Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Diagnosa Medis : Dyspepsia
No.RM : 0867XX
Ruang Rawat : IGD
Tanggal Pengkajian : 7 Juni 2022

1. Identitas Klien :
Nama : Ny.V
Umur :22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA

2. Keluhan Utama :
Nyeri dada bagian atas.

3. Riwayat (KU) :

Klien datang dengan keluhan mual dan muntah. Klien mengatakan muntah 2 jam
sebelum dibawah ke RS sebanyak 2 kali. Klien mengatakan nyeri pada bagian dada
bagian atas dan ulu hatinya. Klien juga mengatakan sesak nafas 2 hari yang lalu .
Klien Nampak lemah, pucat, dan meringis kesakitan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu :


Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit asam lambung.

B. PENGUMPULAN DATA
1. Klien merasakan mual
2. Klien muntah
3. Klien Nampak pucat
4. Klien Nampak lemah
5. Klien merasa sesak

C. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif : Klien mengatakan nyeri di bagian dada atas, Klien juga
mengatakan mual dan muntah sebanyak 2 kali sebelum masuk RS.
Klien mengatakan sesak nafas 2 hari yang lalu.
Data objektif : Klien nampak lemah, pucat, dan meringis kesakitan.
TD : 100/80 mmHg, N : 90 x/m, P : 30 x/m, S : 36,4, Spo 2 : 99.
Skala nyeri 6.

D. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Pasien mengatakan Nyeri Pola nafas tidak efektif b/d
sesak nafas 2 hari yang lalu. penurunan ekspansi paru
Pernafasan : 30 x/m
DO : Klien nampak sesak, Nyeri saat bernafas
pucat, bibir tampak kering.
Penurunan ekspansi paru

Pola nafas tidak efektif


DS : pasien mengatakan Dyspepsia Nyeri akut b/d iritasi
nyeri dada di bagian atas, pada mukosa lambung
Skala nyeri : 6
Pasien mual dan muntah. Peningkatan produksi
Pasien mempunyai riwayat hcl di lambung
penyakit maag.
DO : pasien tampak lemas,
pucat. Hcl kontak
TTV dengan mukosa
TD : 100/ 80 Mmhg
N : 90 M
P : 30 x/ menit Iritasi mukosa
S : 36,4 C Lambung
Spo2 : 99
Skala nyeri : 6
Nyeri akut b/d iritasi pada
mukosa lambung

DS :pasien mengatakan Dyspepsia Risiko hipovolemia b/d


mual, muntah sebanyak 2 kekurangan intake
kali sebelum masuk ke
cairan
rumah sakit. Peningkatan produksi Hcl
DO : pasien tampak lemas, di lambung
pucat.
bibir tampak kering.
mual, muntah

kekurangan
intake cairan
resiko hipovemia

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru
2. Nyeri akut b/d iritasi pada mukosa lambung
3. Risiko hipovolemia b/d kekurangan intake cairan

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
1. DX.1  Monitor pola nafas
Pola nafas tidak (frekuensi,kedalaman)
efektif b/d penurunan  Monitor bunyi nafas
ekspansi paru tambahan.
 Posisikan semi-fowler.
 Berikan oksigen.
 Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
 Kolaborasi pemberian
bronkodilator jika perlu.

2. DX.2  Identifikasi lokasi,


Nyeri akut b/d iritasi karakteristik, durasi,
pada mukosa lambung frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri.
 Identifikasi skala nyeri.
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik.
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
misalnya teknik relaksasi
nafas dalam.
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.

DX.3 
Risiko hipovolomia  Mengkaji tanda tanda
3. b/d kekurangan intake dehidrasi
cairan  Memberikan terapi sesuai
indikasi

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N DIAGNOSA Ja IMPLEMENTASI Ja EVALUASI


o KEPERAWATA m m
N
1. Pola nafas tidak 20:  Memonitor pola nafas. 21 S :Pasien mengatakan
efektif b/d penurunan 00  Memonitor bunyi nafas :3 sesak berkurang.
ekspansi paru. tambahan. 0 O : Frekuensi nafas
 Posisikan semi-fowler.
Ds : pasien  Memasangkan 20x/m
mengatakan sesak 2 oksigen.
hari yang lalu A : Masalah teratasi.

Do : Pernafasan ; P : Intervensi
30x/menit dihentikan

2. DX.2 20:  Mengidentifikasi 21 S : Klien mengatakan


Nyeri akut b/d iritasi 30 lokasi,karakteristik, :4 nyeri berkurang.
pada mukosa durasi,frekuensi, 5 O : Skala nyeri 3
lambung kualitas, dan intensitas
nyeri.
 Monitor efek samping A : Masalah teratsi.
penggunaan analgetik.
P : Intervensi
 Memberikan teknik
dihentikan.
relaksasi nafas dalam.
 Menjelaskan
penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.

3. Risiko hipovolomia 21:


b/d kekurangan intake 00
cairan

Anda mungkin juga menyukai