Anda di halaman 1dari 10

RESUME OSOCA

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN CA LARING


DIRUANGAN RAMBANG 2.1 RSUP DR.MOHAMMAD HOUSIN
PALEMBANG”

Yuti Sartika 22222080

PembimbingAkademik : Yuniza, S.Kep., Ns., M.Kep

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS
ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI
PROFESI NERS 2023
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Nama Mahasiswa : Yuti Sartika


Nim : 22222080
Pengkajian Dilakukan Pada Tanggal 24 Januari 2023

1. Identitas Klien

Nama : Tn. A
JenisKelamin : Laki-laki
Umur : 64 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 12 Januari 2023
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2023

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien datang ke RSMH Palembang rujukan dari Rs Bunda Prabumulih dengan
keluhan sakit kepala, pusing, nyeri tenggorokan dan ada benjolan di leher
bagian sebelah kanan. Pasien mengatakan sakit tenggorokan seperti berdenyut
denyut rasanya hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu.

b. Keluhan saat pengkajian


Pasien mengatakan nyeri di tenggorokan seperti berdenyut-denyut rasanya
hilang timbul, pasien mengatakan nyeri di tenggorokan sudah sejak 3 bulan
yang lalu, pasien mengatakan ada benjolan di bagian leher sebelah kanan.
Pasien mengatakan batuk sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan nafsu
makannya berkurang, pasien mengatakan hanya menghabiskan 1-2 sendok
makan/ porsi, pasien mengatakan merasa mual saat menelan. Hasil TTV yang
didapatkan adalah TD : 117/91 mmHg, Nadi : 111x/menit, RR : 22x/menit, T :
36oc, BB : 47 kg.
c. Riwayat kesehatan saat ini
Pasien pernah berobat sebelumnya dirumah sakit lain dengan keluhan yang
sama, tetapi tidak dirawat dan langsung dirujuk kerumah sakit yang sekarang.

Data Fokus
Data Subjektif:
 Pasien mengatakan nyeri di tenggorokan seperti berdenyut-denyut rasanya
hilang timbul
 Pasien mengatakan nyeri di tenggorokan sudah sejak 3 bulan yang lalu.
 Pasien mengatakan ada benjolan di bagian leher sebelah kanan
 Pasien mengatakan batuk sejak 3 hari yang lalu
 Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang
 Pasien mengatakan hanya menghabiskan 1-2 sendok makan/ porsi
 Pasien mengatakan merasa mual saat menelan.

Data Objektif:
 Tampak ada benjolan di bagian leher sebelah kanan
 Pasien tampak sulit berbicara
 Pasien tampak gelisah
 TD : 117/91 mmHg
 Nadi : 111x/menit
 RR : 22x/menit
 T : 36oc
 BB sebelum sakit 54 kg
 BB setelah sakit 47 kg

Masalah Keperawatan:
1. Nyeri kronis
2. Defisit nutrisi
3. Bersihan jalan napas tidak efektif
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Faktor rokok Nyeri kronis
 Pasien mengatakan nyeri di
Proliferasi sel laring
tenggorokan seperti
berdenyut-denyut rasanya diferensiasiasi buruk sel
laring
hilang timbul
 Pasien mengatakan nyeri di ca laring

tenggorokan sudah sejak 3 menekan/mengiritasi


bulan yang lalu. serabut syaraf

 Pasien mengatakan ada nyeri dipersepsikan


benjolan di bagian leher
nyeri kronis
sebelah kanan

Do :
 P : nyeri tenggorokan
Q : nyeri seperti nyut-
nyutan
R : leher
S:3
T : nyeri hilang timbul sejak
3 bulan yang lalu
 Pasien tampak gelisah
 Tampak ada benjolan di leher
sebelah kanan
2. Ds : Faktor rokok Defisit nutrisi
 Pasien mengatakan nafsu
makan berkurang Proliferasi sel laring
 Pasien mengatakan hanya
menghabiskan 1-2 sendok diferensiasiasi buruk sel
makan/porsi laring
 Pasien mengatakan mual
saat menelan ca laring

Do : metastase supraglotik
 Otot menelan lemah
 BB sebelum sakit 54 kg obstruksi lumen
 BB setelah sakit 47 esophagus

disfagia progresif
intake <

BB menurun

defisit nutrisi
3. Ds : Faktor rokok Bersihan jalan
 Pasien mengatakan batuk napas tidak
sejak 3 hari yang lalu Proliferasi sel laring efektif

Do : diferensiasiasi buruk sel


 Terdapat sputum laring
 Pasien tampak sulit
berbicara ca laring
 Pasien tampak gelisah
 TTV obstruksi jalan napas
TD : 117/91 mmHg
Nadi : 111x/menit mengiritasi sel laring
RR : 22x/menit
T : 36oc infeksi

akumulasi secret

bersihan jalan napas


tidak efektif

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)


1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Nyeri kronis Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri
selama 1x24 jam diharapkan tingkat nyeri  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
menurun, dengan kriteria hasil: kualitas, intensitas nyeri.
1. Keluhan nyeri menurun  Identifikasi skala nyeri
2. Gelisah menurun  Berikan teknik relaksasi napas dalam untuk
3. Mual menurun mengurangi nyeri
 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi
selama 1x24 jam diharapkan defisit nutrisi  Identifikasi status nutrisi
membaik, dengan kriteria hasil:  Monitor berat badan
1. Porsi makanan yang dihabiskan  Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
meningkat
2. Berat badan membaik
3. Nafsu makan membaik
3. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Jalan Napas
tidak efektif selama 1x24 jam diharapkan bersihan jalan  Monitor pola nafas
 Monitor sputum
napas tidak efektif menurun, dengan kriteria  Posisikan semi-fowler atau fowler
hasil:  Ajarkan teknik batuk efektif
1. Produksi sputum menurun
2. Gelisah menurun
3. Frekuensi napas membaik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari/Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
Nyeri kronis  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S :
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas  Pasien mengatakan nyeri agak
nyeri. berkurang
 Pasien mengatakan tidak pusing
 Menidentifikasi skala nyeri
 Skala 3
 Memberikan teknik relaksasi napas O :
dalam untuk mengurangi nyeri  Pasien tampak lebih nyaman
 KU : komposmentis
 Mengajarkan teknik relaksasi napas
A:
dalam untuk mengurangi rasa nyeri  Nyeri kronis teratasi sebagian
P:
 Intervensi dilanjutkan
Defisit nutrisi  Megidentifikasi status nutrisi S:
 Memonitor berat badan  Pasien mengatakan mual sudah
 Kolaborasi pemberian ranitidine 50 berkurang
mg injeksi  Pasien mengatakan makan-
makanan yang telah disediakan
O:
 Pasien tampak menghabiskan ½
porsi makan yang disediakan
 Tidak mual
 Tampak tenang
 BB : 47 kg
A:
 Defisit nutrisi teratasi sebagian
P:
 Intervensi dilanjutkan
Bersihan jalan napas tidak  Monitor pola nafas S:
efektif  Monitor sputum  Pasien mengatakan sesak
 Posisikan semi-fowler atau fowler berkurang
 Ajarkan teknik batuk efektif O:
 Masih terdapat sputum
 Tidak ada bunyi tambahan
 RR : 20 x/menit
A:
 Bersihan jalan napas tidak efektif
teratasi sebagian
P:
 Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.,(2017).,StandarDiagnosaKeperawatan Indonesia


DefinisidanIndikatorDiagnostik.,Jakarta: DewanPengurus PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.,(2017).,StandarLuaranKeperawatan Indonesia Definisi


danKriteriaHasilKeperawatan.,Jakarta: DewanPengurus PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.,(2017).,StandarIntervensiKeperawatan Indonesia


DefinisidanTindakanKeperawatan.,Jakarta: DewanPengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai