Anda di halaman 1dari 71

Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, telah


mengamanatkan setiap daerah memiliki perencanaan penanggulangan bencana.
Undang-undang tersebut didukung dengan adanya Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian
Risiko Bencana.

Wilayah Kabupaten Halmahera Timur yang kompleks secara geografis dan topografi
yang banyak menyimpan ancaman bencana. Ancaman bencana tersebut telah
dibuktikan dengan catatan sejarah kejadian bencana di Kabupaten Halmahera Timur
yang pernah menimbulkan korban jiwa, kerugian materil dan kerusakan lingkungan.

Diantara jenis bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Halmahera Timur adalah
Banjir, Banjir Bandang, Longsor, Cuaca Ekstrim, Angin Puting Beliung dan Gelombang
Ekstrim. Dalam rentang waktu dari tahun 2011 sampai tahun 2017, Kabupaten
Halmahera Timur telah mengalami 95 kali kejadian bencana (sumber: Data dan
Informasi Bencana Indonesia, BNPB), terbanyak bencana banjir 57 kejadian.

Berdasarkan kondisi dan situasi tersebut di atas maka Pemerintah Kabupaten


Halmahera Timur melakukan upaya kesiapsiagaan dengan menyusun perencanaan dan
kebijakan dalam melaksanakan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Salah satu dari
upaya kesiapsiagaan tersebut adalah Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi
Menghadapi Ancaman Banjir Kabupaten Halmahera Timur.

Perencanaan Kontinjensi sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (3) PP 21/2008


tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dijelaskan bahwa rencana
penanggulangan kedaruratan bencana dilengkapi dengan Penyusunan Rencana
Kontinjensi (Contingency Plan). Rencana kontijensi ini diharapkan dapat menjadi
pedoman pada saat menghadapi darurat bencana bagi semua pelaku penanggulangan
bencana banjir di Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur. Agar semua sumber daya
yang ada dapat dikoordinasikan, dimobilisasi dengan efektif dan efisien untuk
memberikan perlindungan serta bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak
bencana.

Rencana Kontijensi merupakan suatu proses perencanaan kedepan dalam keadaan


yang tidak menentu dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan
manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui
bersama untuk mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat
atau kritis.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |1


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Atas dasar pentingnya Rencana Kontijensi terutama untuk meminimalisir dampak


bencana, maka Kabupaten Halmahera Timur melalui dukungan dari BNPB
melaksanakan kegiatan penyusunan dokumen Rencana Kontijensi Banjir. Dalam hal
bencana terjadi, maka Rencana Kontinjensi diaktifasi menjadi Rencana Operasi
Tanggap Darurat atau biasa disingkat dengan Rencana Operasi (Operational Plan)
setelah terlebih dahulu ditetapkan masa Tanggap Darurat Bencana oleh Bupati
Halmahera Timur dengan dasar hasil Kaji Cepat Bencana ( Disaster rapid assessment)
yang dilakukan oleh TRC – PB (Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana).

1.2. PENGERTIAN RENCANA KONTIJENSI

Rencana Kontijensi merupakan suatu proses perencanaan kedepan dalam keadaan


yang tidak menentu dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan teknis dan
manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui
bersama untuk mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat
atau kritis.

1.3. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA KONTIJENSI

Tujuan penyusunan Rencana Kontijensi ini adalah dihasilkannya dokumen rencana


kontijensi, sehingga dapat mewujudkan terselenggaranya penanganan darurat
bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dengan
pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan
kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana di Kabupaten
Halmahera Timur, khususnya bencana banjir.

1.4. SIFAT RENCANA KONTIJENSI

Sifat Rencana Kontijensi sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan penyusunan


Rencana Kontijensi tahun 2017 adalah single hazard, yaitu hanya untuk satu jenis
ancaman bencana. Dokumen Rencana Kontijensi yang dibuat dalam kegiatan ini lebih
difokuskan adalah pada situasi darurat bencana banjir. Walaupun demikian jika
terdapat potensi dampak bencana ikutan tetap diantisipasi dalam dokumen renkon ini.

1.5. TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA KONTIJENSI

Tahapan penyusunan Rencana Kontijensi banjir di Kabupaten Halmahera Timur ini


disajikan sebagai berikut:

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |2


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1) Analisis Risiko.Yaitu melakukan pengumpulan informasi yang cukup mengenai


bahaya, risiko, dan kerentanan yang terkait dengan kejadian kedaruratan yang
diprediksikan.
2) Asumsi Kejadian.Yaitu menentukan akar penyebab kejadian, cara kejadian akan
berlangsung dan gejala yang dapat diamati yang akan mengisyaratkan kejadian
yang akan terjadi.
3) Pengembangan Skenario.Yaitu dengan cara mempertimbangkan berbagai
bentuk kejadian darurat yang diramalkan menggunakan dimensi-dimensi waktu,
ruang, dan magnitut sebagai parameter.Skenario ini harus juga memproyeksikan
dampak bencana pada nyawa manusia, perumahan, harta benda, nafkah, dan
infrastruktur.
4) Identifikasi Kebijakan & Strategi.Yang ditetapkan berdasarkan jenis bencana
dan dampak yang mungkin ditimbulkan dari bencana.
5) Analisis Kesenjangan.Yaitu analisis dan pengaturan diantara bidang-bidang,
menjawab pertanyaan tentang penampilan setiap bidang saat kedaruratan terjadi,
menetapkan tujuan bidang, menentukan indikator diantara bidang, menentukan
kebutuhan dengan membandingkan sumber daya yang ada dengan kebutuhan
yang diproyeksikan sesuai dengan tindakan yang sudah ditetapkan untuk mencapai
sasaran sesuai situasi di lapangan.
6) Pengesahan dan Pengaktifan. Pengesahan dokumen Rencana Kontijensi sangat
penting untuk memastikan komitmen kelembagaan dari para pihak yang terlibat
dan menjadikan rencana kerja tidak sekedar bersifat akademis tetapi menjadi
rencana tindakan resmi. Sama pentingnya adalah bahwa pengesahan ini akan
memberikan pembenaran bagi otoritas lokal dimana di dalam situasi kedaruratan,

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |3


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

jumlah sumber daya yang sudah direncanakan bisa dikeluarkan dengan segera.
Pengesahan resmi juga akan mendorong otoritas memandang rencana dengan
sungguh-sungguh dan berperan serta dalam pemantauan peringatan dini serta
pernyataan keadaan darurat.

1.6. PENGERTIAN
1) Asumsi adalah dugaan atau perkiraan yang diterima sebagai dasar.
2) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis.
3) Bahaya adalah suatu situasi, kondisi, atau karakteristik biologis, geografis, sosial,
ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk
jangka waktu tertentu yang berpotensi menimbulkan korban dan kerusakan.
4) Bidang Operasi adalah kelompok tugas yang melakukan tugas/peran sejenis.
Pelaku dalam bidang operasi terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan
lembaga usaha.
5) Kaji Cepat adalah kegiatan pengkajian secara cepat mengenai kejadian bencana
dan dampaknya yang meliputi aspek kehidupan/penduduk, prasarana sarana vital
dan fasilitas umum, ekonomi, serta lingkungan.
6) Kerentanan adalah kondisi-kondisi yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial,
ekonomi, dan lingkungan atau proses-proses, yang meningkatkan kerentanan
masyarakat terhadap dampak bahaya.
7) Kesiapsiagaan adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta langkah-langkah secara berhasil-guna
dan berdaya-guna.
8) Kapasitas adalah sinergi dari semua kekuatan dan sumber daya yang tersedia
dalam sebuah komunitas, masyarakat atau organisasi yang dapat mengurangi
tingkat risiko atau dampak dari bencana.
9) Kontinjensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera
terjadi, tetapi mungkin juga tidak terjadi.
10) Legalisasi adalah pengesahan dokumen rencana kontingensi agar menjadi legal
secara hukum dan dipatuhi oleh instansi/lembaga terkait melalui Peraturan Kepala
Daerah.
11) Perencanaan Kontinjensi adalah suatu proses perencanaan ke depan, dalam
situasi terdapat potensi bencana, di mana skenario dan tujuan disepakati,
tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengarahan
potensi disetujui bersama, untuk mencegah, atau menanggulangi secara lebih
baik dalam situasi darurat atau kritis.
12) Perencanaan Bidang merupakan rencana kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia di bidang-bidang untuk
penanganan darurat dengan mengacu pada standar minimum.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |4


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

13) Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera


mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
14) Penentuan Kejadian adalah proses menentukan satu ancaman yang akan
dijadikan dasar dalam perencanaan kontijensi.
15) Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar
dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat
dampak buruk bencana.
16) Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat merupakan kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan
harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
17) Rencana Operasi adalah rencana yang dibuat/disusun dalam rangka
pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana. Rencana operasi ini disusun oleh
satuan tugas Komando Tanggap Darurat dengan mempertimbangkan rencana
kontinjensi dan hasil kaji cepat.
18) Skenario adalah gambaran kejadian secara jelas dan rinci tentang bencana yang
diperkirakan akan terjadi meliputi lokasi, waktu dan dampak bencana.
19) Standar Pelayanan Minimum adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga secara minimum.
20) Sinkronisasi/Harmonisasi adalah proses mensinkronisasikan hasil perencanaan
bidang untuk memperoleh kesepakatan-kesepakatan melalui rapat koordinasi.
21) Simulasi Koordinasi adalah merupakan suatu metode latihan koordinasi dalam
bentuk Focus Group Discussion (FGD) pada level pengambil keputusan dari
stakeholders terkait dalam penanggulangan bencana berdasarkan skenario yang
sudah ditetapkan.

Dokumen Rencana Kontinjensi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
BAB IIIPENILAIAN ANCAMAN
BAB IV PENENTUAN KEJADIAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO
BAB V PENETAPAN TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENANGANAN
DARURAT
BAB VI PERENCANAAN PENANGANAN DARURAT
BAB VII RENCANA TINDAK LANJUT
BAB VIII PENUTUP DAN LAMPIRAN

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |5


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

1.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN HALMAHERA TIMUR


1.1.1. Administrasi dan Keadaan Geografis

Kabupaten Halmahera Timur terletak antara 0o 40’ - 01o 4’ Lintang Utara dan
126o 45’-129o 30’ bujur Timur, dengan luas sekitar 6458,01 Ha. Secara
administratif Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari 10 kecamatan. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel II.1
Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2017

Sumber : BP4D Kab Halmahera Timur,Tahun 2017.

Berdasarkan Tabel II.1 dapat dilihat bahwa luas wilayah Kabupaten


Halmahera Timur beragam. Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Wasile
Selatan dan kecamatan terkecil yaitu Kecamatan Wasile Timur.

Adapun gambaran wilayah administrasi Kabupaten Halmahera Timur secara


umum dapat dilihat pada Gambar II.1.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |6


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.1 Peta Administrasi Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |7


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.1.2. Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Halmahera Timur pada umumnya dan kawasan


perkotaan Maba berada pada lahan yang cukup luas dengan kemiringan
lereng mencapai 15% dengan luas 83.000 Ha atau hampir 13% dari luas
wilayah keseluruhan Kabupaten Halmahera Timur ≤ 6.506,20Km2.

