Anda di halaman 1dari 22

GEOGRAFI

MATERI MITIGASI BENCANA


 PENGERTIAN
Dilansir dari website resmi kementerian kelautan dan perikanan (KKP), menurut UU No. 1 Tahun 2014, mitigasi
bencana didefinisikan sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik secara struktur atau fisik yaitu melalui
pembangunan fisik alami dan/atau buatan maupun non struktur atau nonfisik melalui peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K). 
Secara sederhana, mitigasi bencana adalah rangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik pada pra
bencana, saat bencana hingga pasca bencana.

 TUJUAN

1. Meminimalisir adanya korban jiwa akibat bencana.


2. Meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana.
3. Meminimalisir kerusakan pada sumber daya alam (SDA).
4. Sebagai pedoman pemerintah dalam merencanakan pembangunan di masa depan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai resiko dan dampak dari adanya bencana.
6. Membuat masyarakat merasa lebih nyaman dan juga aman.
7.

 JENIS JENIS MITIGASI BENCANA


 Mitigasi sruktural
Secara garis besar, jenis mitigasi yang satu ini dilakukan dengan cara membangun prasarana
menggunakan berbagai macam teknologi modern yang dirancang untuk tahan menghadapi bencana.
Upaya ini dilakukan untuk mengurangi adanya tingkat kerusakan yang parah akibat bencana itu sendiri.
Sebagai contoh, dibangunnya waduk untuk mencegah terjadinya banjir ataupun membuat bangunan yang
didesain untuk meminimalisir terjadinya kerusakan parah akibat gempa.

 Mitigasi non struktural


Lain halnya dengan struktural, mitigasi non struktural tidak mengacu pada pembangunan dengan
pendekatan teknologi modern. 
Jenis mitigasi yang satu ini dilakukan melalui peraturan pemerintah dengan tujuan untuk meminimalisir
kerusakan akibat bencana.
Contohnya, pemerintah membuat UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

 UPAYA MITIGASI BENCANA


 Edukasi
Hal yang pertama yang bisa kita lakukan dan paling sederhana atau paling mudah adalah adalah
memberikan edukasi terkait dengan kebencanaan, seperti dijadikan materi pelajaran sekolah atau
dimasukkan oleh kompetensi dasar agar anak-anak telah diajarkan dan dikenalkan sedari dini,
melakukan diskusi interaktif, serta simulasi terjadi gempa bumi atau kebakaran. 
Tidak hanya pelajar, seluruh masyarakat juga perlu di edukasi seperti dengan penyuluhan atau seminar
mengenai kebencanaan sehingga masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana dan
bagaimana cara mengurangi risikonya. 

 Kearifan lokal
Kearifan lokal itu sendiri merupakan pengetahuan atau pandangan tradisional yang menjadi acuan
perilaku secara turun-temurun, biasanya hal ini sudah dibentuk masyarakat zaman dahulu berdasarkan
adat-istiadat, agama, budaya setempat untuk menjaga alam semesta di sekitarnya. 
Contohnya, pada bencana tsunami tahun 2004, Pulau Simeulue, Aceh, kearifan lokal yang mereka
lakukan adalah menanam tanaman mangrove, terbukti pada saat tsunami, air yang sampai pulau ini
hanya 2-4 meter saja, karena hampir seluruh pantai di pulau ini ditutupi oleh tanaman mangrove.
Selain itu, mereka juga memiliki istilah “smong” sebagai peringatan dini ketika akan terjadi tsunami agar
masyarakat menjauhi pantai dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Masih banyak lagi kearifan lokal lainnya, seperti rumah panggung di suku Baduy, Banten agar tahan
gempa, dan juga kearifan lokal di Mentawai, Sumatera Barat, dengan mensakralkan pohon beringin dan
jawi untuk menghindari banjir dan kekeringan.

 Teknologi modern
Seperti yang kita ketahui, pada umumnya teknologi modern identik memiliki teknik yang lebih
cepat, lebih praktis, dan juga sistematis sehingga teknologi ini memiliki peran yang penting
dalam pengambilan keputusan, meninjau kerugian materi, dan juga korbannya sehingga
kerugiannya bisa diminimalisir.

Berikut beberapa teknologi modern yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana:

 Telemetry, alat pendeteksi dini banjir. 


 Bottom pressure sensor, alat untuk mengukur tekanan dasar laut. 
 Seismograf, pengukur getaran gempa.
Selain alat-alat di atas, juga dibutuhkan sistem informasi geografis (SIG) untuk pengambilan
keputusan terkait kebencanaan. 
Misalnya, membuat peta konsep mitigasi bencana alam dengan memetakan daerah yang rawan
bencana.
Setelah dibuat, lalu menganalisis risiko bencana, perencanaan evakuasi, seperti bagaimana sistem
evakuasinya dan tempat-tempat mana yang bisa dijadikan tempat evakuasi.
Lebih lanjut lagi, SIG bermanfaat untuk pemodelan atau simulasi bencana, dan masih banyak lagi. 

 JENIS JENIS BENCANA

 BENCANA ALAM
Bencana alam merupakan bencana yang pemicu utamanya berasal dari fenomena atau proses fisik di
lapisan atau ruang geosfer, yaitu lapisan udara (atmosfer), lapisan batuan dan tahan (litosfer), lapisan
hidrosfer, dan biosfer. 
Contohnya, gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, banjir, kekeringan, tanah longsor,  dan angin
puting beliung. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas beberapa di antaranya.

1. Gempa bumi
Bencana ini ditandai oleh guncangan yang tiba-tiba yang diakibatkan oleh tenaga endogen.
Tenaga endogen adalah tenaga dari dalam bumi, yang telah dibahas di materi dinamika
litosfer. 
Di mana faktor bahaya dari gempa bumi diukur berdasarkan seberapa dekat jarak dengan pusat
gempanya (hiposentrum), dan juga analisis kekuatan gempanya. 
Selain itu, dari kerentanan fisik, dapat dilihat dari kekuatan bangunannya, dan sebagainya. 
2. Letusan gunumg api
Bencana akibat aktivitas magma yang terjadi di dapur magma yang akhirnya mendorong ke
permukaan bumi atau yang biasa disebut erupsi, di mana materi letusan gunung api ini juga
pernah kalian pelajari di dinamika litosfer.
Faktor bahaya dari letusan gunung api dapat dilihat berdasarkan awan panas, lava, dan lahar
dingin, dan juga seberapa jauh jarak dengan gunung api yang meletus. 
3. Banjir
Bencana yang berupa genangan air yang berlebihan yang merendam daratan. 
Di mana faktor bahaya banjir ini dapat dilihat berdasarkan besarnya genangan banjir dan juga
kecepatan atau seberapa deras aliran genangan air. Selain itu, daerah yang lebih rendah lebih
rentan terkena banjir dari pada daerah yang ada di dataran tinggi.  

 BENCANA NON ALAM


Kebalikan dari bencana alam, bencana non-alam, bukan atau tidak dipicu oleh fenomena fisik aktivitas
ruang geosfer, melainkan pada umumnya pemicu utamanya adalah faktor biologis dan faktor teknis.
Namun, aktivitas fisik ruang geosfer bisa mempengaruhi signifikansi dari wabah tersebut. Contohnya
penyebaran penyakit atau epidemi yang berasal dari virus, atau bakteri, namun bisa dipengaruhi oleh
aktivitas ruang geosfer seperti dibawa air, dibawa udara. 

1) Wabah penyakit
Penyebaran wabah penyakit ini juga merupakan fenomena geografi karena hal ini berhubungan
dengan interaksi antara alam fisik dan juga kehidupan manusia yang bisa dikaji dengan
pendekatan keruangan. 
Contohnya, yang saat ini kita alami penyebaran virus corona atau SARS-CoV-2, yang
disebabkan oleh faktor biologis, bukan dari fenomena fisik ruang geosfer.
Di mana hal ini juga dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh masing-masing, seperti orang
tua tergolong lebih rentan terinfeksi COVID-19 daripada orang yang masih muda atau orang
yang berada di usia produktif. 
2) Gagal teknologi
Bencana non-alam ini berupa kesalahan, kelalaian dalam penggunaan, pengoperasian,
pengelolaan teknologi modern atau alat industri tertentu. 
Selama hal ini masih bisa dikaji secara keruangan dan berhubungan dengan interaksi antara
alam fisik dan juga kehidupan manusia, maka masih termasuk fenomena geografi. 
Contohnya ledakan nuklir yang terjadi di PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di
Ukraina pada 1986, yang merupakan ledakan nuklir terburuk sepanjang sejarah. 
Hal ini terjadi karena kesalahan teknis pada alat industri yang membuat partikel radioaktif
menjadi tersebar di lapisan udara dan menyebar ke wilayah Uni Soviet dan Eropa, dan
menyebabkan kematian ratusan jiwa.

 BENCANA SOSIAL
Berhubungan antara manusia, bencana yang dipicu oleh konflik antara manusia sebagai makhluk sosial,
atau semacam interaksi yang berdampak negatif tanpa dipengaruhi fenomena fisik di geosfer, contoh
tawuran, peperangan, kriminalitas, aksi teror.

I. Tawuran
Tawuran merupakan kekerasan antar grup pada masyarakat urban.
Hal ini seringkali terjadi antar sekolahan atau antar individu yang akhirnya mengajak masing-
masing kelompoknya, di mana faktor bahayanya dipengaruhi oleh jumlah anggota yang
mengikuti tawuran, alat-alat yang digunakan, dll.
Semakin masif tawuran ini dapat menyebabkan korban jiwa atau merusak bangunan maupun
sarana dan fasilitas umum.
II. Terorisme
Terorisme merupakan serangkaian serangan yang terorganisasi sehingga membangkitkan
perasaan teror atau ancaman, pada sejumlah masyarakat. 
Di mana pada umumnya pada saat terjadi teror bom atau teror bunuh diri yang pernah terjadi
merupakan fenomena yang sudah direncanakan sedemikian rupa, yang pada awalnya berupa
berita ancaman pada wilayah yang ditargetkan.
Terlebih, jika bukan hanya sekedar ancaman, namun identik dengan penggunaan senjata api
dan senjata tajam bahkan bom.

 ISTILAH DALAM KEBENCANAAN


Pada dasarnya inti dari mempelajari materi mitigasi bencana alam bertujuan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana. 
Nah, setelah mempelajari satu per satu mengenai jenis-jenis, upaya, dan juga tujuannya, kita perlu mengetahui istilah-istilah
dalam kebencanaan.

1. Bahaya (Hazard), suatu kejadian dapat dikategorikan bahaya ketika dianggap dapat menimbulkan potensi
kerugian.
2. Bencana, suatu kejadian dikategorikan bencana sudah menimbulkan kerugian atau korban. 
3. Kerentanan (Vulnerability), suatu rangkaian kondisi yang menentukan apakah suatu kejadian dapat menimbulkan
bencana atau seberapa besar suatu wilayah rentan terhadap bencana. Kerentanan ini dibagi menjadi 2, yaitu:
o kerentanan fisik, meliputi kondisi bangunan seperti rumah, dan nilai kerusakan fasilitas umum.
o kerentanan sosial, berhubungan dengan kependudukan meliputi tingkat kepadatan penduduk,
selain itu juga jenis kelamin, dan usia tertentu.
o kerentanan ekonomi, meliputi nilai lahan, PDRB wilayah tersebut.
o kerentanan lingkungan, meliputi, luasan tutupan dan penggunaan lahan.
4. Kapasitas (Capacity), berhubungan dengan kemampuan yang diperlukan dalam menanggapi bencana (reflek) agar
mengurangi terjadinya bencana.
 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA
Partisipasi dari masyarakat itu sendiri tergolong penting dalam upaya mitigasi bencana.
Berikut berbagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan masyarakat dalam berbagai kondisi yaitu pra bencana atau sebelum
adanya bencana, saat bencana, dan pasca bencana, atau setelah bencana terjadi.

Pra bencana
Dalam pra bencana atau sebelum bencana, kita dapat ikut berpartisipasi dalam:

 Menganalisis risiko bencana; 


 Melakukan penelitian terkait kebencanaan;
 Pelatihan atau pendidikan mengenai kebencanaan;
 Membentuk atau bergabung dalam organisasi tanggap bencana.

Saat bencana
Setelah melakukan berbagai persiapan dalam pra bencana, pada saat bencana terjadi, kita dapat ikut berpartisipasi dalam:

 Diharapkan masyarakat dapat melakukan evakuasi mandiri sebelum bantuan datang;


 Segera menginformasikan ke instansi terkait, seperti umumnya BNPB;
 Merespons tanggap darurat, membantu masyarakat lainnya sesuai keahlian masing-masing.

Pasca bencana
Sedangkan dalam upaya yang dapat dilakukan pasca bencana, kita dapat ikut berpartisipasi dalam: 

 Mengerahkan relawan beserta dengan dukungan logistik, peralatan evakuasi, serta pemenuhan
kebutuhan dasar, 
 Melakukan rehabilitasi, dan normalisasi, kegiatan layanan publik,
 Rekonstruksi, pembangunan kembali sarana prasarana, serta kelembagaan dan instansi terkait.
MATERI LITOSFER
 Pengertian
Secara etimologi, litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere (sphaira) yang berarti bulatan. Oleh
karena itu, litosfer artinya adalah lapisan batuan yang membentuk kulit bumi. Squad, litosfer merupakan lapisan
bumi paling atas setebal 66 km yang terdiri dari batuan. Oleh karena itu, litosfer sering diartikan sebagai
pembentuk muka bumi yang terdiri dari batuan dan mineral.

 MACAM MACAM BATUAN PENYUSUN LITOSFER


 BATUAN BEKU
batuan beku ini terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan.
Ternyata, batuan beku terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu Batuan Tubir, Batuan Leleran, dan Batuan Korok. 

BATUAN TUBIR, batuan tubir disebut juga sebagai batuan kristal, lho. Batuan tubir ini disebut demikian karena
terdiri dari kristal-kristal dan proses pembentukannya terjadi di dalam kulit bumi. Batuan tubir memiliki
bongkahan kristal yang berukuran besar sebagai akibat dari proses pendinginan yang berjalan lambat. Salah satu
contoh batuan tubir adalah batu granit.
BATUAN LELERAN, ternyata batuan leleran memiliki nama lain, lho! Nama lain dari batuan leleran adalah
batuan beku luar. Kenapa disebut sebagai batuan beku luar, ya? Batuan ini disebut sebagai batuan beku luar karena
proses pembekuannya terjadi di bagian luar kulit bumi. Oleh karena itu, penurunan temperaturnya juga terjadi
sangat cepat. Batuan leleran dapat berbentuk kristal kecil, kristal besar, maupun bahan amorf, contohnya liparit.
Salah satu contoh batuan leleran adalah batu apung. 
BATUAN KOROK, batuan korok disebut juga sebagai batuan gang, lho! Sesuai namanya, jenis batuan yang satu
ini terbentuk di korok atau gang. Karena lokasinya yang dekat dengan permukaan, proses pendinginan batuan
tersebut juga berlangsung lebih cepat. Oh iya, batuan korok dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, lho. Salah
satu contoh batuan korok adalah granit fosfir. 

 BATUAN SENDIMEN

Squad, jenis batuan selanjutnya adalah batuan sedimen. Tahukah kamu, kenapa disebut dengan batuan sedimen?

Batuan sedimen terbentuk dari endapan dari struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa air, angin, dan es.

Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan kemudian mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan.

Oleh karena itu, nama batuannya adalah batuan sedimen, Squad! Oh iya, proses pengerasan batuan ini disebut

dengan pembaruan, ya.

Nah, berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen lho, Squad! Apa saja, tuh?  Kuy,

simak! 

a. Batuan Sedimen Kontinental adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya terjadi di laut,

contohnya terjadi di tanah los dan tanah gurun pasir.

b. Batuan Sedimen Marine. Sesuai dengan namanya, proses pengendapan batuan

sedimen marine terjadi di laut, seperti di endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan

lumpur merah.

c. Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau, misalnya,

tuf danau dan tanah liat danau.

Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran

besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan tersebut mengalami pengendapan dan membentuk batuan

endapan klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale).

Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan,

pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan
sedimen kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut dapat ditemukan di gua-gua

kapur.

Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari

organisme, antara lain sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut, contohnya kerang dan

terumbu karang. 

Selain berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen juga dapat dibagi berdasarkan perantara

atau medium. Berdasarkan perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3. Kuy, kita simak! 

Batuan sedimen aeris (aeolis). Proses pengangkutan batuan ini dilakukan oleh angin. Contohnya antara

lain tanah los, tuff, dan pasir di gurun.

Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui media perantara es.

Contohnya antara lain moraine.

Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang sudah direkat antara satu

sama lain

 BATUAN METAMORF

batuan metamorf adalah batuan hasil perubahan dari batuan beku dan batuan endapan yang terjadi akibat proses

metamorfosis. Apa saja ya, yang menyebabkan batuan tersebut bisa berubah?

~ suhu tinggi

~ tekanan tinggi

~ kombinasi suhu & tekanan tinggi

~ penambahan bahan lain

 MANFAAT LAPISAN LITOSFER


ATMOSFER
 PENGERTIAN
Atmosfer berasal dari kata “Atmos” yang berarti uap atau udara dan “Sphaira” yang berarti lapisan. Dari asal kata
tersebut, atmosfer bisa diartikan sebagai selubung gas atau lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pembentukan
lapisan udara tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Secara umum, gas yang membentuk lapisan-lapisan atmosfer didominasi oleh zat-zat hidrogen, helium, metana,
dan amonia. Lapisan-lapisan tersebut memanjang lebih dari 560 km di atas permukaan bumi. Setiap lapisannya
diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 500 km, di mana 99% gas yang menyusun atmosfer berada di bawah
ketinggian 32 km.

 FUNGSI LAPISAN ATMOSFER


Atmosfer memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Adapun
fungsi-fungsi atmosfer adalah sebagai berikut:

1. Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi bumi, seperti
meteor atau komet.
2. Mengatur proses penerimaan panas dari matahari yang berlebihan dengan cara menyerap serta memantulkan
panas yang dipancarkan matahari.
3. Menjaga temperatur bumi dari suhu yang ekstrim.
4. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Fungsi ini sangat penting,
mengingat sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi.
5. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti oksigen dan hidrogen yang
diperlukan tumbuhan dan juga hewan untuk keberlangsungan hidupnya.

 LAPISAN LAPISAN ATMOSFER


Atmosfer tersusun dari berbagai lapisan yang saling berurutan. Urutan lapisan-lapisan atmosfer dari yang paling
dekat dengan bumi hingga yang paling jauh, antara lain:
 TROPOSFER
Lapisan Atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi yaitu lapisan Troposfer. Lapisan ini berada
di ketinggian 0 hingga 18 km di atas permukaan laut. Lapisan Troposfer memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

 Tempat terjadinya fenomena iklim seperti, angin, hujan, petir, dan pelangi.
 Memiliki ketebalan yang berbeda-beda disetiap wilayah, yaitu ketebalan di ekuator sekitar 18 km dpl dan di
kutub sekitar 8 km dpl.
 Lapisan atmosfer yang paling tipis.
 Terjadi penurunan suhu udara sekitar 0,5 hingga 0,6 derajat Celcius ketika mengalami kenaikan setiap 100 m.
 Suhu udara pada lapisan teratas Troposfer mencapai -60 derajat Celcius, sementara di permukaan laut sekitar
27 derajat Celcius.
 Sekitar 80% massa Atmosfer berada di lapisan Troposfer.
 Terdapat lapisan Tropopause yang letaknya di antara lapisan Troposfer dan Stratosfer

 STRATOSFER
Lapisan Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi. Lapisan ini  berada pada ketinggian 18 km
hingga 60 km dpl. Lapisan Stratosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Terletak di atas lapisan Tropopause dan di bawah lapisan Mesosfer.


 Terdapat lapisan ozon di ketinggian 35 km dpl, yang bermanfaat untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet
yang berlebihan.
 Mempunyai sifat udara yang kering karena tidak mengandung uap air dan berdebu.
 Terdapat dua lapisan udara yang memiliki sifat berbeda, yaitu lapisan Isotermal yang berada di ketinggian 11
km sampai 22 km dpl dan lapisan Inversi yang berada di ketinggian 20 km sampai 60 km dpl.
 Terdapat lapisan Stratopause di dalamnya
 MESOSFER
Lapisan Mesosfer merupakan lapisan atmosfer yang berada di ketinggian 60 km sampai 80 km dpl.
Lapisan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Lapisan berada di tengah-tengah seluruh lapisan atmosfer.


 Lapisan Mesosfer menjadi lapisan atmosfer yang melindungi bumi dan hujan meteor.
 Udara pada lapisan ini sangat panas disebabkan adanya pergeseran objek atau benda-benda yang datang,
hingga akhirnya benda-benda tersebut terbakar karena panas lapisan ini.
 Semakin ke atas suhu udara lapisan ini semakin rendah. Setiap kenaikan 1.000 m, suhu akan turun 2,5 derajat
Celcius sampai 3 derajat Celcius. Pada ketinggian 80 km dpl suhu udara lapisan ini bisa mencapai -90 derajat
Celcius.
 Terdapat lapisan Mesopause, yaitu lapisan antara lapisan Mesosfer dan Termosfer.

 TERMOSFER
Lapisan Termosfer berada di ketinggian 80 km sampai 100 km dpl. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai
berikut:

 Lapisan tertinggi nomor dua di atmosfer.


 Memiliki temperatur antara -40 derajat Celcius hingga -5 derajat Celcius.
 Suhu udara di lapisan ini sangat panas hingga mencapai lebih dari 1000 derajat Celcius. Itulah sebabnya
lapisan ini disebut dengan lapisan panas atau hot layer.
 Sebagian molekul dan atom udara yang ada di lapisan ini mengalami proses ionisasi.
 Terdapat kemunculan aurora, yaitu pita cahaya warna warni yang ada di langit Kutub Utara dan Kutub Selatan.

 LONOSFER
Lapisan ini berfungsi sebagai penyebar gelombang radio dan gelombang komunikasi lainnya. Lapisan
ionosfer berada pada ketinggian 80 km sampai 1500 km dpl, serta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Lapisan ini memiliki temperatur 0 hingga lebih dari 70 derajat Celcius.


 Semua atom udara di lapisan ini mengalami ionisasi.
 Terdapat tiga lapisan, yaitu lapisan E atau Kennely-Heavy Side dengan ketinggian 100 km sampai 200 km,
lapisan F atau lapisan Appleton dengan ketinggian 200 km sampai 400 km, dan lapisan Atom dengan
ketinggian 400 km sampai 800 km.

 EKSOSFER
Lapisan Eksosfer merupakan lapisan atmosfer terakhir yang jaraknya paling jauh dari bumi. Lapisan ini
berada di ketinggian 800 km sampai 1.500 km dpl. Lapisan Eksosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Tempat terjadinya gerakan atom atom secara tidak beraturan.


 Merupakan lapisan yang sangat panas.
 Sering disebut sebagai ruang antarplanet dan Geostasioner karena merupakan batas terluar atmosfer yang
membentang dan menyatu dengan angkasa luar.
 Memiliki kandungan gas-gas atmosfer yang sangat rendah.
 Memiliki gaya gravitasi yang sangat kecil karena berada di bagian paling luar dari bumi.
HIDROSFER
 PENGERTIAN
Secara etimologis, hidrosfer berasal dari bahasa Yunani “hydor” dan “sphaira”, Pahamifren. “Hydor” memiliki arti
air, sementara “sphaira” memiliki arti lapisan. Jadi, apa yang dimaksud dengan hidrosfer adalah lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi. Sekalipun hidrosfer bumi sudah ada sejak sekitar 4 miliar tahun, tapi lapisan air ini
terus berubah bentuk. 
Perubahan bentuk lapisan air di bumi ini terjadi karena penyebaran dasar laut dan pergeseran benua yang menata
kembali daratan dan lautan yang ada di bumi. Hidrosfer yang ada di bumi ini meliputi sungai, danau, lautan,
samudera, air tanah, salju atau gletser, waduk, dan uap air yang ada di lapisan udara. 

 SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi merupakan bagian terpenting dari hidrosfer. Melalui siklus hidrologi air yang ada di permukaan
bumi mengalami proses peredaran atau daur ulang secara berurutan. Proses daur ulang ini terjadi terus-menerus
karena pemanasan sinar matahari yang menyebabkan air di seluruh permukaan bumi menguap. 
Saat uap air ini mencapai ketinggian tertentu, temperatur uap air akan semakin menurun dan mengalami
kondensasi. Setelah proses kondensasi terjadi, uap air akan menjadi titik-titik air yang kemudian akan jatuh ke
bumi sebagai hujan. Siklus hidrologi dibagi menjadi tiga, yaitu:

- Siklus Hidrologi Pendek


Dalam siklus hidrologi pendek, air akan mengalami proses daur ulang dalam waktu yang relatif cepat atau singkat.
Siklus ini biasanya terjadi di laut saat air laut mengalami penguapan (evaporasi) karena sinar matahari. Uap air dari
hasil evaporasi ini kemudian naik sampai ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga berubah menjadi
awan. 
Saat awan yang terbentuk dari hasil kondensasi semakin besar dan berat, akan terjadi hujan di atas laut. Air yang
turun saat hujan kemudian akan kembali ke laut dan akan mengalami proses daur ulang lagi.

- Siklus Hidrologi Sedang


Siklus hidrologi sedang merupakan kondisi saat air laut yang menguap karena kondensasi tertiup angin hingga
membentuk awan di atas daratan. Saat hujan jatuh di daratan, hujan tersebut menjadi air darat yang mengalir
melalui parit, selokan, sungai, rawa, dan danau yang kemudian akan mengalir kembali ke laut. 

- Siklus Hidrologi Panjang


Siklus hidrologi panjang merupakan proses daur ulang air yang membutuhkan waktu paling lama. Siklus ini terjadi
terjadi karena uap air laut terbawa angin, kemudian membentuk awan di atas daratan sampai ke pegunungan
tinggi. 
Saat awan tersebut berada di pegunungan tinggi, air akan jatuh sebagai kristal es atau salju, kemudian membentuk
gletser yang bergerak atau meleleh dan mengalir ke sungai, hingga akhirnya kembali mengalir ke laut lagi. 

 UNSUR UNSUR HIDROLOGI


Evaporasi 
Air di permukaan bumi, baik yang di daratan maupun laut, berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer
karena panas dari sinar matahari. Selain itu, ada yang dinamakan transpirasi, yang merupakan proses pengeluaran
uap air dari daun-daun tanaman. Dalam sehari, tanaman dapat melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air
yang dapat ditahan di dalam tubuh tanaman tersebut. 
Dalam setahun, ada sekitar 95.000 mil kubik air yang menguap ke angkasa. Hampir 80.000 mil kubik air yang
menguap tersebut berasal dari lautan. Sementara daratan, danau, sungai, lahan yang basah, dan dari transpirasi
daun tanaman hidup menghasilkan 15.000 mil kubik uap air. Seluruh proses ini disebut sebagai evapotranspirasi.

Kondensasi
Saat uap air naik hingga ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, uap air tersebut akan mengalami pendinginan,
sehingga terjadi perubahan wujud menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es karena proses kondensasi. Kumpulan
dari embun, titik-titik air, salju, dan es ini merupakan pembentuk kabut dan awan yang ada di langit.

Presipitasi
Saat kumpulan embun, titik-titik air, salju, dan es di awan semakin banyak dan membuat awan tersebut semakin
besar dan berat, maka semua kumpulan tersebut akan berubah menjadi hujan atau salju. Presipitasi dalam
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dari kumpulan awan. 
Awan-awan ini mengelilingi dunia, diatur oleh arus udara yang ada di langit. Air yang jatuh dari awan-awan ini
akan dipengaruhi oleh suhu udara yang ada di sekitarnya. Misalnya, saat awan bergerak ke pegunungan tinggi,
maka awan tersebut akan dingin dan jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan batu (hail), bergantung pada suhu udara
yang ada di sekitarnya.
Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, khususnya daratan, akan meresap ke tanah dengan cara mengalir secara
infiltrasi atau perlokasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan bebatuan. Air yang meresap ini kemudian akan
mencapai muka air tanah (water table) dan menjadi air bawah tanah.

Surface Runoff
Air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah karena aksi kapiler. Dengan adanya
pergerakan ini, air akan kembali masuk ke sistem air permukaan, baik yang mengalir seperti sungai ataupun
tergenang seperti rawa, waduk, dan danau. Saat sebagian air bawah permukaan terkumpul dan mengalir, air ini
akan membentuk sungai dan mengalir ke laut.

 JENIS JENIS HIDROSFER


Perairan Darat
Perairan darat adalah jenis air tawar yang bersumber dari tanah dangkal di permukaan bumi serta berbagai air yang
ada di danau atau sungai.

Perairan Laut
Perairan laut adalah jenis air asin yang bersumber dari permukaan bumi dan berada di perairan yang asin. Perairan
laut ini mencakup semua air yang ada di laut.

Perairan Sungai
Perairan sungai adalah jenis air tawar yang selalu mengalir dari sumbernya menuju muara di laut. Perairan sungai
biasanya menyatu dengan air sungai yang lebih besar, yang bersumber dari limpasan mata air tanah.

Air Tanah
Air tanah adalah jenis air yang ada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang meresap melalui celah-celah
atau pori-pori tanah dan bebatuan. Air tanah biasanya ada di bawah gurun atau di bawah tanah yang tertutup
lapisan salju.

Rawa
Rawa merupakan jenis tanah basah yang digenangi air karena letaknya yang relatif rendah dan ditumbuhi berbagai
macam tanaman dan rerumputan.

 FUNGSI HIDROSFER
Bagian Terpenting dari Makhluk Hidup
Sekitar 75% sel makhluk hidup tersusun dari air. Oleh karena itu, hidrosfer memiliki fungsi yang sangat penting
bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa adanya hidrosfer, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi tidak akan dapat
hidup. Bumi akan gersang dan tidak dapat ditinggali.

Mengatur Iklim
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, air membutuhkan waktu untuk menguap dan kembali menjadi air saat
turun hujan. Siklus hidrologi ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengatur iklim yang ada di bumi. Saat
air mengalami evaporasi dan kondensasi dalam siklus hidrologi, hidrosfer turut mengatur suhu yang ada di bumi. 

Menyediakan Habitat di Bumi


Hidrosfer juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyediakan habitat bagi makhluk hidup yang ada di
bumi, Pahamifren. Tanpa adanya hidrosfer, ikan-ikan tidak memiliki habitat di bumi dan tumbuhan yang ada di
hutan hujan tropis juga tidak dapat tumbuh dengan baik. 

Memenuhi Kebutuhan Manusia


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat membutuhkan air. Baik itu untuk kebutuhan tubuh manusia seperti
minum dan mandi, maupun untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci peralatan makan dan
masak, membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Air juga berfungsi menghasilkan listrik melalui Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA). 
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
 PENGERTIAN
Geografi berasal dari kata “geos” yang artinya bumi dan“graphein” yang artinya pencitraan. Jadi menurut
etimologinya Geografi berarti ilmu yang menggambarkan keadaan muka bumi.
Geografi pertama kali dikemukakan  oleh Erastostenes (276-196 SM) dalam buku Geographika. Dari beberapa
pengertian geografi, maka yang digunakan dalam pembelajaran geografi yakni pengertian geografi dari hasil
seminar dan lokakarya (Semlok) para Ikatan Geograf Indonesia (IGI)  di Semarang tahun 1988 yang menyepakati
bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan

 OBJEK STUDY GEOGRAFI


Objek studi geografi terdiri dari objek material (subtansi materi yang dikaji) dan objek formal (cara pandang dan
berpikir terhadap fenomena). Objek material geografi yakni fenomena geosfer (litosfer, pedosfer, hidrosfer,
atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Objek material geografi bisa menjadi objek kajian ilmu-ilmu lain contohnya
litosfer bisa menjadi objek kajian ilmu geologi, petrografi, dan mineralogi tetapi yang membedakannya objek
formal dari masing-masing ilmu.
Objek formal (pendekatan) geografi dibedakan menjadi pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan
kelingkungan (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach)

