Anda di halaman 1dari 17

PENYELENGGARAAN

REHABILITASI & REKONSTRUKSI


PASCABENCANA

Disampaikan oleh:
Dhelistya Liza, ST.,M.Sc.
Analis Kebencanaan Ahli Muda

Sangatta, 20 November 2023


Dhelistya Liza, ST., M.Sc.
 Analis Kebencanaan Ahli Muda pada Direktorat
Perencanaan Rehabilitasi Rekonstruksi BNPB
 Lahir di Medan, 11 September 1982
 Pendidikan :
- S1 Teknik Arsitektur (UGM),
- S2 Geoinformasi untuk Manajemen Bencana (UGM)

dhelistyaliza@gmail.com

081265211098
TIDAK ADA KABUPATEN/KOTA YANG BEBAS DARI ANCAMAN BENCANA

53.000 Desa/Kelurahan berada di daerah rawan bencana 3


.....prolog
Mengganggu
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang PERISTIWA
Mengancam
mengancam dan mengganggu Kehidupan,
Penghidupan
kehidupan dan penghidupan
Masyarakat
masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan atau faktor non BENCANA
alam maupun faktor manusia Korban
Jiwa
sehingga mengakibatkan korban jiwa Manusia
manusia, kerusakan lingkungan, Faktor Alam Kerusakan
Antara lain: gempa Lingkungan
kerugian harta benda dan dampak bumi, tsunami, gunung
Kerugian Harta
psikologis. meletus, banjir, angi n
topan, tanah longsor Benda
(UU Nomor 24 Tahun 2007)
Faktor Manusia / Sosial
Konflik Sosial dan
Faktor Non Alam Teror
Antara lain: gagal Dampak Psikologis

01 teknologi, gagal
modernisasi,
epidermis, wabah
MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
PRABENCANA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA PASCABENCANA

Pencegahan &
Mitigasi
a ru ra t Tanggap Transisi
Kesiapsiagaan ga D
Sia
Darurat r a t - P emulihan
D a ru Rehabilitasi &
Rekonstruksi

Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan
yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sumber: PP 21 Tahun 2008
DASAR HUKUM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
Undang-Undang
PASCABENCANA
• Penanggung jawab utama Penanggulangan Bencana adalah Pemerintah dan
No. 24 Tahun 2007
Pemerintah Daerah.
• Koordinasi tingkat pusat oleh BNPB dan tingkat daerah oleh BPBD

Peraturan • PP No.21/2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


Pemerintah (PP) • PP No.22/2008, tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
• PP No.23/2008, tentang Peran Serta Lembaga Internasional

• Peraturan BNPB No. 05/2017, Penyusunan Rencana RR Pascabencana


• Peraturan BNPB No. 06/2017, Penyelenggaraan RR Pascabencana
Peraturan Kepala • Peraturan BNPB No. 03/2019, Pemanfaatan Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
BNPB Pemerintah Daerah Untuk Bantuan RR Pascabencana
• Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana.
Mulai tahun 2015
“Hibah Pemerintah  PP Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
Daerah dalam  PMK Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah
Rangka Rehabilitasi Pusat Kepada Pemerintah Daerah
dan Rekonstruksi
Pascabencana”  PMK Nomor 82/PMK.07/2022 Tentang Perubahan Atas PMK 224/PMK.07/2017
PENGERTIAN REHABILITASI
PENGERTIAN REKONSTRUKSI
RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN
REHABILITASI & REKONSTRUKSI

Pengkajian Penyusunan Pengalokasian Pelaksanaan Monitoring


Kebutuhan Rencana Sumber Daya Rehabilitasi & Evaluasi,
Pascabencana Rehabilitasi & Dana dan serta
& Rekonstruksi Pelaporan
Rekonstruksi
MANAJEMEN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

FASE PRABENCANA FASE TANGGAP DARURAT FASE REHABILITASI


Bidang RR dapat Mulai DAN REKONSTRUKSI
Berkerja Secara Teknis
Sesudah Ada Laporan Transisi Darurat
Bencana Kejadian Bencana Menuju Pemulihan
- Pendidikan dan Pelatihan, PEMBANGUNAN
Bimbingan Teknis RR, Sosialisasi REGULER
- Data & Informasi JITUPASNA
- Pembentukan Tim Teknis Maksima
Jitupasna l 3 Tahun
- Pengumpulan Database Hitung Cepat Kerusakan
- Bila diperlukan ada Pre-Disaster dan Kerugian (Bila Indeks
Recovery Plan Diperlukan) Pemulihan
Pascabencana
SEKTOR-SEKTOR (Ina-PDRI)
Kajian Kebutuhan Rencana Rehabilitasi & Implementasi RR
Pascabencana
Sebagai
Rekonstruksi Pascabencana Ada Output, Outcome dan
(JITUPASNA) Pengukuran
Sektor Perumahan (R3P) Impact Kinerja RR
Akibat: Dampak: Kebutuhan:
Sektor Infrastruktur Membangun Lebih
 Kerusakan • ekonomi dan  Pembangunan
 Kerugian fiskal  Penggantian Baik, Lebih Aman, dan
 Gangguan • sosial- budaya,  Penyediaan Berkelanjutan
Sektor Ekonomi Bantuan
Akses politik
 Pemulihan
 Gangguan • pembangunan
Sektor Sosial Fungsi
Fungsi manusia  Pengurangan
 Peningkatan • kualitas Risiko
Lintas Sektor Risiko lingkungan
SUMBER DAYA DAN PENDANAAN UNTUK REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI PASCABENCANA

PEMERINTAH o APBN
o APBD
o DANA DESA

MASYARAKAT
o SWADAYA
DUNIA o PP 21/2008
USAHA o DANA CSR 12
nrk
KABUPATEN/
HIBAH Rehabilitasi
KOTA/PROVINSI
dan Rekonstruksi Proposal BNPB
Pascabencana Telaah +
(Disampaikan melalui E-Proposal) Praverifikasi +
verifikasi Usulan Ke Kemenkeu

Pembahasa

KEMENKEU
n
DJA+DJPK
SPPH
KEMENKEU
Proses Penyaluran PHD
& Transfer

Sosialisasi +
Monev Asistensi RKA
Pelaporan Pelaksanaan BNPB
Mekanisme Pengusulan Hibah RR
(Surat Deputi Nomor B-271/BNPB/D-IV/RR.01/07/2023 tanggal 10 Juli 2023)

Mekanisme Pengusulan Hibah RR :


1. Pemerintah daerah wajib melengkapi Detail
Engineering Design (DED) untuk setiap kegiatan
yang diusulkan setelah Verifikasi Lapangan oleh
BNPB;
2. Dana hibah RR hanya untuk kegiatan fisik/ kegiatan
sosial ekonomi. Biaya pendamping (perencanaan
dan pengawasan) serta biaya dukungan operasional
disiapkan melalui APBD;
3. Kegiatan RR dilaksanakan oleh BPBD dibantu oleh
tim teknis dari OPD/SKPD terkait.

Noted :
DED dilengkapi setelah dilakukan verifikasi lapangan.
PENYALURAN HIBAH RR 2015 - 2022
(JUMLAH ALOKASI DALAM MILIAR)
2015
33..55E0
3,15 T 2016
+012 2017
3.30E0+1
2018
02
22..55E0
2,44 2019
+102
T 2020
2 E+ 1
2021
1,49 T
2. 0 0

0121..55E0 2022
915
+102
747 M 602 M M 521
498
1.10E0+1

02
5 5 E0 + M M
1 01
00 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 202
TAHUN 2
YANG HARUS DILAKUKAN
1. Pemulihan/rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana merupakan tanggung
jawab pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
2. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi perlu memperhatikan objek
fisik dan nonfisik yang terdampak bencana serta pemulihannya.
3. Pelaksanaan pemulihan pascabencana harus berdasarkan nilai membangun lebih
baik, lebih aman, dan berkelanjutan (Build Back Better, Safer & Sustainable) serta
berorientasi pada pengurangan risiko bencana (PRB).
4. Pelaksanaan pemulihan pascabencana perlu memperhatikan kemandirian
masyarakat, pembangunan berkelanjutan, dan good governance.
5. Pendekatan sosial budaya dan pemanfaatan suber daya setempat, tepat waktu,
terencana, terpadu, koordinatif, berkesinambungan dengan pembangunan daerah,
serta harus mendahulukan kelompok rentan, berkeadilan, dan kesetaraan gender.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai