Anda di halaman 1dari 47

JITUPASNA

DALAM KERANGKA
MANAJEMEN RR
PASCABENCANA
BIODATA PENGAJAR
Dr. Marlina Adisty, M.Si
Lahir di Jakarta, 30 Maret 1981
Widyaiswara pada Pusdiklat PB, BNPB sejak 2018. status
menikah dengan Dr. Marsudi dan saat ini dikarunia 3
orang anak. Berlatar belakang pendidikan S1 (2003) dari
Universitas Padjadjaran, S2 (2009) dari Universitas
Indonesia dan S3 (2017) dari Universitas Indonesia.

Spesialisasi:

Manajemen Bencana, Manajemen Risiko,


Pengkajian Kebutuhan Pascabencana, Pengelolaan
Dana Darurat Bencana, Latsar CPNS, Etika Publik,
Manajemen ASN, Sustainable Development,
marlinaadisty2019@gmail.com 081283810059 Community organization/Community Development

@ Marlina Adisty
Timeline Pekerjaan
PB B
RNA
S BNP
KO si B
BA struk a BNP
o n
an s i Rek ial pad ad a
e mul i h n e k s
la S ilitas So ihan da ti
n
RA p gan
P iha p a W A
D eputi Pemul mi Ke Fas Pemul , Depu I D
n
YAIS nggula ana
o
f p ada ktorat l Ekon at si k
ktor atan Fi ilitasi d si
an W en a
P Ben
c
Sta , Dire Sosia ir e A T
D ingk hab stru
k D IKL
Pen ang Re Rekon PUS
Bid

2005 2007 2011 2012 2013 2018

I B B
T N EG RAS BNP BNP
S SE RN
CPNiat BAKO pada i litas
i
a b ilitas
i
ar n eha
b h ksi
Se kret mpatka ganan si R sial pa n
da Re
eksi konstru at
DPK BP dite Penan gsi e k la S e
P uti engun ala
S s So n da Kepa dan R usak Ber n
Dep Kep Fasilita muliha eputi R a
P e D a han Pemulih k,
to r at P Fisik, si dan m
Peru ektorat atan Fisi i
k n a
Dire ingkata habilit struksi Di r in g k ilitas
Pe ang R Rekon
n e pada an Pen Rehab uksi
d ng tr
Bid u ti Bida Rekons
De p dan
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA

Dokumen Rencana Pengkajian


Rekonstruksi Pencegahan
Rehabilitasi dan Kebutuhan
Rekonstruksi Pascabencana 9 1 Rencana
Pascabencana Rehabilitasi
8 2 Mitigasi Kontijensi

Sektor Permukiman Pemulihan


7 3 Kesiapsiagaan

Sektor Infrastruktur
Bantuan 6 4 Peringatan Dini
Sektor Sosial
Darurat
5
Tanggap
Darurat
Sektor Ekonomi
Produktif

Lintas Sektor
Dokumen Rencana Operasi
Manajemen Penyelenggaraan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
HITUNG
CEPAT INPUT PROSES Output
JITUPASNA (Hasil)

Akibat:
 Kerusakan
Dampak:
• ekonomi dan Rencana Usulan
 Kerugian fiskal RR* Pemda
 Gangguan • sosial- budaya,
Outcome
Akses politik
 Gangguan • pembangunan (Manfaat)
Fungsi manusia
 Peningkatan • kualitas Verifikasi
Risiko lingkungan

Alokasi Impact Pembangunan


Sektor
1. Permukiman
Kebutuhan:
 Pembangunan
sumberdaya &
dana
(Pencapaian Tujuan ) Berkelanjutan

2. Infrastruktur  Penggantian
3. Ekonomi  Penyediaan
Indeks
4. Sosial Bantuan Pemulihan Pasca
 Pemulihan Pelaksanan bencana (Ina-
5. Lintas Sektor
Fungsi & Monev PDRI)
 Pengurangan Pelaporan
Risiko
“Build Back Better Safer
and Sustainable”
* Sumber Pendanaan: APBD, APBN (K/L, Hibah RR, Dana Desa, DAK), Dunia Usaha, dll
PERATURAN DAN KEBIJAKAN

JITUPASNA
PP NO. 21 TAHUN 2008
Pasal 56, ayat (2) & (3):

1 Pemerintah daerah menetapkan prioritas dari kegiatan rehabilitasi yang didasarkan pada analisis
kerusakan dan kerugian akibat bencana. Pasal 57, ayat (2): Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah menyusun rencana rehabilitasi yang didasarkan pada analisis kerusakan dan kerugian akibat
bencana.

PERATURAN BNPB NO.6 TAHUN 2017


Pasal 4 : Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
2 meliputi:

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PASCABENCANA

PERATURAN BNPB NO. 5 TAHUN 2017


Pasal 8 : Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana dalam rangka membangun kembali lebih

3 baik dan lebih aman harus memperhatikan:

HASIL JITUPASNA
PENGERTIAN JITUPASNA
suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengkajian dan
penilaian akibat bencana,
analisis dampak bencana,
perkiraan kebutuhan
pascabencana, dan
rekomendasi awal terhadap
strategi pemulihan yang
menjadi dasar penyusunan
Rencana Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana
EVOLUSI METODOLOGI
- JITUPASNA -

Metode DaLA diperkuat


oleh UNDP melalui Pendekatan JITUPASNA
Diadaptasikan untuk pendekatan analisis sosial menggabungkan
Metodologi pertama penggunaan global oleh dan ekonomi serta konten, efek, dampak
dikembangkan pada 1970 oleh WORLD BANK dan dikenal dampak terhadap dan strategi pemulihan
ECLAC dengan nama DaLA manusia, yang dikenal daerah /wilayah
(Damage and Losses) dengan nama HRNA pascabencana.
(Human Recovery Needs
Asessment)

Jitupasna
Pengkajian kebutuhan pascabencana adalah suatu rangkaian kegiatan
dari pengkajian dan penilaian AKIBAT, analisis DAMPAK dan perkiraan
KEBUTUHAN, yang menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
(Perka BNPB No.15 Tahun 2011)
Sektor:
- Permukiman
- Infrastruktur
- Ekonomi
Akibat 1. Kerusakan
- Sosial 2. Kerugian
Bencana
- Lintas sektor

Dampak 1. Ekonomi &


Bencana Fiskal
1. Focus kajian kepada aset fisik
Konsep 2. Kebutuhan adalah transformasi
Perkiraan
JITUPASNA langsung dari perhitungan nilai 1. Pembangunan
(uang) kerusakan & kerugian Kebutuhan 2. Penggantian

Akibat 1. Gangguan Akses


Bencana 2. Gangguan Fungsi
3. Peningkatan Risiko

Dampak 1. Sosial Budaya & Politik


Bencana 2. Pembangunan Manusia
1. Focus kajian manusia (individu,
komunitas, pemerintah) 3. Lingkungan
2. Kebutuhan adalah analisa dari
akibat dan dampak, dan kemudian
dihitung dalam satuan keuangan, 1. Penyedian Akses
Perkiraan
dengan formula tersendiri 2. Pemulihan Fungsi
Kebutuhan 3. Pengurangan Resiko
ALUR JITUPASNA

PENGKAJIAN & PENILAIAN ANALISIS DAMPAK


AKIBAT BENCANA BENCANA
BENCANA
 Kerusakan · Perekonomian
 Kerugian · Kehidupan Manusia & Sosial
 Kehilangan Akses
 · Lingkungan Hidup
Gangguan Fungsi
 Peningkatan Risiko

PERKIRAAN
KEBUTUHAN PEMULIHAN

· Perbaikan/pembangunan
PENYUSUNAN · Penggantian
RENCANA RR · Penyediaan bantuan akses
· Penyedian bantuan proses
· Pengurangan resiko
RUANG LINGKUP JITUPASNA
SEKTOR SUB SEKTOR
PERMUKIMAN  PERUMAHAN, PRASARANA LINGKUNGAN, PRASARANA SOSIAL

