Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

Nama: Aditiano Alfarizi

NPM: 2013051023

Mata Kuliah: Belajar Dan Pembelajaran

Dosen Pengampu: Drs. Akor Sitepu M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Model Pembelajaran dan metode mengajar Permainan dan Senam

A. Permainan
1. Pengertian Permainan
Permainan merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu
dengan cara menggembirakan. Apabila ketermpilan yang diperoleh dalam permainan itu
berupa keterampilan bahasa tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan bahasa.
Belajar dengan bermain adalah kegiatan terpadu antara belajar dan bermain yang
diintegrasikaan dalam sebuah materi pelajaran. Tindakan ini merupakan uapaya
menciptakan kegiatan pembelajarn yang menyenangkan, dengan tujuan akhir mencapai
pembelajaran yang sehat dan pemerolehan mutu yang optimal.
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker)
atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti
pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta.
Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh
semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan).
2. Prinsip dasar dan ciri-ciri metode pembelajaran bermain
Menurut Nur prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan
dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota adalah tim.
3. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yangsama
diantara anggota kelompoknya.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan
secaraindividual materi yang ditangani dalam kelompok bermain.

Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Bermain Adalah Sebagai Berikut


1. Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi belajar
sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik
tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masingmasing individu

3. Jenis-Jenis Permaianan yang Bisa Diiplementasikan di Madrasah Ibtidaiyah


Terdapat beragam macam permainan yang dapat diguanakan untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia. Beberapa contoh diantaranya sebagai berikut:
1. Teka-Teki Silang (TTS)
Permainan TTS memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengekspresikan diri dalam
kelompok yang dibentuk. Siswa mempelajari materi melalui permainan yang disajikan dalam
TTS. Proses pembelajaran menjadi aktif dan tercipta suasana yang menyenangkan. Siswa
akan memiliki keterampilan bekerja sama yang berfungsi melancarkan hubungan kerja dan
tugas.
2. Word Square
Word square merupakan pengembangan dari metode ceramah yang berorientasi kepada
keaktifan siswa dalam pembelajaran. Word square merupakan metode pembelajaran yang
memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban.
3. Klos wacana (mengisi wacana rumpang)
Klos wacana adalah uraian cerita rumpang yang di dalamnya terdapat bagian cerita yang
dihilangkan. Tugas siswa adalah menuiskan katakata sesuai dengan cerita yang diberikan.
4. Menebak benda misteri
Anak disuruh membawa benda terbungkus yang tidak boleh diketahui oleh kelompok lain,
mereka juga disuruh mendeskripsikan isi benda tersebut. Kelompok lain di suruh membaca
dan menebak nama isi benda tersebut.
5. Memasangkan gambar dengan teks
Permainan ini memberikan pengarahan tentang deskripsi sebuah sikap atau perbuatan baik
dan buruk. Dari kegiatan ini, anak bisa belajar membaca dan menunjukkan nilai-nilai dalam
tauladan hidupnya. Cara permaian ini mudah. Siswa tinggal menarik garis penghubung
antara gambar dengan kotak deskripsi yang sesuai.
6. Berbalas pantun
Siswa berbaris melingkar, guru berada ditengah lingkaran menyiapkan sebuah pantun dan
sebuah bola yang akan dilempar kepeserta sambil menyebutkan nama siswa. Siswa yang
menerima harus membalas pantun, kemudian melempar bola kepada teman sambil
menyebut namanya.
B. Senam
Senam - Keterampilan mengajar adalah seperangkat keterampilan yang perlu dimiliki oleh
guru untuk memungkinkan anak dalam belajar. Oleh karena itu keterampilan mengajar yang
harus dikuasai oleh guru penjasorkes berbeda sifatnya dengan keterampilan yang harus
dimiliki oleh guru yang lain. Dalam pelajaran penjas keterampilan-keterampilan ini
bervariasi dari mulai membuat perencanaan hirgga mengevaluasi hasil belajar. Ketrampilan
mengajar dalam senam melipuli :
Perencanaan
Seringkali perencana adalah salah satu tugas yang paling tidak menyenangkan dari
keseluruhan aspek pengajaran. Namun demikian, bagaimanapun perencanaan tetap
merupakan hal pokok dalam pengajaran, karena kegagalan dalam perencanaan biasanya
mengarah pada pelajaran yang tidak berhasil. Paling tidak akan banyak waktu terbuang,
karena guru harus memikirkan dari awal ketika ia baru masuk ke hall atau tempat
pembelajaran.
Perencanaan yang tidak tepat akan berpengaruh jangka panjang. Jika anak cenderung hanya
terampil disatu bidang atau sedikit kegiatan hal itu dianggap sebagai kelemahan dalam
perencanaan. Guru yang tidak memiliki perencanaan besar kemungkinan hanya
mengajarkan apa yang mereka bisa dan menyebabkan anak tidak senang sehingga
menghasilkan program yang tidak seimbang. Perencanaan pengajaran paling tidak
memperhatikan hal-hal seperti jumlah anak, alat yang tersedia, karakteristik anak yang
meliputi perkembangan sosial, emosi, intelegensi, usia, jenis kelamin, kebutuhan gerak dan
lain-lain.

Mengembangkan isi pelajaran


Pentingnya pengernbangan isi pelajaran sebagai sebuah keterampilan pengajaran adalah
kenyataan bahwa perencanaan yang baik sekalipun tidak berjan sepenuhnya seperti yang
dikehendaki. Oleh karena itu ketika pelajaran berlangsung, guru hendaknya mampu melihai
cara apa yang bisa ditempuh jika kegiatan yang direncanakan tidak berjalan. Pada dasarnya
ada empat cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk mengembangkan isi pelajaran yaitu :
1. Informing yaitu memberikan informasi tentang konsep atau ketrampilan dan bagairnana
tugas itu dilakukan. Dalam memberikan informasi hendaknya menggunakan bahasa yang
jelas dan singkat. Bila diperlukan untuk mengabungkan beberapa informasi maka dilakukan
dengan demonstrasi.
2. Extending (memperluas tugas) yaitu merubah tugas gerak yang seeding dilakukan
menjadi lebih mudah atau menjadi lebih sulit, tergantung pada kemampuan siswa Ini perlu
dilakukan, karena jika tidak maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Menurut Rink (1993),
perubahan bisa dilakukan dalam dua cara yaitu perubahan mempermudah atau
mempersulit dalam tugas yang sama (intratask) atau dengan menggantinya dengan tugas
yang berbeda (intettask). Tugas dianggap berada dalam penguasaan anak jika anak sukses
melakukan tugas tersebut sekiatar 80 persen.
3. Refining (menyempumakan tugas) yaitu memberikan tanda tanda pada anak atau kunci
rahasia yang bisa membantu menguasai tugas gerak yang dilakukan. Jika tugas dianggap
sudah dikuasai, guru dapat memberikan tanda atau kunci untuk membantu siswa
menampilkan gerakannya dengan lebih baik atau lebih sempurna lagi. Penyempurnaan
gerak ini jelas merupakan umpan balik yang sesuai dengan keadaan tugas tadi, sehingga
anak mampu memfokuskan perhatian pada cara menyelesaikan tugasnya. Umpan balik dari
guru bisa diberikan baik secara klasikal maupun individual. Contohnya : "coba tekuk lagi
lutut dan badan sehingga bisa mendarai lebih lembut".
4. Applying (menerapkan) tugas yang sedang dilatih pada kondisi-kondisi yang sesuai
dengan fungsi dan gerakan itu. Setelah anak mampu melaksanakan tugas dengan baik, tiba
saatnya bagi guru untuk menantang anak untuk menerapkan keterampilannya. pada kondisi
tertentu. Hal tersebut bisa dilakukan pada alat yang lain atau dalam rangkaian gerak
tertentu.

Memotivasi siswa
Kenyataan menunjukan bahwa dalam banyak situasi pembelajaran senam banyak sekali
murid yang tidak tertarik untuk betul-betul mengikuti pembelajaran senam. Bahkan hampir
semua murid puteri sepertinya takut mengikuti pelajaran senam. Ha1 tersebut tidak hanya
terjadi di sekolah di Indonesia saja akan tetapi di banyak negara maju juga seperti itu. Situasi
yang demikian sering diakibatkan oleh kurang tepatnya guru dalam memilih pendekatan
pembelajaran yang dilakukan. Jika guru memilih pendekatan pengajaran formal terhadap
senam prestasi, maka banyak anak yang merasa dirinya tidak mampu dan karena itu dirinya
tidak termotivasi sama sekali. Untuk itu, agar siswa termotivasi guru perlu mengubah
pendekatan pengajaran dengan pendekatan yang berorientas permainan atau pendekatan
pola gerak dominan (PGI)) dan pengembangannya (khususnya pada kelas VII).
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam meningkatkan, motivasi anak dalam
pembelajaran senam, antara lain :
a. Pilihlah kegiatan pembelajaran yang bisa disesuaikan lagi semua anak
b. Beri kesempatan anak untuk berhasil.
c. Buat cara agar murid bisa merasa unggul dalam bidang -bidang tertentu, dan siapkan
alternatif bagi yang belum.
d. Siapkan reward yang membanggakan bila perlu (seperti gelar-gelar Miss. flexible)
e. Sediakan umpan balik sesering mungkin (contoh " lompatan kamu sangat indah).
f. Pujian dan dorongan harus diberikan segera setelah satu kegiatan berlangsung.
g. Keterampilan bukan satu-satuaya dasar untuk memberikan pujian, mungkin bisa
semangat, kerjasama, kerajinan, tertib, dll.

Mengorganisir Ruang Dan Gerlatan


Keharusan bagi guru dalam mengorganisir ruang dan peralatan dengan maksud agar:
1. Keamanan dari penggunaan alat serta ruamg secara keseluruhaan.
2. Memungkinkan terjadinya kegiatan belajar yang memenuhi persyaratan ALT (Active
Learning Time) yang optimal.

Teknik bantuan
Teknik bantuan dalam pembelajaran senam bisa dibenarkan karena ketika anak
mempelajari keterampilan yang cukup sulit dan alat penunjang kurang maka bantuan sangat
diperlukan. Yang dimaksud bantuan dalam pelnbelajaran semam adalah kontak langsung
kepada anak selama melakukan suatu keterampilan. Bantuan bisa berlangsung
selengkapnya atau hanya diberikan pada saat kritis pada keterampilan yang dimaksud.
Bantuan diberikan pada anak dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Memiliki gambaran yang jelas dari keterampilan yang akan ditakukan (urutan,
timming dan posisi).
• Jalin komunikasi yang jelas antara guru dan murid yang dibantu
• Ketahui dimana kontak atau tumpuan harus diberikan.
• Ketahui pula kekhususan setiap gerakan sehingga guru mengetahui dalam hal apa
bantuan diperlukan, apakah untuk memperbesar tenaga ayunan, atau justru
rnengurangi momentum atau menjaga keseimbangan.
• Bantuan diberikan pada saat yang tepat
• Atur posisi yang tepat dalam membantu.
• Ketahui tingkat penguasaan anak yang dibantu

Anda mungkin juga menyukai