Anda di halaman 1dari 42

KEPERWATAN KELUARGA II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bapak. R DENGAN ANAK REMAJA

MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN : KOMUNIKASI

OLEH :

FRISCA HELVIRA SUKMA

1914201017

Keperawatan 6A

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Helmanis Suci, M.KeP

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucaapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
nikmat, rahmat, nikmat serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul ASKEP TERKAIT ANAK REMAJA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN
KOMUNIKASI. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Keperawatan Keluarga II. yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan makalah
ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah
memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna ,maka penulis mengharapkan kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah ini .

Padang, 12 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusa Masalah............................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian keluarga........................................................................................
2. Fungsi keluarga..............................................................................................
3. Tahap dan tumbuh kembang keluarga...........................................................
4. Pengertian remaja...........................................................................................
5. tumbuh kembang remaja...............................................................................
6. Masalah komunikasi remaja...........................................................................
7. ASKEP anak remaja dengan ketidakefektifan komunikasi............................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang memiliki karakteristik
yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap perkembangan lainnya, karena pada tahap ini
seseorang mengalami peralihan dari masa anak- anak ke dewasa. Masa remaja adalah masa
dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik psikososial remaja
yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini sering menimbulkan masalah pada diri
remaja. Transisi dari masa anak-anak dimana selain meningkatnya kesadaran diri (self
consciousness) terjadi juga perubahan secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional pada
remaja sehingga remaja cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi
mudah marah, tersinggung bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada masa remaja
tersebut, ditambah dengan faktor-faktor eksternal seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak
efektif dan gangguan mental pada orang tua diprediksi sebagai penyebab timbulnya masalah-
masalah remaja (Pianta, 2005 dalam Santrock, 2007).
Laporan Situasi Kependudukan Dunia Tahun 2012 pada peluncurannya, disebutkan bahwa
jumlah penduduk dunia terus tumbuh dan telah mencapai 7 miliar. Sebanyak 1,2 miliar
penduduk dunia atau hampir 1 dari 5 orang di dunia berusia 10-19 tahun. Adapun 900 juta orang
di antaranya tinggal di negara berkembang. Negara Indonesia sendiri, hasil sensus penduduk
tahun 2010 menunjukkan 1 dari 4 orang penduduk Indonesia merupakan kaum muda berusia 10-
24 tahun, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah remaja terbilang besar, mencapai 63,4 juta
atau sekitar 26,7% dari total penduduk (BKKBN, 2012). Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) mengemukakan bahwa jumlah proporsi kelompok remaja yang sangat besar
di masyarakat sebenarnya dapat menjadi daya ungkit pembangunan karena remaja merupakan
kelompok usia produktif yang dapat menunjang pembangunan suatu bangsa, walaupun secara
umum kelompok remaja mempunyai masalah yang sangat kompleks seiring dengan masa
transisi yang dialami oleh remaja itu sendiri (BKKBN, 2009).

Perumusan Masalah
Masa remaja merupakan masa transisi dimana remaja mengalami pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun psikologis. Remaja selama masa transisi merupakan
faktor risiko utama timbulnya masalah kesehatan pada remaja apabila tidak terfasilitasi dengan
baik. Perubahan yang terjadi akan memberikan dorongan yang kuat terhadap perilaku dan
kehidupan remaja yang sifatnya sangat beragam (Clemen-stone, McGuire & Eigsti, 2002).
Masalah kesehatan remaja yang termasuk perilaku berisiko antara lain merokok, konsumsi
alkohol, konsumsi obat, depresi atau risiko bunuh diri, emosi, masalah fisik, problem sekolah
dan perilaku seksual (Stanhope & Lancaster, 2004).

Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan anak
remaja pada keluarga Bp. R dengan masalah ketidakefektifan koping terutama komunikasi
infektif di RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan karya ilmiah ini adalah mahasiswa mampu
menggambarkan:
a. Profil wilayah praktik yaitu wilayah RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar
Kecamatan Cimanggis Kota Depok
b. Data-data yang terkait dengan masalah komunikasi inefektif di keluarga Bp. R.
c. Masalah keperawatan di keluarga Bp. R.
d. Perencanaan keperawatan dalam mengatasi masalah komunikasi inefektif di
keluarga Bp. R.
e. Tindakan keperawatan pada setiap rencana keperawatan yang telah disusun untuk
mengatasi masalah komunikasi inefektif pada keluarga Bp. R.
f. Evaluasi setiap tindakan keperawatan yang dilakukan dengan masalah
g. komunikasi inefektif pada keluarga Bp. R.

Manfaat Penulisan
A. Manfaat Keilmuan
Karya ilmiah ini sebagai bahan pengembangan pengetahuan dalam keilmuan keperawatan
komunitas khususnya tentang masalah ketidakefektifan koping terutama masalah komunikasi
inefektif antara orang tua dengan anak remaja.
B. Manfaat Aplikatif
Pelayanan Keperawatan Keluarga
Karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai dasar asuhan keperawatan keluarga dengan
remaja. Komunikasi dan kekuatan keluarga dengan remaja dapat digunakan untuk mengevaluasi
program pembinaan dan pendidikan kesehatan pada remaja khususnya PKPR (Program
Kesehatan Peduli Remaja) di Puskesmas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR KELUARGA

Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan oleh kebersamaan dan
kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga
(Friedman, 2010).

Bentuk / Type Keluarga

Bentuk/type keluarga menurut Suprayitno (2004), yaitu :

a. Keluarga inti (Nuclear Family)

b. Keluarga besar (Extended Family)

c. Keluarga bentukan kembali (Dyadic Family)

d. Orang tua tunggal (Single Parent Family)

e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (The Unmarried Teenage Mother)

f. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama

(Gay And Lesbian Family).

Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Menurut Friedman (dalam Suprajitno, 2004), tahap dan tugas perkembangan keluarga
sebagai berikut:

Tugas Perkembangan

1. Keluarga dengan Anak Baru Lahir

a. Mempersiapkan menjadi orang tua.


b. Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga.

2. Keluarga dengan Anak Remaja

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggungjawab


b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga

c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindarkan

terjadinya perdebatan,kecurigaan, dan permusuhan

Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan

Tugas keluarga di bidang Kesehatan

Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,
meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga


b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya

Pengertian remaja

Pengertian remaja adalah seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak
menuju dewasa. Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara,
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan
penduduk yang berusia 10-18 tahun. Lain lagi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai bentuk dari pubertas.
Perubahan yang terjadi umumnya meliputi:
a) Berat dan tinggi anak akan bertambah
b) Tumbuh bulu kemaluan
c) Payudara membesar (pada anak perempuan)
d) Menstruasi (pada anak perempuan)
e) Mimpi basah (pada anak laki-laki)
f) Meningkatnya kemampuan berpikir
g) Memiliki perasaan yang lebih sensitif atau emosional
h) Perkembangan organ vital

Tak heran, jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan manusia yang paling
pesat. Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol
yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada
kenakalan remaja. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi perhatian dan
pengawasan pada anak remaja dengan baik.

Tahapan perkembangan masa remaja


pengertian remaja, Anda juga sebaiknya memahami tahapan perkembangan masa remaja
yang akan terjadi.

1. Masa remaja awal (usia 10-13 tahun)

Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini, anak tumbuh
lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak mulai memerhatikan munculnya rambut
ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara, keputihan, mulai menstruasi atau mimpi basah,
dan testis yang membesar. Anak juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih
memerhatikan hal tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan privasi sehingga
membuatnya senang menyendiri dari keluarga. Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada
anak perempuan. 

2. Masa remaja pertengahan (usia 14-17 tahun)

Masa remaja pertengahan terjadi pada usia 14-17 tahun. Dalam masa remaja ini,
pertumbuhan remaja laki-laki mulai berjalan cepat. Tubuhnya akan semakin tinggi dan berat,
otot semakin besar, dada dan bahu semakin lebar, alat vital semakin besar, suara menjadi lebih
pecah, muncul jerawat, kumis, hingga jambang. Pada anak perempuan, pinggang, panggul, dan
bokong akan mulai membesar, alat reproduksi yang berkembang, bertambahnya produksi
keringat, hingga menstruasi yang teratur. Remaja pada masa ini umumnya sudah dapat berpikir
dengan logika meski kerap didorong oleh perasaannya. Ia juga mulai tertarik dengan hubungan
romantis (pacaran). Terkadang, sifat sensitifnya membuat ia lebih banyak bertengkar dengan
orangtua. Selain itu, ia juga mungkin lebih senang menghabiskan waktu dengan teman.
3. Masa remaja akhir atau dewasa muda (usia 18-24 tahun)
Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang. Dalam masa ini,
perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai bisa mengendalikan dorongan emosional
yang muncul, merencanakan masa depan, dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika
melakukan perbuatan yang tidak baik.

LAPORAN KASUS

Pengkajian
a. Data Umum:
1. Nama Keluarga (KK): Bp. R
2. Jenis Kelamin: Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir: SMP
Usia: 38 tahun
Pekerjaan: Buruh
Alamat: RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kec. Cimanggis
Komposisi Keluarga:

Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dgn KK
1 Ibu. R Perempuan Istri 30 thn SMP
2 An. H Laki-laki Anak 1 14 thn SMP kls 2
3 An. F Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
4 An. L Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek. R Perempuan Ibu 61 thn SD

Genogram:

Nenek. R
61 thn

Bp. R Ibu. R
38 thn 30 thn

An. H
14 thn An. F An. L
11 thn 9 thn
Keterangan:

: Laki-laki : Cerai

: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah

: Remaja/ pasien kelolaan

8. Tipe Keluarga:
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluarga extended family (keluarga luas/
besar). Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga
anaknya dan ibu dari Bp. R yaitu Nenek. R (61 tahun).
9. Suku Bangsa:
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu. R juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di
rumah adalah bahasa Indonesia. Saat di luar rumah pun mereka
menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu. R mengatakan
keluarganya tidak memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status
kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama:
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat lima waktu dan puasa dilakukan. Menurut
keluarga Bp. R, agama berperan sangat penting dalam kehidupan mereka,
bahkan dalam hal kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang
sakit, keluarga juga selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota
keluarga yang sakit tersebut.
11. Status Sosek Keluarga:
Di keluarga Bp. R, pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 –
2.500.000 setiap bulan. Selain itu Bp. R juga masih aktif sebagai
pembawa acara/ MC di acara-acara pernikahan, maka dari itu Bp. R
terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R sehari-hari membuka warung yang
menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan di
rumahnya dengan penghasilan perhari menurut Ibu. R adalah 50.000-an.
Keperluan keluarga sehari – hari adalah untuk makan dan jajan An. H,
An. F dan An. L. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya merasa cukup
dengan penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat ini memiliki tabungan
atau dana kesehatan dari tempatnya bekerja.

12 Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya
disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi
sekarang jarang dilakukan, hanya jika ada waktu saja keluarga pergi
rekreasi. Ibu. R juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah
kerabat yang letak rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R.
Di rumah, Ibu. R mengatakan keluarganya dapat menikmati hiburan
melalui TV dan radio yang tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika
banyak kegiatan dan membuat dirinya stress maka dia akan main keluar
dengan teman-temannya, biasanya nongkrong sambil mengobrol tidak
jelas, main ke warnet atau rental PS dan menonton balapan motor. An. H
juga mengatakan sering main dengan teman-
temannya hingga malam hari.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini:


Termasuk keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan keluarga dengan
anak remaja yang dilakukan oleh keluarga antara lain

a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja


menjadi dewasa dan mandiri.
Keluarga sudah memberikan kesempatan bagi An. H untuk memilih
apa yang ingin dilakukan. An. H mengatakan tanggung jawabnya
adalah belajar dan membantu orang tua, itupun jarang dilakukan atas
kemauannya sendiri. An. H sudah memiliki cita-

cita, yaitu menjadi seorang pemain bola, tetapi hanya sebatas harapan
dan tidak tahu bagaimana cara mencapai tujuannya.
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
Pernikahan Bp. R dan Ibu. R saat ini sudah berlangsung selama
15 tahun, anaknya yang paling kecil sudah memasuki usia sekolah.
Saat ini, Ibu. R dan Bp. R mengatakan untuk berusaha membesarkan
ketiga anaknya dengan memenuhi segala kebutuhan mereka.

14. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi:


a. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak.
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat memasuki usia remaja, An. H
sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H
banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H mengatakan
jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut An. H bapaknya itu galak dan
kalau menyuruh sesuatu, misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah
sehingga An. H malas untuk menanggapinya. Ibu. R mengatakan sebenarnya
Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya. Ibu. R
juga mengatakan bahwa An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP.
An. H mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya tidak pernah mendapatkan
informasi mengenai tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya
sebagai remaja.

15. Riwayat Keluarga Inti:


Bp. R dan Ibu. R menikah pada tahun 1998, dan anak pertamanya lahir
setahun kemudian. Ibu. R dan Bp. R baru memutuskan memakai
kontrasepsi setelah kelahiran anak ke-3. Jenis kontrasepsi yang dipilih
adalah pil KB.

16. Riwayat Keluarga Sebelumnya:


Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit, keluarga Bp. R
pergi ke dokter swasta langganan keluarga. Tidak ada pola makan atau jenis
makanan yang dibatasi

17. Karakteristik rumah


Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah
terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3
ruang tidur dan yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar
tidur 1 digunakan oleh Bp. R dan Ibu. R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya
digunakan oleh anak-anak dan Nenek. R yang tinggal bersama Bp. R dan
Ibu. R. Lantai rumah terbuat dari keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang
lebih berukuran 1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun,
jendela yang terlihat selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding
rumah adalah putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah, tampak
rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber
air yang digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya
tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap,
pencahayaan lampu dalam rumah Bp. R terbilang terang.
18. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW:
Bp. R jarang berkumpul dengan tetangga karena kesibukannya, namun Ibu.
R aktif di arisan PKK dan pengajian yang ada di lingkungan rumah. Ibu. R
sendiri tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus
warung yang ada di rumah. Keluarga Bp. R tinggal di RT 02 RW 02, di sisi
kanan rumah Bp. R yaitu rumah saudaranya dan sisi kiri adalah rumah
tetangganya,
dibelakang rumah ada tanah kosong dan jalan. Kehidupan
bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
19. Mobilitas Geografis Keluarga:
Saat ini, keluarga Bp. R sudah tinggal menetap di rumah yang sekarang
selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah. Bp. R sendiri sudah
tinggal dirumah tersebut sejak Bp. R lahir, karena Bp. R adalah anak
tunggal dari kedua orang tuanya yang telah bercerai

maka dirumah tersebut ditinggali keluarga Bp. R dan ibunya. Rumah Bp.
R dibangun di atas tanah milik orang tuanya, kepemilikan tanah masih
milik ibunya Bp. R.
20. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Bp. R selalu menekankan pada Ibu. R supaya mengikuti acara yang
diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian, arisan RT dan kegiatan
lainnya. Apabila ada waktu luang Ibu. R mengajak anaknya

bermain ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada


konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis). Anak-anak Bp. R
tidak ada yang aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan di daerah setempat
RW 02. An. H mengatakan sudah jarang (suka membolos) dalam mengikuti
pengajian. Bp. R sendiri sering diminta untuk menjadi pembawa acara/ MC
di acara- acara pernikahan ataupun acara yang diadakan RT/ RW. Ibu. R
juga bersosialisasi dengan tetangga di kanan, kiri dan depan rumahnya.
Saudara Ibu. R tinggal tidak jauh dari rumah Ibu. R,

c. Struktur Keluarga
22. Pola Komunikasi Keluarga:
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan
keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga, Ibu. R mendiskusikan bersama
Bp. R, terkadang meminta bantuan nasihat dari orang tua. Waktu yang
biasanya digunakan untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan
waktu makan bersama
dengan anggota keluarga. Namun An. H mengatakan lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun
keluarganya yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
23. Struktur Kekuatan keluarga:
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. R sebagai kepala keluarga, tetapi
tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu. R punya pendapat sendiri dan
membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat membeli keperluan rumah
tangga dan mengatur posisi perabotan rumah tangga. Terkadang Ibu. R juga
berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke pelayanan kesehatan, bila ada
yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
24. Nilai dan Norma Budaya:

Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh norma budaya. Penerimaan keluarga
terhadap perawat sangat baik, setiap masalah

yang ada diutarakan dan menerima kehadiran perawat.

Fungsi Keluarga

25. Fungsi Sosialisasi:

Hubungan antaranggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.


Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga
Bp. R tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.

26. Fungsi Perawatan Keluarga:


Ibu. R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ibu. R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS,
tetapi jika sudah sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya
diobati di rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki
keluhan fisik dan tidak merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan
yang harus diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada
badannya.

f. Stress dan Koping Keluarga

27. Stressor Jangka Pendek:

Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki


masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh
teman-temannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan
rumahnya. An. H juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah
maupun teman di sekitar rumahnya tersebut. An. H juga mengatakan
pernah ikut- ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. H
mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
28. Stressor Jangka Panjang:

Ibu. R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin mahal,


terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan
akan memasuki SMP.

29. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah:

Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari
masalah tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga

dengan minta bantuan dari orang tua dan tetangga yang terdekat.

30. Strategi Koping yang Digunakan:

Ibu. R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi


kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.

Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidakada.


Harapan Keluarga:
Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung ke rumahnya adalah
keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian keluarga berharap akan
selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka juga berharap akan mendapatkan
banyak pengetahuan tentang berbagai macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
H. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi Nafas Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)
1 Bp. R 130/90 86 21 36,7 68 172
(38 Tahun)
Pemeriksaan Jantung:
Fisik Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler, dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen:
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 10x/menit
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak ada
lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak
ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan
asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
TD Nadi Nafas Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)

2 Ibu. R 110/70 82 19 36,8 48 154


(30 Tahun)
Pemeriksaan Jantung:
Fisik Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9 x/menit
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan
beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,
elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.
Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan
alis simetris.
Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
T Nadi Nafas Suhu BB TB
Nama D
( (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)
m
m
H
g)
An. H 12 88 20 36,5 51 156
(14 Tahun) 0/
80
Pemeriksaan Fisik Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi
batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta
tidak terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya (tidak ada lebam,
kemerahan), perut teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 9 x/menit

Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat
mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal
kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555

Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada lesi, senstifitas
terhadap benda tumpul dan tajam baik.
Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan benda tumpul dan
tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis simetris.

Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP dan
tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa ada nyeri.

Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak
bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada
nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak
anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke
kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi atau
cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

TD Nadi Nafas Suhu BB TB


(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)
110/80 91 21 36,8 36 139
Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada retraksi intercostae,
terdengar dullness pada perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak

terdapat mur-mur dan gallop.


Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit lainnya (tidak terdapat
lebam, kebiruan), tidak terdapat tonjolan abnormal (juga pada payudara),
pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya (tidak ada lebam,
kemerahan), perut teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8 x/menit.
Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat
mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal
kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555

Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis, tidak ada lesi,
senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan benda tumpul dan
tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis simetris.

Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP dan
tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri.

Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak
bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar
dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri
tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea
tidak ikterik.

Mulut dan hidung:


Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke
kanan, tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi
atau cairan, mukosa hidung lembab,

terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.


TD Nadi Nafas Suhu BB TB
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)
110/70 92 22 36,9 31 134

Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada retraksi intercostae,
terdengar dullness pada perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit lainnya (tidak terdapat
lebam, kebiruan), tidak terdapat tonjolan abnormal (juga pada payudara),
pernafasan 22 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya (tidak ada lebam,
kemerahan), perut teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepa tidak teraba, bising usus terdengar 8 x/menit.

Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan, dapat
mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal
kiri dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555

Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada lesi, senstifitas
terhadap benda tumpul dan tajam baik.
Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan benda tumpul dan
tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis simetris.

Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP dan
tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat bergerak proposional ke kiri, kanan, atas,
dan bawah tanpa ada nyeri.

Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak
bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar
dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan pemeriksa, tidak ada nyeri
tekan, diameter pupil + 2 mm,

reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak


ikterik.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan,
tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi
atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

TD Nadi Nafas Suhu BB TB


(mmHg) (x/menit) (x/menit) (oC) (kg) (cm)
140/90 90 23 37 52 155

Jantung:
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada retraksi intercostae,
terdengar dullness pada perkusi batas jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi
normal, serta tidak terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit lainnya (tidak terdapat
lebam, kebiruan), tidak terdapat tonjolan abnormal (juga pada payudara),
pernafasan 23 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler, dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen:
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya (tidak ada lebam,
kemerahan), perut teraba lemas, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, bising usus terdengar 8 x/menit

Ekstremitas:
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan dapat
mengangkat dan menahan beban dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri
dan kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5 555

Kulit:
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis, tidak ada lesi,
senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

Kepala:
Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis simetris.

Leher:
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat pembesaran JVP dan
tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat

bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa


ada nyeri.
Telinga:
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada benjolan, tidak
bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen. Klien dapat mendengar
dengan baik.
Mata:
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan pemeriksa, tidak ada
nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm, reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak
anemis, kornea tidak
ikterik, jarak pandang berkurang.
Mulut dan hidung:
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat bergerak ke kiri dan ke kanan,
tidak pucat, lidah dapat merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat lesi
atau cairan, mukosa hidung lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik:
Bp. R:

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan pada


pemeriksaan fisik, Bp. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak merokok, aktif
berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
Ibu. R:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan pada pemeriksaan
fisik, Ibu. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, aktif berkegiatan

An. F:

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh seimbang,


tidak ada keluhan penyakit, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir. An. L:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh kurus, tidak memiliki
keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir.

Nenek. R:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, merokok, tidak memiliki keluhan
fisik, penglihatan mulai berkurang, tidak ada riwayat pengobatan dalam 3 bulan terakhir.
Analisis Data

No Data Masalah Keperawatan


1 Data Subjektif: Ketidakefektifan
Ibu. R mengatakan bahwa An. H sulit performa peran remaja
untuk diatur semenjak memasuki SMP pada keluarga Bp. R
Ibu. R mengatakan bahwa An. H lebih khususnya An. H.
suka menghabiskan waktunya di
dalam kamar daripada berkumpul
dengan keluarga
Ibu. R mengatakan An. H merupakan
seorang anak yang pendiam dan jarang
berbicara jika tidak ditanya
Ibu. R mengatakan di rumahnya tidak
ada peraturan yang jelas tentang apa
saja tugas setiap anggota keluarga
An. H mengatakan tidak mengetahui
tugas perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai remaja
An. H mengatakan sebelumnya tidak
pernah mendapatkan informasi
mengenai tugas perkembangan
maupun tanggung jawabnya sebagai
remaja
An. H mengatakan malas belajar dan
jarang mengerjakan tugas sekolahnya
An. H mengatakan saat ini sudah tidak
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolahnya
An. H mengatakan pernah ikut-ikutan
tawuran dengan teman-teman
sekolahnya
An. H mengatakan sudah jarang (suka
membolos) dalam mengikuti pengajian
An. H mengatakan sudah memiliki
teman dekat wanita (pacar)
An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada
teman-temannya dibandingkan kepada
orang tua atau pun keluarganya yang
lain
An. H mengatakan sering ditawari
untuk mencoba merokok oleh teman-
temannya di sekolah maupun di
lingkungan rumah
An. H juga mengatakan sering main
dengan teman-temannya hingga
malam hari
An. H mengatakan jika main bersama
teman-temannya sering dihabiskan di
warnet dan menonton balapan motor

Data Objektif:
Bp. R terlihat jarang berada dirumah
An. H merupakan anak pertama dalam
keluarga
An. H berusia 14 tahun, berada pada
masa remaja awal (12-15 tahun)
Di rumahnya tidak ada yang bisa
mengajarkan peran dan tanggung
jawab kepada remaja (An. H)
Defisiensi pengetahuan tentang tugas
perkembangan maupun tanggung
jawab sebagai remaja
An. H merupakan anak yang pendiam
dan tertutup
Data Subjektif: Risiko penurunan prestasi
Ibu. R mengatakan bahwa anaknya belajar pada keluarga Bp.
jarang belajar dan nilainya pas-pasan R khususnya An. H.
Ibu. R mengatakan tidak pernah
memantau aktivitas belajar anaknya di
rumah
An. H mengatakan malas belajar dan
jarang mengerjakan tugas sekolahnya

Data Objektif:
An. H sering nongkrong dan tidak
terlihat belajar
Data Subjektif: Ketidakefektifan koping pada
Ibu. R mengatakan urusan anaknya keluarga Bp. R
lebih banyak diserahkan kepada
ibunya
Ibu. R mengatakan An. H merupakan
seorang anak yang tertutup
Ibu. R mengatakan bahwa An. H lebih
suka menghabiskan waktunya di
dalam kamar daripada berkumpul
dengan keluarga
Ibu. R mengatakan Bp. R memang
agak keras untuk mendidik anak-
anaknya
An. H mengaku tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
An. H mengatakan kadang percakapan
dengan orang tua akan berakhir
dengan ketegangan
An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada
teman-temannya dibandingkan kepada
orang tua atau pun keluarganya yang
lain
An. H mengatakan sudah memiliki
teman dekat wanita (pacar), dan orang
tuanya tidak mengetahui hal itu

Data Objektif:
Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada
anaknya
An. H merupakan anak yang pendiam
dan tertutup

Diagnosa Masalah

a) Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R


b) Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya An. H.
c) Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga Bp. R khususnya An. H.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Bp. R

1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R


Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah 1. Setelah 2 x 15 menit
koping pada dilakukan pertemuan, keluarga
keluarga Bp. R intervensi mampu mengenal
sebanyak 3 kali komunikasi yang
kunjungan, efektif dengan remaja,
diharapkan dengan mampu:
koping keluarga 1.1 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.1.1 Diskusikan bersama
menjadi efektif. pengertian verbal menyebutkan keluarga apa yang
komunikasi. komunikasi adalah diketahui keluarga
pengiriman dan mengenai pengertian
penerimaan pesan atau komunikasi.
berita antara dua orang 1.1.2 Berikan pujian kepada
atau lebih dengan cara keluarga tentang
yang tepat sehingga pemahaman keluarga
pesan yang dimaksud yang benar.
dapat dipahami. 1.1.3 Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai pengertian
komunikasi dengan
menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
1.1.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga
untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
1.1.5 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.1.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan.
1.1.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
1.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.2.1 Diskusikan bersama
pengertian verbal menyebutkan keluarga apa yang
komunikasi komunikasi keluarga diketahui keluarga
keluarga yang yang efektif adalah mengenai pengertian
efektif. komunikasi yang komunikasi keluarga
berjalan dua arah dan yang efektif.
dapat mencapai tujuan 1.2.2 Berikan pujian kepada
dari komunikasi keluarga tentang
tersebut. pemahaman keluarga
yang benar.
1.2.3 Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai pengertian
komunikasi keluarga
yang efektif dengan
menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
1.2.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
1.2.5 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.2.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan.
1.2.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
1.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.3.1 Diskusikan bersama
penyebab verbal menyebutkan 3 dari 6 keluarga apa yang
komunikasi tidak penyebab komunikasi diketahui keluarga
efektif tidak efektif, yaitu: tentang penyebab
1. Orang tua lebih komunikasi tidak
banyak bicara efektif.
daripada mendengar 1.3.2 Berikan pujian kepada
2. Orang tua merasa keluarga tentang
tahu lebih banyak pemahaman keluarga
3. Orang tua cenderung yang benar.
memberi arahan dan 1.3.3 Berikan informasi
nasihat kepada keluarga tentang
4. Orang tua tidak penyebab komunikasi
berusaha untuk tidak efektif dengan
mendengar terlebih menggunakan media
dahulu apa yang lembar balik dan leaflet.
terjadi dan 1.3.4 Berikan kesempatan
sebenarnya terjadi kepada keluarga untuk
pada remaja bertanya tentang materi
5. Orang tua tidak yang disampaikan.
mencoba menerima 1.3.5 Berikan penjelasan
dahulu kenyataan ulang terhadap materi
yang di alami yang belum dimengerti.
remaja dan 1.3.6 Motivasi keluarga untuk
memahaminya mengulang materi yang
6. Orang tua telah dijelaskan.
merasa putus asa 1.3.7 Berikan reinforcement
dan positif atas usaha
marah-marah karena keluarga.
tidak tahu lagi apa
yang harus
dilakukan terhadap
1.4 Menyebutkan Respon remaja 1.4.1 Diskusikan bersama
syarat-syarat verbal Keluarga mampu keluarga apa yang
komunikasi efektif menyebutkan 4 dari 6 diketahui keluarga
dalam keluarga. syarat-syarat tentang syarat-syarat
komunikasi efektif komunikasi efektif
dalam keluarga, antara dalam keluarga.
lain: 1.4.2 Berikan pujian kepada
1. Mengenal keluarga tentang
diri sendiri pemahaman keluarga
2. Mengenal yang benar.
diri remaja 1.4.3 Berikan informasi
3. Mendengar aktif
4. “Pesan kamu” dan kepada keluarga tentang
“pesan saya” syarat-syarat
5. Menentukan komunikasi efektif
masalah siapa dalam keluarga dengan
6. Mengenal dan menggunakan media
menghindari gaya lembar balik dan leaflet.
penghambat 1.4.4 Berikan kesempatan
komunikasi kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
1.4.5 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.4.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan.
1.4.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
1.5 Mengidentifikasi Respon Keluarga mengetahui 1.5.1 Motivasi keluarga untuk
ketidakefektifan afektif bahwa komunikasi yang menyebutkan syarat-
koping pada terjadi antara orang tua syarat komunikasi yang
keluarga Bp. R dan remaja di keluarga efektif dalam keluarga.
terutama masalah adalah komunikasi yang 1.5.2 Bantu keluarga untuk
komunikasi tidak efektif. mengidentifikasi
inefektif antara komunikasi yang
orang tua dan tidak efektif pada
remaja. keluarga Bp. R.
5.1 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 5.1.1 Diskusikan bersama
jenis-jenis verbal menyebutkan pelayanan keluarga mengenai
pelayanan kesehatan yang dapat jenis-jenis pelayanan
kesehatan yang dikunjungi keluarga kesehatan yang dapat
dapat dikunjungi untuk berkonsultasi dikunjungi keluarga
keluarga untuk masalah komunikasi untuk berkonsultasi
berkonsultasi antara orang tua dan masalah komunikasi
masalah remaja, yaitu: antara orang tua dan
komunikasi antara 1. Puskesmas (PKPR) remaja yang ada
orang tua dan 2. Psikolog disekitar tempat tinggal.
remaja. 3. Guru wali kelas 5.1.2 Motivasi keluarga untuk
4. Guru BP di sekolah mengulang jenis-jenis
pelayanan kesehatan
yang dapat dikunjungi
keluarga.
5.1.3 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
5.2 Mengunjungi Respon Keluarga mengunjungi 5.2.1 Motivasi keluarga untuk
fasilitas pelayanan afektif pelayanan kesehatan berkunjung ke fasilitas
kesehatan untuk untuk konsultasi pelayanan kesehatan.
berkonsultasi mengenai masalah 5.2.2 Berikan reinforcement
mengenai masalah komunikasi antara positif atas usaha
komunikasi antara orang tua dan remaja. keluarga untuk
orang tua dan menggunakan fasilitas
remaja. pelayanan kesehatan
1. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya An. H.

