Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PERBEDAAN ANTAR INDIVIDU

MAKALAH
Digunakan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran psikologi pendidikan
Yang diampu oleh ibu Dessy Farantika,M.Pd.

Oleh:

Nurhidayati (2186236023)

Rinawati (2186236004)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Oktober 021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pembelajaran psikologi pendidikan tanpa halangan
suatu apapun. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran psikologi pendidikan. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada:
1. Ibu Dessy Farantika,M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran psikologi pendidikan yang telah turut serta memberi
dukungan kepada penulis.
2. Teman – teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk
mengetahui dan memahami tentang konsep perbedaan antar individu. Namun
dengan ini kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai taraf
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami bisa menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa mendapatkan ridho Allah Swt.

Blitar, oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian perbedaan individu………………………………….….2
B. Pengertian perbedaan biologis……………………………….....…..2
C. Pengertian perbedaan psikologis........................................................3
D. Pengertian perbedaan intelegensi 4
E. Pengertian perbedaan bakat 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu sangat dibutuhkan oleh dunia
pendidikan, baik di institusi pendidikan formal maupun non formal.
Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh pihak guru atau
instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing, dan pengasuh
dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta
secara integral. Pemahaman aspek psikologis peserta didik oleh pihak guru
atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang sangat
berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat,
motivasi, aspirasi, dan kebutiahan peserta didik, sehingga proses
pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perbebedaan antar individu dalam pendidikan?
2. Apa pengertian perbebedaan biologis dalam pendidikan?
3. Apa pengertian perbebedaan psikologis dalam pendidikan?
4. Apa pengertian perbebedaan intelegensi dalam pendidikan?
5. Apa pengertian perbebedaan bakat dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang perbebedaan antar individu dalam pendidikan
2. Mengerti tentang perbebedaan biologis
3. Mengerti tentang perbebedaan psikologis
4. Mengerti tentang perbebedaan intelegensi
5. Mengerti tentang perbebedaan bakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan individu
Pengertian Perbedaan individu adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh
setiap individu baik fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang
memiliki karakter/ ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain.
 Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan individu:
 Keturunan/ Hereditas
 Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat dan
dinamis / pengaruh
 sosial atau manusia.
 Selain itu juga dipengaruhi :
 Status social
 Pola asuh orang tua
 Budaya
 Urutan Kelahiran
 Macam-macam perbedaan individu:
 Perbedaan jenis kelamin
 Perbedaan kemampuan
 Kepribadian
 Perbedaan dari segi motorik
 Menurut Lee Cronbach (1975) menyatakan perbedaan nyata mengenai
tingkah laku Manusia yaitu psikologi eksperimen dan diverensial.

B. Perbedaan Biologis (dalam Pembelajaran dan Dampak dari


Gerakan Fisik pada Otak Anak)
 Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat dan
dinamis / pengaruh sosial atau manusia. Selain itu juga dipengaruhi :
 Status social

2
 Pola asuh orang tua
 Budaya
 Urutan Kelahiran
 Macam-macam perbedaan individu:
 Perbedaan jenis kelamin
 Perbedaan kemampuan
 Kepribadian
 Perbedaan dari segi motorik
Menurut Lee Cronbach (1975) menyatakan perbedaan nyata mengenai
tingkah laku Manusia yaitu psikologi eksperimen dan diverensial
Otak merupakan salah satu bagian tubuh yang diciptakan oleh
Allah SWT untuk berfikir. Otak anak-anak itu seperti spon yang dengan
mudah menyerap segala informasi. Selain itu, anak juga terus belajar
untuk mencari pengalaman yang ingin diperolehnya baik melalui gerakan
fisik atau aktivitas fisik yang mendukung mereka untuk mencapai apa
yang ingin dia ketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
perbedaan biologi dalam pembelajaran dan dampak dari gerakan fisik
pada otak anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif jenis
deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah proses pembelajaran yang baik
yaitu mempertimbangkan aspek-aspek perkembangan anak, aktivitas fisik
yang akan dilakukan oleh anak dan kapasitas intelektualnya agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
C. Perbedaan psikologis
 Psikologi yang dalam istilah lama disebut psikologi berasal dari kata
bahasa Inggris psikologi. kata psikologi adalah dua akar kata yang
berasal dari kata Yunani, yaitu satu psyche yang berarti jiwa dialogos
yang berarti pengetahuan. Psikologi lebih dikaitkan dengan kehidupan
organisme manusia.Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan
sebagai ilmu yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan
cara mereka melakukan sesuatu, dan juga untuk memahami bagaimana
makhluk ini berpikir dan merasa. Pertama, psikologi adalah studi
(pendidikan) tentang roh. Kedua, psikologi adalah ilmu tentang

3
kehidupan mental. Ketiga, psikologi adalah ilmu tentang perilaku
organisme.
 Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu tentang perilaku manusia dan hewan, serta
penyelidikan organisme dalam segala variasi dan kompleksitasnya
ketika bereaksi terhadap arus dan perubahan lingkungan dan peristiwa
sosial yang mengubah lingkungan.
 Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti pengetahuan. Jadi secara etimologis (menurut arti kata)
psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
berbagai gejala, proses maupun latar belakangnya, atau disebut
psikologi.
Berbicara tentang jiwa, pertama-tama kita harus bisa
membedakan antara hidup dan jiwa. Hidup adalah kekuatan jasmani
yang bergantung pada kehidupan jasmani dan menimbulkan perbuatan
jasmani, yaitu perbuatan yang disebabkan oleh proses belajar Misalnya
: insting, reflek, nafsu dan sebagainya.

Jika tubuh mati, maka jiwa mati. Sedangkan jiwa adalah kekuatan hidup
spiritual yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur segala
tindakan pribadi (perilaku pribadi) hewan dan manusia yang lebih tinggi.
Kebutuhan pribadi adalah tindakan sebagai hasil dari proses belajar yang
dimungkinkan oleh kondisi fisik, spiritual, sosial dan lingkungan. Proses belajar
adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (kepribadian) dengan berusaha
mendapatkan pemahaman baru, nilai-nilai baru, dan keterampilan baru, sehingga
ia dapat berbuat lebih berhasil, dalam menghadapi kontradiksi dalam kehidupan.
Jadi jiwa mengandung pengertian, nilai budaya dan keterampilan.

Pengertian psikologi di atas menunjukkan berbagai pendapat para


psikolog. Perbedaan tersebut bermula dari perbedaan titik tolak para ahli dalam
mengkaji dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini.

4
D. Perbedaan intelegensi
Dalam bidang pendidikan inteligensi dimanfaatkan untuk mengetahui
sejauh mana prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu, untuk
penyesuaian dalam sekolah, jurusan, dan perlakuan kepada subjek didik.
Dalam penerimaan tes untuk masuk atau melanjutkan pendidikan serta masuk
di suatu bidang kerja pun saat ini salah satunya melalui tes inteligensi.
Individu dalam menyelesaikan masalah, apakah cepat atau lambat, faktor
yang turut menentukan adalah faktor inteligensi dari individu yang
bersangkutan. (Walgito, 2010:210) Inteligensi dan keberhasilan dalam
pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan. Di mana biasanya anak
yang memiliki inteligensi yang tinggi dia akan memiliki prestasi yang
membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan
lebih mudah meraih keberhasilan. Ada ragam pendapat mengenai inteligensi.
Bagi kaum awam, inteligensi dianggap unsur mutlak dalam menentukan
kecerdasan seseorang. Inteligensi sering juga disamakan dengan IQ. Beberapa
pertanyaan umum yang sering muncul berkaitan dengan inteligensi misalnya:
apakah inteligensi itu dan dapatkah
inteligensi ditingkatkan, serta apakah tes inteligensi menjadi patokan
kecerdasan seseorang?
Melihat betapa pentingnya manfaat inteligensi sebagaimana disebutkan,
dan adanya ragam pendapat, anggapan serta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan umum mengenai inteligensi di atas, pada artikel ini akan diuraikan
hakikat inteligensi, pengukuran, faktor-faktor yang mempengaruhi, teori,
pengaruh inteligensi pada belajar, dan implikasinya dalam pendidikan atau
pembelajaran.
E. Perbedaan bakat
 Pengertian Bakat
Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus,
yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih
berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam matematika, yang lain
lagi lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah, dan sebagainya.

5
Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan
sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu
tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam
sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru
muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan.
Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan
bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
Banyak para ahli mengemukakan tentang definisi bakat. Diantaranya
adalah menurut W. B Michael bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi
yang belum dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan
dengan kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek
kehidupan tertentu.
Guillford memberikan definisi sedikit berbeda, menurutnya bakat banyak
sekali, sebanyak perbuatan atau aktivitas individu. Ada tiga komponen dari
bakat menurut Guillford, yaitu komponen: Intelektual, perseptual dan
psikomotor. Komponen intelektual terdiri atas beberapa aspek, yaitu aspek
pengenalan, ingatan, dan evaluasi. Komponen perseptual juga meliputi
beberapa aspek, yaitu pemusatan perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang
dan waktu, keluasan dan dan kecepatan mempersepsi. Komponen psikomotor
terdiri atas aspek-aspek rangsangan, kekuatan dan kecepatan gerak, ketepatan,
koordinasi gerak dan kelenturan.
Ahli-ahli lain yang mengemukakan pengertian bakat diantaranya yaitu:
 S.C. Utami Munandar (1985)
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan
sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud.
 Kartini Kartono (1979)

6
Bakat mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama
dari kehidupannya yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
kecakapan, dan keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial
(dalam arti dapat mekar berkembang).
 Suganda Pubakawatja (1982)
Bakat sebagai benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika
mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.
 William B.Michael
Bakat adalah kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak
tergantung pada latihan sebelumnya.
 Bingham
Bakat adalah kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda
kemampuan individu untuk menerima latihan (respon).

Jenis-jenis Bakat

Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:


1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang
bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya
tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah,
olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
 Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan
dalam bentuk kata-kata.
 Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk
angka.
 Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis
bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran,
editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.
 Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis
menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam
kerohanian.

7
 Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati,
menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi.
Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan
orientasi dalam ruang tiga dimensi.
 Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata
kerja mesin, perkakas dan alat-alat lainnya.
 Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi
berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk
dan posisi-posisinya.
 Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-
angka. (Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan
hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).
Berdasarkan cara berfungsinya, bakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bakat yang berhubungan dengan kemampuan atau kemahiran di bidang
pekerjaan tertentu, seperti bakat musik.
2. Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk
mewujudkan kemampuan tertentu. Misalnya bakat melihat ruang (dimensi)
diperlukan untuk mewujudkan bakat insinyur.
Bakat juga digolongkan menurut fungsi dan aspek-aspek yang terlibat dan
yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, yaitu:
a. Bakat psikofisik
Bakat psikofisik adalah kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai
dasar bakat tersebut. Seperti kemampuan motorik, ketangkasan, kekuatan
badan, kelincahan jasmani, keterampilan jari, dan anggota tubuh lainnya.
b. Bakat kejiwaan yang bersifat umum
Bakat kejiwaan yang bersifat umum adalah kemampuan ingatan daya khayal
atau imajinasi dan inteligensi.
c. Bakat kejiwaan yang khas dan majemuk

8
Bakat kejiwaan yang khas adalah bakat yang terarah pada suatu bidang yang
terbatas, seperti bakat bahasa, bakat melukis, bakat musik, bakat seni, bakat
ilmu, dan lain-lain. Sedangkan bakat majemuk seperti bakat hukum, bakat
pendidik, bakat psikologi, bakat kedokteran, bakat ekonomi, bakat politik,
dan lain sebagainya.
d. Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan
Bakat yang berdasarkan alam perasaan dan kemauan adalah bakat yang
berhubungan dengan watak, seperti kemampuan bersosial, kemampuan
mengasihi, kemampuan merasakan dan menghayati perasaan orang lain, dan
sebagainya.
Bakat juga digolongkan menurut fungsi dan aspek-aspek yang terlibat
dan yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, yaitu:
1. Bakat psikofisik
Bakat psikofisik adalah kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai
dasar bakat tersebut. Seperti kemampuan motorik, ketangkasan, kekuatan
badan, kelincahan jasmani, keterampilan jari, dan anggota tubuh lainnya.
2. Bakat kejiwaan yang bersifat umum
Bakat kejiwaan yang bersifat umum adalah kemampuan ingatan daya khayal
atau imajinasi dan inteligensi.
3. Bakat kejiwaan yang khas dan majemuk
Bakat kejiwaan yang khas adalah bakat yang terarah pada suatu bidang yang
terbatas, seperti bakat bahasa, bakat melukis, bakat musik, bakat seni, bakat
ilmu, dan lain-lain. Sedangkan bakat majemuk seperti bakat hukum, bakat
pendidik, bakat psikologi, bakat kedokteran, bakat ekonomi, bakat politik,
dan lain sebagainya.
4. Bakat yang lebih berdasarkan pada alam perasaan dan kemauan
Bakat yang berdasarkan alam perasaan dan kemauan adalah bakat yang
berhubungan dengan watak, seperti kemampuan bersosial, kemampuan
mengasihi, kemampuan merasakan dan menghayati perasaan orang lain, dan
sebagainya.

 Faktor-faktor yang Mempengarui Perkembangan Bakat

9
1. Faktor internal.
 Minat, minat merupakan motif asli yang muncul dari dalam diri
individu itu sendiri.
 Motif Berprestasi, anak-anak yang mumpunyai keinginan yang kuat
menjadi seseorang yang berprestasi maka dengan dorongan dan
latihan maka anak tersebut dapat mengoptimalkan bakat yang dia
miliki. Sebaliknya meskipun anak tersebut mendapat dukungan dan
latihan tanpa ada motif berprestasi maka pengembangan bakat yang
ia miliki tidak akan maksimal.
 Keberanian mengambil resiko, resiko adalah hal yang biasa dalam
menjalankan suatau hal. Resiko bentuknya bermacam-macam.
Contoh kita punya bakat dalam hal bela diri tapi kita takut
mengambil resiko seperti patah tangan, bibir sobek kena pukul, dan
sebagainya maka tidak akan pernah mungkin kita bisa jadi pesilat
atau petarung yang baik.
 Keuletan menghadapi tantangan, Ulet artinya pantang menyerah dan
tidak takut gagal. Seseorang yang bisa menganggap bahawa
kegagalan itu adalah hal yang biasa maka ia akan punya jiewa yang
kuat untuk menghadapi segala masalah yang akan muncul.
 Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi
otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan
dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila
dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial,
non verbal, estetik, artistik serta atletis.

2. Faktor eksternal
 Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah,
yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan
mengembangkannya.
 Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri tidak semua orang
didunia ini bisa punya kesempatan untuk mengembangkan diri. Jika

10
kita mau meleihat sebenarnya banyak sekali anak-anak disekeliling
kita yang berbakat dalam suatu hal, mereka juga memiliki minat dan
motifasi yang kuat tapi tetap saja tidak jadi apa-apa. Salah satu hal
yang menyebabkan itu terjadi karena tidak ada kesempatan atau tidak
pernah mereka diberi kesempatan untuk mencoba.
 Sarana dan Prasarana
 Dukungan dan dorongan dari keluarga.
 Lingkungan tempat tinggal
 Pola asuh orang tua

D. Usaha Guru Untuk Mengenali dan Mengembangkan Bakat


Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan
terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat adalah:
1. Sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan
yang tampak menonjol pada anak.
2. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
3. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
4. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
berbagai bidang.
5. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
6. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih
kemampuannya.Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak
untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
7. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih
kemampuannya.
8. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat
yang lain.
9. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
10. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
11. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.

11
12. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi
pendidikan, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang
dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan
pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun
mental, yang sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Manfaat mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk
mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran memahami Perbedaan
Individu (Peserta Didik) ,Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di
Dalam Kelas, Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran, memberikan
Bimbingan Kepada Peserta Didik, Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

B. Saran
 Bagi pembaca diusahakan tetap mempelajari dari beberapa buku yang
lain agar pengetahuannya lebih luas.
 Jika masih belum faham bisa bertanya kepada yang ahli karna
pembelajaran tentang thaharah ini sangat penting bagi kehidupan kita
sehari hari.

13

DAFTAR PUSTAKA

https://doi.org/10.24090/yinyang.v14i2.3175

http://vhasande.blogspot.com/2014/03/bakat-dalam-proses-belajar.html?m=1

https://bit.ly/3wuQg5E

https://bit.ly/3kmQkQ4

https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/download-power-point-disini-bab-
i.html?m=1

https://bit.ly/3wxYPwB

14

Anda mungkin juga menyukai