Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN BENCANA Kelompok 2 :

“KEKERINGAN” - Della Septia


- Dewi Anggita
Di Kabupaten Kendal - Dowiyatusofa
- Eka Nugraha
- Elpina Damayanti
- Elsa Saskia
- Fahmil Rizky
MAKNA BENCANA


Menurut Asian Disaster Resources and Respons
Network (ADDRN, 2010), bencana adalah sebuah
gangguan serius terhadap berfungsinya sebuah
komunitas atau masyarakat yang mengakibatkan
kerugian dan dampak yang meluas terhadap manusia,
materi, ekonomi dan lingkungan, yang melampaui
kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena
dampak tersebut untuk mengatasinya dengan
menggunakan sumber daya mereka sendiri.
PENANGGULANGAN
BENCANA


Penanggulangan bencana seperti yang didefinsikan Agus Rahmat
(2010), merupakan seluruh kegiatan yang meliputi aspek
perencanaan dan penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan
sesudah terjadi bencana yang dikenal sebagai siklus manajemen
bencana. Dengan demikian tujuan kegiatan ini adalah untuk
mencegah kehilangan jiwa, mengurangi penderitaan manusia,
memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai
risiko, dan mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta
benda dan kehilangan sumber ekonomis.
You can insert graphs from Google Sheets 4
PENGERTIAN KEKERINGAN

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini
muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-
rata. Kekeringan (drought) adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah
dan datang berulang serta berpengaruh terhadap ketersediaan air di dalam tanah, baik
yang diperlukan untuk kepentingan pertanian maupun untuk kebutuhan manusia
7
SITUASI KEDARURATAN
KEKERINGAN KABUPATEN
KENDAL
Kemarau panjang menyebabkan 449 hektare padi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah,
terancam gagal panen.Kabid Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kendal, Pandu Rapriyati Rogojati mengatakan, 449 hektare tanaman padi tersebar di 12
desa di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Brangsong, Kendal, Patebon, Cepiring,
Rowosari, dan Kangkung. (2019)
Selain itu, Sebanyak 15 desa di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal Jawa
Tengah, mengalami kekeringan. Akibatnya, warga yang ada di desa tersebut
kekurangan air bersih. Lima kecamatan yang kekeringan dan kekurangan air bersih
adalah Kecamatan Ngampel, Kecamatan Ringinarum, Kecamatan Pegandon,
Kecamatan Cepiring, dan Kecamatan Patean. (2015)
PELAKSANAAN PENANGANAN
DARURAT KEKERINGAN DI
KABUPATEN KENDAL
Strategi penanganan darurat bencana kekeringan
memprioritaskan pada beberapa hal pokok antara lain:

1. Melakukan manajemen darurat yang efektif dibawah sistem komando penanganan darurat
bencana (SKPDB) Kab Kendal.
2. Mengembangkan konsep Pos Komando (Posko) yang merupakan tempat untuk memfasilitasi
pelaku-pelaku utama dalam hal rapat, pengambilan keputusan, koordinasi, berfungsi sebagai
pengarah dan pengawas, penilai situasi, menentukan prioritas, dan pengelolaan sumberdaya.
3. Terkelolanya sumberdaya secara komprehensif untuk mengatur dan memaksimalkan
penggunaan sumberdaya, mengurangi beban komunikasi dengan penggunaan sumberdaya
manusia, peralatan, dan pendanaan yang paling efektif..
4. Penyelamatan jiwa dan perbaikan prasarana/sarana vital.
5. Memprioritaskan kebutuhan kelompok rentan, kebutuhan dasar, kesehatan, dan air
Adapun Sasaran pembentukan Sistem Komando
Penanganan Darurat bencana antara lain:

▪ Terintegrasinya pemanfaatan sumberdaya manusia, peralatan dan


anggaran.
▪ Terwujudnya manajemen darurat yang efektif
▪ Terwujudnya konsep Pos Komando (Posko)
▪ Terkelolanya sumberdaya secara baik untuk mengatur dan
memaksimalkan penggunaan sumberdaya, mengurangi beban
komunikasi, mengurangi kerja sendiri, yang pada intinya mengarah
pada penggunaan sumberdaya manusia, peralatan, dan pendanaan yang
paling efektif.
TAHAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
KEKERINGAN DI KABUPATEN KENDAL
1. PRABENCANA
Operasi pada FASE SIAGA darurat kekeringan menekankan pada penyiapan peralatan, fasilitas, dan personil.
a. Pemutakhiran peta rawan bencana kekeringan Kab Kendal
b. Pemutakhirkan rencana operasi berdasarkan masukan ahli dan instansi
c. Menyiagakan personil sesuai komponen-komponen dalam organisasi Komando Penanganan
Darurat Bencana Kab Kendal
d. Memutakhirkan prosedur tetap pelaksanaan tugas-tugas dalam penanganan darurat
e. Menyiagakan dan menguji sistem peringatan dini, sistem komunikasi dan manajemen informasi
yang terpadu
f. Menyiagakan titik-titik droping air di kawasan rawan bencana kekeringan
g. Menyiagakan sumberdaya Kabupaten untuk memudahkan mobilisasi atau pengerahan
sumberdaya yang diperlukan untuk melakukan operasi darurat bencana guna memenuhi
kebutuhan masyarakat terdampak
TAHAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
KEKERINGAN DI KABUPATEN KENDAL

2. TANGGAP DARURAT
Operasi pada FASE TANGGAP DARURAT menekankan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terdampak kekeringan
dengan memastikan koordinasi untuk mobilisasi sumberdaya antara multipihak.
a. Melakukan kajian cepat untuk respon darurat bencana kekeringan yang meliputi situasi, dampak dan kebutuhan sumberdaya
untuk tanggap darurat bencana kekeringan
b. Mengaktivasi pos lapangan penanganan darurat bencana dalam rangka untuk memperlancar penanganan darurat bencana
kekeringan
c. Menentukan kebutuhan, alokasi dan penugasan sumberdaya pada kawasan terdampak berdasarkan pada skala prioritas
d. Menyusun perencanaan sumberdaya untuk operasi tanggap darurat bencana kekeringan
e. Melakukan penanganan darurat bencana di wilayah terdampak dengan tetap memperhatikan keselamatan pelaku respons dan
masyarakat
f. Melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa tengah untuk mendapatkan dukungan tambahan dalam penanganan darurat
bencana kekeringan di Kab Kendal
g. Melakukan pengelolaan administrasi dan keuangan sesuai aturan yang berlaku
h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Kepala BPBD Kab Kendal
TAHAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
KEKERINGAN DI KABUPATEN KENDAL
3. PASCA BENCANA
Operasi pada FASE TRANSISI darurat ke Pemulihan menekankan pada infrastruktur publik yang
terdampak kekeringan dan menyusun rencana keluar dari fase keadaan DARURAT
a. Melakukan operasi pemulihan darurat pada prasarana dan sarana vital seperti saluran irigasi
dan pipa air bersih
b. Melakukan pemenuhan layanan dasar lanjutan bagi masyarakat yang terdampak bencana
c. Melakukan operasi dukungan untuk pemulihan baik dari aspek ekonomi, social maupun
infrastruktur.
d. Menyusunan rencana pengakhiran keadaan darurat bencana tanpa mengganggu pelayanan
dasar masyarakat terdampak dan tanpa menimbulkan ketergantungan masyarakat pada
pemerintah Kabupaten
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai