FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
LAPORAN KASUS PASIEN DENGAN CORPUS ALIENUM HIDUNG
1. Identitas Pasien
Nama : An. M
Usia : 10 tahun
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Alamat : Surabaya
No. Reg Med : 10038314
Diagnosa Medis : Corpus Alienum Hidung
2. Primary Survey
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
Tekanan darah klien lemah, 110/80 mmHg, dengan nadi teraba kuat 110x/menit
d. Disability/disentegrity
e. Exposure/environment
Pasien tidak sengaja memasukkan manik-manik kalung didalam hidungnya dan tidak terdapat luka pada
bagian tubuh lain.
3. Pengkajikan Keperawatan
Pasien ketika bermain bersama temannya tidak sengaja memasukkan manik-manik kalung didalam
hidungnya, Pasien mengeluh nyeri pada area hidung sampai kepala
P: Terdapat benda asing dan peradangan
Q: Terasa tertusuk-tusuk
S: Skala Nyeri 7
T: Menetap
c. Timbulnya keluhan
4. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : tidak ada lesi, tidak ada bekas luka operasi, nyeri pada perut bagian bawah.
6. Pemeriksaan Penunjang
Nyeri Akut
2 DS:
Bersihan jalan nafas tidak
Klien mengatakan didalam Masuknya benda asing
efektif
hidungnya terasa banyak
sekret dan sulit untuk Menyebabkan luka
dikeluarkan
DO: Inflamasi pada hidung
RR 32 x/menit
Terdengar suara ronchi Meningkatkan produksi mucus
Terdapat secret kental
pada hidung Bersihan jalan nafas tidak efektif
3 DS:
Pola Nafas Tidak Efektif
Klien mengatakan sulit Masuknya benda asing
bernapas dan terasa sesak
napas. Menghambat saluran pernapasan
DO:
RR 32 x/menit Pasien sulit bernapas
Terdengar suara ronchi
Pola napas tampak Pasien sesak (RR 32x/Menit)
ireguler
Pola napas tidak efektif
Pasien tampak
kesulitan bernapas
DS : Masuknya benda asing Hipertemi
4 Klien merasa badannya
panas dan tidak nyaman Menyebabkan luka
DO:
Pasien terlihat gelisah Inflamasi pada hidung
Suhu 40C
Respon tubuh terhadap inflamasi
Hipertermi
8. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b/d adanya peradangan pada hidung
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sekret yang meningkat
3. Pola nafas tidak efektif b/d seak napas (Dypsnea) ditandai dengan RR 32x/Menit dan Irreguler
4. Hipertermi b/d reaksi tubuh terhadap infeksi/inflamasi
9. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Evaluasi
Keperawatan
Nyeri Akut b/d S : Pasien
Setelah dilakukan intervensi Pain Management
adanya Lakukan pengkajian nyeri mengatakan nyeri
keperawatan, diharapkan nyeri
peradangan pada secara komprehensif termasuk berkurang/hilang
berkurang dengan kriteria hasil : lokasi, karakteristik, durasi
hidung frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi O: skala nyeri
Mampu mengontrol nyeri Observasi reaksi nonverbal
Melaporkan bahwa nyeri dan ketidaknyamanan menurun, pasien
berkurang dengan Kontrol lingkungan yang tidak tampak
menggunakan manajemen nyeri dapat mempengaruhi nyeri
Mampu mengenali nyeri seperti suhu ruangan, meringis
(skala, intensitas, frekuensi dan pencahayaan dan kebisingan
tanda nyeri) Kaji tipe dan sumber nyeri
Menyatakan rasa untuk menentukan intervensi A: Masalah
nyaman setelah nyeri Ajarkan tentang teknik non teratasi
berkurang farmakologi
kolaborasikan dengan dokter
pemberian anaIgetik untuk P : Intervensi
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol dihentikan
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat sesuai
instruksi dokter
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
Cek riwayat alergi
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
P: Intervensi
dihentikan