Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN DISKEL

KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Koordinator Mata Kuliah : Nadirawati, S. Kep., M. Kep
Koordinator Tutorial : Lina Safarina, S. Kep., M. Kep

Disusun oleh :

Kelompok B

Leader : Antika Putri Maharani (213119100)


Scriber 1 : Lasari Triska (213119091)
Scriber 2 : Wiga Rahayu Putri (213119040)

Ikhlas Afidillah Acep (213119003) Rina Risnawati (213119082)


Alifah Kartika K. (213119008) Tiara Eka Andiri (213119090)
Vivit Sadiah Nurhafifah (213119011) Cicilia Uttary Jauhari (213119091)
Nur Asyiah (213119022) Rega Nur Laelatul Q. (213119101)
Erina Nopiyanti (213119045) Bobi Padly Prandani (213119112)
Iqbal Fitriyanto (213119058) Widia Rahma Safitri (213119137)
Delia Ananda Putri (213119074) Ai Hanifah (213119149)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nyalah kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan diskel 2
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterimakasih pada Ibu Lina Safarina, S. Kep., M. Kep. Selaku dosen Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kami tentang keperawatan keluarga. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan laporan yang telah kami buat. Mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan sarannya.

Cimahi, 26 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Batasan Masalah........................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
D. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
E. Metode Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Skenario Kasus ............................................................................................. 3
B. Step 1 Klasifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Step 2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
D. Step 3 Analisa Masalah ................................................................................ 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 21
A. Kesimpulan ................................................................................................ 21
B. Saran ........................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan ini di mana
pun dan kapan pun termasuk dalam lingkungan keluarga. Pembentukan
komunikasi intensif, dinamis dan harmonis dalam keluarga tentu menjadi
dambaan setiap keluarga. Peran keluarga terutama orangtua, menjadi amat
penting bagi pembentukan karakter anak, terlebih lagi bila anak tersebut mulai
memasuki masa remaja.
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah
keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi
dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan
mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup.
Komunikasi antar anggota keluarga dilakukan untuk terjadinya
keharmonisan dalam keluarga. Suasana harmonis dan lancarnya komunikasi
dalam keluarga antar anggota keluarga bisa tercapai apabila setiap anggota
keluarga menyadari dan menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing
sambil menikmati haknya sebagai anggota keluarga.

B. Batasan Masalah

1. Step 1 : Klasifikasi istilah


2. Step 2 : Identifikasi Masalah
3. Step 3 : Analisa Masalah

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud komunikasi dan komunikasi dalam Keluarga ?


2. Apa tujuan komunikasi ?
3. Jelaskan proses komunikasi ?
4. Jelaskan jenis komunikasi ?
5. Jelaskan bentuk komunikasi ?
6. Jelaskan hambatan komunikasi di keluarga ?
7. Jelaskan faktor yang memperngaruhi komunikasi ?

1
8. Jelaskan bagaimana agar komunikasi di keluarga agar efektif ?

D. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui mengenai komunikasi dalam keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui apa itu komunikasi dan komunikasi
dalam keluarga.
b. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja tujuan komunikasi.
c. Mahasiswa mampu mengetahui proses komunikasi.
d. Mahasiswa mampu mengetahui jenis komunikasi.
e. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk komunikasi.
f. Mahasiswa mampu mengetahui hambatan komunikasi di keluarga.
g. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi
komunikasi.
h. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana agar komunikasi di
keluarga agar efektif.

E. Metode Penulisan

1. Studi Pustaka
Suatu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran buku-
buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan dasar
terhadap materi yang dihadapi.
2. Penulusuran dari berbagai macam alamat web yang mengenai materi
tentang tata tulis karya ilmiah yang ada di dalam internet untuk
memperoleh materi yang dihadapi.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Skenario Kasus

Seorang perawat Keluarga sedang mengkaji salah satu keluarga Binaan.


Keluarga tersebut terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak laki – laki yang
masing – masing berusia 20 dan 16 tahun. Hasil pengkajian keluarga
didapatkan data bahwa salah satu struktur keluarga sedang bermasalah. Ibu
mengatakan dia dan suaminya bekerja di tempat yang berbeda sedangkan anak
pertamanya sedang kuliah di Universitas swasta di Cimahi dan anak keduanya
SMU. Mereka jarang sekali berkomunikasi karena sibuk dengan urusan masing
– masing. Setiap ada acara keluarga seringkali terjadi perbedaaan pendapat dan
akhirnya terjadi pertengkaran. Sang Ibu ingin sekali memperbaiki pola
komunikasi dikeluarganya.

B. Step 1 Klasifikasi Masalah

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga binaan ? ( Rega Nur Laelatul Q
213119101 )

Jawaban :

1. Keluarga Binaan merupakan keluarga yang salah satu anggotanya


mempunyai masalah kesehatan upaya yang sederhana untuk mengatasi
masalah gizi yang ada di masyarakat dengan pendekatan keluarga.
Kegiatan keluarga binaan dilakukan oleh setiap mahasiswa kepada
keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan terkait
gizi seperti: balita gizi kurang atau stunting, ibu hamil atau ibu menyusui
yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), remaja dan ibu hamil
anemia, obesitas pada anak atau dewasa, Gizi kurang pada anak atau
dewasa, diabetes mellitus, atau penyakit degeneratif lainnya. (Tim Dosen
Jurusan Gizi, 2020). ( Ai Hanifah 213119149 )

3
Keluarga Binaan merupakan keluarga yang salah satu anggotanya
mempunyai masalah kesehatan (terutama ibu dan atau anak). (Widia
Rahma Safitri 213119137)

C. Step 2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud komunikasi dan Komunikasi dalam Keluarga ?


2. Apa tujuan komunikasi ?
3. Jelaskan proses komunikasi ?
4. Jelaskan jenis komunikasi ?
5. Jelaskan bentuk komunikasi ?
6. Jelaskan hambatan komunikasi di keluarga ?
7. Jelaskan faktor yang memperngaruhi komunikasi ?
8. Jelaskan bagaimana agar komunikasi di keluarga agar efektif ?

D. Step 3 Analisa Masalah

1. Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Keluarga


Komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communication” dan dari bahasa
latin “communicatio” yang bersumber dari kata “communis” memiliki arti
“membangun kebersamaan dan keharmonisan antara 2 (dua) orang atau
lebih”, banyak pendapat dan konsep tentang komunikasi yang di
kemukakan oleh para ahli komunikasi.
1) Menurut Raymond Ross
Komunikasi adalah proses pemilahan, memilih, dan simbol
pengiriman sedemikian rupa yang membantu penerima menghasilkan
respon pesan atau makna penalaran yang sama dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator.
2) Menurut Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi ketika sumber pesan kepada penerima dengan
maksud sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka.
3) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

4
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari
dua orang individu atau lebih agar pesan yang diberitakan tersebut bisa
dipahami oleh lawan bicara.
4) Menurut Carl I. Hovland
Komunikasi merupakan kejadian proses yang memungkinkan
seseorang untuk memberikan stimulasi (biasanya dengan
menggunakan lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku
orang lain.
5) Menurut New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan
diskriminatif dari sumber ke penerima.
6) Menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, grafik, angka, dll.
7) Menurut Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi untuk tujuan bersama dan hubungan hubungan komunikasi
yang ditimbulkan oleh generasi penerus rangsangan dan respon.
8) Menurut Forsdale (1981)
“komunikasi adalah proses oleh sistem yang didirikan, dipelihara dan
diubah melalui sinyal-sinyal yang beroperasi bersama-Menurut
aturan”.
9) Menurut J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana
simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi makna.
10) Menurut Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber ke
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.
11) Menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid

5
Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih
membentuk atau pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang
pada gilirannya akan tiba di saling pengertian luas.
12) Menurut Shannon & Weaver
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak
terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi wajah, lukisan, seni, dan teknologi.

Komunikasi di dalam sebuah keluarga adalah penyampaian pesan dari


ayah, ibu, orang tua, anak, suami, isteri, mertua, kakek, nenek maupun
sebaliknya sebagai penerima pesan. Pesan yang disampaikan dalam
komunikasi tersebut dapat berupa informasi, nasehat, petunjuk,
pengarahan, maupun meminta bantuan. Komunikasi yang terjadi dalam
keluarga merupakan suatu komunikasi yang unik, dan komunikasi yang
terjadi didalam keluarga tentu akan melibatkan paling sedikit dua orang
yang mempunyai sifat, nilai-nilai, pendapat, sikap, pikiran dan perilaku
yang khas dan berbeda-beda, (Rahmah, 2018:15). Berkaitan dengan peran
orangtua, menjelaskan bahwa menjadi orang tua yang baik, kemudian
membutuhkan lebih dari sekedar intelektualitas, melainkan juga
menyentuh dimensi kepribadian dan melibatkan emosi (Gottman &
DeClaire, 1997).

Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah


keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk
berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam
membentuk dan mengembangkan nilainilai yang dibutuhkan sebagai
pegangan hidup. Pegangan hidup anak berguna agar anak dapat menjalani
hidupnya ketika berada dalam lingkungan masyarakat, apa yang terjadi jika
sebuah pola komunikasi keluarga tidak terjadi secara harmonis tentu akan
mempengaruhi perkembangan anak, (Ammang, Sondakh & Kalesaran,
2017: 2)

6
Komunikasi keluarga menjadi salah satu bentuk dari hubungan komunikasi
antar pribadi. Komunikasi ini menjadi penting untuk dilihat lebih dekat
karena, 1) keluarga adalah tempat di mana orang dewasa dan remaja
mengalami bagian terbesar dari hubungan antarpribadi paling penting dan
intim, 2) keluarga adalah agen sosialisasi utama, di mana keahlian
komunikasi dan hubungan didapatkan dari keluarganya (Kusuma,
2017:49).
(Ikhlas Afdillah Acep 213119003, Widia Rahma Safitri 213119137)

2. Tujuan komunikasi:
1) Sebagai Alat Kendali
Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau
kontrol. Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka
perilaku individu dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang
harus dipatuhi.
2) Sebagai Alat Motivasi
Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi
seseorang dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang
dapat diraih dalam kehidupan akan membangun motivasi seseorang.
3) Sebagai Ungkapan Emosional
Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan
kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan
senang, marah, kecewa, gembira, dan lain-lain.

4) Sebagai Alat Komunikasi


Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi
itu maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.

Tujuan komunikasi yang akan dicapai dapat dilihat dari sudut kepentingan
sumber dan penerima, dari sudut kepentingan social dan pribadi .di
antaranya:

7
1) Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber, yaitu untuk
memberikan informasi , mendidik, menghibur dan menganjurkan suatu
tindakan.
2) Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima yaitu untuk
memahami in formasi, mempelajari sesuatu, menikmati dan menerima
atau menolak suatu anjuran.
3) Tujuan komunikasi untuk kepentingan sosial adalah untuk
mengendalikan apa yang terjadi di lingkungan masyarakat dalam
mencegah keresahan, memelihara ketertiban dan keamanan; untuk
fungsi sosialisasi dalam upaya pendidikan dan pewarisan nilai-nilai
budaya, norma-norma ; memberikan hiburan pada warga masyarakat.
4) Tujuan komunikasi untuk kepentingan pribadi yaitu untuk menentukan
keputusan dalam bertindak sesuai aturan social , memperoleh
pengetahuan dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat ; menikmati
hiburan , rileks dari kesulitan hidup sehari-hari.
5) Tujuan komunikasi dalam interaksi keluarga ditinjau dari kepentingan
orang tua adalah untuk memberikan informasi, nasihat,mendidik dan
menyenangkan anak-anak. Anak berkomunikasi dengan orang tua
adalah untuk mendapatkan saran, nasihat, masukan atau dalam
memberikan respon dari pertanyaan orang tua. Komunikasi antar
anggota keluarga dilakukan untuk terjadinya keharmonisan dalam
keluarga .

( Rega Nur Laelatul Qodriah 213119101, Lasari triska 213119091 )

3. Proses Komunikasi
Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto (2011), proses komunikasi
terdiri dari enam tahap, yaitu:
1) Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
2) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
3) Pengirim menyampaikan pesan
4) Penerima menerima pesan
5) Penerima menafsirkan pesan

8
6) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada
pengirim

Menurut Hermawan (2012), proses berlangsungnya komunikasi bisa


digambarkan seperti berikut:
1) Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain, mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan dapat berupa informasi dalam
bentuk bahasan ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti oleh
kedua belah pihak.
2) Pesan (message) disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
3) Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke
dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian
pesan/data.
4) Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan
dari komunikator ke komunikan
5) Fungsi penerimaan (decoding), proses memahami simbol Bahasa yaitu
simbol grafis atau huruf-huruf dengan cara mengasosiasikannya atau
menghubungkan simbol-simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta
variasi-variasinya yang dilakukan penerima pesan dari penyampain
pesan.
6) Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
7) Respon (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul
sebagai akibat dari perilaku komunikasi setelah menerima pesan.
8) Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah pesan yang dimaksud oleh
si pengirim dapat dimengerti atau dipahami.

( Cicilia Uttary 213119091 & Wiga Rahayu 213119040 )

9
4. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
1) Komunikasi berdasarkan Penyampaian Pada umumnya setiap orang
dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya
makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak
semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan
beberapa cara dalam menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 (
dua ), yaitu:
a) Komunikasi verbal ( Lisan )
▪ Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak ,
dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya
dialog dua orang
▪ Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak.
contohnya komunikasi lewat telepon.
b) Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
▪ Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar
yang bersifat kompleks.
▪ Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata
atau kalimat.
2) Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
a) Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara
organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam
struktur organisasinya. Contohnya seminar.
b) Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah
organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur
organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin
tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau
perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan
sebagainya.

10
c) Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara
komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi
yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi
atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut.Contohnya rapat mengenai
ulang tahun perusahaan.

3) Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya Berdasarkan


Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a) Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara
langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media
komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
b) Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya
dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat
media komunikasi.
4) Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Berpidato
b) Memberi Ceramah
c) Wawancara
d) Memberi Perintah alias Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal


penentu , demikian pula kemampuan komunikator yang memegang
peranan kesuksesan proses komunikasinya.

5) Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup


Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai
berikut :
a) Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam ,
yaitu :

11
▪ Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi
dari pemimpin kepada anggota , seperti perintah , teguran ,
pujian , dan sebagainya.
▪ Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup
organisasi atau perusahaan diantara orang -orang yang
memiliki kedudukan sejajar .
▪ Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup
organisasi atau perusahaan diantara orang -orang yang
memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
b) Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan
pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan
tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh
pengertian , kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan
masyarakat.
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
▪ Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.
▪ Konperensi pers.
▪ Siaran televisi , radio dan sebagainya.
▪ Bakti sosial.
6) Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi Komunikasi
berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :
a) Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan
cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi
mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
b) Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada
kelompok mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut
kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi
perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan
dengan komunikasi perseorangan.
7) Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi

12
kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam
komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
a) Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi
ini terjadi secara nonformal maupun informal ,individu bertindak
sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
b) Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki
kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan
lingkungan yang lebih luas.
c) Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada
komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua
kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima
untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
8) Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja
Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan
terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
a) Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi
menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando
sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
b) Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi
melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
c) Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui
satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.
9) Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi
Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a) Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak
saja (one way Communication).
b) Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik
(two ways communication).
c) Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan
terhadap atasan.

13
d) Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan
terhadap bawahan.
e) Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara
orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
(Nur Asyiah 213119022 - Antika 213119100)

5. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
1) Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang
artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Proses
komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi,
mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Contoh
kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa,
bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya.
2) Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi
ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang
yang saling berkomunikasi antara satu individu dengan individu
lainnya. Suatu komunikasi interpersonal dapat terjadi apabila
memenuhi kriteria berikut:
a) Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal
b) Adanya umpan balik pribadi
c) Terjadi hubungan/interaksi yang berkesinambungan
d) Bersifat saling persuasif
3) Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau
lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki.
Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah.
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang dillakkan oleh
beberapa orang lain atau sekelompok orang.
Contoh komunikasi kelompok antara lain kuliah, rapat, briefing,
seminar, workshop dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok, setiap

14
individu yang terlibat dalam kelompok masing-masing berkomunikasi
sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut.
Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan
seluruh anggota kelompok dan bukan bersifat pribadi.
4) Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi
dalam hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses
komunikasi yang berlangsung secara formal maupun nonformal dalam
sebuah sistem yang disebut organisasi.Komunikasi organisasi sering
dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya ruang lingkup
komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas
tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia,
komunikasi dan proses pengorganisasian, serta budaya organisasi.
5) Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan
secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat
heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Jadi, Komunikasi massa
sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang.

Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut:


a) Komunikator biasanya suatu lembaga media massa
b) Hubungan antara komunikator dan pemirsa bukan bersifat pribadi
c) Menggunakan media massa
d) Mediumnya dapat digunakan oleh orang banyak
e) Komunikan adalah massa, yang bersifat heterogen
f) Penyebaran pesan serentak pada saat yang bersamaan
g) Umpan balik bersifat tidak langsung
h) Pesan yang disebarkan cendrung tidak langsung berpengaruh
terhadap massa

15
Dari ciri-ciri tersebut komunikasi massa dapat diartikan sebagai
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak yang
tersebar, heterogen, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Sedangkan komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan media lain


selain media massa disebut komunikasi medio. Komunikasi medio
biasanya menggunakan media surat, telepon, pamflet, poster, brosur,
spanduk, dan sebagainya.
( Iqbal Fitriyanto 213119058 & Erina Nopiyanti 213119045 )

6. Hambatan Komunikasi dalam Keluarga


Hambatan komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu faktor yang
dianggap memberi pengaruh besar terhadap terbentuknya penelantaran
anak. Anak-anak telantar memang memiliki kesempatan sangat terbatas
untuk berkomunikasi, khususnya dengan orang tua mereka. Bahkan ada
sejumlah kasus penelantaran anak yang menunjukkan bahwa orang tua
mereka hampir tidak pernah berkomunikasi dengan anak.
Orang tua hanya melakukan komunikasi dengan anak seperlunya saja.
Kadang-kadang kesibukan orang tua dan banyaknya masalah yang
dihadapi, perhatian terhadap anak jadi berkurang. Kalau setiap saat mau
menceritakan sesuatu tidak diperhatian atau dibantah, akibatnya anak tidak
mau lagi bercerita.
Lama kelamaan akan timbul gangguan pada anak. Ia akan menutup diri
terhadap orang tuanya, sehingga komunikasi antara orang tua dan anak ini
biasanya akan menyebabkan anak bertingkah laku agresif dan sukar
mangadakan kontak dengan orang tuanya apalagi komunikasi yang melalui
sebuah perantara media. Penggunaan media untuk menyampaikan pesan
dapat mengalami gangguan, yang dalam bahasa inggris disebut noise.
Gangguan adalah “segala sesuatu yang menghambat atau mengurangi
kemampuan kita untuk mengirim dan menerima pesan”.
Gangguan komunikasi itu meliputi :

16
1) Pengacau indra, misalnya suara terlalu keras atau lemah; di tempat
menerima pesan, bau menyengat, udara panas, dan lain-lain.
2) Faktor-faktor pribadi, antara lain, prasangka, lamunan, perasaan tidak
cakap.

( Vivit Sadiah N. 213119011 & Rina Risnawati 213119082 )

7. Faktor yang mempengaruhi komunikasi


Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga,
seperti yang akan diuraikan berikut ini :
1) Citra diri dan citra orang lain
Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja. Ketika orang
berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, dua mempunyai
citra diri dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang
mempunyai gambaran-gambaran tertentu mengenai dirinya statusnya,
kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menentukan apa
dan bagaimana ia bicara, menjadi menjaring bagi apa yang dilihatnya,
didengarnya, bagaimana penilaiannya terhadap segala yang
berlangsung disekitarnya.
Dengan kata lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsiorang.
Tidak hanya citra diri, citra orang lain juga mempegaruhi cara dan
kemampuan orang berkomunikasi. Orang lain mempunyai gambaran
tentang khas bagi dirinya. Jika seorang ayah mencitrakan anaknya
sebagai manusia yang lemah, ingusan, tak tahu apa-apa, harus diatur,
maka ia berbicara secara otoriter. Akhirnya, citra diri dan citra orang
lain harus saling berkaitan, saling lengkap melengkapi . perpaduan
kedua citra itu menentukan gaya dan cara komunikasi.
2) Suasana psikologis
Suasana psikologis diakui memperngaruhi komunikasi. Komunikasi
sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung marah,
merasa kecewa, merasa iri hati, diliputi prasangka, dan suasana
psikologis lainnya.
3) Lingkungan fisik

17
Komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja,dengan
gaya, dan cara yang berbeda. Komunikasi yang berlangsung dalam
keluarga berbeda dengan yang terjadi di sekolah. Karena memang
kedua lingkungan ini berbeda. Suasana dirumah bersifat informal,
sedangkan suasana di sekolah bersifat formal. Demikian juga
komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat. Karena setiap
masyarakat memiliki norma yang harus di taati, maka komunikasi yang
berlangsungpun harus taat norma.
4) Kepemimpinan
Dalam keluarga seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat
penting dan strategis. Dinamika hubungan dalam keluarga dipengaruhi
oleh pola kepemimpinan. Karakteristik seorang pemimpin akan
menentukan pola komunikasi bagaimana yang akan berproses dalam
kehidupan yang membentuk hubungan-hubungan tersebut.
5) Etika Bahasa
Dalam komunikasi verbal orang tua anak pasti menggunakan bahasa
sebagai alat untuk mengekspresikan sesuatu. Pada suatu kesempatan
bahasa yang dipergunakan oleh orang tua ketika secara kepada anaknya
dapat mewakili suatu objek yang dibicarakan secara tepat. Tetapi dilain
kesempatan, bahasa yang digunakan itu tidak mampu mewakili suatu
objek yang dibicarakan secara tepat. Maka dari itu dalam
berkomunikasi dituntut untuk menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti antara komunikator dan komunikasi.
6) Perbedaaan usia
Komunikasi dipengaruhi oleh usia. Itu berarti setiap orang tidak bisa
berbicara sekehendak hati tanpa memperhatikan siapa yang diajak
bicara. Berbicara kepada anak kecil berbeda ketika berbicara kepada
remaja. Mereka mempunyai dunia masing-masing yang harus
dipahami.

(Ai Hanifah 213119149, Alifah Kartika Kurniawati 213119008)

18
8. Efektivitas komunikasi keluarga sangat penting untuk dibangun. Di dalam
komunikasi yang efektif antar orang tua dan anak, terdapat beberapa aspek
yang perlu diperhatikan agar terjadi efektivitas komunikasi keluarga, yaitu:
1) Keterbukaan
Keterbukaan adalah bagaimana cara seseorang membuka dirinya agar
dapat berinteraksi dengan orang lain dan agar mendapatkan informasi
tentang orang lain. Keterbukaan juga mengacu kepada kesediaan
komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimuli yang datang.
Dengan keterbukaan, komunikasi seseorang dilatih bagaimana
bertanggung jawab pada apa yang sudah dikatakannya. Maksud
tanggung jawab disini adalah apabila seseorang berkata pada orang
lain, haruslah berdasarkan atas anggapannya sendiri dan apa yang
dirasakannya bukan anggapan orang lain atau mengatasnamakan orang
lain . Adanya keterbukaan dalam komunikasi keluarga memungkinkan
setiap individu dapat berbicara dengan anggota keluarga lainnya
dengan status yang sederajat. Masing-masing anggota keluarga dapat
berbicara, memberi saran, berhubungan secara akrab, sehingga
terpenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga.
2) Empaty
Empaty adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya.
Empati dapat dilakukan dengan sebelumnya lebih mengenal orang lain
tanpa memberikan suatu kritik pedas dan terkesan menghakimi,
kemudian mempelajari kebiasaannya hingga keinginannya dan
mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang orang tersebut. Menurut
Rakhmat (1991) dengan empati kita melihat sebagaimana orang lain
melihat seperti orang lain merasakannya.
3) Dukungan
Dukungan adalah hal yang diperlukan oleh seseorang dalam
melaksanakan kegiatannya karena dengan adanya dukungan seseorang
akan lebih bersemangat dan berprestasi dalam segala hal.
Dukungan didapat seseorang dari orang lain dilihat dari cara orang
tersebut mengucapkan kata-kata, yaitu jika ucapannya tidak bersifat

19
mengevaluasi tapi cenderung mendeskripsikan sesuatu, sehingga
seseorang tidak merasa terancam. Sebaliknya jika ucapan yang besifat
evaluatif, maka seseorang akan merasa tidak nyaman, tapi bukan berarti
bahwa ucapan evaluatif akan selalu berakibat negatif. Karena ada
evaluasi yang positif yang membuat suatu perubahan positif juga, tetapi
bagaimanapun positifnya suatu evaluasi tetap saja dapat membentuk
perasaan disalahkan dan akhirnya perasaan tidak nyaman.
Selain itu dukungan diperoleh dari adanya keinginan pihak lain untuk
mendengarkan masukan dan pandangan yang berbeda dari sebelumnya
dengan harapan adanya perubahan pendapat jika memungkinkan.
4) Sikap positif
Sikap positif dapat diperlihatkan dengan dua cara: Verbal dan non
Verbal. Non Verbal dapat dilihat dari gerakan badan seseorang
(gesture) pada saat berkomunikasi. Cara verbal sikap positif
ditunjukkan dengan mengucapkan kata-kata. Sikap positif umumnya
berbentuk pujian, atau penghargaan, senyuman dan tepukan bahu.

