Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.S DENGAN DISPEPSIA


DI RUANGAN WAMITENA PUSKESMAS LUHU

Disusun Oleh :

TRISKA KALIKY N2007076

PROGRAM STUDI PROPESI NERS

STIKES PASAPUA AMBON


LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA NY.S DENGAN DISPEPSIA


DI RUANGAN WAMITENA PUSKESMAS LUHU

DIAJUKAN UNTUK DI SETUJUI PADA:

HARI :

TANGGAL :

TEMPAT :

RESEPTOR LAHAN RESEPTOR INSTITUSI

TRISKA KALIKY BAZRUL MAKATITA, S.Kep.M.Kes

NIP: N2007076 Nind:

Mengetahui,

Program Studi Propesi Ners


LAPORAN PENDAHULUAN

GASTREONTERITIS

I. KONSEP MEDIS

1. Pengertian

Dispepsia adalah gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak atau sakit perut
bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan .

Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas pada dada (heart
qurn)dan requrqitasi asam lambung kini tidak lagi termasuk dyspepsia

KLASIFIKASI DISPEPSIA

DISPEPSI DI KLASIFIKASI MENJADI 2

a.Dyspepsia organik :bila telah di ketahui adanya kelainan organic sebagai

penyebabnya.

b.dispepsia non organic atau dyspepsia fungsional atau kelainan dyspepsia


noulkus atau (ONU) bila tidak jelas penyebabnya.

2. Etiologi

Seringnya dyspepsia di sebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid, jika
memiliki penyakit acid refluks asam lambung terdorong ke atas menuju
esophagus ( saluran muskulomembranosa yang membentang dari faring ke
dalam lambung)hal ini menyebabkan nyeri dada.beberapa obat –obatanseperti
obat anti inflamatori dapat menyebabkan dyspepsia,terkadang penyebab
dyspepsia belum dapat di temukan.

Penyebab dispepsia secara rinci:

1.menelan udara atau aerofagi

2.requrqitasialir balik atau refluks asam dari lambung

3.iritasi pada lambung

4. ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis

5.kanker lambung

6.peradangan kandung empedu

7.intoleransi laktosa atau ketidak mampuan mencerna

8.kelainan gerakan usus

9.stres psikologis
3. Patofisiologi

Patofisiologi terjadi sindrom dispepsia masih di perdebatkan penyebabnya masih


bersifat multifaktori , namun tidak di sangkal lagi bahwa factor psikis atau emosi
memegang peran penting baik untuk timbulnya gangguan maupun pengaruh
terhadap perjalanan penyakit saran peran psikososial pada dispepsia sangat penting
karena dapat menyebabkan hal-hal di bawah ini:

-menimbulkan perubahan fisiologi saluran cerna

-perubahan penyesuaian terhadap gejala-gejala yang timbul

-mempengaruhi karakter dan perjalanan penyakitnya

-mempengaruhi prognosis

Rangsangan psikis atau emosi sendiri secara fisiologi dapat mempengaruhi


lambung dengan dua cara yaitu:

1.saluran naurogen rangsangan konflik emosi pada korteks serebri mempengaruhi


kerja hipotalamus anterior dan selanjutnya ke nugleus vagus ,nervus vagus dan
kemudian ke lambung

2.saluran neurohumoral rangsangan pada korteks serebri di teruskan ke


hipotalamus anterior selanjutnya ke hipofisis anterior yang mengeluarka
kortikotropin hormon inimerangsang korteks adrenal dan kemudian menghasilkan
hormone adrenal dan selanjutnya merangsang produksi asam lambung.

Faktor psikis dan emosi dapat mempengaruhi fungsi saluran cerna dan
mengakibatkan perubahan sekresi asam lambung mempengaruhi motilitas dan
vaskularisasi mukosa lambun g serta menurunkan ambang rangsang nyeri.

4. Manifestasi klinis

Klasifikasi klinis praktis di dasarkan atas keluhan atau gejala yang dominan membagi
dispepsia menjadi tiga tipe yaitu:

a.dispepsia dengan keluhan seperti ulkus dengan gajala:

-nyeri epigastrium terlokalisasi

-nyeri hilang setelah makan atau pemberian antacid

-nyeri saat lapar

-nyeri episodic

b.dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas dengan gejala :

-mudah kenyang

-perut cepat terasa penuh saat makan

-mual
-clipper abdominal bloating

-rasa tidak nyaman bertambah saat makan

-terasa terbakar pada daerah uluhati

c.dispepsia nonspesifik( tidak ada gejala seperti diatas )pembagian akut dan kronik
berdasarkan atas jangka waktu 3 bulan

5. Penatalaksanaan

Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat yaitu:

a.antasid 20-150 ml /hari :untuk menetralisir sekresi asam lambung obat ini seharusnya
tidak di berikan terus menerius karna hanya untuk mengurangi rasa nyeri

b.antagonis reseptor H2

golongan obat ini banyak di gunakan untuk mengobati dispepsia organic atau esensial
seperti tukak peptic .obat yang termasuk golongan ini antara lain

-Cimetidine

-rosatidine

-ranitine

-famotidine

c.penghambat pompa asam:yang termasuk golongan ini adalah :

-ameperasol

-lantazoprasol

-pantropazol

d.sitoprotektif

prostaglandin sintetik seperti misoptrol dan ensprastil selain bersifat protektif juga
menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal

e.golongan prokinetik

obat yang termasuk golongan psikinetik yaitu sisaprid donperidon,dan metoklopramid.

Golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofabitis
dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung
B. KONSEP KEPERAWATAN
I.Pengkajian.

-aktifitas atau istirahat

Gejala:kelemahan ,kelelehan ,merasa gelisah dan ansietas

-sirkulasi

Tanda :takikardia (respon terhadap nyeri),kulit atau membrane mukusa kering

-integritas ego

Tanda:ansietas ,ketakutan, factor stress, misalnya hubungan dengan keluarga atau


pekerjaan

-eliminasi

Gejala :konstipasi

Tanda :menurunnya bising usus

-makanan/cairan

-gejala:anoreksia ,mual, muntah ,cepat kenyang, penurunan berat badan

-tanda:kelemahan ,membrane mukosa pucat

-personal hygiene

Tanda: Ketidak mampuan pertahanan perawatan diri

-Nyeri / Kenyamanan

Gejalah : nyeri uluhati,abdomen.

Tanda :nyeri tekan pada abdomen

-Keamanan

Gejalah :alergi terhadap makanan,penglihatan kabur,panas di uluhati

-Penyuluhan/Pembelajaran

Gejalah : Riwayat kelurga mengalami penyakit dispepsia pertimbangan orang


menunjukan rata-rata lama

Di rawat 1 minggu

Rencana pemulangan :bantuan dalam program diet,program obat dukungan


psikologis

-Pemeriksaan diagnostic

-Endoskopi : Pemeriksaan baku cemas,selain sebagai diagnostic sekaligus


terawpetik

-Radiologi : OMD dengan kontras ganda serologi helekobakter pylori


II. Diagnosa keperawatan

1 )      Nyeri b/d iritasi mukosa lambung

Tujuan :

- Pasien tidak lagi merasa nyeri pada ulu hati

- Ekspresi wajah ceria

2)      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d rasa tidak enak (anoreksia)
Hasil yang diharapkan :

 menunjukkan peningkatan BB mencapai rentang diharapkan


 pola makan kembali normal

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


O Hasil
1. nyeri akut b/d Nyeri teratasi 1 Kaji tingkat 1. Suara mengi
iritasi pada mukosa dengan kriteria : Nyeri pasien mengindikasikan
lambung yang - ttidak ada nyeri 2. Ajar teknik relaksasi terdapatnya penyempitan
ditandai dengan : pada ulu hati 3.lanjutkan terapi dokter jalan napas
DS, pasien - sskala nyeri 0 4.berikan HE 2. Takipnea,pernapasan
mengatakan nadi normal Jelaskan kepada pasien dangkal dan gerakan
nnyeri pada ulu 84x/menit tentang pentingnya dada tak semitris terjadi
hati pengobatan karena peningkatan
Nyeri di daerah tekanan dalam paru dan
perut menjalar penyempitan bronchos.
sampai ke dada 3. Menentukan tingkat
DO : keparahan serangan
KU lemah 4. Memudahkan ekspansi

Skala nyeri sedang maksimal paru-paru

(5-6) Meminimalisir terjadinya

Nadi 89x/menit faktor pencetus serangan


asma

Kurang 5. Meningkatkan hidrasi

pengetahuan Pasien dapat sputum

mengenai kondisi memahami kondisi


2 kebutuhan penyakit. Dengan 1.kaji tingkat kecemasan Mengurangi spasme
pengobatan b/d kriteria: 2.mendengar keluhan pasien bronkus
Informasi tidak -pasien tidak 3.jelaskan pada pasien tentang untuk mengetahui tingkat
akurat merasa takut saat proses penyakitnya kecemasan yang di alami
DS:pasien penyakitnya pasien tentang penyakitnya
mengatakan: kambuh
- merasa takut -pasien tidak lagi 2.untuk mengetahui
saat penyakitnya merasa sedihdengan kecemasan
kambuh -merasa penyakitnya
sedih karena -pasien tampak 3.agar pasien dapat
penyakitnya tidak ceria mengerti tentang proses
sembuh sembuh -pasien tidak penyakitnya sehingga
- pasien bertanya bertanya- tanya lagi mengurangi kecemasan
tanya tentang tentang penyakitnya
penyakitnya
DO:
-Pasien tampak
Cemas

Resiko tinggi
perubahan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan nutrisi dapat terpenuhi,
3 b/d penyakitnya dengan kriteria : . kaji pola makan/minum 1. untuk mengetahui
pasien kebiasaan makan pasien
-Nafsu makan
yang dapat memenuhi
meningkat 2.anjurkan pasien untuk
kebutuhannya
menjaga kebersihan mulut
-tidak cepat merasa
2. untuk menghilangkan
kenyang
rasa tidak enak saat makan
-makan 1 porsi di dan meningkatkkan nafsu
habiskan makan

-tidak ada mual/muntah

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


N Diagnose Waktu Implementasi Evaluasi
1 DX I 08-03-2021 1.Mengkaji tingkat nyeri pada pasien S : pasien mengatakan :
08.35 hasilnya :
-nyeri berkurang nnynyeri pada ulu hati berkurang
-skala nyeri ringan
2.Mengajarkan teknik relaksasi O : skala nyeri ringan (1-3)
(mendengarkan musik) A : masalah sebagian
hasilnya : Teratasi
pasien memahami teknik yang P : intervensi 1,2,3 di
diajarkan. lanjutkan
3. Melanjutkan terapi dokter
-suntik ranitidine 1 amp/12 jamIV
-suntik cefotaxime 1 gr/12 jam IV
Hasilnya :
- nnyeri berkurang

- ppasien merasa tenang


4.Menjelaskan kepada pasien tentang
pentingnya pengobatan
hasilnya :
pasien mengerti pentingnya
pengobatan

1.Mengkaji tingkat kecemasan pasien


Hasil:kecemasan barkurang
S:pasien mengatakan
2. 09-03-2021
DX II
11.35 2.memberi kesempatan kepada pasien
-kecemasan berkurang
untuk mengungkapkan perasaannya
-rasa takut berkurang
Hasil:pasien mengungkapkan rasa
takut berkurang -pasien mengerti tentang
penjelasan yang diberikan oleh
3.menjelaskan pada pasien tentang
perawat
proses penyakitnya
O: kecemasan pasien berkurang Rasa
Hasil:pasien mengerti tentang
takut berkurang
penjelasan yang di berikan oleh
perawat A:masalah teratasi

1.kecemasan berkurang

2.rasa takut berkurang

3.pasien mengerti tentang


penjelasan perawat

P:intervensi di hentikan

DX III 1.mengkaji pola dan kebiasaan makan S:pasien mengatakan


10-03-2021
3. serta minum dari pasien O:pasien makan 3-4 sendok per
11.35
Hasil:pasien makan 3-4sendok hari

Pasien minum 5-6gelas per hari


Pasien minum 5-6 gelas per hari
2.menganjurkan kepada pasien untuk
Pasien mengikuti anjuran yang
menjaga oral dengan menyikat gigi
di sampaikan perawat
sebelum dan sesudah makan
Ruangan pasien tetap bersih
Hasil:pasien mengikuti anjuran yang
A:sebagian masalah teratasi
di sampaikan perawat
1.pasien mengikuti anjuran
3.menjaga kebersihan ruangan di
yang di sampaikan perawat
sekitar pasien Hasil:ruangan tetap
2.ruangan tetap bersih
bersih
P:intervensi 1 di lanjutkan

ASUHAN KEPERAWATAN
GASTREONTERITIS
I. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Klien

- Nama : NY.S
- Umur : 60 Tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Agama : Islam
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia
- Pendidikan : SD
- Pekerjaan : IRT
- Alamat : Kotaraja
- No.Reg : -----------
- Puskesmas : Luhu
b. Identitas Penanggung jawab

- Nama : TN. E
- Usia : 62 Thn
- Hubungan dengan Klien : Suami

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

A. Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan Utama pengkajian :Sesak napas


b. Keluhan Yang Menyertai : Batuk,Serangan terutama pada malam
hari,gelisah,cemas akan kondisi anaknya
c. Riwayat Kesehatan Utama
 Faktor pencetus : Genetika/keturunan dan Reaksi Alergi Debu
 Hal-hal yang memberatkan : Keluhan bertambah jika beraktivitas
 Hal-hal yang meringankan : Meringankan jika beristirahat

B. Riwayat kesehatan masa lalu


Kesehatan Masa Lalu

- Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti sekarang sebelumnya


- Pasien pernah dirawat Puskesmas karena luka robek
- Pasien belum pernah mengalami pembedahan
- Tidak ada riwayat alergi

CRiwayat kesehatan keluarga

Genogram 3 generasi

x x x x

60 62

Keterangan :

: Laki – Laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

: Ikatan Saudara

: Ikatan Perkawinan

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama


Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit keturunan atau penyakit menular

6. Pengkajian Fisik

1. Pengamatan umum
- Keadaan umum : Lemah
- Tingkat kesadaran : Sadar ( Compos mentis )
2. Tanda-tanda Vital
- TD : 110/70 mmHg
- N : 100x / menit
- R : 28x/ menit
- S : 38,5 o C
3. Ukuran badan
- Tinggi badan sebelum sakit : 171 cm
- TB saat sakit : 171 cm
- Berat badan sebelum sakit : 68 kg
- BB saat sakit : 64 kg
4. Kepala
- Bentuk kepala : bulat, simetris
- Keadaan rambut : kotor
- Keadaan kulit kepala : kotor
- Nyeri kepala / pusing : Ada ( Pusing )
- Komentar : Pasien merasa pusing ,rambut dan kulit kepala
kotor
5. Wajah
- Ekspersi wajah : Meringis
6. Kulit
- Turgor kulit : Baik
- Warna : pucat
- Sianosis :Ada
- Kelembaban : lembab
- Lesi : Tidak ada
- Komentar : adanya tanda-tanda kekurangan O2
7. Mata / penglihatan
- Ketajaman penglihatan : Baik
- Peradangan : Tidak ada
- Sklera : pucat
- Pupil : Isokhor
- Konjungtiva : Pucat
- Rasa nyeri : Tidak ada
- Komentar : adanya tanda – tanda kekurangan O2
8. Hidung / penciuman
- Struktur : Normal
- Polip : Tidak ada kelainan
- Sinus : Tidak ada kelainan
- Perdarahan : Tidak ada
- Fungsi penciuman : Baik
- Cuping hidung :Ada
- Komentar : tidak ada kelainan
9. Telinga / pendengaran
- Struktur : Normal
- Nyeri : Tidak ada
- Cairan : Tidak ada
- Tanda peradangan : Tidak ada
- Fungsi pendengaran : Baik
- Alat bantu : Tidak ada
- Komentar : tidak ada kelainan
10. Mulut
- Keadaan gigi : Kurang bersih
- Problem menelan : Tidak ada
- Bicara : Baik
- Fungsi mengunyah : Baik
- Mukosa mulut : Basah
- Peradangan : Tidak
- Komentar : ada kelainan
11. Leher
- Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
- Arteri carotid : Teraba
- Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran
- Pembesaran kelenjar limfe: Tidak ada pembesaran
- Komentar : Tidak ada kelainan
12. Dada
- Pernafasan
- Bentuk dada : Simetris
- Pergerakan : Mengikuti irama pernafasan
- Batuk : Ada
- Sputum : Ada
- Fokal fremitus : Baik
- Resonansi : Baik
- Bunyi nafas : Bronkovesikular
- Bunyi nafas tambahan : Rhonki dan weezing (+)
- Irama pernafasan : Cepat
- Frekuensi pernafasan : 28x / m
- Komentar : Ada kelainan
- Jantung
a. Nyeri dada : Ada
b. Skala nyeri :Sedang (4-6)
c. Bunyi jantung : Bunyi jantung I / II ( S1 dan S2 )
13. Abdomen
- Keadaan kulit abdomen : Baik (tidak ada iritasi)
- Bentuk abdomen : Simetris
- Warna abdomen : Normal
- Tidak ada strine perut : Tidak ada
- Tidak ada hernia umbilicus : Tidak ada
- Kandung kemih normal : Normal
- Terdengar adanya hiperperistaltik usus : Tidak ada
- Adanya bunyi timpani : Tidak ada
- Tidak ada masa pada perut : Tidak ada
- Tidak ada tanda-tanda acites : Tidak ada
14. Perkemihan
- Edema : Tidak ada
- Nyeri pinggang : Tidak ada
- Bau amoniak : Tidak ada
- Komentar : Tidak ada kelainan
15. Status neurologi
- Tingkat kesadaran : Sadar
- Koordinasi : Baik
- Orientasi : Baik
- Memori : Baik
- Kejang-kejang : Tidak ada
- Kelumpuhan motorik : Tidak ada
- Komentar : Tidak ada kelainan

16. Muskuluskeletal
- Kekuatan otot : Lemah
- Tonus otot : Kurang
- Kekuatan sendi : Kurang
- Trauma : Tidak ada
- Nyeri : Tidak ada
- Pola aktifitas : Aktifitas dibantu oleh Perawat dan
keluarga
- Komentar : pasien tidak bisa melakukan
aktivitasnya.
17. Endokrin
- Penonjolan bola mata : Tidak ada
- Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
- Perubahan suara : Tidak ada
- Tremor : Tidak ada
18. Ekstermitas
- Ekstremitas kanan atas terpasang IVFD

7. Pola kebiasaan sehari - hari

N Pola hidup Sebelum Sakit Saat Sakit


o

Pola Nutrisi

 Pola makanan 3X/hari 3x/hari

Nasi,lauk,sayur,buah Bubur,lauk,sayur,buah
Frekuensi makan
Tidak ada Tidak ada
Jenis makanan
Pagi siang malam Pagi siang malam

- Alergi makanan 1 porsi dihabiskan 1porsi tidak


dihabiskan
- Waktu makan
2-3jam
2-3jam
- Porsi makan 4-6jam
7-8jam

Pola tidur

Waktu tidur siang


1x/hari
2x/hari

Waktu tidur malam 2x/hari


2x/hari
Pola kebersihan diri

 Mandi 1x/minggu Tidak ada

1x/hari
 Oral hygine
2x/hari 2x/hari
 Cuci rambut
2x/hari

 Berpakaian

Kuning Kuning
Pola eliminasi

 BAB
- Frekuensi Khas(Busuk) Busuk
- Warna
Lembek
- Bau
- Konsistensi Lembek
 BAK

- Frekuensi

4-6x/hari x/hari
- Warna
Kuning jernih Kuning

- Bau Pesing Pesing

8. Keadaan psikologis

a. Keadaan emosional : Baik


b. Pola adaptasi : Baik
c. Sifat dasar (karakter) : Agresif
d. Keadaan emosional keluarga :Keluarga gelisah dan banyak bertanya tentang
kondisi anaknya
9. Keadaan sosial

a. Interaksi dalam keluarga : Baik


b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : Baik
c. Rekreasi : Kadang – kadang
10. Aspek spiritual

a. Agama : Kristen protestan


b. Kegiatan agama : Tidak ada
11. Pemeriksaan penunjang : Belum ada pemeriksaan

12. Penatalaksanaan Medis


a. IVFD RL 20 tts / menit
b. Pemasangan O2 3liter/jam
c. Injeksi Hexilon drip /12jam/IV
d. Injeksi Aminophilin drip/8jam/IV

III. ANALISA DATA


No DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Pasien mengatakan : Bronchospasme Bersihan jalan napas


tidak efektik
- Sesak napas
- Batuk
DO :

- Pola napas cepat dan


dangkal
- Wheezing (+)
- Pernapasan:28X/menit
- Frekweensi pernapasan
2 Cepat Gangguan Suplai Gangguan pertukaran
oksigen gas
DS : Pasien mengatakan

-Sesak napas
DO :

-K/u lemah
- Turgor kulit kurang
- Gelisah
- Nadi:120/menit
- Takikardi
- TD:90/60MmHg
- Penurunan kesadaran Apatis
- Pucat/sianosis:
Bibir,kuku,kulit

IV. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan tidak efektif Berhubungan bronchospasme


2. Gangguan pertukaran gas Berhubungan dengan Gangguan suplai oksigen

Anda mungkin juga menyukai