Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890

Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661

PEMBELAJARAN IPA INTERAKTIF DENGAN


GAME BASED LEARNING

Sri Wahyuning

Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta


Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta, Indonesia
E-mail : sriwahyuning@student.uns.ac.id

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana model pembelajaran game based learning dapat
menciptakan pembelajaran IPA yang interaktif serta pengaruh penggunaan model game based learning pada
pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian literature review dengan menggunakan studi pustaka
yang memanfaatkan literature sebagai objek primer penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis game (game based learning) dapat menciptakan pembelajaran IPA yang interaktif karena
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini dirasa efektif diterapkan dalam
pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan motivasi belajar, partisipasi aktif,serta keterampilan abad 21.

Kata kunci : Game Based Learning, Pembelajaran IPA, Pembelajaran Interaktif

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan pengetahuan Ling., 2015). Game based learning adalah
abad 21 menuntut peningkatan kualitas penggunaan game atau permaianan, baik digital
pendidikan. Proses pendidikan yang berhasil maupun tradisional untuk membantu dan
akan menghasilkan sumber daya manusia yang meningkatkan pengajaran, pembelajaran, atau
berkualitas pula. Saat ini pendidikan penilaian (Charlier, et al., 2013). Romana dan
menghadapi serangkaian tantangan kompleks Peyman (2011) memaparkan bahwa permainan
terkait perkembangan teknologi dalam berpotensi sebagai alat pendidikan untuk
masyarakat dan re-komposisi sosial (Liu,et al., melatihkan sesuatu, memotivasi siswa, serta
2020). Paradigma pendidikan abad 21 telah dapat melibatkan peserta didik yang pendiam
mengubah standar keterampilan yang harus dan pasif dalam proses pembelajaran.
dimiliki oleh siswa, dahulu keterampilan yang IPA adalah kumpulan pengetahuan yang
harus dimiliki siswa sebatas membaca, menulis, disusun secara sistematis dan secara umum
atau mengoperasikan aritmatika dasar namun penggunaannya terbatas oleh gejala alam
saat ini siswa harus memiliki keterampilan 4C (Sulikah, et al., 2020). IPA lebih identik dengan
(critical thinking, creativity, collaboration, and ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
communication) (Nur’azizah, R, et al., 2020; gejala – gejala alam beserta isinya. Konsep –
Liu, et al., 2020). Perubahan paradigma ini konsep dalam pembelajaran IPA terkadang
selanjutnya diikuti oleh perubahan proses bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami
pembelajaran. Model – model pembelajaran (Hussein et al, 2019) untuk itu pembelajaran
monoton yang dahulu sering digunakan oleh IPA dituntut untuk menjadi pembelajaran yang
guru kini berganti menjadi model – model menyenangkan, interaktif, sehingga siswa tidak
pembelajaran baru yang lebih interaktif, mudah bosan dan jenuh. Kurikulum IPA tingkat
menyenangkan, dan memotivasi siswa sehingga SMP menekankan pada pembelajaran yang
dapat melatihkan keterampilan abad 21 tersebut memberikan pengalaman secara langsung
(Indarta, et al., 2022). kepada siswa dalam mempelajari peristiwa
Salah satu model pembelajaran interaktif yang terjadi di lingkungan sekitar, kehidupan
adalah game based learning karena model sehari – hari dan masyarakat modern yang
pembelajaran ini lebih menyenangkan dan syarat dengan teknologi (Anggareni et al.,
memacu keingintahuan siswa, serta aktif 2013). Untuk itu pembelajaran IPA harus dapat
melibatkan siswa dalam pembelajaran memberikan kesempatan siswa untuk
(kusmana, et., 2022; Shi, Yen-Ru & Shih, Ju- mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Sri Wahyuning 1
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661

