dengan uraian tugas
Ketua tim yaitu (100.0%).

c) Perawat Assositif (PerawatPelaksana)


Berdasarkan observasi pelaksanaan uraian tugas
perawat asosiatif diruangan Selincah 2 kami sampaikan pada
tabel berikut:
Tabel 2.23
Presentase Uraian Tugas Perawat Asosiatif Di Ruang
Selincah 2 Periode Maret 2023
n = 10
Perawat
Cumulative
Frequenc Percent Valid Percent
y Percent
Valid Laki-Laki 2 18.75 18.75 12.5
Perempuan 8 81.25 81.25 100.0
Total 10 100.0 100.0

Observasi
No Variabel yang dinilai
Ya Tidak
1 Mengerjakan semua tugas yang diberikan
kepala ruang
2 Menerima sesuai SPO di rumah sakit
3 Melakukan pengkajian keperawatan
4 Menganalisis data pasien sesuai bio
5 Menetapkan diagnose keperawatan berdasarkan
masalah yang dirumuskan
6 Menyusun rencana keperawatan
berdasarkan data hasil pengkajian
keperawatan
7 Bekerjasama dengan tim kesehatan lain
dalam menyusun perencanaan
keperawatan
8 Melakukan tindakan
keperawatanberdasarkanSOP
10 Memberikan penjelasan pada klien
sebelum melakukan tindakankeperawatan
11 Mengutamakan keselamatan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan dan
melakukan dokumentasi keperawatan
12 Melakukan evaluasi
asuhankeperawatan
berdasarkantujuan
13 Melakukan discharge planning pada pasien
pulang
14 Melakukan operan dengan penanggung jawab
shift berikutnya
15 Mengikuti setiap pertemuan yang diadakan
ruangan dan bekerjasama serta membantu
sesama rekankerja
16 Memberikan dukungan terhadap atasan ketika
melaksanakan tugas atau pekerjaan
Jumlah
Jumlah persentase %
Presentase
Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners
b. Standar Asuhan Keperawatan (InstrumenB)
1) Kajian Data
Berdasarkan Observasi yang dilakukan, penilaian
Asuhankeperawatan di Ruang Selincah 2 RSMH Palembang kami
sampaikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.22
Penilaian Asuhan Keperawatan Di Selincah RSMH 2 Periode
Maret 2023
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
Pengkajian

1. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan


pedoman pengkajian
2. Data dikelompokan (Bio-Psiko-sosial-
spiritual)
3. Data yang dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
4. Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status kesehatan dengan
norma dan pola fungsi kehidupan
Diagnosa
5. Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan
6. Diagnosa keperawatan mencerminkan PES
7. Merumuskan diagnosa keperawatan
aktual/potensial
Intervensi
8. Berdasarkan diagnosa keperawatan
9. Disusun menurut urutan prioritas
10. Rumusan tujuan mengandung
komponenpasien perubahan perilaku,
kondisi pasien atau criteria
11. Rencana tindakan mengacu pada tujuan
dengan kalimatperintah, terinci dan jelas
12. Rencana tindakan
menggambarkanketerlibatan
pasien/keluarga
13. Rencana tindakan menggambarkan
kerjasama, dengantim kesehatan lain
Evaluasi
14. Tindakan dilaksanakan mengacu
padarencana keperawatan
15. Perawat mengobservasi respon pasien
terhadap tindakan keperawatan
16. Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
17. Semua tindakan yang telah dilaksanakan
dicatat ringkasdan jelas
18. Evaluasi mengacu pada tujuan
19. Hasil evaluasi dicatat
Catatan Perkembangan
20. Menulis pada format yang baku
21. Pencatatan dilakukan sesuai dengan
tindakan yang dilaksanakan
22. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas,
istilah yang baku dan benar
23. Setiap melakukan tindakan, perawat
mencantumkan paraf/nama jelas, dan
tanggal dilakukannya tindakan.
24. Berkas catatan keperawatan di simpan
sesuai dengan ketentuan yang baku
Total
Persentase
Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners

Analisa
Berdasarkan hasil penilaian evaluasi proses asuhan
keperawatan di ruang Selincah 2 sebesar 100% dilakukan. Sistem
Asuhan Keperawatan di ruang Selincah 2 sudah menggunakan
sistem elektronik. Asuhan keperawatan yang dilakukan lengkap
dan sudah dilakukan dengan baik dan perlu dipertahankan.

2) Peningkatan Komunikasi yang Efektif


Tabel 2.24
Pelaksanaan Peningkatan Komunikasi yang Efektif
di ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
n = 10
No Variabel Ya Tidak
1 Keluarga mendapatkan penjelasan
tentang kondisi pasien
2. Keluarga dijelaskan tentang tata tertib
3. Keluarga pasien diberikan penjelasan
tentang perkembangan pasien
4. Dokumentasi perawat di R.M
5. Dokumentasi medis di R.M
Jumlah
Persentase
Sumber : Observasi Mahasiswa Profesi Ners
Analisa
Berdasarkan observasi yang dilakukan, didapatkan
persentase komunikasi yang efektif sebesar 100% dengan kategori
sangat baik. Ini menunjukkan bahwa perawat di ruang Selincah 2
sudah sangat baik dalam melakukan komunikasi teraupetik yang
efektif kepada pasien. Komunikasi bagian penting dalam
menunjang keberhasilan proses kesembuhan pasien. Komunikasi
yang salah, berdampak pada kesalahan tindakan yang akan
dilakukan dan memicu terjadinya konflik pasien dan perawat,
karena komunikasi bagian akses informasi yang diperoleh pasien,
dan hak pasien yang harus diperoleh.

3) Proses Pemberian Obat


Tabel 2.25
Pengukuran Instrument Patient Safety :Pemberian Obat
di ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Variabel Ya Tidak
1. Kerapian lemari tindakan obat yang Efektif
2. Tersedianya loker pemisahan obat antar
pasien
3. Pemberian label nama pasien dan dosis pada
obat pasien
4. Pemisah obat norum (nama obat, rupa dan
ucapan mirip)
5. Penyimpan obat sesuai indikasi tempat
penyimpanan
6. Tersedia obat-obat emergency
7. 6 benar dalam pemberian obat (benar obat,
dosis, waktu, cara, pasien, dokumentasi)
8. Pemberian nama obat dan drif pada botol
infuse.
9. Menjelaskan manfaat obat yang diberikan
pada pasien
10. Perawat menjelaskan efek samping
pemberian obat yang telah diberikan kepada
pasien
Jumlah
Persentase (%)
Sumber : Hasil Observasi Mahasiswa Profesi Ners
Analisa
Pemberian obat dengan prinsip 6 benar serta penjelasan oleh
tenaga perawat pada pasien maupun keluarga tentang manfaat dan efek
samping dari obat yg diberikan telah dilakukan dengan sangat baik,
pencapaian persentase keseluruhan dari item penilaian dalam
penatalaksanaan pemberian obat mencapai 100%.
4) Risiko Infeksi Nasokomial
Tabel 2.26
Pengukuran Instrument Pasien Safety :Resiko Infeksi Nosokomial
Di Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Variabel Ya Tidak
1 Perawat dapat melakukan cuci tangan 6
langkah dengan benar
2 Perawat mencuci tangan ditempat yang
sudah disediakan
3 Handsrub tersedia
4 Handuk / tissue untuk mengelap setelah
cuci tangan tersedia
5 Mempunyai tempat sampah infeksius
6 Mempunyai tempat sampah non infeksius
7 Mempunyai tempat kotor linen
8 Mempunyai tempat pembuangan
benda tajam
9 Perawat menjelaskan langkah cuci tangan
kepada keluarga dan pasien
Jumlah
Persentase (%)
Sumber : Hasil Observasi Mahasiswa Ners

Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 4 hari
kerja shift pagi didapatkan pada Pengukuran Instrument Pasien
Safety : Resiko Infeksi Nosokomial didapatkan ada 1 variabel yang
masih tidak dilakukan yaitu semua perawat tidak menjelaskan
langkah-langkah cuci tangan kepada keluarga dan pasien dengan
hasil observasi menunjukkan terdapat seluruh perawat (100%)
tidak terpantau menjelaskan kepada keluarga tentang cuci tangan
dari hari 1 sampai hari ke-4 observasi. Masalah : Perawat tidak
menjelaskan langkah cuci tangan kepada keluarga dan pasien.
5) Risiko Jatuh
Tabel 2.27
Pengukuran Instrument Patient Safety Resiko Jatuh
Di Ruang Selincah 2 Periode Maret 2023
No Variabel Ya Tidak
1 Perawat mengerti tentang pengkajian resiko
Jatuh
2 Perawat sudah pernah melakukan
pengidentifikasian resiko jatuh
3 Perawat antusias dalam melaksanakan
pengidentifikasian resiko jatuh
4 Perawat mau mengaplikasikan kembali
pengidentifikasian resiko jatuh
5 Perawat sudah menjelaskan tentang resiko
jatuh kepada pasien
6 Perawat sudah menanggani pasien dengan
benar terkait dengan resiko jatuh
7 Perawat sudah memasang label atau tanda
resiko jatuh pada pasien
Jumlah
Persentase (%)
Sumber : Hasil Observasi Mahasiswa Ners

6) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


Berdasarkan Hasil Observasi 4 hari pada 10-13 Maret 2023
Dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.28
Pengkajian Data Pengendalian Infeksi Di Ruang Selincah 2 Periode
Maret 2023
No Variabel Ya Tidak
1 Membuang sampah infeksius di tempat
sampah berwarna kuning
2 Membuang sampah non infeksius di tempat
sampah berwarna hitam
3 Mengumpulkan linen infeksius di dalam
kantong bewarna kuning
4 Mengumpulkan linen non infeksius kedalam
kantong bewarna putih/tempat linen kotor
non infeksius
5 Membuang jarum,vial,ampul ke dalam
tempat sampah tajam
6 Keketatan pengunjung pada jam kunjungan
(Pagi : jam 10.00-14.00 dan Sore : jam
16.00-21.00 )
7 Perawat mengajarkan etika batuk dan bersin
kepada keluarga dan pasien
8 Penggunaan APD pada rekonstitusi sediaan
injeksi kering (non sitostatika) dengan
pelarutnya
Jumlah
Persentase (%)
Sumber : Hasil Observasi Mahasiswa Ners
Analisa
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa
pencegahan dan pengendalian infeksi sudah bagus. Semua perawat sudah
membuang sampah infeksius dan non-infeksius, juga sudah membuang
benda tajam pada tempatnya, di koridor ruangan terdapat banner tentang
etika batuk dan bersin alangkah baiknya untuk mencegah infeksi semakin
meluas perawat memberika edukasi tata cara batuk dan bersin yang
benar.

Anda mungkin juga menyukai