Topografi wilayah di Kabupaten Halmahera Timur bervariasi dari berombak,


berbukit, bergelombang hingga bergunung dengan kemiringan bervariasi dari
0% hingga lebih dari 40%. Di sepanjang pantai Teluk Kao dari Desa
Hatetabako Kecamatan Wasile Selatan hingga ujung Desa Nusa Ambu,
kemiringan lahannya antara 0% hingga 2%. Selain itu di Wilayah Buli,
Kecamatan Kota Maba dan Maba Selatan kondisi kemiringan lereng di pesisir
pantai sebagian besarnya berkisar 0-15%, dengan ketinggian rata-rata 0-
5meter dari permukaan air laut.

Dari data diatas, dapat dikategorikan bahwa sebagian besar wilayah yang
memiliki ketinggian antara 0-5 dan yang mempunyai elevasi 0-2%,
merupakan daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut (rob). Wilayah yang
di pengaruhi oleh pasang surut (rob) di Kabupaten Halmahera Timur adalah
Kecamatan Kota Maba, Maba selatan, dan Kecamatan Wasile

Data ketinggian kota Kecamatan dari permukaan laut dapat dilihat di Tabel
II.2.

Tabel II.2. Tinggi Ibukota Kecamatan di atas permukaan laut

Sumber : BPS Kab Halmahera Timur, Tahun 2017

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |8


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.1.3. Iklim

Secara umum, rata-rata curah hujan tertinggi di Kabupaten Halmahera Timur


selama tahun 2016 terjadi pada bulan Desember, yaitu sebanyak 511 mm 3.
Kelembaban udara rata-rata cukup tinggi, tertinggi terjadi pada bulan
Desember sebesar 85 % dan terendah pada bulan Agustus sebesar 76 %.
Tekanan rata-rata udara adalah 1010 - 1014 mb dan suhu rata-rata 27oC-
28oC.

Tabel II.3 Kondisi Iklim Halmahera Timur, Tahun 2017

Suhu Udara 0C Kelembapan Udara (%)


Bulan
Rata- Rata-
Max Min Max Min
rata rata
Januari 31 35 27 94 72 85
Februari 31 25 27 92 74 84
Maret 31 25 27 94 73 86
April 31 25 27 94 69 85
Mei 31 25 27 95 73 86
Juni 31 24 27 95 73 86
Juli 31 25 27 94 71 85
Agustus 31 25 27 94 69 84
September 30 24 27 94 73 86
Oktober 31 25 28 92 69 83
November 31 25 27 95 76 87
Desember 31 25 27 102 73 90
Sumber: BMKG Provinsi Maluku Utara, Tahun 2017

1.1.4. Demografi

Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian


dan migrasi/perpindahan penduduk. Perkembangan jumlah penduduk
Kabupaten Halmahera Timur mengalami perubahan setiap tahunnya.
Perubahan struktur dan komposisi penduduk dapat dilihat dari perbandingan
piramida penduduk dimana penduduk Kabupaten Halmahera Timur
didominasi oleh penduduk usia muda.

Jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2017 sebanyak


86.260 jiwa dengan rincian sebanyak 42.864 jiwa penduduk laki-laki dan
43.396 jiwa penduduk penduduk perempuan. Adapun rasio jenis kelamin atau
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan sebesar 0.9%. Berikut adalah tabel jumlah penduduk di
Kabupaten Halmahera Timur.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 |9


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel II.4. Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Timur


JUMLAH
NO KECAMATAN PEREMPUAN LAKI LAKI
PENDUDUK
1 KOTA MABA 5.595 6.268 11.863
2 MABA 5.005 5.126 10.131
3 MABA SELATAN 3.679 3.765 7.444
4 MABA TENGAH 2.809 3.689 6.498
5 MABA UTARA 4.030 4.144 8.174
6 WASILE 5.063 2.801 7.864
7 WASILE SELATAN 6.411 6.416 12.827
8 WASILE TENGAH 3.029 3.058 6.087
9 WASILE TIMUR 5.076 4.901 9.977
10 WASILE UTARA 2.699 2.696 5.395
TOTAL 43.396 42.864 86.260
Sumber : Halmahera Timur Dalam Angka, Tahun 2017

Tabel II.4 memperlihatkan bahwa sebaran penduduk di Kabupaten Halmahera Timur


tidak merata. Sebaran jumlah penduduk di setiap wilayah administrasi berpengaruh
pada dampak dari kejadian bencana, jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Timur
merupakan salah satu dasar dalam perhitungan pengkajian risiko bencana yang
terkait potensi jiwa terpapar.

Dilihat dari kondisi-kondisi wilayah di atas akan sangat mempengaruhi proses


Penyusunan Rencana Kontingensi bencana banjir di Kabupaten Halmahera Timur,
antara lain:

1. Kondisi geografis wilayah akan berpengaruh pada luas paparan bencana.


2. Demografi akan mempengaruhi potensi penduduk yang terdampak bencana.
3. Topografi dan iklim akan mempengaruhi potensi-potensi bencana yang akan
timbul dan mengancam.
4. Dari segi geografis dan demografis, dampak risiko bencana yang akan timbul
berbeda-beda tiap wilayahnya, kecuali untuk bencana yang berdampak untuk
seluruh daerah seperti bencana cuaca ekstrim dan gempabumi.

1.2. POTENSI KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Berdasarkan data dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur


tahun 2018-2022 hasil survei dan workshop di Kabupaten Halmahera Timur diperoleh
9 (sembilan) jenis bahaya yaitu banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim (angin puting
beliung), gelombang ekstrim dan abrasi, gempabumi, kebakaran hutan dan lahan,
kekeringan, tanah longsor, dan tsunami.

Potensi bencana di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada Tabel II.5.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 10


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel II.5. Potensi Bahaya di Kabupaten Halmahera Timur


BAHAYA
No JENIS BENCANA LUAS
KELAS
(Ha)
1 BANJIR 78.620 TINGGI
2 BANJIR BANDANG 20.484 TINGGI
3 CUACA EKSTRIM 159.687 TINGGI
4 GELOMBANG EKSTRIM DAN ABRASI 8.864 TINGGI
5 GEMPABUMI 645.801 TINGGI
6 KEKERINGAN 645.801 TINGGI
7 KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN 542.007 TINGGI
8 TANAH LONGSOR 456.113 TINGGI
9 TSUNAMI 1.974 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Tabel II.5 menunjukkan luas bahaya dan kelas bahaya seluruh potensi bahaya di
Kabupaten Halmahera Timur. Secara keseluruhan potensi bahaya di Kabupaten
Halmahera Timur memiliki kelas TINGGI. Penentuan kelas bahaya tersebut diperoleh
dengan melihat kelas bahaya maksimal dari kajian bahaya tingkat kecamatan.

Penentuan kelas bahaya tingkat kecamatan menggunakan kelas bahaya maksimal


dari tingkat desa/kelurahan. Adapun hasil kajian bahaya seluruh potensi bencana per
kecamatan di Kabupaten dipaparkan sebagai berikut.

2.2.1 Banjir

Berdasarkan data dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur


tahun 2018-2022,dapat ditentukan kelas bahaya dan besaran potensi luas bahaya di
Kabupaten Halmahera Timur. Adapun potensi luas bahaya untuk bencana banjir per
kecamatan di Kabupaten dapat dilihat pada Tabel II.6.

Tabel II.6. Potensi Bahaya Banjir Per Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 12.505 TINGGI
2 MABA 4.102 TINGGI
3 MABA SELATAN 7.446 TINGGI
4 MABA TENGAH 9.792 TINGGI
5 MABA UTARA 9.787 TINGGI
6 WASILE 9.542 TINGGI
7 WASILE SELATAN 11.889 TINGGI
8 WASILE TENGAH 3.147 TINGGI
9 WASILE TIMUR 7.373 TINGGI
10 WASILE UTARA 3.037 TINGGI
KABUPATEN 41.992 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 11


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Berdasarkan tabel di atas, terlihat secara keseluruhan bencana banjir memiliki potensi luas
bahaya di Kabupaten Halmahera Timur dengan total luas bahaya 41.992 Ha yang berada
pada kelas tinggi.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.2

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 12


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.2 Peta Resiko Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 13


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.2 Banjir Bandang

Luas terpapar bahaya per kecamatan yang terdampak bencana banjir bandang
di Kabupaten Halmahera Timur. Luas bahaya banjir bandang dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel II.7. Potensi Bahaya Banjir Bandang Per Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 3.050 TINGGI
2 MABA 1.606 TINGGI
3 MABA SELATAN 50 TINGGI
4 MABA TENGAH 1.802 TINGGI
5 MABA UTARA 3.738 TINGGI
6 WASILE 2.915 TINGGI
7 WASILE SELATAN 3.872 TINGGI
8 WASILE TENGAH 569 TINGGI
9 WASILE TIMUR 1.031 TINGGI
10 WASILE UTARA 1.850 TINGGI
KABUPATEN 13.611 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, terlihat besaran luas bahaya banjir bandang per
kecamatan terdampak.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.3.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 14


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.3. Peta Risiko Bencana Banjir Bandang Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 15


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.3 Cuaca ekstrim

Potensi luas bahaya cuaca ekstrim untuk KabupatenHalmahera Timur dapat


dilihat pada Tabel II.8.

Tabel II.8. Potensi Bahaya Cuaca Ekstrim Per Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 21.909 SEDANG
2 MABA 6.620 TINGGI
3 MABA SELATAN 21.923 TINGGI
4 MABA TENGAH 14.427 TINGGI
5 MABA UTARA 19.324 TINGGI
6 WASILE 10.743 TINGGI
7 WASILE SELATAN 22.812 TINGGI
8 WASILE TENGAH 13.354 TINGGI
9 WASILE TIMUR 10.528 TINGGI
10 WASILE UTARA 18.041 TINGGI
KABUPATEN 159.686 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, terlihat Secara keseluruhan bencana cuaca ekstrim


memiliki potensi luas bahaya di Kabupaten Halmahera Timur dengan total
159.686 Ha yang berada pada kelas tinggi.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.4.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 16


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.4. Peta Risiko Bencana Cuaca Ekstrim Kabupaten Halamahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 17


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.4 Gelombang Ekstrim dan Abrasi

Berdasarkan data kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmaherat Timur 2018-


2022, di dapat data potensi Bahaya Gelombang ekstrem dan abrasi sebagai
berikut:

Tabel II.9. Potensi Bahaya Gelombang Ekstrim dan Abrasi Per Kecamatan di
Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 847 TINGGI
2 MABA 861 TINGGI
3 MABA SELATAN 599 TINGGI
4 MABA TENGAH 590 TINGGI
5 MABA UTARA 1.580 TINGGI
6 WASILE 284 TINGGI
7 WASILE SELATAN 1.707 TINGGI
8 WASILE TENGAH 610 TINGGI
9 WASILE TIMUR 306 SEDANG
10 WASILE UTARA 1.481 SEDANG
KABUPATEN 8.864 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, terlihat secara keseluruhan bencana gelombang


ekstrim dan abrasi memiliki potensi luas bahaya di Kabupaten Halmahera Timur
dengan total 8.864 Ha yang berada pada kelas tinggi.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.5

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 18


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.5. Peta Risiko Bencana Gelombang Ekstrim dan Abrasi Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 19


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.5 Gempabumi

Potensi bahaya gempa bumi diketahui berdasarkan data Kajian Resiko


Bencana Kabupaten Halmahera Timur tahun 2018-2022. Adapun potensi luas
bahaya untuk bencana gempa bumi di Kabupaten Halmahera Timur dapat
dilihat pada Tabel II.10.

Tabel II.10. Potensi Bahaya Gempa bumi Per Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 82.455 TINGGI
2 MABA 40.631 TINGGI
3 MABA SELATAN 47.626 TINGGI
4 MABA TENGAH 52.724 TINGGI
5 MABA UTARA 89.915 TINGGI
6 WASILE 48.124 TINGGI
7 WASILE SELATAN 134.393 TINGGI
8 WASILE TENGAH 47.630 TINGGI
9 WASILE TIMUR 32.328 TINGGI
10 WASILE UTARA 69.975 TINGGI
KABUPATEN 645.801 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Berdasarkan tabel di atas, terlihat besaran luas bahaya suatu kecamatan.


Besarnya luas bahaya dipengaruhi kondisi wilayah yang rentan. Secara
keseluruhan bencana gempabumi memiliki potensi luas bahaya di Kabupaten
Halmahera Timur adalah 645.801 Ha yang berada pada kelas tinggi.
Penentuan kelas bahaya tingkat Kabupaten diperoleh berdasarkan kelas
bahaya maksimal per kecamatan.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.6

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 20


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.6. Peta Risiko Bencana Gempa Bumi Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 21


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.5 Kebakaran Hutan dan Lahan

Dari data Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur tahun 2018-
2022, luas terpapar bahaya per kecamatan yang terdampak bencana
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Halmahera Timur adalah sebagai
berikut.

Tabel II.11. Potensi Bahaya Kebajaran Hutan dan Lahan Per Kecamatan
di Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 73.711 SEDANG
2 MABA 32.520 SEDANG
3 MABA SELATAN 42.069 SEDANG
4 MABA TENGAH 46.543 TINGGI
5 MABA UTARA 75.646 SEDANG
6 WASILE 37.696 TINGGI
7 WASILE SELATAN 112.507 TINGGI
8 WASILE TENGAH 39.273 TINGGI
9 WASILE TIMUR 23.128 TINGGI
10 WASILE UTARA 58.913 TINGGI
KABUPATEN 542.006 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Secara keseluruhan bencana kebakaran hutan dan lahan memiliki potensi luas
bahaya di Kabupaten Halmahera Timur dengan total 542.006 Ha yang berada
pada kelas tinggi. Penentuan kelas bahaya tingkat Kabupaten diperoleh
berdasarkan kelas bahaya maksimal per kecamatan.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.7

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 22


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.7 Peta Resiko Bencana Kekeringan Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 23


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.6 Kekeringan

Berdasarkan data Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur tahun


2018-2022. potensi luas bahaya untuk bencana kekeringan di Kabupaten
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II.12. Potensi Bahaya Kekeringan Per Kecamatan di


Kabupaten Halmahera Timur
BAHAYA
No KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 82.455 TINGGI
2 MABA 40.631 TINGGI
3 MABA SELATAN 47.626 TINGGI
4 MABA TENGAH 52.724 TINGGI
5 MABA UTARA 89.914 TINGGI
6 WASILE 48.124 TINGGI
7 WASILE SELATAN 134.393 TINGGI
8 WASILE TENGAH 47.629 TINGGI
9 WASILE TIMUR 32.327 TINGGI
10 WASILE UTARA 69.974 TINGGI
KABUPATEN 645.801 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Secara keseluruhan bencana kekeringan memiliki potensi luas bahaya di


Kabupaten Halmahera Timur dengan total 645.801 Ha yang berada pada
kelas tinggi. Penentuan kelas bahaya tingkat Kabupaten diperoleh
berdasarkan kelas bahaya maksimal per kecamatan.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.8

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 24


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.8. Peta Risiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 25


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.7 Tanah Longsor

Potensi bencana tanah longsor berdasarkan data Kajian Resiko Bencana


Kabupaten Halmahera Timur tahun 2018-2022, luas terpapar bahaya per
kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Halmahera
Timur.

Tabel II.13. Potensi Bahaya Tanah Longsor Per Kecamatan di Kabupaten


Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 56.040 SEDANG
2 MABA 32.892 TINGGI
3 MABA SELATAN 25.682 SEDANG
4 MABA TENGAH 38.530 SEDANG
5 MABA UTARA 68.885 TINGGI
6 WASILE 34.120 SEDANG
7 WASILE SELATAN 99.645 SEDANG
8 WASILE TENGAH 31.820 SEDANG
9 WASILE TIMUR 18.877 SEDANG
10 WASILE UTARA 49.622 SEDANG
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Secara keseluruhan bencana tanah longsor memiliki potensi luas bahaya di


Kabupaten Halmahera Timur dengan total 456.113 Ha yang berada pada
kelas tinggi.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.9.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 26


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.9. Peta Risiko Bencana Tanah Longsor Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 27


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2.2.8 Tsunami

Berdasarkan data Kajian Resiko Bencana Kabupaten Halmahera Timur tahun


2018-2022. potensi luas bahaya Tsunami di Kabupaten Halmahera Timur
dapat dilihat pada berikut.

Tabel II.14. Potensi Bahaya Tsunami Per Kecamatan di Kabupaten


Halmahera Timur
BAHAYA
NO KECAMATAN
LUAS (Ha) KELAS
1 KOTA MABA 233 TINGGI
2 MABA 163 TINGGI
3 MABA SELATAN 216 TINGGI
4 MABA TENGAH 103 TINGGI
5 MABA UTARA 559 TINGGI
6 WASILE 35 TINGGI
7 WASILE SELATAN 320 TINGGI
8 WASILE TENGAH 78 TINGGI
9 WASILE TIMUR 42 TINGGI
10 WASILE UTARA 226 TINGGI
KABUPATEN 1.974 TINGGI
Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017

Secara keseluruhan bencana Tsunami memiliki potensi luas bahaya di


Kabupaten Halmahera Timur dengan total 1.974 Ha yang berada pada kelas
tinggi.

Lebih detail untuk potensi kejadian dapat dilihat di gambar II.10.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 28


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar II.10. Peta Risiko Bencana Tsunami Kabupaten Halmahera Timur

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 29


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Dari sejarah kejadian bencana, maka diperoleh persentase kejadian bencana di Kabupaten
Halmahera Timur. Persentase kejadian tersebut didapatkan berdasarkan perbandingan
jumlah kejadian per bencana dengan total seluruh kejadian bencana, seperti yang terlihat
pada Gambar II.11.

Gambar II.11. Diagram Kejadian Bencana Kabupaten Halmahera Timur

Sumber : Kajian Resiko Bencana Halmahera Timur, Tahun 2017.

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa kejadian bencana banjir paling dominan


dibandingkan bencana lainnya. Selanjutnya diikuti bencana cuaca ekstrim.
Persentase tersebut dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kejadian setiap
bencana dari keseluruhan jumlah kejadian bencana di Kabupaten Halmahera Timur.

1.3. KELEMBAGAAN DAN PERATURAN KEBENCANAAN DAERAH

Pengembangan rencana kontinjensi bencana banjir yang dilaksanakan oleh


Kabupaten Halmahera Timur didukung langsung oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Halmahera Timur melalui kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) setempat, termasuk aparat di tingkat kecamatan dan desa.

Peraturan kebencanaan yang digunakan sebagai acuan dalama kegiatan Rencana


Kontijensi bencana banjir di Kabupaten Halmahera Timur adalah sebagai berikut.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 30


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.


2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.
7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran
serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non Pemerintah dalam
Penanggulangan Bencana.
8) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
10) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
11) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun
2008 tentang Tata Cara Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
12) Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun
2016 tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana.
13) Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Timur Nomor 30 Tahun 2011 tentang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 31


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB III
PENILAIAN ANCAMAN

3.1. KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Berdasarkan data kejadian bencana dari BPBD Kabupaten Halmahera Timur tahun
2017 dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), dalam rentang tahun 2011–2017
Kabupaten telah mengalami 5 (lima) jenis bencana yaitu banjir, banjir bandang,
longsor, cuaca ekstrim dan gelombang pasang/abrasi. Bencana terjadi memberikan
dampak berupa korban jiwa, kerugian fisik, materil, kerusakan lingkungan, dan
kondisi psikologis. Bencana tersebut dapat dilihat pada Tabel III.1.

Tabel III.1. Sejarah Kejadian Bencana di Kabupaten

NO JENIS BENCANA JUMLAH KEJADIAN


1 BANJIR 57
2 BANJIR ROB 17
3 PUTING BELIUNG 11
4 LONGSOR 4
5 KEBAKARAN 4
6 GEMPA 1
7 KECELAKAAN LAUT 1
TOTAL JUMLAH KEJADIAN 95
Sumber: Data BPBD Halmahera Timur 2011-2017

Berdasarkan Tabel III.1 terlihat bahwa pada rentang waktu 2011-2017, secara
keseluruhan Kabupaten telah mengalami 95 kali kejadian dengan 7 (tujuh) jenis
bencana. Sedangkan bencana yang mempunyai jumlah kejadian paling banyak yaitu
bencana banjir dengan 57 (lima puluh tujuh) kali terjadi. Dilihat dari dampak yang
ditimbulkan seluruh bencana tersebut tidaklah sedikit, baik dari segi korban jiwa,
kerugian fisik dan kerusakan lingkungannya.

Berdasarkan sejarah kejadian bencana yang tercatat pada Data dan Informasi
Bencana Indonesia (DIBI), tercatat 9 (delapan) bencana yang pernah terjadi, yaitu
banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi,
kekeringan, tanah longsor, dan kebakaran hutan dan lahan. Berikut adalah catatan
kejadian bencana yang pernah terjadi di Kabupaten Halmahera Timur dalam rentang
waktu data dari tahun 2011-2017, dapat dilihat pada tabel berikut.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 32


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel III.2. Sejarah Kejadian Bencana Kabupaten Halmahera Timur


Tahun 2011-2017
JUMLAH
NO JENIS BENCANA MENINGGAL LUKA-LUKA MENGUNGSI
KEJADIAN
1 BANJIR 57 - - 169
2 BANJIR ROB 17 - - -
3 LONGSOR 4 - - -
4 ANGIN PUTING
11 - - -
BELIUNG
5 GELOMBANG EKSTRIM
1 - - -
DAN ABRASI
TOTAL KEJADIAN 95 0 - 169
Sumber: Data BPBD Halmahera Timur, Tahun 2011-2017

Sebagai upaya meminimalisir resiko bahaya maupun dampak yang akan ditimbulkan,
maka pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Timur, masyarakat, sektor swasta,
dan dunia usaha perlu menyusun dan melaksanakan berbagai upaya dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. Melalui
partisipasi daerah tersebut, secara tidak langsung akan membantu penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Kabupaten Halmahera Timur.

Dengan demikian perlu adanya pengkajian-pengkajian lebih mendasar terhadap


bencana-bencana yang berpotensi, serta kebijakan-kebijakan yang harus diambil
dalam penanganan bencana daerah.

3.2. PENILAIAN ANCAMAN BENCANA SEBAGAI DASAR FOKUS PERENCANAAN


KONTIJENSI

Penilaian ancaman dilakukan melalui identifikasi jenis ancaman dan pembobotan


ancaman. Identifikasi bahaya/ancaman diperoleh dari dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB), data sejarah kejadian bencana atau hasil kajian
para pakar tentang potensi bencana di suatu daerah.

Selain itu, penilaian bahaya/ancaman dari beberapa jenis ancaman yang ada dengan
memperhatikan probabilitas dan dampak yang ditimbulkan dari kajadian bencana.
Penentuan skala probabilitas berdasarkan pada prediksi waktu kemungkinan
terjadinya suatu bencana saat penilaian bahaya dilakukan dengan pembobotan
seperti berikut:

1) Skala 4 Kemungkinan bencana terjadi dalam rentang waktu sampai dengan 6


bulan ke depan.
2) Skala 3 Kemungkinan bencana terjadi dalam rentang waktu 6 bulan – 1 tahun
ke depan.
3) Skala 2 Kemungkinan bencana terjadi dalam rentang waktu 1-5 tahun ke
depan.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 33


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

4) Skala 1 Kemungkinan bencana terjadi dalam rentang waktu di atas 5 tahun ke


depan.

Sementara penentuan tingkat dampak berpatokan pada luas wilayah terdampak


seperti berikut:

1) Skala 4 Sangat Parah (80% - 99% wilayah hancur dan atau lumpuh total)
2) Skala 3 Parah (50 – 80% wilayah hancur)
3) Skala 2 Sedang (30 - 50 % wilayah hancur)
4) Skala 1 Ringan (10 - 30% wilayah hancur).

Berdasarkan kriteria pembagian skala yang telah diuraikan sebelumnya, maka Tabel
18 memberikan informasi terkait penilaian ancaman/bahaya di Kabupaten Halmahera
Timur.

Tabel III.4. Penilaian Ancaman / Bahaya di Kabupaten Halmahera Timur


No Jenis Ancaman Probabilitas Dampak
a Gempa Bumi 2 4
b Banjir 4 3
c Banjir bandang 4 3
d Tanah Longsor 3 1
e Kebakaran Hutan dan lahan 3 1
f Kekeringan 3 1
g Abrasi Pantai / Gelombang Tinggi 3 1
h Cuaca Ekstrim / Angin Putting Beliung 3 1
Sumber : Hasil wawancara (2018)

Merujuk pada tabel di atas, maka dapat disajikan melalui matrik skala tingkatan
ancaman seperti pada gambar berikut.

Gambar III.1. Matriks Skala Tingkat Ancaman/Bahaya

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 34


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Gambar III.1, menyajikan matriks skala tingkat ancaman/bahaya di Kabupaten


Halmahera Timur. Memperhatikan gambar tersebut, terlihat bahwa ancaman
bencana yang memiliki dampak paling tinggi bahkan sampai berpotensi
mengakibatkan sebagian wilayah hancur adalah Banjir yang berpotensi bencana.

Dengan demikian, jenis bencana yang diangkat dalam penyusunan Rencana


Kontijensi ini adalah kejadian bencana banjir.Hal ini juga dikuatkan oleh data histori
dampak bencana banjir yang pernah melanda Kabupaten Halmahera Timur.

Dengan demikian dilakukan penyusunan rencana kontijensi, sebagai upaya untuk


meminimalisir dampak korban jiwa, serta mewujudkan terselenggaranya penanganan
darurat bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh dengan
pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan
kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak bencana di Kabupaten
Halmahera Timur, khususnya bencana banjir.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 35


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB IV

PENENTUAN KEJADIAN DAN


PENGEMBANGAN SKENARIO

4.1. PENENTUAN KEJADIAN


Berdasarkan data BMKG Maluku utara, pada tanggal 20 Oktober 2018 akan memasuki
musim hujan di kabupaten Halmahera Timur dengan rata-rata hujan diperkirakan 1
(satu) sampai dengan 3 (tiga ) jam. Puncak musim hujan diperkirakan di bulan desember
hingga januari.

Pada saat terjadinya hujan lebat terdapat beberapa sungai di Kabupaten Halmahera
timur yang berpotensi mendatangkan banjir diantaranya sungai Sangaji, sungai Gau,
sungai Dakaino dan sungai Akejawi.

4.2. PENGEMBANGAN SKENARIO BENCANA

Skenario banjir kabupaten Halmahera timur dalam dokumen Rencana Kontijensi ini
dikembangkan berdasarkan kejadian bencana banjir yang terjadi pada Periode Desember
2011 sampai dengan Januari Tahun 2019 dengan penambahan sejumlah wilayah yang
diidentifikasi berpotensi terkena dampak banjir.

Pada Bulan Desember 2018 curah hujan tinggi diperkirakan akan menimbulkan banjir sehingga
akan meluapnya sungai Sangaji, sungai Gau, sungai Dakaino dan sungai Akejawi yang akan tidak
mampu lagi untuk menampung air hujan yang semakin terus melimpah, mengakibatkan
banjir dengan ketinggian diatas rata-rata 1 sampai 2 meter di desa-desa berikut:

1. Desa Maba Sangaji Kecamatan Kota Maba


2. Desa Gamesan Kecamatan Maba
3. Desa Rawamangun Kecamatan Wasile Timur
4. Desa Inojaya Kecamatan Wasile Selatan

Dengan demikian, langkah yang diambil oleh Pihak terkait dan Masyarakat untuk
mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban, maka sebagian Masyarakat yang berada
di sekitar sungai – sungai tersebut di evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 36


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

4.3. DAMPAK YANG DI TIMBULKAN


Pada umumnya bencana Banjir yang terjadi pada setiap sungai yang berada di Kabupaten Halmahera Timur sering
mempunyai dampak terhadap Aspek Kependudukan, Aspek Sarana dan Prasarana, Aspek Lingkungan, Aspek Pemerintahan
dan Aspek Ekonomi.

4.3.1. Aspek Kependudukan


Adapun akibat dari dampak Banjir pada Aspek Kependudukan di Kabupaten Halmahera Timur terlihat di table IV.2.

TABEL IV.1 Data Kependudukan Kecamatan Terdampak

Laki- Perempuan
Bumil Busui Bayi Balita 10 - 14 Th 15 - 19 Th Lansia Cacat
Jumlah Laki WUS Non WUS
N Kecamatan/
Pendud
o Desa Ju Ju
uk Juml Juml Juml Juml Juml Jumla Jumla
% mla % % % % % Jumlah % Jumlah % % % % mla
ah ah ah ah ah h h
h h
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
626
1 Kota Maba 11863 8 3084 2511 330 315 300 3572 1779 356 1008 -
Desa Maba
Sangadji
Wasile 490
2 Timur 9977 1 278 265 252 3004 1497 299 848
Desa
Rawamangu
n
Wasile 641
3 Selatan 12827 6 3335 3081 357 341 325 3862 1924 385 1090
Desa Ino
Jaya
512
4 Maba 10131 6 2634 2492 282 269 256 3050 1520 304 861
Gamesan

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 37


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TABEL. IV.2 Data Dampak Kependudukan

Perempuan
laki-laki Bumil Busui Bayi Balita 10-14 Th 15-19 Th Lansia Cacat

Penduduk
Non

Jumlah
WUS
WUS
NO Kecamatan/Desa

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah
% % % % % % % % % % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Kec. Kota Maba
Desa Maba sangaji 2398 623 67 64 61 285 360 72 204
2 Kec. Wasile Timur
Desa Rawamangun 1060 276 29 28 27 126 159 32 90
Kec. Wasile
3 Selatan
Desa Ino Jaya 648 168 18 17 16 77 97 19 55
4 Kec. Maba
Desa Gamesan 548 142 15 15 14 65 82 16 47
Jumlah 4654 1209 129 124 118 553 396

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 38


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TABEL IV.3. Keadaan Pengungsi

Keadaan Pengungsi
Perkiraan Jumlah Total
Pengungs
Jumlah Penambahan Penduduk di Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pindah Non
i Luka Luka
Pendudu di Siang Hari Siang Hari Perawata
Ringan Berat
k n

Jumla Jumla Jumla Jm Jm Jm Jm Jm


% % % % % % % Jml % % %
h h h l l l l l
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

2398 10 240 0 0 0 0 0 0 100 5 1 234

1060 15 159 0 0 0 1 0 0 20 4 1 154

648 10 65 0 0 0 0 0 0 10 3 0 62

548 5 27 0 0 0 0 0 0 5 1 0 26
TOTAL 491 1 135 13 2 476

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 39


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

4.3.2 ASPEK SARANA PRASARANA

TABEL IV.4. DAMPAK SARANA DAN PRASARANA DESA RAWAMANGUN


KEC. WASILE TIMUR

TINGKAT KERUSAKAN LAMA


BANGUNAN GANGGUAN
NO JENIS FUNGSI
RINGAN BERAT LAYANAN
(HARI)
1 Listrik - -
2 Air - -
Prasarana Transportasi ( jalan, 2-3 hari tdk
3 - 1 unit jembatan
jembatan,lapangan terbang, pelabuhan bisa di pakai
4 Kebun dan sawah 45 ha 1-2 hari
5 Pasar 1 - 2-3 hari
6 Warung 5 - 2 hari
7 Bengkel 2 - 1-2 hari
8 Kantor Pemerintahan - -
9 Rumah 60 - 1-2 hari
TOTAL 68 46 14

TABEL IV.5. DAMPAK SARANA DAN PRASARANA DESA GAMESAN KEC. MABA

TINGKAT KERUSAKAN LAMA GANGGUAN


NO JENIS BANGUNAN FUNGSI LAYANAN
RINGAN BERAT (HARI)
1 Listrik - -
2 Air - 4 1 minggu
Prasarana Transportasi ( jalan,
1 1 -2 tahun belum
3 jembatan,lapangan terbang, -
(jembatan) diperbaiki
pelabuhan
4 komunikasi - -
5 Rumah sakit - -
6 Poskesdes 1 - 1-2 hari
2 (SD
7 sekolah - 1-2 hari tergenang air
&PAUD)
1 (kantor
8 kantor Pemerintahan - 1 hari
Desa)
1 tahun (berat), 1 hari
9 Rumah warga 117 5
mengungsi (ringan)
TOTAL 122 9

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 40


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TABEL IV.6 DAMPAK SARANA DAN PRASARANA DESA MABA SANGAJI


KEC. KOTA MABA

TINGKAT KERUSAKAN LAMA


BANGUNAN GANGGUAN
NO JENIS FUNGSI
RINGAN BERAT LAYANAN
(HARI)
1 Listrik - - _
1-2 Minggu
2 Air - 1 saluran rusak
gangguan air
Prasarana Transportasi ( jalan,
1 jembatan kayu
3 jembatan,lapangan terbang, - 3 bulan kerusakan
putus
pelabuhan
4 komunikasi - -
5 Rumah sakit - -
6 Puskesmas - -
7 sekolah - -
8 kantor Pemerintahan - -
9 Rumah Dinas 20 - 1-3 Hari
TOTAL 20 2 3 bulan

TABEL IV.7 DAMPAK SARANA DAN PRASARANA DESA INOJAYA


KEC. WASILE SELATAN

TINGKAT KERUSAKAN LAMA


BANGUNAN GANGGUAN
NO JENIS FUNGSI
RINGAN BERAT LAYANAN
(HARI)
1 Listrik
2 Air
Prasarana Transportasi ( jalan,
1 unit jembatan 3-4 hari tdk
3 jembatan,lapangan terbang,
kayu bisa di pakai
pelabuhan
1 unit tower
4 komunikasi 3-4 hari
telkomsel
5 Rumah sakit
6 Puskesmas 1 unit 1 hari
1 SD & 1
7 sekolah 3 hari
SMP
8 kantor Pemerintahan
9 rumah 50 unit 2 hari
TOTAL 53 2 14

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 41


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TABEL IV.8. SARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

Lama Gangguan
Tingkat Kerusakan Bangunan Fungsi Layanan
No Jenis
( Hari )
Ringan Berat
1 Kantor Desa Gamesan v 1 ( Hari )

2 SDN Gamesan Dan PAUD v 2 ( Hari )

3 Puskesman v 1 ( Hari )

4 SD Inpres Geltoli v 4 ( Hari )

5 SD Inpres Dorolamo 1 v 7 ( Hari )

6 Kantor BPD Soalaipo v 2 ( Hari )

7 SD Inpres Waleino v Tidak dipakai

8 Bandar Udara Buli v 1 ( Hari )

1.3.2. ASPEK EKONOMI


Tabel IV.9. Dampak Ekonomi

Tingkat Kerusakan Lama Gangguan


No Jenis
Berat Ringan Fungsi (hari)
A Desa Rawamangun Kec. Wasile Timur
1. Pasar Tradisional - 1 3 Hari
2. a. Lahan Pertanian 60 Hektar 25 Hektar 3 Hari
b. Perkebunan 40 Hektar 15 Hektar 3 hari
c. Industri (depot air) - 1 1 hari
d. Perbankan - - -
e. Kios - 5 1 hari
f. Bengkel - 2 1 hari
g. rumah Makan - - -
2) a. Hasil Pertanian 60 Hektar - -
b. Hasil Perkebunan 40 Hektar - -
4. a. Ternak Sapi - - -
b. Ternak Kambing - - -
c. Ternak Ayam 300 ekor 1 Hari
d. Ternak Bebek - - -
- - -
B Desa Gamesan Kec. Maba
1. Pasar Tradisional - - -
2. a. Lahan Pertanian - - -
b. Perkebunan 20 Hektar 1 Hari

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 42


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

c. Industri rumah tangga - - -


d. Perbankan - - -
e. Kios - 7 1 Hari
f. Bengkel - - -
g. rumah Makan - - -
3. a. Hasil Pertanian - - -
b. Hasil Perkebunan 20 Hektar - 1 Hari
4. a. Ternak Sapi - - -
b. Ternak Kambing - - -
c. Ternak Ayam - 10 ekor 1 Hari
d. Ternak Bebek - - -

C Desa Inojaya, Kec Wasile Selatan


1. Pasar Tradisional - - -
2.a. Lahan Pertanian 65 Hektar - 2 Hari
b. Perkebunan - 10 hektar 2 Hari
c. Industri (depot air) - 1 1 Hari
d. Perbankan - - -
e. Kios - 10 1 Hari
f. Bengkel - - -
g. rumah Makan - 2 1 Hari
3.a. Hasil Pertanian 65 Hektar - -
b. Hasil Perkebunan - 10 hektar -
4.a. Ternak Sapi - - -
b. Ternak Kambing - - -
c. Ternak Ayam - 48 ekor 1 hari
d. Ternak Bebek - - -

D Desa Sangaji Kec Kota Maba


1. Pasar Tradisional - - -
2.a. Lahan Pertanian - - -
b. Perkebunan - 2400 Hektar 1 Hari
c. Industri (depot air) - 3 1 Hari
d. Perbankan - - -
e. Kios - 10 1 Hari
f. Bengkel - 5 1 Hari
g. rumah Makan - 3 1 Hari
3.a. Hasil Pertanian - - -
b. Hasil Perkebunan - - -
4.a. Ternak Sapi - - -
b. Ternak Kambing - - -
c. Ternak Ayam - - -
d. Ternak Bebek - - -

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 43


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.3.2. Aspek Lingkungan

Tabel IV.10. Dampak Pada Lingkungan


TINGKAT
Jumlah
NO JENIS KERUSKAN KETERANGAN
Terdampak
BERAT RINGAN
a. Desa Rawamangun (Wasile Timur)
lamanya genangan air banjir kurang lebih
1
3 sampai dengan 12 jam
rumah yang tergenang air sebanyak 45
2
unit
sumur yang tercemar air banjir sebanyak
3 45 sumur
kerusakan kandang ternak kurang lebih
4 20-25
masyarakat mengalami ganguan kesehatan
5 (Diare dan Gatal-gatal)

b. Desa Gamesan (Maba)


Tercemar sumber air minum sebanyak 9
1 sumur
Pencemaran Genangan Air seluas kurang lebih 8 hektar
1 (AIR, √ diareal pemukiman dengan jumlah rumah
2
udara,… yang terdampak sebanyak kurang lebih
117 unit rumah
c. Desa Sangaji (Kota Maba)

1 Pencemaran Sungai (Kali Sangaji)

2 Pencemaran air bersih untuk semua warga


Pencemaran Air Laut sehinga mengangu
3 aktifitas nelayan
d. Desa Batu Raja ( Wasile)
Kerusakan tambak budidaya ikan air tawar
1 terdampak untuk 10 kelompok perikanan
budidaya

a. Desa Rawamangun (Wasile Timur)


kerusakan lahan pertanian sebesar kurang
1
lebih 40-60 hektar

Kerusakan b. Desa Gamesan ( Maba)


2 √
Hutan/Lahan Kerusakan lahan Pertanian kurang lebih 50
1
hektar

c. Desa Sangaji (Kota Maba)


Tidak ada

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 44


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

d. Desa Batu Raja ( Wasile)


luasan dampak pertanian kurang lebih 130
1
hektar sehigga terjadinya gagal panen

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 45


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB V

PENETAPAN TUJUAN, KEBIJAKAN DAN


STRATEGI PENANGANAN DARURAT
5.1. TUJUAN
Tujuan penanganan darurat yang ditetapkan dalam rencana kontijensi ini adalah
terselenggaranya penanganan darurat bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dalam rangka
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan dampak
bencana di Kabupaten Halmahera Timur, khususnya bencana Banjir di beberapa Sungai
yang ada di Empat Desa pada Empat Kecamatan dalam wilayah Kab. Halmahera Timur.

5.2. KEBIJAKAN DAN STRATEGI


Berpedoman pada tujuan penanganan darurat yang ditetapkan, maka kebijakan dan
strategi yang disepakati dalam dokumen rencana kontijensi ini disajikan pada Tabel
berikut:

TABEL V.1. KEBIJAKAN DAN STRATEGI


No Kebijakan Strategi
1 Mengutamakan 1) Membentuk Tim SAR dan Membentuk Kelompok
Penyelamatan Jiwa Manusia Masyarakat
2) Memprioritaskan Penyelamatan Kelompok Rentan

2 Mendirikan Tempat Membangun Penampungan Pengungsi Darurat


Pengunsian Kolektif/Terkonsentrasi, Lapangan atau Gedung
yang aman dari lokasi kejadian.

3 Melakukan pelayanan Mendirikan dapur umum.


makan minum di lokasi
pengunsian
4 Pelayanan Kesehatan bagi 1) Menunjuk Rumah Sakit Rujukan dan Mendirikan RS
korban bencana Darurat
2) Menyediakan Transportasi Untuk Mendistribusikan
Persediaan Obat-Obatan Ke Pos Darurat/Lapangan
3) Mendirikan Pos Kesehatan
4) Mendistribusikan Obat-obatan
5) Mendistribusikan tenaga Kerja
6) Berkoordinasi dengan pihak terkait
5 Menerapkan prinsip gotong 1) Membuat rakit
royong pemerintah, lsm, 2) Membuat jembatan darurat
lembaga adat dan dunia 3) Pemulihan akses transportasi
usaha 4) Mendirikan hunian/tempat pengungsian darurat
5) Memperbaiki rumah yang rusak

6 Penanganan Ternak 1) Mengevakuasi Ternak


2) Membuat penampungan Ternak
3) Menguburkan ternak yang mati

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 46


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

7 Pemulihan Lahan Pertanian 1) Normalisasi saluran pembuangan


dan Perkebunan akibat 2) Penanganan pasca Panen segera dilakukan
genangan air

8 Pemulihan pasar tradisional 1) Pembuatan pasar darurat


2) Pembersihan pasar secara gotong royong

9 Pemenuhan kebutuhan air 1) Penyediaan profil tank


bersih 2) Penyediaan mobil tangki air

10 Pemulihan fungsi lahan 1) Penyediaan alat berat (exsavator)


terdampak 2) Pemasangan bronjong

11 Melaksanakan pelayanan 1) Mendirikan Sekolah Darurat


Pendidikan 2) Mengarahkan Peserta Didik
3) Mendistribusikan Tenaga Pengajar
4) Mendistribusikan Alat Peraga
5) Berkoordinasi Dengan Pihak Terkait
Sumber : Hasil Workshop Renkon Kab Haltim,tahun 2018

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 47


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB VI

PERENCANAAN PENANGANAN DARURAT

Perencanaan penanganan darurat bencana banjir di kabupaten Halmahera Timur dilakukan


dengan membagi seluruh SDM menjadi beberapa bidang operasi yang dikomandani oleh
Incident Commander (IC). Incident Commander (IC) membawahi 5 (lima) bidang operasi
yang dibentuk untuk menghadapi bencana banjir dikabupaten Halmahera Timur. Bidang
operasi yang dibentuk disesuaikan dengan jumlah penduduk, luas cakupan wilayah dan
aspek-aspek yang akan terkena dampak.

Berdasarkan dampak bencana yang akan timbul asumsi untuk kegiatan bidang operasi pada
saat tanggap darurat adalah selama 7 (tujuh) hari dengan membentuk 5 (lima) bidang
operasi, yaitu :

1. Bidang Posko
2. Bidang SAR/PPE
3. Bidang Kesehatan
4. Bidang Penanganan Pengungsi dan Dapur Umum
5. Bidang Logistik dan SARPRAS

Lebih jelasnya mengenani struktur organisasi Sistem Komando Penanganan Darurat


Bencana (SKPDB) banjir di Kabupaten Halmahera Timur disajikan dalam lampiran 1.

6.1. BIDANG POSKO


6.1.1. SITUASI
Puncak hujan di Kabupaten Halmahera Timur terdapat pada dasarian dua bulan
Desember 2018 di pada tanggal 20 Oktober 2018 sampai dengan bulan Januari
2019. Sehingga pada hari jumat pukul 17.54 WIT tanggal 22 Desember 2018,
mengakibatkan sebagian Desa yang berada di Kecamatan di Kabupaten Halmahera
Timur mengalami Banjir dengan ketinggian air rata-rata 1-2 meter. Rumah warga
yang berada dibantaran sungai terendam banjir harus dievakuasi ketempat yang
lebih aman.

Akibat dari Banjir tersebut mengakibatkan 1 orang hilang, 13 orang luka ringan, 553
orang mengungsi, 2 orang luka berat, 25 Ibu hamil kesulitan dalam pemeriksaan
kesehatan, 23 orang Ibu menyusui mengalami gangguan kesehatan, 121 balita, 79
Lansia mengalami Demam, 102 anak (6-14 tahun), 27 remaja (15-19 tahun), 2 pasar
Rusak, 2 jembatan putus, 197 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak berat, 300 ternak
sapi harus dievakuasi, 2 bangunan sekolah rusak, 300 rumah terendam, listrik
padam, 50 meter jalan rusak berat. Tim atau bidang Pengungsian dan dapur umum
menangani warga yang mengalami bencana, mengingat karena jumlah korban yang

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 48


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

cukup banyak maka di perlukan pemasangan tenda dan menyediakan dapur umum
untuk pengungsi para korban tersebut.

Berdasarkan hasil Laporan Team Reaksi cepat BPBD Halmahera Timur, Kalaksa BPBD
mengusulkan ke Bupati agar menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir. Bupati
Halmahera Timur menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir selam 7 (tujuh) Hari.

6.1.2 SASARAN
1) Tersedianya Pos Komando di BPBD
2) Tersedianya Pos Lapangan di daerah terdampak.
3) Tersedianya Jejaring Komunikasi
4) Tersedianya Media center
5) Terlaksanya Pengendalian dan Koordinasi seluruh elemen kebencanaan
6) Terciptanya Kondisi aman dan Terkendali pada saat terjadi bencana
7) Terlaksananya Operasi Tanggap darurat oleh berbagai intansi secara
terpimpin, terkoordinasi, efektif dan efisien di lokasi bencana.
8) Terlaksanannya Pengumpulan Data dan Informasi dilapangan secara akurat
9) Terlaksanannya Penerimaan dan Distribusi bantuan ke korban bencana
secara tepat sasaran
10) Terlaksanannya Pendataan Potensi Relawan dan intansi lainnya

6.1.3. KEGIATAN
TABELVI.1. KEGIATAN BIDANG POSKO
No Kegiatan Pelaku Keterangan
TNI, Polri, Perkim,
1 Mendirikan Pos Satpol, BPBD, Sosial, Setelah Pernyataan Tanggap
Komando Kecamatan Darurat dari Bupati
Mendirikan Pos TNI, Polri, BPBD, Setelah Pernyataan Tanggap
2
Lapangan Dinsos, Satpol PP, desa Darurat dari Bupati
Gelar
3
komunikasi Kominfo dan Humas Saat TD
Menyiapkan Humas, Kominfo, TNI,
4
Media center Polri Saat TD
Pendataan
5
potensi relawan BPBD Saat TD
Menerima dan
6 menyalurkan BPBD, Dinsos,
bantuan Kecamatan dan Desa Saat TD
Mengumpulkan
data dan
7
informasi BPBD, TNI/Polri,
lapangan Kominfo Saat TD
Brifing, evaluasi
8
harian semua bidang SKPDB Saat TD

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 49


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.1.3. PROYEKSI KEBUTUHAN

Tabel VI.2. Proyeksi kebutuhan sarpras Bidang Posko


No Jenis Kebutuhan Tersedia Kekurangan Ket
1 Posko 1 unit 1 unit TNI, Polri,Dinsos,
-
BPBD
2 Pos Lapangan 4 unit 4 unit - TNI, Polri,Dinsos,BPBD
3 Komunikasi (HT) 20 unit 20 unit - Satpol,Dishub,BPBD
4 Komunikasi RIG 5 unit 5 unit - BPBD
5 Multimedia/Lcd 1 unit 1 unit - BPBD
6 Komputer 2 unit 2 unit - BPBD
7 Megaphone 5 unit 5 unit - Polri dan Satpol
8 Alat Transportasi R4 + R2 1 unit + 1 unit + BPBD
-
1 unit 1 unit
9 ATK 1 Paket 1 paket - BPBD
10 Papan nama/ spanduk 1 unit 1 unit - BPBD
11 White Board 2 unit 2 unit - BPBD
12 Papan data & Informasi 5 unit 5 unit DESA, BP4D
-
(sketsel)
13 Peta Induk 1 unit 1 unit - BPBD
14 Peta Lokasi Wilayah 1 unit 1 unit - BPBD
15 Jam Dinding 1 unit 1 unit - BPBD
16 Gendset 3000 Watt 5 unit 5 unit - PLN, ANTAM, DESA
17 Televisi 1 unit 1 unit - DESA
18 Drone 2 unit 2 unit - PERKIM, PU
19 Koneksi internet 1 unit 1 unit - KOMINFO
20 Kamera 2 unit 2 unit - BPBD, PU
21 Handicam 1 Unit 1 unit - BPBD

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 50


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel VI.3. Proyeksi kebutuhan SDM Bidang Posko


No Jenis Kebutuhan Tersedia Kekurangan Keterangan
A Sekertariat
1 Hukum 4 orang 4 orang -
2 Kebangpol 3 orang 3 orang -
3 BPBD 3 orang 3 orang -
4 DPLH 6 orang 6 orang -
5 SATPOL PP 4 orang 4 orang -
B Perencanaan
6 BP4D 2 orang 2 orang -
7 PERKIM 2 orang 2 orang -
8 PUPR 2 orang 2 orang -
C Humas
9 Kominfo 2 orang 2 orang -
10 Perhubungan 2 orang 2 orang
-
11 Humas Pemda 2 orang 2 orang

D Perwakilan Instansi dan Lembaga Terkait


12 ANTAM 2 orang 2 orang -

6.2. BIDANG SAR/PPE

6.2.1. SITUASI
Puncak hujan di Kabupaten Halmahera Timur terdapat pada dasarian dua bulan
Desember 2018 di pada tanggal 20 Oktober 2018 sampai dengan bulan Januari
2019. Sehingga pada hari jumat pukul 17.54 WIT tanggal 22 Desember 2018,
mengakibatkan sebagian Desa yang berada di Kecamatan di Kabupaten
HalmaheraTimur mengalami Banjir dengan ketinggian air rata-rata 1-2 meter.
Rumah warga yang berada dibantaran sungai terendam banjir harus di evakuasi
ketempat yang lebih aman.

Akibat dari Banjir tersebut mengakibatkan 1 orang hilang, 13 orang luka ringan, 553
orang mengungsi, 2 orang luka berat, 25 Ibu hamil kesulitan dalam pemeriksaan
kesehatan, 23 orang Ibu menyusui mengalami gangguan kesehatan, 121 balita, 79
Lansia mengalami Demam, 102 anak (6-14 tahun), 27 remaja (15-19 tahun), 2 pasar
Rusak, 2 jembatan putus, 197 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak berat, 300 ternak
sapi harus dievakuasi, 2 bangunan sekolah rusak, 300 rumah terendam, listrik
padam, 50 meter jalan rusak berat. Tim atau bidang Pengungsian dan dapur umum
menangani warga yang mengalami bencana, mengingat karena jumlah korban yang
cukup banyak maka di perlukan pemasangan tenda dan menyediakan dapur umum
untuk pengungsi para korban tersebut.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 51


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Berdasarkan hasil Laporan Team Reaksi cepat BPBD Halmahera Timur, Kalaksa BPBD
mengusulkan ke Bupati agar menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir. Bupati
Halmahera Timur menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir selam 7 (tujuh) Hari.

6.2.2. SASARAN

1) Terbentuknya Search Rescue Unit (SRU) SAR dari perbagai unsur baik
pemerintah, LSM maupun perusahaan.
2) Terlaksananya kegiatan Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi Korbaan Banjjir
secara terkoodinasi, Cepat, Tepat dan Aman
3) Terlaksananya evakuasi korban dan masyarakat terdampak ke tempat yang
aman.
4) Terlaksananya evakuasi ternak ke tempat yang aman.

6.2.3. KEGIATAN
TABEL VI.4. KEGIATAN BIDANG SAR
NO KEGIATAN PELAKU KETERANGAN
1 Koordinasi dan pembagian tugas TNI, Polri, PMI, Pramuka, Saat dan sesudah terjadi
Satpol PP dan Tagana bencana
2 Pendataan korban bencana TNI, Polri, PMI, Pramuka, saat terjadi bencana
Satpol PP dan Tagana dan sesudah bencana
3 Pencarian, Pertolongan dan TNI, Polri, PMI, Saat dan sesudah terjadi
evakuasi Pramuka,Satpol PP dan bencana
Tagana
4 Identifikasi korban bencana TNI, Polri, PMI, Pramuka, Saat dan sesudah terjadi
Satpol PP dan Tagana bencana
5 Dokumentasi dan Laporan TNI, Polri, PMI, Pramuka, Saat dan sesudah terjadi
Satpol PP dan Tagana bencana

6.2.4. PROYEKSI KEBUTUHAN


Tabel VI.5. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Sar
No Jenis Kebutuhan Tersedia Kekurangan Ket
1 Polri 10 orang 10 orang -
2 TNI 10 orang 10 orang -
3 SATPOL PP 10 orang 10 Orang -
4 PMI 10 orang 10 orang -
5 TAGANA 5 orang 5 orang -
6 PRAMUKA 10 orang 10 orang -

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 52


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TABEL VI.6 KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA BIDANG SAR

JUMLAH TOTAL
NO JENIS KEBUTUHAN SATUAN KETERSEDIAAN KESENJANGAN REKOMENDASI PEMENUHAN KESENJANGAN KET
KEBUTUHAN JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Perahu Karet Unit 6 6 2 Polri, 2 BPBD, 2 Dinsos
2 Tandu Unit 6 6 2 Polri, 2 BPBD, 2 Dinsos 9 unit membuat tandu darurat
3 Mobil Truk Unit 4 2 2 Polri
4 Mobil Dobel Kabin Unit 4 4 6 Pemda, 2 Polri
5 Kantong Mayat Buah 3 3 3 Polri, 3 RSUD
6 Genset Unit 4 4 4 Pemdes Masyarakat dan perusahan
7 Lampu Sorot Buah 6 2 1 Polri, 1 BPBD 4 Unit
8 Headlamp Buah 10 10 Unit PLN/ Perusahan
9 HT/ Alat Komunikasi Unit 10 10 5 Polri, 5 BPBD
10 Megaphone Unit 2 2 1 Polri, 1 Perusahan
11 Tenda Unit 2 1 1 Polri, 1 BPBD 1 Unit Dinas Sosial, BPBD
12 Sepatu Booth Unit 50 50 50 Unit Masyarakat dan perusahan
13 Handscone Box 1 1 Dinkes
14 Exavator Mini Unit 2 1 1 PUPR 1 Unit Masyarakat dan perusahan
15 Pelampung Unit 40 40 15 BPBD, 15 Polri, 10 DISHUB
16 Helm Resque Unit 20 20 Perusahan
17 Buku/ Pena Buah 10
18 Tali Tambang Rol 5 5 5 Rol Wirausah

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 53


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.3. KESEHATAN
6.3.1. SITUASI
Telah terjadi banjir diwilayah Kec. Kota Maba Desa Maba Sangaji, Kec. Maba Desa
Gamesan, Kec. Wasile Timur Desa Rawamangon, dan Kec. Wasile Selatan Desa Ino
Jaya) di Kabupaten Halmahera Timur pada tanggal 22 desember 2018 pukul 17.59
wit akibat guyuran hujan lebat selama 3 jam menimbulkan dampak sebagai berikut:
1. Jiwa Terancam 1.013 Jiwa
2. 553 orang mengungsi
3. 1 orang hilang
4. 2 orang luka berat
5. 13 orang luka ringan
6. 120 orang Non Perawatan
7. 24 orang ibu hamil
8. 23 orang ibu menyusui
9. 23 bayi
10. 121 balita
11. 102 orang anak (6-14 Th)
12. 27 orang remaja (15-19 Th)
13. 79 orang lansia.

Keadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Halmahera


Timur memiliki 1 RSUD rujukan tipe C, puskesmas rawat jalan 11,puskesmas rawat
inap 5, pustu 25, polindes 17, poskesdes 21, posyandu 117,desa siaga 102, dan 17
unit ambulance/pusling.

6.3.2. SASARAN

1. Adanya Kesiapan Sarana/Pos Kesehatan di wilayah yang terkena dampak


bencana banjir.
2. Tersedianya SDM kesehatan yang professional
3. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi korban secara merata di 4 desa
terdampak bencana banjir
4. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi pengungsi secara merata
5. Terselenggaranya pelayanan di puskesmas dan Rumah Sakit rujukan secara
optimal

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 54


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.3.3. KEGIATAN

TABEL VI.7. KEGIATAN BIDANG KESEHATAN

No Kegiatan Pelaksana Ket

Membentuk Pos Dinkes, Puskesmas ,RSUD 2 pos ( Pos utama dan


1 kesehatan yang ada di Maba, PMI, Pos Kes TNI & temporary)
Posko Utama POLRI,
Menyiapkan paket obat, Dinkes Kab. haltim, IFK, Kadinkes
2 bahan habis pakai dan Rumah Sakit menginstruksikan Ka-IFK
alat kesehatan menyiapkan ABHP
Tim Kesehatan (Dinkes, Kadinkes
3 Melakukan Triage Korban Puskesmas, PMI menginstruksikan Ka-IFK
Pos Kes TNI & POLRI menyiapkan ABHP
Dinkes, Puskesmas, PMI Kadinkes
Memberikan Pelayanan
4 Pos Kes TNI & POLRI menginstruksikan Ka-IFK
Kesehatan Dasar
menyiapkan ABHP
RSUD menyiapkan
Memberikan Pelayanan
5 RSUD Maba peralatan medis dan
Spesialis
tenaga medis
RSUD menyiapkan
Menyiapkan Pelayanan
6 RSUD Maba peralatan medis, tenaga
Rujukan
medis dan ambulance
berisi paket kebersihan
7 Menyalurkan family kit PMI, BPBD, DINSOS, KB pribadi (Di data di posko)

Mengecek air bersih dan Bagian posko kesehatan Mebolisasi 1 unit damkar
8
sanitasi semua anggota untuk memasok air bersih

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 55


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.3.4. PROYEKSI KEBUTUHAN

Tabel VI.8. Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan


Kebutuhan Ketersediaan Kekurangan
Wilayah Prediksi
POSKES SDM SDM SDM
KAB Pasien
Dr NS Far ST PSI GZ Dr NS Far ST PSI GZ Dr NS Far ST PSI GZ
Halmahera 208
1 4 4 4 4 4 4 38 623 8 10 2 4 0 0 0 0 2 0
Timur Pasien
Jumlah 4 4 4 4 4 4 38 623 8 10 2 4 0 0 0 0 2 0

Keterangan :
Dr : Dokter
Ns : Perawat
Far : Apoteker /Asst Apoteker
ST : Ahli Kesling / Kesmas
PSI : Psikolog
GZ : Nutritions/ gizi
Paramadis lain sesuai kebutuhan

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 56


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel VI.9. Kebutuhan Sarana dan Prasana Bidang Kesehatan


Jumlah Total Rekomendasi
Satua
No Jenis Kebutuhan Ketersediaan Kesenja Pemenuhan Keterangan
n Kebutuhan
Jumlah Keterangan ngan Kesenjangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kebutuhan Utama
Tenda keluarga Unit 10 10 2 kodim, 2 dinsos
1
6 BPBD
HT Unit 10 10 Dinkes, komunikasi
2
Puskesmas, PMI
3 Radio RIG Unit 5 0 PMI/Dinkes komunikasi
4 Leptop/komputer Unit 1 1 Dinkes Administrasi
5. Kamera Unit 1 1 Dinkes Dokumentasi
Meja pelayanan set 10 10 Dinkes,
6
puskesmas
A Alat Kesehatan Dasar
Obat Obatan Dinkes, Dinas Kesehatan
1 Paket 500 250 Puskesmas, 250 Provinsi
Rumah Sakit, IFK
Stetoscope Dinkes,
2 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI
Tensi Meter Dinkes,
3 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI
Flash Light/ Senter Dinkes,
4 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit,
Velbed Dinkes,
5 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI
Tiang Infus Dinkes,
6 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 57


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Masker BPBD Dinkes,


7 Pcs 1000 1000 Puskesmas,
Rumah Sakit, PMI
Oxygen Dinkes, Dinas Kesehtan Provinsi
8 Tbng 20 20 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI
Hanscoon Dinkes,
Pengadaan
9 Pcs 500 300 Puskesmas, 200 BPBD
BPBD
Rumah Sakit, PMI
Termometer Dinkes,
10 Unit 10 10 Puskesmas, 0
Rumah Sakit, PMI
11 Timbangan Badan Unit 10 10 Dinkes 0
12 White Board Unit 5 5 Dinkes 0
Kantong Mayat 5 polisi Pengadaan
13 Unit 10 5 5 BPBD
BPBD
14 MP Asi Paket 2.604 2.604 Puskesmas 0
15 TRC Kit Set 5 5 Dinkes 0
16 Sepatu but set 10 10 Dinkes 0
B Pelayanan Kesehatan rujukan
Ambulans Dinkes ,
1 Unit 5 8 Puskesmas, 0
PMI,Rumah Sakit,
C Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1 Mesin Foging Paket 4 4 2Dinkes, 2 antam 0 Bahan dari swasta
2 Lysol Paket 25 25 Dinkes 0
3 Abate Kg 25 10 Dinkes 15
Mobil Tangki air PDAM, Dinsos
4 Unit 2 0 2
(MCK)
Family Kit PMI, DINSOS, PMI= 100 paket,
5 Paket 500 0 BPBD 500 DINSOS= 200
paket,BPBD= 200 paket
6 Tandon/profil air Unit 4 0 desa 4
7 Galon air minum galon 75 75 desa
8 Dispenser Unit 5 5 desa
9 Plastik sampah besar Unit 1000 0 DLH, Antam 1000

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 58


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.4. BIDANG PENANGANAN PENGUNGSI DAN DAPUR UMUM

6.4.1. SITUASI KEGIATAN


Akibat dari Banjir tersebut mengakibatkan 1 orang hilang, 13 orang luka ringan, 553
orang mengungsi, 2 orang luka berat, 25 Ibu hamil kesulitan dalam pemeriksaan
kesehatan, 23 orang Ibu menyusui mengalami gangguan kesehatan, 121 balita, 79
Lansia mengalami Demam, 102 anak (6-14 tahun), 27 remaja (15-19 tahun), 2 pasar
Rusak, 2 jembatan putus, 197 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak berat, 300 ternak
sapi harus dievakuasi, 2 bangunan sekolah rusak, 300 rumah terendam, listrik
padam, 50 meter jalan rusak berat. Tim atau bidang Pengungsian dan dapur umum
menangani warga yang mengalami bencana, mengingat karena jumlah korban yang
cukup banyak maka di perlukan pemasangan tenda dan menyediakan dapur umum
untuk pengungsi para korban tersebut.

6.4.2. SASARAN
1. Tersedianya tempat pengungsi yang layak atau memadai
2. Terpenuhinya kebtuhan dasar berupa konsumsi para korban yang telah di
tempatkan di tenda pengungsian dan pelaku Penanganan Darurat
Bencana Banjir
3. Tersedia fasilitas air bersih dan MCK

6.4.3. KEGIATAN

Tabel VI.10. Kegiatan Bidang Dapur umum/pengungsi


No Kegiatan Pelaku Keterangan
1 Menentukan Tempat Pengungsi Pemdes,LSM,Diknas -Saat TD
Dinsos, Tagana, Pramuka
2 Mendidrikan Tenda -Saat TD
TNI/POLRI dan BPBD
Pemdes,LSM,Diknas,
3 Mengarahkan Pengungsi -Saat TD
TNI/POLRI
Mengindentifikasi Jumlah
4 DPMD, Diknas, LSM -Saat TD
Pengungsi
5 Mengambil langkah lanjutan -Saat TD
a. Pemulihan trauma Diknas, LSM, PMI -Saat TD
b. Melaksanakan proses belajar
Diknas, LSM, PMI, TNI/POLRI -Saat TD
mengajar
c. Melaksanakan pembagian
TNI/POLRI,LSM, Dinsos,
pakaian/sembako (sarana -Saat TD
Tagana
kebutuhan lain)
d. Melakukan pembagian tenda
Tagana, Dinsos, PMD, -Saat TD
sesuai kebutuhan
Menyediakan Penampungan Dinas Pertanian, TNI, Polri,
6 -Saat TD
ternak Masyarakat, PMD

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 59


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel VI.11. Proyeksi Kebutuhan Dapur Umum


No Jenis Kebutuhan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 Soundsistem 4 4 - Dari SD Inpres
2 BPBD 2SMP N 1
2 Infokus 4 4 -
maba
3 Leptop 4 4 - Dari SMP N 1 maba
4 ATK 1 set 1set - BPBD
5 Jas Hujan 20 pcs 20 pcs - BPBD
6 Komunikasi (HT) 4 4 - BPBD
7 Meja 4 4 - Dari SD Inpres
8 Kursi 4 4 - Dari SD Inpres

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 60


DRAFT RENCANA KONTIJENSI BENCANA BANJIR BPBD KABUPATEN HALMAHERA TIMUR 2018

TABEL VI.12. PROYEKSI KEBUTUHAN PERLENGKAPAN DAPUR / PENGUNGSI

REKOMENDASI
JUMLAH TOTAL KETERANGAN
PEMENUHAN
NO JENIS SATU
KEB KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN AN
UTU KESENJANGAN KESENJANGAN
HAN JUMLAH KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
LAPANAGAN BOLA DESA
1 LAPANGAN 1 1 1
MABA SANGAJI
GEDUNG PUTIH BULI,
2 GEDUNG UNIT 3 3 MESJID RAWAMANGUN,
SD IINOJAYA
INOJAYA,
SOUNDSISTE GAMESAN,
3 UNIT 4 4
M RAWAMANGUN,
MABA SANGAJI
TENDA
4 UNIT 28 28
KELUARGA
TENDA
5 UNIT 5 5
PENGUNGSI
TENDA
6 GULUNG UNIT 1 110
(TERPAL) 4X6
7 KELAS ANAK UNIT 4 4
KOORDINASI DENGAN
8 GURU OR 12 12 ORANG DIKNAS UNTUK KESEDIAN
GURU
9 KULAMBU BUAH 301 301 BUAH BPBD,ANTAM,KESEHATAN
LOTION
10 BOTOL 350 350 BOTOL
NYAMUK
11 SELIMUT BUAH 553 553 BUAH DINSOS
PERALATAN
12 SET 8 8 SET
DAPUR UMUM
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

13 BBM DAPUR LITER 420 420 LITER


KERTAS
LEMBA 11.60
14 BUNGKUS 11.600 LBR
R 0
NASI
SENDOK 11.60
15 PCS 11.600 PCS
PLASTIK 0
MUG/
11.60
16 CANGKIR PCS 11.600 PCS
0
PLASTIK
19 BASKOM BUAH 60 60 BUAH
EMBER
20 BUAH 60 60 BUAH
PLASTIK
23 PEMBALUT PCS 5.000 5.000PCS
14.00
24 POPOK BAYI PCS 14.000 PCS
0
SABUN BATAN
25 332 332 BATANG
MANDI G
26 PASTA GIGI BUAH 332 332 BUAH
27 SIKAT GIGI BUAH 553 553 BATANG
SHAMPO
28 BOTOL 332 332 BOTOL
BOTOL
BATAN
29 SABUN CUCI 332 332 BATANG
G
BUNG
30 DITERGEN 332 332BUNGKUS
KUS
SIKAT
31 BUAH 115 115 BUAH
PAKAIAN
PASAN
32 SENDAL 553 553 PASANG
G
LEMBA
33 HANDUK 200 200 LEMBAR
R
KAOS KAKI PASAN
34 236 236 PASANG
BAYI G
MINYAK KAYU
35 BOTOL 332 332BOTOL
PUTIH/TELON

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 63


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

TIKAR LEMBA
36 300 300LEMBAR
PLASTIK R
37 SEMBAKO
18,93
38 BERAS LITER 18,936 LITER
6L
100
39 GULA 100 KG
KG
40 KOPI 50 50 BUNGKUS
BUNG
41 DAUN TEH 100 100 BUNGKUS
KUS
MINYAK
42 LITER 161 161 LITER
GORENG
43 IKAN KG 840 840 KG
44 IKAN KALENG DUS 20 600 KALENG
45 MIE INSTAN DUS 20 20 800 BUNGKUS
46 TELUR BUTIR 4.000 4.000 BUTIR
47 SUSU DOS 350 350 DOS
GALO
48 AQUA GALON 904 904 GELON
N
AIR GELAS
49 DUS 150 150 DUS
MINERAL

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 64


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6.5. BIDANG LOGISTIK DAN SARANA PRASARANA


6.5.1. SITUASI
Akibat dari Banjir tersebut mengakibatkan 1 orang hilang, 13 orang luka ringan,
553 orang mengungsi, 2 orang luka berat, 25 Ibu hamil kesulitan dalam
pemeriksaan kesehatan, 23 orang Ibu menyusui mengalami gangguan kesehatan,
121 balita, 79 Lansia mengalami Demam, 102 anak (6-14 tahun), 27 remaja (15-19
tahun), 2 pasar Rusak, 2 jembatan putus, 197 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak
berat, 300 ternak sapi harus dievakuasi, 2 bangunan sekolah rusak, 300 rumah
terendam, listrik padam, 50 meter jalan rusak berat. Tim atau bidang Pengungsian
dan dapur umum menangani warga yang mengalami bencana, mengingat karena
jumlah korban yang cukup banyak maka di perlukan pemasangan tenda dan
menyediakan dapur umum untuk pengungsi para korban tersebut

6.5.2. SASARAN
1. Tersedianya Gudang penampungan Logistik
2. Tersedianya lokasi Pengungsian yang memadai.
3. Tersedianya Sarana Penerangan.
4. Tersedianya Air Bersih dan Sanitasi
5. Tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Pengungsi.
6. Terlaksananya pemulihan segera Sarana prasarana vital untuk
pelayanan publik.
7. Tersedianya Sarana Angkutan dan BBM.
8. Tersedianya sarana belajar mengajar

6.5.3. KEGIATAN

TABEL VI.13. KEGIATAN BIDANG LOGISTIK

No Kegiatan Pelaku Ket

Menyiapkan lokasi BPBD, DINSOS, TNI/Polri, Relawan Saat TD


1 Pengungsian yang memadai dan Tagana
Menyiapkan sarana Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Saat TD
2 Transportasi dan Evakuasi Sosial, TNI, POLRI, BASARNAS, BPBD
dan Tagana.
Menyiapkan sarana PLN Saat TD
penerangan di lokasi
3
pengungsian, Posko, lokasi
bencana.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 66


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

No Kegiatan Pelaku Ket

Melakukan penanganan DLH, Swasta, Perkim Saat TD


4 terhadap limbah domestik
pengungsi

Menyiapkan sarana MCK DLH, BPBD, PDAM, Perkim Saat TD


5

Menyiapkan Bufer stock Sosial, BPBD Saat TD


6

Melakukan pembersihan dan DLH, Pramuka, Masyarakat, Saat TD


pengangkutan sampah dari Perhubungan
7
lokasi Pengungsian menuju
TPA
Menyiapkan Sarana Air Perkim, PU Tata Ruang, swasta Saat TD
8 bersih di pengungsian
Menyiapkan Alat Pemulihan Dinas PU, BPBD, Disperkim, DLH, Saat TD
9 fungsi sarana-prasarana Satpol PP
umum

Menyiapkan sarana belajar Dinas Pendidikan, Dinas Arsip dan Saat TD


10
mengajar TK ,SD Perpustakaan.
Menyiapkan sarana bermain Dispora, Perguruan Tinggi, Relawan, Saat TD
11 Badan Pemberdayaan Perlindungan
Perempuan dan Anak(BP3A)

6.5.4 PROYEKSI KEBUTUHAN

TABELVI. 14. PROYEKSI KEBUTUHAN BIDANG LOGISTIK


NO JENIS KEBUTUHAN TERSEDIA KEKURANGAN KET
1 TENDA REGU 20 Unit 20
2 TENDA PLETON 10 Unit 10
DAPUR UMUM 10 Set 2 Set 8 Set DINSOS
3 LAPANGAN ( DUMLAP
)
4 VELBED 13 13 BPBD
5 TENDA KELUARGA 69 Unit 28 Unit 41 Unit DINSOS, BPBD
6 DUMLAP
7 TENDA PENGUNGSI 46 Unit 5 Unit 41 Unit DINSOS, BPBD
8 TENDA POSKO 1 UNIT 1 Unit BPBD
9 GENSET 10 Unit 10 Unit PLN,SWASTA
10 MESIN ALKON 6 UNIT 6 unit - Satpol,bpbd
11 LAMPU PENERANGAN 100 unit - - BPBD
12 TENDA GULUNG 50 110 unit 60 DINSOS
13 SELIMUT 1377 Unit - - DINSOS, BPBD
LIFE JACKET/ROMPI 700 unit 50 Unit 650 BPBD, DISHUB
14
PELAMPUNG
15 MATRAS 276 Lbr 330 Lbr DINSOS, SWASTA
16 TIKAR PLASTIK 276 Unit
17 TEMPAT SAMPAH 276 Unit DINSOS, SWASTA
18 KITS WARE 276 pcs DINSOS, SWASTA
19 FAMILY KITS 276 pcs DINSOS, SWASTA
20 MEGAHPHONE 50 Unit DINSOS, SWASTA

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 67


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

NO JENIS KEBUTUHAN TERSEDIA KEKURANGAN KET


21 BERAS 6 Ton DINSOS, SWASTA
22 GULA 1500 Kg DINSOS, SWASTA
22 KOPI 50 krt DINSOS, SWASTA
23 TEH 50 krt DINSOS, SWASTA
24 KECAP 50 Krt DINSOS, SWASTA
25 SAOS 50 Krt DINSOS, SWASTA
26 SAMBAL BOTOL 50 Krt DINSOS, SWASTA
27 BUMBU DAPUR 50 Krt DINSOS, SWASTA
28 GARAM 35 Sak DINSOS, SWASTA
29 TERIGU 2 Ton DINSOS, SWASTA
30 PROFIL TANK 70 Unit
31 MOBIL TANK 5 Unit DINSOS, BPBD
32 MCK MOBILE 10 Unit
33 exavator 4 unit PU/Perkim

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 68


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut yang ditetapkan dalam dokumen rencana kontijensi banjir ini
adalah sebagai berikut:

1. Formalisasi Rencana Kontijensi Banjir


Formaliasi Rencana Kontijensi Banjir ini ditujukan untuk mendapat
pengesahan dari Bupati dalam bentuk Peraturan Bupati, sehingga menjadi
suatu kebijakan yang mengikat semua pihak dalam upaya menanggulangi
bencana di Kabupaten Halmahera Timur. Di samping itu melalui Peraturan
Bupati juga akan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU/Komitmen antara
pemerintah dengan pihak swasta yang berisi tentang dukungan dalam
bersama dalam menangulangi bencana.

2. Aktivasi Rencana Kontijensi


Aktivasi rencana kontijensi ini akan dilakukan dalam situasi darurat ketika
terjadi bencana banjir, namun jika bencana tersebut memiliki dampak ikutan
sudah dilakukan antisipasi sesuai dengan peta rawan bencana banjir hasil
kajian BNPB. Artinya rencana kontijensi ini dibuat untuk diaktivasi ketika
sudah ditetapkannya status darurat bencana banjir di Kabupaten Halmahera
Timur. Kegiatan uji lapang sebagai salah satu bentuk implementasi rencana
yang sudah dibuat serta untuk menilai kelemahan dari rencana kontijensi ini
akan dilaksanakan dan disesuaikan dengan skenario yang sudah ditetapkan.
Kedepannya jika kondisi tidak terjadi bencana banjir dokumen ini tetap akan
diperbaharui melalui kegiatan kaji ulang.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 69


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

3. Kaji Ulang Rencana Kontijensi


Kaji ulang rencana kontijensi dilakukan melalui kegiatan upadate dokumen
rencana kontijensi yang direncanakan setiap 2 tahun sekali. Hal ini didasarkan
karena ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM yang dimiliki masing-
masing OPD akan mengalami perubahan, sehingga kondisi tersebut perlu
diperbaharui. Kaji ulang rencana kontgensi ini akan dibebankan pada
anggaran BPBD Kabupaten Halmahera Timur

4. Uji Draft Rencana Kontijensi


Uji draft rencana kontijensi dilakukan melibatkan beberapa pihak termasuk
OPD, masyarakat, dunia usaha, serta akademisi. Uji draft rencana kontijensi
direncanakan melalui uji dokumen dan uji lapang sesuai dengan skenario
yang ditetapkan dalam dokumen rencana kontijensi.

5. Deseminasi Rencana Kontijensi


Desiminasi rencana kontijensi dilakukan melalui kegiatan sosialisai kepada
masyarakat mengenai rencana yang sudah ditetapkan dalam dokumen
rencana kontijensi. Desiminasi juga dilakukan melalui kegiatan pemasangan
arah evakuasi, titik aman berkumpul, serta peningkatan kapasitas masyarakat
dalam menghadapi banjir. Penguatan kapasitas melalui program Desa
Tangguh Bencana (Destana) juga akan direncanakan oleh BPBD Kabupaten
Halmahera Timur sebagai upaya desiminasi rencana kontijensi ini.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 70


Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BAB VIII

PENUTUP

Rencana Kontinjensi ancaman bahaya banjir Kabupaten Halmahera Timur ini


merupakan dokumen yang disusun bersama oleh instansi terkait kebencanaan. Dokumen ini
merupakan landasan yang akan digunakan oleh BPBD Kabupaten Halmahera Timur bersama
instansi terkait dalam upaya penangulangan bencana Banjir di Kabupaten Halmahera Timur.
Lebih lanjut dokumen ini diharapkan segera dilegalisasikan oleh Bupati Halmahera
Timur dalam bentuk Peraturan Bupati tentang rencana kontijensi bencana banjir di
Kabupaten Halmahera Timur.
Dengan demikian secara tidak langsung semua pihak yang terlibat dalam upaya
penanggulangan bencana akan tunduk dan patuh kepada peraturan tersebut. Harapannya
dapat meningkatkan kapasitas dalam upaya penanggulangan bencana, sehingga akan
bermuara pada terselenggaranya penanganan darurat bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi dan menyeluruh dengan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dalam
rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko dan dampak
bencana di Kabupaten Halmahera Timur, khususnya bencana ancaman bahaya banjir.

Rencana Kontijensi Bencana Banjir Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2018 | 71

Anda mungkin juga menyukai