Anda di halaman 1dari 54

PERAN DAN KOMITMEN

KOMITE MEDIK DALAM PENINGKATAN


MUTU LAYANAN MENUJU TERCAPAINYA MDGs

Dody Firmanda
Ketua Komite Medik
RSUP Fatmawati Jakarta
Penyelenggaraan Komite Medik

Dody Firmanda
Ketua Komite Medik
RSUP Fatmawati Jakarta

Disampaikan di RSD Pamekasan 21 Maret 2012


5 Nov 2011
5 Mei 2011

5 November 2011 259


KOMITE MEDIK
Peran dan fungsi : menegakkan etik dan mutu profesi
medik

Tugas : meningkatkan profesionalisme staf medis yang


bekerja di rumah sakit dengan cara:

❑ melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang


SUBKOMITE
akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit;
KREDENSIAL

❑ memelihara mutu profesi staf medis;SUBKOMITE


dan
MUTU PROFESI
❑ menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf
medis. SUBKOMITE
ETIKA & DISIPLIN PROFESI
Bab I. Ketentuan Umum dan Bab II. Tujuan

Bab I. Ketentuan Umum:

Berisi pengertian yang memuat definisi dan penjelasan tentang istilah-


istilah dan konsep-konsep yang digunakan dalam peraturan internal staf
medis (medical staf bylaws) .

Bab II. Tujuan:

1. Komite Medik RS menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (good


clinical governance) melalui mekanisme:

a. kredensial,
b. peningkatan mutu profesi, dan
c. penegakan disiplin profesi.

2. untuk memberikan dasar hukum bagi mitra bestari (peer group) dalam
pengambilan keputusan profesi melalui komite medik berlandaskan
hanya staf medis yang kompeten dan berperilaku profesional yang
boleh melakukan pelayanan medis dirumah sakit.
Bab III. Kewenangan Klinis dan Bab IV. Penugasan Klinis
Bab V. Organisasi Komite Medik dan Bab VI. Rapat

Bab V. Komite Medik


Pengorganisasian komite medik:
Organisasi
1. Tugas
2. Fungsi
3. Wewenang
4. Tanggung Jawab
5. Masa jabatan
6. Cara penetapan ketua komite medik dan perangkatnya.
7. Subkomite-subkomite:
a. Subkomite kredensial
b. Subkomite mutu profesi
c. Subkomite disiplin profesi
8. Panitia ad-hoc (bila diperlukan)

Bab VI. Rapat Komite Medik


1. Sidang Pleno
2. Rapat Rutin Subkomite dan Panitia Ad-hoc
3. Rapat Terbatas Pimpinan
Bab VII. Sub Komite Kredensial Komite Medik
Ketua
Komite Medik
Surat Rekomendasi

Direktur Utama
Surat Penugasan (Clinical Appointment)

Ketua SMF
Surat Penugasan (Clinical Appointment)
Sub Komite Kredensial
Dokter

Pelayanan Pendidikan Penelitian


Standar Profesi
SPM/PNPK/PPK
Standar Pendidikan
Kurikulum
Log Book
Portfolio

Kewenangan Klinis
Bab VIII. Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik

Format Formulir masih dapat dipergunakan


1. Ruang Lingkup (scope)
1 2. Dimensi Waktu
3. Dimensi Tempat Pelayanan
4. Dimensi Tim
5. Dimensi Individu

5 1. TOC Godfrat
2
2. Sistem sistem
3. Revisi PPK 1. SPM/PNPK
4. Revisi Clinical 2. PPK
Pathways 3. Clinical Pathways

