DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
PENDAHULUAN
No. 340 tahun 2010 tentang klasifikasi rumah sakit menyatakan bahwa
peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan manajemen. Hal ini
berarti semakin tinggi tipe rumah sakit, pelayanan dan sumber daya yang
dan spesialis. Kondisi seperti ini tentu saja mengharuskan rumah sakit Tipe A
profesional. Seorang kepala ruangan harus bekerja sama dengan seluruh staf
efisien pada pasien, keluarga dan masyarakat. Salah satu usaha untuk
situasi dan kondisi pelayanan keperawatan yang ada, karena hal ini akan
Ners dengan pasien lebih baik, serta dapat memberikan kepuasan yang lebih
dengan pelayanan rawat jalan dan untuk pelayanan rawat inap mulai
berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei 1992. Rumah Sakit ini mulai
beroperasi secar total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh
Presiden kedua RI, H. Soeharto. RSUP H Adam Malik memiliki dua instalasi
penyakit dalam wanita, penyakit paru, penyakit saraf, penyakit mata, THT,
Gigi dan mulut, dan penyakit kulit kelamin. Mahasiswa profesi Ners Fakultas
Bedah Saraf yang terletak di lantai II. Mahasiswa Ners USU akan melakukan
keperawatan di ruang Rawat Inap Terpadu A4 (Rindu A4) Unit Bedah Saraf
RSUP H. Adam Malik, sehingga dapat mencapai tujuan ruang rawat inap
yang bermutu, cepat tanggap, tepat asuhan, nyaman, terjangkau dan dapat
1.2. Tujuan
Rawat Inap Terpadu A4 (Rindu A4) Unit Bedah Saraf RSUP H. Adam
Malik
Opportunity, Threat)
4
5. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan dan menyusun
1.3. Manfaat
1.3.1. Mahasiswa
keperawatan
1.3.2. Pasien
1.3.3. Perawat
5
BAB II
2.1.1. Definisi
2.1.2. Prinsip-Prinsip
6
prinsip bersifat fleksibel, yang berarti bahwa prinsip itu perlu
1. Pembagian Kerja
kerja sebagai prinsip utama yang menjadi titik tolak bagi prinsip-
prinsip lainnya.
3. Disiplin
dimiliki.
4. Kesatuan Perintah
dapat berjalan dengan baik. Perawat harus tahu kepada siapa iya
pembagian kerja.
5. Kesatuan Pengarahan
berlawanan. Oleh karena itu perlu alur yang jelas dari mana perawat
6. Penggajian
9
7. Pemusatan
8. Hierarki
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas, akan timbul
9. Ketertiban
11. Stabilitas
bekerja
12. Prakarsa
itu, setiap prakarsa yang datang dari perawat harus dihargai. Prakarsa
gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan
11
menerima dengan senang hati prakarsa-prakarsa yang dilahirkan para
perawat.
meliputi:
1. Perencanaan (Planning).
suatu organisasi.
perawat pelaksana.
tim/perawat primer
13
7) Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali,
dengan rumus:
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
14
Jumlah tenaga perawat + loss day x 25
100
2. Pengorganisasian (organizing)
pekerjaan agar efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
dapat terjadi pada level yang sama, misal antar kepala ruang, antar
ketua tim atau antar perawat primer. Interaksi secara vertikal dapat
terjadi antara ketua tim /perawat primer dan kepala ruang, perawat
15
pelaksana dan ketua tim/perawat primer. Interaksi secara diagonal
kesehatan lain ( dokter, fisioterapis, ahli gizi, analis, dan lain lain).
yaitu :
staf tidak hanya diberi job sebagai penasehat, tetapi staf juga
17
2) Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga kesehatan, agar
secara sukarela dan optimal tanpa ada rasa curiga antar perawat.
diperhatikan yaitu:
habis kepada semua staf. Setiap staf memiliki tugas yang jelas
tanggung jawab kinerja atas suatu tugas dari satu individu kepada
sifat pekerjaan
19
3. Pengarahan (Directing)
yaitu:
pelaksana
seharusnya dikerjakan
dan mutakhir
staf
4. Pengendalian (Controlling)
Langkah-langkah pengendalian/pengontrolan:
kerja
22
Pengendalian dapat diukur dalam bentuk kegiatan pengukuran
23
Keterangan:
- Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka
tersebut.
oleh kepala ruangan yang dibuat setiap bulan dengan rumus sbb :
Keterangan:
waktu.
24
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Keterangan:
25
1) Peran kepala ruangan pada proses perencanaan
Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juli 1991 dimulai dengan
H. Adam Malik.
selain spesialis dasar dan 13 (tiga belas) sub spesialis. RSUP H Adam
29
2.2.2. Visi dan Misi
2.2.2.1. Visi
2.2.2.2. Misi
Berkesinambungan.
2.2.3. Motto
P : Pelayanan Cepat
A :Akurat
T : Terjangkau
E : Efisien
N : Nyaman.
bermutu.
2.2.5. Tata tertib keluarga pasien dan pengunjung RSUP H Adam Malik
Medan
pasien/keluarga
31
3) Disetiap unit pelayanan, diberlakukan prioritas mendahulukan
Adam Malik
orang tertentu
berkunjung yaitu:
perlengkapan tidur
membesuk pasien
diskriminasi
penyakit
dilakukan
Rumah Sakit
(Rindu A)
tenaga medis lainnya. Rindu A merupakan salah satu rawat inap yang
dari ; Kelas Utama, Kelas I Plus, Kelas I, Kelas II, Kelas III. Sedangkan
2.2.9. Gambaran lahan praktik Rawat Inap Terpadu A4 (Rindu A4) Unit
Bedah Saraf
merupakan salah sata ruang rawat inap yang berada diwilayah RSUP
H. Adam Malik Medan yang terletak di lantai II. Rawat Inap Terpadu
35
BAB III
3.1. Perencanaan
perawat. Jadwal dinas dibuat setiap 2 kali sebulan dan jumlah perawat
pelaksana pada shift pagi sebanyak 4 orang, shift sore 4 orang, dan shift
malam 4 orang. Kepala ruangan selalu dijadwalkan shift pagi dari jam
07.45-16:45 WIB setiap minggu dengan jatah libur 2 hari di hari sabtu
dan hari minggu. Ketua tim mendapat libur 1 hari dalam 1 minggu.
nebulizer, mesin suction, dan lain sebagainya), alat tenun dan fasilitas
ruangan.
36
3.1.3. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
ruangan adalah:
Tabel Daftar Nama Perawat di Ruang Rawat Inap Terpadu A4 (Rindu A4) Unit
Bedah Saraf
No Nama Jabatan Jenjang Status Masa Gol Pelatihan
Pendidikan Kerja
Keperawatan Tahun
Keperawatan Tahun
37
6. Santi Rotua PK D3 Non 8 PK 2 12
Putri
Gurning Keperawatan
38
Sari Keperawatan Tahun
tidur. Rata-rata pasien per hari dalam 1 bulan adalah 26 pasien. Pasien
terdiri atas pasien dengan tingkat ketergantungan total care dan partial
care. Rata-rata jam rawatan per pasien dalam 1 hari berdasarkan tingkat
asuhan keperawatan.
39
Pasien dalam sehari (jam)
1 Total Care 12 6 72
2 Partial Care 14 3 42
Jumlah 26 9 114
Jumlah tersebut perlu ditambah dengan faktor koreksi berupa loss day
= 16 + 4 + 5 = 25 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
40
Hasil pengkajian didapati bahwa kebutuhan alat dan bahan yang
Kebutuhan alat dan bahan ruangan dapat dilihat dalam tabel berikut:
41
28. Safety Box Buah 4
29. Troli Buah 3
30. Sphygmomanometer Buah 5
31. Hand Rub Buah 30-40/ minggu
32. Standart Infus Buah 39
33. Lemari Pasien Buah 36
34. Jam Buah 2
35. TV Buah 11
36. Kipas Buah 7
37. Kursi Buah 36
3.2. Pengorganisasian
- Sistem Penugasan
penugasan.
- Sistem Pendelegasian
42
Hasil wawancara didapati bahwa pendelegasian tugas keperawatan
dari Kepala Ruangan kepada Ketua Tim dan selanjutnya Ketua Tim
persetujuan bersama.
43
Unit Bedah Saraf
Kepala Ruangan
Syahfridayana, S.Kep,
Ns
Benamalem Ginting, S.Kep, Ns Murniawati Purba, AMK Morista E.K Simanjuntak, S.Kep, Ns
Perawat Pelaksana
Rendi Nafrianda, AMK
Perawat Pelaksana
Wukan Febrina, S.Kep, Ns
44
3.3. Pengarahan
3.3.1. Tanggung Jawab Ketua Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
awal keperawatan)
f. Transfer pasien
g. Konfirmasi kematian
ruangan.
7. Critical Result harus dilakukan oleh dokter ahli dari unit penunjang
yang lain
menyangkut nomor seri atau kode tertentu yang tidak boleh salah
2. Obat-obat yang masuk dalam daftar high alert sesuai dengan yang
a. Sodium Bicarbonate
c. Cardioplegia Solution
d. Custodiol
e. Sitostatika Oral
h. Insulin
j. Anastesi Umum
lokasi operasi
resiko infeksi.
49
6) Pengurangan Pasien resiko jatuh
1. Setiap pasien yang masuk melalui IGD dan IRJ harus dilakukan
mendapat pengobatan
sudah ditentukan
jatuh
3.4. Pengendalian
o BOR
26 × 31
𝐵𝑂𝑅 = 𝑋100% = 72%
36 × 31
50
o ALOS
766
𝐴𝐿𝑂𝑆 = = 7,5 ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙)
102
Jadi, ALOS ruangan periode Januari 2020 telah memenuhi nilai ideal
o TOI
Jadi, TOI ruangan periode Januari 2020 telah memenuhi nilai ideal
51
pasien jarang dilakukan perawat saat sebelum pemberian obat
Operasi
hitam untuk sampah non infeksius, dan safety box untuk sampah
resiko jatuh dipasang bed side rail, namun dari hasil observasi
beberapa bed pasien yang beresiko jatuh tidak dinaikan bed side
railnya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, dkk (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi
Jakarta: Kemenkes RI
EGC Kedokteran
Keperawatan.
55