Anda di halaman 1dari 3

Nama : Brilyan Rahmadani Bimantoro

Tingkat/Kelas : 4D
Prodi : Ilmu Keperawatan S1
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia

A. Pengertian
sistem pertahanan tubuh itu maksudnya gimana, sih? Sistem pertahanan tubuh adalah
sistem yang melindungi tubuh dari partikel berbahaya, patogen, benda asing penyebab
penyakit, serta sel tubuh yang sifatnya abnormal. Sistem pertahanan tubuh disebut juga
dengan istilah sistem imun atau imunitas.

Sistem pertahanan tubuh pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh
spesifik dan sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Pada saat tubuh pertama kali mendapat
'serangan' dari luar, yang bekerja terlebih dahulu adalah sistem pertahanan tubuh
nonspesifik. Jika 'serangan' tersebut berhasil menembus pertahanan nonspesifik, barulah
sistem pertahanan tubuh spesifik yang akan bekerja.

1. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Pertahanan tubuh nonspesifik bekerja dengan cara mengenali dan menyerang segala
macam antigen yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan tubuh nonspesifik terbagi
menjadi dua, yaitu eksternal dan internal.

1. Pertahanan Nonspesifik Eksternal

Pertahanan nonspesifik eksternal adalah pertahanan tubuh yang paling luar dan tugasnya
melindungi agar antigen tidak masuk ke dalam tubuh. Contohnya, kulit, membran mukosa
atau selaput lendir, dan kelenjar air mata.

Seperti kulit merupakan bagian terluar tubuh, sehingga kulit bisa berperan sebagai
penghalang antigen. Sementara itu, membran mukosa merupakan lapisan yang melapisi
bagian dalam organ tubuh, seperti saluran pernapasan dan pencernaan. Nah, membran
mukosa ini dapat menghasilkan lendir yang akan memerangkap antigen, sehingga antigen
itu nggak bisa masuk ke sel-sel tubuh.
Lain halnya dengan Kelenjar air mata, Kelenjar air mata berperan untuk menghasilkan air
mata, yang juga termasuk ke dalam pertahanan nonspesifik eksternal, karena air mata
berfungsi membersihkan mata dari segala macam partikel asing yang masuk ke mata.

2. Pertahanan Nonspesifik Internal

Pertahanan nonspesifik internal adalah pertahanan tubuh yang akan bekerja jika ada
antigen yang bisa menembus pertahanan nonspesifik eksternal. Pertahanan nonspesifik
internal melibatkan aktivitas sel darah putih, seperti:

a. Neutrofil dan makrofag untuk fagositosis atau ‘memakan’ antigen dan patogen
berbahaya

b. Eosinofil untuk menghancurkan patogen multiseluler seperti cacing

c. Sel NK (Natural Killer) untuk membunuh sel yang terinfeksi, serta sel mast yang terlibat
dalam inflamasi (peradangan), Peradangan adalah tanggapan atau respon tubuh terhadap
antigen yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat dicirikan dengan adanya pembengkakan,
demam, bisul, maupun gatal-gatal. Peradangan ini difasilitasi oleh senyawa sitokin yang
dihasilkan makrofag dan juga histamin yang dihasilkan sel mast.

Sitokin berfungsi untuk memanggil sel darah putih seperti neutrofil ke lokasi inflamasi.
Sementara histamin berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga memudahkan
sel darah putih untuk menembus dinding kapiler darah. Oh iya, adanya histamin ini juga
menjadi penyebab kenapa bagian yang bengkak biasanya terasa gatal.

2. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

Sistem pertahanan tubuh spesifik adalah pertahanan tubuh yang bekerja jika antigen berhasil
masuk ke dalam cairan ataupun sel tubuh. Sistem pertahanan tubuh spesifik terbagi menjadi
pertahanan spesifik seluler dan pertahanan spesifik humoral.

1. Pertahanan Spesifik Seluler

Pertahanan spesifik seluler adalah pertahanan tubuh yang menyerang antigen yang telah
menginfeksi sel tubuh. Aktor utama yang terlibat adalah limfosit T. Limfosit T dibentuk di
sumsum tulang, namun dimatangkan di kelenjar timus. Ada tiga jenis limfosit T yaitu

Jenis-jenis Limfosit T:

a. Limfosit T sitotoksik → menghancurkan sel yang terinfeksi antigen


b. Limfosit T helper → mengaktivasi limfosit T sitotoksik

c. Limfosit T memori → mengingat antigen yang pernah menyerang tubuh

Untuk dapat bekerja, sel T helper perlu diaktivasi oleh APC (Antigen Presenting Cell). APC
berfungsi menyajikan fragmen antigen di permukaan selnya. Ketika fragmen antigen ini
berikatan dengan reseptor sel T helper, maka sel T helper akan teraktivasi. Sel T helper yang
sudah teraktivasi kemudian dapat mengaktivasi sel T sitotoksik. Sel T sitotoksik lalu akan
menghancurkan sel yang terinfeksi. Bersamaan dengan itu, ketika sel T helper maupun sel T
sitotoksik teraktivasi, sebagian akan berubah menjadi sel T memori yang akan mengingat antigen
untuk mempercepat respons pertahanan spesifik seluler.

2. Pertahanan Spesifik Humoral

Pertahanan spesifik humoral adalah pertahanan tubuh yang menyerang antigen yang ada di
cairan tubuh (darah dan cairan limfa). Aktor utama yang berperan adalah limfosit B.

Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang. Limfosit B dapat diaktivasi
langsung oleh antigen untuk berubah menjadi sel B plasma dan sel B memori. Sel B plasma
berfungsi untuk menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang berfungsi mengikat dan
menonaktifkan antigen. Tiap antibodi hanya bisa mengikat antigen yang spesifik. Sel B memori
berfungsi untuk mengingat antigen sehingga mempercepat produksi antibodi.

Referensi

1. Irnaningtyas & Istiadi, Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikullum 2013
Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-sistem-pertahanan-tubuh

Anda mungkin juga menyukai