INFRASTRUKTUR  TRANSPORTASI DARAT, LAUT, UDARA, KERETA API, ENERGI, POS


DAN TELEKOMUNIKASI, SUMBERDAYA AIR, AIR BERSIH DAN
SANITASI
SOSIAL  KESEHATAN, PENDIDIKAN, AGAMA
 BUDAYA DAN BANGUNAN BERSEJARAH
 LEMBAGA SOSIAL
EKONOMI  PERTANIAN, PERIKANAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN
 INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
 PERDAGANGAN (PASAR), PARIWISATA
LINTAS SEKTOR  PEMERINTAHAN
 KETERTIBAN DAN KEAMANAN
 KEUANGAN/PERBANKAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN PRB
PENGKAJIAN & PENILAIAN
AKIBAT BENCANA
PENGKAJIAN & PENILAIAN ANALISIS DAMPAK
AKIBAT BENCANA BENCANA
BENCANA
 Kerusakan · Perekonomian
 Kerugian · Kehidupan Manusia & Sosial
 Kehilangan Akses
 · Lingkungan Hidup
Gangguan Fungsi
 Peningkatan Risiko

PERKIRAAN
KEBUTUHAN PEMULIHAN

· Perbaikan/pembangunan
PENYUSUNAN · Penggantian
RENCANA RR · Penyediaan bantuan akses
· Penyedian bantuan proses
· Pengurangan resiko
KOMPONEN : KERUSAKAN

Perubahan bentuk pada aset fisik dan infrastruktur milik pemerintah masyarakat dan badan
usaha sehingga terganggu fungsinya secara parsial atau total sebagai akibat langsung
dari suatu bencana.

Misalnya kerusakan rumah,


sekolah, pusat kesehatan, pabrik,
tempat usaha, tempat ibadah dan lain-lain dalam kategori tingkat
kerusakan ringan, sedang dan berat.
KOMPONEN KERUGIAN:
Meningkatnya biaya kesempatan atau
hilangnya kesempatan untuk memperoleh
keuntungan ekonomi karena kerusakan
aset milik pemerintah, masyarakat dan
badan usaha sebagai akibat tidak langsung
dari suatu bencana.

Misalnya potensi pendapatan yang berkurang,


pengeluaran yang bertambah selama periode
waktu hingga aset dipulihkan.
KOMPONEN GANGGUAN AKSES : Hilang
atau terganggunya akses individu, keluarga
dan masyarakat terhadap pemenuhan
kebutuhan dasarnya akibat suatu bencana.

Misalnya rumah yang rusak atau hancur


karena bencana mengakibatkan orang
kehilangan akses terhadap naungan sebagai
kebutuhan dasar. Kerusakan sarana produksi
pertanian membuat hilangnya akses keluarga
petani terhadap hak atas pekerjaan
KOMPONEN GANGGUAN
FUNGSI : Hilang atau
terganggunya fungsi
kemasyarakatan dan
pemerintahan akibat suatu
bencana.

Misalnya rusaknya suatu


gedung pemerintahan
mengakibatkan
terganggu/terhentinya fungsi-
fungsi pelayanan-pelayanan
dasar. Demikian juga bila
terganggu proses-proses
kemasyarakatan dasar, seperti
proses musyawarah dan
proses-proses sosial dan
budaya.
KOMPONEN
MENINGKATNYA RISIKO :
Meningkatnya kerentanan dan
atau menurunnya kapasitas
individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan
badan usaha sebagai akibat
dari suatu bencana.

Misalnya, setelah bencana,


meningkatnya risiko terkena
bencana susulan seperti
epidemi penyakit
INTEGRASI KOMPONEN JITU PASNA dalam RENAKSI
(Matriks Kajian Akibat Bencana)
Pengkajian Akibat Bencana
SEKTOR RENAKSI Kerusakan Kerugian Gangguan Akses Gangguan Fungsi Peningkatan Risiko

Pemukiman (Perumahan Kerusakan rumah dan Biaya tambahan karena Gangguan kehidupan yang Meningkatnya ancaman Risiko terkena bencana
Dan Prasarana pemukiman tidak tinggal dirumah layak kekerasan bagi perempuan susulan
Lingkungan) dan anak

Rusaknya Biaya tambahan Gangguan akses layanan Gangguan fungsi Risiko karena
Infrastruktur infrastruktur publik dasar pemerintahan dan komunitas infrastruktur tidak
dan komunal aman

Rusaknya aset Biaya dan kerugian Gangguan akses terhadap Gangguan Sumber Daya Kerentanan aset
Ekonomi Produktif ekonomi oportunitas pekerjaan Cadangan ekonomi meningkat

Rusaknya fasilitas Biaya penyediaan Gangguan akses layanan Gangguan penyelenggaraan Risiko akibat tempat
Sosial dan Kemanusiaan publik layanan Sosial (harga, jarak, budaya) Layanan yang tidak aman

Rusaknya fasilitas Biaya tambahan Hilangnya perlindungan Terganggunya kegiatan Sosial Risiko menjadi korban
Lintas Sektor kelompok rentan penyediaan layanan kelompok rentan kekerasan
CONTOH : ANALISIS DATA
Pengkajian AKIBAT BENCANA
KERUSAKAN DAN KERUGIAN

Akibat Sesaat Akibat Jangka Menengah


KERUSAKAN KERUGIAN

Kerusakan Kerugian
 Kehancuran sebagian dan  Perubahan dalam aliran ekonomi

seluruh aset fisik  Terjadi setelah bencana dan

 Terjadi pada waktu bencana berlangsung selama periode yang


 Diukur dalam unit fisik dan relatif panjang

dinilai menurut biaya  Dinilai berdasarkan harga saat

penggantian itu.
Klasifikasi
• Rusak Berat (Hancur): Nyata-nyata tidak dapat lagi digunakan, dan memerlukan
rekonstruksi menyeluruh

• Sedang: secara struktural masih kuat dan dapat diperbaiki atau digunakan
kembali dengan investment tertentu

• Ringan: secara struktural masih utuh dan dapat berfungsi kembali dengan tanpa
memerlukan investasi atau hanya sedikit
KRITERIA KERUSAKAN BANGUNAN
Kategori
No Kriteria Kerusakan Uraian
Kerusakan
• Bangunan roboh total
• Sebagian besar struktur utama bangunan
rusak
Bangunan roboh atau
• Sebagaian besar dinding dan lantai bangunan
sebagian besar
I Berat patah/retak
komponen struktur
• Secara fisik kondisi kerusakan >70%
rusak
• Komponen penunjang lainnya rusak total
• Membahayakan/beresiko difungsikan
• Perbaikan dengan rekonstruksi
• Bangunan masih berdiri
Bangunan masih • Sebagian kecil struktur utama bangunan rusak
berdiri, sebagian kecil • Sebagian besar komponen penunjang lainnya
II Sedang komponen struktur rusak
rusak, dan komponen • Relatif masih berfungsi
penunjangnya rusak • Secara fisik kerusakan 30% - 70%
• Perbaikan dengan rehabilitasi
• Bangunan masih berdiri
Bangunan masih • Sebagian kecil struktur bangunan rusak ringan
berdiri, sebagian • Retak-retak pada dinding plesteran
III Ringan komponen struktur • Sebagian kecil komponen penunjang lainnya
retak (struktur masih rusak
bisa difungsikan) • Masih bisa difungsikan
• Secara fisik kerusakan <30 %
CONTOH
PENILAIAN KERUSAKAN BANGUNAN

Tingkat Kerusakan:

 RB (berat) = luas (m2) x harga (m2) x (100% sd 71%)

 RS (sedang) = luas (m2) x harga (m2) x (70% sd 31%)

 RR (ringan) = luas (m2) x harga (m2) x (30% sd 1%)


RUSAK BERAT

RUSAK RINGAN

RUSAK SEDANG
JENIS - JENIS KERUSAKAN DAN KERUGIAN

KERUSAKAN KERUGIAN

• Rumah dan barang-barang • Kehilangan produksi di


rumah tangga sektor pertanian, perikanan,
• RS, Sekolah, beserta peternakan, industri,
peralatannya perdagangan dan
• Tanah pertanian dan sistem pariwisata
irigasi • Kenaikan biaya operasional
• Jalan dan Jembatan dan turunnya pendapatan di
• Pelabuhan dan Bandara bidang listrik, air bersih
dan transportasi
• Sistem pasokan air
• Sistem pasokan listrik
Contoh HITUNGAN
Kerusakan- ongkos biaya Kerugian – nilai dari
perbaikan atau penggantian

• Taxi • Kehilangan pendapatan

• Bangunan, rumah dan isinya • Kehilangan pendapatan dari


penyewaan, ongkos
penyewaan
• Terminal angkot dan • Hilangnya pemasukan
perlengkapannya • Ongkos pembersihan dan
perbaikan

• • Ongkos jalan alternatif


Jalan dan jembatan
• Ongkos jembatan
sementara
• Rumahsakit, instalasi, • Kehilangan pendapatan
peralatan, obat-obatan • Ongkos penyewaan pengganti
• Ongkos pemusnahan
PENILAIAN KERUSAKAN

KERUSAKAN = JUMLAH UNIT FISIK RUSAK X


HARGA SATUAN X TINGKAT KERUSAKAN (%)

PENILAIAN KERUGIAN
(DIDASARKAN PADA ASUMSI-ASUMSI)

KERUGIAN = (WAKTU X BIAYA TAMBAHAN) +


(WAKTU X POTENSI KEHILANGAN PENDAPATAN)
ANALISIS DAMPAK BENCANA
ALUR JITUPASNA

PENGKAJIAN & PENILAIAN ANALISIS DAMPAK


AKIBAT BENCANA BENCANA
BENCANA
 Kerusakan · Perekonomian
 Kerugian · Kehidupan Manusia & Sosial
 Kehilangan Akses
 · Lingkungan Hidup
Gangguan Fungsi
 Peningkatan Risiko

PERKIRAAN
KEBUTUHAN PEMULIHAN

· Perbaikan/pembangunan
PENYUSUNAN · Penggantian
RENCANA RR · Penyediaan bantuan akses
· Penyedian bantuan proses
· Pengurangan resiko
KOMPONEN EKONOMI
DAN FISKAL
• Dampak ekonomi adalah
penurunan kapasitas ekonomi
masyarakat di tingkat
kabupaten/kota setelah terjadi
bencana yang berimplikasi
terhadap produksi domestik
regional bruto.
• Dampak fiskal adalah penurunan
terhadap kapasitas keuangan
pemerintah pusat dan
pemerintah daerah sebagai
dampak bencana dalam jangka
pendek hingga menengah.
KOMPONEN
KEHIDUPAN MANUSIA DAN SOSIAL

Sosial Budaya Pembangunan


dan Politik Manusia
Sosial Budaya dan Politik :

Dampak sosial budaya adalah perubahan sistem nilai, etika dan norma dalam masyarakat
setelah bencana. Dampak sosial adalah perubahan struktur sosial dalam jangka menengah dan
panjang. Dampak politik adalah perubahan struktur kuasa dan perilaku politik dalam jangka
menengah dan panjang setelah terjadi bencana.
Pembangunan Manusia:
Dampak pembangunan manusia adalah
dampak bencana terhadap kualitas
kehidupan manusia dalam jangka menengah
dan jangka panjang yang diukur melalui
Indeks Pembangunan Manusia, Indeks
Ketimpangan Gender dan Indeks
Kemiskinan Multidimensional.
KOMPONEN KUALITAS LINGKUNGA
Dampak terhadap lingkungan adalah penurunan kualitas lingkungan yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan membutuhkan pemulihan
dalam jangka menengah dan jangka panjang.
PERKIRAAN KEBUTUHAN PEMULIHAN
KOMPONEN

Pembangunan
Kebutuhan pembangunan bertujuan untuk
memulihkan aset milik pemerintah, masyarakat,
Penggantian
keluarga dan badan usaha setelah terjadi bencana. Kebutuhan penggantian bertujuan untuk mengurangi
kerugian ekonomi yang dialami oleh pemerintah, masyarakat,
keluarga dan badan usaha sebagai akibat dari bencana.
KOMPONEN

Penyediaan Pemulihan
bantuan fungsi
Pengurangan rIsiko
Kebutuhan penyediaan bantuan
yang bertujuan untuk membantu
memulihkan akses individu,
keluarga dan masyarakat
terhadap hak-hak dasar seperti
pendidikan, kesehatan, pangan,
jaminan sosial, perumahan,
 budaya, pekerjaan, kependudukan
dan lain-lain.

Kebutuhan pemulihan fungsi


merupakan kebutuhan yang
 bertujuan untuk menjalankan
kembali fungsi pemerintahan
dan kemasyarakatan.

Kebutuhan pengurangan rIsiko


 meliputi kebutuhan mencegah dan
melemahkan ancaman, kebutuhan
mengurangi kerentanan terhadap
bencana dan kebutuhan
meningkatkan kapasitas
masyarakat dan pemerintah
dalam menghadapi bencana di
masa datang.
INTEGRASI KOMPONEN JITUPASNA dalam RENAKSI
(Matriks Kajian Kebutuhan Pemulihan)
SEKTOR Pengkajian Kebutuhan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
RENAKSI Pembangunan Penggantian Penyediaan Bantuan Pemulihan Fungsi Pengurangan Risiko

Pemukiman Pembangunan Penyediaan lokasi Pelatihan ketrampilan Fasilitasi Asistensi teknik


(Perumahan Dan rumah tinggal relokasi permukiman pembangunan rumah pengelolaan air pembangunan rumah
Prasarana (sederhana) (kelompok) bersih dan sanitasi
Lingkungan
Infrastruktur Pembangunan Perkerasan jalan Kegiatan padat karya Peningkatan jalan Rencana perlindungan
jalan baru infrastruktur dari
bencana susulan
Ekonomi Produktif Stimulus Stimulan usaha industri Stimulan usaha industry Pelatihan Konseling usaha
pembangunan mikro, kecil, menengah mikro, kecil (modal) ketrampilan (pengelolaan dan
pasar (peralatan dan bahan) perikanan/ pengembangan usaha)
peternakan
Sosial dan Pembangunan Penyediaan sarana dan Bantuan biaya sekolah Penyediaan guru Penyusunan dan
Kemanusiaan
Pasca Bencana) sekolah/ruang prasarana sekolah pengganti sosialisasi rencana
(misalnya kelas kontingensi bidang
(Contoh Kajian Kebutuhan
pendidikan) pendidikan
Lintas Sektor Pembangunan
JITU PB dalam RENAKSI Penyediaan sarana dan Revitalisasi sistem dan Optimalisasi Penguatan dan
(misalnya kantor pemerintah prasarana operasional
INTEGRASI KOMPONEN data kependudukan layanan penyelenggaraan PB
pemerintahan) (meubel dll) (pendataan ulang) kependudukan di daerah
kecamatan
43
TAHAPAN PELAKSANAAN JITUPASNA :
1. Persiapan
PELAPORAN

2. Pengumpulan Data REKOMENDASI


AWAL
3. Analisis Data ANALISIS DATA

4. Rekomendasi Awal
PENGUMPULAN
5. Pelaporan DATA

PERSIAPAN
Surat Edaran Deputi RR
No. 12/BNPB/D-IV/RR.01/02/2020
Tentang Pembentukan Tim
Teknis Jitupasna dan R3P
di Prov/Kab/Kota
LIHAT CONTOH KAK SK TIM JITUPASNA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai