A DENGAN
ANSIETAS DI DESA BANDUNGROJO KECAMATAN NGAWEN
KABUPATEN BLORA
Disusun Oleh :
40901900054
2022
1
i
Disusun Oleh :
40901900054
2022
ii
iii
iv
v
MOTTO
Never Give Up, Akan Ada Jalan Terang Setelah Jalan Petang Nan Panjang
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Oleh karena-Nya penulis dapat
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan
Keperawatan Pada Klien An. A Dengan Ansietas Di Desa Bandungrojo Rt 01/ Rw 02
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
Terkait denga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis memperoleh saran
serta bimbingan yang bermanfaat dari banyak pihak yang terkait, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengaturkan terimakasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Gunarto, SH., M.Hum Rektor Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
2. Iwan Ardian, SKM,.M.Kep Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Islam Sultan Agung Semarang
3. Ns. Muh Abdurrouf, M.Kep Selaku Kaprodi D3 Keperawatan Universitas
Sultan Agung Semarang
4. Ns. Bettie Febriana, M.Kep Selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah saya
yang sabar dan selalu meluangkan waktu serta tenaganya untuk
membimbing saya, tidak lupa pula memberi nasehat dan ilmu yang
bermanfaat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
5. Segenap Dosen Pengajar dan Staff Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Islam Sultan Agung Semarang yang sudah memberikan ilmu pengetahuan
selama saya menjad mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan
vii
6. Kepada orang tua dan adik perempuan penulis, Bapak Karyono dan Ibu
Binati serta adik penulis Qori’ Atul Latifah. Yang telah memberikan doa
restu, nasehat, kasih sayang, kesabaran yang luar biasa dan selalu
menyemangati saya dalam segala hal yang positif, dalam setiap langkah
hidup penulis yang merupakan anugrah terbesar dalam hidup. Penulis
berharap dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan.
7. Kepada teman teman satu angkatan dan teman teman DIII Keperawatan
angkatan 2019 yang telah berjuang bersama selama kurang lebih 3 tahun
bersama untuk menggapai masa depan yang indah bersama
8. Kepada partner penulis saudara Ponco Nur Hergianto yang selalu
memberikan dukungan serta motivator saya untuk bersama-sama
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Penulis.
viii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
70% dengan katagori cemas sedang. Sedangkan setelah diberikan tarik nafas
dalam tingkat kecemasan menjadi 70% dalam kategori cemas ringan.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakan penelian ini yaitu guna memperoleh informasi
terkait asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas Di Desa
Bandungrojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji pasien dengan ansietas Di Desa Bandungrojo Kecamatan
Ngawen Kabupaten Blora
b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien ansietas Di Desa
Bandungrojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien ansietas Di Desa
Bandungrojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
d. Melakukan implementasi pada pasien ansietas Di Desa Bandungrojo
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
e. Melakukan evaluasi pada pasien ansietas Di Desa Bandungrojo Rt
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
C. Manfaat Penulisan
Karya tulis ilmiah yang disusun oleh penulis diharapkan bermanfaat bagi
pihak – pihak yang terkait antara lain :
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Ansietas
1. Definisi Ansietas
5
6
Adaptif Maldaptif
3. Etiologi Ansietas
Menurut Stuart dan Laraia 2013 dalam Yusuf, A.H & , R & Nihayati
(2015) mengatakan bahwa terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan
tentang ansietas, diantaranya sebagai berikut :
a. Faktor predisposisi
1) Faktor biologis
Ansietas biasanya disertai dengan gangguan fisik yang dapat
menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor. Otak
manusia mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine yang
membantu unuk mengatur kecemasan atau ansietas. Penghambat
GABA juga beerperan dalam mekanisme biologis yang
berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan
endorfin.
Menurut Durand (2007) dalam Aris (2019) daerah otak yang
berhubungan dengan kecemasan adalah sistem limbik yang
bertindak sebagai mediator antara batang otak dan korteks. Batang
otak merasakan perubahan dalam fungsi jasmani yang
menyalurkan sinyal bahasa potensial ke proses kortikal yang lebih
tinggi melalui sistem limbik.
2) Faktor psikologis
a) Pandangan psikoanalitik
8
5. Manifestasi Klinis
d) Diaforesis
e) Tremor
f) Muka tampak pucat
g) Suara bergetar
h) Kontak mata buruk
i) Sering berkemih
j) Berorientasi pada masa lalu
Hal ini juga dipaparkan oleh Stuart (2016) bahwa ansietas mempunyai
beberapa respon, antara lain :
a. Respon fisiologis
1) Kardiofaskuler
a) Palpitasi
b) Jantung berdebar debar
c) Penigkatan tekanan darah
d) Pingsan
e) Aktual pingsan
f) Penurunan tekanan darah
g) Penurunan denyut nadi
2) Respirasi
a) Nafas cepat
b) Sesak nafas
c) Tekanan pada dada
d) Pernafasan dangkal
e) Tengorokan tersumbat
f) Sensasi tesedak
g) Terengah engah
3) Gastrointestinal
12
6. Penatalaksanaan Medis
a. Penatalaksanaan medis
Terapi farmakologis yang dapat dignakan dalam mengatasi
ansietas atau kecemasan yaitu benzodiazepin yang biasanya disebut
dengan diazepam. Dalam diazepam terdapat 3 kemasan dengan
ukuran yang berbeda yaitu kemasan 2 mg, 5 mg berupa tablet dan
berupa injeksi 1 mg. Dosis anti-ansietas diazepam kemasan 2 mg dapat
dikonsumsi 1-2 kali dalam sehari, pada dosis ini tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi lebih dari 2 minggu karena dapat menyebabkan
meningkatkan risiko ketergantungan. Sedangka obat untuk mengatasi
agistasi haloperidol dengan kemasan 5 mg dapat diberikan sekali
sehari dengan jangka waktu tidak lebih dari 2 minggu, obat ini dapat
diberikan bersamaan dengan obat anti ansietas yaitu diazepam 5 mg
atau dapat diberikan melalui injeksi intramuskular dengan dosis 5-10
mg perhari (Keliat, 2011)
Efek yang diberikan dari obat tersebut adalah dapat menurun
kecemasan yang terjadi, dapat menurunkan agistasi dan kejang, obat
ini juga mempunyai efek untuk mengurangi stress dan mengurangi
gejala insomia. Ada beberapa efek samping yang diberikan pada obat
14
1. Proses Keperawatan
1) Tujuan umum
a) Klien dapat mengetahui ansietas
b) Keliem mampu melakukan relaksasi dengan tepat untuk
mengatasi ansietas
c) Klien mampu mengatasi ansietas degan teknik hipnotis diri
sendiri
d) Keluarga klien mampu mengenali ansietas
e) Keluarga dapat merawat klien dengan asietas
f) Keluarga mampu memonitor klien yang mengalami ansietas
2) Tujuan khusus
a) Sp 1 pasien : Assesmen ansietas dan latihan relaksasi
Dengan cara :
(1) Bina hubungan saling percaya dengan klien
(a) Mengucapkan salam dan menyapa klien secara ramah
dan sesuai dengan nama panggilan yang disukai oleh
klien
(b) Memperkenalkan diri secara baik kepdaa klien
(c) Menyampaikan tujuan datang ayitu untuk mengatasi
ansietas atau kecemasan yang dirasakan oleh klien
(2) Diskusikan kontrak dengan beberapa kali pertemuan untuk
pengendalian ansietas
(3) Bantu klien untuk mengenali ansietas
(a) Beri waktu kepada klien untuk menyampaikan perasaan
yang dirasakan saat ini
(b) Bantu klien untuk mengetahui apa saja penyebab
ansietas yang sedang dirasakan oleh klien
(c) Bantu klien untuk mengetahui sebab dan akibat yang
dapat ditimbulkan jika klien sedang mengalami ansietas
18
2. Pohon Masalah
Resiko Effect
Keputusasaan
RESUME KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
B. Faktor Predisposisi
Klien akhir akhir ini sering mengalami cemas yang berlebihan karena
klien akan menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi.
Klien mengatakan walaupun tidak ada ujian nasional untuk menentukan
kelulusan tetapi masih ada ujian sekolah yang membuat klien merasa
cemas. Klien juga merasa khawatir jika tidak masuk dalam SNMPTN dan
SBMPTN. Klien mempunyai rasa takut karena melihat banyak siswa SMA
yang belum bisa masuk di perguruan tinggi negeri. Dan klien mengambil
pengalaman dari kakaknya, yang tidak diterima diperguruan tinggi negeri
sehingga keluarga kurang mendukung untuk melanjutkan kuliah, dan
sekarang kakak klien mengambil sekolah weekend sambil bekerja. Klien
selalu belajar,sehingga jarang keluar kamar, terkadang jika banyak tugas
klien sering mengeluh pusing.
22
23
D. Pemeriksaan Fisik
tidak ada polip, tidak anak nafas cuping hidung, tidak memakai alat bantu
pernafasan. Pengihatan rabun jauh, ukuran pupil normal, reaksi terhadap
rangsangan cahaya normal dan klien menggunakan alat bantu penglihatan
berupa kacamata.
I. Analisa Data
pengendalian ansietas dan melatih cara hipnotis 5 jari keepada klien dan
melakukan kegiatan spiritual.
3. Sp 1 keluarga
Diskusi kondisi klien dan jelaskan cara merawatnya dengan cara
membina hubungan saling percaya dengan keluarga klien dan jelaskan
masalah ansietas pada klien serta bagaimana cara merawatnya. Diskusikan
dengan keluarga tentang kontrak yang akan dilakukan untuk merawat
anggota keluarga dengan ansiteas. Membantu keluarga klien untuk
mengenali ansietas dengan menjelaskan kepada keluarga tentang ansietas
termasuk penyebab, tanda gejala ansietas dan sebab akibat dari ansietas
yang dialami klien.
4. Sp 2 keluarga
Evaluasi bagaimana peran keluarga merawat klien dan monitoring
serta follow up dengan cara tetap mempertahankan rasa saling percaya
dengan keluarga klien dan diskusikan kontrak ulang untuk latian merawat
dan follow up klien dengan masalah ansietas. Ikut sertakan keluarga ketika
melatih hipnotis 5 jari dan kegiatan spiritual. Jelaskan kepada keluarga
cara follow up dan jelaskan kepada keluarga ketika klien dalam keadaan
yang tidak baik (tidak dapat menerima informasi, tanda-tanda fisik
semakin meningkat dan lapang persepsi yang menyempit) untuk segera
dirujuk.
K. Implementasi Keperawatan
L. Evaluasi
latihan tarik nafas dalam sebanyak 3x dalam sehari pada pukul 06.00, 12.00
dan 17.00.
Selanjutnya yaitu melakukan evaluasi kedua pada hari rabu, 01
desember 2021 didapatkan respon subjektif klien mengatakan cemasnya
berkurang dan klien mengatakan kekhawatirannya bekurang. Selain respon
subjektif juga didapatkan respon objektif didapat data yakni klien tampak
rileks dan klien kooperatif utuk diajari hipnotis 5 jari. Assessment yang
didapatkan perawat pada hari kedua ini yaitu ansietas masih ada (ansietas+).
Planning yang diberikan perawat untuk klien yaitu latihan hipnotis 5 jari atau
hipnotis diri sendiri sebanyak 2x dalam sehari pada pukul 05.00 dan 20.00.
Evaluasi terakhir dilakukan pada hari kamis, 02 desember 2021
didapatkan hasil respon subjektif yaitu klien mengatakan sudah bisa
mengatasi cemasnya, klien mengatakan sudah merasa tenang dan klien
mengatakan cemas pada waktu tertentu. Juga didapatkan hasil respon objektif
diantaranya yakitu klien tampak rileks dan klien kooperatif. Assessment yang
didapatkan pada evaluasi hari ke tiga ini yakni ansietas pada klien masih ada
(ansietas +). Maka planning yang ditetapkan perawat masih sama yaitu latihan
tarik nafas dalam sebanyak 3x dalam sehari pada pukul 06.00, 12.00 dan
17.00 dan latihan hipnotis 5 jari atau hipnotis diri sendiri sebanyak 2x dalam
sehari pada pukul 05.00 dan 20.00. di tambah dengan mendengarkan murotal
sebelum tidur.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab diatas telah dibahas tentang asuhan keperawatan pada An. A Dengan
Ansietas Di Desa Bandungrojo, Rt 01/ Rw 02, Kecamatan Ngawen, Kabupaten
Blora. Penulis melakukan pengkajian keperawatan pada hari Senin, 29 November
2021, dan pengkajian dilakukan kurang lebih selama 3 kali kunjungan lamanya.
A. Pengkajian Keperawatan
31
32
B. Diagnosa Keperawatan
ibu jari menyentuh jari tengah klien dapat melakukan tarik nafas dalam
sambil membayangkan ketika kita menerima suatu penghargaan,
kemudian ibu jari menyentuh jari manis klien dapat melakukan tarik nafas
dalam sambil membayangkan ketika kita sedang bersama keluarga yang
bahagia dan saling menyayangi, selanjutnya ibu jari menyentuh jari
kelingking klien dapat melakukan tarik nafas dalam sambil
membayangkan ketik kita sedang berda ditempat yang paling
menyenangkan dan tempat yang paling kita ingin kunjungi. Setalah itu
dilanjukan dengan tarik nafas dalam sebenyak kali untuk mengakhiri sesi
self hypnotis. Perawat juga memberikan jadwal harian kepada klien untuk
mempraktikkan hipnootis 5 jari dalam sebanyak 2 kali dalam dalam sehari
pada pukul 05.00 dan 20.00 atau sebelum tidur, jika klien mempraktikkan
hal tersebut maka dapat dituliskan dalam jadwal harian yang telah
diberikan.
SP 1 Keluarga : Diskusi hal yang terkait klien dan cara merawatnya.
Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi klien, membantu keluarga
untuk mengetahui apa yang dimaskud dengan ansietas atau kecemasan,
proses terjadinya ansietas, tanda gejala ansietas, dan juga akibat dari
ansietas. Selanjutnya memberikan penjelasan kepada keluarga bagaimana
cara merawat klien yaitu dengan cara memberikan motivasi kelpada klien
dan memberikan dukungan yang dibutuhkan klien untuk menghadapi
masa tersulit bagi klien. Keluarga mampu memberikan dukungan yang
positif kepada klien dan kleuarg ajuga terlibat dalam latihan tarik nafas
dalam.
SP 2 Keluarga : evaluasi dan memonitor hasil peran keluarga atau
pihak terdekat dalam merawat pasien. Keluarga mampu mendampngi klien
saat klien berlatih hipnotis 5 jari dan melakukan pemnenuhan jiwa
spiritual klien. Keluarga dapat melakukan peran tersebut dengan baik
38
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
pada malam hari pukul 21.00 atau sebelum tidur. Dan tidak lupa untuk
mendokumentasikan dilembar jadwal yang telah diberikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
46
47
teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri ( lima jari ), SP 1 keluarga
menjelaskan kondisi pasien dan cara merawat, SP 2 keluarga evaluasi
peran keluarga, cara merawat pasien dan follow up.
5. Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan berdasarkan data yang
didapatkan maka dilakukan evaluasi pada klien. Dan hasil evaluasi yang
didapatkan pada An. A dengan masalah ansietas (kecemasan) ditemukan
bahwa ansietas pada klien menurun.
B. Saran
dirinya pada tempat yang nyaman dan membantu proses pemulihan klien
untuk menghadapi kecemasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dililla, M., Danter, N., & Suranata, K. (2020). Pengembangan Instrumen Skala
Kecemasan Menghadapi Ujian Pada Siswa Smp. 11(2), 66–71.
Febtrina, R., & Malfasari. (2018). Efek Terapi Relaksasi Nafas Dalam Dan Hipnosis
5 Jari Terhadap Penurunan Ansietas Pasien Heart Failure. 4, 250–260.
49
Mahfud, I., & Gumantan, A. (2020). Survey Of Student Anxiety Levels During The
Covid-19 Pandemic. Jp.Jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan
Kesehatan), 4(1), 86–97. Https://Doi.Org/10.33503/Jp.Jok.V4i1.1103
Maisaroh, E. N., Psikologi, F., Islam, U., & Agung, S. (2018). Religiusitas Dan
Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional ( Un ) Religiosity And National
Examination ( Un ) Anxiety Among Students. 78–88.
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi (Edisi 11). Egc.
Stickle, T., Cat, L., Holly, L., Pina, A., Weems, C. F., & Stickle, T. R. (2018).
Anxiety Disorders In Childhood : Casting A Nomological Net Related Papers
Anxiety Disorders In Childhood : Casting A Nomological Net.
Https://Doi.Org/10.1007/S10567-005-4751-2
Stuart, Gail W. (2016). Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart (B.
A. Keliat & J. Pasaribu (Eds.)). Elsevier.
Stuart, Gail Wiscarz. (2013). Principles And Practice Of Psychiatric Nursing. In Ajn,
American Journal Of Nursing (Vol. 81, Issue 12).
Https://Doi.Org/10.1097/00000446-198112000-00038
Yusuf, A.H, F., & , R & Nihayati, H. . (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. In Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (Pp. 1–366).
Https://Doi.Org/Isbn 978-Xxx-Xxx-Xx-X