DAFTAR ISI................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................2
BAB II STANDAR KETENAGAAN ............................................................................3
BAB III STANDAR FASILITAS .................................................................................4
BAB IV TATALAKSANA ...........................................................................................6
BAB V LOGISTIK ......................................................................................................7
BAB VI KESELASMATAN PASIEN .........................................................................8
BAB VII KESELAMATAN KERJA ............................................................................9
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ..........................................................................10
BAB IX PENUTUP ...................................................................................................11
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di poli mtbs
pada pasien anak usia 2 bulan -12 tahun, sehingga dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang cepat dan tepat dan memberikan kepuasan pada masyarakat.
D. BATASAN OPERASIONAL
MTBS ( Manajemen terpadu balita sakit ) adalah suatu pendekatan yang terpadu
yang tata pelaksanaannya dilakukan pada balita sakit dengan fasilitatif rawat jalan
dengan pengetahuan pelayanan kesehatan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.1691 tahun 2011 tentang
keselamtan pasien rumah sakit
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas di poli mtbs berjumlah 4 (Empat) orang dengan 2 orang yang sudah
melaksanakan pelatihan mtbs/mtbm.
Kategori :
1 orang dokter (Dokter bertindak sebagai konsultan)
3 orang bidan
C. JADWAL PELAYANAN
Jam buka pelayanan Poli MTBS : senin- kamis : jam 09.00 wib-01.30 wib
Jumat : 09.00 - 11.30
Sabtu : 09.00 - 12.00
BAB III
3
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
1 Pintu
4
3
5
7 8 6
Keterangan
1. Bed pemeriksaan
2. Timbangan berdiri
3. Meja dan timbangan bayi
4. Meja Anamnesa
5. Wastafel
6. Lemari
7. Sampah medis
8. Sampah non medis
B. STANDAR FASILITAS
I. Fasilitas & Sarana
Poli MTBS berlokasi di lantai 1 gedung puskesmas Cinta Manis. Ruangan terdiri
dari 1(satu ) tempat tidur pemeriksaan dan mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci
tangan.Peralatan poli mtbs adalah sejumlah alat medis yang dipergunakan untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan di poli mtbs.
4
8. Termometer anak
9. Timbangan anak
10 Timbangan bayi
11. ARI timer
12. Meteran
C. Perlengkapan
1. Tirai
2. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan Tinjakan pembuka penutup
D. Furniture
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis
BAB IV
5
TATALAKSANA PELAYANAN
b. Perangkat Kerja
Status Medis
Timbangan
Pengukur tinggi badan
Form mtbs/mtbm
6
BABV
LOGISTIK
7
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan penerapan keslamatan paisen adaah terciptanya budaya keselamtan pasien,
meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap apsien dan masyarakat, menurunkan
kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Puskesmas Cinta Manis wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang
meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas Cinta Manis adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselematan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
8
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Setiap kegiatan yang dilakukan di poli MTBS, mulai dari persiapan pasien
sampai selesai dapat menimbulkan bahaya atau resiko terhadap petugas yang berada
di poli MTBS. Untuk mengurangi dan mencegah bahaya yang akan terjadi, setiap
petugas poli MTBS harus mengerjakan pekerjaannya dengan hati-hati, mengenali
bahan potensial berbahaya dan penanggulangannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja dipoli
MTBS
9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu yang digunakan di poli mtbs Puskesmas Cinta manis dalam memberikan
pelayanan adalah
1. waktu tunggu poli mtbs ≤ 60 menit
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien selesai mendaftar sampai
dilayani di poli
2. kepuasan pelanggan ≥ 90%
Kepuasan adalh pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan.
3. Jam buka pelayanan
Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan di poli jam buka 09.00 s.d
01.30 Wib setiap hari kerja kecuali jumat buka pukul 09.00 s/d 11.30 dan sabtu 09.00
s/d 12.00 Wib
10
BAB IX
PENUTUP
11
Daftar Pustaka
12