Pendidikan Matematika
Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
A. Bagan Implementasi Metode Pembelajaran matematika
Strategi pembelajaran
Group learning atau
Individul Learning
Metode pembelajaran
fun learning
B. Latar belakang
Pendidikan adalah bentuk dari representasi pembelajaran yang dapat
berdampak pada perkembangan potensi dan skill peserta didik, untuk mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran guru harus terampil dan kreatif supaya dalam
pembelajaran tidak monoton.
Disini guru bukan sekedar mengajar dikelas secara teoritis dan menargetkan
lulus dengan nilai terbaik pada eksekusi akhir (ulangan dan UAN), tapi lebih dari itu
bagaimana guru bisa mendesain lebih untuk bisa membentuk karakter pada anak
didiknya.
Dasar pemahaman ini harus dijadikan pondasi berfikir bagi setiap guru,
dimana guru mempunyai peran strategis untuk mendesain dan merekayasa bentuk
pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan. Ditangannya-lah anak didik dapat
memiliki bekal ilmu, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Yang berguna
untuk menatap cerahnya hari esok menuju masa depan yang lebih baik.
Guru dapat memberikan sederet kemampuan keilmuan tapi bila tanpa keahlian khusus
dalam menyampaikannya, maka pembelajaran pun hanya bersifat monoton dan
terlihat kaku bahkan tidak sesuai target. Tentunya kita tidak ingin dianggap oleh siswa
dan diberi label guru yang kuper dan jadul ? Maka untuk itu guru haruslah pandai
mengsiasati itu semua dengan cara menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
(fun learning) sehingga kelas dapat hidup, menyenangkan mengasyikkan dan
membekas pada diri murid kita.
Tentunya hal ini tidaklah mudah dibutuhkan keahlian dan keyakinan kuat dan
semangat membaja dan disertai mindset positif dari guru sendiri. Sehingga akan
mempermudah para guru dalam melakukan penanganan dan pengelolaan kelas yang
efektif.
Murid adalah investasi masa depan bangsa di negeri merah putih, tentunya kita
tidak ingin bekal mereka kelak lebih minim kualitasnya dibandingkan generasi kita
atau bahkan sepadan dengan kita? Awalilah dengan cara me-re-desain mindset kita
dan berharaplah pada mereka, secara kualitas akan kita arahkan menjadi lebih baik
dari kita dan inipun harus dengan tekat dan totalitas tinggi.
Betapa pentingnya proses pendidikan yang menjadikan anak didik merasakan
enjoy dikelas. Kebermaknaan ini dapat implementasikan dalam action kita dikelas.
Untuk dapat mewujudkan semua itu tugas guru tidaklah mudah, ia harus mempunyai
sederet perencanaan yang matang untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan.
Dalam perencanaan ini tidak ada salahnya bila siswa kita libatkan dalam
mensukseskan strategi. Pertama, siswa harus diajak untuk terlibat aktif dan
termotivasi dalam melakukan apresiasi dan kreatifitas dikelas dengan cara guru
memberi game/ puzzle dll. Kedua, guru harus mengerti kondisi kelas sehingga tidak
bisa disama-ratakan antara kelas satu dengan yang lainnya maka dibutuhkan strategi
penanganan yang berbeda pula. Ketiga, memanfaatkan fasilitas baik berupa metode,
multimedia, lingkungan maupun alat pendukung lainnya yang bisa menjadikan siswa
dapat merasakan betah dan nyaman dalam kesehariannya dikelas.
Apakah ini semua mungkin dan bisa tercapai? Tentunya ini diperlukan ijtihad
ekstra dari para guru dan kreatifitas yang multi-talenta. Dengan menanamkan
paradigma holistic maka akan tercapai inovasi tiada batas dari pendidik dan siswa pun
lebih bergairah dan kreatif ketika model pembelajaran menyenangkan (fun learning)
dapat dijalankan. Sehinggga anak didik dapat memaksimalkan potensi dan otomatis
kita telah mensukseskan bentuk pendidikan tanpa mengesampingkan proses untuk
mencapai hasil yang maksimal. Dan kita telah melakukan investasi sumber daya
manusia (SDM) untuk jangka panjang,