Sri Wahyuning
Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana model pembelajaran game based learning dapat
menciptakan pembelajaran IPA yang interaktif serta pengaruh penggunaan model game based learning pada
pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian literature review dengan menggunakan studi pustaka
yang memanfaatkan literature sebagai objek primer penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis game (game based learning) dapat menciptakan pembelajaran IPA yang interaktif karena
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini dirasa efektif diterapkan dalam
pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan motivasi belajar, partisipasi aktif,serta keterampilan abad 21.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan pengetahuan Ling., 2015). Game based learning adalah
abad 21 menuntut peningkatan kualitas penggunaan game atau permaianan, baik digital
pendidikan. Proses pendidikan yang berhasil maupun tradisional untuk membantu dan
akan menghasilkan sumber daya manusia yang meningkatkan pengajaran, pembelajaran, atau
berkualitas pula. Saat ini pendidikan penilaian (Charlier, et al., 2013). Romana dan
menghadapi serangkaian tantangan kompleks Peyman (2011) memaparkan bahwa permainan
terkait perkembangan teknologi dalam berpotensi sebagai alat pendidikan untuk
masyarakat dan re-komposisi sosial (Liu,et al., melatihkan sesuatu, memotivasi siswa, serta
2020). Paradigma pendidikan abad 21 telah dapat melibatkan peserta didik yang pendiam
mengubah standar keterampilan yang harus dan pasif dalam proses pembelajaran.
dimiliki oleh siswa, dahulu keterampilan yang IPA adalah kumpulan pengetahuan yang
harus dimiliki siswa sebatas membaca, menulis, disusun secara sistematis dan secara umum
atau mengoperasikan aritmatika dasar namun penggunaannya terbatas oleh gejala alam
saat ini siswa harus memiliki keterampilan 4C (Sulikah, et al., 2020). IPA lebih identik dengan
(critical thinking, creativity, collaboration, and ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
communication) (Nur’azizah, R, et al., 2020; gejala – gejala alam beserta isinya. Konsep –
Liu, et al., 2020). Perubahan paradigma ini konsep dalam pembelajaran IPA terkadang
selanjutnya diikuti oleh perubahan proses bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami
pembelajaran. Model – model pembelajaran (Hussein et al, 2019) untuk itu pembelajaran
monoton yang dahulu sering digunakan oleh IPA dituntut untuk menjadi pembelajaran yang
guru kini berganti menjadi model – model menyenangkan, interaktif, sehingga siswa tidak
pembelajaran baru yang lebih interaktif, mudah bosan dan jenuh. Kurikulum IPA tingkat
menyenangkan, dan memotivasi siswa sehingga SMP menekankan pada pembelajaran yang
dapat melatihkan keterampilan abad 21 tersebut memberikan pengalaman secara langsung
(Indarta, et al., 2022). kepada siswa dalam mempelajari peristiwa
Salah satu model pembelajaran interaktif yang terjadi di lingkungan sekitar, kehidupan
adalah game based learning karena model sehari – hari dan masyarakat modern yang
pembelajaran ini lebih menyenangkan dan syarat dengan teknologi (Anggareni et al.,
memacu keingintahuan siswa, serta aktif 2013). Untuk itu pembelajaran IPA harus dapat
melibatkan siswa dalam pembelajaran memberikan kesempatan siswa untuk
(kusmana, et., 2022; Shi, Yen-Ru & Shih, Ju- mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Sri Wahyuning 1
Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI) e-ISSN : 2656-4890
Vol. 4, No. 2, Hal. 1-5, Oktober 2022 p-ISSN : 2715-4661
topik pembelajaran sehingga meningkatkan siswa (Pho, Annie & Dinscore, Amanda.,
minat siswa, menciptakan kesempatan belajar 2015).
mengenai sesuatu yang komples, memotivasi b. Keterlibatan siswa yang tinggi dalam
siswa, atau sebagai cara baru untuk berinteraksi memecahkan permasalahan dalam
dan berkomunikasi. permainan akan melatih keterampilan
Menurut Pivec (2007) karakteristik Game berpikir kritis siswa (Kusuma dkk., 2022)
Based Learning adalah konten instruksional c. Dapat berdampak positif terhadap prestasi
tidak terlihat jelas dikaburkan oleh karakteristik akademik siswa, keterampilan pemecahan
game yang digunakan; game harus memotivasi masalah dan motivasi belajar siswa
sehingga apabila siswa mengulangi siklus (Parrota et al, 2013)
masih dalam konteks permainan. Ada empat d. Pembelajaran lebih interaktif dan
unsur penting dalam game yaitu fantasi, rasa menyenangkan
ingin tahu, tantangan, dan kendali. Karakteristik e. Dalam beberapa kasus, game dapat
dari game-based learning yaitu menarik membangun dialog dan mendobrak batasan
mengasyikkan, menantang,interaktif dan umpan sosial budaya (Pivec, Maja., 2013).
balik, serta adanya sosial dan kerjasama (Cinta, f. Menghilangkan kejenuhan dalam belajar,
dkk., 2021). karena pembelajaran dilakukan dengan
Beberapa kelebihan game based learning bermain (Cinta dkk, 2021)
adalah sebagai berikut: g. Meningkatkan berbagai keterampilan.
a. Pembelajaran game based learning Berdasarkan Rahmat Hidayat (2008)
memungkinkan pembelajaran yang aktif, beberapa keterampilan yang diperoleh
meningkatkan minat dan keterlibatan siswa melalui game based learning
siswa, dan umpan balik yang cepat bagi
h. disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut