TUJUAN
Kearifan lokal
Kearifan lokal itu sendiri merupakan pengetahuan atau pandangan tradisional yang menjadi acuan
perilaku secara turun-temurun, biasanya hal ini sudah dibentuk masyarakat zaman dahulu berdasarkan
adat-istiadat, agama, budaya setempat untuk menjaga alam semesta di sekitarnya.
Contohnya, pada bencana tsunami tahun 2004, Pulau Simeulue, Aceh, kearifan lokal yang mereka
lakukan adalah menanam tanaman mangrove, terbukti pada saat tsunami, air yang sampai pulau ini
hanya 2-4 meter saja, karena hampir seluruh pantai di pulau ini ditutupi oleh tanaman mangrove.
Selain itu, mereka juga memiliki istilah “smong” sebagai peringatan dini ketika akan terjadi tsunami agar
masyarakat menjauhi pantai dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Masih banyak lagi kearifan lokal lainnya, seperti rumah panggung di suku Baduy, Banten agar tahan
gempa, dan juga kearifan lokal di Mentawai, Sumatera Barat, dengan mensakralkan pohon beringin dan
jawi untuk menghindari banjir dan kekeringan.
Teknologi modern
Seperti yang kita ketahui, pada umumnya teknologi modern identik memiliki teknik yang lebih
cepat, lebih praktis, dan juga sistematis sehingga teknologi ini memiliki peran yang penting
dalam pengambilan keputusan, meninjau kerugian materi, dan juga korbannya sehingga
kerugiannya bisa diminimalisir.
Berikut beberapa teknologi modern yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana:
BENCANA ALAM
Bencana alam merupakan bencana yang pemicu utamanya berasal dari fenomena atau proses fisik di
lapisan atau ruang geosfer, yaitu lapisan udara (atmosfer), lapisan batuan dan tahan (litosfer), lapisan
hidrosfer, dan biosfer.
Contohnya, gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin
puting beliung. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas beberapa di antaranya.
1. Gempa bumi
Bencana ini ditandai oleh guncangan yang tiba-tiba yang diakibatkan oleh tenaga endogen.
Tenaga endogen adalah tenaga dari dalam bumi, yang telah dibahas di materi dinamika
litosfer.
Di mana faktor bahaya dari gempa bumi diukur berdasarkan seberapa dekat jarak dengan pusat
gempanya (hiposentrum), dan juga analisis kekuatan gempanya.
Selain itu, dari kerentanan fisik, dapat dilihat dari kekuatan bangunannya, dan sebagainya.
2. Letusan gunumg api
Bencana akibat aktivitas magma yang terjadi di dapur magma yang akhirnya mendorong ke
permukaan bumi atau yang biasa disebut erupsi, di mana materi letusan gunung api ini juga
pernah kalian pelajari di dinamika litosfer.
Faktor bahaya dari letusan gunung api dapat dilihat berdasarkan awan panas, lava, dan lahar
dingin, dan juga seberapa jauh jarak dengan gunung api yang meletus.
3. Banjir
Bencana yang berupa genangan air yang berlebihan yang merendam daratan.
Di mana faktor bahaya banjir ini dapat dilihat berdasarkan besarnya genangan banjir dan juga
kecepatan atau seberapa deras aliran genangan air. Selain itu, daerah yang lebih rendah lebih
rentan terkena banjir dari pada daerah yang ada di dataran tinggi.
1) Wabah penyakit
Penyebaran wabah penyakit ini juga merupakan fenomena geografi karena hal ini berhubungan
dengan interaksi antara alam fisik dan juga kehidupan manusia yang bisa dikaji dengan
pendekatan keruangan.
Contohnya, yang saat ini kita alami penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2, yang
disebabkan oleh faktor biologis, bukan dari fenomena fisik ruang geosfer.
Di mana hal ini juga dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh masing-masing, seperti orang
tua tergolong lebih rentan terinfeksi COVID-19 daripada orang yang masih muda atau orang
yang berada di usia produktif.
2) Gagal teknologi
Bencana non-alam ini berupa kesalahan, kelalaian dalam penggunaan, pengoperasian,
pengelolaan teknologi modern atau alat industri tertentu.
Selama hal ini masih bisa dikaji secara keruangan dan berhubungan dengan interaksi antara
alam fisik dan juga kehidupan manusia, maka masih termasuk fenomena geografi.
Contohnya ledakan nuklir yang terjadi di PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di
Ukraina pada 1986, yang merupakan ledakan nuklir terburuk sepanjang sejarah.
Hal ini terjadi karena kesalahan teknis pada alat industri yang membuat partikel radioaktif
menjadi tersebar di lapisan udara dan menyebar ke wilayah Uni Soviet dan Eropa, dan
menyebabkan kematian ratusan jiwa.
BENCANA SOSIAL
Berhubungan antara manusia, bencana yang dipicu oleh konflik antara manusia sebagai makhluk sosial,
atau semacam interaksi yang berdampak negatif tanpa dipengaruhi fenomena fisik di geosfer, contoh
tawuran, peperangan, kriminalitas, aksi teror.
I. Tawuran
Tawuran merupakan kekerasan antar grup pada masyarakat urban.
Hal ini seringkali terjadi antar sekolahan atau antar individu yang akhirnya mengajak masing-
masing kelompoknya, di mana faktor bahayanya dipengaruhi oleh jumlah anggota yang
mengikuti tawuran, alat-alat yang digunakan, dll.
Semakin masif tawuran ini dapat menyebabkan korban jiwa atau merusak bangunan maupun
sarana dan fasilitas umum.
II. Terorisme
Terorisme merupakan serangkaian serangan yang terorganisasi sehingga membangkitkan
perasaan teror atau ancaman, pada sejumlah masyarakat.
Di mana pada umumnya pada saat terjadi teror bom atau teror bunuh diri yang pernah terjadi
merupakan fenomena yang sudah direncanakan sedemikian rupa, yang pada awalnya berupa
berita ancaman pada wilayah yang ditargetkan.
Terlebih, jika bukan hanya sekedar ancaman, namun identik dengan penggunaan senjata api
dan senjata tajam bahkan bom.
1. Bahaya (Hazard), suatu kejadian dapat dikategorikan bahaya ketika dianggap dapat menimbulkan potensi
kerugian.
2. Bencana, suatu kejadian dikategorikan bencana sudah menimbulkan kerugian atau korban.
3. Kerentanan (Vulnerability), suatu rangkaian kondisi yang menentukan apakah suatu kejadian dapat menimbulkan
bencana atau seberapa besar suatu wilayah rentan terhadap bencana. Kerentanan ini dibagi menjadi 2, yaitu:
o kerentanan fisik, meliputi kondisi bangunan seperti rumah, dan nilai kerusakan fasilitas umum.
o kerentanan sosial, berhubungan dengan kependudukan meliputi tingkat kepadatan penduduk,
selain itu juga jenis kelamin, dan usia tertentu.
o kerentanan ekonomi, meliputi nilai lahan, PDRB wilayah tersebut.
o kerentanan lingkungan, meliputi, luasan tutupan dan penggunaan lahan.
4. Kapasitas (Capacity), berhubungan dengan kemampuan yang diperlukan dalam menanggapi bencana (reflek) agar
mengurangi terjadinya bencana.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA
Partisipasi dari masyarakat itu sendiri tergolong penting dalam upaya mitigasi bencana.
Berikut berbagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan masyarakat dalam berbagai kondisi yaitu pra bencana atau sebelum
adanya bencana, saat bencana, dan pasca bencana, atau setelah bencana terjadi.
Pra bencana
Dalam pra bencana atau sebelum bencana, kita dapat ikut berpartisipasi dalam:
Saat bencana
Setelah melakukan berbagai persiapan dalam pra bencana, pada saat bencana terjadi, kita dapat ikut berpartisipasi dalam:
Pasca bencana
Sedangkan dalam upaya yang dapat dilakukan pasca bencana, kita dapat ikut berpartisipasi dalam:
Mengerahkan relawan beserta dengan dukungan logistik, peralatan evakuasi, serta pemenuhan
kebutuhan dasar,
Melakukan rehabilitasi, dan normalisasi, kegiatan layanan publik,
Rekonstruksi, pembangunan kembali sarana prasarana, serta kelembagaan dan instansi terkait.
MATERI LITOSFER
Pengertian
Secara etimologi, litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere (sphaira) yang berarti bulatan. Oleh
karena itu, litosfer artinya adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi. Squad, litosfer merupakan lapisan
bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri dari batuan. Oleh karena itu, litosfer sering diartikan sebagai
pembentuk muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.
BATUAN TUBIR, batuan tubir disebut juga sebagai batuan kristal, lho. Batuan tubir ini disebut demikian karena
terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi. Batuan tubir memiliki
bongkahan kristal yang berukuran besar sebagai akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu
contoh batuan tubir adalah batu granit.
BATUAN LELERAN, ternyata batuan leleran memiliki nama lain, lho! Nama lain dari batuan leleran adalah
batuan beku luar. Kenapa disebut sebagai batuan beku luar, ya? Batuan ini disebut sebagai batuan beku luar karena
proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit bumi. Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi
sangat cepat. Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, maupun bahan amorf, contohnya liparit.
Salah satu contoh batuan leleran adalah batu apung.
BATUAN KOROK, batuan korok disebut juga sebagai batuan gang, lho! Sesuai namanya, jenis batuan yang satu
ini terbentuk di korok atau gang. Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan
tersebut juga berlangsung lebih cepat. Oh iya, batuan korok dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, lho. Salah
satu contoh batuan korok adalah granit fosfir.
BATUAN SENDIMEN
Squad, jenis batuan selanjutnya adalah batuan sedimen. Tahukah kamu, kenapa disebut dengan batuan sedimen?
Batuan sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa air, angin, dan es.
Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan kemudian mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan.
Oleh karena itu, nama batuannya adalah batuan sedimen, Squad! Oh iya, proses pengerasan batuan ini disebut
Nah, berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen lho, Squad! Apa saja, tuh? Kuy,
simak!
sedimen marine terjadi di laut, seperti di endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan
lumpur merah.
c. Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau, misalnya,
Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran
besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan tersebut mengalami pengendapan dan membentuk batuan
endapan klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale).
Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan,
pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan
sedimen kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut dapat ditemukan di gua-gua
kapur.
Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari
organisme, antara lain sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut, contohnya kerang dan
terumbu karang.
Selain berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen juga dapat dibagi berdasarkan perantara
atau medium. Berdasarkan perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3. Kuy, kita simak!
Batuan sedimen aeris (aeolis). Proses pengangkutan batuan ini dilakukan oleh angin. Contohnya antara
Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui media perantara es.
Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang sudah direkat antara satu
sama lain
BATUAN METAMORF
batuan metamorf adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan endapan yang terjadi akibat proses
metamorfosis. Apa saja ya, yang menyebabkan batuan tersebut bisa berubah?
~ suhu tinggi
~ tekanan tinggi
1. Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi bumi, seperti
meteor atau komet.
2. Mengatur proses penerimaan panas dari matahari yang berlebihan dengan cara menyerap serta memantulkan
panas yang dipancarkan matahari.
3. Menjaga temperatur bumi dari suhu yang ekstrim.
4. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Fungsi ini sangat penting,
mengingat sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi.
5. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti oksigen dan hidrogen yang
diperlukan tumbuhan dan juga hewan untuk keberlangsungan hidupnya.
Tempat terjadinya fenomena iklim seperti, angin, hujan, petir, dan pelangi.
Memiliki ketebalan yang berbeda-beda disetiap wilayah, yaitu ketebalan di ekuator sekitar 18 km dpl dan di
kutub sekitar 8 km dpl.
Lapisan atmosfer yang paling tipis.
Terjadi penurunan suhu udara sekitar 0,5 hingga 0,6 derajat Celcius ketika mengalami kenaikan setiap 100 m.
Suhu udara pada lapisan teratas Troposfer mencapai -60 derajat Celcius, sementara di permukaan laut sekitar
27 derajat Celcius.
Sekitar 80% massa Atmosfer berada di lapisan Troposfer.
Terdapat lapisan Tropopause yang letaknya di antara lapisan Troposfer dan Stratosfer
STRATOSFER
Lapisan Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi. Lapisan ini berada pada ketinggian 18 km
hingga 60 km dpl. Lapisan Stratosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
TERMOSFER
Lapisan Termosfer berada di ketinggian 80 km sampai 100 km dpl. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai
berikut:
LONOSFER
Lapisan ini berfungsi sebagai penyebar gelombang radio dan gelombang komunikasi lainnya. Lapisan
ionosfer berada pada ketinggian 80 km sampai 1500 km dpl, serta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
EKSOSFER
Lapisan Eksosfer merupakan lapisan atmosfer terakhir yang jaraknya paling jauh dari bumi. Lapisan ini
berada di ketinggian 800 km sampai 1.500 km dpl. Lapisan Eksosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi merupakan bagian terpenting dari hidrosfer. Melalui siklus hidrologi air yang ada di permukaan
bumi mengalami proses peredaran atau daur ulang secara berurutan. Proses daur ulang ini terjadi terus-menerus
karena pemanasan sinar matahari yang menyebabkan air di seluruh permukaan bumi menguap.
Saat uap air ini mencapai ketinggian tertentu, temperatur uap air akan semakin menurun dan mengalami
kondensasi. Setelah proses kondensasi terjadi, uap air akan menjadi titik-titik air yang kemudian akan jatuh ke
bumi sebagai hujan. Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga, yaitu:
Kondensasi
Saat uap air naik hingga ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, uap air tersebut akan mengalami pendinginan,
sehingga terjadi perubahan wujud menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es karena proses kondensasi. Kumpulan
dari embun, titik-titik air, salju, dan es ini merupakan pembentuk kabut dan awan yang ada di langit.
Presipitasi
Saat kumpulan embun, titik-titik air, salju, dan es di awan semakin banyak dan membuat awan tersebut semakin
besar dan berat, maka semua kumpulan tersebut akan berubah menjadi hujan atau salju. Presipitasi dalam
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dari kumpulan awan.
Awan-awan ini mengelilingi dunia, diatur oleh arus udara yang ada di langit. Air yang jatuh dari awan-awan ini
akan dipengaruhi oleh suhu udara yang ada di sekitarnya. Misalnya, saat awan bergerak ke pegunungan tinggi,
maka awan tersebut akan dingin dan jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan batu (hail), bergantung pada suhu udara
yang ada di sekitarnya.
Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, khususnya daratan, akan meresap ke tanah dengan cara mengalir secara
infiltrasi atau perlokasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan bebatuan. Air yang meresap ini kemudian akan
mencapai muka air tanah (water table) dan menjadi air bawah tanah.
Surface Runoff
Air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah karena aksi kapiler. Dengan adanya
pergerakan ini, air akan kembali masuk ke sistem air permukaan, baik yang mengalir seperti sungai ataupun
tergenang seperti rawa, waduk, dan danau. Saat sebagian air bawah permukaan terkumpul dan mengalir, air ini
akan membentuk sungai dan mengalir ke laut.
Perairan Laut
Perairan laut adalah jenis air asin yang bersumber dari permukaan bumi dan berada di perairan yang asin. Perairan
laut ini mencakup semua air yang ada di laut.
Perairan Sungai
Perairan sungai adalah jenis air tawar yang selalu mengalir dari sumbernya menuju muara di laut. Perairan sungai
biasanya menyatu dengan air sungai yang lebih besar, yang bersumber dari limpasan mata air tanah.
Air Tanah
Air tanah adalah jenis air yang ada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang meresap melalui celah-celah
atau pori-pori tanah dan bebatuan. Air tanah biasanya ada di bawah gurun atau di bawah tanah yang tertutup
lapisan salju.
Rawa
Rawa merupakan jenis tanah basah yang digenangi air karena letaknya yang relatif rendah dan ditumbuhi berbagai
macam tanaman dan rerumputan.
FUNGSI HIDROSFER
Bagian Terpenting dari Makhluk Hidup
Sekitar 75% sel makhluk hidup tersusun dari air. Oleh karena itu, hidrosfer memiliki fungsi yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa adanya hidrosfer, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi tidak akan dapat
hidup. Bumi akan gersang dan tidak dapat ditinggali.
Mengatur Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, air membutuhkan waktu untuk menguap dan kembali menjadi air saat
turun hujan. Siklus hidrologi ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengatur iklim yang ada di bumi. Saat
air mengalami evaporasi dan kondensasi dalam siklus hidrologi, hidrosfer turut mengatur suhu yang ada di bumi.
PENDEKATAN GEOGRAFI
Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini merupakan suatu metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang (space)
sebagai wadah untuk mengakomodasikan kegiatan manusia dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Dalam mengaplikasikan pendekatan keruangan, seseorang tidak cukup hanya menyebutnya saja, namun harus
secara eksplisit dan jelas menyebutkan tema apa yang akan dianut serta penjelasan mengenai operasionalisasi
pendekatannya. Sembilan tema analisis dalam pendekatan keruangan yang dikembangkan oleh disiplin geografi,
yaitu
a. Analisis pola (spatial pattern analysis)
Penekanan utamanya pada sebaran elemen-elemen pembentuk ruang dengan menggunakan kalimat
tanya 5W+1H (what, where,when,why,who, and how). Dalam konsep keruangan geografi terdapat
konsep esensial, yaitu:
- AGLOMERASI
Merupakan kecenderungan pengelompokan pada suatu kegiatan serupa, misalnya kegiatan
pertanian,industri,dan sebagainya.
- Jarak
Fenomena geografi dapat dijelaskan dengan jarak misalnya lokasi industri mencari jarak yang dekat
dengan pasar,dan lain-lain. Jarak dapat bersifat absolute maupun relative
- Letak
Letak sangat penting dalam menjelaskan fenomena geografi, sehingga ada istilah letak geografis, dan
sebagainya
- Keterjangkauan
Keterjangkauan sangat erat kaitannya dengan jarak, baik jarak relatif maupun absolute
Interaksi
Fenomena geografi dapat dijelaskan dengan interaksi, terutama pada geografi manusia
- Distribusi/deferensiasi
Terjadinya variasi keruangan di permukaan bumi mendorong terjadinya interaksi inter wilayah
- Keterpaduan
Pada dasarnya geografi merupakan sintesis dari berbagai fenomena di suatu daerah maupun keterpaduan
antar daerah
h. ANALISIS PERBANDINGAN
Tujuannya untuk mengetahui kelemahan atau kelebihan suatu ruang dibandingkan dengan ruang yang
lain
PENDEKATAN EKOLOGIKAL/PELINGKUNGAN
Pendekatan ini mengacu pada kajian ecology. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara
organisme dengan lingkungannya. Pendekatan ini menekankan pada interelasi antara manusia dan lingkungannya.
Pendekatan ini mempunyai empat tema analisis utama,yaitu:
a. Tema analisis interaksi antara perilaku manusia-lingkungan
Analisis ini fokus pada perilaku manusia, baik perilaku sosial, ekonomi, kultural, dan perilaku politik yang
dilakukan seseorang atau komunitas tertentu.
b. Tema analisis aktivitas manusia-lingkungan
Analisis ini menekankan pada keterkaitan antara aktivitas manusia dengan lingkungan sehingga kegiatan
manusianya yang menjadi sentral.
c. Tema analisis keterkaitan antara kenampakan fisikan alami-elemen lingkungan
Contohnya sebuah danau menunjukkan peningkatan polusi air yang mengakibatkan biota danau mati, maka
dapat menganalisis keterkaitan antara faktor internal dan eksternal.
d. Tema analisis keterkaitan antara fisikal buatan-lingkungan
Terdapat permukiman mengalami genangan yang sebelumnya tidak pernah terjadi sehingga menganalisis
faktor internal dan eksternal yang memiliki keterkaitan.
Contohnya dalam mengkaji suatu daerah permukiman maka yang ditinjau adalah bentuk ekosistem hasil
interaksi persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya.
Demikian pula jika mengkaji daerah pertanian, perdagangan, industri, dan pariwisata.
Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan pendekatan ekologis.
Misalnya, dalam mengkaji gempa bumi disuatu wilayah. Maka pertanyaan yang muncul adalah mengapa diwilayah tersebut
dapat terjadi gempa? Lalu, bagaimana persebaran gejala dan masalah tersebut di permukaan bumi, dan faktor apa yang
menjadi penyebabnya
ada seminar dan lokakarya di IKIP Semarang tahun 1989 juga menyepakati 10 konsep dasar geografi, yaitu:
1. Konsep Lokasi
Dalam kajian geografi ada dua macam lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut menunjukkan
letak suatu tempat/wilayah dipermukaan bumi yang secara eksak dapat dipastikan dan tidak berubah,
ditunjukkan oleh letak lintang dan bujur (letak astronomis). Contoh: Indonesia terletak di 6°LU - 11°LS sampai
dengan 95°BT - 141°BT
Sedangkan letak relatif merupakan letak suatu tempat/wilayah dikaitkan dengan wilayah yang
lain.Contoh: Balikpapan berada di antara Penajam dan Samarinda.
1. Konsep jarak
Menurut suharyono dan Amien (1994) menjelaskan bahwa jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti
penting bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Suhardjo (1988) menjelaskan ada tiga dimensi
dalam ukuran jarak, yaitu (1) jarak fisik/geometrik yang diukur dengan satuan panjang seperti kilometer, mil, yard,
dll; 2) jarak waktu dengan satuan ukuran jam, menit, hari, dsb; (3) jarak ekonomi yang dihitung dengan
ongkos/biaya alam rupiah.
1. Konsep keterjangkauan
Konsep keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidanya sarana angkutan atau komunikasi
yang dapat dipakai. Keterjangkauan tidak saja ditentukan oleh kondisi alam, namun juga oleh perkembangan
teknologi.
1. Konsep pola
Pola menggambarkan bentuk persebaran fenomena yang ada pada ruang di permukaan bumi, baik yang bersifat
alamiah maupun hasil karya manusia, contohnya pola aliran sungai, pola persebaran penduduk, dll.
1. Konsep morfologi
Morfologi atau bentuk muka bumi memiliki peranan penting antara lain berpengaruh terhadap pola persebaran
penduduk, aktivitas penduduk dalam pengelolaan lahan, dll.
1. Konsep aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu fenomena tertentu pada suatu wilayah. Misalnya,
pengelompokan industri, pengelompokan permukiman. Contoh : orang-orang perkotaan lebih senang tinggal di
perumahan elit.
Nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat fenomena atau sumber daya alam tertentu yang tidak selalu
memberikan manfaat yang sama bagi penduduknya.
Contoh: laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan sebagi sumber penghasilan
1. Konsep interaksi/interdependensi
Adanya interaksi bahkan interdependensi disebabkan tidak ada satu wilayah di permukaan bumi yang bisa
memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Contoh :
a. Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa membutuhkan pakaian sehingga saling membutuhkan.
b. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan barang industri. Karena kedua wilayah saling
membutuhkan, maka terjadi interaksi.
Konsep ini timbul karena setiap wilayah memiliki karakteristik yang membedakannya dengan wilayah yang lain berupa
fisik, sosial budaya, hasil interaksi antara unsur alam dan manusia dalam suatu wilayah.
Contoh :
0. Jenis tanaman yang dibudidayakan, antara dataran tinggi, akan berbeda dengan jenis tanaman di dataran
rendah.
1. Jenis mata pencaharian penduduk, misalnya penduduk yang tinggal di daerah pantai dominan bermata
pencahariannya nelayan, berbeda dengan penduduk yang tinggal di daerah rendah cenderung mata
pencahariannya petani.
2. Kota yogya terkenal dengan bakpia patuk sementara kota gunung kidul terkenal dengan makanan geplak.
Kota Yogya terkenal dengan gudeg sementara kota Solo terkenal dengan nasi liwet.
3. Di pantai penghasil garam sedangkan pertanian daratan tinggi penghasil sayuran.
Dalam suatu ruang tertentu terdapat keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lain yang bersifat alami atau sosial
budaya.
Contoh: Daerah pantai penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena dekat laut.
EKONOMI
STRUKTUR PASAR DAN TEORI PRODUKSI
PENGERTIAN
truktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis
produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam
industri dan peranan iklan. Sementara, dalam ekonomi, pasar seringkali diartikan sebagai tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli
Dalam konsep tradisional, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual (supply) dan pembeli (demand)
sehingga menimbulkan transaksi. Namun dalam konsep modern, pasar diartikan sebagai bertemunya kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli sehingga menimbulkan transaksi, bertemunya penjual dan pembeli tidak langsung
secara fisik, tetapi menggunakan berbagai media komunikasi. Interaksi antara penjual dan pembeli inilah yang
nantinya akan membentuk harga yang kita sebut harga pasar. Rangkuman Materi Keseimbangan dan Struktur
Pasar
Berikut ini adalah rangkuman tentang materi ekonomi Keseimbangan dan struktur pasar, seperti dikutip
laman Sumber Belajar Kemdikbud.
