Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI


PASCABENCANA

1
PENGERTIAN - UU. No. 24/2007

Rehabilitasi
Perbaikan dan Pemulihan semua aspek
layanan publik/masyarakat sampai tingkat
memadai pada wilayah pascabencana

Sasaran Utama
Normalisasi/berjalannya secara wajar
berbagai aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat seperti pada
kondisi sebelum terjadinya bencana
PENGERTIAN - UU. No. 24/2007

Rekonstruksi
Pembangunan kembali semua
prasarana dan sarana serta
kelembagaan pada wilayah pasca
bencana pemerintahan/masyarakat

Sasaran Utama
Tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban serta bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
“Build Back Better”

3
Keterkaitan Kebijakan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pasca
Bencana

Hyogo Frameworks UU No. 24 Tahun 2007


for Action 2005-2015 PP No. 21 Tahun 2008

PENILAIAN KERUSAKAN
DAN KERUGIAN DALAM
PERENCANAAN
REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI
PASCA BENCANA
Rencana Aksi
Pro Growth
Nasional
Pengurangan Pro Poor
Risiko Bencana Pro Job
ALUR KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

OUTPUT

(HASIL)
PROSES
INPUT
1. RENCANA AKSI
1. DALA 2. ALOKASI DANA OUTCOME
2. HRNA 3. PELAKSANAAN
3. JITU PB 4. PEMANTAUAN (MANFAAT)
DAN EVALUASI
5. PELAPORAN
IMPACT
(PENCAPAIAN
TUJUAN )

5
Tim Kaji Cepat - Untuk Tanggap Darurat

BENCANA
Tim Assessmen - Untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Kajian Kebutuhan Perencanaan Pelaksanaan


Pascabencana Rehabilitasi Dan Rehabilitasi Dan
Rekonstruksi Rekonstruksi

v Baseline Data
Formulasi
DaLA Rencana MONEV
v Pengkajian Kebutuhan
Aksi RR
v Penetapan Prioritas
HRNA v Aspirasi Masyarakat
v Verifikasi & Koordinasi
RUANG LINGKUP REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
Terdampak Bencana
SEKTOR SUB SEKTOR

PERMUKIMAN v PERUMAHAN
v PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

INFRASTRUKTUR v TRANSPORTASI DARAT, LAUT DAN UDARA


v ENERGI
v POS DAN TELEKOMUNIKASI
v AIR DAN SANITASI
v INFRASTRUKTUR PERTANIAN (Irigasi)
v SUMBER DAYA AIR (PANTAI DAN SUNGAI)

SOSIAL v KESEHATAN
v PENDIDIKAN
v AGAMA
v BUDAYA DAN BANGUNAN BERSEJARAH
v LEMBAGA SOSIAL

EKONOMI PRODUKTIF v PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERTERNAKAN,


v KELAUTAN DAN PERIKANAN
v INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
v PERDAGANGAN (PASAR)
v PARIWISATA

LINTAS SEKTOR v LINGKUNGAN HIDUP


v PEMERINTAHAN
v SEKTOR KEUANGAN/PERBANKAN
v KETERTIBAN DAN KEAMANAN
PRINSIP DASAR

1. Tanggung jawab Pemerintah, Pemda, Masyarakat, Dunia Usaha


2. Objek fisik dan non fisik terdampak bencana
3. Build Back Better dan Pengurangan Risiko Bencana
4. Kemandirian masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan
good governance
5. Pendekatan sosial budaya dan pemanfaatan sumber daya
setempat
6. Tepat waktu, terencana, terpadu, koordinatif dan
berkesinambungan dengan pembangunan daerah
7. Mendahulukan kelompok rentan, keadilan dan kesetaraan
gender
KEBIJAKAN
1. Dalam kebijakan pembangunan perlu mengakomodasi
Penanggulangan Bencana (PB) agar kegiatan PB pada semua
tahapan memberikan manfaat bagi masyarakat di bidang ekonomi,
sosial, politik, keamanan dan lingkungan hidup;
2. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan bagian penting
dalam rangka memperkuat ketahanan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
3. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana merupakan
tanggung jawab pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang
terkena bencana;
4. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan oleh satuan
kerja pemerintah daerah (SKPD) yang terkait yang dikoordinasikan
oleh BPBD Kab/Kota;
5. Dalam hal BPBD Kab/Kota tidak memadai, maka pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilaksanakan oleh BPBD Provinsi
dan/ atau Pemerintah Pusat;
KARAKTERISTIK KERUSAKAN DAN KERUGIAN PER JENIS BENCANA

Sumber Metode ECLAC


MENGURAI KEBUTUHAN PASCA BENCANA

• Seringkali perhitungan dampak bencana hanya


memperhitungkan nilai kerusakan saja, karena urgensi
untuk segera menentukan kebutuhan pendanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi.
• Akibatnya
• Efek total bencana tidak diperhitungkan seluruhnya
• Banyak kebutuhan sosial tidak mendapat perhatian
• Dampak negatif terhadap pembangunan ekonomi tidak
sepenuhnya diperhatikan dan dimitigasi
KEBUTUHAN PASCA BENCANA
• Kegiatan-kegiatan mendesak pasca bencana
1. Pemulihan Ekonomi
2. Program Rekonstruksi Pembangunan/Perbaikan
aset-aset
• Program perbaikan Ekonomi dibutuhkan untuk :
1. Pendapatan Individu dan Keluarga
2. Pelayanan-Pelayanan Utama
3. Berbagai kegitan produksi di bidang yang terkena
bencana
• Program Rekonstruksi dibutuhkan untuk :
1. Memperbaiki atau mengganti aset-aset fisik.
CAKUPAN DAN KEBUTUHAN
PASCA BENCANA
• Cakupan serta kebutuhan dana untuk
pemulihan ekonomi dan program
rekonstruksi harus dibuat
berdasarkan data kuantitatif yang
kuat
• Kebutuhan finansial harus disusun Penilaian kerusakan
berdasarkan kriteria sebagai berikut: dan kerugian dapat
menyediakan masukan
1. Tata (ruang/lahan) kuantitatif yang
2. Pengelompokan sektor-sektor dibutuhkan untuk
perencanaan dan
3. Kelompok penduduk yang monitoring program-
terkena bencana program pasca bencana
PENILAIAN KERUGIAN SAMPAI DENGAN
PERENCANAAN PEMULIHAN EKONOMI
Nilai
Kerugian

Dampak Terhadap
1. Kinerja Ekonomi Makro
2. Mata Pencaharian individu dan keluarga
3. Kinerja Perusahaan

Program Pemulihan Ekonomi


1. Program penyerapan tenaga kerja temporer
2. Progam re-aktivitas sektor Khusus
3. Pinjaman lunak jangka pendek untuk usaha
kecil dan mikro
KOMPONEN PROGRAM
PEMULIHAN EKONOMI

Modifikasi kebijakan publik untuk menangani


dampak ekonomi makro dan individu
• Skema penyaluran pendapatan untuk kelompok penduduk
yang terkena dampak paling parah, dengan catatan khusus
bagi mereka yang tidak sesuai untuk mendapat pinjaman
• Penyediaan pembiayaan bersyarat lunak untuk memulai
kembali kegiatan produksi perusahaan bersekala kecil dan
mikro
• Fasilitasi pembuatan ijin bangunan untuk sesedikit mungkin
menunda pelaksanaan pembangunan.
CAKUPAN DAN PRIORITAS PADA PEMULIHAN EKONOMI

Cakupan dan prioritas untuk tiap sub-program


dijelaskan dengan basis kriteria dari penilaian :
• Sektor/sub sektor yang paling terpengaruh
• Wilayah geografis yang paling terpengaruh
• Kelompok penduduk yang paling terpengaruh
KERUGIAN SEBAGAI INDIKATOR KEBUTUHAN
PEMULIHAN EKONOMI

• Perbandingan jumlah kerugian dengan PDB untuk


sektor yang terpengaruh dapat untuk mengukur
dampak terhadap kinerja sektor.
• Apabila dampak terlalu besar, perlu dirancang
program pemulihan khusus
• Kebutuhan finansial untuk tiap sektor dan sub-
sektor bisa diestimasi dari nilai kerugian
KEBUTUHAN REKONSTRUKSI
Nilai Kerusakan Program Rekonstruksi
1. Kebutuhan biaya
2. Prioritas untuk rekonstruksi
- Pengelompokan sektor
- Geografis/wilayah

Rumus Pembiayaan
Kebutuhan Rekonstruksi 1. Dana Pemerintah
1. Nilai Kerusakan + 2. Dana Sektor Swasta
2. Peningkatan Teknologi + 3. Penggantian Asuransi
3. Biaya Relokasi + 4. Bantuan Internasional
4. Biaya Mitigasi + Inflasi + 5. Pinjaman Luar Negeri
5. Biaya PRB - Pemanfaatan pinjaman yang ada
6. Waktu Pelaksanaan - Dana Segar pinjaman
KEBUTUHAN REKONSTRUKSI
• Nilai kerusakan untuk kebutuhan harus dilengkapi dengan :
• Strategi rekonstruksi ( Build Back Better )
1. Peningkatan kualitas
2. Inovasi Teknologi
3. Memperhatikan mitigasi
4. Relokasi ke wilayah aman
• Inflasi multi tahunan akibat adanya:
1. Spekulasi
2. Kelangkaan
PERATURAN PEMERINTAH 21/2008 PASAL 56

• ayat (1) untuk mempercepat pemulihan masyarakat


pada wilayah pasca bencana Pemerintah Daerah
menetapkan prioritas dari kegiatan Rehabilitasi.
• ayat (2) penetapan prioritas didasarkan pada
analisis kerusakan dan kerugian akibat bencana
(Damage and Losses Assessment/DaLA)
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai