Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN

PELAYANAN KEBIDANAN
PUSKESMAS GUNUNG MUDA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUNUNG MUDA

Jalan raya belinyu, Desa Gunung Muda, Belinyu


Email : pkmgunungmuda.bangka@gmail.com
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Pedoman
1.3 Ruang Lingkup Pelayanan
1.4 Batasan Oprasional
1.5 Landasan Hukum
BAB II PENGORGANISASIAN

BAB IIISTANDART KETENAGAAN

3.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia


3.2.Distribusi Ketenagaan
3.3.Jadwal Kegiatan, Termasuk Pengaturan jadwal petugas
BAB IVSTANDART FASILITAS

4.1.Denah Ruang
4.2.Standar Fasilitas
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN

5.1.Tata Laksana Pelayanan di KIA/KB


5.1.1. Petugas Penanggung Jawab
5.1.2. Perangkat Kerja
5.1.3. Tata laksana Pelayanan di KIA/KB
5.1.4. Jenis Pelayanan Yang Dilakukan di KIA/KB
BAB VI LOGISTIK

BAB VII KESELAMATAN PASIEN

BAB VIII KESELAMATAN KERJA

BAB IX PENGENDALIAN MUTU

BAB X PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terwujudnya kondisi kesehatan masyarakat yang baik adalah tugas dan

tanggung jawab dari negara sebagai bentuk amanah konstitusi yaitu Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Dalam pelaksanaannya negara

berkewajiban menjaga mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.Mutu

pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan

yang berkualitas. Untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang berkualitas, negara yang

sangat membutuhkan peran organisasi profesi tenaga kesehatan yang memiliki peran

menjaga kompetensi anggotanya.

1.2 Tujuan Pedoman

Tersedianyapedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan medik

dasar yang profesional dan bermutu di sarana kesehatan

Tujuan khusus:

a. Terlaksananya penilaian terhadap kinerja pelayanan medik dasar di

puskesmas.

b. Terlaksananyaperbaikan berkelanjutan program.

c. Meningkatnya kepuasan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan

kesehatan di Puskesmas.
1.3 Ruang Lingkup Pedoman Pelayanan

Ruang lingkup pedoman ini adalah input, proses dan output pelayanan

kesehatan dasar, keselamatan kerja dan keselamatan pasien.

1.4 Batasan Operasional

1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya keschatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerja.

2. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan

untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

penguranganpenderita akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan.

3. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap

kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,

kelompok, dan masyarakat.

4. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di


bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

5. Tindakan kebidanan yang selanjutnya disebut tindakan kebidanan adalah suatu

tindakan medis berupa preventif, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif yang

dilakukan oleh Bidan terhadap pasien.

6. Bidan adalah lulusan pendidikan Kebidanan didalam maupun diluar negeri

yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan

peraturanperundangan.

7. Mutu adalah kemampuan untuk memenuhi persyaratan berdasarkan yang

dimiliki suatu produk.

8. Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan yang memenuhi

kebutuhanmasyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanankesehatan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, wajar,

efisien dan efektif serta memberikan keamanan dan kepuasan sesuai norma

dan etika, hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan

kemampuan pemerintah dan masyarakat.

1.5 Landasan Hukum

1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Praktik Kebidanan

2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tetang Kesehatan


4) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/230/2020 tentang

Standar Profesi Bidan

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010 tentang

Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional

7) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Panduan

Praktek klinis bagi dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer


BAB II

PENGORGANISASIAN

Puskesmas merupakan unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan perorangan tingkat pertama secara terintegrasi dan

berkesinambungan.

Organisasi puskesmas disusun oleh DinasKesehatan Kabupaten / Kota berdasarkan

kategori, upaya kesehatan dan beban kerja puskesmas.

Organisasi puskesmas paling sedikit terdiri atas :

a. Kepala Puskesmas

b. Kepala sub bagian tata usaha

c. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

d. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan laboratorium

Penanggunag jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk :

a. Pelayanan rawat jalan


b. Pelayanan gawat darurat

c. Pelayanan satu hari ( one day care )

d. Home care

Di Pelayanan rawat jalan yang melakukan pemeriksaan, pengobatan, konseling,

maupun rujukan adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan tenaga

paramedis.

BAB III

STANDAR KETENAGAAN

3.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Tenaga pelaksana yang digunakan untuk pelayanan medik dasar adalah tenaga

yang memiliki surat izin praktek/surat izin kerja, antara lain;

1. Dokter

2. Tenaga Paramedis

Tenaga baru harus melaluí orietasi petugas.Tenaga kesehatan mengikuti seminar dan

pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

3.2 Distribusi Ketenagaan

Pengaturan dan penjadwalan pelayanan dikoordinir oleh penanggungjawab poli

umum.
3.3 Jadwal Kegiatan

Jadwal Tenaga Rawat Jalan di Poli KIA/KB

No Hari Nama Bidan Nama Bidan Lain-lain


1 Senin Purnama, AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
2 Selasa Siti Nurmala,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
3 Rabu Ratna Puspasari,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
4 Kamis Fitrawati,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
5 Jumat Marini,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
6 Sabtu Devi Yuliana,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb

Jadwal Piket Persalinan

No Hari Nama Bidan Nama Bidan Lain-lain


1 Tim I Devi Yuliana,AM.Keb Marini,AM.Keb
2 Tim II Ratna Puspasari,AM.Keb Purnama,AM.Keb
3 Tim III Fitrawati,AM.Keb Ummul Fatona,AM.Keb
4 Tim IV Siti Nurmala,AM.Keb Anggraini Cobar,AM.Keb
5 Tim V Erma,AM.Keb Mira Diniarti,AM.Keb
BAB IV

STANDAR FASILITAS

4.1 Denah Ruangan KIA/KB

5 6
3 3 3
7
9

4 8

2
9
1

Keterangan :

1. Pintu masuk 6. Lemari

2. Meja Komputer 7. Bad Pasien


8
3. Kursi pasien 8. Meja Instrument

4. Dokumentasi 9. Kursi kerja

5. Meja kerja

Denah Ruangan Bersalin

7 5
6

3
8

Keterangan :
2
1
1. Pintu masuk 6. Tangga Naik Pasien

2. Lemari 7. WC

3. Meja Instrumen 8. Wastafel cuci tangan

4. Box Bayi

5. Bad Pasien

Denah Ruangan Nifas

3
1

Keterangan :
1. Pintu masuk

2. WC

3. Bad Pasien

4. Box Bayi

5. Lemari Komet

4.2 Standar Fasilitas

Peralatan RuangPersalinan

1. Partus Set yang terdiri dari :

 ½ koher

 Klem Koher

 Gunting Episiotomi

 Gunting Talipusat

 Handscoon

 Kateter

2. Bak instrument dengan tutup


3. Doppler

4. Meja instrumen

5. Bad Pasien

6. Stand Lamp untuk tindakan

7. Stetoskop Dewasa

8. Korentang Steril

9. Penghisap Lendir

10. Inkubator

11. Box P3K

12. Inspekulo

13. Meteran

14. Linex

15. Pinset

16. Kom

17. Bengkok

18. Heating set

19. Celmek
Peralatan Ruang KIA/KB

1. Bad Obgyin

2. Meja instrument

3. IUD KID

4. Stetoskop

5. Tensi

6. Spekulum Vagina

7. Tenakulum

8. Sonde

9. Korentang Steril

10. Meteran

11. Timbangan Dewasa

12. Timbangan Bayi


BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

TATA LAKSANA PELAYANAN DI RUANG KEBIDANAN

I. Petugas Penanggung Jawab

 Bikor ( Bidan Koordinator )

 Bidan

II. Perangkat Kerja

1. Komputer

2. Buku Register Harian Pelayanan Kebidanan

3. Kertas Resep

III. Tata Laksana Pelayanan di Poli KIA /KB

1. Pendaftaran pasien yang datang ke Poli KIA/KB dilakukan oleh pasien /

keluarga dibagian pendaftaran

2. Sebagai bukti pasien sudah mendaftar di bagian admistrasi akan mengisi

form pendaftaran melalui aplikasi epus : bangka.epuskesmas.id

3. Rekam medis elektronik melalui epus yang telah di daftarkan petugas

selanjutnya akan di isi oleh bidan di ruang pengkajian.

4. Perawat memanggil pasien, kemudian mencocokkan identitas pasien

dengan rekam medisnya elektronik di epus

5. Perawat, melakukan anamensa singkat, pengukuran tanda vital serta wajib

mengisi setiap data pada icon anamnesadiutamakan pada pertanyaan yang bertanda

bintang merah kemudian klik simpan


6. Bidan kemudian melakukan pemeriksaan kebidanan terhadap pasien yang

telah selesai di lakukan anamnesa singkat.

7. Bidan melakukan rujukan internal bila diperlukan, dan mengisi form

rujukan internal jika diperlukan

8. Bidan melakukan pemeriksaan sesuai dengan diagnosa pasien.

9. Bidan wajib mengisi icon diagnosa sesuai dengan kode icd 10 kemudian

klik “simpan” pada sistem epus

10. Setelah Petugas mengisi icon “resep” apabila memang pasien perlu

mendapatkan resep, dan mempersilahkan pasien mengambil obat di Ruang Apotek

11. Bidan melakukan rujukan lanjut pada pasien bila diperlukan dengan

memilih icon status pulang rujuk lanjut selesai

12. Bidan mengklik status pulang berobat jalan apabila pasien tidak perlu

dirujuk

13. Untuk melakukan entri data pasien berikutnya petugas klik icon “lihat

semua” pada pojok kanan atas

14. Petugas kembali memilih data pasien berikutnya yang akan dientri datanya

sesuai dengan prosedur diawal

IV. Tata Laksana Pelayanan di Poli Persalinan

1. Pendaftaran pasien yang datang ke Poli KIA/KB dilakukan oleh pasien /

keluarga dibagian pendaftaran

2. Sebagai bukti pasien sudah mendaftar di bagian admistrasi akan mengisi

form pendaftaran melalui aplikasi epus : bangka.epuskesmas.id

3. Rekam medis elektronik melalui epus yang telah di daftarkan petugas

selanjutnya akan di isi oleh bidan di ruang pengkajian.

4. Perawat memanggil pasien, kemudian mencocokkan identitas pasien

dengan rekam medisnya elektronik di epus


5. Perawat, melakukan anamensa singkat, pengukuran tanda vital serta wajib

mengisi setiap data pada icon anamnesadiutamakan pada pertanyaan yang bertanda

bintang merah kemudian klik simpan

6. Bidan kemudian melakukan pemeriksaan kebidanan terhadap pasien yang

telah selesai di lakukan anamnesa singkat.

7. Bidan melakukan rujukan internal bila diperlukan, dan mengisi form

rujukan internal jika diperlukan

8. Bidan melakukan pemeriksaan persalinan sesuai dengan APN ( Asuhan

Persalinan Normal )

9. Bidan wajib mengisi icon diagnosa sesuai dengan kode icd 10 kemudian

klik “simpan” pada sistem epus

10. Setelah Petugas mengisi icon “resep” apabila memang pasien perlu

mendapatkan resep, dan mempersilahkan pasien mengambil obat di Ruang Apotek

11. Bidan melakukan rujukan lanjut pada pasien bila diperlukan dengan

memilih icon status pulang rujuk lanjut selesai

12. Bidan mengklik status pulang berobat jalan apabila pasien tidak perlu

dirujuk

13. Untuk melakukan entri data pasien berikutnya petugas klik icon “lihat

semua” pada pojok kanan atas

14. Petugas kembali memilih data pasien berikutnya yang akan dientri datanya

sesuai dengan prosedur diawal

V. Jenis Pelayanan Yang Dilakukan Di Ruangan Kebidanan

A. Pelayanan Antenatal Care ( ANC )

1) Tata Laksana Pelayanan ANC

a. Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan

b. Memakai masker dan sarung tangan


c. Menegakkan diagnosa sesuai SOP

d. Menjelaskan kepada pasien prosedur pemeriksan yang akan dilakukan

e. Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani

inform concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan pemeriksaan

kehamilan

f. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

g. Memberikan resep vitamin

h. Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

i. Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang

B. Pelayanan Asuhan Persalinan Normal ( APN )

Tata Laksana Asuhan Persalinan Normal ( APN )

a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan

b) Menggunakan masker dan sarung tangan

c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP

d) Menjelaskan kepada pasien prosedur pemeriksan yang akan dilakukan

e) Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform

concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan pertolongan persalinan

f) Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

g) Melakukan pertolongan persalinan sesuai standar APN

h) Melakukan pemantauan kala IV

i) Melakukan pelayanan Neonatal Esensial pada bayi baru lahir

j) Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan APN

k) Memberikan resep vitamin


l) Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

m) Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang

C. Pelayanan KB

1. Tata Laksana Pemasangan dan Pencabutan KB IUD

a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan

b) Menggunakan masker dan sarung tangan

c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP

d) Menjelaskan kepada pasien prosedur pemmasangan dan pencabutan IUD yang

akan dilakukan

e) Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform

concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan pemasngan dan pencabutan

IUD

f) Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

g) Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

h) Melakukan pemasangan dan pencabutan IUD

i) Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan pemasngan dan pencabutan IUD

j) Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang

2. Tata Laksana Pemasangan dan Pencabutan KB Implant

a) Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan

b) Menggunakan masker dan sarung tangan

c) Menegakkan diagnosa sesuai SOP

d) Menjelaskan kepada pasien prosedur pemmasangan dan pencabutan Implant

yang akan dilakukan

e) Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform

concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan pemasngan dan pencabutan

Implant
f) Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

g) Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

h) Melakukan pemasangan dan pencabutan Implant

i) Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan pemasngan dan pencabutan

implant

j) Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang

3. Tata Laksana KB Suntik

a. Persiapan Alat dan bahan yang akan digunakan

b. Memakai masker dan sarung tangan

c. Menegakkan diagnosa sesuai SOP

d. Menjelaskan kepada pasien prosedur penyuntikan yang akan dilakukan

e. Menginstruksikan pada pasien untuk mengisi dan menanda tangani inform

concern persetujuan/penolakan terhadap tindakan penyuntikan KB Suntik

f. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

g. Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

h. Melakukan penyuntikan KB suntik

i. Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan KB suntik

j. Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang

4. Tata Laksana KB Pil

a. Menegakkan diagnosa sesuai SOP

b. Menjelaskan kepada pasien prosedur pemberian KB Pil yang akan diberikan

c. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

d. Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

e. Memberikan KB pil

f. Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan KB Pil

g. Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang


5. Tata Laksana KB Kondom

a. Menegakkan diagnosa sesuai SOP

b. Menjelaskan kepada pasien prosedur KB Kondom yang akan diberikan

c. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan KIE

d. Ditanyakan apakah pasien mengerti akan penjelasan yang telah diberikan

e. Memberikan KB kondom

f. Megisi pecacatan dan pelaporan sesuai dengan KB Kondom

g. Pemberitahuan jadwal kunjungan ulang


BAB VI

LOGISTIK

Logistik adalah bahan-bahan atau kebutuhan yang sifatnya pakai habis.

Logistik di ruangan Kebidanan Puskesmas Gunung Muda meliputi :

Bahan habis pakai untuk ruangan Kebidanan

a. Masker , sarung tangan ukuran S, M

b. Spuit 2,5 cc atau 3 cc ukuran 23 gauge

c. Spuit 0,5 cc

d. Spuit 5 cc

e. Lidokain

f. Kapas, kassa, cotton roll dan cotton pellet

g. Betadine

h. Alkohol

i. Cutgat

j. Underpad

k. Infuse set

l. Kateter Nelaton

m. Urine Bag

n. Aboket

o. Handscoon

p. Mgso4

q. Oxitosin
r. salep mata

s. Vit.k

t. Cairan infus

BAB VII

KESELAMATAN PASIEN

7.1 Pengertian

Keselamatan Pasien ( Patient Safety )

Adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman.

Sistem tersebut meliputi :

 Asesment resiko

 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien

 Pelaporan dan analisis insiden

 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya

 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :

 Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan

 Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

7.2 Tujuan

 Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas

 Meningkatnya akuntabilitas Puskesmasterhadap pasien dan masyarakat

 Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas


 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian

Tidak Diharapkan ( KTD )

STANDAR KESELAMATAN PASIEN

1. Identifikasi benar ( sop identifikasi, gelang )

2. Komunikasi efektif ( sbar, tbak )

3. Pencegahan infeksi ( ukur kepatuhan cuci tangan )

4. Sesuai prosedur sesuai posisi ( kepatuhan sop )

5. Penanganan obat ( lasa,high alert )

6. Resiko jatuh ( assessment jatuh )

KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN ( KTD )

ADVERSE EVENT :

Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan

karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis

atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

KTD yang tidak dapat dicegah

Unpreventable Adverse Event :

Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan

mutakhir
KEJADIAN NYARIS CEDERA ( KNC )

Near Miss :

Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan ( commission ) atau tidak mengambil

tindakan yang seharusnya diambil (omission ), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius

tidak terjadi :

 Karena “ keberuntungan”

 Karena “ pencegahan ”

 Karena “ peringanan ”

KESALAHAN MEDIS

Medical Errors:

Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera pada pasien

KEJADIAN SENTINEL

Sentinel Event :

Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai untuk

kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti : operasi pada bagian

tubuh yang salah.

Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi ( seperti, amputasi pada

kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah

yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.


7.3 TATA LAKSANA

 Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien

 Melaporkan pada dokter jaga puskesmas

 Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga

 Mengobservasi keadaan umum pasien

 Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden

Keselamatan”
BAB VIII

KESELAMATAN KERJA

Puskesmas sebagai tempat kerja yang mempunyai potensi bahaya beragamterhadap

kesehatan, terdapat disemua tempat baik didalam maupun diluar gedung yang timbul dari

lingkungan tempat kerja, proses kerja, cara kerja alat dan bahan kerja yang dapat

menimbulkan penyakit akibat kerja.

Tujuan dari pegenalan potensi bahaya di puskesmas dan masalah yang

ditimbulkannya adalah agar petugas puskesmas dapat melakukan pengendalian risiko dengan

benar sehingga terhindar dari berbagai masalah yang ditimbulkan akibat pekerjaan.

A. Identifikasi Potensi Bahaya di Ruangan Kebidanan

Lokasi Potensi bahaya Jenis bahaya Masalah kesehatan/kecelakaan


kerja
Poli gigi  Kecelakaan kerja Benda tajam, alat medis Tertusuk, tersayat, cedera

 biologi Mikroorganisme, virus Infeksi hepatitis, tbc, cacar air,


bakteri dll influenza, HIV, ebola
 kimia Mercuri, amalgam, silikat, Gangguan SSP, ginjal, dermatitis
chlore etil, clorin
 fisik Getaran, bising Renauld syndrom, pendengaran

 psikososial Bekerja yang monoton Stres kerja

 ergonomi Posisi janggal Musculoskeletal disorder

1. Pengendalian risiko dengan upaya;


i. Promotif;

a) Menginformasikan potensi bahaya ditempat kerja kepada seluruh petugas

b) memasang Leaflet, brosur budaya kesehatan dan keselamatan kerja.

ii. Preventif;

a) Penerapan prinsip pencegahan termasuk cuci tangan pakai sabun, APD, ganti alat

berbahaya, pengaturan shift kerja.

b) Deteksi dini melalui medical check up; pemeriksaan pekerja sebelum masuk kerja,

pindah, pemeriksaan berkala pada pekerja, pemeriksaan khusus pada petugas yang

terpajan bahan berbahaya.

iii. Kuratif:

1) Penatalaksanaan kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum

2) Penatalaksanaaan kecelakaan akibat kerja

3) melakukan pengobatan penyakit akibat kerja.

4) Melakukan rujukan kasus


BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

8.1 Bakuan Mutu

Pelayanan medik adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seorang pasien

sebaik-baik mealui pengetahuan yang konsisten sesuai dengan pengetahuan terkini, sehingga

probabilitas hasil yang diharapkan meningkat (1OM 1990) Pelayanan individu dan dilandasi

klinik sebagai kesehatan perorangan termasuk pencegahan primer, pencegahan

sekundr.pencegahan tersier berupa rehabilitasi medik.

Demi menjamin terpeliharanya dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,

diperlukan bakuan mutu berupa baru / bakuan yang tertulis yang dapat dijadikan baru kerja

bagi tenaga pelaksana.

1. Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan

bagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.

2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang

akan dipercayakan untuk melakukan suatu aktifitas.

3. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan

menjamin konsistensinya mutu hasil yang dicapai.

4. Kebijakan mutu yang dibuat oleh penanggung jawab poli.


5. Standar Operasional Prosedur dan ketentuan kerja dibuat oleh tenaga teknis

Kebidanan dan disahkan oleh penanggung Bidan Koordinator ( Bikor ) Puskesmas.

BAB X

PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dalam melaksanakan pelayanan

medik dasar Bidan di Puskesmas.

Keberhasilan pelayanan medik dasar terkait dengan pemberi layanan terhadap standar

dan prosedur yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai