Anda di halaman 1dari 43

Masalah

Kebutuhan
Nutrisi

Evita Muslima Isnanda Putri,


S.Kep., Ns., M.Kep
MANIFESTASI
PERUBAHAN
NUTRISI
• Manifestasi perubahan nutrisi dapat terjadi
sebagai nutrisi kurang dan nutrisi lebih.
• Manifestasi perubahan nutrisi :

Overweight
Indeks masa tubuh (IMT) 25 – 29,9 kg/m2

Obesitas
IMT 30 kg/m2 atau lebih

Underweight
berada sekurang-kurangnya 15% sampai 20% di bawah
berat badan standard
Kebutuhan Nutrisi
Sesuai Tingkat
Perkembangan Usia
Bayi (Umur 0 – 12 bulan)

 Bayi sebelum usia 6 bulan, nutrisi yang


pokok adalah air susu ibu (ASI
eksklusif)
 Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/ kg/ hari
 Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/
kg/ hari
Keuntungan pemberian ASI adalah:
 ASI merupakan nutrisi yang komplet.
 ASI mengandung lactobacillus bifidus, berguna untuk
menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya
dalam intestinal
 Protein (laktalbumin) lebih mudah dicerna bayi. Protein
ASI tidak dapat menyebabkan Alergi
 Laktose dalam ASI lebih banyak dan lebih dapat
meningkatkan absorbsi kalsium dan mineral lain.
 Mineral dalam ASI (calsium: pospor = 2 : 1) baik untuk
bayi. Zat besi ASI lebih mudah diabsorbsi.
 Lipose ASI membantu bayi yang immatur dalam
pencernaan lemak.
Masa Toddler (Umur 1–3 tahun) dan pra sekolah
(Umur 3–5 tahun)
Masa untuk mendidik pola, cara dan jenis
makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia
ini antara lain:
 Penyediaan makanan dalam berbagai
variasi
 membatasi makanan manis
 konsumsi diet yang seimbang
 Penyajian waktu makan yang teratur
Masa Toddler (Umur 1–3 tahun) dan pra sekolah
(Umur 3–5 tahun)
Kebutuhan kalori pada masing-masing usia:

3 Tahun
1 Tahun

300 – 500
100 kcal/ kcal / hari
hari
Anak sekolah (Umur 6 – 12 tahun)

Kebutuhan nutrisi anak umur 6 – 12 tahun


Masa adolescents atau remaja (Umur 13 – 21 tahun)

Lemak tubuh meningkat, mengakibatkan obesitas


sehingga menimbulkan stress terhadap body image
yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan,
seperti anoreksia nervosa, bulimia.
Masa adolescents atau remaja (Umur 13 – 21 tahun)

Anoreksia nervosa, adalah gangguan makan yang


ditandai dengan rasa takut yang berlebihan bila
berat badan bertambah, dan gangguan persepsi
pada bentuk tubuh. 

Bulimia atau bulimia nervosa adalah


gangguan makan yang ditandai dengan
kecenderungan untuk memuntahkan kembali
makanan yang telah dimakannya.
Masa dewasa muda (Umur 23 – 30 tahun)

Kebutuhan nutrisi pada dewasa muda digunakan


untuk proses pemeliharaan dan
perbaikan tubuh, dan untuk mempertahankan
keadaan gizi lebih baik.
Masa dewasa (Umur 31 - 45 tahun)

Masa dewasa merupakan masa produktif


khususnya terkait dengan aktivitas fisik.
Kebutuhan nutrisi pada masa dewasa ini
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan,
sedang dan berat.
Masa dewasa (Umur 31 - 45 tahun)
Kebutuhan gizi orang dewasa berdasarkan tingkat
pekerjaan
Dewasa tua (Usia 46 tahun keatas)
Pada usia lanjut BMR berkurang 10–30%.
Umumnya aktivitas berkurang, maka akan
banyak organ tubuh mengalami degeneratif, organ
pencernaan sudah mengalami
kemunduran.
Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal,
karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per ramnya.
Bagi lansia (60tahun ke atas) komposisi energi
sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari
lemak, dan sisanya dari karbohidrat.
Kebutuhan kalori pada Lansia

Kebutuhan kalori pada Lansia:

Perempuan
Laki - laki

1700 kal/
1960 kal/ hari
hari
Wanita masa kehamilan dan menyusui
 Untuk menghasilkan 1 liter ASI, ibu harus
menyediakan kalori sebanyak 350 kal,
sedangkan ASI sendiri mengandung 750 kal,
12 gr protein, 45 gr lemak, laktosa, vitamin
dan lainnya.
 Kebutuhan kalori ibu menyusui bertambah
kira-kira 40 kcal/kg BB (300 kcal/hari)
Wanita masa kehamilan dan menyusui
 Kebutuhan nutrisi masa kehamilan
mencakup protein, besi, calcium, zinc,
vitamin A, B, C, dan D.
 Pada masa menyusui kebutuhan nutrisi
lebih banyak dari pada saat kehamilan
(500-600 kcal/hari).
Wanita masa kehamilan dan menyusui
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis Diet dan
Hubungannya
dengan Penyakit
Pasien yang sedang dirawat di rumah sakit menderita
berbagai macam penyakit dengan klasifikasi penyakit
yang begitu banyak, jadi untuk setiap pasien makanan
yang dimakan disesuaikan dengan kondisi penyakitnya

Untuk standar makanan umum artinya tidak


memerlukan diet
khusus dikenal ada beberapa jenis makanan yaitu :
makanan biasa, makanan lunak, makanan saring,
dan makanan cair
MAKANAN BIASA (MB)

• Makanan ini sama dengan makanan sehari-hari


yang beraneka ragam, bervariasi dengan
bentuk, tekstur, dan aroma yang normal.

• Susunan makanan mengacu pada Pola Menu


Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
yang dianjurkan bagi orang sehat.
MAKANAN BIASA (MB)

Tujuan diet adalah memberikan makanan sesuai


kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh.
Syarat diet pada makanan biasa adalah :
• energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa
sehat dalam keadaan istirahat
• protein 10-15% dari kebutuhan energi total,
• lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
• karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total,
• cukup mineral, vitamin, dan kaya serat
• makanan tidak merangsang saluran cerna, dan
• makanan sehari-hari yang beraneka ragam dan
bervariasi.
Indikasi pemberian diberikan kepada pasien yang tidak
memerlukan diet khusus yang berhubungan dengan
penyakitnya
MAKANAN LUNAK (ML)

• Makanan lunak adalah makanan yang


memiliki tekstur yang mudah dikunyah,
ditelan, dan dicerna dibandingkan
dengan Makanan Biasa
• Contoh pasien yang mendapatkan jenis
makanan lunak misalnya : pasien
dengan gangguan menelan dan
pencernaan, atau post dipuasakan (post
ileus paralitik), post operasi saluran
pencernaan, tifus, pasien stroke dengan
hemiparese pada syaraf fasialis.
MAKANAN LUNAK (ML)
Tujuan diet makanan lunak adalah memberikan
makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan
atau dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan
penyakit
Syarat diet pada makanan lunak adalah :
• energi, protein,dan zat gizi lain cukup
• makanan diberikan dalam bentuk cincang atau
lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan
kemampuan makan pasien
• makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3
kali makan lengkap dan 2 kali selingan,
• makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak
mengandung bumbu yang tajam
MAKANAN LUNAK (ML)

Indikasi pemberian makanan lunak ini


diberikan kepada pasien sesudah operasi
tertentu, pasien dengan penyakit infeksi
dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu
tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, serta sebagai perpindahan dan
makanan saring ke makanan biasa.
MAKANAN SARING (MS)

 Makanan saring adalah makanan semi


padat yang mempunyai tekstur lebih
halus daripada makanan lunak sehingga
lebih mudah ditelan dan dicerna
 Menurut keadaan penyakit, makanan
saring dapat diberikan langsung kepada
pasien atau merupakan perpindahan dari
Makanan Cair Kental ke Makanan
Lunak.
MAKANAN SARING (MS)

Tujuan diet ini memberikan makanan dalam


bentuk semi padat dengan jumlah yang
mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka
waktu pendek sebagai proses adaptasi
terhadap bentuk makanan yang lebih padat
Syarat diet pada makanan saring adalah :
• hanya diberikan untuk jangka waktu singkat
selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi
kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin,
• rendah serat, diberikan dalam bentuk
disaring atau diblender,
• diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu
6-8 kali sehari.
MAKANAN SARING (MS)
Indikasi pemberian makanan saring adalah
pada pasien sesudah mengalami operasi
tertentu, pada pasien infeksi akut termasuk
infeksi saluran cerna, serta kepada pasien
dengan kesulitan mengunyah dan menelan,
atau sebagai perpindahan dari Makanan
Cair Kental ke Makanan Lunak.
Karena makanan ini kurang serat dan vitamin
C, maka sebaiknya diberikan untuk jangka
waktu 1 – 3 hari saja
MAKANAN CAIR (MC)

 Makanan cair adalah makanan yang


mempunyai konsistensi cair hingga
kental.
 Makanan ini diberikan pada pasien yang
mengalami gangguan mengunyah,
menelan, dan mencernakan makanan
yang disebabkan oleh menurunnya
kesadaran, suhu tinggi, mual dan
muntah, pasca perdarahan saluran
cerna, serta pra dan pasca bedah.
MAKANAN CAIR (MC)
Menurut konsistensi makanan, Makanan Cair terdiri
atas tiga jenis, yaitu :

Makanan Cair
Kental

Makanan Cair
Penuh

Makanan Cair
Jernih
Makanan Cair Jernih
Makanan cair jernih adalah makanan yang
disajikan dalam bentuk cairan jernih pada
suhu ruang dengan kandungan sisa (residu)
minimal dan tembus pandang bila diletakkan
pada wadah bening.
Makanan Cair Jernih
Tujuan diet makanan cair jernih adalah
• memberikan makanan dalam bentuk cair,
• mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.
Syarat diet makanan cair jernih yaitu :
• makanan disajikan dalam bentuk cair jernih
• bahan makanan hanya terdiri dari sumber
karbohidrat
• tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap
• sangat rendah sisa
• diberikan hanya 1-2 hari saja, dan
• diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Makanan Cair Jernih
Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain
teh, sari buah, sirop, air gula, kaldu jernih, serta cairan
mudah cerna seperti cairan yang mengandung
maltodekstrin.
Makanan Cair Penuh
Makanan cair penuh yaitu makanan berbentuk cair atau
semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat
minimal dan tidak tembus pandang

Tujuan diet pada makanan ini adalah


• memberikan makanan dalam bentuk cair dan
setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi,
• meringankan kerja saluran cerna.
Makanan Cair Penuh
Syarat diet Makanan Cair Penuh adalah :
• tidak merangsang saluran cerna,
• bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi
kebutuhan energi dan protein
• kandungan energy minimal 1 kkal/ml, konsentrasi
cairan dapat diberikan bertahap,
• berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan
formula rendah atau bebas laktosa, formula tanpa
susu dan sebagainya,
• untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B
kompleks, dan vitamin C,
• sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml.
Makanan Cair Penuh
Indikasi pasien yang diberikan Makanan Cair Penuh
adalah pasien yang punya masalah mengunyah,
menelan, atau mencerna makanan padat, misalnya
pada operasi mulut atau tenggorokan, dan/ atau pada
kesadaran menurun.

 Makanan ini dapat diberikan melalui oral, pipa, atau


enteral (melalui NGT/Naso Gastric Tube), secara
bolus atau drip.
Makanan Cair Penuh
Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu :
 Formula Rumah Sakit (FRS)
 Formula Komersial (FK).

FRS, terdapat 4 macam Formula Rumah Sakit yaitu


 FRS dengan susu (whole/skim) diberikan pada pasien
dengan lambung, usus halus dan kolon bekerja normal
 FRS blender, makanan ini memerlukan tambahan
makanan berserat,
 FRS rendah laktosa, diindikasikan pada pasien yang
intolerans terhadap glukosa, dan
 FRS tanpa susu untuk pasien yang tidak tahan protein
susu.
Makanan Cair Penuh
 Formula Komersial (FK).
No Jenis FK Indikasi Pemberian
1 Rendah/ bebas laktosa Tidak tahan terhadap laktosa
2 MCT (Medium Chain Triglycerida) Malabsorbsi lemak
3 BCCA (Branched Chain Amino Acid) Sirosis hati
4 Protein tinggi Katabolisme meningkat
5 Protein rendah Gagal ginjal
6 Protein terhidrolisa Alergi protein
7 Tanpa susu Tidak tahan terhadap protein susu
8 Dengan serat Perlu suplemen serat
9 Rendah sisa Reseksi usus
10 Indeks glikemik rendah Diabetes Mellitus
Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan yang
mempunyai konsistensi kental atau semi padat pada
suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses
mengunyah dan mudah ditelan

Tujuan diet makanan cair kental adalah


• memberikan makanan yang tidak membutuhkan
proses mengunyah, mudah ditelan.
Makanan Cair Kental
Syarat diet makanan cair kental yaitu
• mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
• cukup energi protein,
• diberikan bertahap menuju ke makanan lunak,
• Porsi diberikan kecil dan sering (setiap 2-3 jam).

Indikasi pemberian diet makanan cair kental


diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah
dan menelan, serta untuk mencegah aspirasi seperti
penyakit yang disertai peradangan, ulkus peptikum,
atau gangguan struktural atau motorik pada rongga
mulut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai