Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Permainan untuk anak usia dini dan prinsip pemilihan
permainan dalam pembelajaran Bahasa Arab tanpa halangan suatu apapun.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab. Tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada :
1. Bapak Dr. Arif Muzayin Shofwan M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Arab yang telah turut serta, dan memberi dukungan kepada
penulis.
2. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14
3.2 Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apasaja Jenis media pembelajaran Bahasa Arab yang cocok untuk Anak
Usia Dini?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep bermain bagi anak
usia dini.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana prinsip dari
pemilihan permainan yang sesuai dengan anak usia dini.
3. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam jenis media pembelajaran
yang dapat digunakan untuk anak usia dini dalam mengenalkan bahasa
arab.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bermain bagi anak berkaitan dengan peristiwa, situasi, interaksi, dan aksi.
Bermain mengacu pada aktivitas, seperti berlaku pura-pura dengan benda,
sosiodrama, dan permainan yang beraturan. Bermain berkaitan dengan tiga
hal, yakni keikutsertaan dalam kegiatan, aspek afektif, dan orientasi tujuan.
Bagi anak-anak, bermain adalah aktivitas yang dilakukan karena ingin, bukan
karena harus memenuhi tujuan atau keinginan orang lain. Bermain tidak
memerlukan konsentrasi penuh, tidak memerlukan pemikiran yang rumit.
Anak juga memandang bermain sebagai kegiatan yang tidak memiliki target.
Mereka dapat saja meninggalkan kegiatan bermain kapan pun mereka mau.
(Wing, 1996).
3
Menurut James Sully dalam Tedjasaputra (2001) menyatakan bahwa
tertawa adalah tanda dari kegiatan bermain, tertawa ada di dalam aktivitas
sosial yang dilakukan bersama sekelompok teman, hal yang terpenting
dalam kegiatan bermain adalah rasa senang, dan rasa senang itu di tandai
dengan tertawa. Bermain juga bisa di artikan kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang demi kesenangan. Soemitro (1991) menyatakan bahwa
bermain adalah belajar menyesuaikan diri dengan keadaan. Melalui bermain
anak akan berusaha beradaptasi dengan situasi dan kondisi lingkungan
tertentu dalam hal bentuk, berat, isi, sifat, jarak, waktu, bahasa, dan
sebagainya. Sedang Smith ( Soemitro,1991) menyatakan bahwa bermain
adalah dorongan langsung dari dalam setiap individu, yang bagi anak-anak
merupakan pekerjaan, sedang bagi orang dewasa dipandang sebagai
kegemaran.
Media Pembelajaran
4
Media merupakan bentuk jamak dari medium, merupakan kata yang
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “ tengah”,
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karena itu media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media
dapat berupa bahan software atau hardware. Menurut Gerlach dan Ely, media
jika dipahami dalam garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang
membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh
pengetahuan keterampilan , atau sikap. Jadi,menurut pengertian ini, guru,
teman, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah bagi seorang siswa
merupakan media. Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan
oleh Gagne , yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
pembelajaran.
Media adalah alat bantu apa saja yang bisa dijadikan sebagai penyalur
pesan gunaencapai tujuan pengajaran. Sedangkan pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan, yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses
pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan
pengajaran tercapai.
5
pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Menurut
Sudirman N, mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran
yang dibaginya menjadi 3 kategori:
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk
pembelajaran, untuk informasi umum, atau sekedar untuk hiburan saja.
Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok, atau pengajaran
individual atau apakah untuk sasaran tertentu.
2. Karakteristik media pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
Memahami berbagai karakteristik media pengajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan
ketrampilan pemilihan media pengajaran. Apabila guru kurang memahami
karakteristik media tersebut, guru akan kesulitan dan kecenderungan
bersikap spekulatif.
3. Alternative pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai
alternative pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan
digunakan apabila terdapat beberapa media yang jelas diperbandingkan.
Sedangan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak
bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
6
4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa.
5. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisiensi.
6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
7
dan alat peraga. Dengan adanya jenis media seperti itu pendidik bisa
melakukan stimulus respon dengan peserta didik dengan baik.
Kriteria media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian
dari sistem intruksional secara keseluruhan. Menurut Samuel Jhonson bahasa
adalah alat ilmu pengetahuan. Dengan bahasa seseorang akan mengetahui segala
hal apa yang ingin dia ketahui baik yang berupa perkataan maupun symbol.
Adapun kriteria umum pemilihan media pembelajaran bahasa adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan
Tujuan merupakan capaian akhir suatu proses pembelajaran. Karena
menjadi pedoman yang menentukan arah pembelajaran, baik strategi
maupun media pembelajaranyang dipilih harus disesuaikan arahnya
dengan tujuan pembelajaran.
2. Sasaran
Sama halnya dengan tujuan pembelajaran , sasaran berfungsi sebagai
pedoman aktivis pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran.
Sasaran pembelajaran bahasa dibagi menjadi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
3. Karakteristik pembelajar
Karakteristik pembelajar diantaranya meliputi jenjang belajar, latar
belakang, intelegensi, dan motivasi. Setiap pembelajar tentunya memiliki
karakteristik yang berbeda, kemudian bagaimana cara
mengakomodasinya?, yaitu dengan cara memilih media pembelajaran
yang interaktif, eksploratif, sesuai yang menujukkan efektivitas media
pembelajaran tersebut.
4. Kesesuaian dengan gaya belajar
Setiap pembelajar memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada tiga jenis gaya
belajar, yaitu : gaya belajar visual, audiotori, dan kinestik. Media
pembelajaran yang dipilih hendaknya bisa mengakomodasi ketiganya,
bukan hanya salah satunya saja.
5. Kesesuaian dengan lingkungan
8
Lingkungan belajar merupakan tempat atau suasana berlangsungnya
pembelajaran. Misalnya kelas, laboratorium, perpustakaan, aula, taman,
pasar, dan sebagainya. Media yang dipilih hendaknya sesuai dengan
tempat dan suasana yang mempengaruhi pembelajaran.
6.
9
7. Kesesuaian dengan jumlah pembelajar
Jumlah pembelajar dalam satu kelas hendaknya menjadi pertimbangan
penting dan emikiran kritis pengajar dalam memilih media pembelajaran.
8. Kesesuaian dengan fasilitas pendukung
Fasilitas atau sarana prasarana perlu diperhatikan juga dalam memilih
media pembelajaran. Misalnya, agar terlihat kompeten pengajar
menggunakan media berupa aplikasi android. Sementara itu tidak semua
pembelajar memiliki gadget android.
Fasilitas pendukung lain yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan
perangkat keras untuk teknis pemanfaatan media pembelajaran tersebut.
seperti computer, LAN, LCD, dan sebagainya.
9. Kesesuaia dengan alokasi waktu
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan alokasi
waktu pembuatan dan penerapannya dalam pembelajaran. Untul itu, ciri
fiksatif dan manipulative media pembelajaran layak untuk diperhatikan.
10. Kesesuaian dengan kompetensi pengajar
Pengajar hendaknya dapat memilih media pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya. Terlebih dalam hal mengoperasikannya.
Jangan sampai pengajar terlalu idealis untuk menggunakan multimedia
misalnya, sedang pengajar kurang mampu dalam mengoperasikannya.
11. Kontetikan isi media
Media pembelajaran baik yang dipilih, baik isi materi maupun latihan-
latihannya hendaknya ontetik sesuai dengan kebutuhan pembelajar dalam
konteks nyata.selain itu, materi didalam media juga hendaknya
disesuaiakn dengan perkembangan IPTEK.
Selain kriteria umum diatas, menurut Sudjana dalam memilih media untuk
kepentingan pengajaran sebaiknya memilih kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran
2. Dukungan terhadap isi pengajaran
3. Kemudahan memperoleh media
4. Ketrampilan guru dalam menggunakannya
5. Ketersediaan waktu untuk menggunakannya.
10
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa
Sedangkan menurut Musfiqon kriteria pemilihan media yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Kesesuaian dengan tujuan.
2. Ketepatgunaan.
3. Keadaan peserta didik.
4. Keterediaan.
5. Biaya kecil
6. Ketrampilan guru.
Muh Ahmad Salim juga memberikan saran tentang bagaimana memilih media
yang sesuai dengan materi yang diajarkan, yaitu :
1. Guru membatasi tujuanpembelajaran, kemudian pilih media yang paling
banyak dapat mewujudkan tujuan tersebut.
2. Pilih media yang mudah didapat dan mudah cara penggunaannya.
3. Pilih media yang mudah memberikan motivasi dan daya tarik bagi siswa
4. Pilih media yang baik, yang dapat memberikan informasi
5. Pilih media yang sesuai dengan tingkatan siswa yang kiranya tidak
menimbulkan bahaya
6. sebelum digunakan, pastikan dicoba terlebih dahulu dan persiapkan tempat
untuk menggunakannya.
Berkaitan dengan penggunaan media pada waktu pembelajaran setidaknya
digunakan guru pada saat situasi :
a.) perhatian siswa sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian
b.) bahan materi yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa, dan
c.) terbatasnya sumber belajar siswa.
Dengan demikian, media hanya sebagai alat dan sumber belajar sehingga tidak
bisa menggantikan peran guru sepenuhnya. Artinya, media tanpa guru adalah hal
yang mustahil untuk meningkat mutu dan kualitas pembelajaran. Keberadaan
media dalam pembelajaran sangat membantu dan diperlukan. Beberapa
pertimbangan yang mendasari pentingnya sebuah media secara garis besar adalah
untuk lebih mendekatkan pembelajaran kepada bentuk konkrit.
11
Dari berbagai pendapat tentang pemilihan media bahwa media yang baik
adalah media yang dapat mempertimbangkan optimalisasi pencapaian tujuan
pembelajaran. Sehingga rujukan dan kriteria pemilihan utama memilih media
adalah kontribusi media dalam meningktkan keberhasilan pembelajaran.
12
c. Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset)
d. Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan
multiimage)
e. Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
f. Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah
berkala,lembaran lepas atau hand-out).
g. Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
h. Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka)
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
3. Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture).
4. Media berbasis mikroprosesor ( pembelajaran berbantuan
komputer, permainankomputer, pembelajaran interaktif, hypermedia,
dan compact video disc).
1. Media cetak
2. Media pajang
3. Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP)
4. Rekaman audiotape
5. Slide dan filmstrip
6. Penyajian multi-image
7. Rekaman video dan film
13
Media – Media Pembelajaran Bahasa Arab
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur
yang dilakukan olehguru atau pendidik dalam menyampaikan materi
kepada siswanya. Pendapat lain jugamengatakan bahwa learning methods
merupakan sebuah strategi atau taktik dalammelaksanakan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkandidasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis mediamaupun topik yang dimediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak kita inginkandikemudian hari. Ada
beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikanoleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media
pembelajaraan dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada
proses pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media
pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan
profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya
yang dibutuhkan juga harus tersediadan terjangkau oleh suatu lembaga
pendidikan yang bersangkutan.Setiap media pembelajaran memiliki
keunggulan masing-masing, maka dari itulahkita diharapkan dapat
memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran.
Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat
danmempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
1.1 SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16