Anda di halaman 1dari 15

PENANGGULANGAN

BENCANA
Peran serta adalah

 proses keterlibatan masyarakat yang terorganisasi di dalam Lembaga Usaha dalam


perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
penanggulangan bencana yang dilakukannya.
HAK MASYARAKAT

 a. mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan
bencana;
 b. mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana.
 c. mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana.
 d. berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan
pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial;
 e. berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana,
khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya; dan
 f. melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan
bencana.
PERAN SERTA MASYARAKAT

1. Pengenalan dan pemantauan risiko bencana.


2. Perencanaan partisipatif PB.
3. Pengembangan budaya sadar bencana.
4. Mitigasi dan pencegahan untuk mengurangi ancaman dan kerentanan.
5. Pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini.
6. Pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat.
7. Penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana, penyiapan jalur evakuasi.
8. Pemantauan pelaksanaan rencana aksi PRB.
9. Kegiatan lain untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana.
10. Pembangunan sosial ekonomi.
11. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dan psikologis.
Peran Lembaga usaha

a. pengenalan dan pemantauan risiko bencana


b. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana
c. pengembangan budaya sadar bencana
d. pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini
e. pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat
f. penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana penyiapan jalur evakuasi
g. kegiatan lain untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana.
Indikator penetapan bencana

 a. jumlah korban
 b. kerugian harta benda
 C. kerusakan prasarana dan sarana
 D. cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
 E. dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
Tanggung jawab Pemerintah

 a. pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program
pembangunan
 b. perlindungan masyarakat dari dampak bencana;
 c. penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan
sesuai dengan standar pelayanan minimum;
 d. pemulihan kondisi dari dampak bencana;
 e. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang memadai;
 f. pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai
 g. pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mempunyai tugas:

 a. memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup
pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan
setara;
 b. menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan;
 c. menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat;
 d. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali
dalam kondisi normal dan pada setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
 e. menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
 f. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
BANJIR
DEPARTEMEN PEKERJAAN Pemetaan daerah rawan banjir, peringatan dini, mitigasi struktural
UMUM DITJEN SUMBER DAYA (pembuatan tanggul, normalisasi sungai)
AIR
DEPARTEMEN DALAM NEGERI Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana
Dirjen PUM   Direktorat Manajemen
Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana
KEMENTERIAN NEGARA RISET Penyusunan master‐plan waduk resapan di Jakarta untuk
DAN TEKNOLOGI DEPUTI pencegahan bencana banjir
BIDANG PENDAYAGUNAAN
DAN PEMASYARAKATAN IPTEK
ASISTEN DEPUTI URUSAN
ANALISIS KEBUTUHAN IPTEK
BADAN METEROLOGI DAN Deteksi dini anomali cuaca yang dapat mengakibatkan bencana
GEOFISIKA (BMG) hydrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan)
TANAH LONGSOR

DEPARTEMEN ENERGI DAN Pemetaan daerah kerentanan gerakan tanah,


SUMBERDAYA MINERAL Pusat tanggap darurat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
BADAN METEROLOGI DAN GEOFISIKA Deteksi dini anomali cuaca pemicu tanah
(BMG) longsor
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM, Mitigasi struktural (perkuatan lereng)
DITJEN SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN DALAM NEGERI Dirjen Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam
PUM   Direktorat Manajemen Pencegahan menanggulangi bencana
dan Penanggulangan Bencana
KEKERINGAN

DEPARTEMEN PERTANIAN Peringatan dini, pemetaan daerah Rawan


Pangan, penyediaan bantuan sarana produksi  

Peringatan dini, prasarana irigasi sekunder


dan tersier
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM, Penyediaan Sarana dan prasarana Irigasi
DITJEN SUMBER DAYA AIR Primer
KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN Penyusunan master‐plan waduk resapan di
TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG Jakarta untuk pencegahan bencana kekeringan
PENDAYAGUNAAN DAN
PEMASYARAKATAN IPTEK ASISTEN
DEPUTI URUSAN ANALISIS
KEBUTUHAN IPTEK
BADAN METEROLOGI DAN GEOFISIKA Deteksi dini anomaly cuaca penyebab
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN Dit Pencegahan, pemadaman dan penanganan


Pengendalian Kebakaran Hutan pasca kebakaran hutan
KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN Deteksi dini, peringatan dini dan advokasi
HIDUP dan penegakan hukum
KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN Penyusunan rencana pengembangan
TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG Indonesia Fire Watch and Warning Systems
PENDAYAGUNAAN DAN (Ina‐FWWS)
PEMASYARAKATAN IPTEK ASISTEN
DEPUTI URUSAN ANALISIS
KEBUTUHAN IPTEK
BADAN METEROLOGI DAN GEOFISIKA Deteksi dini dan identifikasi daerah rawan
(BMG) kebakaran
DEPARTEMEN DALAM NEGERI Dirjen Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam
PUM   Direktorat Managemen Pencegahan menanggulangi bencana
GEMPA BUMI

BADAN METEROLOGI DAN GEOFISIKA Informasi dini dan mitigasi, Pemetaan daerah
(BMG) rawan gempa
DEPARTEMEN ENERGI DAN Pemetaan sesar aktif, mitigasi, penyuluhan
SUMBERDAYA MINERAL Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Standarisasi bangunan tahan gempa
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman
DEPARTEMEN DALAM NEGERI Dirjen Menfasilitasi Pemerintah Daerah dalam
PUM   Direktorat Managemen Pencegahan menanggulangi bencana
dan Penanggulangan Bencana
. TSUNAMI  

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN Koordinasi pengembangan Sistem Peringatan


TEKNOLOGI DEPUTI BIDANG Dini Tsunami di Indonesia (Indonesian
PENDAYAGUNAAN DAN Tsunami Early‐ warning Systems, Ina‐TEWS)
PEMASYARAKATAN IPTEK ASISTEN
DEPUTI URUSAN ANALISIS
KEBUTUHAN IPTEK
BADAN METEROLOGI DAN GEOFISIKA Peringatan dini, pemetaan rawan tsunami
(BMG)
BAKOSURTANAL Deteksi dini pasang surut air laut.
DEPARTEMEN ENERGI DAN Pemetaan daerah rawan Tsunami • Pemetaan
SUMBERDAYA MINERAL Pusat tingkat kerusakan pasca Tsunami
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN Geoscience, instalasi dan maintance alat
UNIVERSITAS

PUSAT STUDI BENCANA UNIVERSITAS Penelitian dan pengembangan ilmu


GADJAH MADA (UGM) pengetahuan dan teknologi pengurangan
resiko bencana
KELOMPOK PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN MITIGASI BENCANA
(RESEARCH GROUP ON DISASTER
MITIGATION) INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG (ITB)
PUSAT STUDI BENCANA INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
(ITS)

Anda mungkin juga menyukai