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi


Rencana Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah 1. Setelah 1 x 20 menit
performa peran dilakukan pertemuan, keluarga
remaja pada intervensi mampu mengenal
keluarga Bp. R sebanyak 3 kali masalah tumbuh
khususnya An. H. kunjungan, kembang remaja,
performa peran dengan mampu:
remaja menjadi 1.1 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.1.1 Diskusikan bersama
efektif. definisi tumbuh verbal menyebutkan keluarga apa yang
kembang. pertumbuhan adalah diketahui keluarga
bertambahnya ukuran mengenai pengertian
anak dari segi jasmani. tumbuh kembang.
Sedangkan 1.1.2 Berikan pujian kepada
perkembangan adalah keluarga tentang
berkembangnya pemahaman keluarga
kemampuan atau yang benar.
keahlian anak. 1.1.3 Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai pengertian
tumbuh kembang
dengan menggunakan
media lembar balik dan
leaflet.
1.1.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga
untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
1.1.5 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.1.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan.
1.1.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
1.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.2.1 Diskusikan bersama
definisi remaja. verbal menyebutkan remaja keluarga apa yang
adalah anak yang diketahui keluarga
berusia 13-21 tahun. mengenai pengertian
Remaja merupakan remaja.
masa transisi/ peralihan 1.2.2 Berikan pujian kepada
dari masa kanak-kanak keluarga tentang
menuju dewasa yang pemahaman keluarga
ditandai dengan adanya yang benar.
perubahan aspek fisik, 1.2.3 Berikan informasi
psikis dan psikososial. kepada keluarga
mengenai pengertian
remaja dengan
menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
1.2.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga
untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
1.2.5 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.2.6 Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang
telah dijelaskan.
1.2.7 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
1.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu 1.3.1 Diskusikan bersama
definisi tumbuh verbal menyebutkan tumbuh keluarga apa yang
kembang remaja. kembang remaja adalah diketahui keluarga
proses lebih lanjut tentang definisi tumbuh
remaja menuju tahap kembang remaja.
perkembangan dan 1.3.2 Berikan pujian kepada
pertumbuhan keluarga tentang
selanjutnya (dewasa). pemahaman keluarga
yang benar.
1.3.3 Berikan informasi
kepada keluarga tentang
definisi tumbuh
kembang remaja
dengan menggunakan
media lembar balik dan
leaflet.
1.3.4 Berikan kesempatan
kepada keluarga
untuk
Catatan askep keluarga Bp.K

Diagnosa Tanggal dan


Implementasi Evaluasi Paraf
Ke Waktu
1 24 Mei 2013 1. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang Subjektif :
jam 13.00 diketahui keluarga mengenai pengertian Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
WIB komunikasi. pengertian komunikasi
2. Memberikan informasi kepada keluarga Ibu. R mampu menyebutkan pengertian
mengenai pengertian komunikasi dengan
komunikasi keluarga yang efektif
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
3. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang Ibu. R mampu menyebutkan penyebab
diketahui keluarga mengenai pengertian komunikasi tidak efektif.
komunikasi keluarga yang efektif. Ibu. R mampu menyebutkan syarat-
4. Memberikan informasi kepada keluarga syarat komunikasi efektif dalam
mengenai pengertian komunikasi keluarga yang keluarga.
efektif dengan menggunakan media lembar balik Ibu. R mampu mengidentifikasi
dan leaflet. komunikasi komunikasi yang
5. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang tidak efektif pada keluarga Bp. R.
diketahui keluarga tentang penyebab komunikasi Ibu. R mampu menyebutkan risiko
tidak efektif. akibat masalah komunikasi yang tidak
6. Memberikan informasi kepada keluarga tentang efektif dalam keluarga bila tidak diatasi
penyebab komunikasi tidak efektif dengan
Ibu. R mampu mengambil keputusan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
7. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang untuk mengikuti program masalah
diketahui keluarga tentang syarat-syarat ketidakefektifan koping terutama
masalah komunikasi.
komunikasi efektif dalam keluarga.
8. Memberikan informasi kepada keluarga tentang Ibu. R mampu menyebutkan jenis-jenis
syarat-syarat komunikasi efektif dalam keluarga komunikasi
Ibu. R mampu menyebutkan hambatan
dalam berkomunikasi

dengan menggunakan media lembar balik dan


leaflet. Objektif:
9. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan syarat- Orang tua (Ibu. R) dapat
syarat komunikasi yang efektif dalam keluarga. mendemonstrasikan cara komunikasi
10. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi yang efektif dengan remaja
komunikasi yang tidak efektif pada keluarga Bp. Orang tua (Ibu. R) dapat
R.
mendemonstrasikan cara mendengar
11. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang aktif dan menyampaikan “pesan saya”
diketahui keluarga tentang risiko akibat masalah pada remaja
komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga
bila tidak diatasi. Analisis:
12. Memberikan informasi kepada keluarga tentang
risiko akibat masalah komunikasi yang tidak TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
efektif dalam keluarga bila tidak diatasi dengan dengan keluarga telah mampu
menggunakan media lembar balik dan leaflet. mengenal komunikasi yang efektif
13. Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil antara orang tua dengan remaja,
keputusan untuk mengikuti program masalah mengambil keputusan dalam
ketidakefektifan koping terutama masalah menciptakan komunikasi yang efektif
komunikasi. dalam keluarga dan
14. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang mendemonstrasikan komunikasi yang
diketahui keluarga tentang jenis-jenis efektif dengan anak remaja.
komunikasi.
15. Memberikan informasi kepada keluarga Planning:
mengenai jenis-jenis komunikasi dengan Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian
menggunakan media lembar balik dan leaflet. lanjutkan ke TUK 4 dan 5
16. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang
diketahui keluarga tentang hambatan dalam
berkomunikasi.
17. Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai hambatan dalam berkomunikasi
dengan menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
18. Mendemonstrasikan dengan keluarga cara
berkomunikasi efektif antara orang tua dan
remaja.
19. Memberi kesempatan keluarga bertanya.
20. Memberi kesempatan keluarga
mendemonstrasikan kembali cara
berkomunikasi efektif antara orang tua dan
remaja
21. Memberikan pujian kepada keluarga tentang
pemahaman keluarga yang benar.
22. Memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
23. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
24. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
25. Memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Bp. R yang bertempat tinggal di
wilayah RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota Depok maka dapat
disimpulkan hasil pengkajian awal yang menggambarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap masalah ketidakefektifan koping keluarga terutama masalah komunikasi yaitu pola
komunikasi antar remaja dan orang tua yang tidak efektif, yaitu Ibu. R mengatakan urusan
anaknya lebih banyak diserahkan kepada ibunya, An. H merupakan seorang anak yang tertutup
dan lebih suka menghabiskan waktunya di dalam kamar daripada berkumpul dengan keluarga,
Bp. R memang agak keras untuk mendidik anak-anaknya, An. H mengaku tidak pernah
menceritakan masalah yang dihadapinya pada orang tua, terkadang percakapan dengan orang
tua akan berakhir dengan ketegangan, An. H lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-
temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain, saat ini An. H
mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar), dan orang tuanya tidak mengetahui hal
itu, Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara kepada anaknya.

Tersusun tiga masalah keperawatan keluarga pada keluarga Bp. R, yaitu (1) Ketidakefektifan
koping keluarga Bp. R; (2) Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R
khususnya An. H; (3) Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga Bp. R khususnya An. H.
Rencana program dalam mengat remaja dan orang tua. Program ini diimplementasikan kedalam
suatu bentuk intervensi keperawatan keluarga serta aktivitas kegiatan di komunitas yang
melibatkan keluarga Bp. R dalam bentuk pendidikan kesehatan, partnership dan empowerment.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.
Edisi ke-6. Jakarta: Media Grafika.
Allender, J. A., & Spredley, B. W. (2005). Community health nursing: promoting and
protecting the public’s health. 6th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Anderson, E. T., & Mc.Farlane, J. M. (2000). Community health and nursing, concept and
practice. Lippincott: California.
Aprilia, K. (2007). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku agresi pada
remaja. Style Sheet http: http://lib.uin- malang.ac.id/thesis/chapter_i/08410087-riza-
amalia.ps. Diakses pada tanggal 28 Juni 2013.
Bintarto. (2000). Interaksi desa-kota. Jakarta: Ghalia Indonesia. BKKBN.
(2002). Teknik berkomunikasi dengan remaja. Jakarta.
. (2012). Laporan situasi kependudukan dunia tahun 2012. Jakarta.
. (2009). Pusat Informasi dan Konseling remaja (PIK Remaja). Jakarta: Direktorat
remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi.
Carpenito, L. J. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi ke-8. Alih Bahasa Ester M.
Jakarta: EGC.
Clemen-stone, S., McGuire, S. L., & Eigsti, D. G (2002). Comprehensive community health
nursing: Family, aggregate, & community practice. 6th Ed. St. Louis: Mosby, Inc.

Anda mungkin juga menyukai