MANAJEMEN BENCANA
Skema Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Disusun oleh
NIM : 105421109417
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
a. Kasus
Pada hari rabu tanggal 29 Desember 2022, tepat pukul 02:00 dini
hari pemukiman masyarakat area A Kabupaten Pel ambruk terkena
reruntuhan batu dan tanah. Tanah longsor kemungkinan disebabkan
intensitas curah hujan yang deras dan tidak berjedah selama kurun waktu
1 minggu, tim sar tanggap darurat melaporkan terdapat 10 korban jiwa
dan 94 luka berat (fraktur) dan lainnya luka ringan dari puing reruntuhan
rumah yang sebagian besar rata dengan tanah. Kepala desa A bapak
Sukuni menghimbau kepada masyarakat setempat dan juga desa yang
berada dalam region terdampak agar lebih berhati hati dan sebaiknya
diharapkan untuk mengungsi kerumah kerabat yang jauh dari resiko
bencana tersubut, bapak Sukuni juga meminta Pemerintah setempat agar
dapat melakukan upaya penanggulangan bencana dengan maksimal.
6. Asesmen bencana
a) Perencanaan penanggulangan bencana ditetapkan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
b) Penyusunan perencanaan penanggulangan bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Badan
Perencanaan penanggulangan bencana dilakukan melalui
penyusunan data tentang risiko bencana pada suatu wilayah
dalam waktu tertentu berdasarkan dokumen resmi yang berisi
program kegiatan penanggulangan bencana.
c) Perencanaan penanggulangan bencana meliputi:
pengenalan dan pengkajian ancaman bencana
pemahaman tentang kerentanan masyarakat
analisis kemungkinan dampak bencana
pilihan tindakan pengurangan risiko bencana
penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan
dampak bencana
alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia
7. Usaha penanggulangan
a) Dalam usaha menyelaraskan kegiatan perencanaan
penanggulangan bencana, Pemerintah dan pemerintah daerah
dapat mewajibkan pelaku penanggulangan bencana untuk
melaksanakan perencanaan penanggulangan bencana.
cakupan lokasi bencana
jumlah korban
kerusakan prasarana dan sarana
gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta
pemerintahan
kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
b) Pengurangan resiko bencana meliputi :
pengenalan dan pemantauan risiko bencana
perencanaan partisipatif penanggulangan bencana
pengembangan budaya sadar bencanan
peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan
bencana; dan
penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan
penanggulangan bencana.
c) Upaya pencegahan meliputi
Identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber
bahaya atau ancaman bencana
Kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya
alam yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi
menjadi sumber bahaya bencana
Pemantauan penggunaan teknologi yang secara tiba-tiba
dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber ancaman
atau bahaya bencana
Penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
Penguatan ketahanan sosial masyarakat
d) Kesiap Siagaan
Meliputi :
penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan
kedaruratan bencana
pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem
peringatan dini
penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan
kebutuhan dasar
pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang
mekanisme tanggap darurat
penyiapan lokasi evakuasi
penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran
prosedur tetap tanggap darurat bencana
penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan
untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.
e) Peringatan Dini
Meliputi :
Pengamatan gejala bencana
Analisis hasil pengamatan gejala bencana
Pengambilan keputusan oleh pihak yang berwenang
Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana
Pengambilan tindakan oleh masyarakat.
f) Mitigasi
Meliputi :
Pelaksanaan penataan ruang
Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata
bangunan
Penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan
baik secara konvensional maupun modern.
g) Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat
Meliputi :
Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,
kerusakan, dan sumber daya
Penentuan status keadaan darurat bencana
Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
Pemenuhan kebutuhan dasar
Perlindungan terhadap kelompok rentan
Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital
h) penyelamatan dan Evakuasi
Meliputi :
Pencarian dan penyelamatan korban
Pertolongan darurat; dan
Evakuasi korban.
i) Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Meliputi :
Kebutuhan air bersih dan sanitasi
Pangan
Sandang
Pelayanan kesehatan
Pelayanan psikososial
Penampungan dan tempat hunian.
j) Pengutaaman Kelompok Rentan
Meliputi :
Bayi, balita, dan anak-anak
Ibu yang sedang mengandung atau menyusui
Penyandang cacat
Orang lanjut usia.
b) Upaya Rekonstruksi
Meliputi :
Pembangunan kembali prasarana dan sarana
Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat
Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat
Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan
peralatan yang lebih baik dan tahan bencana
Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat
Peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
Peningkatan fungsi pelayanan publik
Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
b) Hak relawan
Memperoleh pengakuan dan tanda pengenal relawan
penanggulangan bencana;
Mendapatkan peningkatan kapasitas yang berhubungan
dengan penanggulangan bencana
Mendapatkan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas
penanggulangan bencana.
c) Kecakapan relawan
Perencanaan
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
memiliki pengalaman terlibat dalam perencanaan
penanggulangan bencana dapat mendukung proses
perencanaan kontinjensi, perencanaan tanggap darurat dan
perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Pendidikan
Relawan yang terdidik sebagai pendidik dan/atau
berpengalaman menyelenggarakan pendidikan dalam situasi
darurat dan pasca bencana dapat membantu petugas dalam
penyelenggaraan pendidikan bagi para penyitas bencana
terutama anak-anak yang masih berada dalam usia sekolah.
Sistem informasi geografis dan pemetaan
Relawan yang terdidik dan/atau berpengalaman
dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) dan
pemetaan dapat mendukung petugas dalam mengadakan
pemetaan dengan menggunakan sistem informasi geografis
dalam situasi tidak ada bencana, saat tanggap darurat
maupun pada tahap pasca bencana.
Pelatihan, gladi, dan simulasi
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang pelatihan, geladi dan simulasi
bencana dapat mendukung masyarakat dalam peningkatan
kesiapsiagaan bencana melalui pelatihan, geladi dan
simulasi bencana.
Kaji cepat bencana
Relawan yang pernah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam kaji cepat bencana dapat
mendampingi para petugas kaji cepat dalam melakukan
pendataan korban, pengungsi dan kerusakan serta kerugian
akibat bencana.
Pencarian dan evakuasi
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang ini dapat membantu dalam
upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban
bencana.
Transportasi
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam transportasi darurat dapat
mendukung para petugas tanggap darurat dalam mengelola
transportasi dalam situasi darurat bencana.
Logistik
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang logistik bencana dapat
membantu para petugas dalam mengelola penerimaan,
penyimpanan dan distribusi logistik bencana, termasuk
pencatatan dan pelaporannya.
Keamaanan pangan
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang ini dapat mendukung para
petugas dalam menjaga kecukupan pangan dan status
nutrisi para penyitas bencana dalam penampungan
sementara.
Dapur Umum
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang pengelolaan dapur umum
dapat mendukung para petugas dalam menyiapkan
makanan bagi para penyitas bencana dalam penampungan
sementara, termasuk menjaga kecukupan, kualitas dan
kehigienisan makanan yang disiapkan.
Pengelola hunian
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang ini dapat mendukung para
petugas dalam mengelola lokasi penampungan bagi para
penyitas bencana.
Pengelola posko penanggulangan
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang ini dapat mendukung para
petugas dalam mengelola posko penanggulangan bencana.
Kesehatan / Medis
Relawan yang terdidik dalam bidang kesehatan
dan/atau memiliki pengalaman dalam bidang medis dapat
mendukung para petugas dalam menjaga kesehatan para
penyitas bencana, termasuk dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan keliling.
Air Bersih, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Relawan yang telah menerima pelatihan dan/atau
berpengalaman dalam bidang ini dapat mendukung para
petugas dalam mencegah timbulnya penyakit di lokasi-lokasi
penampungan para penyitas bencana melalui pengelolaan
air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Keamanan
Relawan yang terdidik atau telah menerima pelatihan
dan/atau memiliki pengalaman dalam bidang ini dapat
mendukung petugas dalam menyediakan keamanan dan
perlindungan bagi para penyitas bencana dan aset mereka.
Gender dan kelompok rentan
Relawan yang terdidik atau telah menerima pelatihan
dan/atau berpengalaman dalam isu gender dan kelompok
rentan dapat mendukung petugas dalam menjaga serta
melindungi kepentingan kelompok-kelompok yang lebih
rentan.
Psikologi
Relawan yang terdidik atau pernah menerima
pelatihan dan/atau berpengalaman dalam bidang ini dapat
mendukung petugas dalam menjaga kesehatan jiwa
penyitas bencana termasuk menangani dampak bencana
pada hubungan keluarga.
Pertukangan
Relawan yang terdidik atau pernah menerima
pelatihan dan/atau berpengalaman dalam bidang
pertukangan dan perekayasaan dapat mendukung dalam
pembangunan hunian sementara dan infrastruktur/fasilitas
publik lainnya bagi para penyitas bencana.
Administrasi
Relawan yang telah menerima pendidikan atau
pelatihan pengelolaan administrasi dan/atau berpengalaman
dan menguasai prosedur adminisitrasi dapat membantu
kegiatan-kegiatan administrasi dalam penanggulangan
bencana.
Bahasa
Relawan yang telah menerima pendidikan atau
pelatihan bahasa asing dan/atau menguasai serta
berpengalaman dalam menggunakan bahasa asing, dapat
membantu mendampingi pihak-pihak asing yang terlibat
dalam respons bencana di Indonesia.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Urutan siklus penanggulangan bencana adalah tahap pencegahan
dan Mitigasi untuk mengurangi serta menanggulangi resiko bencana.
Kedua adalah tahap kesiap siagaan menjelang bencana akan terjadi.
Kemudian yang ketiga adalah tanggap darurat/respons saat kejadian
bencana. Dan tahap terakhir adalah rehabilitasi dan rekonstruksi
setelah terjadinya bencana.
DAFTAR PUSTAKA