4 3 1. Implentasi Clinical
Pathways kasusnya
2. Penilaian Mini-PAT
1. Formulir Audit Medis 1st Party 3. KODEKI
2. Formulir Audit Manajemen 1st Party 4. KODERSI
3. Formulir Audit Medis 2nd Party
Journal Reading
EVALUASI
1. Topik
2. Jadwal Berkala
3. Daftar Hadir
4. Jumlah (N)
5. % Critical Appraisal
6. % Diagnosis
7. % Prognosis
8. % Terapi
9. % Profilaksis
95% CI: A + 2 SE
9. Tindak Lanjut
Evidence-based Practice
Evidence-based
Practice
EVALUASI
1. Topik
2. Jadwal Berkala
3. Daftar Hadir
4. Jumlah (N)
5. % Critical Appraisal
6. % Diagnosis
7. % Prognosis
8. % Terapi
9. % Profilaksis
95% CI: A + 2 SE
9. Tindak Lanjut
Script Concordance Methods
Script Concordance Methods
1. Clinical Reasoning
2. Kesepakatan Antar Staf dalam
penanganan kasus pasien
Bab IX. Sub Komite Etika dan Displin Profesi Komite Medik

Tujuan:

1. melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak


memenuhi syarat (unqualified) dan tidak layak
(unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis (clinical
care).

2. memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme


staf medis di rumah sakit.
Competence versus performance
Competence indicates what people
can do in a contextual vacuum,
under perfect conditions.
This might be evident using
controlled assessment methods
looking at the lower tiers of
Miller’s pyramid.

Performance, however, indicates


how people behave in real life, on
a day-to-day basis.
The problem is that what doctors do
in controlled assessment situations
correlates poorly with their actual
performance in professional practice
(Rethans et al., 2002).

Therefore we need assessment


methods that focus on the top end
of the pyramid. This is where
workplace-based assessment comes
in.
Cambridge Model for WPBA
UU No 29/2004
UU No 40/2004
UU No 44/2009

Clinical Governance KODEKI


Casemix INA CBG KODERSI
Healthy etc
HBL/MSBL

Medical
Medical Errors
Errors
Patient -- Latent
Safety Active
1. Berprofesi dalam Sistem
2. Kinerja
3. Patient Safety
Audit Data Log Penilaian
Medis Klaim Book Observasi
RS PPDS Langsung

Proses Outcomes Volume

Portfolio
RINGKASAN PERATURAN
MENTERI KESEHATAN SPK Dibuat : Profesi
No. 1438/Menkes/Per/IX/2010 Disahkan: Menkes
PNPK

UU No. 29/2004 Dibuat & ditetapkan:


Praktik Kedokteran SPO Pimpinan RS
Psl 44 ayat 3 Dikoordinasikan: Komite Medis
Standar Pelayanan Disusun: SMF
Kedokteran
Panduan Praktik Klinis
▪ Clinical Pathways
1. Pengertian (Definisi) ▪ Algoritme
2. Anamnesis ▪ Protokol
PerMenKes 3. Pemeriksaan Fisik ▪ Prosedur
No 1438/IX/2010 4. Kriteria Diagnosis ▪ Standing Order
Standar Pelayanan 5. Diagnosis
Kedokteran (SPK) 6. Diagnosis Banding
Berita Negara 7. Pemeriksaan Penunjang
Tahun 2010 No 464 8. Terapi
24 Sept 2010 9. Edukasi
10.Prognosis
11. Kepustakaan DF’2010
1. Pembatasan
2.Re-training
3.Rekomendasi

Re-Appraisal
UNTUK RS PENDIDIKAN
Mini
CEX Cb D
DOPS

Mini
PAT

SCT

Clinical
Pathways
Akreditasi:

KARS 2012 JCI Hospital 2011


1. Instrumen
JCI 2011
2. MDGs
Unmet
Akreditasi JCI 2011:

TRACER
METHODOLOGY

1. Continuity of
process system
2. Detecting potential
risks point in the
system
3. Managing Risks
Untuk Pasien:
1. Jelas
2. Terukur
3. Pasti
4. Safety
Untuk Profesi:
1. UUPK 29/2004
2. UURS 44/2009
3. Safety
4. Pendidikan
5. Penelitian
Untuk RS:
1. Efisien,Transparans,
Akuntabel
2. Team-work & Sistem
3. Safety
Untuk Asuransi:
1. Jelas
2. Pasti
3. Prospective
Payment
4. Premi pasti

Untuk Pemerintah
(Pusat/Daerah):
1. Cost-Weight/CMI/
Base Rate
2. Benchmarking
3. Comparative
Effectiveness
4. Predictive Budgeting
Akreditasi JCI 2011:
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai