Disusun Oleh:
Kelompok 13
Muhammad Ibrahim Syaifullah (22329043)
Feriska Nurhayat (22329125)
Kharisma Salma (22329133)
Putri Khaira Waliden (22329084)
Yosima Nur Ilma (22329159)
Dosen Pengampu:
Syahrul Ismet S.Ag, M.Pd
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Khususnya kepada Bapak
Syahrul Ismet S. Ag, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI,
yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini, sehingga menambah wawasan
dan pengetahuan Penulis mengenai topik yang di bahas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami mohon maaf jikalau dalam makalah ini terdapat kekurangan. Dan kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian demi
kesempumaan makalah ini kedepannya.Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Game-Based Learning (GBL) atau yang disebut Serious Game adalah game
yang memiliki tujuan melebihi unsur hiburan yang dimiliki game biasa (henry,
2010:170). Game-Based Learning (GBL) juga memiliki unsur metode pembelajaran
menggunakan aplikasi permainan yang telah dirancang khusus untuk membantu
dalam proses pembelajaran bagi pemainnya.
Salah satu game based learning yang dapat digunakan dalam pembelajaran
adalah aplikasi Kahoot. Aplikasi ini dapat digunakan oleh guru untuk merancang quiz
team atau individu, dengan membagi kelas menjadi 4 kelompok (untuk kegiatan
berkelompok). Guru juga dapat merancang pembelajaran seperti dalam perlombaan
cerdas cermat sehingga dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik dalam
penyerapan materi yang telah disampaikan. Adapun kuis yang dilakukan secara
individu, dimana guru akan merancang pembelajaran seperti cerdas cermat dengan
mengukur pemahaman peserta didik secara individu (Irwan dkk., 2019:96).
Kelemahan:
1) Membutuhkan waktu yang cukup banyak.
2) Suasana kelas aktif tetapi sering menimbulkan kegaduhan sehingga
mengganggu kelas yang lain.
3) Suasana kelas sering tidak kondusif.
4) Persiapan dan langkah-langkah yang dilakukan harus dipersiapkan dan
diujicobakan terlebih dahulu, sehingga membutuhkan proses yang cukup
panjang.
5) Membutuhkan alat atau instrumen lebih.
6) Membutuhkan alat dan media tembahan agar pembelajaran terlaksana dengan
baik.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Game Based Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan
aplikasi permainan atau game yang telah dirancang khusus untuk membantu proses
belajar dan membantu meningkatkan keekfetivan siswa dalam belajar. Dengan
menggunakan strategi ini guru dapat memberikan stimulus pada bagian terpenting
dalam proses belajar yaitu emosional, intelektual dan psikomotor siswa.
Game Based Learning dapat meningkatkan keekfetivan belajar siswa dan
dapat menjadikan proses pembelajaran lebih menarik serta menyenangkan. Siswa
akan merasa nyaman dan pembelajaran akan lebih mudah dipahami. Dengan adanya
metode ini diharapkan siswa bisa memanfaatkan teknologi digital sebagai media
belajar dan untuk menunjang prestasi siswa dalam belajar.
B. Saran
Dengan adanya model pembelajaran games ini diharapkan para siswa dapat
meningkatkan pemahaman terhadap semua materi pembelajaran yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran berupa permainan yang seru. Selain itu,para
guru bisa lebih menerapkan metode pembelajaran berbasis game sehingga akan
membentuk suasana kelas yang lebih interaktif,menyenangkan,dan tentunya akan
lebih memberikan kebahagiaan kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar di
kelas.
DAFTAR PUSTAKA