STRUKTUR PASAR DAPAT DIBEDAKAM MENJADI :
- Pasar Persaingan Sempurna, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana
jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyak/tidak terbatas.
- Pasar Monopoli, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu
penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli/ konsumen.
- Oligopoli, adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
- Pasar duopoli, adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
- Pasar Monopolistik, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat
sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar Monopolistik memiliki sifat
monopoli pada spesifikasi barangnya dan persaingan karena banyaknya penjual yang menjual produk
yang sejenis.
- Pasar Monopsoni, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
JENIS UPAH
Upah Nominal adalah sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima pekerja.
Upah Riil adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan dengan
barang/jasa.
PENGERTIAN WIRAUSAHA
Pengusaha adalah orang-orang yang menjalankan kegiatan usaha baik usaha jual beli, maupun usaha
produksi yang tujuan utamanya adalah mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.
Wirausaha adalah orang-orang yang mampu mencari dan memanfaatkan peluang usaha serta
mendapatkan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan usaha, juga berani
menanggung segala resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usaha.
Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan memiliki kaitan dalam melakukan
proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor produksi, namun secara garis besar faktor produksi dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Penjelasan lebih detail akan
kita bahas di bawah ini:
1. Faktor produksi asli
Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Benar, Grameds, hanya dua
hal tersebut. Mengapa sumber daya lama dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor produksi
asli? Karena hanya dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat memproduksi barang.
Sumber daya alam yang dimaksud di sini meliputi udara, hewan, tumbuhan, panen hasil alam,
dan lain-lain. Dengan bahan-bahan tersebut manusia dapat mengolahnya menjadi bahan
mentah, setengah jadi, atau bahkan barang jadi. Sementara untuk tenaga kerja adalah manusia
yang mengolah sumber daya alam tersebut menjadi barang yang siap dikonsumsi.
KETENAGAKERJAAN
Tenaga kerja dibagi menjadi 2 yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dibagi menjadi
2 yaitu pekerja dan pengangguran. Berikut Quipper Video Blog berikan penjabarannya agar lebih mudah
dimengerti.
Penduduk: Semua orang yang berada atau berdomisili di wilayah geografis tertentu selama enam bulan atau lebih
atau kurang dari enam bulan tapi bertujuan untuk menetap.
Tenaga kerja: Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang/jasa, baik untuk
kepentingan pribadi atau masyarakat. Usia kerja dibatasi dari usia 15 – 65 tahun.
Bukan tenaga kerja: Setiap orang yang tidak mampu atau tidak mau bekerja. Mereka adalah orang-orang yang
berusia di bawah 15 tahun atau di atas 65 tahun.
Angkatan kerja: Penduduk usia kerja (15 – 65 tahun) yang sedang aktif bekerja, punya pekerjaan tapi sementara
tidak bekerja, atau yang sedang mencari pekerjaan.
Bukan angkatan kerja: Penduduk usia kerja (15 – 65 tahun) yang tidak bekerja, tidak punya pekerjaan, atau tidak
sedang mencari pekerjaan.
Pekerja: Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan.
Pengangguran: Penduduk dalam usia kerja yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan.
Ketenagakerjaan merupakan masalah yang kompleks dan terus-terusan diperbaiki oleh pemerintah di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Di negara kita, undang-undang tentang ketenagakerjaan diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan bebas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
BADAN USAHA
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis antara modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba dan memberikan layanan kepada banyak orang.
Banyak orang yang menganggap badan usaha sama dengan perusahaan. Padahal, badan usaha dan perusahaan
merupakan dua hal yang berbeda. Perusahaan merupakan kesatuan teknis dan tempat dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang.
Jadi, secara garis besar badan usaha merupakan sebuah lembaga sementara perusahaan merupakan tempat di mana
badan usaha tersebut mengelola barang-barang produksinya.
Ciri-ciri badan usaha adalah bersifat abstrak, berbentuk akta, mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan,
formal, dan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Sementara perusahaan bersifat konkret, menghasilkan satu atau
banyak produk, dan tidak melulu bersifat formal.
Badan usaha dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yakni:
A. Berdasarkan Lapangan Usaha
1. Ekstraktif – Mengambil langsung dari alam (pertambangan, perikanan, kehutanan).
2. Agraris – Mengolah hasil alam (pertanian, perkebunan, peternakan).
3. Industri – Mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (industri tekstil, plastik,
keramik, kimia, dsb).
4. Dagang – Membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk (minimarket).
5. Jasa – Memperoleh keuntungan melalui jual jasa (perhotelan, pendidikan, bank).
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Badan usaha berbentuk Perusahaan Umum (Perum) atau Perseroan
Terbatas (PT) yang menghasilkan barang dan jasa, bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat tetapi tetap
mencari laba. Kepemilikan BUMN semuanya atau sebagian dimiliki oleh pemerintah.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Badan usaha yang menghasilkan barang dan jasa, bertujuan mencari
laba.
Adam Smith mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu sistematis yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam usahanya mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.
J. B. Say mengartikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan.
Aristoteles berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cabang ilmu yang bisa digunakan melalui dua jalan,
yaitu adanya kemungkinan untuk dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang. Pendapat ini
berkaitan dengan nilai pemakaian dan nilai pertukaran dalam materi Ekonomi.
Karl Marx berpendapat ilmu ekonomi merupakan kajian yang mempelajari mengenai cara manusia dalam
bertahan hidup pada suatu kelas sosial, yang berkaitan dengan pemanfaatan sarana produksi.
Mohammad Hatta menyebutkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebuah proses untuk
mencapai kesejahteraan serta keadilan sosial dalam lingkungan masyarakat.
Dari pengertian ilmu ekonomi beberapa ahli di atas, kita bisa mengetahui bahwa konsep dasar ilmu ekonomi
sebenarnya berkaitan dengan empat aspek, yaitu kegiatan ekonomi, prinsip dan motif ekonomi, tindakan
ekonomi, serta metodologi ilmu ekonomi.
PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Menurut Alfred W. Stonier, kajian ilmu ekonomi terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif,
terapan, dan teori ekonomi. Yuk, kita bahas satu per satu setiap jenisnya.
Ilmu Ekonomi Deskriptif
Sesuai namanya, ilmu ekonomi ini akan memberikan deskripsi terhadap data-data yang menggambarkan kenyataan
atau fenomena yang terjadi. Lewat ilmu ekonomi deskriptif, kamu bisa melakukan analisis untuk menggambarkan
kondisi sebenarnya dalam kegiatan perekonomian.
Untuk mendapatkan gambaran yang valid, data atau fakta yang diperoleh harus disusun secara sistematis. Contoh
dari ilmu ekonomi deskriptif yaitu gambaran mengenai krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.
Ilmu Ekonomi Terapan
Ilmu ekonomi terapan berkaitan dengan pemanfaatan ekonomi secara praktis oleh individu atau kelompok dalam
mengambil kebijakan, pedoman, atau standar dengan tujuan mengatasi masalah ekonomi tertentu. Contoh ilmu
ekonomi terapan yaitu kegiatan ekonomi yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan,
dan lain-lain.
Ilmu Ekonomi Teori
Ilmu ekonomi teori berupaya menjelaskan pengertian dan hubungan sebab-akibat, serta cara kerja sistem
perekonomian. Jenis ilmu ekonomi ini berlandaskan pada hasil observasi terhadap aksi dan reaksi kegiatan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pada perkembangannya, ilmu ekonomi teori terbagi menjadi dua jenis,
yaitu teori ekonomi makro dan mikro.
Teori ekonomi makro membahas kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Analisisnya bersifat global dan berfokus
pada permasalahan sistem perekonomian secara keseluruhan. Contohnya, pengangguran, inflasi, suku bunga, dan
pertumbuhan stagnan.
Sementara itu, teori ekonomi mikro membahas perekonomian dalam ruang lingkup kecil atau khusus. Biasanya,
teori ekonomi mikro ini mempelajari perilaku individu, rumah tangga, perusahaan dalam membuat keputusan
untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Permasalahan ekonomi yang sering terjadi dalam teori mikro,
misalnya penetapan harga pasar, kenaikan harga bahan bakar, praktik monopolistik, dan panjangnya saluran
distribusi.