Oleh
NIM : 18012340
UNIVERSITAS AN NUUR
2021
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Kelulusan Diploma III Keperawatan Universitas An Nuur
Oleh
NIM : 18012340
UNIVERSITAS AN NUUR
2021
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Meski kegagalan dapat membuatmu jatuh dalam putus asa, kamu harus bangkit
lagi. Tidak apa-apa untuk berhenti sejenak menenangkan diri, tetapi jangan lupa
untuk Kembali melangkah”.
PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karynia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.J
DENGAN FOKUS INTERVENSI MEMBERIKAN REBUSAN DAUN
SALAM UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT PADA PASIEN
GOUT ARTRITIS DESA BANARAN KECAMATAN PURWODADI
KABUPATEN GROBOGAN”, sebagai salah satu syarat untuk kelulusan
program Studi DIII Keperawatan di Universitas An Nuur.
vii
8. Teruntuk diriku sendiri terima kasih karena dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini tidak ada kata menyerah dan selalu optimis, dan
terimakasih banyak atas perjuangan yang sudah kamu lewati hingga
berhasil mewujudkan cita-citamu.
9. Teman-teman DIII Keperawatan angkatan 23 yang selalu ada untuk
berbagi suka, duka dan belajar bersama.
10. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
viii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANGKTI .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KTI ............................................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Artritis ............................................................................................. 9
B. Daun Salam ........................................................................................................... 22
C. Konsep Dasar Keluarga ......................................................................................... 27
D. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga Dengan Gout Artritis................................ 34
E. Metode Penelitian .................................................................................................. 57
F. Metode Pengambilan Data .................................................................................... 59
G. Etika Penelitian .................................................................................................... 60
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian ........................................................................................................... 61
B. Analisa Data. ......................................................................................................... 83
C.Penilaian Diagnosa Keperawatan .......................................................................... 87
D. Diagnosa Keperawatan ......................................................................................... 96
ix
E.Intervensi Keperawatan ......................................................................................... 97
F. Implementasi Keperawatan ................................................................................. 101
G.Evaluasi ............................................................................................................... 108
BAB V PENUTUP
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penelitian Dan Pembahasan ............................................................................... 111
B. Keterbatasan Penelitian. ...................................................................................... 132
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................................. 133
B. Saran .................................................................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl, dan pada pria : 3 – 7
mg/dl (Andriani, 2016). Kadar Asam urat yang tinggi dalam jangka waktu
pada sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal dapat menumpuk dan merusak
jaringan yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan peradangan. Sendi yang
terkena penumpukkan asam urat antara lain pangkal ibu jari kaki, lutut,
1
muda (Untari,dkk 2015). World Health Organization (WHO) mendata
807.552 orang dari 293.655.405 orang. Di Amerika Serikat 13,6 kasus per
1000 laki-laki dan 6,4 kasus per 1000 perempuan prevalensi ini berbeda
disetiap negara.
(BPOM) pada tahun 2004 – 2005 dengan Badan Pengawasan Obat dan
2
tersebut dapat menyebabkan luka dan sakit. Asam urat bisa digolongkan
putri, 2019).
sehingga dapat menurunkan kadar asam urat darah (Widiyono dkk, 2020).
darah tinggi (hipertensi), sakit maag (gastritis), diare dan asam urat
tanin, dan flavonoid. Minyak atsiri terdapat kandungan sitrat dan eugenol
3
bebas serta dekomposisi peroksida. Flavonoid dapat menghambat enzim
Grobogan”.
B. Rumusan Masalah
Grobogan?“
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
a. Mengidentifikasi data pengkajian dan menganalisis data pada
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
5
Sebagai tambahan literature dibidang kesehatan dalam memberikan
Daun salam untuk menurunkan kadar Asam Urat pada Gout Artritis di
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Peneliti
d. Bagi Masyarakat
Grobogan.
6
e. Bagi Pembaca
f. Bagi Keluarga
Artritis.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
metodologi.
7
analisis data, tahap penentu diagnosa, tahap
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
8
BAB II
KONSEP TEORI
1. Definisi
terjadi Ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena
Asam Urat sudah dikenal sejak 2000 tahun lalu dan menjadi salah
asam urat dalam darah di atas normal. Berikut salah satu acuan kadar
9
serangan inflamasi akut. Jadi, Gout Artritis atau sering disebut asam
2. Etiologi
satu-satunya penentu.
b. Jenis Kelamin
asam urat. Dalam hal ini, pria cenderung lebih beresiko mengalami
penyakit asam urat. Namun, resiko terkena penyakit asam urat akan
c. Usia
metabolisme.
10
d. Obesitas
urat dapat dipengaruhi oleh asupan tinggi purin yang didiapat dari
85% sehingga purin yang boleh didapat dari luar tubuh (makanan)
f. Obat-obatan
11
itu,pengguanaan obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan
anjuran dokter.
3. Manifestasi Klinis
Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi
terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat
b. Stadium interkritikal
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.
dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi
pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal
13
Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat. Kadang-
4. Patofisiologis
dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan
(Sandjaya, 2014).
14
biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi
lutut, kaki, helices pada telinga. Kulit luar mengalami ulcerasi dan
15
sendi yang asimtomatik, menunjukkan bahwa faktor-faktor non-
5. Komplikasi
Pada penderita asam urat ada dua penyebab gangguan pada ginjal
yaitu batu ginjal (batu asam urat) dan resiko kerusakan ginjal.
b. Penyakit jantung
c. Hipertensi
d. Kerusakan saraf
16
penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar
persendian
e. Peradangan tulang
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Metode stik
saat darah diteteskan pada zona reaksi dari strip, katalisator asam
karena darah yang dipakai adalah darah kapiler yang diambil dari
17
ujung jari pasien, selain itu metode stik juga membutuhkan waktu
pada Wanita yang sudah dewasa adalah 2-6,5 mg/dl. Pada laki-
itu pada anak wanita 3,6-5,5 mg/dl, sementara anak wanita 3,6-4
mg/dl.
18
asimtomatik, urisemia, artritis asam urat akut, asam urat interkritis
a. Artritis akut akibat asam urat adalah tahap awal yang paling sering
dijumpai
sering terkena : area arsal, pengalangan kaki atau lutut juga dapat
terkena
lebih lama
ginjal.
7. Penatalaksanaan
dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Tujuan
19
depan, mengatasi rasa sakit dan peradangan dengan cepat dan aman,
menjadi 2 yaitu :
a. Terapi farmakologi
2) Kolkisin
20
3) Kortikosteroid
b. Nonfarmakologi
(Efendi, 2017)
21
B. Daun Salam
1. Definisi
Indonesia sebagai bumbu dapur karena memiliki aroma dan cita rasa
yang khas, memiliki nilai harga yang murah dan mudah untuk
dengan 1-8 bakal biji dalam tiap ruang. Biji dengan sedikit atau tanpa
22
Divisi : Magnoliopyta
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
3. Etiologi
23
4. Kandungan daun salam
Nugraha,2011)
Komponen Nilai
Kabohidrat 1.35 g
Serat 36.3 g
Selenium 2.8 mg
Niasin 2000 mg
Vitamin A 6185 iu
Vitamin B 46.54 mg
Vitamin E 1768 mg
Cis-4-decenal 27.12%
α-pinene 9.09%
Farnesol 8.84%
Β-ecimene 7.84%
Nonanal 7.60%
24
5. Manfaat daun salam
Daun salam yang diberikan dengan dosis daun salam sebanyak 0,36
g/kg BB yang direbus selama 15-30 menit dan diberikan selama 7 hari
dan dimunim sehari 1 kali, kandungan didalam rebusan daun salam ini
Darussalam et al.,2016).
25
7. Prosedur pemberian rebusan daun salam
1) Tensi meter
2) Kompor
3) Panci kecil
4) Saringan
5) Gelas
1) Mencuci tangan
2) Siapkan alat-alat
c. Tahap Orientasi
d. Tahap kerja
26
6) Biar kan hingga menjadi hangat kuku, kemudian minum 2 kali
sehari
e. Tahap terminasi
1) Membereskan alat
2) Mencuci tangan
4) Berpamitan
(Efendi, 2017)
1. Pengertian keluarga
2. Struktur keluarga
27
istri. Dominasi pengambilan keputusan terdiri atas patriakal yaitu
istri, dan anak kandung atau anak angkat yang hidup bersama.
bibik).
d. Pasangan inti (keluarga dyad), keluaga terdiri dari suami istri tanpa
anak.
28
f. Pasangan usia pertengahan atau usia lanjut, yaitu keluarga dengan
keluarga terdiri dari suami istri berusia lanjut atau suami mencari
menikah.
memiliki anak.
fasilitas.
gizi keluarga.
keluarga.
29
c. Fungsi sosialsasi, yaitu fungsi untuk membina sosialisasi kepada
perilaku anak yang sesuai bakat dan minat yang dimiliki, serta
dimasa mendatang.
(kurniawati, 2020)
30
adaptasi dengan anak dan pemenuhan kebutuhan lain,
meningkat.
orang tua.
31
mempertahankan keintiman pasangan dan saling merawat,
sekitarnya.
32
a. Pencegahan primer (primery prevention), yaitu pencegahan
kematian.
sebagai berikut:
perkembangan keluarga
33
b. Pemberian pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, yaitu
sakit.
(kurniawati, 2020)
1. Pengkajian
2019):
a. Data umum
34
kepala keluarga.
hipertensi.
mana.
keluarga.
dianut keluarga.
35
dari anggota keluarga.
menular.
c. Data lingkungan
budaya.
36
d. Struktur keluarga
tertutup).
disekolahkan).
keluarga.
37
e. Fungsi keluarga
38
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan, yaitu
penyakit.
keluarga.
39
g) Kebutuhan tidur, istirahat dan latihan, yaitu adakah
keluaga.
pendapatan.
keluarga.
40
4) Strategi adaptasi disfungsional, yaitu adakah kekerasan
anak.
(cahyani, 2020)
41
3.Penilaian (scoring)
42
d. sumber daya lingkugan
: fasilitas , organisasi dan
dukungan sosial
43
Menonjolnya masalah : 1 Skor diperoleh Rasionalisasi pilihan
1) Masalah berat harus Skor tertinggi menonjolnya masalah yang
segera ditangani 2 Dikali bobot ditunjang data data
2) Ada masalah tetapi mendukung dan relevan
tidak perlu segera 1 secara subyektif dan
ditangani obyektif.
3) Masalah tidak
disarankan 0
Total score
(cahyani, 2020; Kurniawati, 2020)
44
4 Diagnosis
1. Definisi
4. Luaran
45
Kontrol nyeri (L08063) yaitu mampu mengenali
5. Intervensi
Manajemen nyeri
(I.08238)
Observasi
yaitu:
frekuensi,intensitas nyeri.
diberikanTerapeutik yaitu:
b) Fasilitasi
istirahat dan
tidurEdukasi
yaitu:
46
kolaborasi pemberian analgetik, bila perlu.
1. Definisi
masalah.
4. Luaran
dengan pengetahuan.
5. Intervensi
informasi
47
b. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
kesehatan
c. Ansietas (D.0080)
1. Definisi
sulit tidur.
48
4. Luaran
5. Intervensi
kecemasan
1. Definisi
faktor eksternal.
4. Luaran
49
sulit tidur, sering terjaga, tidak puas tidur, pola tidur
5. Intervensi
b. Modifikasi lingkungan
nonfarmakologi lainnya.
e. Intoleransi aktivitas
1. Definisi
hari.
50
4. Luaran
1. Definisi
mengatasi masalah.
sosial kurang.
51
4. Luaran
5. Intervensi
diharapkan
informasi
tenagakesehatan lainnya.
Dihadapi klien.
52
2) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif : Merasadiabaikan
4) SLKI
lain
b) Keterpaparan informasi
53
5) SIKI
Observasi :
tenaga kesehatan
Terapeutik :
keputusan perawatan.
tersedia
54
b) Objektif : Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap
sehat
4) SLKI
5) SIKI
Observasi :
55
Terapeutik :
Edukasi :
(cahyani, 2020)
6. Evaluasi
56
keberhasilannya.
perencanaan keperawatan.
(cahyani, 2020)
E. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam karya tulis ini yaitu
57
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus.
melalui unit kasus yang terdiri atas unit tungal (satu orang/ sekelompok
rebusan daun salam untuk menurunkan kadar asam urat pada klien
melalui unit kasus yang terdiri atas unit tungal (satu orang/ sekelompok
rebusan daun salam untuk menurunkan kadar asam urat pada klien
a. Subyek penelitian
Subjek penelitian ini yaitu keluarga Ny.J, dan khususnya Ny.J yang
58
b. Waktu dan tempat
Kabupaten Grobogan.
c. Fokus studi
untuk menurunkan asam urat pada klien dengan Gout Artritis di Desa
oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini
2020).
59
instrument yang dapat digunakan berupa lembar observasi dan
panduan pengamatan.
seperti buku teks, majalah, surat kabar, surat-surat, laporan dinas, dan
catatan kasus
sekunder).
G. Etika Penelitian
hak calon respon yang akan menjadi bagian penelitian. Menurut Hidayat,
60
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Umum
b. Umur : 57 tahun
d. Pekerjaan KK : Petani
e. Pendidikan KK : SD
f. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Hub Keluarga KK
JenisKelamin
Pendidikan
Hepat
Nama
Polio DPT
Ket
Campak
BCG
itis
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. J L Sua SD L
mi
Ny. P Istri SD L
S
Ny. P Ana SM L
L k K
Nn. P Ana S L
A k M
K
61
g. Genogram
Tn.J
Ny.J
Ny.L Nn.A
Keterangan :
62
h. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. J adalah keluarga inti, yang terdiri dari Tn. J
sebagai kepala keluarga, Ny.J sebagai ibu rumah tangga, Ny.L dan
i. Suku Bangsa
j. Agama
63
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga
lakukan pada hari besar seperti hari raya dengan keluarga besar.
peran keluarga.
1. Mempertahankan hubungan
Intim dalam keluarga
2. Mempertahankan hubungaan
intim dalam keluarga
3. Hindari perdebatan
perubahan system peran
keluarga
64
3. Riwayat Kesehatan Inti
a. Riwayat Kesehatan KK
urat sejak 4 tahun yang lalu, kadang asam urat kambuh ketika pola
menular. Jika sakit hanya panas, batuk, pilek dan pusing. Ny. J
65
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
menular.
4. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Denah Rumah
10
U
9
7 8
5
6
4
1
2 2
66
Keterangan :
1. Pintu Masuk
2. Jendela
7. Dapur
9. Kamar mandi
lingkungan.
67
b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
praktik.
bersampingan.
desa.
68
5. Struktur Keluarga
disfungsional.
keluarga.
c. Struktur peran
tepat.
perekonomian keluarga.
69
4) Nn. A merupakan anak bungsu yang berperan sebagai anak
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
70
mengatasinya. Keluarga mengatakan bahwa Ny.J merasa
kesehatan Ny. J.
71
terbukti pada saat Ny.J anggota keluarga tampak
sehat
hal biasa.
2) Kebutuhan nutrisi
72
anggota keluarga normal, tidak ada yang mengalami
pada keluarga.
tidur cukup.
d. Fungsi Reproduksi
SMK. Nn. A.
e. Fungsi Ekonomi
pengeluaran.
73
7. Stress dan koping keluarga
mengakibatkan stress.
hal yang biasa dan belum memiliki cara untuk mencegah gout
74
d. Stressor adaptasi disfungsional
Kadar asm
75
urat
Sebelum
sakit :
5 mg/dl
Saat Sakit :
8 mg/dl
76
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
menelan. menelan. menelan. menelan.
77
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik. baik. baik. baik.
78
Sonor Sonor Sonor Sonor
79
pulmonic di pulmonic di pulmonic di pulmonic di
ICS II kiri ICS II kiri ICS II kiri ICS II kiri
dekat dekat dekat dekat
sternum, sternum, sternum, sternum,
area area area area
trikuspidalis trikuspidalis trikuspidalis trikuspidalis
di ICS III, di ICS III, di ICS III, di ICS III,
ICS IV dan ICS IV dan ICS IV dan ICS IV dan
ICS V, tidak ICS V, tidak ICS V, tidak ICS V, tidak
terdengar terdengar terdengar terdengar
suara mur- suara mur- suara mur- suara mur-
mur atau mur atau mur atau mur atau
gallop. gallop. gallop. gallop.
80
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Superior : Superior : Superior : Superior :
81
digerakan digerakan digerakan digerakan
dengan dengan dengan dengan
normal, normal, normal, normal,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
cacat, tidak cacat, tidak cacat, tidak cacat, tidak
ada kelainan ada kelainan ada kelainan ada kelainan
bawaan, bawaan, bawaan, bawaan,
akral hangat, akral hangat, akral hangat, akral hangat,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
oedema. oedema. oedema. oedema.
9. Harapan keluarga
82
(tenaga kesehatan/mahasiswa dan pelayanan kesehatan) dalam
B. Analisa Data
Keperawatan
belum mengetahui
gout artritis
Do :
- Ny. J terlihat
bingung saat
83
dikaji tentang
konsep gout
artritis.
- Keluarga Tn. J
terlihat sangat
berharap untuk
diberi penjelasan
tentang gout
artritis
2 Selasa, Ds : Ketidak kemampuan
Do : anggota keluarga
terlihat
mengabaikan
mengabaikan
84
kebutuhan Ny.J
- Keluarga Ny.J
kurang berhasil
dalam menerapkan
pengobatan
Kesehatan
3. Rabu, Ds : Prmrliharaan
- Tn.J mengatakan
jarang
mengkonsumsi
supaya tidak
ketergantungan
obat dan
obatnya tidak
cepat habis.
- Selain membuat
85
sayur seperti
sayur
bayam,sayur
sering memasak
dengan
menumis.
Terkadang anak
Tn.J memasak
jeroan ayam,
lele,dan
makanan yang
diolah ddengan
santan.
- Anak Tn. J
mengurngangi
garam dalam
masakannya.
Do :
Tn.J memberikan
86
garam ke masakan
menurut
seleranya,memasang
goreng,
1 artritis.
3. Ny. J memgatakan
kurang tahu
menangani gout
atritis, penyebab dan
87
gejalanya.
88
1) Tinggi komplikasi.
2) Cukup 2. Ny.J mengatakan
3
3) Rendah tindakan untuk
2 mengatasi masalah
Total 4
89
2. Diagnosa 2 : Ketidakmampuan Koping Keluarga b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit d.d merasa diabaikan, tidak
1 belum pernah
membawa ke
pelayanan
kesehatan Ketika
merasa sering
lelah.
3. Ny. J mengatakan
cemas jika
kedepannya gout
atritis dapat
menyebabkan
penyakit yang
serius.
90
2) Sebagian 2 koping keluarga,
3) Tidak teknologi yang
1
dapat dimiliki yaitu
0 televisi dan
handphone.
2. Ny. J mengatakan
sumber daya
tenaga kesehatan
lingkungannya
yaitu dokter,
perawat dan bidan
desa.
3. Ny. J mengatakan
disekitar
rumahnya terdapat
praktek klinik
kesehatan oleh
dokter, perawat
dan bidan desa.
c. Potensial 1 2/3x1=2/3 1. Ketidakmampuan
masalah untuk koping keluarga
dicegah Ny.J saat ini tidak
1) Tinggi menimbulkan
2) Cukup 3 komplikasi.
3) Rendah 2. Ny. j mengatakan
2
tindakan untuk
1 mengatasi masalah
yaitu istirahat.
3. Keluarga selalu
mengabaikan jika
Ny.J merasa lelah.
91
d. Menonjolnya 1 0/2x1=0 1. Keluarga Ny. J
masalah adanya
1) Masalah masalah yang
berat harus 2 tidak
segera dirasakan.
ditangani
2) Ada
masalah
tetapi tidak
1
perlu
ditangani
3) Masalah
tidak
dirasakan
Total 3 2/3
92
2. Tn.J dan Ny. J
mengatakan
mempunyai BPJS dari
pemerintah namun
memeilih berobat
dengan biaya sendir,.
Kekuatan fisik masih
baik.
3. Tn. J dan Tn.J
mengatakan
sumber daya
tenaga Kesehatan
dilingkungan yaitu
dokter, perawat
dan bidan yang
memiliki klinik di
desanya.
4. Tn. J dan Ny. J
mengatakan
disekitar rumahnya
terdapat praktik
klinik Kesehatan
oleh
dokter,perawat,bid
an
b. Kemungkinan 2 2/2x2=2 1. Tn. J dan Ny.J tidak
masalah dapat mengetahui tentang
diubah: pemeliharaan
1) Mudah Kesehatan yang tidak
2) Sebagian 2 efektif, teknologi yang
3) Tidak dapat dimiliki yaitu TV,
93
1 tidak ada.
2.Tn.J dan Ny. J
0
mengatakan
mempunyai BPJS
dari pemerintah
namun memeilih
berobat dengan biaya
sendir,.
Kekuatan fisik masih
baik.
94
1 ± 2 tahun lalu setelah
dirawat di RS
3. Tn. J mengatakan
Tindakan untuk
mengatasi masalah
yaitu meminum obat
dari klinik dan
mengoleskan balsem
4. Tn. J mengatakan
diperiksakan oleh
anaknya bila sakit
sehingga penyakitnya
tidak semakin parah.
95
3) Masalah
tidak
dirasakan
Total 4
D. Diagnosa Keperawatan
96
E. Intervensi Keperawatan
97
bertanya yaitu dengan cara meminum
j. J air rebusan daun salam.
elaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi Jadwal Pendidikan dilakukan
kesehatan dalam 1 x 24 jam
k. A Memberikan kesempatan
jarkan perilaku hidup bersih keluarga untuk bertanya jika
dan sehat. ada yang belum dipahami.
Akibat penumpukn kadar asam
urat secara sekunder dapat
menimbulkan batu ginjal
disertai
penyakit ginjal kronis .
(Nurlina, 2014).
1) Penannganan menggunakan air
rebusan daun salam
2) Olahraga teratue
3) Diet rendah purin. (Efendi,
2017)
98
menurun (2) menjadi meningkat (5) f. interaksi
D tatap muka yang
3. Perilaku mengabaikan anggota iskusikan kelebihan bertujuan untuk meningkatkan
keluarga dari sedang (3) menjadi dan kekurangan dari kesehatan fisik dan mental
menurun (5) setiap solusi pasien. Teknik komunikasi ini
4. Kemampuan memenuhi kebutuhan salah satunya yaitu dengan
anggota keluarga dari sedang (3) mendengarkan (Rizka Suryani
menjadi meningkat (5) Istania, 2020).
Komitmen pada perawatan/pengobatang. Pentingnya
F pengetahuan,
dari cukup memburuk (2) menjadi asilitasi melihat situasi keterampilan dan peralatan.
membaik (5) secara realistic Supaya keluarga ikut serta
dalam perawatan sehingga
dapat mempercepat
penyembuhan (Syafitri, 2018)
h. Pentingnya
M fasilitas kesehatan
otivasi agar jika keluarga memiliki
mengungkapkan tujuan masalah kesehatan dapat
perawatan yang mendatangi fasilitas kesehatan
diharapkan supaya masalah kesehatan
i. tersebut
H cepat terselesaikan
ormati hak pasien (Setyawati, 2020)
untuk menerima atau
menolak informasi Belajar perubahan kesiapan
Prosedur pemberian dari waktu ke waktu
rebusan daun salam : berdasarkan tantangan
j. Melakukan emosional, fisik, dan
pemeriksaan tekanan situasional, perawat
darah mengasumsikan otoritas,
k. Menyiapkan 10 lembar panduan, motivator, mentor
daun salam dan konsultan pada kesiapan
l. Rebus daun salam belajar dari klien (William &
pada panic kecil Wilkins, 2012).
99
dengan 2 gelas air Edukasi dan penyuluhan
m. Rebus hingga tersisa 1 adalah profesi yang mendidik
gelas masyarakat tentang kesehatan
n. Saring air rebusan dengan pemaparan informasi
tersebut yang diberikan diserta dengan
o. Biar kan hingga media yang menunjang untuk
menjadi hangat kuku, proses penerimaan pendidikan
4. Setelah dilakukan asuhan keperawatan kemudian minum 2 yang di sampaikan (Syafitri,
selama 1x24 diharapkan masalah kali sehari 2018).
pemeliharaan tidak efektif (D.0017) p. Lakukan pemeriksaan Memberikan materi cara
memenuhi kreteria hasil : Pemeliharaan tekanan darah Kembali menurunkan kadar asam urat
Kesehatan (L.12106) yaitu dengan cara meminum
1. Menujukan pemahaman perilaku sehat air rebusan daun salam.
dari sedang (3) menjadi meningkat (5)
2. Kemampuan menjelaskan perilaku Edukasi kesehatan Jadwal Pendidikan dilakukan
sehat dari sedang (3) menjadi (I.12383) dalam 1 x 24 jam
meningkat (5) a. I
3. Menunjukan minat meningkatkan dentifikasi kesiapan Memberikan kesempatan
perilaku sehat dari sedang (3) menjadi dan kemampuan keluarga untuk bertanya jika
meningkat (5) menerima informasi ada yang belum dipahami.
b. Akibat
e penumpukn kadar asam
diakan materi dan urat secara sekunder dapat
media menimbulkan batu ginjal
c. disertai
pendidikan kesehatan penyakit ginjal kronis .
d. (Nurlina,
B 2014).
erikan kesempatan
untuk bertanya
e. J
elaskan faktor resiko
yang dapat
100
mempengaruhi
kesehatan
f. A
jarkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
F. Implementasi Keperawatan
Dx
101
n (D.0111) 18 Agustus kemampuan menerima informasi kesehatan dan akan
2021 mendengarkan dengan seksama
102
4. Defisit Kamis,15 Memberikan kesempatan untuk Ds : Ny. J mengatakan bagaimana
pengetahua bertanya gout artritis bisa terjadi
Agustus 2021
n (D.0111)
Ds : Klien kooperatif
09.45 WIB
103
8 Kemampua Jumat, Membantu keluarga untuk Ds : Tn. J mengatakan jika melihat
n Koping mengenal masalah Kesehatan Ny. J merasakan lelah saat
16 Agustus
tidak efektif yang dialami beraktifitas hanya menyuruh
2021
untuk beristirahat dan telihat
(D.0093)
10.10 WIB mengabaikan Kesehatan Ny. J
104
koping 2021 Kesehatan jika terjadi keluhan dan Do : keluarga terlihat mengerti
keluarga kadar asam urat tidak berkurang
09.20
saat diberikan rebusan daun salam
(D.0093)
105
n Kesehatan Minggu , 18 Memberi penididikan Kesehatan Ds : Tn.J, Ny. J dan anak nya Nn.L
tidak efektif Agustus 2021 tentang diit pada hipertensi ,Nn.A mengatakan diit yang tepat
13 (D.0117) untuk menderita hipertensi
09.20
setelah dijelaskan
Pemeliharaa
Minggu 19 Mendemostrasikan pembuatan jus
n Kesehatan Do : Tn.J dan Ny.J dan anak nya Nn.L
agustus 2021 mentimun untuk penderita
tidak efektif ,Nn.A dapat menjawab dan
14 09.30 hipertensi
(D.0117) menjelaskan Kembali diit untuk
penderita hipertensi
106
Pemeliharan agustus 2021 secara teratur dan menjelaskan mengkonsumsi obat dari klinik
16
10.00 manfaat obat supaya tidak ketergantungan obat
Kesehatan
dan obatnya tidak cepat habis
tidak efektif
Do : Tn. J tampak berbicara dengan
(D.0117 terbuka
107
G. Evaluasi
108
Selasa, 2 S : Keluarga Tn. J
21 Agustus 2021 mengatakan akan lebih
sadar dan akan membawa
anggota keluarganya ke
fasilitas Kesehatan jika
ada anggota keluatrga
Ny. J
O : keluarga terlihat mengerti
A : masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Anjurkan keluarga untuk
Membawa Ny.J
Kepelayanan Kesehatan
jika tidak kunjung
sembuh
109
mengatakan mau
meminum jus mentimun
- Tn. J mengatakan akan
meminum obat secara
teratur sesuai dengan
dosis
O : - Tn.J, Ny.J dan anaknya
Yaitu Ny. J dapat
Menjawab dan
Menjelaskan Kembali
Diit untuk penderita
Hipertensi dan Tn.J
Menghabiskan jus
Mentimun yang dibuat
Ny. J
- Tn. J dapat
menjelaskan manfaat
obat captopril
A : - Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
dengan terapkan diit pada
hipertensi, konsumsi jus
mentimun , dan meminum
obat secara teratur sesuai
dosis
110
BAB IV
PEMBAHASAN
memberikan rebusan daun salam untuk menurunkan kadar asam urat pada
1. Pengkajian
111
tersebut, yang paling menentukan untuk tahap berikutnya yaitu terletak
Tipe keluarga Tn. J adalah keluarga inti, yang terdiri dari Tn. J
sebagai kepala keluarga, Ny. J sebagai ibu rumah tangga, Nn. L dan
Nn. A sebagai anak dan tahap perkembangan keluarga saat ini adalah
keluarga anak remaja. Keluarga Tn. M berasal dari suku jawa, setiap
rumahnya bersampingan.
Tn. J umur 57 tahun, Ny. S umur 55 tahun dan memiliki anak Nn.
112
dalam kasus gout artritis, karena pasien merasakan dan badan terasa
bahwa tanda dan gejala dari kasus kasus gout artritis antara lain:,
hal tersebut bisa memperburuk keadaan gout artritis dan juga dapat
113
anggota keluarga, hubungan keluarga dengan tetangga maupun
114
Tugas keluarga yang kedua yaitu kemampuan keluarga mengambil
karena kurangnya rasa peduli dalam keluarga, untuk itu penulis harus
untuk memenuhi praktik kesehatan dasar, hal ini terbukti pada saat Ny.
belum memiliki cara mengatasi gout artritis pada Nn. A jika nanti
115
gout artritis dengan terapi pemberian rebusan daun salam , penulis
begitu Tn. J dan Ny. J akan lebih paham untuk menangani kembali.
satu alternatif yang sangat efektif dalam menurunkan kadar asam urat,
tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang lama, serta dapat
116
Tn. J mengatakan belum pernah ke pelayanan kesehatan jika Ny. J
kesehatan dan selalu menganggap itu hal biasa. Dalam hal ini keluarga
dismenore sebagai hal yang biasa, hal ini sejalan dengan (Friedman,
petugas kesehatan.
2. Diagnosa
data obyektif pasien dan keluarga. Data subyektif dan data obyektif
sehingga dari data tesebut dapat menentukan tindakan yang sesuai dan
117
keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu keluarga
karena diagnosa ini sesuai dengan data yang diperoleh dari klien
118
kualitas hidup karena tidak adanya kepatuhan informasi mengenai
Sri Rejeki, 2017) bahwa hal yang dapat memperburuk gout artritis
119
adalah pendidikan yang rendah, faktor psikis seperti stress dan
ginjal.
ke fasilitas kesehatan.
120
Hasil pengkajian yang menunjukan Tn. J tidak pernah
yang serius. Ny. J belum memiliki cara lain untuk mencegah gout
121
3. Intervensi
(D. 0111).
122
mengasumsikan otoritas, panduan, motivator, mentor dan
2012).
123
Memberikan pendidikan kesehatan tentang gout artritis dan
meningkat (5).
125
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan semua
dalam hal ini dimaksudkan supaya keluarga Tn. J ikut serta dalam
yang mereka harapkan dan butuhkan satu sama lain hal ini
4. Implementasi
gambar secara berurutan dan tersusun rapi dan baik supaya klien dan
cara penanganan gout artritis jika nanti kambuh kembali pada Ny. J
128
butuhkan dan harapkan satu sama lain. Keluarga Tn. M mengatakan
akan lebih sadar dan akan membawa anggota keluarga nya ke fasilitas
sesuai dengan apa yang diharapkan, dengan begitu klien dan keluarga
dapat memahami materi yang disampaikan oleh penulis, selain itu saat
129
tersusun rapi dan baik supaya klien dan keluarga lebih bisa memahami
sudah paham jelas dengan materi dan bisa menjawab semua pertanyaan
Ny. J
5. Evaluasi
yang keliru terhadap masalah (D. 0111) pada hari 20 minggu agustus
2021 didapatkan hasil yaitu pasien dan keluarga paham tentang konsep
dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa masalah pada keluarga Tn. J
dapat teratasi.
130
Evaluasi untuk diagnosa edua ketidakmampuan koping keluarga
memberikan rebusan daun salam pada Ny. J jika nanti nya kambuh
tidak kunjung sembuh dan akan lebih sadar pada kesehatan keluarga.
keliru terhadap masalah (D. 0111) pada hari 21 rabu agustus 2021
131
mejelaskan Kembali diit untuk penderita hipertensi, A : Masalah
B. Keterbatasan
analisa data selama 2 hari dari tanggal 12-13 Agustus 2021 , proses
penulis sangat diterima dengan baik. Keluarga juga tidak merasa khawatir
masker dan jaga jarak serta penulis dalam melakukan penelitian sudah
132
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
saat beraktifitas.
pada Ny. A yaitu mengajarkan ter, sehingga jika nanti Nn. A mengalami
133
B. Saran
sembuh.
2. Institusi Pendidikan
3. Penulis
134
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, A., & Chaidir, R. (2016). Pengaruh pemberiaan air rebusan daun salam
(syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar asam urat. Jurnal Ipteks
Terapan. Volume 10 (2), 112-119.
cumayunaro, A. 2017. Rebusan Daun Salam Untuk Penurunan Kadar Asam Urat
Dan Intesitas Nyeri Arthritis Gout Di Puskesmas Andalas 50 Padang.
Stikes Ranah Minang Padang. Kota Padang
Darussalam, M., Dwi K.R., 2016, Peran Air Rebusan Daun Salam (Syzygium
Polyanthum) Dalam Menurunkan Kadar Asam Urat, Jurnal, Stikes Jenderal
Achmad Yani. Yogyakarta
Efendi, S. (2017). Pengaruh Kombinasi Rebusan Daun Salam Dan Jahe Terhadap
Penurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Arthritis. In Universitas
Airlangga.
Hidayat, A.A., 2013, Metode Penelitian Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Selemba Medika
135
kurniawati. (2020). asuhan keperawatan keluarga Tn.R dengn fokus intrvensi
kompres jahe merah untuk mengurangi rasa nyeri pada asam urat di Desa
Genengadal Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Unversitas An Nuur
Purwodadi. Universitas An Nuur.
Marlinda Roza dan Putri Dafriani. 2019. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun
Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pasien Arthritis Gout.
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, Volume 2 (1), 62-70.
nanik nur anisah. (2020). penerapan latihan isomatik terhadap penurunan kadar
asam urat pada penderita gout artritis Universitas Muhammadiyah
Magelang. Universitas Muhammadiyah Magelang.
Roza Marlinda, Putri Dafriani (2019). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun
Salam Terhadap Penurunan Asam Urat Pasien Gout Artritis. Stikes Syedza
Santika
Rusita, Y.D., 2016, Terapi Herbal Buah & Sayuran Untuk 10 Penyakit
Berbahaya.Yogyakarta
136
129
130
131