 PENDEKATAN GEOGRAFI
Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini merupakan suatu metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang (space)
sebagai wadah untuk mengakomodasikan kegiatan manusia dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Dalam mengaplikasikan pendekatan keruangan, seseorang tidak cukup hanya menyebutnya saja, namun harus
secara eksplisit dan jelas menyebutkan tema apa yang akan dianut serta penjelasan mengenai operasionalisasi
pendekatannya. Sembilan tema analisis dalam pendekatan keruangan yang dikembangkan oleh disiplin geografi,
yaitu
a. Analisis pola (spatial pattern analysis)
Penekanan utamanya pada sebaran elemen-elemen pembentuk ruang  dengan menggunakan  kalimat
tanya 5W+1H (what, where,when,why,who, and how). Dalam konsep keruangan geografi terdapat
konsep esensial, yaitu:
- AGLOMERASI
Merupakan kecenderungan pengelompokan pada suatu kegiatan serupa, misalnya kegiatan
pertanian,industri,dan sebagainya.
- Jarak
Fenomena geografi dapat dijelaskan dengan jarak misalnya lokasi industri mencari jarak yang dekat
dengan pasar,dan lain-lain. Jarak dapat bersifat absolute maupun relative
- Letak
Letak sangat penting dalam menjelaskan fenomena geografi, sehingga ada istilah letak geografis, dan
sebagainya
- Keterjangkauan
Keterjangkauan sangat erat kaitannya dengan jarak, baik jarak relatif maupun absolute
Interaksi
Fenomena geografi dapat dijelaskan dengan interaksi, terutama pada geografi manusia
- Distribusi/deferensiasi
Terjadinya variasi keruangan di permukaan bumi mendorong terjadinya interaksi inter wilayah
- Keterpaduan
Pada dasarnya geografi merupakan sintesis dari berbagai fenomena di suatu daerah maupun keterpaduan
antar daerah

b. ANALISIS STRUKTUR KERUANGAN


Penekanannya pada analisis susunan elemen-elemen pembentuk ruang yang dapat dikemukakan dari
fenomena fisikal maupun non fisikal. Tugas utama analisis struktur keruangan yakni mengidentifikasi
susunan keruangan kemudian dikaitkan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan geografi (5W +1H)

c. ANALISIS PROSES KERUANGAN


Penekanannya pada proses keruangan yang biasanya divisualisasikan pada perubahan ruang.

d. ANALISIS INTERAKSI KERUANGAN


Pada analisis ini hubungan timbal balik antara ruang yang satu dengan yang lain memiliki variasi yang
sangat besar sehingga mengenali faktor pengontrol sangat penting.

e. ANALISIS ORGANISASI DALAM SISTEM KERUANGAN


Penekananya pada keterkaitan antara kenampakan satu dengan yang lain secara individual, tujuannya
mengetahui elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap elemen pembentuk ruang
f. ANALISIS ASOSIASI KERUANGAN
Bertujuan untuk mengungkapkan terjadinya asosiasi keruangan antara berbagai kenampakan pada suatu
ruang.

g. ANALISIS TENDENSI ATAU KECENDERUNGAN


Penekanannya pada upaya kecenderungan perubahan suatu gejala berdasarkan analisis yang berbasis
ruang dan waktu.

h. ANALISIS PERBANDINGAN
Tujuannya untuk mengetahui kelemahan atau kelebihan suatu ruang dibandingkan dengan ruang yang
lain

i. ANALISIS SINERGISME KERUANGAN


Bertujuan untuk menganalisis sinergi antara suatu wilayah dengan yang lain

PENDEKATAN EKOLOGIKAL/PELINGKUNGAN
Pendekatan ini mengacu pada kajian ecology. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara
organisme dengan lingkungannya. Pendekatan ini menekankan pada interelasi antara manusia dan lingkungannya.
Pendekatan ini mempunyai empat tema analisis utama,yaitu:
a. Tema analisis interaksi antara perilaku manusia-lingkungan
Analisis ini fokus pada perilaku manusia, baik perilaku sosial, ekonomi, kultural, dan perilaku politik yang
dilakukan seseorang atau komunitas tertentu.
b. Tema analisis aktivitas manusia-lingkungan
Analisis ini menekankan pada keterkaitan antara aktivitas manusia dengan lingkungan sehingga kegiatan
manusianya yang menjadi sentral.
c. Tema analisis keterkaitan antara kenampakan fisikan alami-elemen lingkungan
Contohnya sebuah danau menunjukkan peningkatan polusi air yang mengakibatkan biota danau mati, maka
dapat menganalisis keterkaitan antara faktor internal dan eksternal.
d. Tema analisis keterkaitan antara fisikal buatan-lingkungan
Terdapat permukiman mengalami genangan yang sebelumnya tidak pernah terjadi sehingga menganalisis
faktor internal dan eksternal yang memiliki keterkaitan.
Contohnya dalam mengkaji suatu daerah permukiman maka yang ditinjau adalah bentuk ekosistem hasil
interaksi persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya.

Demikian pula jika mengkaji daerah pertanian, perdagangan, industri, dan pariwisata.

Pendekatan kompleks wilayah

Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan pendekatan ekologis.

Misalnya, dalam mengkaji gempa bumi disuatu wilayah. Maka pertanyaan yang muncul adalah mengapa diwilayah tersebut
dapat terjadi gempa? Lalu, bagaimana persebaran gejala dan masalah tersebut di permukaan bumi, dan faktor apa yang
menjadi penyebabnya

 KONSEP DASAR GEOGRAFI

ada seminar dan lokakarya di IKIP Semarang tahun 1989 juga menyepakati 10 konsep dasar geografi, yaitu:

1. Konsep Lokasi

Dalam kajian geografi ada dua macam lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut menunjukkan
letak suatu tempat/wilayah dipermukaan bumi yang secara eksak dapat dipastikan dan tidak berubah,
ditunjukkan oleh letak lintang dan bujur (letak astronomis). Contoh: Indonesia terletak di 6°LU - 11°LS sampai
dengan 95°BT - 141°BT

Sedangkan letak relatif merupakan letak suatu tempat/wilayah dikaitkan dengan wilayah yang
lain.Contoh: Balikpapan berada di antara Penajam dan Samarinda.

1. Konsep jarak
Menurut suharyono dan Amien (1994) menjelaskan bahwa jarak sebagai konsep geografi mempunyai arti
penting bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Sedangkan menurut Suhardjo (1988) menjelaskan ada tiga dimensi
dalam ukuran jarak, yaitu (1) jarak fisik/geometrik yang diukur dengan satuan panjang seperti kilometer, mil, yard,
dll; 2) jarak waktu dengan satuan ukuran jam, menit, hari, dsb; (3) jarak ekonomi yang dihitung dengan
ongkos/biaya alam rupiah.

Konsep jarak di bagi menjadi dua yaitu, sebagai berikut:

-Jarak absolut/Mutlak adalah jarak yang di hitung dengan hitungan panjang

*Contoh:Jarak dari BPN Regency ke SMAN 4 sejauh 4,3 Km

-Jarak relatif adalah jarak yang di hitung dengan lamanya waktu

*Contoh:dari bpn regency ke sman 4 membutuhkan waktu 11 menit (tanpa hambatan)

1. Konsep keterjangkauan

Konsep keterjangkauan berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidanya sarana angkutan atau komunikasi
yang dapat dipakai. Keterjangkauan tidak saja ditentukan oleh kondisi alam, namun juga oleh perkembangan
teknologi.

*Contoh: dari Balikpapan untuk ke jakarta membutuhkan transportasi pesawat/kapal

1. Konsep pola

Pola menggambarkan bentuk persebaran fenomena yang ada pada ruang di permukaan bumi, baik yang bersifat
alamiah maupun hasil karya manusia, contohnya pola aliran sungai, pola persebaran penduduk, dll.

*Contoh: persebaran penduduk di daerah sungai akan mengikuti alur sungai

1. Konsep morfologi

Morfologi atau bentuk muka bumi memiliki peranan penting antara lain berpengaruh terhadap pola persebaran
penduduk, aktivitas penduduk dalam pengelolaan lahan, dll.

*Contoh: Balikpapan merupakan kota perbukitan

1. Konsep aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu fenomena tertentu pada suatu wilayah. Misalnya,
pengelompokan industri, pengelompokan permukiman. Contoh : orang-orang perkotaan lebih senang tinggal di
perumahan elit.

1. Konsep nilai kegunaan

Nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat fenomena atau sumber daya alam tertentu yang tidak selalu
memberikan manfaat yang sama bagi penduduknya.

Contoh: laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan sebagi sumber penghasilan

1. Konsep interaksi/interdependensi
Adanya interaksi bahkan interdependensi disebabkan tidak ada satu wilayah di permukaan bumi yang bisa
memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

Contoh :

a.  Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa membutuhkan pakaian sehingga saling membutuhkan.

b. Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam.

b. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan barang industri. Karena kedua wilayah saling
membutuhkan, maka terjadi interaksi.

9. Konsep deferensiasi areal

Konsep ini timbul karena setiap wilayah memiliki karakteristik yang membedakannya dengan wilayah yang lain berupa
fisik, sosial budaya, hasil interaksi antara unsur alam dan manusia dalam suatu wilayah.

Contoh :

0. Jenis tanaman yang dibudidayakan, antara dataran tinggi, akan berbeda dengan jenis tanaman di dataran
rendah.
1. Jenis mata pencaharian penduduk, misalnya penduduk yang tinggal di daerah pantai dominan bermata
pencahariannya nelayan, berbeda dengan penduduk yang tinggal di daerah rendah cenderung mata
pencahariannya petani.
2. Kota yogya terkenal dengan bakpia patuk sementara kota gunung kidul terkenal dengan makanan geplak.
Kota Yogya terkenal dengan gudeg sementara kota Solo terkenal dengan nasi liwet.
3. Di pantai penghasil garam sedangkan pertanian daratan tinggi penghasil sayuran.

10. Konsep keterkaitan keruangan

Dalam suatu ruang tertentu terdapat keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lain yang bersifat alami atau sosial
budaya.

 Contoh:  Daerah pantai penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena dekat laut.
EKONOMI
STRUKTUR PASAR DAN TEORI PRODUKSI
 PENGERTIAN
truktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis
produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam
industri dan peranan iklan. Sementara, dalam ekonomi, pasar seringkali diartikan sebagai tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli
Dalam konsep tradisional, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual (supply) dan pembeli (demand)
sehingga menimbulkan transaksi. Namun dalam konsep modern, pasar diartikan sebagai bertemunya kekuatan
penjual dan kekuatan pembeli sehingga menimbulkan transaksi, bertemunya penjual dan pembeli tidak langsung
secara fisik, tetapi menggunakan berbagai media komunikasi. Interaksi antara penjual dan pembeli inilah yang
nantinya akan membentuk harga yang kita sebut harga pasar. Rangkuman Materi Keseimbangan dan Struktur
Pasar
 Berikut ini adalah rangkuman tentang materi ekonomi Keseimbangan dan struktur pasar, seperti dikutip
laman Sumber Belajar Kemdikbud.
STRUKTUR PASAR DAPAT DIBEDAKAM MENJADI :
- Pasar Persaingan Sempurna, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana
jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyak/tidak terbatas.
- Pasar Monopoli, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu
penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli/ konsumen.
- Oligopoli, adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
- Pasar duopoli, adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
- Pasar Monopolistik, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat
sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar Monopolistik memiliki sifat
monopoli pada spesifikasi barangnya dan persaingan karena banyaknya penjual yang menjual produk
yang sejenis.
- Pasar Monopsoni, adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.

 Campur tangan pemerintah dalam pembentukan harga dilakukan dengan cara:


1. Secara langsung yang dilakukan dengan cara: Menetapkan tarif. Menetapkan harga minimum dan harga
maksimum. Operasi pasar.
2. Secara tidak langsung yang diwujudkan dalam bentuk: Kebijakan produksi. Kebijakan moneter.
Kebijakan subsidi.

 PASAR FAKTOR PRODUKSI :


Pasar faktor produksi tanah.
Pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pasar faktor produksi modal Pasar faktor kewirausahaan.

 TEORI SEWA TANAH DIKEMUKAKAN OLEH :


DavidRicardo, Kaum Physiokrat, dan Von Thunen

 JENIS UPAH
Upah Nominal adalah sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima pekerja.
Upah Riil adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan dengan
barang/jasa.

 TEORI UPAH TENAGA KERJA


Teori Upah Wajar dari David Ricardo.
Teori Upah Besi dari Ferdinand Lassalle.
Teori Dana Upah dari John Stuart Mill.
Teori Upah Etika

 CARA PEMBERIAN UPAH


Upah menurut waktu.
Upah menurut hasil atau upah satuan.
Upah borongan.
Cara pembayaran dengan sistem bonus. & sistem mitra usaha
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA
Perbedaan resiko.
Jangka waktu pinjaman.
Biaya administrasi peminjam.

 TEORI BUNGA MODAL


Teori Produktivitas oleh Jean Baptiste Say.
Teori Abstinence oleh Nassau William Senior dan Marshall.
Teori Agio oleh Von Bohm Bawerk.
Teori Liquidity Preference oleh J.M. Keynes.

 ALASAN ORANG LEBIH SUKA MENYIMPAN UANG TUNAI


Transaction Motive (alasan untuk belanja konsumsi sehari-hari).
Precautionary Motive (alasan untuk berjaga-jaga menghadapi sesuatu yang tidak terduga).
Speculative Motive (alasan untuk berspekulasi).

 PENGERTIAN WIRAUSAHA
Pengusaha adalah orang-orang yang menjalankan kegiatan usaha baik usaha jual beli, maupun usaha
produksi yang tujuan utamanya adalah mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya.
Wirausaha adalah orang-orang yang mampu mencari dan memanfaatkan peluang usaha serta
mendapatkan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan usaha, juga berani
menanggung segala resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usaha.

 TEORI LABA PENGUSAHA


Teori Klasik dari Adam Smith dan David Ricardo.
Teori Laba dari Jean Baptiste Say. Teori Nilai Lebih menurut Karl Marx.
Teori Dinamis menurut J.A. Schumpeter.

 JENIS JENIS PASAR


Pasar Uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.
Pasar Modal adalah tempat dipertemukannya aktivitas permintaan terhadap modal yang datang dari
pihak debitur dan aktivitas penawaran modal datang dari pihak kreditur.
Bursa Valuta Asing adalah tempat seseorang membeli atau menjual sejenis mata uang asing atau
menukar dengan mata uang rupiah

 Perdagangan fisik dan perdagangan berjangka


Perdagangan Fisik adalah transaksi jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, setelah penjual
dan pembeli mencapai suatu kesepakatan, maka penjual akan menyerahkan barang secara fisik kepada
pembeli.
Perdagangan Berjangka adalah suatu transaksi perdagangan yang telah disepakati pembeli dan penjual,
sementara penyerahan barang yang diperjual-belikan disepakati pada waktu yang telah ditentukan.
Teori produksi
 PENGERTIAN
teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tujuan produksi
yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain, teori produksi mengajarkan sebuah
mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh produsen.
Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari
segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan
biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang
optimal.
 TEORI PRODUKSI BERDASARKAN JENIS PRODUK
1. Produksi Ekstraksi
Jenis produksi ekstraksi merupakan kegiatan produksi yang menambah atau menciptakan nilai guna dengan
mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang tersebut nantinya akan disetor ke pabrik-pabrik untuk
diolah kembali. Contoh produksi ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, tembaga, batu bara, nikel, kobalt, besi,
dan minyak bumi.
2. Produksi Agraris
Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah atau menciptakan nilai pada
hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris meliputi produksi di bidang pertanian seperti beras. Namun,
secara luas bidang-bidang sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga termasuk ke
dalam produksi agraris.
3. Produksi Industri
Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah atau menciptakan nilai dengan
mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh dari kegiatan produksi industri
seperti pengolahan makanan kemasan, pakaian, bahan-bahan konstruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik,
dan sebagainya.
4. Perdagangan
Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat dikategorikan sebagai kegiatan produksi
karena perdagangan memindahkan tempat barang dari produsen ke konsumen. Pada umumnya, para pedagang
akan membeli barang dari produsen dengan harga yang lebih terjangkau dengan pembelian grosir. Kemudian
mereka menjualnya ke pembeli, baik konsumen maupun pedagang retail, dengan selisih harga agar mendapatkan
keuntungan.
5. Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada konsumen. Hasil output produksi
di bidang jasa tidak bisa dilihat wujudnya sebab tidak berupa barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan
manfaatnya. Contoh produk di bidang jasa adalah layanan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan
perbankan.

 TEORI PRODUKSI MENGENAI TAHAP PRODUKSI


1. Tahapan Primer
Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang ekstraksi dan agraris. Tahap
primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih sangat dasar, sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung
oleh konsumen, namun ada juga yang memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Kita ambil contoh produk minyak bumi pada produksi ekstraksi memerlukan pengolahan lebih lanjut oleh pabrik-
pabrik. Sementara untuk kegiatan produksi agraris, hasilnya bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen. Misalnya
buah-buahan yang dapat dibeli konsumen di toko-toko buah untuk langsung dimakan.
2. Tahapan Sekunder
Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah yang dihasilkan pada tahapan
primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada umumnya, yang termasuk dalam tahapan ini adalah bidang
industri. Barang mentah yang merupakan hasil produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap pakai.
Sebagai contoh, barang hasil produksi pada tahapan primer adalah getah karet. Komoditas tersebut merupakan
barang mentah yang perlu diolah lagi melalui tahapan sekunder sehingga getah karet bisa menjadi ban untuk
kendaraan bermotor, bola karet, alas sepatu, dan isolator listrik. Hasil produksi pada tahapan sekunder akan dijual
melalui toko, pasar, supermarket, dan lain-lain.
3. Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah memperlancar pembuatan
barang serta menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Produksi di bidang perdagangan dan jasa
merupakan bagian dari produksi tahapan tersier. Dengan adanya peran bidang perdagangan barang atau jasa yang
diproduksi dapat sampai ke konsumen.
Pelayanan jasa juga turut memberikan peran pada tahapan ini. Sebut saja peran jasa pengiriman paket yang
membantu sampainya barang dari penjual ke konsumen. Di jaman sekarang ini, peran jasa pengiriman sangat vital
karena turut menentukan jadi atau tidaknya sebuah transaksi. Contoh lain pelayanan jasa dalam tahapan ini adalah
peran perbankan atau fintech yang membantu proses pembayaran cashless. Tanpa adanya jasa pembayaran penjual
dan pembeli akan kesulitan melakukan transaksi jarak jauh.

 Teori Produksi tentang Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu atau sumber daya yang diperlukan dan memiliki kaitan dalam melakukan
proses produksi. Ada banyak sekali faktor-faktor produksi, namun secara garis besar faktor produksi dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Penjelasan lebih detail akan
kita bahas di bawah ini:
1. Faktor produksi asli
Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Benar, Grameds, hanya dua
hal tersebut. Mengapa sumber daya lama dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor produksi
asli?  Karena hanya dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat memproduksi barang.
Sumber daya alam yang dimaksud di sini meliputi udara, hewan, tumbuhan, panen hasil alam,
dan lain-lain. Dengan bahan-bahan tersebut manusia dapat mengolahnya menjadi bahan
mentah, setengah jadi, atau bahkan barang jadi. Sementara untuk tenaga kerja adalah manusia
yang mengolah sumber daya alam tersebut menjadi barang yang siap dikonsumsi.

2. Faktor produksi turunan


Faktor produksi turunan merupakan faktor produksi yang tidak berhubungan secara langsung
dan merupakan karya yang berasal dari pemikiran dan kemajuan budaya manusia. Di antara
yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal, kewirausahaan atau entrepreneur, dan
teknologi.
Produksi dalam skala besar memerlukan modal agar dapat mencapai output yang telah
ditargetkan. Yang termasuk modal adalah dana, mesin, gedung bangunan, dan peralatan
lainnya yang berperan dalam proses produksi. Sedangkan yang dimaksud
dengan entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk melakukan manajemen tim
hingga bisnis sehingga usaha yang dijalankan menghasilkan keuntungan. Pemanfaatn
teknologi yang tepat guna juga merupakan faktor penting dalam produksi sehingga kegiatan
produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

 Teori produksi tentang produktivitas


Teori produksi kali ini membahas bagaimana kemampuan sebuah perusahaan memproduksi barang dan/atau jasa
yang akan ditawarkan kepada konsumen. Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan jumlah barang dan/ atau
jasa yang diproduksi sehingga dapat melayani semakin banyak konsumen.
Secara umum, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya dengan menggunakan tiga cara, yakni metode
ekstensif, intensif, dan . Metode ekstensif adalah cara meningkatkan produktivitas dengan menambah faktor
produksi. Contoh metode ekstensif ini adalah menambah jumlah tenaga kerja, pabrik, lahan pertanian, dan lainnya.
Tentunya dengan penambahan faktor produksi tersebut biaya produksi juga bertambah.
Metode intensif digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menambah produktivitas faktor
produksi. Misalnya untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja diadakan pelatihan khusus, atau pembaharuan
teknologi di perusahaan.

 Teori produksi tentang biaya produksi


Proses produksi tentunya memerlukan biaya produksi. Teori produksi kali ini akan membahas apa saja yang
termasuk ke dalam biaya produksi. Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi menjadi tiga jenis, yakni biaya
produksi tetap, varibel, dan total. Secara rinci, akan dibahas sebagaimana penjelasan di bawah ini.
1. Biaya Produksi Tetap (Fixed Cost)
Biaya produksi tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan nominalnya tetap.
Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal biaya ini tetap. Contoh biaya produksi
tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi dan bangunan, pembelian alat, gaji pokok karyawan, dan
asuransi.
2. Biaya Produksi Variabel (Variable Cost)
Biaya produksi variabel merupakan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi
dan nominal berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Semakin besar volume produksi,
semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dan sebaliknya. Besarnya biaya ini
sangat bergantung pada aktivitas usaha.
Contoh dari pengeluaran yang termasuk dalam variable cost adalah bahan langsung, tenaga kerja
langsung, upah over time pekerja, komisi penjualan, dan maintenance alat produksi.
3. Biaya Produksi Total (Total Cost)
Biaya produksi total dihitung dari menambahkan biaya variable dan biaya tetap. Misalkan
produksi catering melibatkan bahan makanan, tenaga kerja, gas, listrik, air, transportasi, kemasan, dan
sebagainya. Maka biaya produksi total didapatkan dengan cara menambahkan seluruh komponen-
komponen biaya tersebut.
3. Biaya Produksi Rata-rata (Average Cost)Biaya produksi rata-rata didapatkan dengan cara
membagi biaya produksi total dengan jumlah produksi. Hal ini penting diketahui agar
perusahaan dapat memprediksi keuntungan yang didapatkan setiap menjual satu unit produk.

Manajemen dan badan usaha


 MANAJEMEN
Manajemen merupakan proses pengaturan sebuah organisasi apapun guna menciptakan kesejahteraan serta
suasana yang nyaman. Manajemen dan ketenagakerjaan sering dikaitkan sebab badan usaha yang tidak punya
manajemen yang baik tentu akan sulit menciptakan suasana nyaman dan kesejahteraan bagi tenaga kerjanya.
Manajemen sering diartikan sebagai sebuah seni dalam mengatur sebuah pengorganisasian, mulai dari menyusun
rencana, membangun organisasi, pergerakan, dan pengawasan organisasi itu sendiri. Manajemen juga bisa
diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang sistematis untuk memahami kerja sama antar manusia bermanfaat dan
menghasilkan sesuatu bagi masyarakat.
Berikut unsur-unsur dalam manajemen:
Manusia (human)
Uang (money)
Bahan (materials)
Mesin (machines)
Metode (methods)
Pasar (market)

 KETENAGAKERJAAN
Tenaga kerja dibagi menjadi 2 yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dibagi menjadi
2 yaitu pekerja dan pengangguran. Berikut Quipper Video Blog berikan penjabarannya agar lebih mudah
dimengerti.

 Penduduk: Semua orang yang berada atau berdomisili di wilayah geografis tertentu selama enam bulan atau lebih
atau kurang dari enam bulan tapi bertujuan untuk menetap.
 Tenaga kerja: Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang/jasa, baik untuk
kepentingan pribadi atau masyarakat. Usia kerja dibatasi dari usia 15 – 65 tahun.
 Bukan tenaga kerja: Setiap orang yang tidak mampu atau tidak mau bekerja. Mereka adalah orang-orang yang
berusia di bawah 15 tahun atau di atas 65 tahun.
 Angkatan kerja: Penduduk usia kerja (15 – 65 tahun) yang sedang aktif bekerja, punya pekerjaan tapi sementara
tidak bekerja, atau yang sedang mencari pekerjaan.
 Bukan angkatan kerja: Penduduk usia kerja (15 – 65 tahun) yang tidak bekerja, tidak punya pekerjaan, atau tidak
sedang mencari pekerjaan.
 Pekerja: Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan.
 Pengangguran: Penduduk dalam usia kerja yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan.

Ketenagakerjaan merupakan masalah yang kompleks dan terus-terusan diperbaiki oleh pemerintah di berbagai negara,

termasuk Indonesia. Di negara kita, undang-undang tentang ketenagakerjaan diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan bebas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

 BADAN USAHA
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis antara modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba dan memberikan layanan kepada banyak orang.
Banyak orang yang menganggap badan usaha sama dengan perusahaan. Padahal, badan usaha dan perusahaan
merupakan dua hal yang berbeda. Perusahaan merupakan kesatuan teknis dan tempat dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang.
Jadi, secara garis besar badan usaha merupakan sebuah lembaga sementara perusahaan merupakan tempat di mana
badan usaha tersebut mengelola barang-barang produksinya.
Ciri-ciri badan usaha adalah bersifat abstrak, berbentuk akta, mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan,
formal, dan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Sementara perusahaan bersifat konkret, menghasilkan satu atau
banyak produk, dan tidak melulu bersifat formal.
Badan usaha dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yakni:
A. Berdasarkan Lapangan Usaha
1. Ekstraktif – Mengambil langsung dari alam (pertambangan, perikanan, kehutanan).
2. Agraris – Mengolah hasil alam (pertanian, perkebunan, peternakan).
3. Industri – Mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (industri tekstil, plastik,
keramik, kimia, dsb).
4. Dagang – Membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk (minimarket).
5. Jasa – Memperoleh keuntungan melalui jual jasa (perhotelan, pendidikan, bank).

B. Berdasarkan Aspek Yuridis Ekonomis


1. Perusahaan perorangan – Dikelola oleh satu orang saja.
2. Firma (Fa) – Badan usaha yang didirikan dan diberi modal oleh dua orang atau lebih.
3. Persekutuan Komanditer/CV – Badan usaha yang keanggotaannya terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.
4. Perseoran Terbatas (PT) – Badan usaha yang modalnya terbagi dalam saham.
5. Koperasi – Pendiriannya diatur dalam Undang-Undang dan pengelolaannya berdasarkan prinsip kekeluargaan.
6. Yayasan – Organisasi yang didirikan berdasarkan akta notaris yang tujuannya untuk mencapai kesejahteraan
bukan mencari keuntungan.

C. Berdasarkan Kepemilikian Modal

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) – Badan usaha berbentuk Perusahaan Umum (Perum) atau Perseroan

Terbatas (PT) yang menghasilkan barang dan jasa, bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat tetapi tetap

mencari laba. Kepemilikan BUMN semuanya atau sebagian dimiliki oleh pemerintah.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Badan usaha yang menghasilkan barang dan jasa, bertujuan mencari

laba.

Konsep dasar ekonomi


 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikonomia”, yang terdiri dari kata “oikos” berarti rumah tangga
dan “nomos” berarti aturan. Jadi, oikonomia diartikan sebagai aturan atau manajemen dalam rumah tangga.
Pemikiran Yunani inilah yang nantinya dikembangkan para ahli untuk mendefinisikan ilmu ekonomi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu yang tertuju pada asas-asas
produksi, distribusi, konsumsi, serta berbagai hal yang menyangkut pemakaian barang atau kekayaan. Ilmu
ekonomi juga sering diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang segala kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Mempelajari ilmu ekonomi bisa memudahkan kamu mendapatkan barang yang diinginkan
dengan cara mengatur keuangan kamu secara mandiri.

 PENGERTIAN ILMU EKONOMI MENURUT PARA AHLI


Di bawah ini merupakan pengertian ilmu ekonomi menurut beberapa ahli, antara lain:

 Adam Smith mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu sistematis yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam usahanya mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.
 J. B. Say mengartikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan.
 Aristoteles berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cabang ilmu yang bisa digunakan melalui dua jalan,
yaitu adanya kemungkinan untuk dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang. Pendapat ini
berkaitan dengan nilai pemakaian dan nilai pertukaran dalam materi Ekonomi.
 Karl Marx berpendapat ilmu ekonomi merupakan kajian yang mempelajari mengenai cara manusia dalam
bertahan hidup pada suatu kelas sosial, yang berkaitan dengan pemanfaatan sarana produksi.
 Mohammad Hatta menyebutkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebuah proses untuk
mencapai kesejahteraan serta keadilan sosial dalam lingkungan masyarakat.

Dari pengertian ilmu ekonomi beberapa ahli di atas, kita bisa mengetahui bahwa konsep dasar ilmu ekonomi
sebenarnya berkaitan dengan empat aspek, yaitu kegiatan ekonomi, prinsip dan motif ekonomi, tindakan
ekonomi, serta metodologi ilmu ekonomi.
 PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Menurut Alfred W. Stonier, kajian ilmu ekonomi terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif,
terapan, dan teori ekonomi. Yuk, kita bahas satu per satu setiap jenisnya.
Ilmu Ekonomi Deskriptif
Sesuai namanya, ilmu ekonomi ini akan memberikan deskripsi terhadap data-data yang menggambarkan kenyataan
atau fenomena yang terjadi. Lewat ilmu ekonomi deskriptif, kamu bisa melakukan analisis untuk menggambarkan
kondisi sebenarnya dalam kegiatan perekonomian.
Untuk mendapatkan gambaran yang valid, data atau fakta yang diperoleh harus disusun secara sistematis. Contoh
dari ilmu ekonomi deskriptif yaitu gambaran mengenai krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.
Ilmu Ekonomi Terapan
Ilmu ekonomi terapan berkaitan dengan pemanfaatan ekonomi secara praktis oleh individu atau kelompok dalam
mengambil kebijakan, pedoman, atau standar dengan tujuan mengatasi masalah ekonomi tertentu. Contoh ilmu
ekonomi terapan yaitu kegiatan ekonomi yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan,
dan lain-lain.
Ilmu Ekonomi Teori
Ilmu ekonomi teori berupaya menjelaskan pengertian dan hubungan sebab-akibat, serta cara kerja sistem
perekonomian. Jenis ilmu ekonomi ini berlandaskan pada hasil observasi terhadap aksi dan reaksi kegiatan
ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pada perkembangannya, ilmu ekonomi teori terbagi menjadi dua jenis,
yaitu teori ekonomi makro dan mikro.
Teori ekonomi makro membahas kegiatan ekonomi secara menyeluruh. Analisisnya bersifat global dan berfokus
pada permasalahan sistem perekonomian secara keseluruhan. Contohnya, pengangguran, inflasi, suku bunga, dan
pertumbuhan stagnan.
Sementara itu, teori ekonomi mikro membahas perekonomian dalam ruang lingkup kecil atau khusus. Biasanya,
teori ekonomi mikro ini mempelajari perilaku individu, rumah tangga, perusahaan dalam membuat keputusan
untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Permasalahan ekonomi yang sering terjadi dalam teori mikro,
misalnya penetapan harga pasar, kenaikan harga bahan bakar, praktik monopolistik, dan panjangnya saluran
distribusi.

 PRINSIP, TINDAKAN, DAN MOTIF EKONOMI


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, konsep dasar ilmu ekonomi tidak terlepas dari prinsip, tindakan, dan
motif ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Penjelasan mengenai ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut:
Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan berusaha mencapai hasil sebesar-besarnya
dengan pengorbanan sekecil mungkin. Prinsip ekonomi juga menunjukkan suatu cara bertindak untuk mencapai
hasil tertentu dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin.
Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi diartikan sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan berlandaskan
prinsip ekonomi. Upaya ini juga dilakukan untuk dapat mengatasi rasa kurang makmur atau keinginan menjadi
makmur. Contoh tindakan ekonomi berlandaskan prinsip ekonomi yaitu ibu rumah tangga yang membeli beras di
pasar tradisional karena harganya lebih murah dibandingkan di supermarket.
Biasanya, seseorang yang melakukan tindakan dengan prinsip ekonomi akan mengutamakan kebutuhan yang
bersifat penting dan mendesak. Kegiatan ekonomi yang mereka lakukan selalu dengan pertimbangan yang matang,
serta memikirkan keuntungan dan kerugian secara rinci.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi merupakan hal-hal yang menjadi penyebab masyarakat melakukan tindakan ekonomi. Contoh
motif-motif ekonomi yang ada dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

 Keinginan menjadi makmur.


 Memperoleh penghargaan.
 Motif sosial ingin menolong sesama.
 Menaikkan status sosial.
 Motif untuk bertahan hidup dan diterima di lingkungan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai