A. Konsep Medis
1. Pengertian
Gastroenteritis adalah Kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekwensi saty kali atau lebih beuang air besar dengan
bentuk tinja yang encer..
Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari
dengan/tanpa darah dan/ atau lender dalam tinja.
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berelangsung
kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
2. Etiologi
a. Faktor infeksi
1. Bakteri : Enteropathogenic escherichia coli,Salmonela,Shigella,Yersinia
enterocolika
2. Virus : Enterovirus,Echoviruses,Adenovirus,Human retrovirua seperi
agent,Rotavirus
3. Jamur : Candidaenteritis
4. Parasit : Giardia clamblia,Crytosporidium
5. Protozoa
b. Bukan faktor infeksi
1. Alergi makanan,susu formula
2. Gangguan metabolik atau malabsorbsi,penyakit fibrosis pada pangkreas
3. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
4. Obat-obatan terutama Antibiotik pemakaian yang lama
5. Emosional dan stress
3. Manifestasi klinis
Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium ,mual,kembung, dan
muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan
juga perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian
disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. biasanya jika
dilakukan anamnese lebih dalam terdapat riwayat penggunaan obat-obatan
atau bahan kimia tertentu. Pasien dengan gastritis juga disertai dengan
pusing, kelemahan dan rasa tidak nyaman.
Patofisiologi
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus,
Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter,
Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia,
Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi
pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel,
atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.
2. Pemeriksaan Darah :
Darah perifer lengkap analisis gas darah dan elektrolit (Na, K, Ca dan P serum
pada diare yang disertai kejang).
5. Komplikasi
a. Dehidrasi
1. Dehidrasi ringan
2. Dehidrasi Sedang
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik
seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,
apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
Penilaian A B C
- Lihat keadaan - Baik, sadar - Gelisa, rewel - Lesu,
umum lunglai, atau
tidak sadar
- Mata - Normal - Cekung - Sangat
tekumg dan
- Air mata - Ada - Tidak ada kering
- Tidak ada
- Mulut dan lidah - Basah - Kering
- Sangat
- Rasa haus - Minum - Haus ingin kering
biasa minum
- Perisa : tugor - Tidak haus banyak - Malam
kulit - Kembali - Kembali minum atau
cepat lambat tidak minum
- Hasil
pemeriksaan - Tanpa - Dihidrasi - Lebih sangat
dihidrasi ringan atau lambat
sedang
- Dihidrasi
berat
Tabel .1.2 Kehilangan cairan menurut derajat dihidrasi pada anak dibawah
dua tahun.
Tabel.1.3 Kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak berumur 2-5
tahun
Derajat Dihidrasi pwl nwl cwl Jumlah
Ringan 30 80 25 135
Sedang 50 80 25 155
Berat 80 80 25 185
Tabel. 1.4 Kehilangan cairan pada dehidrasi berat menrut berate badan pasien
dan umur
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Mal nutrisi
f. Hipoglikemia
1. Memberikan asi.
2. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral dan makanan yang bersih.
c. Obat-obatan
Keterangan :
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang,cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na,Hco,Kal dan Glukosa,untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan,atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/I
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.
2. Cairan parentral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.
a) Dehidrasi ringan.
b) Dehidrasi sedang.
Terafi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada penderita dengan
tujuan meringankan,menyembuhkan serta menjaga kesehatan penderita.Hal – hal
yang perlu diperhatikan :
1) Memberikan Asi.
2) Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan
vitamin,makanan harus bersih
c. Obat-obatan.
Rasional
Intervensi
Tindakan mandiri;
1. Kaji kulit tiap hari (catat warna dan 1 Menentukan garis dasar dimana
turgor kulit) perubahan pada status dapat di
2. Pertahankan instruksi dalam hygiene bandingkan dengan melakukan
kulit misalnya; nmembasuh intervensi yang tepat
kemudian mengeringkannya dengan 2 Mempertahankan kebersihan,
hati-hati. karena kulit yang kering dapat
3. Pertahankan sprei bersih, kering dan terjadi barier kulit
tidak berkerut. 3 Menurunkan kemungkinan
4. Balikkan atau ubah posisi dengan terjadinya infeksi kulit.
sering ukur 4 Mencegah sirkulasi dan mencegah
5. Anjurkan menggunakan pakaian tekanan pada kulit atau jaringan
yang lembut dan longgar tiap hari yang tidak perlu.