dan keaktifannya dalam proses pembelajaran


(Sulikah et al., 2020).
Lingkungan belajar berbasis permainan
dirancang untuk mendorong tingkat keterlibatan
siswa yang tinggi, kemampuan berpikir kritis,
kemampuan pemecahan masalah, komunikasi,
serta motivasi belajar siswa selama mempelajari
topik pembelajaran yang kompleks seperti IPA.
Lingkungan belajar berbasis permainan
memungkinkan siswa bebas bernavigasi ruang
untuk berinteraksi dengan elemen permainan Gambar 1. kategori game dalam pendidikan
yang mendorong proses pembelajaran (Kusuma Game based learning mengacu pada
et al, 2020). Berdasarkan uraian di atas maka permainan yang sebenarnya di dalam kelas
penulis akan memaparkan mengenai game untuk meningkatkan pengalaman belajar
based learning dalam pembelajaran IPA. mengajar. Pada game based learning guru dapat
menggunakan video game untuk menarik dan
METODE memotivasi siswa. Gamification mengacu pada
Artikel ini ditulis menggunakan metode penggunaan elemen desain game ke dalam
literature review. Peneliti memanfaatkan koteks non game. Serious game merupakan
litetature dan hasil penelitian yang sudah ada game yang memiliki tujuan tersirat dan target
sebelumnya sebagai sumber data sebanyak 16 yang harus dicapai oleh penggunanya. Simulasi
artikel dari tahun 2009 sampai 2022. Untuk adalah cara dimana siswa dapat melakukan
mencari artikel digunakan kata kunci ”Game eksperimen, memvariasikan variabel input,
Based Learning” ”pembelajaran IPA” ” mengamati dan mencatat output dan
Pembelajaran Interaktif”. Pendekatan yang merefleksikan hasilnya (Ramdhan & Ujaja,
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan 2021)
lima langkah yang dilakukan yaitu (1) Annie Pho dan Amanda Dinscore (2015)
mengidentifikasi pertanyaan penelitian tentang mendefiniskan game based learning sebagai
”apa itu game based learning” (2) suatu konsep peminjaman prinsip pada sebuah
mengidentifikasi karakteristik game based permainan tertentu dan menerapkannya pada
learning (3) mengidentifikasi kelebihan dan kehidupan nyata sebagai keterlibatan pengguna.
kekurangan game based learning (4) Game based learning tidak hanya membuat
menganalisis penerapan game based learning game untuk dimainkan oleh siswa akan tetapi
serta pengaruhnya dalam pembelajaran IPA (5) merupakan desain pembelajaran aktif yang
menyajikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat mengenalkan konsep dan memandu siswa
berupa informasi deskriptif yang disusun secara untuk mencapai tujun pembelajaran. Game
singkat agar mudah dipahami. Teknik analisis based learning menuntut siswa untuk
yang digunakan dalam penelitian adalah berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
analisis isi, hal ini dimaksudkan untuk Sedangkan Perrota et al (2013) mengemukakan
membahas secara mendalam mengenai bahwa game based learning adalah penggunaan
informasi – informasi yang dibutuhkan dalam video game untuk mendukung pengajaran dan
penyusunan artikel. pembelajaran, meskipun begitu sulit untuk
mendefinisikan secara tepat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam perspektif seorang siswa game based
learning mempunyai makna yang berbeda –
Game merupakan salah satu media yang beda misalnya belajar sekaligus bersenang –
digunakan untuk mengasah keterampilan otak senang, menerima tantangan dan mendapatkan
dalam mengatasi konflik atau permasalahan skor tinggi, mencoba peran yang berbeda,
yang ada dalam permainan, permasalahan mampu bereksperimen dan melihat apa yang
tersebut diambil dari kehidupan nyata dan terjadi, mampu mengungkapkan perasaan dan
digabungkan dengan sisi khayalan (Cinta et al, merefleksikan situasi konfik tertentu.
2021). Dalam pendidikan game dapat Sedangkan dalam perspektif seorang guru
dikategorikan menjadi empat seperti gambar 1. penggunaan game based lerning membantu
guru untuk mengenalkan teknologi kepada
siswa, cara lain untuk memperkenalkan suatu
Sri Wahyuning 2
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661

topik pembelajaran sehingga meningkatkan siswa (Pho, Annie & Dinscore, Amanda.,
minat siswa, menciptakan kesempatan belajar 2015).
mengenai sesuatu yang komples, memotivasi b. Keterlibatan siswa yang tinggi dalam
siswa, atau sebagai cara baru untuk berinteraksi memecahkan permasalahan dalam
dan berkomunikasi. permainan akan melatih keterampilan
Menurut Pivec (2007) karakteristik Game berpikir kritis siswa (Kusuma dkk., 2022)
Based Learning adalah konten instruksional c. Dapat berdampak positif terhadap prestasi
tidak terlihat jelas dikaburkan oleh karakteristik akademik siswa, keterampilan pemecahan
game yang digunakan; game harus memotivasi masalah dan motivasi belajar siswa
sehingga apabila siswa mengulangi siklus (Parrota et al, 2013)
masih dalam konteks permainan. Ada empat d. Pembelajaran lebih interaktif dan
unsur penting dalam game yaitu fantasi, rasa menyenangkan
ingin tahu, tantangan, dan kendali. Karakteristik e. Dalam beberapa kasus, game dapat
dari game-based learning yaitu menarik membangun dialog dan mendobrak batasan
mengasyikkan, menantang,interaktif dan umpan sosial budaya (Pivec, Maja., 2013).
balik, serta adanya sosial dan kerjasama (Cinta, f. Menghilangkan kejenuhan dalam belajar,
dkk., 2021). karena pembelajaran dilakukan dengan
Beberapa kelebihan game based learning bermain (Cinta dkk, 2021)
adalah sebagai berikut: g. Meningkatkan berbagai keterampilan.
a. Pembelajaran game based learning Berdasarkan Rahmat Hidayat (2008)
memungkinkan pembelajaran yang aktif, beberapa keterampilan yang diperoleh
meningkatkan minat dan keterlibatan siswa melalui game based learning
siswa, dan umpan balik yang cepat bagi
h. disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut

Tabel 1. Keterampilan siswa melalui game based learning


Cognitive skills Practical skills Motivation Social skills Phycological
• Innovative/ • Digital/technologic • Self esteem/
• Communication • Aggresiveness
critical thinking al literacy Confidence
• Multirepresenta- • Immersion
• Systemic thinking tional (fantasy/ • Interpersonal skills • Antisocial behavior
understanding curiosity)
• Expertise • Immedia • Competitive
• Inquiry skills • Coordination
development feedback/scaffolds behavior
• Control, choise
• Desuctive/inductive • Innovative/creative • Communities/emer
autonomy/clear • Motor skills
reasoning design skills gent cultur
goals
• Civic
• Metaphoric to model- • Discovery/explorat
• Data handling role/duties/informe • Violence
based reasoning ion
d citizenry
• Causal/complex/inter • Multimodal
• Valuing • Collaboration • Obesity
active relation literacy
• Memorizing • Time management • Intentity formation

Namun selain memiliki kelebihan game Pembahasan


based learning juga memiliki beberapa Keaktifan antara guru dan siswa maupun
kelemahan diantaranya: siswa dengan siswa dalam sebuah proses
a. Kompleks dan memakan waktu dalam pembelajaran disebut juga pembelajaran yang
proses pembuatannya interaktif. Model pembelajaran interaktif adalah
b. Tidak semua guru memiliki keterampilan sebuah pendekatan belajar yang merujuk pada
untuk membuat game sehingga perlu pandangan konstruktivisme. Kontruktivisme ini
melakukan kursus tertentu (Liu et al, 2020) memandang bahwa siswa adalah peserta aktif
c. Suasana kelas yang terlalu aktif terkadang dalam perolehan pengetahuan dan terlibat
menimbulkan kegaduhan sehingga menjadi dalam restrukturisasi, manipuasi, menemukan
tidak kondusif kembali dan bereksperimen dengan
d. Membutuhkan alat dan instrumen yang pengetahuan untuk membuatnya bermakna dan
lebih banyak. permanen (Pivec, Maja., 2007).
Sri Wahyuning 3
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661

Dalam perspektif konstruktivisme game siswa dapat melatih kemampuan


pembelajaran IPA hakikatnya adalah penilaian pemecahan masalah (Cinta, et al., 2021). Game
kontruktivis, seperti tugas individu, yang dilakukan secara berkelompok menuntut
pengamatan, proyek, dan lain sebagainya. siswa untuk belajar bagaimana bekerja sama
Pembelajaran ini mendorong model dengan teman dalam memecahkan persoalan,
pembelajaran tradisional menjadi pembelajaran bagaimana mencapai tujuan yang sama, serta
student centered yang lebih fleksibel. bagaimana solidaritas antar teman itu harus
Reformasi pendidikan menitik beratkan siswa tetap ada (Rohwati, M., 2012).
untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Konsep – konsep IPA yang abstrak dan sulit SIMPULAN
dimengerti terkadang tidak dapat ditemukan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
sendiri oleh siswa melalui konten yang dapat disimpulkan bahwa game based learning
diberikan, dan terkadang pembelajaran IPA adalah sebuah proses pembelajaran yang
malah menimbulkan kecemasan siswa. Untuk memanfaatkan game baik game digital maupun
itu membutuhkan suatu model pembelajaran tradisional untuk memperkenalkan konsep
yang menyenangkan sehingga menghilangkan, hingga mencapai tujuan pembelajaran.
stress, ketakutan dan kejenuhan siswa dalam Pembelajaran IPA dengan game based learning
belajar. Game menjadi suasana baru bagi siswa dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
dalam pembelajaran IPA. Karakteristik game interaktif karena model pembelajaran ini
based learning yang menuntut siswa untuk aktif menuntut siswa untuk berpartisi aktif dalam
dalam pembelajaran karena siswa berperan proses pembelajaran sebagai pemain game.
sebagai pemain game sesuai dengan Selain itu game based learning merupakan
pembelajaran IPA yang juga membutuhkan metode dimana pembelajaran dengan
keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. melakukan, sehingga pembelajaran yang
Pembelajaran yang dilakukan dengan cara yang dilakukan lebih kontekstual, bermakna,
menyenangkan akan lebih bermakna dan tahan menyenangkan, dan dapat memotivasi belajar
lama dalam ingatan siswa. Pembelajaran siswa. Pembelajaran IPA yang syarat akan
interaktif dan menyenangkan juga akan konsep – konsep abstrak dan sulit dimengerti
meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga membutuhkan model pembelajaran yang
hasil belajar juga diharapkan dapat meningkat. interaktif dan menyenangkan sehingga dalam
Memasuki abad 21 model pembelajaran IPA proses pembelajaran siswa tidak jenuh, bosan,
yang digunakan adalah model pembelajaran atau bahkan takut. Penerapan game based
yang dapat melatihkan keterampilan 4C. learning dalam pembelajaran IPA khususnya
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa juga akan melatihkan keterampilan –
pembelajaran berbasis permainan atau game keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 hal
based learning dapat meningkatkan ini karena pada proses pembelajarannya siswa
keterampilan – keterampilan tersebut dituntut untuk melakukan banyak hal termasuk
diantaranya keterampilan berpikir kritis, memecahkan permasalahan, bekerjasama
pemecahan masalah, kolaborasi, dan dengan teman, berpikir kritis, dan juga menjalin
komunikasi. Ryan Dellos (2015) menyatakan komunikasi baik dengan teman ataupun lawan
bahwa pembelajaran berlandasan permainan dalam bermain.
merupakan alat yang dapat membantu peserta
didik dalam menyelesaikan masalah,
meningkatkan pemikiran kritis dan membuat DAFTAR PUSTAKA
sebuah penilaian dalam proses pembelajaran. Charlier, Natalie., Ott, Michela., Remmele,
Dalam game, siswa belajar untuk Bernd, & Whitton,Nicola. (2013). Not Just
mempertimbangkan dan menghubungkan sebab for Children:Game-Based Learning for
akibat, juga belajar untuk fokus dan menyadari Older Adults. Proceedings of 6th Europran
masalah yang terlihat dalam game serta Conference on Game Based Learning.
menemukan solusi dari permasalahan di dalam Cinta, Aisyah Putri Wibawa., Mumtaziah,
game. Permasalahan ini diambil diambil dari Hashina Q., Sholaihah, Lutfiah A, &
kehidupan nyata yang digabungkan dengan sisi Hikmawan, Rizki. (2021). Game-Based
khayalan. Hal ini dimaksudkan untuk membuat Learning (GBL) Sebagai Inovasi dan
alur konflik atau permasalahan menjadi lebih Solusi Percepatam Adaptasi Belajat pada
menarik untuk dipecahkan, sehingga melalui Masa New Normal. INTEGRATED
Sri Wahyuning 4
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661

(Information Tecknology and Vocational Journal of Instructiona; Technology and


Educatio), 3(1). Distance Learning, 12. 49 – 52.
H.Hussein,Mahmood., Ow, Hock.S., Cheong, Shi, Yen-Ru & Shih, Ju-Ling. (2015). Game
L., Thong, Meow-Keong., & Ebrahim, Factors and Game-Based Learning Design
Nader A., (2019). Effects of Digital Game- Model. International Journal of Computer
Based Learning on Elementary Science Games Technology.
Learning: A Systematic Review. IEEE http://dx.doi.org/10.1155/2015/549684
Access, 7. Sulikah, dkk., (2020).Identifikasi Hasil Belajar
Hidayat,Rahmat. (2018). Game-Based Siswa Muatan IPA Materi Perubahan
Learning: Academic Games Sebagai Wujud Benda Kelas V SDN Socah 4.
Metode Penunjang Pembelajaran Prosiding Nasional Pendidikan.
Kewirausahaan. Buletin Psikologi, 26(2).
71-85.
Kusuma,M.A., Kusumajanto, D.D., Handayani,
R., & Febrianto, I. (2022). Alternatif
Pembelajaran Akitif di Era Pandemi
Melalui Metode Pembelajaran Game
Based Learning. Edcomtech: Jurnal Kajian
Teknologi Pendidikan, 7(1), 28-37.
https://doi.org/10.17977/um039v7i12022p
028
Liu, Zi-Yu., Shaikh, Zaffar Ahmed., &
Gazizova, Farida. (2020). Using the
Concept of Game-Based Learning in
Education. iJET, 15(14).
Perrotta, C., Featherstone, G., Aston, H. and
Houghton, E. (2013). Game-based
Learning: Latest Evidence and Future
Directions (NFER Research Programme:
Innovation in Education). Slough : NFER.
Pho, Annie & Dinscore, Amanda. (2015).
Game-Based Learning. Instructional
Technologies Commite.
Pivec, Maja. (2007). Editorial: Play and learn:
potentials of game-based learning. British
Journal of Educational Technology, 38(3).
Pivec, Paul. (2009). Game-based Learning or
Game-based Teaching.
http://www.becta.org.uk
Ramdhan, Dimas & Ujaja, Yogi. (2021). Game
Based Learning: Teknik Pembelajaran
Menggunakan Aspek Game.
www.binus.ac.id.
Rohwati, M. (2012). Penggunaan Education
Game untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk
Hidup. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
1(1). 75-81.
Romana Iran Dolati and Peyman Mikaili.
(2011). Effects of Instructional Games on
Facilitating of Syudents’ Vocabulary
Learning. Australian Journal of Basic and
Applied Sciences, 5(11), 1218.
Ryan, Dellos. (2015). Kahoot! A Digital Game
Resource For Learning. In International
Sri Wahyuning 5

Anda mungkin juga menyukai