2. GEMPA BUMI
- 3 Sesar Aktif
(Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, serta Sesar
Baribis)
- 2 Lempeng (Lempeng Euroasia dan
Lempeng Indoaustralia)
3. BANJIR
(GENANGAN, BANDANG, ROB)
- Kabupaten/Kota Bandung
- Kabupaten/Kota Bekasi
- Kabupaten Indramayu
- Kabupaten/Kota Cirebon
- Kabupaten Subang
- Kabupaten Karawang
- Kabupaten Pangandaran
-PEMULIHAN-
Rangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena
bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan, sarana dan prasarana
REHABILITASI REKONSTRUKSI
Rehabilitasi berfokus pada perbaikan sarana dan Rekontruksi berfokus pada pembangunan ulang sarana
prasarana yang belum rusak sepenuhnya serta dapat dan prasarana yang sudah tidak dapat dipergunakan
diperbaiki. atau diperbaiki kembali.
Menghidupkan kembali pelayanan-pelayanan dasar, Pembangunan atau penggantian bangunan fisik secara
Membantu masyarakat kembali menjalani kehidupan permanen, Restorasi penuh terhadap infrastruktur,
normal, Membantu perbaikan tempat tinggal dan Revitalisasi aktivitas ekonomi, Integrasi upaya-upaya
fasilitas publik, Pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat mitigasi dalam proses pembangunan kembali,
Pembangunan shelter Bersifat rumah permanen.
Tim Kaji Cepat - Untuk Tanggap Darurat
BENCANA
Tim Assessment - untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi
nrk
MEMAHAMI PROBLEM PADA FASE
PASCABENCANA
Persoalan mendasar yang dapat mempengaruhi proses
rehabilitasi:
Pendataan
Time-frame pemulihan fisik dan sosial, ekonomi, dan budaya
Actors dan stakeholders
Koordinasi, kolaborasi
Local community engagement
Local participation
PEMULIHAN EKONOMI:
TANTANGAN DI MASA REHABILITASI AWAL
Bersifat spontan
Jangka pendek Kebutuhan semakin
Subsisten (minimalis, meningkat Muncul
Tekanan psikologis kerawanan
asal ada) sosial di
karena tidak bekerja
Tidak pasti semakin meningkat Pengungsian
Low cash dan Huntara
Ex. Padat karya
membersihkan lingkungan
bagus, tetapi hanya untuk
7 hingga 14 hari.
PERMASALAHAN DI HUNTARA
1. Kualitas Huntara beragam : potensi kesenjangan sosial
2. Fasilitas MCK dan air bersih menjadi kendala
3. Ada huntara dekat sungai yang rawan banjir
4. Sumber penghidupan masih sulit: Huntara yang berlokasi di daerah yang
kering tidak memungkinkan untuk pertanian dan juga sulit untuk
peternakan
5. Kurang adanya koordinasi dan pengawasan terhadap pembangunan
Huntara menghasilkan kualitas yang berbeda antara satu Huntara dengan
yang lainnya walaupun dalam satu kawasan.
6. Fungsi Huntara untuk pemulihan psikologis masih kurang mendapat priotitas
7. Tidak bersamaan dengan pemulihan ekonomi.
8. Kurangnya keterlibatan dalam perencanaan dan pembangunan Huntara
(bahkan tidak melibatkan RT dan RW).
9. Minimnya informasi (informasi tidak jelas) mengakibatkan adanya
penolakan untuk menerima Huntara dan mendesak ganti rugi berupa
uang cash.
PERMULIHAN TEMPAT TINGGAL:
DARI PENGUNGSIAN - HUNIAN SEMENTARA – RELOKASI (ex. Palu)