OBSTRUKTIF
KRONIS (PPOK)
Kelompok 2 :
1. DEWI ANGGITA
2. DELLA ANGGRIANI
3. EKA NUGRAHA
4. INDAYANI
5. TIOUDUR
PREVALENSI PPOK
01 02 POLUSI UDARA
MEROKOK RUANGAN
03 04
POLUSI UDARA DEBU KERJA
TERBUKA
KLASIFIKASI PPOK
Derajat I: PPOK Ringan
Klinis : Gejala batuk kronik dan produksi sputum adatapi tidak sering.
Spirometri : -VEP1/KVP < 70% -VEP1≥80% prediksi
• Berhenti Merokok
• Terapi farmakologis dapat mengurangi gejala, mengurangi frekuensi dan
beratnya eksaserbasi dan memperbaiki status kesehatan dan toleransi
aktivitas.
• Regimen terapi farmakologis sesuai dengan pasien spesifik, tergantung
beratnya gejala, risiko eksaserbasi, availabilitas obat dan respon pasien.
• Vaksinasi Influenza dan Pneumococcal
• Semua pasien dengan napas pendek ketika berjalan harus diberikan
rehabilitasi yang akan memperbaiki gejala, kualitas hidup, kualitas fisik dan
emosional pasien dalam kehidupannya sehari-hari.
TERAPI FARMAKOLOGI
1. Bronkodilator, Ada dua cara yaitu : a. short-acting dan long-
acting, b. Antikolinergik
2. Methylxanthine
3. Kortikosteroid
4. Phosphodiesterase-4 inhibitor
5. Vaksin
6. Alpha-1 Augmentation therapy
7. Antibiotik
8. Mukolitik (mukokinetik, mukoregulator) dan antioksidan
KASUS PPOK PADA PENGENDARA OJEK
ONLINE
Belakang belakang. Pengendara ojek online berisiko terhadap gangguan fungsi pernapasan
akibat polutan pajanan, khususnya PM2,5, di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
kejadian PPOK pada pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok serta hubungannya
dengan perilaku kerja, status gizi, dan derajat berat merokok. Metode. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 100
pengendara ojek online. Desain studi dalam penelitian ini yaitu cross-sectional . Data dianalisis
secara bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil.Hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya derajat berat yang merokok yang berhubungan
signifikan dengan kejadian PPOK. Sementara itu, penggunaan APD, lama kerja, dan status gizi
tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian PPOK. Hasil analisis multivariat
menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor dominan terhadap kejadian PPOK pada
pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok. Simpulan. Untuk mencegah terjadinya
PPOK pada pengendara ojek online, upaya harus memperhatikan pencegahan dan pengehentian
pajanan terhadap rokok dan polutan lainnya, serta menjaga status gizi.
THANKS!