• Aisyah Nabila
• Fatih Putra
• Monica Novelia
• Rebecca Angelia
• Sri Murtini
• Syaradillah Anjani
Fatih Putra
Sistem Imun
Sistem imun adalah sistem pertahanan yang ada pada tubuh
yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda-benda asing.
Sistem imun diperantarai oleh sekelompok sel, protein, jaringan, dan organ khusus yang
bekerja sama dalam melawan segala hal yang berbahaya bagi tubuh.
Sistem ini terdiri dari banyak komponen, mulai dari sel hingga organ. Salah satu jenis sel
yang paling penting dalam sistem imun
adalah sel darah putih (leukosit).
Fatih Putra
- Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan tugasnya melindungi agar antigen tidak
masuk ke dalam tubuh.
- Pertahanan kedua tubuh akan bekerja jika ada antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh.
- Pertahanan ketiga tubuh bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam tubuh dan telah
melewati sistem pertahanan kedua tubuh.
Syaradillah
A B
Sistem Imun Non-spesifik Sistem Imun Spesifik
Syaradillah
Kulit tersusun atas keratin yang sulit ditembus antigen sehingga dapat mencegah masuknya antigen.
Membran mukosa menghasilkan enzim lisozim yang dapat mengkatalisis penghancuran antigen yang
masuk ke tubuh.
Pada tubuh manusia, hidup berbagai bakteri alami yang apatogen. Bakteri alami tersebut akan
menghambat perkembangan bakteri patogen yang masuk ke tubuh.
Syaradillah
Fungsi Inflamasi :
Sel-sel Fagosit
Sel fagosit terdiri dari beberapa jenis sel darah putih yakni neutrofil dan monosit yang membunuh mikroba
dengan cara fagositosis yaitu memakan mikroba yang masuk ke dalam tubuh.
Neutrofil dapat mendeteksi sel yang terjangkit penyakit setelah menangkap sinyal kimiawi.
neutrofil Kemudian neutrofil akan keluar dari peredaran darah menuju sel yang terjangkit penyakit
untuk membunuh patogen. Setelah mampu membunuh patogen, neutrofil juga akan mengalami
kematian.
Monosit dapat menyerang sel yang terjangkit penyakit setelah beberapa jam bersirkulasi dalam
monosit darah. Monosit kemudian akan berubah menjadi makrofag. Ia menjulurkan pseudopodia (kaki
semu) untuk menarik mikroba kemudian menghancurkannya dengan enzim pencernaannya.
Syaradillah
Selain sel fagosit di atas, dalam tubuh manusia juga terdapat natural killer cell yang menyerang
natural
mikroba secara tidak langsung. Natural killer cell ini akan membunuh sel-sel yang telah dirusak
killer cell
oleh virus atau bakteri sehingga tidak menyebabkan tumor.
Syaradillah
Protein Antimikroba
Protein Komplemen
Interferon
Protein ini dapat menyerang bakteri secara langsung dengan menyerang membran sel atau
membuat lubang pada dinding sel bakteri hingga mengalami lisis (pecah). Selain itu protein ini
juga dapat menyerang secara tidak langsung yakni dengan menghambat reproduksi bakteri di
dalam tubuh.
Aisyah Nabila
Sangat selektif
Sel-sel limfosit B
Komponen sistem imun spesifik antara lain
:
Sel-sel limfosit T
Aisyah Nabila
Limfosit B (Sel B)
Proses pembentukan dan pematangan sel B terjadi di sumsum tulang. Sel B berperan dalam
pembentukan kekebalan humoral dengan membentuk antibodi.
Limfosit B
dapat dibedakan Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.
menjadi :
Limfosit T (Sel T)
Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang, sedangkan proses pematangannya terjadi di
kelenjar timus. Sel T berperan dalam pembentukan kekebalan seluler.
Sel T killer (sitotoksik), berfungsi membunuh sel yang telah terserang oleh
antigen.
Antigen
Respon imunitas spesifik juga melibatkan
dua komponen, yaitu :
Antibodi
Rebecca Angelia
Antigen
Antigen merupakan zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan
antibodi. Antigen dapat berupa bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun.
Antibodi
Antibodi adalah protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap
keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. Antibodi merupakan protein
plasma yang disebut immunoglobulin (Ig).
Jenis-jenis Immunoglobin
IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada
kontak ke 2, 3, dan seterusnya. IgG dapat menembus plasenta
dan memberikan imunitas pada bayi. Selain itu, IgG juga
merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin,
dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat meningkatkan
efektivitas sel fagositik.
Rebecca Angelia
IgE. Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan basofil. IgE
IgD memiliki fungsi memicu respons
menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya.
imunitas dan banyak ditemukan di limfosit
Selain itu, IgE banyak ditemukan dalam darah dengan
B. Meskipun demikian, IgD berjumlah
konsentrasi rendah dan kadarnya meningkat ketika bereaksi
sedikit pada limpa dan serum darah.
terhadap alergi.
Rebecca Angelia
Yang dimaksud dengan aglutinasi adalah kondisi ketika satu antibodi memiliki
Aglutinasi minimal 2 pengikatan. Semua sisi pengikatan tersebut berikatan dengan antigen
berupa materi partikel seperti sel darah merah atau bakteri. Oleh karena itu,
kompleks besar dengan mudah difagosit oleh makrofag.
Presipitasi Presipitasi adalah pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut dalam
cairan tubuh. Setelah terendapkan, antigen dikeluarkan dan dibuang melalui
fagositosis.
Sri Murtini
Imunitas Aktif
Imunitas aktif dapat diperoleh dengan melakukan kontak langsung antara toksin atau patogen sehingga
tubuh mampu memproduksi antibodinya sendiri. Imunitas aktif itu sendiri dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu
imunitas aktif alami dan imunitas aktif buatan.
timbul karena adanya rangsangan dari patogen yang dimasukkan ke dalam tubuh
Imunitas Aktif Buatan melalui vaksin yang kemudian mengaktifkan sistem imun. Vaksin sendiri
merupakan patogen yang sudah dilemahkan atau toksin yang sudah diubah
sebelumnya. Oleh karena itu, vaksin ini tidak menimbulkan penyakit. Contohnya
adalah vaksin TFT (tetanus formol toxoid) untuk melawan tetanus.
Sri Murtini
Imunitas Pasif
Imunitas pasif terjadi jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya. Sama seperti imunitas
aktif, imunitas pasif juga terbagi menjadi imunitas pasif alami dan imunitas pasif buatan.
kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang
lain. terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan saat antibodi IgG
Imunitas Pasif Alami
(imunoglobulin G) milik ibu masuk ke plasenta. Antibodi IgG tersebut dapat
memberikan kekebalan sementara untuk beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah kelahiran.
Imunitas Pasif Buatan terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum. Imunitas pasif dihasilkan oleh orang
atau hewan yang kebal karena pernah terpapar antigen tertentu. Contohhnya
antara lain antibodi dari kuda yang kebal terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan
kepada manusia yang digigit ular sejenis.
Sri Murtini
Jenis-jenis Imunisasi
Gangguan
Gangguan pada
pada Sistem
Sistem Imun
Imun
Hipersensitivitas (Alergi)
Hipersensitivitas adalah peningkatan sensitivitas atau
reaktivitas terhadap antigen yang pernah dikenal
sebelumnya. Dengan kata lain, tubuhmu akan menjadi
lebih sensitif terhadap antigen-antigen tertentu.
Respon imunitas menjadi terlalu berlebihan dan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan.
Gejalanya antara lain gatal-gatal, ruam, mata merah,
kram berlebih, dan kesulitan bernapas.
Monica Novelia
Immunodefisiensi
Immunodefisiensi adalah kondisi menurunnya keefektifan sistem imunitas atau
ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespons antigen. Ada 2 jenis
imunodefisiensi, yaitu defisiensi imun kongenital dan AIDS. Penderita defisiensi
imun kongenital harus hidup dalam lingkungan steril karena tidak memiliki sel
B dan sel T sejak lahir. Sedangkan jumlah sel T helper pada penderita AIDS
terus berkurang sehingga sistem imunitasnya melemah. Penyakit AIDS
disebabkan oleh virus HIV.
Monica Novelia
Autoimun
Autoimun adalah kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel
tubuh dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang sel
tubuh sendiri.
Terdapat beberapa contoh penyakit autoimun sebagai berikut.
Monica Novelia
Lupus
Lupus dapat terjadi saat antibodi autoimun
yang dihasilkan tubuh menempel pada jaringan
di seluruh tubuh. Beberapa jaringan yang
umumnya terkena lupus adalah ginjal, paru-
paru, sel darah, saraf, kulit, dan sendi. Orang
dengan lupus dapat mengalami gejala, seperti
demam, berat badan turun, rambut rontok,
kelelahan, ruam, nyeri atau bengkak pada sendi
dan otot, sensitif terhadap sinar matahari, sakit
dada, sakit kepala, dan kejang.
Monica Novelia
Rematik
Rematik atau radang sendi merupakan penyakit
autoimun yang menyerang sendi. Menyebabkan
radang, pembengkakan, dan nyeri. Orang
dengan rematik biasanya merasakan gejala
seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak, sehingga
dapat mengurangi geraknya. Jika tidak diobati,
rematik dapat menyebabkan kerusakan sendi
permanen secara bertahap.
Monica Novelia
Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit yang disebabkan
oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat
cepat sehingga menumpuk di permukaan kulit.
Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi
kemerahan, lebih tebal, bersisik, dan terlihat
seperti bercak putih-perak. Selain itu, juga
dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit.
Monica Novelia
Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi saat sistem kekebalan
tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang
kelenjar tiroid untuk melepaskan kelebihan
hormon tiroid ke dalam darah (hipertiroidisme).
Gejala penyakit Graves dapat berupa mata
melotot serta penurunan berat badan, gugup,
lekas marah, detak jantung yang cepat,
kelemahan, dan rambut rapuh.
Terima Kasih