Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata ajaran Keperawatan Keluarga
Dosen : H. Ade Tedi Irawan, SKM.,MKM

Disusun oleh
S1 Keperawatan
Kelompok 3

Ai Sri Mulyati
Dian Novianti
Luciani
Rizky F
Yuliawati

STIKes YPIB MAJALENGKA


Jl. Gerakan Koprasi nomer 003 Tlp./Fax (0233) 284098 Majalengka 45411
Tahun Ajaran 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas dan juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
“PERUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA ”. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing kami telah banyak
membimbing kami dalam penyusunanan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat
untuk kami dan untuk pembaca.

Majalengka, 25 Maret 2020

Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
a. Rumusan Masalah..................................................................................................1
b. Tujuan Makalah.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Perumusan Masalah...............................................................................................3
B. Prioritas dari diagnosa keperawatan yang ditemukan........................................... 8
C. Pengertian Keluarga Mandiri...............................................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................................................17

Kesimpulan..................................................................................................................17

Saran............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu sistem
sosial yang ada dimasyarakat.Sebagai satuan terkecil, keluarga merupakan miniatur dan
embrio berbagai unsur sistem sosial manusia. Suasana keluarga yang kondusif akan
menghasilkan warga masyarakat yang baik karena dalam keluargalah seluruh anggota
keluarga belajar berbagai dasar kehidupan masyarakat.

Keluarga adalah bagian masyarakat yang peranannya sangat penting untuk


membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu
dimulai dan dari keluarga akan tercipta tatanan masyarakat yang baik.

Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu


memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang
maha esa, memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan.

Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama sejak IPTEK berkembang


secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.kehidupan keluarga pun banyak
mengalami perubahan dan berada jauh dari nilai-nilai keluarga yang sesungguhnya.

Dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan modernisasi dan globalisasi, banyak
pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan masyarakat dewasa ini berakar dari kondisi
kehidupan dalam keluarga (Setiawati, 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Rumusan Masalah?
2. Apa saja komponen diagnosis keperawatan keluarga ?
3. Apa pengertian keluarga mandiri ?
4. Bagaimana contoh rumusan masalah?
5. Bagaimana Prioritas dari diagnosa keperawatan yang ditemukan?
6. Bagaimana Format Pengkajian Keluarga Mandiri?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian rumusan masalah.
2. Untuk mengetahui komponen diagnosis keperawatan keluarga.
3. Untuk mengetahui pengertian keluarga mandiri.
4. Untuk mengetahui contoh rumusan masalah.
5. Untuk mengetahui prioritas dari diagnosa keperawatan yang ditemukan.
6. Untuk mengetahui format pengkajian keluarga mandiri.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perumusan Masalah
Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan
status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang

2
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai dan kultur yang dianut oleh
keluarga tersebut.
Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan
kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisis konsep, teori,
prinsip dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis, sebelum mengambil
keputusan tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Disamping itu,
keputusan dapat diambil setelah perawat dan keluarga, atau antar perawat itu sendiri
melakukan diskusi untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan situasi dan
sumber daya yang ada pada keluarga.
Komponen diagnosis keperawatan keluarga meliputi problem, etiologi dan
sign/simpton.
a. Masalah (Problem)
Masalah adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah
(tidak terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga atau anggota keluarga) yang
diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian. Tujuan penulisan pernyataan
masalah adalah menjelaskan status kesehatan atau masalah kesehatan secara jelas
dan sesingkat mungkin.
Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA 1995 adalah
sebagai berikut :
1) Diagnosa Keperawatan Keluarga pasa masalah Lingkungan
a) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higienis lingkungan)
b) Resiko terhadap cidera
c) Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit)
2) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi
a) Komunikasi Keluarga Disfungsional
3) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran
a) Berduka dan diantisipasi
b) Berduka disfungsional
c) Isolasi sosial
d) Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit
terhadap keluarga)
e) Potensial peningkatan menjadi orang tua
f) Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)
g) Perubahan penampilan peran
h) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
i) Gangguan citra tubuh
4) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Afektif
a) Perubahan proses keluarga
b) Perubahan menjadi orangt tua
c) Potensial peningkatan menjadi orang tua
d) Berduka yang diantisipasi
3
e) Koping keluarga tidak efektif, menurun
f) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
g) Resiko terhadap tindakan kekerasan
5) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Sosial
a) Perubahan proses keluarga
b) Perilaku mencari bantuan kesehatan
c) Konflik peran orang tua
d) Perubahan menjadi orang tua
e) Potensial peningjkatan menjadi orang tua
f) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
g) Perubahan pemeliharaan kesehatan
h) Kurang pengetahuan
i) Isolasi sosial
j) Kerusakan interaksi sosial
k) Resiko terhadap tindakan kekerasan
l) Ketidakpatuhan
m) Gangguan identitas pribadi
6) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Perubahan pemeliharaan kesehatan
b) Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
c) Perilaku mencari pertolongan kesehatan
d) Ketidakefektifak penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga
e) Resiko terhadap penularan penyakit
7) Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping
a) Potensial peningkatan koping keluarga
b) Koping keluarga tidak efektif, menurun
c) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
d) Resiko terhadap tindakan kekerasan

b. Penyebab (Etiologi)
Faktor yang berhubungan yang dapat dicerminkan dalam respon fisiologi
yang dipengaruhi oleh unsur psikososial, spiritual, dan faktor-faktor lingkungan
yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab ataupun
faktor resiko.
Dikeperawatan keluarga etiologi mengacu kepada 5 tugas keluarga, yaitu :
1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
4
3) Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
4) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

c. Tanda (sign)
Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang
diperoleh perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab. Perawat
hanya boleh mendokumentasikan tanda dan gejala yang paling signifikan untuk
menghindari diagnosis keperaewatan yang panjang. Tanda dan gejala
dihubungkan dengan kata-kata “yang dimanifestasikan dengan”.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga sama dengan diagnose
diklinik yang dapat dibedakan menjadi 5 (lima) kategori yaitu :
1) Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai data yang ditemukan yaitu dengan
ciri-ciri pengkajian didapatkan tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
Diagnosa keperawatan aktual memiliki tiga komponen diantaranya adalah
problem, etiologi dan simpton
a) Problem, yang mengacu pada permasalahan yang dihadapi klien
Contoh problem :
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M),
keluarga Bapak T.
b) Etiologi (faktor yang berhubungan), merupakan etiologi atau faktor
penyebab yang dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor
ini mengacu pada 5 tugas keluarga.
Contoh etiologi :
- Berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan gangguan nutrisi.
c) Simptom (batasan karakteristik), yang menentukan karakteristik yang
mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif.
Jadi syarat diagniosa aktual adalah harus ada PES
(problem+etiologi+symptom).
Contoh simptom :
- Yang dimanifestasikan dengan berat badan kurang, mata cowong.
Nafsu makan menurun.
Contoh diagnosa aktual :
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M), keluarga
Bapak T behubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan gangguan nutrisi.
5
b) Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Ibu T b/d kurangnya kemampuan
keluarga Bapak T merawat anggota keluarga yang sakit.

2) Resiko (ancaman kesehatan)


Diagnosa keperawatan resiko mwmiliki dua komponen diantaranya adalah
problem dan etiologi. Ciri resiko adalah sudah ada data yang ,menunjang
namun belum terjadi gangguan.
Misalnya : pola makan tidak adekuat, lingkungan rumah yang kurang bersih
dan lainnya mengacu pada ancaman kesehatan.
Contoh :
a) Resiko terjadi konflik pada keluarga Bapak T berhubungan dengan
ketidakmampuan keljuarga mengenal masalah komunikasi dalam keluarga.
b) Resiko tinggi terhadap penularan TB paru pada anggota keliuarga yang
lain yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
gangguan kesehatan setiap anggotanya.

3) Wellnes (keadaan sejahtera)


Keputusan klinik tentang keadaan keluarga dalam transisi dari tingkat
sejahtera tertentu ke tingkat sejahtera yang lebuh tinggi sehingga kesehatan
keluarga dapat ditinggalkan. Cara pembuatan diagnose ini menggabungkan
pernyataan fungsi positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional
sebagai alat pengkajian yang disahkan. Jadi dalam keperawatan menunjukkan
terjadi peningkatan fungsi kesehatan menjadi fungsi yang positif.
Ada 2 kunci yang harus ada dalam diagnosa ini, yaitu :
a) Sesuatu yang menyenangkan pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
b) Adanya status dan fungsi yang efektif
Lebih jelas bagan ini memperlihatkan peningkatan kesehatan dari meninggal
sampai dengan sehat
Contoh :
1. Perilaku mencari bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orang baru (Linda Jual Caroenito,
1995).
2. Potwnsial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu N)
kelarga Bapak F.
3. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga Bapak X.
4) Sindrom
Diagnose yang terdiri dari kelomok diagnose aktual dan resiko tinggi
yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian/situasi tertentu.
Menurut Nanda ada 2 diagnoda keperawatan sindrom, yaitu :
a) Syndrome trauma pemerkosaan (rape trauma syndrome)
6
Pada kelompok ini menunjukan adanya tanda dan gejala.
Misalnya : cemas, takut, sedih, gangguan istirahat dan tidur dan lain-lain.
b) Resiko sindrom penyalahgunaan (risk, for disuse syndrome)
Misalnya : resiko gangguan proses pikir, resiko gangguan gambaran diri
dan lain-lain.

Contoh Rumusan Masalah


NO. DATA ETIMOLOGI MASALAH
1. Data Subjektif :
- Bapak Jamain dan Ibu Ketidakmampu Kurangnya
Romlah mengatakan, “ an keluarga pemahaman
kami tidak ber-KB, dan Bapak Jumain keluarga
istri saya Romlah pernah mengenal KB. Bapak Jumain
abortus sebanyak 6 kali. terhadap
Data Objektif : pentingnya
- Diagnosa dokter KB bagi
menunjukkan Ibu keselamatan
Romlah mengidap mitral Ibu Romlah.
stenosis dan radang paru-
paru kiri.
- Nafas Ibu Romlah
tersengal-sengal,
pergerkan dada (+),
respirasi 32 x/menit.
- Proporsi tubuh Ibu
Romlah terlihat kurus.
2. Data Subjektif :
- Ibu Romlah mengatakan, Kurangnya Bersihan jalan
“Saya batuk sejak 2 kemampuan nafas tidak
minggu yang lalu dan keluarga efektif pada
saya tidak beranio Bapak M.Zaini Ibu Romlah.
minum obat batuk merawat
sembarangan tetapi saya anggota
sampai saat ini belum keluarga yang
pernah berobat tentang sakit.
bantuk saya.”
Data Objektif :
- Respirasi : 32 x/menit.
- pergerakan dada (+),
batuk +
- Nafas Nampak tersengal-
sengal.
- Suhu badan agak panas
(38 derajat celcius)

7
Dari data di atas dapat dirumuskan maslah sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman keluarga Bapak Jumain terhadap pentingnya KB
bagi keselamatan Ibu Romlah b/d ketidakmampuan keluarga Bapak
Jumain mengenal masalah KB.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Ibu Romlah b/d kurangnya
kemampuan kelarga Bapak Jumain dalam merawat anggota keluarga
yang sakit.
3. Dan seterusnya tergantung jumlah data yang sudah dikumpulkan.

B. Prioritas Dari Diagnosa Keperawatan Yang Ditemukan


Tahap berikutnya setelah ditetapkan rumusan masalahnya adalah memprioritaskan
masalah sesuai dengan keadaan keluarga karena dalam suatu keluarga perawat dapat
menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan.
Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunaka skala prioritas (skala Baylon dan Maglaya) sebagai
berikut :
 Tentukan skor untuk tiap kriteria
 Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

Skor

 Jumlahkan skor untuk semua kriteria


 Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.

Tabel 3.3 Skala Bailon dan Maglaya

NO KRITERIA NILAI BOBOT

1 Sifat masalah

8
- Tidak / kurang sehat 3 1
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat


diubah 2
- Mudah 2
- sebagian 1
- tidak dapat 0

3 Potensi masalah untuk dicegah 1


- tinggi 3
- cukup 2
- rendah 1

4 Menonjolnya masalah
- masalah berat harus segera 2 1
ditangani
- ada masalah tetapi tidk 1
perlu segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala :


1. Kriteria I, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat yaitu tidak/ kurang sehat karena
memerlukan tindakan segera dan disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk mengetahui sifat masalah ini mengacu pada tipologi masalah kesehatan yang
terdiri dari 3 kelompok besar, yaitu :
a. Ancaman kesehatan
Yaitu keadaan yang memungkinkan keadaan terjadinya penyakit, kecelakaan dan
kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Keadaan yang disebut dalam
ancaman kesehatan antara lain adalah :
1. Penyakit keturunan, seperti asma, DM dan sebagainya.
2. Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti TBC, gonore,
hepatitis dan sebagainya.

9
3. Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan sumber
daya keluarga.
4. Resiko terjadi kecelakaan seperti tangga rumah terlalu curam, benda tajam
diletakkan disembarangan tempat.
5. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.
6. Keadaan yang menimbulkan stress, antara lain:
- Hubungan keluarga tidak harmonis.
- Hubungan orang tua dan anak yang tegang.
- Orang tua yang tidak dewasa
7. Sanitasi lingkungan yang buruk, diantaranya:
- Ventilasi kurang baik.
- Sumber air minum tidak memenuhi syarat.
- Polusi udara.
- Tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai dengan syarat.
- Tempat pembuangan tinja yang mencemari sumber air minum.
- Kebisingan.
8. Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti :
- . Merokok.
- Minuman keras.
- Makan obat tanpa resep.
- Makan daging mentah.
- Higiene perseorangan jelek.
9. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah.
10. Riwayat persalinan sulit.
11. Peran yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peran ibu karena
ibunya meninggal.
12. Imunisasi anak yang tidak lengkap.

b. Kurang /tidak sehat


Yaitu kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
1. Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)
2. Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan
pertumbuhan normal.

c. Situasi Krisis
1. Perkawinan
2. Kehamilan
3. Persalinan
4. Masa nifas
5. Menjadi orang tua
6. Penambahan anggota keluarga (bayi)
10
7. Abortus
8. Anak masuk sekolah
9. Anak ramaja
10. Kehilangan pekerjaan
11. Kehilangan Anggota keluarga
12. Pindah rumah

2. Kriteria II, yaitu soal masalah dapat diubah.


perhatiakan terjangkaunya faktor-faktor berikut:
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk mengatasi
masalah.
b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
c. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
d. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisas dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat.

3. Kriteria III, yaitu potensi masalah yang dapat dicegah.


Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Kepelikan dari masalah yang berkaitan dengan penyakit / masalah.
b. Ada masalah dengan jangka waktu masalah itu ada.
c. Tindakan yang sedang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
d. Adanya kelompok "Berisiko Tinggi" atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.

4. Kriteria IV, menonjolnya masalah.


Perawat perlu menilai presepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan
trsebut

Prioritas didasarkan pada diagnosa keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan
disusun berurutan sampai skor rendah

. Tabel 3.4 Contoh cara menentukan prioritas masalah

11
S B
k o
a b
NO Kreteria l o Skoring Pembenaran
a t

1 a. Sifat masalah: 2 2 3/3x1=1 Ibu memiliki penyakit


Tidak / kurang kronis yang
sehat memungkinkannya untuk
hamil dan melahirkan,
oleh karenanya jika ibu
tidak ber-KB maka dapat
kehamilan dan tentunya
meningkatkan resiko
kematian.
b. Kemungkinan 2 1 2/2x1=1
masalah dapat
diubah: Mudah Latar belakang pendidikan
Bapak M.Zaini adalah
SMP dan IbuSulistyawati
adalah SMA sehingga
memberikan informasi
dan penjelasan yang
diberikan oleh petugas

c. Potensi masalah 2 1 2/3x1=2/3


untuk dicegah: KB merupakan cara
Cukup teraman bagi ibu untuk
tidak hamil dan
mengurangi risiko
d. Menonjolnya kematian ibu.
masalah: berat 2 1 2/2x1=1
harus segera
ditangani Ibu sudah mengunjungi 6
kali keguguran, schingga
KB menjadi sesuatu yang
penting bagi ibu dan

12
suami.

Total : 3 2/3

S B
k o
a b
No Kreteria l o Skoring Pembenaran
a t

2 a. Sifat masalah: 3 1 3/3x1=1 Penyakit batuk yang diderita


Tidak/kurang Ibu dapat menular kepada
sehat anggota keluarga yang lain,
sehingga merupakan keadaan
yang tidak sehat bagi keluarga.

Gejala batuk dapat segera


b. Kemungkinan ditangani dengan
masalah dapat menggunakan ramuan
2 1 2/2x1=1
diubah: mudah tradisional yang sederhana dan

c. Potensial masalah 3 1 3/3x1=1 Keluarga Bapak M Zaini


untuk dicegah: cukup mampu untuk
tinggi melaksanakan
2 1 2/2x1=1

Kedaan ekonomi keluarga


d. Menonjolnya
cukup memadai, sehingga ibu
masalah: Masalah
tidak kesulitan untuk pergi ke
bera
pusat kesehatan terdekat.
segera ditangani Ibu
menyadari batuk dapat
menulari anaknya, sehingga ia
berusaha mencari pengobatan.

13
Total 4

Dari prioritas masalah diatas dapat disusun urutan diagnosa keperawatan sebagai
berikut :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada ibu Romiah berhubungan dengan
kurangnya kemampuan keluarga Bapak jumain merawat anggota keluarga yang
sakit (skor 4)
2. Kurangnya pemahaman keluarga bapak jumain terhadap pentingnya KB bagi
keselamatan ibu romiah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga bapak
jumain mengenal masalah KB (skor 3 2/3)

C. Pengertian Keluarga Mandiri


Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam
pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan
ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan kualitas dan keejahteraan
keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab.
Kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan
atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain, hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.
Secara singkat kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana
seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikannya Mampu
mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung
jawab terhadap apa yang di lakukannya. Kemandirian merupakan suatu sikap individu
yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan dimana individu akan terus
belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan
sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan
kemandirian seseorang dapat berkembang dengan lebih mantap.Untuk dapat mandiri
seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari keluarga serta
lingkungan di sekitarnya.Agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri.Peran keluarga
serta lingkungan di sekitar dapat memperkuat untuk setiap perilaku yang di lakukan. Hal

14
ini dinyatakan pula oleh Robert havighurst bahwa : “Kemandirian merupakan suatu sikap
otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan
keyakinan orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang anak diharapkan akan lebih
bertanggung-jawab terhadap dirinya sendiri.
Pengkajian Keluarga Mandiri dan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
Penulis mengutip pengkajian keluarga mandiri untuk menentukan kategori
Keluarga Mandiri (KM) I, II, atau III pada keluarga sebagaimana tercantum dalam
tabel di bawah ini.

Tabel
Format Pengkajian Keluarga Mandiri

Kategori
Masalah Masalah Kriteria Keluarga Simpitar
Tanggal Kesehatan Keperawatan Mandiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sumber : Suprajito, Skp. (2004:46)

Keterangan :
Kriteria keluarga mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda (√) pada kolom dengan
Kriteria sebagai berikut :

15
1. Keluarga mengetahui masalah keadaan dengan kriteria
a) Keluargadapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari masalah
kesehatan yang ada.
b) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan
c) Keluarga dapat meyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan
d) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah

2. Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah,


dengan kriteria :
a) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
b) Keluarga dapat menyebutkan atau mengungkapkan akibat dari masalah
kesehatan tersebut
c) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat dengan masalah kesehatan.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah


kesehatan, dengan kriteria :
a) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan
fasilitas yang diperlukan untuk perawatan (sumber daya dapat berupa pembiayaan
untuk kesehatan, alat P3K, KMS dan Kartu Kesehatan Keluarga)
b) Keluarga terampil melaksanakan perawatan dan anggota keluarga
(preventif, promotif dan caretive)
c) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan.

Untuk kategori keluarga mandiri/simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan


kriteria diatas, masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori
berdasarkan pengelompokan sebagai berikut :

Keluarga Mandiri I (KMI) : Skornya 1 – 4


Keluarga Mandiri II (KMII) : Skornya 5 – 7
Keluarga Mandiri III (KMIII) : Skornya 8 – 10

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan

rumusan masalahnya adalah memprioritaskan masalah sesuai dengan keadaan


keluarga karena dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa
keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang
ditemukan dihitung dengan menggunaka skala prioritas (skala Baylon dan Maglaya)

Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam


pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan ketahanan
keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan kualitas dan keejahteraan keluarga,
berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab.

Kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan atau


masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang
lain, hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.

B. Saran

Setelah mempelajari materi di atas diharapkan mahasiswa memahami tentang materi


yang disampaikan sehingga mampu memberikan tanggapan yang bersifat membangun
mengenai kekurangan dari penyajian makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

17
Allender. J.A. & Spardley, B.W. (2001). Community Health Nursing: Promoting and Protecting
the Public's Health. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins. Anderson, E., & Mc Farlane, J.
(2004). Community As Partner: Theory and Practice in Nursing, 4th edition. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.

Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S., (1997), Family health Nursing: The Process. Philiphiness: UP
College on Nursing Diliman.

Brook, Richard. G. (1995). Health status measurement a per- spective on change. London : Mc
Millan

Clark, M.J.(2003). Community Health Nursing "Caring for Populations", 4th Edition. New
Jersey: Pearson Education, Inc.

Clemen-Stone, S., McGuire, S.L., & Eigsti, D.G. (2002). Comprehensive CommunityHealth
Nursing: Family, Aggregate, & Community Practice, 6th edition. St. Louis: Mosby, Inc.

DeLaune, S.C. & Patricia K. L. (2002). Fundamental of Nursing: Standards and Practice (2rd
ed). USA: Delmar/Thomson Learning.

Edelman, C.L., & Mandle, C.L. (1994). Through the Lifespan. Philadelphia : Mosby.

Ervin, N.F. (2002). Advanced Community Health Nursing Practice "Population-Focused Care".
New Jersey: Pearson Education, Inc.

Freeman, R., & Heirinch J. (1981). Community Nursing Practice. Philadelphia : W.B. Saunders.

Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2003). Family Nursing: Research Theory &
Practice. New Jersey: Prentice Hall.

SOAL KELOMPOK 3

18
1. Istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah (tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
keluarga atau anggota keluarga) yang diidentifikasi oleh perawat melalui pengkajian.
Pengertian dari.....

A. Masalah
B. Etiologi
C. Syptom
D. Data
E. Resiko

2. Sekumpulan data subjektif dan objektif yang di peroleh perawat dari keluarga yang
mendukung masalah dan penyebab.

Diatas merupakan pengertian dari ?

A. Tanda(sign)

B. Etiologi

C. Penyebab

D. Data subjektif

E. data objektif

3. Di bawah ini adalah diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif, kecuali ?

A. Perubahan proses keluarga

B. Berduka yang di antisipasi

C. Resiko terhadap tindakan kekerasan

D. Perubahan pemeliharaan kesehatan

E. Koping keluarga tidak efektif

4. Di bawah ini adalah 3 komponen dari diagnosa keperawatan ?

A. Problem+Etiologi+Symptom

B. Problem+Masalah+Tanda

C. Etiologi+Implementasi+Intervensi

D. Masalah+Pegertian+Etiologi

E. Symptom+Problem+diagnosa aktual

19
5. Merupakan faktor penyebab yang dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Diatas
merupakan pengertian dari ?

A. Etiologi

B. Symptom

C. Intervensi

D. Penyakit

E. Virus

6. Resiko memiliki 2 komponen penting diantaranya adalah..?

A. Problem+Etiologi

B. Pengrtian+Etiologi

C. Intervensi+Syimptom

D. Symptom+Problem

E. Patpfisiologi+etiologi

7. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Sosial yaitu..... kecuali


A. Perubahan proses keluarga
B. Perilaku mencari bantuan kesehatan
C. Konflik peran orang tua
D. Perubahan menjadi orang tua
E. Gangguan citra tubuh

8. Tripologi dari diagnose keperawatan keluarga dengan contoh “ kurang dari kebutuhan pada
balita (anak N) keluarga bapak R berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah kekurangan nurtisi, adalah merupa tripologii dari?

A. Diagnose keperawatan keluarga actual

B. Diagnose keperawatan keluarga resiko

C. Diagnose keperawattan potensial

D. Diagnosis keperawatan sindrom

E. Diagnosis keperawatan potensial

9. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran. Kecuali?

20
A. Isolasi sosial

B. Berduka dan diantisipasi

C. Perubahan penampilan peran

D. Gangguan citra tubuh

E. Perubahan proses keluarga

10. Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari
pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Pernyataan tersebut diungkapkan
oleh ...

A. Robert havighurst

B. Baylon

C. Maglaya

D. Baylon dan Maglayar

E. Dorothea E Orem

11. Diagnose yang terdiri dari kelompok diagnose aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan
akan muncul karena suatu kejadian/situasi tertentu. Pengertian dari.....

A. Etiologi
B. Resiko
C. Keadaan sejahtera
D. Aktual
E. Sindrom

12. Dibetuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
mental, termasuk pengertian dari...

A. Keluarga mandiri
B. Keluarga sejahtera
C. Keluarga inti
D. Keluarga janda
E. Keluarga besar

13. Di keperawatan keluarga etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga yaitu.... kecuali

A. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya


B. Mengenal keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
C. Membentuk keperawatan anggotanya yang sakit atau tidak
D. Mempertahankan suasana rumah
21
E. Mencari perhatian setiap anggota keluarganya

14. Penentuan prioritas sesuai dengan kreteria skala yaitu, kecuali

A. Kreteria I
B. Kreteria II
C. Kreteria III
D. Kreteria IV
E. Kreteria V

15. Kriteria III, Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkanya adalah.....

A. Kepelikan dari masalah yang berkaitan dengan penyakit / masalah.


B. Ada masalah dengan jangka waktu masalah itu ada.
C. Tindakan yang sedang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
D. Adanya kelompok "Berisiko Tinggi" atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.
E. Semua benar

Soal kasus

1. Keluarga Y memiliki anak H yang mengalami keterbelakangan mental. Usia anak H saatini
15 tahun namun kelakuannya masih seperti anak 5 tahun. Ibunya selama ini tidak membiarkan
anak H melakukan perawatan diri secara mandiri karena dianggap tidak mampu.Sebagai
perawat keluarga sesuai dengan model teori Orem, apakah yang harus perawat lakukan?

A. Menasehati orang tua anak H untuk terus mengawasi anak H karena anak Hberbahaya

B. Memberikan pengertian ke orangtua dan memberikan motivasi kepada anak H


untuk dapat melakukan perawatan diri secara mandiri seperti dapat menyisir
rambutnyasendiri

C. Menyarankan kepada keluarga untuk menyekolahkan anak H ke SLB, sehingga anak H


dapat mandiri

D. Bersama-sama melakukan perawatan dengan keluarga memenuhi kebutuhan anak H

E. Menganjurkan keluarga untuk membiarkan anak H hidup dengan caranya sendiri

2. Dalam keluarga Tuan X diberlakukan sistem disiplin yang sangat baik, dalam memecahkan
masalah keluarga ini selalu memusyawarahkan dengan berkumpul semua anggota keluarga
dan kemudian membahas masalah yang terkait tanpa perlu disembunyikan, jelas dan tidak

22
boleh ada kata berbohong. Oleh karena itu, strategi koping keluarga apakah yang diterapkan
oleh keluarga Tuan X dalam menangani sebuah masalah?

A. Strategi koping komunikasi terbuka dan jujur

B. Strategi koping pemecahan masalah bersama

C. Strategi koping untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan

D. Strategi koping komunitas

E. Strategi koping sumber dukungan keluarga

3. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan anak umur 6 tahun yang
menderita diare, saat dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa anak mengalami tanda-
tanda dehirdasi, ibu mengatakan akan membawa anaknya kedukun setempat dibandingkan ke
puskesmas, padahal fasilitas kesehatan tidak jauh dari rumah pasien, apakah diagnosa
keperawatan yang tepat pada kasusu diatas....

A. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


B. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
C. Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan perawatan
D. Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan perawatan
E. Ketidakmampuan keluarga daam mengenal masalah kesehatan

4. Seorang perawat sedang mengkaji data psikososial pada seorang remaja wanita berusia
14tahun dalam keluarga binaanya. Masalah respons emosional bentuk sesuai pada tahap
perkembangan remaja tersebut...

A. Kooperatif
B. Sering marah
C. Patuh dan penurut
D. Mengajak berdebat
E. Mood yang tidak stabil

5. Seorang Ibu memiliki penyakit kronis yang memungkinkannya untuk hamil dan melahirkan,
oleh karenanya jika ibu tidak ber-KB maka dapat kehamilan dan tentunya meningkatkan
resiko kematian. termasuk ke kreteria...

A. Sifat masalah: Tidak / kurang sehat


B. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah
C. Potensi masalah untuk dicegah: Cukup
D. Menonjolnya masalah: berat harus segera ditangani
E. Tidak harus ditangani

23
6. Kedaan ekonomi keluarga Tn. B cukup memadai, sehingga ibu tidak kesulitan untuk pergi ke
pusat kesehatan terdekat. segera ditangani Ibu menyadari batuk dapat menulari anaknya,
sehingga ia berusaha mencari pengobatan. termasuk ke kreteria...

A. Sifat masalah: Tidak / kurang sehat


B. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah
C. Potensi masalah untuk dicegah: Cukup
D. Menonjolnya masalah: berat harus segera ditangani
E. Tidak harus ditangani

7. Ibu Romlah mengatakan, “Saya batuk sejak 2 minggu yang lalu dan saya tidak beranio minum
obat batuk sembarangan tetapi saya sampai saat ini belum pernah berobat tentang bantuk
saya.” Respirasi : 32 x/menit. pergerakan dada (+), batuk +, Nafas Nampak tersengal-sengal,
Suhu badan agak panas (38 derajat celcius).
Dari data di atas dapat dirumuskan masalah...

A. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Ibu Romlah b/d kurangnya kemampuan
kelurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
B. Resiko terjadi konflik pada keluarga ibu romilah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah komunikasi dalam keluarga.
C. Kurangnya pengetahuan kelurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
D. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
E. Benar semua

8. Tn A 67 Tahun dan Ny. A 6 Tahun merupakan sepasang suami istri yang memasuki usia
lansia. Perawat E yg kebetulan mendapat tugas untuk melakukan pemeriksaan di daerah
pasangan tersebut mendatangi keluarga Tn.A dan memeriksa lingkungan tempat tinggal
mereka karena belakangan ini Tn.A sering mengeluh batuk karena alergi.
Berdasarkan ilustrasi di atas proses pengkajian keluarga yang dilakukan perawat E
termasuk dalam proses pengkajian ?

A. Mengidentifikasi data sosial budaya


B. Data lingkungan
C. struktur keluarga
D. fungsi keluarga
E. stres dan koping keluarga

9. Seorang mantan model dirawat dirumaah sakit selama 5 hari pasca operasi amputasi kaki
akibat kecelakaan, hasil pengkajiian didapatkan data, pasien tampak berdiam diri, menolak
bertemu dengan orang lain, menolak makan, pasien mengeluhkan merasa malu, merasa tidak

24
berharga karena hanya memiliki kaki sebelah. Masalah keperawatan utama dari kasus diatas
adalah?
A. Gangguan ideal diri
B. Gangguan peran diri
C. Harga diri rendah
D. Gangguan citra diri
E. Gangguan jiwa

10. Ibu hamil G1 P0 A0, 20 minggu datang keklinik mengeluh perutnya mulai besar, sakit pada
pinggang, TTV dengan TD 100/70 mmHg, N 80x/Menit, DJJ 130x/menit. Diagnosa
Keperawatan Prioritas apa yang bisa diangkat dari data diatas?

A. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan persepsi perubahan biofisik, respon


orang lain
B. Gangguan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma akibat pembesaran
uterus
C. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya info yang diperoleh tentang
perubahan fisiologi/psikologis yang normal pada trimester II
D. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan krisis situasi, kerentanan pribadi,
persepsi tidak realistis
E. Kurangnya pengetahuan kelurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

25

Anda mungkin juga menyukai