5 Mencegah terjadinya infeksi kulit.
d. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
melemahnya kemampuan fisik
1. Batas karakteristik
Mayor :
Perubahan pertumbuhan fisik
Minor
Belum bisa berbicara / berbahasa dengan baik
Aktifitas motorik tidak sesuai umur atau usianya
Adanya kelemahan fisik
Faktor;faktor yang berhubungan
Situasional
Berhubungan dengan orang tua kurang pengetahuan
Maturasional
Berhubungan dengan keterbatasan kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan
2. Hasil yang diharapkan
a. Menunjukan perkembangan motorik sesuai dengan usianya.
b. Terjadi peningkatan perilaku personal dan bahasa
c. Tidak terjadi kelemahan fisik
3. Intervensi rasional
Intervensi Rasional
Tindakan mandiri :
1 Berikan kesempatan bagi anak yang 1. Membantu anak untuk
sakit untuk memenuhi tugas berkembang sesuai usianya
perkembangan
2 Berikan mainan sesuai usia anak 2. Membantu anak untuk
mengekspresikan perasaannya
5. Anjurkan pada orang tua tentang 3. Membantu anak untuk memahami
tugas perkembangan yang sesuai tugas perkembangannya
dengan kelompok usia
e. Ansietas atau kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya
informasi
1. Batasan karakteristik
Mayor:
Perasan takut yang tidak jelas ,takut yang tiba-tiba,kekhawatir
Minor:
a. Peningkatan rasa tegang atau tidak ada harapan
b. Ketakutan, khawatir resah
c. Perasaan mau pingsan
d. Rangsangan simpatik atau gelisah
Faktor-faktor yang dihubungkan
a. Situasional
Berhubungan dengan Kurang pengetahuan
b. Maturasional:
Hasil yang diharapkan
a. Menyatakan kesadaran terhadap perasaan dan cara yang sehat untuk
menghadapi masalah
b. Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat ditangangi
3. intervensi rasional
Intervensi Rasional
Tindakan mandiri;
1 Catat petunjuk perilaku, mis....., 1. Sebagai indikator derajat ansietas
gelisah
2 Dorong pasien menyatakan 2. Membina hubungan trapeutik
perasaan, berikan umpan balik.
3 Berikan informasi yang akurat 3. Membantu menurunkan ansietas
tentang kondisi pasien
4 Anjurkan untuk relaksasi 4. Membantu mengurangi ansietas
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA A/ N.M
DENGAN
GASTROENTERISTIS
DI RUANGAN ANAK RSUD dr.HAULUSSY, AMBON
A. PENGKAJIAN
Tgl / jam Pengkajian : 16 – 08 – 2010/ 10:00 wit
Tgl / jam masuk RS : 16 – 08 – 2010 /08:00 wit
Ruangan / kamar no : Ruangan Anak
Dx Medis : Gastroenteritis
1. Data Biografi
a. Identitas Klien
- Nama : A
/. N.m
- Nama panggilan : Opik
- Tanggal lahir / umur : 14 – 03– 2010 / 5 bulan
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Suku / Bangsa : Buton/ Indonesia
- Pendidikan : -
- Bahasa yang digunakan : -
b. Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
- Nama : Ny. A Tn. Kp
- Usia : 23 Thn 27Thn
- Pendidikan : DIII Kebidanan DIII Keperawatan
- Pekerjaan : PNS PNS
- Agama : Islam Islam
- Suku / Bangsa : Ambon / Indonesia Ambon / Indonesia
- Alamat rumah : Jl. Baru,Ambon Jl.Baru,Ambon
- Sumber biaya : didapat dari penghasilan ayah dan ibu
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama : BAB Mencret ( 6 x / hari)
b. Keluhan Yang Menyertai : Muntah ( 3X/hari), batuk (+), Badan
lemas, anak rewel ,demam.
c. Riwayat Kesehatan Utama
Faktor pencetus : Pergantian ASI Ke susu formula
( Vitalac)
Intensitas keluhan : Sedang dengan diare masih berlangsung
Lokasi penyebaran : Tidak ada
Hal-hal yang memberatkan : Keluhan bertambah jika beraktivitas
Hal-hal yang meringankan : Meringankan jika beristirahat
d. Catatan Kronologis
Tanggal 15-08-2010 pukul 10.00 pasien perut kembung, BAB cair +
Ampas sedikit, dalam 1 jam ±2-3kali,bayi tetap menyusu dengan susu
formula (Vitalac). Selanjutnya pad tanggal 16-08-2010 pukul 08.00 wit
orang tua pasien segera membawanya Ke UGD RSUD Haulussy,Ambon
pasien mendapat terapi :
- IVFD KaEN 3B 36 tts/m (Mikro)
- Cefotaxim 2 x 200 mg IV/Skintest
- Vomerin drop 3x0.5 cc
- Sanmol syr 3x3/4 cth
- Dialax 2x½ saset dalam 30 ml susu LLM
- Diazink 1x10mg
3. Riwayat Keehatan Masa Lalu
a. Riwayat Kehamilan
Antenatal
1. Kesehatan ibu pada waktu hamil
- Hiperemis gravidarum : tidak ada
- Pendarahan pervagina : tidak ada
- Anemia : tidak ada
- Penyakit infeksi : tidak ada
- Preeklamsia / eklamsia : tidak ada
- Gangguan kesehatan : tidak ada
2. Pemerikasaan Kehamilan
- Teratur : Teratur 4 x
- Diperikasa oleh : Bidan
- Tempat pemeriksaan : Puskesmas
- Hasil pemerikasaan : Bayi dalam keadaan baik
- Imunisasi TT : Lengkap
3. Riwayat pengobatan selama kehamilan : Tidak ada
Masa natal
1. Usia kehamilan saat kelahiran : 9 Bulan
2. Cara persalinan : Normal
3. Ditolong oleh : Bidan
4. Keadaan bayi saat lahir
- BB : 3,1 Kg
- PB : 50 Cm
- LD : --------
- LK : --------
- LLA : ---------
5. Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Neonatal
1. Catatan congenital : Tidak ada
2. Ikterus : Tidak ada
3. Kejang : Tidak ada
4. Paralysis : Tidak ada
5. Pendarahan : Tidak ada
6. Trauma Persalinan : Tidak ada
7. Penurunan BB : Tidak ada
8. Pemberian minum ASI : Ya
b. Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan
1. - BB lahir : 3,1 Kg
- BB usia 5 bulan :
Sebelum Sakit Saat Sakit
7,0 kg 6,3 kg
- Panjang Badan : 64 cm
- Status gizi : Kurang ( Penurunan BB : 700 gram )
2. Pertumbuhan gigi
- Jumlah : Tidak ada
- masalah gigi : Tidak ada
3. Perkembangan bahasa
- Perkembangan bahasa anak belum sempurna / baik
(anak belum bisa bicara)
4. Perkembangan motorik kasar dan halus
- Perkembangan motorik kasar dan halus anak belum berkembang
dengan baik (mis..., anak belum dapat berjalan)
5. Tingkat sekolah saat ini dan penilaian di sekolah : ---
6. Interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
- interaksi anak dengan orang tua baik
7. Partisipasi dalam aktivitas pengorganisasian : ---
c. Penyakit-penyakit yang pernah diderita : Demam,Batuk
d. pernah Dirawat di RS : Belum pernah
e. Riwayat Penggunaan Obat : Tidak ada
f. Tindakan (misalnya ; operasi) : Tidak ada
g. Alergi : Tidak ada
h. Kecelakaan : Tidak ada
i. Riwayat imunisasi
No Jenis Usia Pemberian Keterangan
pemberian keberapa
1 BCG 0 bulan Ke – 1
2 DPT I : 2 bulan Ke – 2
II : 3 bulan Ke – 2
III : 4 bulan Ke – 3 BCG , Polio, dan
3 Polio I : 0 bulan Ke – 1 Hepatitis B,
II : 1 bulan Ke – 2 diberikan setelah
III : 2 bulan Ke – 3 bayi lahir di RS
IV : 3 bulan Ke – 4
4 Campak Belum --------
5 Hepatitis diberikan Ke – 1
0 bulan Ke -2
1 bulan Ke -3
2 bulan
55 49
5 4
0 5
27 24 17
1 2
6 3
5 bulan
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Menikah :
Pasien :
Tinggal serumah :
Meninggal : X
Hidup dan sehat : H&S
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Orang Tua Saudara Kandung Anggoata
Keluarga Lain
Penyakit yang Maag, malaria Tidak ada Tidak ada
pernah diderita
Penyakit yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sedang diderita
1 Pola Nutrisi
ASI
- Lama pemberian ASI diberikan sampai usia ASI
Makanan Padat 4 bulan tidakdiberikan
Kapan mulai diberikan Belum diberikan Tidak ada
Jenis makanan Tidak ada Tidak ada
Cara pemberian Tidak ada Tidak ada
Vitamin Ada Tidak ada
Pola makanan/Pola minum
Frekuensi minum susu 10-12X ( 30ml)sehari 6-7X(30ml)sehari
Jenis minuman Laktogen I LLM
- Minuman yang disenangi Tidak ada Tidak ada
- Jumlah minum / hari 300-360 ml/cc 180-210ml/cc
( dalam 1 hari
minum 6-7 x
30ml = !80-210
ml )
2 Pola tidur
Waktu tidur siang ± 2- 3 jam ± 2 – 3 jam
Waktu tidur malam ± 10 jam ± 8 jam
Kelainan waktu tidur Tidak ada Tidak ada
Kebiasaan menjelang tidur Digendong Digendong
- Kebiasaan yang membuat Punggung di usap – usap Pungung diusap –
anak merasa nyaman saat usap
tidur
- Kualitas Nyenyak Nyenyak
3 Pola bermain Tidak ada Tidak ada
8. Keadaan psikologis
a. Keadaan emosional : Tidak dikaji
b. Pola adaptasi : Baik
c. Sifat dasar (karakter) : Tidak dikaji
d. Keadaan emosional keluarga : Keluarga pasrah dengan keadaan anak
mereka
9. Keadaan sosial
a. Interaksi dalam keluarga : Baik
b. Hubungan dengan orang yang paling dekat : Baik
c. Rekreasi : Kadang – kadang
d. Pola konsep diri keluarga : Baik
10. Aspek spiritual
a. Agama : Islam
b. Kegiatan agama : Tidak ada
11. Penilaian Tingkat Dehidrasi
DATA PENILAIAN HASIL
PEMERIKSAAN
1. Keadaan umum Lemah Dehidrasi sedang
2. Mata Cekung
KLASIFIKASI DATA
ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Keluarga pasien mengatakan : Output cairan yang Devisit volume cairan
a. BAB Mencret ( 6 x / hari) berlebihan
dan elektrolit
b. Sering BAB
c. Muntah ( 3X/hari)
d. Anak rewel dan sering
menangis
DO :
a. BAB Cair + Ampas
b. Anak Mengalami Dehidrasi
Sedang
c. Kulit
Warna :Pucat
Turgor :Turgor Jelek
Kelembaban : Kering
d. Bibir dan Mukosa
Warna
Kelembaban:Kering
Bibir pecah-pecah
e. Konjungtiva pucat
f. Mata cekung
g. K/U : Lemah
h. Mengalami Penurunan
BB : 700 gr
2 Intake nutrisi yang Perubahan nutrisi
tidak adekuat kurang dari kebutuhan
DS : Keluarga pasien mengatakan
tubuh
a. Badan lemas
b. Frekwensi minum:
6-7 X(30 ml)/ Hari
DO :
a. K/u lemah
b. Konjungtiva pucat
c. Mengalami Penurunan
BB : 700 gr
d. Hiperpristaltik Usus
e. Kekuatan otot lemah
f. Kekuatan menggenggam
Tangan kiri :Lemah
3 Gangguan status Ganguan integritas
Tangan kanan :Lemah
metabolic kulit
DO :
a. Bibir Pecah-pecah
b. Kulit Kering
c. Anus Kemerahan
4 Proses Inflamasi Hipertermia
PRIORITAS MASALAH
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Hari/Tanggal Catatan Paraf
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan
Devisit volume Rabu, S : Keluarga pasien mengatakan:
17/09/2010 BABMasih mencret,Frekwensi 4-
cairan dan
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
elektrolit O:
BB:6,3Kg
berhubungan
Membran mukosa, dan
dengan diare konjungtiva pucat
KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
1. Observasi dancatat ulang
frekuensi dan karakteristik defekasi
2. Ukur BB
3. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian cairan
I;
1. Mengobservasi dan
mencatat ulang frekuensi dan
karakteristik defekasi
Hasil : BABMasih mencret,Frekwensi
4-5X/hari,Karakteristik cair + ampas
2. Mengukur BB ulang
Hasil : BB:6,3Kg
3. Melanjutkan hasil
kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian cairan IVFD KaEN 3B 36
tetes/menit(Mikro) dan pemberian
injeksi Cefotaxime 200mg/IV
Hasil : Obat sudah diberikan
E:
S : Keluarga pasien mengatakan:
BABMasih mencret,Frekwensi 4-
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
O:
BB:6,3Kg
Membran mukosa, dan
konjungtiva pucat
KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
1. Observasi dancatat ulang
frekuensi dan karakteristik defekasi
2. Ukur BB
3. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian cairan
R:-------
NO Hari/Tanggal Catatan
Sobyektif,obyektif,analisa,perencanaan
Perubahan nutrisi Rabu, S : keluarga pasien mengatakan:
kurang dari 17/09/2010 Badan Lemas
kebuuhan tubuh Frekwensi minum susu LLM 6-7X
b/d intake nutrisi (30ml)/hari
yang tidak adekuat O:
membran mukosa pucat dan kering
,Konjungtiva Pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Catat status nutrisi pasien
2. Beri makan dengan porsi kecil tapi sering
I;
1. Mencatat status nutrisi dengan menanyakan
kebiasaan makan serta melihat intensitas
membran mukosa.
Hasil : Frekwensi minum 6-7 X/hari membran
mukosa pucat dan kering ,Konjungtiva Pucat
R:-------
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : a/.N.m RS : RST
Umur : 5 bulan Ruangan : KARTIKA
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : ----------
No Dx. Keperawatan PERENCANAAN
Tujuan Intervensi Rasional
1 Devisit volume cairan dan elektrolit Volume cairan dan 1. Observasi dan catat 1. Membantu
frekuensi dan membedakan penyakit
berhubungan dengan diare ditandai dengan : elektrolit Seimbang
karakteristik defekasi individu dan mengkaji
DS : Keluarga pasien mengatakan : dengan kriteria : beratnya episode
a. BAB Mencret ( 6 x / hari) 2. Kaji tanda-tanda vital 2. Hipotensi takikardi
BAB Mencret hilang
(TD, suhu nadi demam dapat
b. Sering BAB
Muntah Hilang pernapasan) menunjukan respons
c. Muntah ( 3X/hari) terhadat dan atau efek
Anak tidak rewel
3. Observasi kulit kering kehilangan cairan.
d. Anak rewel
Kulit dan menbran berlebihan dan 3. Menunjukan kehilangan
DO : membran mukosa, cairan berlebihan atau
mukosa tidak kering
pemurunan turgor kulit dehidrasi
a. BAB Cair
dan pucat 4. Indikator dalam menilai
b. Kulit 4. Ukur BB tiap hari status cairan dan gizi
seseorang
Warna :Pucat
5. Kolaborasi dalam 5. Untuk membantu dalam
Turgor :Turgor Jelek peberian IVFD memperbaiki gangguan
keseimbangan cairan
Kelembaban : Kering
6. Berikan obat sesuai dan elektrolit
dengan indikasi 6. Menurunkan mobilitasi
(antidiare antibiotik) usus bila diare terjadi
2 dan untuk mengobati
Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan infeksi
tubuh
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat 1. Catat
Kebutuhan nutrisi
ditandai dengan: status nutrisi pasien
DS : Keluarga pasien mengatakan terpenuhi dengan kriteria: pada penerimaan, catat 1. Berguna dalam
a. Badan lemas turgor kulit, integritas mendefinisikan derajat
K/U Pasien Baik
b. Frekwensi minum 6-7x(30ml)/hari mukosa oral atau luasnya masalah
DO : Pasien Tidak lemas 2. Beri makan sedikit tapi dan pilihan intervensi
a. K/u lemah sering dengan makanan yang tepat.
- Konjungtiva tidak
b. Konjungtiva pucat tinggi protein dan 2. Memaksimalkan
c. Hiperpristaltik Usus pucat dan kering. kiarbohidrat masukan nutrisi dan
d. Kekuatan otot lemah 3. Kaji riwayat nutrisi, menurunkan kelemahan
e. Kekuatan menggenggam termasuk makanan 3. Mengidentifikasi
Tangan kiri :Lemah yang disukai defisiensi, menduga
4. Kolaborasi dengan ahli kemungkinan intervensi
Tangan kanan:Lemah gizi dalam pemberian 4. Membantu dalam
diet membuat rencana diet
untuk memenuhi
kebutuhan induvidual
3 Hipertermia berhubungan dengan Proses Peningkatan termoregul 1. Pantau suhu 1. Menentukan garis dasar
tubuh anak tiap dimana perubahan pada
Inflamasi ditandai dengan: asi/suhu tubuh kembali
setengah jam status dapat di bandingkan
DS : Keluarga mengatakan pada batas normal 2. Kompres dengan melakukan
anak dengan alkohol intervensi yang tepat
a. Demam dengan kriteria:
atau air hangat 2. Mempertahankan
DO : Demam Hilang 3. Beri pakaian kebersihan, karena kulit
yang tipis dari bahan yang kering dapat terjadi
a. Suhu : 38 ºC Suhu Normal 36-37ºC
yang halus seperti barier kulit
b. Bibir Pecah-pecah
katun 3. Menurunkan kemungkinan
c. Kulit Kering
4. Jaga terjadinya infeksi kulit.
d. Anus Kemerahan
kebutuhan cairan anak 4. Mencegah sirkulasi dan
tercukupi melalui mencegah tekanan pada
pemberian intravena kulit atau jaringan yang
dengan patokan tidak perlu.
kebutuhan seperti tabel 5. Mencegah terjadinya
diatas infeksi kulit.
5. Kolaborasi
pemberian antipiretik
( aspirin dengan dosis
60 mg/tahun/kali
pemberian)antibiotik
sesuai dengan
4 penyebab.pakaian yang 1. menentukan garis dasar
lembut dan longgar tiap dimana perubahan pada
Gangguan integritas kulit B/D gangguan Tidak terjadi gangguan hari status dapat di
bandingkan dengan
status metabolic yang ditandai dengan : integritas kulit dengan
melakukan intervensi
DO : kriteria : 1. Kaji kulit tiap hari yang tepat
a. Suhu:380C (catat warna dan turgor 2. mempertahankan
- Pasien tidak lagi
b. Bibir Pecah-pecah kulit) kebersihan, karena kulit
lemas
c. Kulit Kering 2. Pertahankan instruksi yang kering dapat terjadi
- Turgor kulit membaik
d. Anus Kemerahan dalam hygiene kulit barier kulit
- Kulit tidak bersisik
misalnya; nmembasuh 3. menurunkan
dan tidak kering
kemudian kemungkinan terjadinya
- Lesi hilang
mengeringkannya infeksi kulit.
dengan hati-hati. 4. mencegah sirkulasi dan
3. Pertahankan sprei mencegah tekanan pada
bersih, kering dan tidak kulit atau jaringan yang
berkerut. tidak perlu.
4. Balikkan atau ubah mencegah terjadinya
posisi dengan sering infeksi kulit.
ukur BB tiap hari.
Anjurkan menggunakan
pakaian yang lembut
dan longgar tiap hari
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : a/.N.m RS : RSUD Haulussy
Umur : 5 bulan Ruangan : Anak
Jenis Kelamin : Laki-laki NO. Register : 121495
6
No Hari/tanggal Diagnosa Jam Implementasi dan hasil Evaluasi
Keperawatan
1 Senin, 16-08-2010 Devisit volume 11:15 wit 4. Mengobservasi dan Tanggal 16-08-2010
mencatat ulang frekuensi dan Jam 14:00 wit
cairan dan elektrolit
karakteristik defekasi S : Keluarga pasien mengatakan:
berhubungan Hasil : BABMasih BABMasih mencret,Frekwensi 4-
mencret,Frekwensi 4- 5X/hari,Karakteristik cair +
dengan diare
5X/hari,Karakteristik cair + ampas
ampasUkur O:
BB:6,3Kg
11:20 wit 5. Mengukur BB Membran mukosa, dan
ulang konjungtiva pucat
Hasil : BB:6,3Kg KU lemah
A : Masalah Belum Teratasi
12.00 wit
P : Intervensi 1,2,3, dilajutkan
6. Melanjutkan hasil 4. Observasi dancatat
kolaborasi dengan dokter dalam ulang frekuensi dan
pemberian cairan IVFD KaEN karakteristik defekasi
3B 36 tetes/menit(Mikro) dan 5. Ukur BB
pemberian injeksi Cefotaxime 6. Kolaborasi dengan
200mg/IV dokter dalam pemberian cairan
Hasil : Obat sudah diberikan
2 Senin, 16-08-2010 Perubahan nutrisi 12:15 wit 3. Mencatat status nutrisi denganTanggal 16-08-2010
kurang dari menanyakan kebiasaan makan Jam 14:00 wit
kebutuhan tubuh serta melihat intensitas S : keluarga pasien mengatakan:
berhubungan membran mukosa. Badan Lemas
dengan intake Hasil : Frekwensi minum 6-7 Frekwensi minum susu
nutrisi yang tidak X/hari membran mukosa pucat LLM 6-7X (30ml)/hari
adekuat dan kering ,Konjungtiva Pucat O:
membran mukosa pucat
13:00 wit 4. Melanjutkan kolaborasi dengan dan kering ,Konjungtiva
pemberian asupan nutrisi susu Pucat
LLM 30 ml A : Masalah belum teratasi
Hasil : Pemberian susu LLM P : Intervensi dilanjutkan
sudah diberikan 3. Catat status nutrisi pasien
4. Beri makan dengan porsi
kecil tapi sering
3 Senin,16-08-2010 Hipertermia B/d 12.00 wit 1. Tanggal 16-08-2010
proses inflamasi setengah jam dengan melakukan Jam 12: 00 wit
Follow op S : Keluarga pasien mengatakan
Hasil : Panas tinggi Demam
12.15 wit 2. O:
dengan alkohol dan air hangat Kulit pucat dan kering
Hasil: Suhu 380C Bibir pecah-pecah
14.00 wit 3. Suhu: 38ºC
pemberian obat Injeksi Norages A : Masalah belum teratasi
1ampul dan Injeksi Ceftriaxone P : Intervensi dilanjutkan
200mg/IV 1. Pantau suhu tubuh
2. Berikan kompres hangat
3. Lanjutkan pemberian obat
4 Senin ,16-08-2010 Gangguan integritas 11.30wit 1. Mengkaji dan mencatat warna Tanggal 16-08-2010
kulit berhubungan dan turgor kulit. Jam 12: 00 wit
dengan gangguan Hasil warna kulit pucat dan S : Keluarga pasien mengatakan
status metabolik kering, turgor kulit menurun. Badan lemas
11.35wit 2. Mempertahankan sprei O:
bersih,kering dan tidak berkerut. Turgor kulit masih
Hasil seprei rapi. menurun
11.50wit 3. Menganjurkan keluarga atau kulit pucat dan kering
orang tua memberikan pakaian Bibir pecah-pecah
yang lembut dan longgar. Anus Kemerahan
Hasil orang tua mengatakan kan A : Masalah belum teratasi
melakukan anjuran yang P : Intervensi dilanjutkan
disarankan 4. Kaji dan catat warna dan
turgor kulit
5. Pertahan kan sprei tidak
bersih, kering berkerut
6. Anjurkan keluarga untuk
memberi pakaian pakaian
lembut dan longgar
ALUR PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
“GASTROENTRITIS”
Mikroorganisme pathogen Gangguan mobilitas usus
(toksin)
Zat- zat sulit
diserap
Infeksi usus Hipoperistaltik Hiperperstaltik
Tekanan osmotik
me
Peningkatan sekresi cairan Kuman berkenbang biak
dalam rongga usus Menarik air & garam
Asidosis
Peningkatan isi lumen usus ke dalam lumen usus
metabolisme
Hipertermia