PENANGGULANGAN
BENCANA
LEGISLASI DAN KELEMBAGAAN
Legislasi
Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana.
Kelembagaan
Formal : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan focal point lembaga
pemerintah di tingkat pusat dan focal point penanggulangan bencana di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Non formal: forum-forum baik di tingkat nasional dan lokal dibentuk untuk memperkuat
penyelenggaran penanggulangan bencana di Indonesia.
- Di tingkat nasional, terbentuk Platform Nasional (Planas) yang terdiri unsur masyarakat sipil,
dunia usaha, perguruan tinggi, media dan lembaga internasional.
- Pada tingkat lokal, kita mengenal Forum PRB Yogyakarta dan Forum PRB Nusa Tenggara
Timur.
ARAH KEBIJAKAN 2020-2024 PB
D - Detection
I- Incident command
S- Safety and security
A- Assess
S- Support
T- Triage and treatment
E- Evaluation
R- Recovery
Principles of Disaster Management
• Comprehensive – disaster managers consider and take into account all hazards, all phases, and all
impacts relevant to disasters.
• Progressive – anticipate future disasters and take preventive and preparatory measures
• Risk-driven – use sound risk management principles (hazard identification, risk analysis, and
impact analysis) in assigning priorities and resources.
• Integrated – ensure unity of effort among all levels of government and all elements of a
community.
• Collaborative – create and sustain broad and sincere relationships among individuals and
organizations
• Coordinated – synchronize the activities to achieve a common purpose.
• Flexible – use creative and innovative approaches in solving disaster challenges.
• Professional – value a science and knowledge-based approach for continuous improvement.
Secara Etiko Legal
Principles of Disaster Nursing
PASAL 28 (AYAT 3): Praktik keperawatan didasarkan pada: kode etik, standar
pelayanan, standar profesi dan SOP
PASAL 35:
(1) Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai kompetensinya
(2) Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut
(3) Keadaan darurat merupakan keadaan mengancam nyawa atau kecacatan
(4) Keadaan darurat ditetapkan oleh perawat dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya
SIKLUS PENANGANAN BENCANA
Pencegahan
Pem ulihan dan Mitigasi
Tanggap
Kesiapsiagaan
Darurat
BENCANA
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
PENCEGAHAN
DAN MITIGASI MANAJEMEN MANAJEMEN
KEDARURATAN PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
ANGGARAN SOSIALISASI
KERENTAN
KERENTAN KERENTANAN PENINGKATAN
AN FISIK MASYARAKAT
AN FISIK SOSIAL PELAKSAN DAN
KELEMBAGA DISEMINASI KESADARAN
AN AAN
DATA
KERENTANAN INFORMASI
LINGKUNGAN APARATUR
PEMERINTA MASYARAKAT
H
DITURUNKAN
IPTEK Penguatan PENDIDIKAN &
REGULASI Sumber daya PELATIHAN
lokal (Modal
SDM Sosial)
GLADI/
SIMULASI
DITINGKATKAN
Masyarakat diharapkan akan memiliki kemampuan dan
Kapasitas kapasitas sebagai first responder terhadap bencana
Pulih
Kapasitas
Kembali
Kapasitas sekaligus memiliki daya lenting untuk memulihkan diri
Antisipatif Respon
(Bounce
back) ketika bencana terdampak bencana
Hazard Analysis
• Disaster history
• Disaster analysis
• environmental
• epidemiological
• meteorologic
• agricultural
• political
Concepts in Evaluating Disasters
Fenomena X Vulnerability = Dampak
Risk
Reactive Preventive reduction
DRR in Local
De- Resilient
Centralized Dev.
centralized Planning Community
Community’s
Exclusive Inclusive Management
INTEGRASI IRB KE DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JAWA TIMUR
IKU Baru
Pemerintahan Jawa Timur
Kerentanan (vulnerability)
Sekumpulan kondisi dan atau suatu akibat
keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan) yang berpengaruh buruk terhadap
upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan
bencana.
Faktor Kerentanan
• Fisik:
kekuatan bangunan struktur (rumah, jalan, jembatan) terhadap ancaman
bencana
• Sosial:
kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku
masyarakat) terhadap ancaman bencana
• Ekonomi:
kemampuan finansial masyarakat dalam menghadapi ancaman di
wilayahnya
• Lingkungan:
Tingkat ketersediaan / kelangkaan sumberdaya (lahan, air, udara) serta
kerusakan lingkungan yan terjadi.
27
Kemampuan (capability)
Jenis-jenis Bahaya :
1. Geologi
2. Hidrometeorolgi
3. Teknologi
4. Lingkungan
5. Sosial
6. Biologi
KEGIATAN MANAJEMEN BENCANA
1. Pencegahan (prevention)
2. Mitigasi (mitigation)
3. Kesiapan (preparedness)
4. Peringatan Dini (early warning)
5. Tanggap Darurat (response)
6. Bantuan Darurat (relief)
7. Pemulihan (recovery)
8. Rehablitasi (rehabilitation)
9. Rekonstruksi (reconstruction)
1. PENCEGAHAN
Misalnya:
▪ melarang pembakaran hutan dalam perladangan
▪ melarang penambangan batu di daerah yang curam.
2. MITIGASI
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU 24/2007)
2 bentuk Mitigasi :
?
BANTUAN KEMANUSIAAN
MASYARAKAT
SETEMPAT
KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT ?
Self Reliance/
Kemandirian
Penyeleng Perencana
garaan PB an
Desa Tangguh
Pengemba
Kelembag
ngan
aan
Kapasitas
Pendanaa
n
Prinsip
❑ Bencana adalah urusan bersama ❑ Keberpihakan Pada Kelompok Rentan
❑ Berbasis Pengurangan Risiko Bencana ❑ Transparansi dan Akuntabilitas
❑ Pemenuhan Hak Masyarakat ❑ Kemitraan
❑ Masyarakat Menjadi Pelaku Utama ❑ Multi Ancaman
❑ Dilakukan Secara Partisipatoris ❑ Otonomi dan Desentralisasi Pemerintahan
❑ Mobilisasi Sumber Daya Lokal ❑ Pemaduan ke Dalam Pembangunan
Berkelanjutan
❑ Inklusif
❑ Diselenggarakan Secara Lintas Sektor
❑ Berlandaskan Kemanusiaan
❑ Keadilan dan Kesetaraan Gender