Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN BENCANA

Manajemen

Suatu Proses perencanaan,


pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota
organisasi serta penggunaan semua
sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut James A.F. Stoner


BENCANA ADALAH :
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (UU PB 24/2007)
Model Tahapan PB
MANAJEMEN BENCANA
PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA

MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN


RESIKO BENCANA KEDARURATAN PEMULIHAN

SITUASI POTENSI TANGGAP DARURAT REHABILITASI


NORMAL BENCANA
PEL. KES REKONTRUKSI

PENGKAJIAN CEPAT PSIKOLOGIS PEMBANGUNAN


DAN
PENCEGAHAN MITIGASI BAN. RUMAH
PENYELAMATAN PENINGKATAN
DAN EVAKUASI PELAYANAN
PERENCANAAN SPD PUBLIK DARI
PEMENUHAN SEGI SOSIAL
DIKLAT KESIAPSIAGAAN KEBUTUHAN DASAR EKONOMI DAN
BUDAYA
PENANGGULANGAN BENCANA
1.TAHAPAN PRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA
2. TUJUAN Pengurangan Risiko Bencana Penanganan Darurat Pemulihan
3. MANAJEMEN Manajemen Risiko bencana Manajemen Darurat Manajemen Pasca Bencana
Situasi tidak terjadi Situasi terdapat
4.PENYELENGGARAAN Tanggap darurat Rehabilitasi Rekonstruksi
bencana potensi bencana
5. KEGIATAN - Perencanaan - Mitigasi - Pengkajian cepat - perbaikan lingkungan daerah - pembangunan kembali prasarana
- Pengurangan risiko - Sistem Peringatan dan tepat bencana; dan sarana;
bencana Dini - Penentuan status - perbaikan prasarana dan - pembangunan kembali sarana
- Pencegahan - Kesiapsiagaan keadaan darurat sarana umum; sosial masyarakat;
- Pemaduan dlm - Penyelamatan dan - pemberian bantuan - pembangkitan kembali kehidupan
rencana evakuasi masyarakat perbaikan rumah sosial budaya masyarakat;
pembangunan terkena bencana masyarakat; - penerapan rancang bangun yang
- Persyaratan analisis - Pemenuhan - pemulihan sosial psikologis; tepat dan penggunaan peralatan
risiko kebutuhan dasar - pelayanan kesehatan; yang lebih baik dan tahan
- Perencanaan tata - Perlindungan - rekonsiliasi & resolusi bencana;
ruang terhadap kelompok konflik; - partisipasi dan peran serta
- Pendidikan & rentan - pemulihan sosial ekonomi lembaga dan organisasi
Pelatihan - Pemulihan darurat budaya; kemasyarakatan, dunia usaha, dan
- Persyaratan standar - pemulihan keamanan dan masyarakat;
teknis ketertiban; - peningkatan kondisi sosial,
- Penelitian - pemulihan fungsi ekonomi, dan budaya;
- Pemberdayaan/ pemerintahan; dan - peningkatan fungsi pelayanan
peningkatan - pemulihan fungsi pelayanan publik; dan
kemampuan publik. - peningkatan pelayanan utama
dalam masyarakat
6. PERENCANAAN Rencana Operasi
Rencana Mitigasi Rencana Kontinjensi Rencana Pemulihan
Penanganan Darurat
Rencana Penanggulangan Bencana
Dana Penanggulangan Bencana dari APBN/APBD
DIPA & Dana Siap
7. PENDANAAN DIPA Dana Kontinjensi DIPA & Dana Bantuan Sosial berpola Hibah
Pakai
Dana dari masyarakat
8. PERAN BNPB Koordinasi,
&BPBD Koordinasi & Pelaksana Komando, dan Koordinasi & Pelaksana
Pelaksana
9. LAIN-LAIN
Ancaman/bahaya adalah
Phenomena alam yang luar biasa dan
berpotensi merusak atau mengancam
kehidupan manusia, serta
menyebabkan kehilangan harta-
benda, mata pencaharian, dan
kerusakan lingkungan.

Misal : Tanah longsor, Banjir, Gempa-


Bumi, Letusan Gunung Api, Kebakaran
dll;
Kerentanan adalah
Kondisi yang mengurangi kemampuan
masyarakat untuk mempersiapkan
diri menghadapi bahaya /ancaman
bencana;

Contoh : Pengalian tambang.


Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerentanan
• Sifat alamiah dari wilayah yang bersangkutan;
• Kedekatannya dengan sumber bahaya bencana;
• Konstruksi bangunan yang ada di atas wilayah
tersebut;
• Kemiskinan;
• Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk;
• Urbanisasi
• Perubahan praktik-praktik kebudayaan;
• Degradasi lingkungan;
• Kurangnya kesadaran dan minimnya informasi;
• Ketidakstabilan politik dan keamanan;
BAGAIMANA BENCANA ITU ?

Bencana = Hazard + Kerentanan


MODEL MODEL
MANAJEMEN BENCANA
1. Manajemen Bencana model Siklus
Bencana
2. Manajemen Bencana model
tabrakan unsur
3. Manajemen Bencana model mulur-
mengkerut
MODEL SIKLUS BENCANA
Sebuah model manajemen
bencana yang
merepresentasikan peran
dari berbagai komponen
kegiatan manajemen
bencana yang berjalan secara
siklus.
MANAJEMEN BENCANA
MODEL SIKLUS BENCANA
Bencan
a
Tanggap
Darurat
Mitigasi &
Prevensi Prog2. mitigasi Ops. Relief,
& Pemenuhan
kesiapsiagaan kebut. dasar

Pembangunan, Normalisasi
analisis kehidupan,
kapasitas & perbaikan
kerentanan sarana
Rekonstruksi Rehabilitasi
MODEL TABRAKAN UNSUR
(Disaster-crunch)

Upaya-upaya untuk mengatasi


/melepaskan tekanan kerentanan
yang berakar pada proses-proses
masyarakat kearah masyarakat
yang aman, berdaya tahan, dan
berkesinambungan.
Tabrakan Unsur
AKAR
PENYEBAB
KEADAAN
TIDAK AMAN BUDAYA
IDEOLOGI
D
BB B KEMISKINAN,
I KETIDAK ADILAN
EE E
S
NN NKerentanan TEKANAN- POLITIK
Ancaman A EKONOMI
CC
TEKANAN
C
S DINAMIS PEMERINTAHAN
Pemicu AA A
T KEKUATAN
NN N MAKRO
E
AA
R TATANAN
GLOBAL
MODEL MULUR MENGKERUT
Sebuah model manajemen bencana
yang merepresentasikan peranan
dari berbagai komponen
manajemen bencana (prevensi &
mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap
darurat & relief, dan pemulihan &
rehabilitasi) yang berjalan secara
paralel.
Mulur-mengkerut
Kejadian
Kritis

Pencegahan

Kesiapsiagaan
& Mitigasi

Tanggap Darurat

Rehabilitasi Kejadian
Kritis

Pra-bencana Kedaruratan Pasca-bencana


Perubahan Paradigma dalam
Manajemen Bencana
1. Dari pengutamaan respon menjadi
pengutamaan pengurangan risiko
2. Dari menjadikan masyarakat
sebagai obyek bantuan (korban)
menjadi subyek (penolong)
3. Dari parsial menjadi integral
Filosofis Kesiapsiagaan & Upaya
Pengurangan Risiko
• ”Kita akan terus hidup bersama Bahaya,
tetapi Bahaya tidak harus menjadi
bencana”
• ”Akan lebih manusiawi dan biaya murah
bila kita mengurangi kerentanan
masyarakat, dibandingkan kita
menunggu sampai datangnya bencana
dan kemudian menolong mereka”
Apakah Risiko itu ?
• Risiko adalah Kemungkinan akan munculnya
kehilangan, sebagai akibat dari kerawanan dan
kerentanan dari situasi dan kondisi yang buruk,
Risiko dinyatakan sebagai :
R=HXV
C
R = Risiko,
H= Hazard/Bahaya/Ancaman
V=Vulnerabillity/Kerentanan
C=Capacity/Kapasitas/Kemampuan
Tujuan Kesiapsiagaan & Upaya
Pengurangan Risiko

Meningkatkan kapasitas dan


menurunkan tingkat kerentanan
masyarakat agar lebih mampu
mengatasi masalah jika terjadi
bencana.
Upaya pengurangan risiko ini dapat dilaksanakan
melalui beberapa cara :

 Mitigasi/pengurangan bahaya
 Menangani akar permasalahan kerentanan
 Mengembangkan kapasitas yang ada,misalnya
penguatan strategi yang sudah ada untuk
penyelesaian masalah
 Menurunkan tekanan
 Mengembangkan kesiapsiagaan berdasarkan
musim
Beberapa pertimbangan dalam mengidentifikasi
Kegiatan Upaya Pengurangan Risiko
 Mengarah pada elemen risiko yang diprioritaskan serta kerusakan dan
kehilangan.
 Reliabilitas, kelayakan dan ketepatan, khususnya UPR struktural.
 Ketersediaan sumber daya (Manusia, material, perlengkapan, finansial,
ketrampilan dll) dan efektifitas biaya.
 Minat masyarakat untuk mendukung UPR harus disertai dengan komitmen
dan partisipasi yang tinggi dari masyarakat, khususnya masyarakat yang
paling rentan.
 Budaya dan nilai-nilai kehidupan setempat.
 Waktu pelaksanaan UPR harus mempertimbangkan dengan musim
kegiatan masyarakat setempat.
 Memperkuat pembangunan kapasitas dan mekanisme penanganan.
 Mengabsorsi kapasitas dan kemampuan menejemen masyarakat.
 Manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat
rentan.
 Tidak meningkatkan kerentanan.
 Ramah lingkungan
Proses Identivikasi Masalah UPR
1. M engk aji ulang VCA

2. M enyusun priorit as Hazard dan elemen Risik o

3. I dent ifik asi Int ervensi UPR dan Kemungk inan solusi.

4. Check st ak eholders

5. M embandingk an upaya dg k et ersediaan HR, sk ills, resources, mandat dll.

6. Penyusunan Rangking UPR dan komprehensifnya


Mitigasi
• Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
akibat bencana pada masyarakat.
• Upaya yang digunakan adalah :
Mengaplikasikan upaya-upaya mengurangi akibat
Bencana seperti:
1. Tataguna lahan.
2. Meningkatkan kualitas infrastruktur tahan bencana
3. Pertanian yang baik dengan tujuan mengurangi
efek bencana.

PALANG MERAH INDONESIA 24


Jenis-jenis Mitigasi

• Mitigasi Struktural

• Mitigasi Non-struktural

PALANG MERAH INDONESIA 25


Jenis-jenis Mitigasi
Mitigasi Struktural:

Upaya-upaya pembangunan fisik yang


diarahkan untuk mengurangi risiko /
dampak akibat terjadinya bencana,
wabah penyakit, maupun kerusakan
lingkungan yang parah.

PALANG MERAH INDONESIA 26


Mitigation Struktural

Pemancang Tembok untuk penahan enceng kondok


Jalur Tempat Aman

Penampungan air bersih


Jenis-jenis Mitigasi
Mitigasi Non-Struktural:

Upaya-upaya pembangunan kapasitas sumber


daya manusia berupa peningkatan kesadaran
akan risiko, kerentanan dan bahaya serta
melatih ketrampilan agar mampu mengurangi
risiko / dampak akibat terjadinya bencana,
wabah penyakit, maupun kerusakan lingkungan
yang parah.
PALANG MERAH INDONESIA 28
MITIGASI NON STRUKTURAL
LOMBA
MENGAMBAR SD

SIMULASI SIBAT
KAMPANYE
PENYADARAN
MASYARAKAT DAN
SEKOLAH SIMULASI DI SEKOLAH

CERDAS CERMAT SIBAT GAME BENCANA

Anda mungkin juga menyukai