5) Kesamaan
Kesamaan merupakan sesuatu yang istimewa, karena pada situasi
apapun tidak akan ada hal yang benar-benar sama. Dari beberapa orang
salah satunya pasti ada yang lebih pintar, lebih kaya dan lebih popular.
Maksud setara disini adalah penerimaan seseorang oleh orang lain.
Kesamaan dapat dilihat dari pernyataan yang diucapkan. Jika satu pihak
menuntut pihak lain untuk mengerjakan sesuatu berarti kesamaannya
tidak terbentuk. Apabila hal seperti ini terjadi akan terbentuk perasaan
memusuhi. Dalam kesamaan menyangkut pula tentang bagaimana
berbicara dan mendengar, apabila dalam suatu komunikasi ada salah
satu pihak yang selalu berbicara dan yang lain selalu mendengarkan,
berarti komunikasi tidak berjalan efektif, antara kedua belah pihak
harus ada kesamaan dalam pengiriman dan penerimaan informasi.
(Tiara Eka 213119090, Delia Ananda 213119074, Bobi Padly
213119112)

20
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi berasal dari bahasa Inggris “Communication” dan dari bahasa


latin “communicatio” yang bersumber dari kata “communis” memiliki arti
“membangun kebersamaan dan keharmonisan antara 2 (dua) orang atau lebih”,
banyak pendapat dan konsep tentang komunikasi yang di kemukakan oleh para
ahli komunikasi. Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam
sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk
berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam
membentuk dan mengembangkan nilainilai yang dibutuhkan sebagai pegangan
hidup. Efektivitas komunikasi keluarga sangat penting untuk dibangun. Di
dalam komunikasi yang efektif antar orang tua dan anak, terdapat beberapa
aspek yang perlu diperhatikan agar terjadi efektivitas komunikasi keluarga,
yaitu keterbukaan, empaty, dukungan, sikap positif, dan kesamaan.

B. Saran

1. Bagi Penulis Sebagai penulis, menyadari bahwa laporan ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki laporan dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan laporan diatas.
2. Bagi Pembaca Bagi institusi kesehatan dan pembaca, hasil laporan ini
diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang Keperawatan Keluarga
mengenai Komunikasi dalam Keluarga.

21
DAFTAR PUSTAKA
http://bidan.unimus.ac.id/v2012/wp-content/uploads/2015/01/Panduan-PKK-IV-
new.pdf

https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/respoy/index.php?p=show_detail&id=6334&ke
ywords=

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli/,
Kaddi, S. M., Lestari, P., & Adrian, D. (2020). Komunikasi keluarga dalam
pencegahan coronavirus disease 2019. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(1), 63-74.

https://hot.liputan6.com/read/4502208/tujuan-komunikasi-pengertian-jenis-dan-
fungsinya-yang-perlu-diketahui

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUAR
GA/SUNARSIH/KOMUNIK__KELUARGA.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17073/2/T1_522014050_BAB%
20II.pdf

http://www.ilmusahid.com/2015/09/pengertian-komunikasi-tujuan-
komunikasi.html

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.uni
mal.ac.id/2219/1/Pengantar%2520ilmu%2520Komunikasi%2520%2520-
JENIS%2520DAN%2520BENTUK%2520KOMUNIKASI.pdf&ved=2ahUKEwjj
vYut--L2AhVnlNgFHTkXCMwQFnoECBQQAQ&usg=AOvVaw1bjYD2-
kWRYkKCdxDXdVlp

https://repository.unimal.ac.id/2219/1/Pengantar%20ilmu%20Komunikasi%20%2
0-JENIS%20DAN%20BENTUK%20KOMUNIKASI.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/472/6/Bab%202.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/472/6/Bab%202.pdf

https://www.e-jurnal.com/2014/02/efektivitas-komunikasi-keluarga.html

https://media.neliti.com/media/publications/91700-ID-peran-komunikasi-
keluarga-dalam-mengatas.pdf

22
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-keluarga/3802/3

23

Anda mungkin juga menyukai