Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen pembimbing : Inggrid Dirgahayu, S, Kp., M.KM

Disusun Oleh :

Iin Indriyani Sumirat Fitriandini


AK117113 AK118182

Pinpin Fitriani AK118213 Tia Sri Nurwahyuni AK118186

Rika Purnama Putri AK118147 Tita AK118190

Ririn Noviyani AK118151 Windy Martinia G

Rosliana AK118200

AK118157 Wulan Yuanita AK11820

Salma Safrina A R AK118161 Yeyet Sugiarti AK11820

Senny Apriliani AK118165 Yulianti Nurmalasari AK118209

Sheila Syaadatul I AK118169 Zelika Gusrita Zahra AK118212

Somantri AK118178

PROGRAM PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN

1
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2020

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Makalah
Proses Keperawatan Keluarga ” tepat waktu. Makalah Proses Keperawatan
Keluarga disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga di
Universitas Bhakti Kencana Bandung. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 02-Des-2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Keluarga...........................................................................................3

2.2 Struktur Keluarga..........................................................................................3

2.3 Ciri-ciri Struktur Keluarga...........................................................................3

2.4 Ciri-ciri Keluarga Indonesia..........................................................................4

2.5 Pengkajian Keluarga......................................................................................4

2.6 Analisa Data..................................................................................................8

2.7 Perumusan Masalah.......................................................................................9

BAB III ASKEP KASUS

3.1 Kasus...........................................................................................................11

3.2 Asuhan Keperawatan...................................................................................13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan..................................................................................................27

4.2 Saran............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep merupakan suatu ide dimana terhadap suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangjan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyususn suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini
digunakan dalam menentukan model keperawatan mengandung komponen
dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien.
Keperawatan sebagai pelayanan profesioanal, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatn yang kokoh. Dengan demikian
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan keterampilan berpikir kritis harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatn
dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam prakyek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang
spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable
utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus
dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat unutk kasus
spesifik adalah sebagai berikut : mengumpulkan informasi awal tentang focus
kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-sehari untuk
mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien. Mempertimbangkan model
keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi
konsep dan hubungan antar konsep.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari keperawatan keluarga ?
2. Bagaimana struktur keluarga ?
3. Sebutkan ciri-ciri struktur keluarga ?
4. Sebutkan ciri-ciri keluarga Indonesia ?
5. Apa saja pengkajian dalam keperawatan keluarga ?
6. Bagaimana analisa data dalam keperawatan keluarga ?
7. Bagaimana perumusan masalah keperawatan keluarga ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi dari keperawatan
keluarga.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami struktur keluarga.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri struktur keluarga.
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri keluarga
indonesia.
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengkajian dalam
keperawatan keluarga.
6. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami analisa data dalam
keperawatan keluarga.
7. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami perumusan masalah dalam
keperawatan keluarga.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang orang dengan ikatan perkawinan,


kelahiran atau adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahan kan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
social dari tiap anggota keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

2.2 Struktur Keluarga

a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah


dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu.
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.3 Ciri-ciri Struktur Keluarga

3
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

2.4 Ciri-ciri Keluarga Indonesia

a. Suami sebagai pengambil keputusan.


b. Merupakan suatu keputusan yang utuh.
c. Berbentuk monogram.
d. Bertanggung jawab.
e. Pengambil keputusan.
f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
g. Ikatan kekeluargaan sangat erat.
h. Mempunyai semangat gotong royong.

2.5 Pengkajian Keluarga

a. Definisi pengkajian keluarga


Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan
keluarga yang dibinannya. Metode dalam pengkajian bisa melalui
wawancara, observasi fasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari
anggota keluarga dan measurement dari data sekunder (hasil lab,
papsmear, dll). (Susanto, 2012).

b. Langkah-langkah pengkajian

4
Penjajahan keluarga perlu dilakukan untuk membina hubungan
dengan keluarga. Dalam penjajahan ini perawat perlu mengadakan kontak
dengan RW/RT dan keluarga yang bersangkutan guna menyampaikan
maksud dan tujuab serta mengatsi masalah kesehatan mereka. Setelah
mendapatkann tanggapan positif dari keluarga tersebut, pengkajian
diteruskan pada langkah berikutnya. (Zaidin Ali, 2010).
3. Pengumpulan data
Upaya pengumpulan semua data, fakta dan informasi yang
mendukung pemecahan masalah klien. Jenis data yang dikumpulkan
adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan sehari-hari
1) Kebiasaan tidur (apakah terdapat waktu tertentu untuk
tidur/istirahat dan bangun sesuai kemampuan setiap anggota?
Apakah terdapat waktu setiap siang untuk istirahat sebentar?
Apakah anggota keluarga tidur bersama-sama?).
2) Kebiasaan makan (berapakali makan setiap hari? Siapa yang
terlihat terlalu gemuk, terlalu kurus?).
3) Waktu senggang/libur (bagaimana setiap anggota keluarga
memakai waktu senggang? Apakah penggunaan waktu
senggang cocok dengan jenis kelamin dan usia individu?
Apakah ada anggota keluarga yang hiburannya sangat memakan
waktunya? Bila ada, apa dampaknya terhadap keluarga? Apakah
keluarga mempunyai hiburan bersama?).
b) Factor social-budaya-ekonomi
1) Penghasilan dan pengeluaran.
2) Pekerjaan, tempat tinggal, dan penghasilan setiap anggota yang
sudah bekerja.
3) Sumber penghasilan.
4) Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga
yang bekerja.
5) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan,
pakaian dan perumahan.

5
6) Apakah ada tabungan untuk keperluan mendadak.
7) Jam kerja ayah dan ibu.
8) Siapa pembuat keputusan mengenai keuangan dan bagaimana
uang digunakan.
c) Factor lingkungan
1) Perumahan
a. Luas rumah (apakah luasnya memadai?).
b. Pengaturan kamar tidur.
c. Kelengkapan perabotan rumah tangga.
d. Serangga dan binatang pengerat.
e. Adanya bahaya kecelakaan.
f. Tempat penyimpanan makanan dan alat masak.
g. Persediaan air (sumber, kepemilikan, apakah air dapat
diminum?).
h. Pembuangan kotoran (jenis, kepemilikan, apakah memenuhi
syarat?).
i. Pembuangan sampah (jenis, apakah memenuhi syarat?).
j. Pembuangan air kotor (jenis, apakah memenuhi syarat?).
k. Kondisi lingkungan tempat tinggal : apakah komplek
rumahan, daerah kumuh, dll.
l. Fasilitas social dan fasilitas kesehatan.
m. Fasilitas transportasi dan komunikasi,
d) Riwayat kesehatan/riwayat medic
1) Riwayat kesehatan setiap anggota.
2) Penyakit yang penuh diderita.
3) Keadaan sakit yang sekarang (telah didiagnosis atau belum).
4) Nilai yang diberikan terhadap pencegahan penyakit.
5) Status imunisasi anak.
6) Pemanfaatan fasilitas lain untuk pencegahan penyakit.
7) Sumber pelayanan kesehatan: apakah pelayanan kesehatan
sama atau berbeda untuk setiap anggota keluarga?.
8) Saat kondisi sakit atau kritis, anggota keluarga pergi ke siapa?.

6
9) Bagaimana keluarga melihat peranan petugas kesehatan dan
pelayanan yang mereka berikan serta harapkan merekan
terhadap pelayanan petugas kesehatan?.
10) Pengalaman mengenai petugas kesehatan professional:
memuaskan atau tidak

Setiap keluarga mempunyai cara sendiri untuk menghadapi dan


mengatasi situasi mereka. Tipe data lain yang dikumpulkanpada tahap
penjajahan kedua menggambarkan sampai mana keluarga dapat
melaksanakan tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman
kesehatan. Kurang/tidak sehat, atau krisis yang dialami oleh keluarga
itu pada waktu tahap penjajahan pertama data ini menggambarkan
ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan.
Perhatian utama perawat pada tahap penjajahan kedua adalah penentuan
kesanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan untuk
menghadapi masalah kesehatan. (Zaidin Ali, 2010).

Data pengkajian didapat dengan menggunakan beberapa cara.


Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan :

a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif
dalam aspek fisik, mental, social budaya, ekonomi, kebiasaan, adat
istiadat, agama, lingkungan dan sebagainya.
b. Pengamatan/observasi
Untuk mengetahui hal yang secara langsung bersifat fisik
(ventilasi, kebersiahan, penerangan, dll) atau benda lain (data
objektif).
c. Pemeriksaan fisik
Pada anggota keluarga yang mempunyai masalah keluarga
dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik, misalnya
kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dll (data objektif).
d. Studi dokumentasi

7
Menelusuri dokumen yang ada, misalnya catatan kesehatan,
kertu keluarga, kartu menuju sehat, literature, catatan pasien, dll
(data objektif). Data yang perlu dikumpulan dapat dilihat pada
lampiran 1. Tabulasi data. Data yang ada disusun dalam table,
grafik, genogram, gambar, dan lain-lain untuk memudahkan proses
analisis.

2. Analisa data
Setelah ditabulasi data langsung dapat dianalisis sehingga
menghasilkan satu kesimpulan tentang permasalahan yang ada. Hasil
analisis data juga memperlihatkan penyebab, tanda-tanda dan pengaruh
masalah pada masa yang akan datang, dll.
3. Perumusan masalah
Dari analisis data ditemukan beberapa informasi yang berguna
untuk merumuskan masalah klien tersebut. Masalah adalah kesenjangan
yang terjadi dari apa yang “seharusnya” terjadi dan apa yang “nyata”
terjadi kesenjangan tersebut.

2.6 Analisa Data

Kegiatan yang dilakukan :

1. Menetapkan masalah kesehatan keluarga.


2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan dipecahkan, dengan
mempertimbangkan :
a. Sifat masalah.
b. Kemungkinan masalah dapat diatasi.
c. Potensi pencegahannya.
d. Persepsi keluarga terhadap masalah.
3. Menetapkan diagnosis keperawatan
Didalam menganalisis data terdapat 3 norma yang perlu diperhatikan
dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :

8
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :
1) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial dari anggota keluarga.
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.
3) Keadaan gizi anggota keluarga.
4) Status imunisasi anggota keluarga.
5) Kehamilan dan keluarga berencana (KB).
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :
1) Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah
dibandingan dengan jumlah anggota keluarga, dsb.
2) Sumber air minum.
3) Jamban keluarga.
4) Tempat pembuangan air limbah.
5) Pemanfaatan pekarangan yang ada, dsb.
4. Karakteristik keluarga
a. Sifat-sifat keluarga.
b. Dinamika dalam keluarga.
c. Komunikasi dalam keluarga.
d. Interaksi antar anggota keluarga.
e. Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga.
f. Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

2.7 Perumusan Masalah

Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah


kesehatan dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga
dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga,
karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam
tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang dianut
oleh keluarga tersebut.

Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil


didasarkan kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada

9
analisiskonsep, teori, prinsip dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam
menganalisis, sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Disamping itu, keputusan dapat diambil setelah
perawat dan keluarga, atau antar perawat itu sendiri melakukan diskusi-
diskusi untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi dan
sumber daya yang ada pada keluarga.

Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, perawat


selalu mengacu kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan, serta
berbagai alasan dari ketidamampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-
tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

10
BAB III

ASKEP KASUS

3.1 Kasus

Seorang laki2 Tn Y usia 45 tahun,pegawai PNS menikah dengan Ny. K


usia 40 tahun seorang IRT dan dikaruniai 3 orang anak. Anak pertama
perempuan berusia 17 tahun saat ini berada di kelas 2 SMK BK, anak kedua
perempuan berusia 15 tahun di bangku SMP dan anak terakhir laki-laki masih
balita berusia 5 tahun. Ny K pernah gagal KB IUD di kelahiran anak
ketiganya, saat ini Ny K memilih metoda Steril agar tdk memiliki anak lagi.
Semua anak-anaknya mendapatkan imunisasi lengkap, termasuk Ny K saat
kehamilannya pernah diimunisasi TT. Tn. Y merupakan 7 bersaudara dari
keluarganya dengan riwayat hipertensi, saudara laki-lakinya yang kedua telah
meninggal akibat stroke, sedangkan Ny K dua bersaudara dari keluarganya
dan tdk memiliki riwayat penyakit turunan. Kedua suami istri berasal dari
suku sunda, dengan latar belakang adat sunda yang masih sarat dengan
tradisinya termasuk penggunaan Bahasa sehari-hari di rumah. Keluarga
tinggal di lingkungan masyarakat sunda sehingga mudah beradaptasi. Di
lingkungan mereka tinggal terdapat mushola yang sering digunakan oleh
keluarga sebagai sarana ibadah seperti sholat berjamaah, pengajian rutin tiap
minggu dan berkumpulnya warga pada pertemuan-pertemuan tertentu.
Keluarga termasuk salah satu warga yang aktif mengikuti berbagai kegiatan
di lingkungannya.

Keluarga tinggal disebuah rumah permanen yang memiliki 3 kamar tidur,


ruang tamu dan dapur yang bersatu dengan tempat makan dan tempat

11
berkumpulnya keluarga. Kamar mandi dengan septic tang, dan sarana
pembuangan limbah rumah tangga melalui selokan di samping rumah yang
tidak mengalir airnya sehingga tampak sampah rumah tangga yang belum
dibersihkan. Sarana air bersih menggunakan sumur pompa yang airnya
sedikit berwarna dan pdam khusus untuk minum dan memasak. Keluarga
mencoba menjaga rumahnya agar tetap rapih dan bersih, namun karena anak
bungsunya masih kecil sesekali tampak berantakan dan kotor oleh
permaianan anak. Keluarga ini tampak harmonis dengan peran ayah sebagai
kepala keluarga dan ibu sebagai pembimbing anak-anaknya. Penghasilan Tn
Y sebagai PNS bisa mencukupi kebutuhan keluarga walaupun tidak mewah.
Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga akan membawa ke Puskesmas
yang terdekat dengan wilayahnya. Keluarga sederhana ini biasanya
berkumpul di akhir minggu bersama anggota keluarga di rumah sambal
makan bersama atau menonton film kesukaan. Jika ada permaslaahan dalam
keluarga, mereka biasanya menyelesaikannya bersama, berdiskusi atau
meminta bantuan dari keluarga besarnya. Tn Y sangat dekat dengan kedua
orang tuanya sehingga terkadang ada hal-hal yang masih diputuskan oleh
orang tuanya.

Hasil pemeriksaan fisik keluarga menunjukkan pasangan ini dalam


keadaan sehat, namun TN Y memiliki hipertensi. Anak pertama dan kedua
dalam keadaan sehat, sedangkan An X usia 5 tahun sejak kemarin terkena
diare. Menurut ibunya anaknya mengeluh nyeri perut dan lemas. Tidak ada
demam namun respirasi cepat 28 x/mnt, takikardi dan bising usung cepat
Muka tampak pucat, mukosa bibir kering, dan turgor lemah. Menurut ibunya
anaknya tidak mau makan karena sering mual, namun masih mau minum susu
atau minuman manis lainnya. An X tampak berbaring lemas, dan hari ini
telah 5 kali bab cair. Renacananya jika sampai besok anaknya tidak kunjung
pulih keluarga akan membawa ke puskesmas. Saat ini ibunya masih
memantau perkembangan anaknya dengan memberikan obat diare dari
warung dan tetap memberikan larutan oralit. Keluarga berharap besok
anaknya sudah pulih dan bias bermain kembali dengan kakak2nya maupun
teman2 di lingkungannya.

12
3.2 Asuhan Keperawatan

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. Y Pendidikan : -


Umur : 45 Tahun Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat :-
Suku : Sunda No. Tlp :-

2. Komposisi Keluarga :

N NAMA L/P HUB KEL UMUR PEN IMUNISASI KB


O D

1 Tn. Y L Suami 45 - - -
tahun

2 Ny. K P Istri 40 - - Imunisasi - IUD


tahun TT
- Metode
steril

3 Anak P Anak 17 SMK Imuninasi


pertama kandung tahun lengkap

4 Anak P Anak 15 SMP Imuninasi


kedua kandung tahun lengkap

5 Anak L Anak 5 - Imuninasi


ketiga kandung tahun lengkap

13
3. Genogram

Tn.Y Ny.K
45 th 40 th

An.L1 An.P An.L


5 th 5th
17 th

Keterangan:

Laki-laki Laki-laki meninggal Anggota keluarga yang sakit

Perempuan Perempuan meninggal Anggota keluarga yang tinggal serumah

14
4. Type Keluarga

a. Jenis type keluarga :


Nuclear Familly atau keluarga inti, karena keluarga Tn.Y terdiri
dari ayah ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
b. Masalah yang terjadi dengan type keluarga tersebut :
Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.Y.

5. Suku Bangsa ( Etnis )


a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Tn. Y dan Ny. K berasal dari suku sunda, dengan latar belakang
adat sunda yang masih erat dengan tradisinya termasuk penggunaan
bahasa sehari-hari di rumah. Keluarga tinggal di lingkungan
masyarakat sunda sehingga mudah beradaptasi.
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secra
etnis bersifat homogeny)
Secara etnis lingkungan yang keluarga Tn. Y tinggali sudah sesusai
dengan latar belakang di lingkungan masyarakat sunda sehingga
mudah beradaptasi.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan sosial, budaya, rekreasi, pendidikan
(Apakah kegiatan kegiatan ini berada dalam kelompok kultur atau
budaya keluarga).
1) Kegiatan keagamaan dan sosial
Keluarga Tn. Y adalah salah satu warga yang aktif
mengikuti berbagai kegiatan di lingkungannya seperti penggunaan
musola sebagai sarana ibadah sholat berjamaah, pengajian rutin
tiap minggu dan berkumpul dengan warga pada pertemuan
tertentu.
2) Kegiatan rekreasi

15
Keluarga sederhana ini biasanya berkumpul di akhir
minggu bersama anggota keluarga di rumah sambil makan
bersama atau menonton film kesukaan.
3) Pendidikan
Tn Y usia 45 tahun sebagai pegawai PNS menikah dengan
Ny. K usia 40 tahun seorang IRT dan dikaruniai 3 orang anak.
Anak pertama perempuan berusia 17 tahun saat ini berada di kelas
2 SMK BK, anak kedua perempuan berusia 15 tahun di bangku
SMP dan anak terakhir laki-laki masih balita berusia 5 tahun.
d. Kebiasaan kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern)
Tidak terdapat data pada kasus
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern :
Tn.Y memiliki struktur kekuasaan keluarga tradisional yang
dimana keluarga ini tampak harmonis dengan peran ayah sebagai
kepala keluarga dan ibu sebagai pembimbing anak-anaknya.
f. Bahasa (bahasa bahasa) yang digunakan di rumah
Bahasa yang digunakan dalam keluarga Tn. Y yaitu bahasa sunda
g. Penggunaan jasa jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
(Apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam
praktik praktik pelayanan kesehatan tradisonal, atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan)
Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga akan membawa ke
Puskesmas yang terdekat dengan wilayahnya.

6. Agama dan Kepercayaan Yang Mempengaruhi Kesehatan :


a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama
mereka
Semua anggota keluarga melakukan praktik beragama yang sama
yaitu semua anggota keluarga memeluk agama islam.
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisasi keagamaan

16
Keluarga Tn.Y selalu beribadah di sebuah mushola yang terdapat
di lingkungan tempat tinggalnya dan rutin melakukan kegiatan
pengajian setiap minggunya.
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Agama yang di anut oleh keluarga yaitu agama islam.
d. Kepercayaan kepercayaan dan nilai nilai keagamaan yang dianut
dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Keluarga selalu membawa anggota keluarga ke puskesmas terdekat
jika ada yang sakit.
e. Status social ekonomi keluarga
Tn Y bekerja sebagai PNS dan istrinya Ny.K hanya seorang IRT
menurut keluarga penghasilan yang di dapat oleh keluarga dapat
mencukupi kebutuhan keluarga walaupun tidak mewah. Dilihat dari
rumah keluarga yang berbentuk permanen.
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Menurut keluarga, mereka di akhir minggu biasanya berkumpul
bersama dengan anggota keluarga di rumah sambil makan bersama
dan menonton film kesukaaan.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


2. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga dengan anak sekolah (families with children)
3. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Sudah terpenuhi karna Tn. Y pekerja PNS hanya saja ada batasan
dalam pemenuhan kebutuhan keluarga tidak mewah namun seadanya
saja.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI


1. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. Y merupakan 7 bersaudara dari keluarganya dengan riwayat
hipertensi, saudara laki-lakinya yang kedua telah meninggal akibat

17
stroke, sedangkan Ny K dua bersaudara dari keluarganya dan tdk
memiliki riwayat penyakit turunan.

2. Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

18
N Nama Umu BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
o r kesehatan (BCG, kesehata yang telah
Polio, n dilakukan
DPT,
HB,
Campak)

1. Tn. Y 45 Hipertensi
tahun

2. Ny. K 40 Sehat
tahun

3. Anak ke 1 17 Sehat
perempuan tahun

4. Anak ke 2 15 Sehat
perempuan tahun

5. Anak 5 Menurut Diare Ibunya


terakhir tahun ibunya memberikan
laki-laki anaknya obat diare
mengeluh dari warung
nyeri dan tetap
perut dan memberikan
lemas, larutan
demam(-) oralit
respirasi
28x/mnt,
takikardi,
bising
usus
cepat,
muka
tampak
pucat,
mukosa
bibir
kering,
dan turgor
lemah.
Menurut
19ibunya

anaknya
tidak mau
3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Puskesmas terdekat dengan wilayahnya.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Gambaran type tempat tinggal
Keluarga tinggal disebuah rumah permanen yang memiliki
3 kamar tidur, ruang tamu dan dapur yang bersatu dengan tempat
makan dan tempat berkumpulnya keluarga.
b. Denah rumah

KAM
KAMAR KAMAR AR
RUANG
2 KELUARGA 3 MAN
DI

TEMPAT
KAMAR
MAKAN
1
DAPUR

c. Gambaran kondisi rumah


Rumah permanen yang memiliki 3 kamar tidur, ruang tamu dan
dapur yang bersatu dengan tempat makan dan tempat berkumpulnya
keluarga. Kamar mandi dengan septic tang, dan sarana pembuangan
limbah rumah tangga melalui selokan di samping rumah yang tidak
mengalir airnya sehingga tampak sampah rumah tangga yang belum
dibersihkan. Sarana air bersih menggunakan sumur pompa yang airnya
sedikit berwarna dan pdam khusus untuk minum dan memasak.
d. Dapur
Dapur yang bersatu dengan tempat makan dan tempat berkumpulnya
keluarga.
e. Kamar mandi

20
Kamar mandi dengan septic tang, dan sarana pembuangan limbah
rumah tangga melalui selokan di samping rumah yang tidak mengalir
airnya sehingga tampak sampah rumah tangga yang belum
dibersihkan.

2. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah


Sarana pembuangan limbah rumah tangga melalui selokan di
samping rumah yang tidak mengalir airnya sehingga tampak sampah
rumah tangga yang belum dibersihkan. Sarana air bersih
menggunakan sumur pompa yang airnya sedikit berwarna dan pdam
khusus untuk minum dan memasak. Keluarga mencoba menjaga
rumahnya agar tetap rapih dan bersih, namun karena anak bungsunya
masih kecil sesekali tampak berantakan dan kotor oleh permainan
anak.

3. Mengkaji perasaan perasaan subjektif keluarga terhadap rumah


Keluarga mencoba menjaga rumahnya agar tetap rapih dan bersih,
namun karena anak bungsunya masih kecil sesekali tampak
berantakan dan kotor oleh permaianan anak.

4. Mengkaji pengaturan tidur didalam rumah


Karena mempunyai 3 kamar tidur, maka ayah ibu dan anak yang
paling kecil tidur 1 kamar, 1 kamar tidur untuk anak yang pertama, 1
kamartidur untuk anak yang kedua.

5. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah


Sarana pembuangan limbah rumah tangga melalui selokan di
samping rumah yang tidak mengalir airnya sehingga tampak sampah
rumah tangga yang belum dibersihkan.

6. Pengaturan / penataan rumah

21
Keluarga tinggal disebuah rumah permanen yang memiliki 3 kamar
tidur, ruang tamu dan dapur yang bersatu dengan tempat makan dan
tempat berkumpulnya keluarga. Kamar mandi dengan septic tang, dan
sarana pembuangan limbah rumah tangga melalui selokan disamping
rumah yang tidak mengalir airnya sehingga tampak sampah rumah
tangga yang belum dibersihkan. Sarana air bersih menggunakan
sumur pompa yang airnya sedikit berwarna dan PDAM khusus untuk
minum dan memasak. Keluarga mencoba menjaga rumahnya agar
tetap rapih dan bersih, namun karena anak bungsunya masih kecil
sesekali tampak berantakan dan kotor oleh permainan anak.

7. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga tinggal di lingkungan masyarakat sunda sehingga mudah
beradaptasi. Di lingkungan mereka tinggal terdapat mushola yang
sering digunakan oleh keluarga sebagai sarana ibadah seperti sholat
berjamaah, pengajian rutin tiap minggu dan berkumpulnya wrga pada
pertemuan-pertemuan tertentu.

8. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga mengatakan tidak pernah berpisah rumah selama tinggal
di tempat tersebut.

9. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga sederhana ini biasanya berkumpul diakhir minggu
bersama anggota keluarga dirumah sambil makan bersama atau
menonton film kesukaan, keluarga termasuk salah satu warga yang
aktif mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan.

10. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 4 yaitu ayah, ibu, anak
pertama, dan anak kedua, sedangkan anak ketiga sedang sakit. Ketika
An. X usia 5 tahun sakit, ibu memberikan obat diare dari warung dan

22
tetap memberikan larutan oralit namun bila belum ada perkembangan,
rencananya besok akan dibawa ke Puskesmas.

E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Kedua suami istri berasal dari suku sunda, dengan latar belakang
adat sunda yang masih sarat dengan tradisinya termasuk penggunaan
Bahasa sehari-hari di rumah. Keluarga tinggal di lingkungan
masyarakat sunda sehingga mudah beradaptasi.
2. Struktur kekuatan keluarga
TN Y memiliki hipertensi. Anak pertama dan kedua dalam keadaan
sehat, sedangkan An X usia 5 tahun sejak kemarin terkena diare.
3. Struktuk peran
Peran kepala keluarga Tn. Y 45 tahun pegawai PNS peran aah
sebagai kepala keluarga, peran ibu Ny. K 40 tahun sebagai pendaping
anak-anaknya. Anak pertama perempuan 17 tahun kelas 2 SMK BK,
anak ke 2 perempuan 15 tahun SMP dan anak terakhir laki-laki 5 tahun.
Peran keluarga Tn. Tampak harmonis jika ada permasalahan dalam
kelurga mereka menyelesaikan bersama, berdiskusi atau meminta
bantuan dari keluarga besar.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai norma keluarga suami istri berasal dari suku sunda dengan
latar belakang adat sunda ang masih dengan tradisinya termasuk
penggunaan bahasa sehari – hari di rumah. Dilingkungan tempat
tinggalnya terdapat mushola yang sering digunakan oleh keluarga
sebagai sarana ibadah seperti sholat berjamaah, pengajian rutin minggu
dan berkumpulnya warga pada pertemuan – pertemuan tertentu.
Keluarga termasuk salah satu warga yang aktif mengikuti berbagai
kegiatan di lingkungan. Untuk keluarga yang sakit Ny. K membawa ke
puskesmas atau obat dari warung dan tradisional.

F. Fungsi Keluarga

23
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. Y tampak harmonis. ayah sebagai kepala keluarga
dan ibu sebagai pembimbing anak-anaknya.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi social keluarga Tn. Y biasanya berkumpul di akhir
minggu bersama anggota keluarga di rumah sambal makan bersama
atau menonton film kesukaan. Selain interaksi yang baik diantara
anggota keluarga, kelurga Tn. Y pun berinteraksi baik dengan
lingkungannya karena keluarga tinggal di lingkungan masyarakat sunda
sehingga mudah beradaptasi. Keluarga termasuk salah satu warga yang
aktif mengikuti berbagai kegiatan di lingkungannya, seperti : pengajian
rutin tiap minggu dan berkumpulnya warga pada pertemuan-pertemuan
tertentu.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. Y tidak memiliki rencana untuk memiliki anak lagi,
Tn. Y berencana hanya akan memiliki 3 anak saja. Anak pertama
perempuan berusia 17 tahun saat ini berada di kelas 2 SMK BK, anak
kedua perempuan berusia 15 tahun di bangku SMP dan anak terakhir
laki-laki masih balita berusia 5 tahun. Ny K pernah gagal KB IUD di
kelahiran anak ketiganya, saat ini Ny K memilih metoda Steril agar tdk
memiliki anak lagi.
4. Fungsi Ekonomi
Penghasilan Tn Y sebagai PNS bisa mencukupi kebutuhan
keluarga walaupun tidak mewah.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga akan membawa ke
Puskesmas yang terdekat dengan wilayahnya.

G. Stress dan Koping Keluarga


1. Stress jangka pendek dan Panjang

24
Ny. K mengatakan bahwa An. X mengeluh nyeri perut lemas.
Menurut Ny. K anaknya tidak mau makan karena sering mual, namun
masih mau minum susu atau minuman manis lainnya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Ny. K masih memantau perkembangan anaknya dengan
memberikan obat diare diwarung dan tetap memberikan larutan oralit.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga berencana jika penyakitnya tidak kunjung pulih, maka
keluarga akan membawa ke puskesmas.

H. Pemeriksaan Fisik
1. Identitas
a. Nama : Tn. Y
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
1) Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Berdasarkan hasil pengkajian fisik, Tn. Y mengalami hipertensi.
2) Riwayat penyakit sebelumnya
Tn. Y merupakan 7 bersaudara dari keluarganya dengan
riwayat hipertensi, saudara laki-lakinya yang kedua telah
meninggal akibat stroke.
3) Tanda tanda vital
TD : -
RR : -
S :-
N :-
4) System Cardio Vaskular

Tidak terdapat data pada kasus.

b. Nama : Ny. K
Umur : 40 Tahun

25
Pendidikan :-
Pekerjaan : IRT
1) Keluhan atau riwayat penyakit saat ini
Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit atau penyakit turunan.
2) Riwayat penyakit sebelumnya
Ny. K pernah gagal KB IUD dikelahiran anak ketiganya
dan Ny. K tidak memiliki riwayat penyakit turunan.
3) Tanda tanda vital
TD :-
RR :-
S :-
N :-
4) System cardio Vascular
Denyut jantung cepat atau takhikardi.
2. System Respirasi
Mengalami peningkatan respirasi sebanyak 28x/menit.
3. System Gastrointestinal
An.X mengalami diare dari kemarin, terdapat bising usus.
4. System persyarafan
Tidak terdapat data pada kasus.
5. System Muskulosceletal
Tidak terdapat data pada kasus.
6. System Genitalia
Tidak terdapat data pada kasus.

I. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya :
Harapan keluarga kedepannya An.X yang berusia 5 tahun agar
cepat pulih dari diare nya dengan menggunakan obat warung terlebih
dahulu agar bisa bermain kembali dengan kaka-kakanya maupun
teman-teman di lingkungannya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :

26
Untuk petugas keperawatan diharapkan mampu meminalisir
penyakit yang dimiliki anggota keluarga agar memiliki motivasi untuk
sembuh dan beraktivitas seperti biasa.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan


masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan
kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Proses keperawatan
keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.

4.2 Saran

27
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah yang kami buat
dapat bermanfaat bagi pembaca dan pendengar.

28
DAFTAR PUSTAKA

Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM. Zaidin Ali,
S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai