HIRSCHSPRUNG’S DISEASE
Disusun oleh :
Lailatul Mukarromah
20902200103
HIRSCHSPRUNG’S DISEASE
KLASIFIKASI
DEFINISI
Daerah aganglionisis dapat melebihi sigmoid, bahkan kadang dapat
kelainan kongenital pada saluran gastrointestinal, yang mengenaiseluruh kolon atau sampai usus halus. Laki-laki dan
ditandai dengan hilangnya sel ganglion atau aganglionik perempuan memiliki peluangyang sama, terjadi pada 1 dari 10 kasus
di usus bagian distal. Pada sekitar 80% kasus, aganglionik tanpa membedakan jenis kelamin (StafPengajar Ilmu Kesehatan Anak
terbatas pada kolon rektosigmoid. FKUI, 1996: Sacharin, 1986).
PENYEBAB
PATOFISIOLOGI
kombinasi dari kegagalan migrasi, proliferasi, dan diferensiasi
keadaan aganglionik pada intestinal, terutama bagian distal.
sel krista saraf, disertai dengan peranan genetik. Hirschsprung
Usus yang aganglionik akan mengalami peningkatan tonus,
disease merupakan penyakit herediter, sekitar 10–20% kasus
menyebabkan terjadinya obstruksi usus. Usus bagian
memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, dan
proksimal akan mengalami dilatasi sekunder, sebab terjadi
sisanya terjadi secara sporadis.
gangguan relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Yulianda D, Sati AI, Makhmudi A, Gunadi. Risk factors of preoperative Hirschsprung-associated enterocolitis. BMC Proc. 2019;
Gunadi, Karina SM, Dwihantoro A. Outcomes in patients with hirschsprung disease following definitive surgery. BMC Res Notes
2018;11(1):1-5.