Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH BEST PRATICE

PENERAPAN GAME BASED LEARNING ULAR TANGGA


PADA MATERI TAUBAT, TAAT, ISTIQAMAH DAN IKHLAS

Disusun Oleh:
Endang Yordani, S.Pd.I
NIP. 197708182000032003

KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN ROKAN HULU
PROVINSI RIAU
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3. Tujuan Kegiatan..................................................................................................2
1.4. Manfaat Kegiatan................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................................3
2.1. Game Based Learning.........................................................................................3
2.2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak...........................................................................4
2.2.1 Pengertian Akidah.............................................................................................4
2.2.1 Pengertian Akhlak.............................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................6
3.1. Sasaran................................................................................................................6
3.2. Bahan/Materi Kegiatan.......................................................................................6
3.3. Cara Melaksanakan Kegiatan.............................................................................6
3.4. Media dan Instrumen........................................................................................13
3.5. Waktu dan Tempat Kegiatan.............................................................................13
3.6. Hasil Kegiatan...................................................................................................13
3.7. Masalah yang Dihadapi.....................................................................................13
3.8. Cara Mengatasi Masalah...................................................................................14
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................15
4.1. Simpulan...........................................................................................................15
4.1. Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

iii
LAMPIRAN...............................................................................................................17

iv
III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Sudjana (2012:28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Sedangkan Menurut Hernawan (2013: 9), pembelajaran pada
hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal
balik, baik antara guru dengan peserta didik, maupun antara peserta didik dengan
peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan.
Dalam perkembangan saat ini, guru dituntut untuk menciptakan dan
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dengan
proses pembelajaran. Hal tersebut digarenakan Dunia saat ini memasuki era digital
yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Hal ini
juga terjadi pada dunia pendidikan. Maka dari itu, guru harus lebih kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan model pembelajaran yang ada.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan era digital adalah model
pembelajaran game-based learning. Model pembelajaran game-based learning adalah
model pembelajaran berbasis permainan yang memikat dan melibatkan pengguna,
dengan tujuan akhir tertentu, seperti mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
Model pembelajaran berbasis permainan adalah unit mandiri dengan awal yang pasti,
permainan, dan pada akhirnya ada “keadaan menang”. Permainan dapat memberikan
berbagai jenis konten pembelajaran dalam pengaturan yang berbeda. Pembelajaran
berbasis permainan sering digunakan sebagai acara pengajaran satu kali untuk
memberikan pembelajaran formal baik secara online atau di dalam kelas. Selain itu,
penulis juga mengembangkan permainana berbasis pembelajaran yaitu Ular Tangga.
Pembelajaran ini menekankan pemahaman dan keterampilan sosial siswa dan

1
diharapkan dengan game ini peserta didik menjadi lebih mudah memahami materi
dan aktif dalam pembelajaran.
Setelah melaksanakan pembelajaran akidah akhlak dengan menerapkan game
based learning yaitu Ular Tangga, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar
didik meningkat dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika penerapan game
ular tangga ini diterapkan di kelas VII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar
peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran menggunakan game based
learning yang berhasil ini penulis simpulkan sebagai best pratice dalam proses
pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini dilihat dari latar belakang di atas adalah:
1. Bagaimana praktik/pelaksanakan penerapan Game Based Learning ular tangga pada
materi taubat, taat, istiqamah dan ikhlas?

1.3. Tujuan Kegiatan


Adapaun tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui praktik/pelaksanakan penerapan Game Based Learning ular


tangga pada materi taubat, taat, istiqamah dan ikhlas.

1.4. Manfaat Kegiatan


1. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan pemahaman mengenai materi taubat,
taat, istiqamah dan ikhlas.
2. Bagi guru, menambah wawasan mengenai model pembelajaran dalam kelasnya
dan mengembangkan keprofesian berkelanjutan untuk kepangkatannya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Game Based Learning


Menurut Torrente, game-based learning adalah penggunaan game dengan
tujuan yang serius (yaitu tujuan pendidikan), sebagai alat yang mendukung proses
pembelajaran secara signifikan (Pratiwi & Musfiroh, 2014). Game Based Learning
merupakan metode pembelajaran jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti
suatu metode pembelajaran berbasis permainan. Jadi, suatu pembelajaran yang sesuai
dengan bahan ajar serta dibantu oleh teknologi serta menampilkan beberapa
pencapaian ketika telah menyelesaikan kuis tersebut. Game Based Learning adalah
metode pembelajaran yang menggunakan aplikasi permainan yang dirancang khusus
membantu proses pembelajaran (M.Maulidina, S dkk, 2018:10).
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang mengungkapkan
bahwa game-based learning sangat efektif apabila benar-benar diterapkan dalam
pembelajaran. Pembelajaran berbasis permainan memiliki peranan penting dalam
mempengaruhi motivasi peserta didik, dan mampu membuat peserta didik merasa
senang, lebih bersemangat, tertantang, dan menjalin kerjasama antar teman (Anjani et
al., 2016). Penelitian lain juga menyebutkan, pembelajaran berbasis permainan
khususnya permainan kartu dapat meningkatkan atensi, motivasi, dan rasa ingin tahu
(Azizah Mashami, Andayani, & Sofia, 2014).
Metode permainan adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui
berbagai bentuk permainan. Segala potensi yang dimiliki Game sebagai media sangat
memungkinkan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang motivatif bagi siswa.
Kemampuannya mempengaruhi aspek kognitif dan emosional pengguna secara
bersamaan dapat menjadi sebuah kekuatan sebagai media pembelajaran (U.A.Syahri,
dkk 2014). Selain itu, Game memiliki sejumlah kemampuan yang kurang dimiliki
oleh metode pembelajaran lain, di antaranya aspek interaktivitas, penyediaan

3
feedback secara langsung, representasi maya atas realitas atau virtual representation,
dan pengulang-ulangan setting dan event dalam sebuah pembelajaran
(R.Hidayat,2018). Metode Game Based Learning memiliki nilai pembelajaran yang
tinggi dimana mengasah keterampilan seperti berpikir kritis, komunikasi kelompok,
dan pengambilan keputusan secara tepat.

2.2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak


Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syariah/Fikih (ibadah, muamalah)

dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari

keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau

kepribadian hidup manusia, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt dan

hubungan manusia dengan manusia yang lainnya (Kementerian Agama Republik

Indonesia, 2014:12).

2.2.1 Pengertian Akidah


Yang dimaksud dengan aqidah dalam bahasa arab (dalam bahasa Indonesia
ditulis akidah), menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian,
karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam
pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan (Daud, 2011:199).
Setelah terbentuk menjadi kata, akidah berarti perjanjian yang teguh dan
kuat, terpatri dan tertanam didalam lubuk hati yang paling dalam. Secara
terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup iman dalam arti khas yakni
pengikraran yang bertolak dari hati (Alim, 2011:124).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa akidah ialah kepercayaan


yang meresap ke dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur dengan
keraguan, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan sehari-hari.

4
2.2.1 Pengertian Akhlak

Akhlak dalam Islam mulai dari akhlak yang berkaitan dengan diri pribadi,
keluarga, sanak famili, tetangga, masyarakat, lalu akhlak yang berkaitan dengan
flora dan fauna hingga akhlak yang berkaitan dengan alam yang luas ini. Akhlak
merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga saat
ini semakin dirasakan. Secara historis dan teologis akhlak tampil mengawal dan
memandu perjalanan hidup manusia agar selamat dunia akhirat (Alim, 2011:125).
Secara bahasa pengertian akhlak diambil dari bahasa arab yang berarti:(a)

perangai, tabiat, adat, (diambil dari kata dasar khuluqun), (b) kejadian, buatan,

ciptaan, (diambil dari kata dasar khalqun). Adapun pengertian akhlak secara

terminologis, para ulama telah banyak mendefinisikan diantaranya Ibn Maskawaih

dalam bukunya Tahdzib al- Akhlaq, beliau mendefinisikan akhlak adalah keadaan

jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih

dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan. Selanjutnya Imam al-Ghazali dalam

kitabnya Ihya‟ Ulum al-Din menyatakan bahwa akhlak adalah gambaran tingkah

laku dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Alim, 2011:149).

5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Sasaran
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas 7.1 Semester 1 di
MTsN 3 Rokan Hulu sebanyak 30 siswa.

3.2. Bahan/Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah materi taubat,
taat, istiqamah dan ikhlas mata pelajaran Akidah Akhlak dengan rincian KD sebagai berikut:

3.3 Menganalisis konsep darnpak positif taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas
4.3 Mengomunikasikan contoh kisah yang berkaitan dengan taubat, taat,
istiqamah dan ikhlas dalam kehidupan

3.3. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran Game Based Learning dengan pendekatan
Saintifik .

Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah


dilakukan :
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep, darnpak positif taubat, taat, istiqamah, dan
ikhlas
4.3 Mengomunikasikan contoh kisah yang berkaitan dengan taubat, taat,
istiqamah dan ikhlas dalam kehidupan
2. Analisis Target Kompetensi Hasil analisis target kompetensinya sebagai
berikut.

6
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi.
Kompetensi Dasar Indikator
1 3.3 Menganalisis konsep, 3.3.1.Menjelaskan pengertian sifat ikhlas,
taat, istiqamah, dan tobat
darnpak positif taubat, 3.3.2.Menunjukkan contoh sifat ikhlas,
taat, istiqamah, dan taat, istiqamah, dan tobat
3.3.3.Menyebutkan dampak positif sifat
ikhlas ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat

2 4.3 Mengomunikasikan 4.3.1 Mencari kisah-kisah yang berkaitan


dengan dampak positif dari
contoh kisah yang
perilaku ikhlas, taat, istiqamah, dan
berkaitan dengan taubat, tobat dalam fenomena kehidupan
taat, istiqamah dan
ikhlas dalam kehidupan

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Game Based
learningdengan pendekatan saintifik.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan
merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak
Game Based Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Game Based Learning
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1. Peserta didik bersama guru melakukan doa bersama
(5 menit) 2. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
yang akan diberikan
3. Guru menjelaskan langkah pembelajaran
Kegiatan Inti Identifikasi:
(60 menit) 1. Guru Membentuk kelompok secara acak

7
2. Guru menjelaskan rencana pembelajaran dan tujuan
pembelajaran

2. Guru memberikan materi online dan membaca m buku


pendamping.
Stimulus:
2. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk tanya
jawab materi, misalnya : Apa ity taat ? Apa saja
dampak positif ikhlas?
3. Guru membentuk 4 kelompok secara terpisah antara
perempuan dan laki-laki

8
4. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan
pengamatan dampak positif sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan
tobat yang sedang banyak dibicarakan di lingkungan
sekitar.

Game:
5. Guru menjelaskan permainan game ular
tangga sebagai berikut:

a. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi materi yang


dimainkan

b. Siswa akan bergantian maju untuk memutar dadunya

c. Setiap pemain yang berada di titik harus menjawab


pertanyaan.

d. Teman sekelompok dilarang membantu menjawab


temannya yang sedang bermain.

e. Jika pemain tidak bisa menjawab maka pemain


harus mundur 2 langkah

9
f. Pemain yang berada ditangga mendapatkan
kelebihan naik sesuai ujung tangga, dan pemain
yang berada di ekor ular turun sesuai dengan kepala

ular.

g. Scor penilaian sesuai dengan posisi.

6. Peserta didik secara bergantian maju untuk memutar


dadu dan menjawab pertanyaan apabila berada di titik
pertanyaan.

10
Penutup (15 1. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran dan
menit) sekalian mengisi presensi.
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan tugas mencari dampak positif sifat
ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat yang sedang dibicarakan
dilingkungannya.
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan bersama
peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.

5. Hasil Pembelajaran
No Nama Nilai
1 AGI SETIAWAN 94
2 AISHA ZURIA ARTI 96
3 ANINDYA RAFIFAH QUEENA 85
4 ARYA SETIAWAN 94
5 AULIA DINI 96
6 BILHAKKI ZIKRON FAJRI 90
7 CANTIKA PUTRY FLORINDAH 94
8 DAVID FANATA 85
9 ELGA ANWARI GUNAWAN 96
10 FADILAH GINA AL ADAWIYAH 96
11 FAIZ RIZKY RAMADHAN AZRI 85
12 FASTINA MAYLANI IVANA 96
13 HASHIFAH ARDETASYA 94
14 LATIFA JANIZU 90
15 LAURA NOVRIANTI 96

11
16 LIYA ZAFIRA 96
17 M.FAHRI 94
18 MAYA AULIA 94
19 MUHAMMAD FARHAN 96
20 MUHAMMAD GHAISAN RIFFAT RAZIQ 85
21 OLYVIA PRATIWI 96
22 PADHILAH GUFRON 90
23 RIDWAN ADITIA REZA 94
24 RIZKY FADLAN KURNIA 94
25 SALSA BASRI 94
26 SALSABILA AZKIA LESTARI 85
27 SHAFWANUL IQRAM 90
28 SULISTYA 94
29 SYAQILLA FITRIA 94
30 SYIFA RAFISYA 85

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun
perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan
instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan
literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

3.4. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan adalah Buku Paket, Laptop, LCD
proyektor, website https://app.genial.ly/.

12
Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini
ada 2 macam yaitu:
1. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi.
2. Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan rubrik
penilaian.
3.5. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktek Best Practice ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 31 Oktober
2022 bertempat di ruangan Multimedia MTsN 3 Rokan Hulu.
3.6. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran ini menerapkan model Game Based Learning dan
dengan pendekatan Saintifik, peserta didik menjadi lebih aktif dan
menumbuhkan saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan
yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan metode ini
menerapkan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
2. Pada pembeajaran sebelumnya penulis menerapkan pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran
cenderung kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai.
Sedangakan jika menerapkan Game Based Learning peserta didik
menjadi lebih bisa aktif dan menyenangkan dan selama kegiatan diskusi
dan menjadi lebih tanggung jawab untuk menyelesaikan pertanyaannya
karena akan bersaing dengan kelompok lain.
3.7. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan model Game
Based Learning ini ialah peserta didik belum terbiasa dengan mouse laptop,
karena sebelumnya banyak peserta didik belum pernah menggunakan laptop.
Kemudian, masalah selanjutnya yang penulis hadapi ialah koneksi internet yang
terkadang tidak stabil, sehingga membuat game sulit untuk diakses.

13
3.8. Cara Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini
harus lebih sabar melatih siswa perindividu dalam menggunakan mouse. Selain
itu, penulis juga mempersiapkan paket internet cadangan apabila jaringan
internet yang digunakan bermasalah.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

14
4.1. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan model Game Based Learning dan dengan
pendekatan saintifik layak di jadikan sebagai pembelajaran yang
berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mentrasfer pengetahuan,
berfikir kritis, dan menyelesaikan masalah.
2. Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang
didalamnya berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan abad 21 yang
memuat PPK dan literasi.

4.2. Saran
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut saran yang
relevan.
1. Guru seharusnya memiliki inovasi model pembelajaran yang lebih
menyenangkan siswa tidak terpaku hanya dengan 1 model pembelajaran
saja dan memiliki banyak referensi sumber belajar yang lain tidak hanya
buku guru dan buku siswa yang akan menunjang kemampuan profesional
guru pada saat proses pembelajaran.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara
ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

15
Azizah Mashami, R., Andayani, Y.,& Sofia, B. F. D. 2014. Pengembangan Media
Kartu Koloid untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,13(4), 407-414.
Kementerian Agama Republik Indonesia.2014.Buku Guru Akidah Akhlak
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013,Jakarta: Kementerian Agama.
Muhammad Alim.2011.Pendidikan Agama Islam,Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

Mohammad Daud Ali.2011.Pendidikan Agama Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya

16
LAMPIRAN

1. Foto-foto Kegiatan

Gambar 1 Guru menjelaskan rencana pembelajaran

Gambar 2 Guru membentuk kelompok secara acak


17
Gambar 3 Siswa berdiskusi materi yang akan dimainkan
15
Gambar 4 Siswa menggunakan mouse untuk memutar dadu

16
Gambar 5 Screen shoot Game Based Learning ular tangga
15
2. Bahan Ajar

A. Taat
Taat menurut bahasa berarti tunduk;patuh;dan setia. Menurut
istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan
aturan yang berlaku. Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan
aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Baik aturan itu
berhubungan dengan ibadah kepadaNya maupun aturan yang berhubungan
dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.
Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :

‫َي ا َأ ُّي َه ا ا َّل ِذ يَن آ َم ُن وا َأ ِط يُع وا ال َّل َه َو َأ ِط يُع وا الَّر ُس و َل َو ُأ و ِل ي ا َأْل ْم ِر ِم ْنُك ْم ۖ َف ِإْن‬
‫َتَناَز ْع ُت ْم ِف ي َش ْي ٍء َف ُر ُّد و ُه ِإ َل ى ال َّل ِه َو الَّر ُس و ِل ِإ ْن ُك ْنُت ْم ُتْؤ ِم ُن وَن ِب ال َّل ِه َو ا ْل َي ْو ِم ا آْل ِخ ِر ۚ َٰذ ِل َك‬
‫َخ ْيٌر َو َأ ْح َس ُن َت ْأ ِو ي اًل‬
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan
Pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya”. (Q.S. an-Nisa’:59)
Dari ayat di atas, maka bisa kita simpulkan kepada siapa saja kita
harus taat, yaitu:
a. Kepada Allah s.w.t.
Sebagai seorang muslim,taat kepada Allah adalah yang paling
pertama dan utama. Sebagaimana ayat di atas,kalimat perintah untuk taat
yang pertama adalah kepada Allah s.w.t. Ketaatan kepada Allah ini
sifatnya mutlak,tanpa ada keraguan,dan tidak ada tawar menawar dalam
segala aspek kehidupan.

b. Kepada rosulNya, Muhammad s.a.w.

18
Ketaatan yang kedua adalah ketaatan kepada nabi Muhammad
s.a.w. Ketaatan inipun mutlak, sebagaimana ketaatan kepada Allah s.w.t.
ini berarti, taat kepada rosul berarti taat kepada Allah. Demikian juga
sebaliknya,tidak taat kepada rosul, berarti tidak taat kepada Allah. Karena
ayat di atas jelas bahwa perintah kepada rosul adalah wajib. Hal ini
terbukti dari redaksi ayat yang mengulang kata ”taatilah” pada perintah
taat yang kedua. Rosulullah telah bersabda :
‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َع ْن َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأَّنُه َقاَل َم ْن َأَطاَع ِني َفَقْد َأَطاَع َهَّللا‬
‫َو َم ْن َع َص اِني َفَقْد َع َص ى َهَّللا‬
”dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa mentaatiku sungguh dia telah
mentaati Allah, barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah
bermaksiat kepada Allah.(H.R.Muslim)”

bahkan dalam hadis yang lain, ketaatan kepada rosul adalah syarat
sesorang bisa masuk surga.
‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ُك ُّل ُأَّمِتي َيْدُخ ُلوَن اْلَج َّنَة ِإاَّل َم ْن َأَبى‬
‫َقاُلوا َيا َر ُسوَل ِهَّللا َو َم ْن َيْأَبى َقاَل َم ْن َأَطاَع ِني َد َخ َل اْلَج َّنَة َو َم ْن َع َص اِني َفَقْد َأَبى‬
”dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, "
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?"
Nabi menjawab: "Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang
membangkang aku berarti ia enggan."(H.R. Bukhori)

c. Kepada ulil amri / pemerintah


Ketaatan yang ketiga adalah perintah taat kepada pemimpin. Hanya
saja ketaatan kepada pemimpin ini tidaklah mutlak, tetapi mempunyai
syarat yaitu selama pemimpin tersebut berpegang kepada kitab Allah dan
rasul-Nya. Menurut Prof. Dr.Quraisy Syihab, pada kata “Ulil Amri”
dalam ayat di atas tidak didahului kata “ taatilah”. Ini menunjukkan bahwa
ketaatan kepada Ulil Amri tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau
bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu,

19
apabila perintah Ulil Amri itu bertentangan dengan perintah Allah dan
rasul-Nya, maka kita tidak dibenarkan untuk mentaatinya.

B. IKHLAS
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Sedangkan
secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah semata dalam
beramal sebagai wujud menjalankan ketaatan kepada Allah dalam
kehidupan dalam semua aspek. Ikhlas merupakan akhlak yang agung.
Karenanya, ia memilii kedudukan yang sangat penting dalam setiap
amalan,baik amalan hati,lisan,maupun badan. Mengapa demikian?. Betapa
tidak,ternyata nilai setiap amalan sesorang di sisi Allah adalah tergantung
pada keikhlasan dia dalam berniat. Artinya,menjaga niat yang ikhlas
semata-mata karena Allah dalam menjalankan segala amalan merupakan
syarat utama diterimanya amalan tersebut. Oleh karena itu, kita harus
mendahului dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan
sebagaimana perintahNya :
‫ُق ْل ِإ َّن َص اَل ِت ي َو ُن ُس ِك ي َو َم ْح َي ا َي َو َم َم ا ِت ي ِل َّل ِه َر ِّب ا ْل َع ا َل ِم يَن‬
”Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, (Q.S. 6 Al An'aam 162)
Demikian pula rasulullah s.a.w. telah bersabda berhubungan
dengan pentingnya menjaga niat yang ikhlas. Beliau bersabda:
‫عن ُع َمٍر ْبِن اْلَخ َّطاِب َر ِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقوُل‬
‫ِإَّنَم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّنَّياِت َو ِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ َم ا َنَو ى َفَم ْن َكاَنْت ِهْج َر ُتُه ِإَلى ُد ْنَيا ُيِص يُبَها َأْو ِإَلى اْمَر َأٍة‬
‫َيْنِك ُح َها َفِهْج َر ُتُه ِإَلى َم ا َهاَج َر ِإَلْيِه‬
Dari Umar bin Al Khaththab r.a. berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan
tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa
yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin
digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka
hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"(H.R. Bukhari)

20
Demikianlah,betapa niat yang ikhlas memegang peran yang
penting dan utama dalam setiap amalan. Semoga Allah senantiasa
memberi kita kekuatan untuk menjaga keiikhlasan dalam berniat sehingga
kita termasuk golongan muklishin.

C. KHAUF
Diantara akhlak mulia yang menghiasai seorang mukmin
adalah khauf. Secara bahasa, khauf berasal dari bahasa arab yang berarti
takut; resah; khawatir; cemas. Jika didefinisikan secara lebih
panjang, khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang
belum diketahui dengan pasti. Menurut istilah dalam Islam,
sebagaimana diuraikan dalam kamus tasawuf, khauf adalah suatu sikap
mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna
pengabdiannya, takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang
padanya dan akan menghukumnya karena apa yang telah ia lakukan.
seorang ulama’ berkata bahwa orang tidak dikatakan takut hanya karena
menangis dan megusap air matanya, tetapi karena takut melakukan sesuatu
yang mengakibatkan ia disiksa karenanya.
Sifat khauf ini muncul disebabkan seseorang telah benar akidahnya
(berakidah Islam) yang meyakini keberadaan Allah dan mengenalNya
melalui sifat-sifatNya diantaranya adalah Allah yang maha Wujud,maha
Melihat,maha Tahu, maha Mendengar,dan lain sebagainya. Dengan begitu,
karena mengenal Allah dengan baik, dia akan senantiasa merasa diawasi
dan akan senantiasa dimintai pertanggung-jawaban atas segala yang dia
lakukan. Lebih mudahnya berarti semakin sesorang mengenal Allah maka
semakin besar pula sifat khauf terhadapNya. Rasulullah s.a.w. bersabda
dalam hadis beliau yng diriwayatkan oleh imam bukhari dan Muslim dari
‘Aisyah r.a.:
‫َفَوِهَّللا ِإِّني َأَلْعَلُم ُهْم ِباِهَّلل َو َأَشُّدُهْم َلُه َخ ْش َيًة‬...
‘’Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang paling tahu
dengan Allah dan paling takut kepada-Nya.’’(HR.Bukhari dan Muslim)

21
Dari paparan di atas, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa khauf
harus ada pada diri kita,setiap mukmin. Untuk mengontrol diri dari
perbuatan-perbuatan yang tidak disukai oleh Allah.
Sebanarnya,ada satu akhlak mulia lagi yang mengikuti khauf yang
harus kita miliki,yaitu roja’. Secara bahasa, roja’ berarti harapan/cita-cita;
sedangkan menurut istilah ialah bergantungnya hati dalam meraih sesuatu
di kemudian hari. Roja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan
dan ketundukan, tidak boleh ada kecuali mengharap hanya kepada Allah
‘Azza wa Jalla. Memalingkannya kepada selain Allah adalah kesyirikan,
bisa berupa syirik besar atau pun syirik kecil tergantung apa yang ada
dalam hati orang yang tengah mengharap.
Roja’ (harapan/mengharap) tidaklah menjadikan pelakunya terpuji kecuali
bila disertai amalan. Berkata Ibnul Qoyyim dalam “Madarijus-Salikin”:
“..bahwa roja` tidak akan sah kecuali jika dibarengi dengan amalan. Oleh
karena itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila tidak
beramal”.Amal yang dimaksud adalah bukan maksiat tentunya. Akan
sangat konyol dan merupakan bentuk penghinaan kepadaNya jika kita
bermaksiat tapi mengharap ridha dariNya.
Khauf dan roja’ ibarat dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lainnya,keduanya saling mendukung. Bila keduanya
menyatu dalam diri seorang mukmin, maka akan seimbanglah seluruh
aktivitas kehidupannya. Bagaimana tidak, sebab dengan khauf akan
membawa dirinya untuk selalu melaksanakan ketaatan dan menjauhi
perkara yang diharamkan; sementara roja` akan menghantarkan dirinya
untuk selalu mengharap apa yang ada di sisi Rabb-nya ‘Azza wa Jalla.
Pendek kata dengan khauf (takut) dan roja` (pengharapan) seorang
mukmin akan selalu ingat bahwa dirinya akan kembali ke hadapan Sang
Penciptanya (karena adanya rasa takut), disamping ia akan bersemangat
memperbanyak amalan-amalan (karena adanya pengharapan). Mungkin
jika kita boleh katakan dengan bahasa kita sekarang

22
ini, khauf dan roja’ adalah “harap-harap cemas”. Keterkaitan dua akhlak
mulia ini sebagaiman difirmankan oleh Allah :
( ‫) َو ا َّلِذ يَن ُه ْم ِب آ َي ا ِت َر ِّب ِه ْم ُي ْؤ ِم ُن وَن‬57 ( ‫َّن ا َّل ِذ يَن ُه ْم ِم ْن َخ ْش َيِة َر ِّب ِه ْم ُم ْش ِف ُق وَن‬
‫) َو ا َّل ِذ يَن ُي ْؤ ُت وَن َم ا آَت ْو ا َو ُقُل وُبُه ْم َو ِج َل ٌة َأ َّن ُه ْم‬59 ( ‫) َو ا َّلِذ يَن ُه ْم ِب َر ِّب ِه ْم اَل ُي ْش ِر ُك وَن‬58
)61 ( ‫) ُأ و َٰل ِئ َك ُي َس ا ِر ُع وَن ِف ي ا ْل َخ ْي َر ا ِت َو ُه ْم َل َه ا َس ا ِب ُق وَن‬60 ( ‫ِإ َل ٰى َر ِّب ِه ْم َر ا ِج ُع وَن‬
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan
(azab) Tuhan mereka,dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat
Tuhan mereka,dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan
Tuhan mereka (sesuatu apapun),dan orang-orang yang memberikan apa
yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu
bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan
mereka,mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan
merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (Q.S. al-
Mukminun : 57-61)
Berkaitan dengan ayat di atas, ‘Aisyah -radhiyallahu ‘anha- pernah
bertanya kepada Rosulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- apakah mereka
itu (yang dimaksud dalam ayat diatas) adalah orang-orang yang meminum
khamr, berzina, dan mencuri?.Rosulullah menjawab, “Bukan! Wahai putri
Ash-Shiddiq. Justru mereka adalah orang-orang yang melakukan shoum,
sholat, dan bershodaqah, dan mereka khawatir tidak akan diterima
amalannya. Mereka itulah orang-orang yang bergegas dalam
kebaikan.” [HR. At-Tirmidzi dari 'Aisyah].

D. TAUBAT
1. Pengertian Taubat
Taubat secara bahasa berarti ”kembali”, secara istilah, taubat
berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat
dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah
dilakukan sebelumnya.

Sebagai manusia biasa,bukan malaikat ataupun nabi yang memilki


sifat ma’shum (terjaga dari perbuatan dosa),secara langsung atau tidak

23
langsung, sengaja atau tidak sengaja, kerap kali akan bersinggungan
dengan yang namanya kesalahan atau dosa. . Baik kesalahannya sebagai
makhluk individu yang berhubungan langsung dengan Allah,maupun
sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain.
Untungnya, sebagai seorang muslim diberi jalan selebar-lebarnya oleh
Allah untuk memperbaiki kesalahan itu melaui sebuah pintu yang disebut
dengan taubat. Dalam sebuah hadis disebutkan :

‫َع ْن َأَنٍس َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُك ُّل َبِني آَد َم َخ َّطاٌء َو َخْيُر اْلَخ َّطاِئيَن‬
‫الَّتَّواُبوَن‬

dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam


bersabda: "Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-
baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat."(H.R. Ibnu Majjah
dari Anas)
Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua
umat manusia yang telah melakukan dosa. Allah berfirman :

‫َي ا َأ ُّي َه ا ا َّلِذ يَن آ َم ُن وا ُت وُبوا ِإ َل ى ال َّل ِه َت ْو َب ًة َنُص وًح ا َع َس ٰى َر ُّب ُك ْم َأ ْن ُي َك ِّف َر َع ْنُك ْم‬
‫َس ِّيَئا ِت ُك ْم َو ُي ْد ِخ َلُك ْم َج َّن ا ٍت َتْج ِر ي ِم ْن َتْح ِتَه ا ا َأْل ْن َه اُر َي ْو َم اَل ُي ْخ ِز ي ال َّل ُه ال َّن ِب َّي َو ا َّل ِذ يَن‬
ۖ‫آ َم ُن وا َم َع ُهۖ ُن وُر ُه ْم َي ْس َع ٰى َب ْي َن َأ ْي ِد ي ِه ْم َو ِب َأْي َم ا ِن ِه ْم َي ُق و ُل وَن َر َّبَنا َأ ْت ِم ْم َل َنا ُن و َر َنا َو ا ْغ ِف ْر َل َنا‬
‫ِإ َّن َك َع َل ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َق ِد يٌر‬

”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah


dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-
mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang
mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan
dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb
Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

24
Allah adalah Dzat yang maha Menerima Taubat, sebagaimana Ia
telah memproklamirkannya dalam Q.S. an-Nashr:3. Tidak ada satu
dosapun yang tidak diampuni oleh Allah kecuali syirik atau
mempersekutukaNnya, sebagaimana firmanNya :

‫ِإ َّن ال َّل َه اَل َي ْغ ِف ُر َأ ْن ُي ْش َر َك ِب ِه َو َي ْغ ِف ُر َم ا ُد وَن َٰذ ِل َك ِل َم ْن َي َش ا ُء ۚ َو َم ْن ُي ْش ِر ْك ِب ال َّل ِه‬


‫َفَق ِد ا ْف َت َر ٰى ِإ ْث ًم ا َع ِظ ي ًم ا‬

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia


mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(Q.S. an-Nisa :48)

Nah, jelaskan bahwa Allah itu maha Pengampun?. Maka, sudah


seharusnyalah kita menyegerakan diri untuk bertaubat kepadaNya dari
segala dosa. Taubat dengan sebenar-benarnya taubat atau semurni-
murninya taubat, yang biasa disebut dengan ”taubatan nasuha”.
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang artinya:“ Hai manusia
bertobatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepadaNya.
Sesungguhnya aku sendiri bertobat dalam sehari 100 kali.” (HR.Muslim).
Betapa manusia termulia yang mendapat jaminan surga,bahkan surga tidak
akan dibuka sebelum beliau masuk, bertaubat 100 kali dalam sehari
semalam. Lantas bagaimana dengan kita?,manusia biasa yang tidak pernah
luput melakukan dosa dalam keseharian kita?. Berapa kalikah kita
bertaubat sehari semalam?,atau minimal berapa kalikah kita beristighfar
dalam sehari semalam?.

2. Jenis dan syarat taubat


Di atas telah dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk individu
dan juga makhluk sosial. Artinya,dia tidak terlepas dari berbuat salah yang
berhubungan dengan Tuhan dan berbuat salah yang berhubungan dengan

25
sesama manusia. Karenanya, jenis dan syarat taubat dibagi menjadi dua
yaitu :

a. Taubat menyangkut dosa terhadap Allah


Imam Nawawi mengatakan bahwa ada 3 (tiga) syarat dalam
melaksanakan taubat yang wajib dilakukan oleh setiap muslim atas dosa
yang dilakukan apabila maksiat itu di antara manusia dengan Allah dan
tidak berhubungan dengan hak sesama manusia (haqqul adami), maka ada
3 (tiga) syarat:
1) Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
2) Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3) Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
Apabila tidak terpenuhi ketiga syarat di atas, maka tidak sah
taubatnya.
b. Taubat menyangkut dosa terhadap sesama manusia
Sedangkan jika dosa itu berhubungan dengan hak anak
Adam/sesama manusia maka lebih lanjut imam Nawawi menyebutkan ada
4 (empat) syarat yaitu :
1) Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
2) Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
3) Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi dg cara
sbb:
(a) Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;
(b) Apabila menyangkut non-materi seperti pernah memfitnah,
menggunjingnya (ghibah), dan lain-lain, maka hendaknya meminta maaf
kepada yang bersangkutan.
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di
hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan
kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah
sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.
Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Baqarah: 222

26
‫َو َي ْس َأُل وَن َك َع ِن ا ْل َم ِح ي ِض ۖ ُق ْل ُه َو َأًذ ى َف ا ْع َت ِز ُل وا ال ِّن َس ا َء ِف ي ا ْل َم ِح ي ِض ۖ َو اَل‬
‫َت ْق َر ُب و ُهَّن َح َّت ٰى َي ْط ُه ْر َن ۖ َف ِإَذ ا َت َط َّه ْر َن َف ْأ ُت و ُهَّن ِم ْن َح ْي ُث َأ َم َر ُك ُم ال َّل ُهۚ ِإ َّن ال َّل َه ُي ِح ُّب‬
‫ال َّت َّو ا ِب يَن َو ُي ِح ُّب ا ْل ُم َت َط ِّه ِر يَن‬
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

3. RPP
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN
KD 3.3 dan 4.3

Satuan Pendidikan : MTsN 3 Rokan Hulu


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : VII.1/Ganjil
Materi Pokok : Taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas

KD : 3.3 Menganalisis konsep darnpak positif taubat, taat, istiqamah, dan


ikhlas
KD : 4.3 Mengomunikasikan contoh kisah yang berkaitan dengan taubat, taat,
istiqamah dan ikhlas dalam kehidupan.
A. Tujuan Pembelajaran : Menuntun peserta didik untuk memahami konsep
dasar dari
B. Materi : dampak positif taubat, taat, istiqamah dan ikhlas
C. Metode : Daring Tanya jawab melalui WA dan diskusi melalui Google
Classroom.
D. Sumber Belajar: Buku paket siswa Akidah Akhlak Kelas VII, Internet,
Game Genialy: https://app.genial.ly/
E. Media Pembelajaran : Laptop, infokus, Hp Android.

27
F. Model Pembelajaran: Pendekatan Saintifik dengan model Game Based
Learning
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 4. Peserta didik bersama guru melakukan doa bersama
5. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
(5 menit)
yang akan diberikan
6. Guru menjelaskan langkah pembelajaran

Kegiatan Inti Identifikasi:


1. Guru Membentuk kelompok secara acak
(60 menit)
2. Guru memberikan materi online dan membaca m buku
pendamping.
Stimulus:
7. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk tanya
jawab materi, misalnya : Apa ity taat ? Apa saja
dampak positif ikhlas?
8. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan
pengamatan dampak positif sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan
tobat yang sedang banyak dibicarakan di lingkungan
sekitar.
Game:
9. Guru menjelaskan permainan game ular
tangga sebagai berikut:
a. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi materi yang
dimainkan
b. Siswa akan bergantian maju untuk memutar dadunya
c. Setiap pemain yang berada di titik harus menjawab
pertanyaan.
d. Teman sekelompok dilarang membantu menjawab

28
temannya yang sedang bermain.
e. Jika pemain tidak bisa menjawab maka pemain
harus mundur 2 langkah
f. Pemain yang berada ditangga mendapatkan
kelebihan naik sesuai ujung tangga, dan pemain
yang berada di ekor ular turun sesuai dengan kepala
ular.
g. Scor penilaian sesuai dengan posisi.
Penugasan LKS
10. Peserta didik secara bergantian maju untuk memutar
dadu dan menjawab pertanyaan apabila berada di titik
pertanyaan.
Penutup (15 7. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran dan
menit) sekalian mengisi presensi.
8. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran.
9. Guru memberikan tugas mencari dampak positif sifat
ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat yang sedang
dibicarakan dilingkungannya.
10. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dibahas untuk pertemuan selanjutnya dan bersama
peserta didik berdoa sebagai penutup belajar.

4. Lembar Observasi

ASSESME
NT
B KURANG K
BUTIR OBSERVASI A ET
I .
K

1. Mengamati teman saat bermain √

29
2. Mengamati teman saat diskusi

3. Bertanya kepada teman sekelompok
4. Mengeluarkan pendapat √
5. Menanggapi pertanyaan teman √
6. Mempraktikkan permainan

5. Lembar Penilaian Hasil Belajar


A. Rubrik Penilaian

Nilai Rubrik

95-100 Berhasil menyelesaikan permainan atau berada paling


mendekati garis finish

90-95 Berhasil kedua menyelesaikan permainana atau berada diposisi


kedua mendekati garis finish

85-90 Berhasil ketiga menyelesaikan permainan atau berada diposisi


ketiga mendekati garis finish

80-85 Berhasil keempat menyelesaikan permainana atau berada


diposisi keempat mendekati garis finish

B. Nilai Siswa

No Nama Nilai
1 AGI SETIAWAN 94
2 AISHA ZURIA ARTI 96
3 ANINDYA RAFIFAH QUEENA 85
4 ARYA SETIAWAN 94
5 AULIA DINI 96
6 BILHAKKI ZIKRON FAJRI 90

30
7 CANTIKA PUTRY FLORINDAH 94
8 DAVID FANATA 85
9 ELGA ANWARI GUNAWAN 96
10 FADILAH GINA AL ADAWIYAH 96
11 FAIZ RIZKY RAMADHAN AZRI 85
12 FASTINA MAYLANI IVANA 96
13 HASHIFAH ARDETASYA 94
14 LATIFA JANIZU 90
15 LAURA NOVRIANTI 96
16 LIYA ZAFIRA 96
17 M.FAHRI 94
18 MAYA AULIA 94
19 MUHAMMAD FARHAN 96
20 MUHAMMAD GHAISAN RIFFAT RAZIQ 85
21 OLYVIA PRATIWI 96
22 PADHILAH GUFRON 90
23 RIDWAN ADITIA REZA 94
24 RIZKY FADLAN KURNIA 94
25 SALSA BASRI 94
26 SALSABILA AZKIA LESTARI 85
27 SHAFWANUL IQRAM 90
28 SULISTYA 94
29 SYAQILLA FITRIA 94
30 SYIFA RAFISYA 85

31

Anda mungkin juga menyukai