Anda di halaman 1dari 33

Bab 10

Sistem Porfiri dan Skarn

Endapan bijih logam yang berkaitan dengan sistem porfiri termasuk suatu varietas type
yang luas yang dapat dicirikan dalam istilah setting geotektonik, kandungan logam, pola
alterasi hidrotermal, dan keadaan dari granitoid yang berasosiasi serta batuan wali.
Sistem porfiri secara universal dicirikan oleh tiga fitur utama: (1) hadirnya vein dan
veinlet yang membentuk stockwork, didalam mana disseminasi sulfida dari Fe, Cu, Mo,
Pb dan Zn, juga Au dan mineral W, Bi dan Sn;(2) mineralisasi tersebut secara spatial dan
genetik berkaitan dengan boy intrusif , dimana setidaknya satu memiliki tekstur porfiritik
yang berbeda (karena itu disebut porfiri); (3) volume batuan yang besar dipengaruhi oleh
alterasi-mineralisasi hidrotermal. Ukuran endapan porfiri bisa bervariasi dari beberapa
juta ton sampai beberapa milyar ton, dengan kadar dari 0.2% Cu sampai 2% Cu (porfiri
Cu) 0.01 sampai 0.5% Mo (porfiri Mo), dan yang mengandung Au, logam tenor ini
berkisar dari fraksi ppm sampai beberapa ppm. Tonase dan kadar sejumlah endapan
porfiri terpilih disajikan pada Tabel 10.1. Sejak Sejak munculnya teori tektonik plat telah
banyak ditulis tentang endapan porfiri. Literatur melaporkan tentang porfiri Cu, Cu-Mo,
Mo, W, Cu-Au dan endapan porfiri Sn, sementara Guilbert (l986) memilih nama umum
“endapan logam dasar porfiri’ (PBMD) Batuan country yang terintrusi oleh body igneous
mungkin juga termasuk unit karbonat, dan ini sebagai akibat dari pertukaran termal dan
metasomatik dengan cairan yang keluar dari intrusi tersebut, akan membentuk endapan
ore type skarn. Walaupun tidak semua skarn berafiliasi dengan sistem porfiri (lih. Bab 9),
bab ini terutama mempertimbangkan endapan skarn itu.

Literatur yang membicarakan endapan porfiri cukup banyak, dan karenanya akan
memerlukan banyak waktu untuk membicarakan bahkan satu fraksi dari penelitian yang
dihasilkan. Diantara banyak kontribusi yang cukup penting, pembaca diharap mengacu
kepada : Hollister (l978), Titley dan Beane (l981) dan Beane dan Titley (l981); koleksi
paper yang disunting oleh Friedrich dkk (l986), Hollister dkk (l975), Hollister (l979),
Titley (1982) untuk endapan di Amerika Utara , Sillitoe (l970, l972, l976, l98l, l986) dan
Sillitoe dan Gappe (l984) untuk Amerika Selatan dan Filippine ; Suatu terbitan khusus
majalah Economic Geology (Vol. 73, No. 5, l978) dikhususkan untuk endapan porfiri di
Pasifik dan Australia; Laznicka (l976) melaporkan tentang endapan porfiri di Rusia. Pada
bab selanjutnya kita membahas tentang contoh-contoh endapan porfiri dan skarn.

10.2. Setting Tektonik

Sistem porfiri biasanya terjadi pada margin plat konvergen dan pada setting berkaitan
dengan rift. Distribusi global dari endapan porfiri diperlihatkan pada Fig. 10.1. Pada
margin konvergen endapan porfiri dari zona subduksi diatas pada margin kontinental dan
busur pulau intra oseanik. Suatu contoh dari yang disebut didepan adalah porfiri Andes,
dan kemudian porfiri daratan Pasifik. Sistem-sistem ini biasanya dikaitkan dengan
rangkaian quartz-monzonite, granodiorit atau diorit, dari kelompok kalk-alkalin.
mengandung Cu dengan subordinat Au dan Mo. Pada setting berkaitan dengan rift,
setidaknya tiga situasi dibahas oleh Sillitoe (l980) sebagai kondusif untuk mineralisasi

1
porfiri (Fig. 10.2). Satu adalah setting busur belakang yang mengikuti berakhirnya
subduksi dimana batuan alkalin granitik dari type kimia A, dan rhyolitik terkait yang
dominan, termasuk Climax dan Urad-Henderson di Colorado, lainnya adalah di dalam
suatu zona rift yang terbentuk selama permulaan siklus Wilson (rifting intra kontinental)
dan akhirnya dalam suatu rift yang berkembang dalam plat overthrust yang mengikuti
benturan kontinental. Disini magmatisme type A dominan, dan kompleks cincin
merupakan hal yang umum-misalnya endapan Mo di graben Oslo, Norwegia, yang akan
dibicarakan kemudian. Sistem porfiri yang terkait dengan rift biasanya berasosiasi
dengan batuan granitik atau quartz-monzonite dan mengandung Cu + Mo, Mo + W.

Distribusi spatial dan temporal dari endapan porfiri I (Fig. 10.1) memiliki implikasi yang
penting bagi asosiasi logamnya (Sillitoe l986). Genesis dan evolusi dari sistem porfiri
sangat berasosiasi kuat dengan kejadian magmatik yang berkaitan dengan perbatasan plat
yang disebut diatas, dan karena itu kejadian bersamaan dengan sabuk orogenik. Asal usul
dan sumber dari logam-logam seperti Cu, Mo dan Au telah diperdebatkan oleh banyak
peneliti. Masalah ini mungkin dipertimbangkan dalam istilah perbandingan Cu/Mo, atau
dari kandungan Cu-Au-Mo yang relatif. Ada dua kelompok pendapat: satu meng-
gambarkan bahwa logam yang berasal dari sumber daerah magma, dengan asimilasi kulit
bumi kontinental dan pemulungan logam. Pada pokoknya kelompok ini menyatakan
bahwa perbandingan Cu-Mo menurun dengan peningkatan ketebalan kulit bumi sialic
dan jarak dari zona Benioff. Kandungan Mo dan silika yang tinggi akan mengindikasikan
tebalnya kulit bumi sialic. Sabuk Andes diambil sebagai contoh variasi ini (lih. Hollister
l978; dan Titley dan Beane l981). Sumber kulit bumi dari logam-logam akan termasuk
batuan sedimenter dan volkanik, body yang termineralisasi sebelumnya, serta batuan
granitik. Sebaliknya yang tinggi kandungan Au-nya, atau tinggi perbandingan Cu/Mo
akan mengindikasikan suatu kulit bumi mafik yang tipis, endapan porfiri di pulau-pulau
Pasifik merupakan contoh dari kategori ini. Pada kasus ini sumber logam tersedia oleh
komponen yang lebih bersifat mafik dari kulit bumi sebagai kulit bumi (crust) bawah laut
dan pluton dioritik yang lebih dominan.

Kelompok kedua mengajukan teori bahwa suatu sumber sub-crustal mungkin terlibat dan
merupakan pensuplai utama dari logam-logam. Sillitoe (l986) menggunakan provinsi
porfiri Andes tengah untuk berargumentasi akan kasus ini dan teorinya itu dilaporkan
secara singkat disini.Peneliti ini mencatat bahwa distribusi spatial dari endapan porfiri di
Andes bagian tengah menandai suatu parallelisme dengan poros sumur Peru-Chile ,
dengan demikian mengindikasikan suatu hubungan dengan proses subduksi. Lebih jauh
Sillitoe menyatakan bahwa perbandingan Cu/Mo nampaknya tidak memiliki hubungan
dengan ketebalan kulit bumi sebagaimana diduga oleh kelompok pertama. Juga tidak
nampak adanya hubungan dengan waktu distribusi dari perbandingan Cu/Mo. Sumber
logam diyakini termasuk kulit bumi bawah laut yang mengalami subduksi, (termasuk
material sedimenter lapisan 1, yakni mantel bagian atas, terjepit diatas zona Benioff dan
mungkin zona plat dibawahnya oleh logam mafik yang naik dari bawah kulit bumi.

2
10.3. Klasifikasi Sistem Porfiri

Ada banyak jenis sistem porfiri sehubungan dengan setting tektonik, morfologi dan
struktur, komposisi dan pola alterasi-mineralisasi dan karena itu adalah sangat tidak
mungkin untuk memformulasikan salah satu model untuk secara umum melukiskan suatu
sistem porfiri. Setiap type sistem merupakan variasi dari tema yang sama, yakni intrusi
dari body granotoid porfiritik tingkat tinggi. Perbedaan dan fitur yang unik yang
diperlihatkan endapan secara individual mencerminkan pengaruh variabel geologi
regional dan lokal. Dengan mencamkan ini dalam pikiran kita, beberapa ‘generalisasi’
dapat dibuat, dan model yang dilukiskan dibawah merupakan titik permulaan yang bagus
bagi ahli geologi eksplorasi dalam meneliti sistem porfiri.

Sutherland Brown (l979) dan Nielsen (l976) mengklasifikasikan sistem porfiri dari
Cordillera Kanada atas dasar morfologi dan posisinya di kulit bumi ke dalam : (1)
plutonik; (2) hypabyssal atau phallic dan (3) volkanik. Mengikuti kriteria yang sama,
McMillan dan Panteleyev (l980) mengklasifikasikan sistem porfiri ke dalam : plutonik,
volkanik dan klasik, dan klasifikasi ini juga diadopsi disini. (Fig. 10.3) Sistem plutonik
(Fig. 10.3A) ditandai oleh kurangnya penzonaan mineral konsentrik yang jelas dan
memiliki zona diffus mineralisasi yang lemah. Plutons merupakan multi fase dan
membentuk kompleks batholitik besar kimia kalk-alkalin. Breksi merupakan hal yang
umum dan berasosiasi dengan dyke tahap akhir . Tourmalin mungkin juga umum dalam
breksi. Alterasi dikendalikan oleh fraktur sampai pervasif dan ditandai oleh type phyllic
yang berkembang baik dan argilik, sementara alterasi potassic terlokalisir. Mineralisasi
secara tipikal berasosiasi dengan stockwork dan penzonaan sulfida memperlihatkan
pengayaan Fe progresif kearah luar dari kalkopirit sampai bornit sampai zona kaya akan
pirit diluarnya. Kandugan molybdenit bervariasi.

Sistem Klasik (Fig. 10.3B) terdiri dari stock komposit post-orogenik dengan tekstur
porfiritik dan rangkaian kompleks dari sumbatan (plug) diatrem, breksia dan dyke. Ini
semua memiliki daerah ekstensi kecil (0.5 – 2 Km 2) tapi juga memiliki dimensi vertikal
besar . Alterasi potassic, phyllic dan propilitik dikembangkan sebagai cangkang disekitar
intrusi . Mineralisasi juga terjadi sebagai cangkang –suatu inti mineralisasi lemah dimana
pirit merupakan sulfida dominan , dikelilingi oleh zona suksesif yang didominasi oleh
molybdenit, kalkopirit dan juga pirit. Type volkanik (Fig. 10.3C) mewakili ekspresi
batuan granitik orogenik dekat permukaan yang terintrusi oleh timbunan volkanik
kogenetik . McMillan Panteleyev (l980) membedakan type kalk alkalik dan alkalik.Type
kalk-alkalik diwakili oleh sumbat-sumbat kecil (0.2-10 km2) , lembaran atau dyke yang
posisinya di dalam lingkungan sub volkanik. Body igneous ini memiliki inti kecil alterasi
potassic dengan phyllic dan/atau alterasi argilik yang berkembang secara lokal, dimana
alterasi profilitik menyebar. Mineralisasi didominasi oleh Cu-Mo, membentuk lensa-
lensa atau body ore yang bentuknya tidak beraturan. Ore mengandung kalkopirit, bornit
dan molybdenit. Type alkalik dicirikan oleh sumbat-sumbat tingkat tinggi yang biasanya
berhubungan dengan lapisan mesozonal batholith dibawahnya.Alterasinya terdiri dari
potassic yang mengalami overprint oleh profilitik, diikuti oleh metasomatisme alkali,
yang terutama berupa sodic dan/atau potassic. Ini biasanya adalah endapan Cu-Au dalam

3
breksi dan atau batuan sangat terfraktur. Secara lokal mungkin adalah perkembangan oleh
magnetit dan apatite. Penzonaan mineral terdiri dari kalkopirit + magnetit dan bornit yang
menggradasi kearah luar kearah pirit.

Akhirnya, suatu kategori tentang sistem porfiri, mula-mula diusulkan oleh Sillitoe dkk
(l975), adalah tentang mineralisasi Sn-Ag berkaitan dengan subvolkanik di Bolivia, yang
akan dibicarakan pada bagian akhir bab ini. Mineralisasi Sn yang berasosiasi volkanik
diduga adalah porfiri type Sn yang juga dilaporkan terjadi di China (Guiqing 1988;
Zhunggi dkk. 1988). Karakteristik utama dari sistem ini adalah tidak adanya alterasi
potassic dan asosiasi logam kompleks seperti Sn-Ag-Sb-Pb.

10.4. Alterasi Hidrotermal dan Mineralisasi

Alterasi hidrotermal dan mineralisasi merupakan fitur yang esensial dari sistem porfiri.
Ini membentuk sedikit atau banyak cangkang konsentrik yang terpusat pada intrusi
produktif. Dampak dari alterasi hidrotermal dan mineralisasi berekstensi ke dalam suatu
volume besar batuan dinding disekitar dan diatas intrusif. Keadaan cairan-cairan
bertanggung jawab atas fenomena alterasi-mineralisasi telah diteliti oleh Taylor (l974)
dan Sheppard (l971), yang meneliti D/H dan δO18 komposisi isotopik dari mineral kunci
untuk menentukan asal-usul H2O yang terlibat dalam pelarutan mineralisasi. Penelitian-
penelitian ini mengungkapkan bahwa kebanyakan biotit hidrotermal memperlihatkan
suatu komposisi isotopik yang merupakan indikasi suatu asal-usul igneous, tapi pada
beberapa biotit ada bukti tentang pertukaran dengan air meteorik. Juga ditemukan bahwa
komposisi isotopik oksigen dan hidrogen dari mineral lempung dan serisit tergantung
pada posisi geografiknya, mengarah kepada kesimpulan bahwa ini semua dibentuk oleh
cairan-cairan dengan komponen meteorik yang kuat.

Kegiatan cairan magmatik dan meteorik dalam sistem porfiri telah dilukiskan oleh
Guilbert (l986, hal. l99) sebagai lebih bersifat proses summatik menerus dari pada suatu
kejadian tunggal. Air magmatik mula-mula mengalami exsolve dari intrusi porfiri
terkristalisasi (lih. Bab 3 dan Fig. 3.1) Larutan permulaan magmatik-hidrotermal ini
terbentuk pada temperatur yang berkisar dari 750-450 o C pada kedalaman antara 5 dan 1
km dibawah permukaan. Kegiatan cairan-cairan ini terbatas pada porsi apikal (langit-
langit) dari stock intrusif dan daerah sekitarnya. Cairan magmatik-hidrotermal biasanya
digantikan oleh cairan konvektif yang berasal dari meteorik, dengan mana cairan itu
bercampur pada mulanya sampai komponen magmatik yang berkaitan dengan intrusi
khusus itu cenderung menghilang secara sempurna. Cairan meteorik-hidrotermal dari
sistem porfiri memiliki temperatur yang berkisar 450 sampai 250 oC dan terbentuk pada
kedalaman antara kira-kira 1 dan < 0.5 km. Penelitian tentang inklusi cairan dalam sistem
porfiri mengindikasikan bahwa ada tiga kelas cairan (Beane dan Titley l98l): (1) cairan
hyper salin dengan sanpai 10wt .% Na Cl equivalen dan suhu homogenisasi 750 oC atau
lebih besar, (2) cairan dengan salinitas tinggi dengan kira-kira 10 sampai 25 wt.% Na Cl
equivalent dan suhu homogenisasi antara 600 dan 250 o C dan (3) cairan dengan salinitas
rendah, dengan kurang dari 10.% Na Cl equivalen dan suhu homogenisasi antara 400 dan
200oC. Integrasi dari data isotopik, inklusi cairan petrologik dan data lapangan

4
menyatakan bahwa cairan hipersalin ternyata berasal dari magmatik. Data inklusi cairan
juga menyatakan bahwa pendidihan dan kondensasi terjadi dalam cairan magmatik
hypersalin ini.

Secara ringkas, dari penelitian ini gambaran yang muncul bahwa cairan-cairan terdahulu
adalah berasal dari magma yang mendingin atas periode waktu yang panjang, dan naik
serta bersirkulasi melalui intrusif penghasil yang mendingin dan batuan dinding
berdekatan yang terfraktur. Selama waktu ini semakin banyak cairan yang berasal dari
meteorik ditarik ke dalam sistem, mula-mula bercampur dengan cairan endogenous dan
kemudian mendominasi keseluruhan sistem hidrotermal. Penting untuk disadari bahwa
dalam konteks ini permeabilitas batuan dinding mengendalikan akses cairan meteorik
konvektif. Kegiatan larutan-larutan hidrotermal di batuan sekitar menghasilkan pola
alterasi mineralisasi sistem porfiri yang tergantung pada sifat cairan, komposisi intrusif
dan batuan dinding, dan permeabilitas.

Barangkali beberapa dari kontribusi yang paling signifikan kepada pemahaman atas
endapan mineral porfiri adalah tulisan Lowell dan Guilbert (l970) dan Guilbert dan
Lowell (l974) bersama formulasi tentang model Lowell-Guilbert yang telah banyak
dikenal. Model ini didasarkan pada sistem porfiri Kalamazoo di Arizona, dikuatkan oleh
observasi yang dilakukan di 27 endapan porfiri lainnya di Amerika Utara. Namun
demikian, banyak terdapat variasi yang disebabkan oleh komposisi berbeda dari body
porfiri intrusif, apakah yang kaya akan silika dan alkalik atau alkalik-kalsik, atau yang
miskin akan silika dan lebih banyak mengandung kalsik. Dengan demikian, dua model
utama mungkin dipertimbangkan: model Lowell-Guilbert (atau model quartz–
monzonite) dan model dioritik (Hollister l978). Sifat-sifat utama dari model-model ini
disajikan pada Tabel l0.2 dan pada Fig. l0.4 dan Fig. l0.5. Selain itu alterasi-mineralisasi
batuan dinding karbonat terdiri dari endapan type skarn dengan kumpulan mineral
berbeda dan pola penzonaannya, ini dibicarakan pada bagian di belakang.

10.4.1. Model Lowell-Guilbert

Model ini yang juga dikenal sebagai model quartz-monzonite, adalah merupakan suatu
penyederhanaan, tapi cukup berguna. Alterasi paling awal disebabkan oleh pengaruh
metasomatisme alkali (biasanya potassic, tapi bisa juga sodic) di dalam dan disekitar
body porfiri intrusif yang produktif. Ini terdiri dari suatu inti alterasi potassic yang
mengakibatkan zona yang lebih difusif dari alterasi propilitik. Tahap ini ditandai dengan
mineralisasi sulfida type veinlet yang menyebar. Pada tahap lebih lanjut, dan sebagai
akibat inkursi air meteorik, alterasi phyllic dan argilik yang mengalami overprint pada
efek metasomatisme alkali mengakibatkan suatu distribusi ulang dari mineralisasi sulfida
(Guilbert l986). Fitur esensial dari model Lowell-Guilbert dilaporkan dibawah dan
disajikan pada Fig. l0.4A.

Zona alterasi hidrotermal membentuk cangkang-cangkang yang lebih atau kurang


konsentrik disekitar zona potassic, disekitar mana terdistribusi zona phyllic atau quartz-
serisit-pirit, zona argilik dan propilitik. Mineral ‘potassic’ yang merupakan ciri zona

5
adalah orthoclase dan biotit. Zona potassic mengandung kelompok quartz + K-feldspar +
biotit + serisit + anhydrit + pirit + kalkopirit + bornit + magnetit + molybdenite.
Sebagaimana telah disebutkan didepan, kelompok semacam ini diduga berasal dari cairan
hidrotermal magmatik tahap akhir. Alterasi ini biasanya bersifat pervasif dan ditandai
oleh penggantian biotit primer dan feldspar. Biotit hidrotermal terjadi sebagai pengisian
mikrofraktur yang disertai dengan kalkopirit dan anhidrit, juga penggantian masif
plagioklas, sebagai kristal kuhedral yang hampir selalu identik dengan biotit primer, dan
sebagaimana penggantian pervasif feldspar massa tanah. Porfiri yang mengalami alterasi
memperlihatkan warna abu-abu seperti asap dan ‘cangkang bijih’ terkandung dalam batas
luar inti potassic.

Zona phyllic, yang juga dikenal sebagai zona quartz-serisit-pirit, mengelilingi dan
menindih zona potassic. Kontak antara zona phyllic dan potassic bersifat gradasional.
Alterasi ini disebabkan oleh leaching Na, Ca dan Mg dari mineral alumino-silikat (Titley
dan Beane l98l). Alterasi phyllic dicirikan oleh kelompok quartz + serisit + pyrit + chlorit
+ rutil + kalkopirit .Fe mengalami leaching dari silikat mafik primer untuk membentuk
pirit. Serisit mendominasi bagian dalam zona, sementara mineral lempung dan hidromika
menjadi lebih banyak kearah bagian luar. Secara pervasif serisit menggantikan semua
silikat primer dan seringkali membentuk suatu tekstur felt, cleavage dan plane kembar
ditempatnya, mengindikasikan kehadiran silikat, walaupun kearah margin dalam dari
zona relic K-felsdpar mungkin masih dapat dikenali. Pirit dapat mencapai 30% dari
seluruh volume dan membentuk veinlet dan penyebaran granular. Kalkopirit mungkin
hadir dalam jumlah yang lebih kecil. Silisifikasi nampak mencolok dan menurut peneliti,
diluar yang diharapkan dari uraian mineral primer, diperkirakan mungkin sejumlah silika
datang dengan solusi kemudian. Kontak antara zona phyllic dan argilic bersifat
gradasional dan tidak berjarak.

Zona argilic dicirikan oleh hadirnya mineral lempung (argilla dalam bahasa Latin berarti
lempung) seperti illite, kaolinit dan montmorillonit. Selama fase alterasi ini kondisi asam
mendominasi dan leaching kation-kation ekstensif. Plagioklas diubah menjadi kaolinit
dekat ke cangkang ore dan kemudian menjadi mormorillonit. K-feldspar memperlihatkan
penggantian kecil oleh kaolinit dan/atau serisit. Pirit, walaupun tidak terdapat dalam
jumlah besar, dari pada dalam zona phyllic, juga hadir. Alterasi argilik intermediate
mengacu kepada hadirnya mineral-mineral seperti montmorillonite, illite, klorit,
hidromika dan secara lokal kalolinit. Pembentukan mineral-mineral ini berkaitan dengan
ketersediaan K, Ca dan Mg dalam jumlah terbatas (Beane dan Titley, l98l). Alterasi
argillic tingkat lanjut mengacu kepada serangan asam secara sempurna maupun tidak,
dengan pembentukan kaolinit-dickite dan sejumlah diaspore, alunite, silika amorfous,
sedikit korundum dan pyrophyllite. Beane dan Titley (l98l) menyatakan bahwa dalam
banyak kasus alterasi arglik yang dilaporkan pada endapan porfiri sebenarnya adalah
alterasi supergen, dan ini sering berasosiasi dengan mineralisasi kalkosite. Pirit,
kalkopirit dan bornit merupakan spesies sulfida utama yang berasosiasi dengan alterasi
argilik.

Zona propilitik merupakan yang terbesar dari cangkang alterasi yang membentuk
lingkaran putih pada batuan country disekitar porfiri intrusif, dan cukup mudah untuk

6
mendeteksi pada tahap permulaan eksplorasi mineral. Walau demikian geologist harus
mencatat dibenaknya bahwa zona propilitik adalah equivalent dan dapat di kaburkan
dengan metamorfisme fasies sekis hijau. Zona propilitik menggradasi kedalam zona
argillic. Kelompok utama terdiri dari klorit + epidot + pirit + kalsit + mineral lempung.
Klorit dan karbonat biasanya menggantikan biotit di sepanjang cleavage, dimana epidot
dan kalsit terjadi sebagai butiran-butiran halus dalam plagioklas, atau berasosiasi dengan
montmorillonit yang menggantikan amfibol. Pirit cukup berlimpah sedangkan kalkopirit
tidak banyak. Zona yang lebih dalam dari alterasi diindikasikan dengan kehadiran K-
feldspar + serisit dan oleh penyebaran magnetit, kalkopirit , pirit dan sedikit molybdenit.

Tourmalin mungkin hadir dalam endapan porfiri dari type quartz-monzonit dan biasanya
berasosiasi dengan pipa-pipa breksi . Walaupun hadir di Amerika Utara dan beberapa
endapan di Pasifik, pipa-pipa breksi merupakan karakteristik daerah Andes dimana
merupakan hal yang cukup penting secara ekonomis. Di El Teniente (Chile), dua pipa
breksi tourmalin yang garis tengahnya mencapai l.3 km, mengandung bijih Cu dan
Mo.Tourmalin mungkin juga terjadi dalam zona argilik, propilitik, phyllic dan potassic
dimana tourmalin ini menggantikan mineral ferro magnesia (Hollister l978).

Hollister (l978) juga mempertimbangkan suatu model sistem porfiri yang disebutnya
sebagai ‘type breksi’ (Fig. l0.4B). Alterasi-mineralisasi berkaitan dengan pipa breksi
besar dimana cairan mengandung B mungkin memainkan peranan penting dan
bertanggung jawab atas introduksi tourmalin + quartz + pirit, diikuti oleh mineralisasi
Cu. Urutan alterasi mirip dengan model Lowell-Guilbert . Mineral potassic (ortoklas dan
biotit) serta sulfida, secara karakteristik mungkin terjadi sebagai material penyemen
untuk clast breksi. Suatu breksi pebble mungkin hadir dalam bagian tengah (Fig. l0.4B)
dan ditandai dengan alterasi argilik ekstensif , bedding berkadar kasar dan hadirnya
fragment-fragment bulat termasuk material bijih. Breksi pebble terbentuk selama tahap
paska mineral oleh berlanjutnya kegiatan meteorik hidrotermal.

Terpisah dari quartz yang berasosiasi dengan kelompok mineral alterasi yang dibicarakan
diatas, silika merupakan unsur pokok yang penting pada sistem porfiri. Silika terjadi
sebagai quartz vein dan veinlet, sebagai jasper dan/atau kalsedoni yang menggantikan
mineral silikat dan batuan country karbonat. Endapan porfiri Mo di Cordilleras, Amerika
Utara (Climax di Colorado), selain memiliki alterasi biasa juga memiliki cangkang
mineralisasi, alterasi tipe greisen. Zona-zona alterasi hidrotermal type endapan Climax
(Hollister l978, Guilbert dan Park l986) dapat diringkaskan sebb.: (1) zona greisen; (2)
quartz-K-feldspar, quartz – topaz ; (3) phyllic dengan subzona topas-magnetit; (4) argilik;
(5) propilit. Lebih detail dari type endapan porfiri ini diuraikan pada bagian belakang.

10.4.2. Model Diorit.

Sistem porfiri yang berasosiasi dengan intrusi diorit atau komposisi syenitik yang
memiliki pola alterasi-mineralisasi yang berbeda secara substantial dari sistem yang
berasosiasi dengan batuan granitik-felsik. Sifat mafik dari batuan intrusif dan batuan
volkanik comagmatik disekelilingnya memainkan peranan penting dalam aspek

7
mineralogik dan geokimia dari alterasi hidrotermal dan mineralisasi.. Dengan demikian,
sebagai contoh, alterasi phillic yang kurang berkembang atau berkembang dengan sangat
tidak sempurna, dimana zona alterasi potassic dan propilitik adalah lebih mencolok
(Tabel l0.2). Type sistem porfiri ini biasanya dijumpai di busur pulau yang terbentuk
diatas kulit bumi oseanik atau kontinental yang tipis.

Pola alterasi-mineralisasi dari porfiri ditandai oleh urutan zona potassic dan propilitik
yang berkaitan dengan dampak dan peranan yang dimainkan oleh ion-ion K+ dan H+
dalam sistem yang tinggi akan rasio Na2O/K2O dan biasanya rendah akan silika (Hollister
l978). Model diorit, yang diperlihatkan pada Fig. l0.5, terdiri dari dua alterasi cangkang
potassic (bagian dalam) dan propilitik (bagian luar). Alterasi potassic ditandai oleh biotit
dan klorit dominan dengan sedikit atau tanpa K-feldspar.Klorit menggantikan serisit
dalam model diorit, sedangkan albite yang mungkin juga hadir, mengambil tempat
orthoclase.Alterasi phyllic, jika ada, biasanya berkembang dengan tidak
sempurna.Alterasi propilitik yang ditandai oleh kelompok chlorit + epidot + albite +
karbonat secara paragenetik lebih kemudian dan menggantikan kelompok potassic.

Pada porfiri type diorit penyebaran kalkopirit adalah penting dan cenderung menyertai
zona potassic. Perbandingan dari kalkopirit sampai pirit dekat untuk menyatu. (Beane
dan Titley l98l), sedangkan perbandingan kalkopirit sampai bornit setara dengan atau
lebih kecil dari 2. (Hollister l978). Magnetit merupakan unsur yang penting pada porfiri
type diorit, dan pyrrhotit mungkin juga terjadi.

10.4.3. Mineralisasi Alterasi dari Batuan dinding Karbonat. (Skarns)

Skarn merupakan batuan kalk-silika yang terbentuk oleh penggantian litologi karbonat
baik yang terjadi selama metamorfisme regional ataupun proses metasomatik yang
berkaitan dengan intrusi igneous. Perkataan ‘skarn’ berasal dari para penambang Swedia
untuk menyebutkan material gangue kalk silikat yang kaya akan Fe. Suatu digresi singkat
kedalam terminologi dan klasifikasi skarn cukup bermanfaat sebelum kita melangkah
lebih jauh ke tujuan utama dari bagian ini, yaitu dengan meninjau alterasi-mineralisasi
tipe skarn yang berkaitan dengan lingkungan porfiri. Terminologi dan klasifikasi skarn
yang diadopsi disini mula-mula dicetuskan oleh Einaudi dkk (l98l), Einaudi (l982a,b) dan
Einaudi dan Burt (l982).

Pembedaan pertama oleh Einaudi (l982a) ialah antara reaksi skarn dan bijih skarn. Yang
pertama, pada batas tertentu, terbentuk di sepanjang kontak shale-limestone selama
metamorfisme. Yang kemudian, sebagaimana yang tersirat pada namanya, adalah skarn
yang mengandung mineralisasi, dan terbentuk sebagai akibat infiltrasi cairan yang berasal
dari intrusi igneous. Suatu klasifikasi tentang skarn harus mempertimbangkan baik type
batuan maupun asosiasi mineralogis dari litologi yang digantikan.. endo-dan exo-skarn
mengacu kepada skarnifikasi batuan igneous atau aluminous dan batuan karbonat. Dalam
kasus kita kita hanya mempertimbangkan exoskarn, yang dibagi oleh Einaudi (l982a)
dalam istilah kelompok mineral kalk silikat ke dalam skarn kalsik dan skarn magnesia.
Skarn kalsik yang terbentuk oleh penggantian limestone, mengandung mineral seperti

8
garnet (andradit-grossularit) clinopyroxene (diposide-hedenbergite) , wollastonite,
scapolite, epidot dan magnetit. Skarn magnesia merupakan akibat dari penggantian
batuan dolomit dan dicirikan oleh mineral seperti diopside, forsterite, serpentin,
magnetit , talk dalam lingkungan yang miskin akan silika; dan talk, tremoline – actinolite
dalam lingkungan yang lebih kaya akan silika. Skarn silika-pirit merupakan type ketiga
yang berkaitan dengan suatu tahap alterasi-mineralisasi yang berasosiasi dengan beberapa
endapan porfiri . Skarnoid adalah istilah yang digunakan sehubungan dengan batuan
kaya garnet yang berasal tidak jelas. Dari titik pandang ekonomi, skarn diklasifikasikan
dengan asosiasi logamnya, dan berikut ini klasifikasinya: Fe-skarn, W skarn, Cu skarn,
Zn-Pb skarn, Mo skarn dan Sn skarn. Karakteristik utama dari skarn ini disajikan pada
Tabel l0.3A, B, dan untuk detail lebih lanjut, pembaca diharap mengacu kepada tulisan
Einadi dan teman-teman yang dikenal sebagai Kwak (l987) dan edisi Economic Geology
(l982, Vol 77, no. 4).Disini kita terutama berkepentingan dengan skarn yang berkaitan
dengan porfiri yang biasanya termasuk type Cu dan Zn-Pb.

Setting Tektonik

Skarn terjadi pada setting tektonik dimana terdapat magmatisme dan perkembangan
litologi karbonat (Einaudi dkk l98l). Kebanyakan golongan skarn dan terutama yang
bertype porfiri adalah terkait dengan batas-batas plat konvergen, yang berkisar dari busur
pulau oseanik sampai margin kontinental. Setting rift ddan magmatisme anorogenik
cenderung menghasilkan skarn berkelas Sn-W.

Pada busur pulau oseanik batuan plutonik mafik mungkin berinteraksi dengan limestone
reef untuk menghasilkan skarn yang kaya akan magnetit. Einaudi dkk (l98l) melaporkan
bahwa karakteristik utama dari skarn di lingkungan ini adalah asosiasinya dengan pluton
gabbro dan diorit , metasomatisme Na, komposisi yang kaya akan Fe dan hadirnya Co,Cu
dan Au. Fitur-fitur ini mencerminkan keadaan primitif dan oseanik kulit bumi dan pluton-
pluton batuan dinding. Skarn Cu, Zn-Pb dan W biasanya terbentuk dalam busur
magmatik yang lebih matang diatas kulit bumi kontinental. Semua ini berasosiasi dengan
granodiorit, stock quartz-monzonite atau diorit dan pluton granodiorit. (lih. Tabel l0.3B).
Kedalaman emplasemen juga penting. Skarn W nampaknya berkaitan dengan batholith
yang berada pada kedalaman 5 sampai l5 km. Magma yang berkedalaman menengah
sampai dangkal (l-6 km) menaikkan stock porfiri dengan kontak aureoles yang kurang
ekstensif , dan skarn yang kaya akan sulfida dengan Cu, Cu-Fe, Pb-Zn dan sedikit Mo,
Au dan Ag. W dan Mo menjadi dominan dalam magma type I yang berinteraksi dengan
batuan kulit bumi kontinental. Magma yang berasal dari kulit bumi mengalami
emplasemen dalam lingkungan rifting bisa menghasilkan skarn berkelas Sn-W dengan
host elemen lain seperti Be, B, F, Bi, Cu, Zn, Sn dan U (Kwak l987).

Skarn yang berhubungan dengan Porfiri

Alterasi-mineralisasi batuan karbonat di lingkungan sistem porfiri membentuk suatu


kelas skarn yang dicirikan oleh kepentingan ekonomi dan endapan skarn logam dasar

9
sulfida terbesar . Skarn yang terkait dengan porfiri yang biasanya fiturnya sejalan dengan
skarn Cu dan Zn-Pb (lih. tabel l0.3B), telah diteliti secara rinci oleh Einaudi (l982a,b),
dan hasil kerjanya itu yang terutama difokuskan pada endapan Amerika Utara,
diringkaskan pada bagian ini.

Keadaan dan sifat skarn yang mengandung ore dalam lingkungan porfiri sangat
tergantung pada kandungan karbonat dari satuan yang digantikannya, permeabilitas dan
fitur strukturalnya. Corak alterasi-mineralisasi juga tergantung pada proses hidrotermal
dan metasomatik yang terlibat. Ini semua bertanggung jawab atas pembentukan berbagai
type skarn dimana Einaudi (l982a,b) menyebutnya : skarnoid hornfels, skarn calcic, skarn
magnesia dan skarn silika-pirit. Skarnoid hornfels terbentuk oleh dekarbonasi dan
dehidrasi dari satuan karbonat tanpa komponen tambahan, termasuk litologi kaya akan
wollastonite yang terbentuk dari limestone yang kaya akan silika dan hornfels diposide
yang terbentuk dari batuan silt calcareous, hornfels kalk-silika yang mengandung quartz,
tremolite –actinolite, epidot, plagioklas dan diopside yang biasa terbentuk pada shale
calcareous. Skarn calcic merupakan type yang dominan pada sistem porfiri di Amerika
Utara, mengandung epidot, garnet + klinopiroksen, wollastonite + garnet + idocrase +
klinopiroksen yang membentuk pola terzonakan dari intrusif produktif kearah luar
sebagaimana urutan diatas. Kelompok mineral anhydrous ini pada tahap akhir dan dengan
menurunnya temperatur, digantikan oleh silikat hidrous, sulfida, oksida dan mineral
karbonat .Mineralisasi dalam sistem ini terdiri dari penyebaran sulfida dan oksida,
penggantian massif dan vein batuan karbonat pada bagian depan skarn. Ini menunjukkan
pola penzonaan berbeda terdiri dari pirit + kalkopirit pada bagian terdekat kontak dengan
intrusif dan berasosiasi dengan skarn kaya akan garnet, sampai pirit + kalkopirit +
magnetit berasosiasi dengan skarn garnet piroksen, sampai bornit + kalkopirit + magnetit
(skarn garnet- wollastonite), sampai sfalerit + kalkopirit + magnetit + pirit (zona
marmer). Penzonaan ini diinterpretasikan oleh Einaudi karena penurunan Fe kearah luar
dari pluton. Perihal penzonaan ini secara lebih rinci dibicarakan kemudian.

Skarn magnesia biasanya terbentuk dari batuan dolomit dan dicirikan oleh hadirnya
magnetit, sementara mineral typikal lainnya mungkin termasuk serpentin, forsterite dan
talk. Skarn jenis ini kaya akan magnetit tapi kandungan sulfidanya relatif rendah. Silika-
pirit, yang disebut didepan, merupakan fitur alterasi umum yang berasosiasi dengan
pengendapan sulfida dalam batuan karbonat dari beberapa distrik porfiri-tembaga.
(Einaudi l982b, hal l92). Silika pirit yang terbentuk selama fase metasomatisme tahap
lanjut ion hidrogen dari pluton, sebagaimana tahap alterasi phyllic dan argilic. Skarn
silika-pirit dicirikan oleh pirit, quartz, dan berbagai bentuk silika, mineral lempung ,
klorit dan talk.

Pembentukan Skarn

Tentang penggantian batuan karbonat oleh mineral silikat yang diintroduksi pada Bag.
4.3.3. (Bab 4) tentang silikasi, yang disebutkan merupakan akibat pembentukan batuan
skarn (sensu lato) . Pembentukan skarn melibatkan serangkaian proses yang terkait dan
berkorelasi dengan kejadian magmatik tingkat akhir dan hidrotermal suatu pluton yang

10
mengintrusi batuan sedimenter. Emplasemen dan pendinginan massa plutonik disertai
oleh kontak metamorfisme dan metasomatisme pada batuan dinding (lih. Bab. 3, bagian.
3.7.l dan bab 8 untuk definisi metamorfisme dan metasomatisme). Dengan demikian,
pembentukan skarn melibatkan tahap-tahap metamorfisme isokimia dan metasomatisme.
Kearah fase akhir pendinginan suatu retrogade terjadi, selama itu pula kelompok skarn
tahap awal mengalami kerusakan dan digantikan oleh mineral hydrous. Dengan efektif,
tahap pembentukan skarn ini sejalan dengan alterasi awal potassic, phyllic dan argilik
dalam stock porfiri intrusif atau pluton. Skarn terbentuk dalam temperatur yang berkisar
antara 700 dan 200o C dan pada tekanan antara 0.3 dan 3 kbar. Cairan metasomatis
memiliki salinitas yang berkisar dari l0 sampai 45 wt.% Na Cl equiv. Larutan
hidrotermal yang berasal dari magma pada tahap permulaan dengan komponen meteorik
yang semakin meningkat selama tahap retrogade, sebagaimana juga teramati untuk dan
kompatibel dengan larutan mineralisasi porfiri.

Secara ringkas, pembentukan skarn dapat dikaitkan dengan tiga tahap utama (Fig. l0.6);
(1) metamorfisme termal isokimia; (2) metasomatisme dan (3) alterasi hidrotermal
retrogade. Diagram Fig. l0.6 mengacu kepada penelitian terhadap skarn W(scheelite) di
Pine Creek, California oleh Brown dkk (l985) Di lokasi ini protolith karbonat
mengandung kalsit, dolomit, qurtz, K-feldspar dan material organik. Prolotith ini
mengalami devolatilisasi progresif yang menghasilkan kelompok mineral kalsit +
diopside + K-feldspar + sphlene + grafit (tahap isokimia). Menyertai pendinginan pluton
quartz –monzonite, cairan yang kaya akan H2O dikeluarkan dan bergerak keatas di
sepanjang pecahan struktural yang dimungkinkan oleh kontak batuan karbonat dengan
pluton. Cairan-cairan ini bereaksi dengan karbonat untuk melepaskan Ca dan CO 2, dan
sebagian diantaranya merembes kearah pluton, membentuk endoskarn.Infiltrasi cairan
metasomatis ke dalam karbonat membentuk silikat yang miskin akan Fe dan garnet serta
piroksen kaya akan Fe (tahap metasomatik). Bagian luar skarn yang berwarna hijau muda
terbentuk mengandung kalsit + diopside + wollastonit + idocrase + garnet + fluorite.
Skarn mengandung scheelite juga mengandung garnet + piroksen + epidot. Mineral
amfibol, epidot, quartz dan zeolit mencirikan tahap retrogade.

Reaksi metamorfik dan metasomatik dari skarn melibatkan sistem CaO-MgO-SiO 2-H2O
dan CaO-AlO2-SiO-CO2-H2O (Einaudi dkk l98l). Beberapa reaksi tipikal skarn
melibatkan sistem CaO – MgO-SiO2-H2O dan CaO-Al2O3-Si2O-CO2-H2O (Einaudi dkk
l98l) Beberapa reaksi tipikal disajikan dibawah:

tremolit + 3 kalsit + 2 quartz = 5 diopside + CO2 + H2O;

9 hedenbergite + 2O2 = 3 andradite + 9 quartz + magnetit;

3 hedenbergite + S2 = andradite + 3 quartz + FeS2;

andradite + 3CO2 + 2S2 = 2FeS2 + 3quartz + 3 kalsit + 3/2O2;

2 andradite + 4S2 = 6 wollastonite + 4FeS2 + 3O2;

11
Batuan karbonat mengalami dekomposisi menurut reaksi:

CaCO3 + 2 H+ = Ca2+ CO2 + H2O;

Garnet dan piroksen merupakan komponen penting skarn. Penzonaannya dan berbagai
generasi merupakan fungsi perubahan kondisi fisiko-kimia cairan. karena itu analisa
mikroprobe garnet dan piroksen adalah penting dalam pembentukan sifat dan keadaan
serta type skarn. Plot ternary dari distribusi komposisi garnet dan piroksen (spessartine-
grandite-andradite-dan johansenite –diopside-hedenbergite) dapat dipergunakan untuk
menentukan karakteristik kelas skarn. Skarn Cu yang berkaitan dengan porfiri ditandai
oleh hadirnya andradite dan diopside, sedangkan asosiasi grossularite-hedenbergite lebih
typikal sebagai skarn yang mengandung W (Einaudi dan Burt l982).

Mekanisme kejadian skarn diterangkan oleh Smirnov (l976) dengan teori difusi-
infiltrasi , dilaporkan oleh Einaudi dkk (l98l) dibawah nama difusi bimetasomatik.
Peneliti yang kemudian juga menyebutkan proses lain untuk pembentukan skarn.Einaudi
dan Burt (l982) mempertimbangkan infiltrasi merupakan mekanisme utama kejadian
skarn. Namun demikian, semuanya mengacu kepada transfer skala besar dan/atau
pertukaran komponen selama rezim temperatur tinggi.

Teori difusi-infiltrasi yang pertama kali diformulasikan oleh seorang ahli geo-sains
Rusia, D.S Korzinskii, menyatakan bahwa skarn yang merupakan akibat dari suatu sistem
dengan kondisi kimiawi tidak berimbang, berkembang dalam larutan aqueus panas yang
mengimpregnasi baik batuan intrusif igneous maupun litologi karbonat pada kedua sisi
kontak. Ini mengarah kepada pembentukan endo dan excoskarn, yang telah disebut
didepan. Elemen-elemen dilarutkan dari kedua sisi dan larutan cenderung mengalami
homogenisasi oleh difusi dari daerah-daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi
rendah.Reaksi pertukaran terjadi di sepanjang front difusi ini antara larutan-larutan dan
litologi yang menutupinya. Karena mobilitas yang berbeda dari elemen tersebut,
konsentrasinya dalam larutan akan turun kearah front difusi pada kadar yang berbeda,
meningkatkan penzonaan yang telah berkembang sempurna dan paragenesis mineral
yang berlainan. Smirnov (l976) mempertimbangkan empat kelompok senyawa dan
elemen secara berurutan mengalami penurunan mobilitas. Empat kelompok tersebut
adalah : (1) H2O dan CO2; (2) S, Cl, K, Na; (3) O, Si, Ca, Mg, Fe; (4) P, W, Al. Lebih
jauh, tiga tahap temperatur juga dibedakan (Smirnov l976 hal. l83). (1) tahap temperatur
tinggi dengan piroksen + garnet dan piroksen + epidot; (2) temperatur menengah dengan
dua sub tahap, satu karakteristik oleh epidot + actinolite, dan satunya dengan epidot +
klorit; (3) temperatur rendah dibagi ke dalam enam sub tahap dengan prehnite,
pumpellyte, kalsit + albite, kalsit + quartz + serisit + klorit, kalsit + quartz + serisit +
klorit, kalsit + quartz + serisit + dolomite, dan zeolite. Tahap-tahap ini secara kasar
sejalan dengan yang diperlihatkan pada Fig. l0.6

Sekuens kejadian pembentukan skarn dalam sistem yang berkaitan dengan porfiri
diringkaskan dibawah dan disajikan pada Fig. l0.7. Pertama, intrusi suatu pluton
berakibat pada kontak metamorfisme batuan dinding karbonat. Tahap ini melibatkan
dekarbonasi dan reaksi dehidrasi untuk membentuk skarn diopside dan wollastonite.

12
Timing dari tahap ini sejalan dengan kristalisasi margin pluton yang mengikuti intrusi
fase meleleh ke dalam litologi sedimenter.Temperaturnya berkisar dari 900 sampai
500oC. Cairan-cairan metasomatik, yang dilepaskan dari intrusi yang mengalami
pemadatan secara partial, menginfiltrasi ke dalam dan sepanjang fraktur pluton dan
batuan country. Ini merupakan tahap alterasi potassic dan mineralisasi kalkopirit
menyebar dalam batuan plutonik. Tahap ini sejalan dengan pergerakan cairan kearah luar,
kedalam pecahan-pecahan struktural dari batuan country (fraktur, kontak, cakrawala
permeabel) untuk membentuk fasies skarn awal yang mengandung andradite, magnetit
dan sulfide. Suhunya berkisar dari kira-kira 600 sampai 400o C.

Fase berikutnya adalah satu dari pengendapan ore dalam skarn yang mengalami
perkembangan; dan andradite digantikan oleh magnetit , quartz oleh sementara kalkopirit.
Ini sejalan dengan tahap alterasi potassic dan permulaan alterasi potassic dan permulaan
alterasi quartz-serisit – pirit dalam pluton dengan mineralisasi Cu + Mo pada waktu yang
bersamaan. Kisaran dari temperatur dari 500 sampai 300o C

Tahap terakhir (alterasi retrogade ) melibatkan perusakan kelompok skarn dan ditandai
oleh pengendapan mineral lempung (kaolinit, montmorilllonite, nontronite). klorit, kalsit,
quartz, hematit, pirit dan atau tennantite. Sulfida ini cenderung membentuk vein. Tahap
perusakan skarn ini atau alterasi retrogade bersamaan dengan fase akhir alterasi quartz-
serisit- pirit dan argillic dari intrusi porfiri dan karenanya didominasi oleh inkursi air
meteorik dalam sistem.

Pengendapan ore pada urutan diatas diklasifikasikan oleh Einaudi (l982) atas dasar
morfologi dan tekstural ke dalam dua corak, yakni : mineralisasi menyebar dan
mineralisasi. Yang pertama bersamaan dengan fase permulaan kejadian skarn (kejadian
potassic dalam stock porfiri), dan yang berikutnya lebih atau kurang dengan serisitik,
silisifikasi dan alterasi argilik dari pluton porfiri. Kedua corak ini mungkin terjadi pada
endapan yang sama. Penzonaan lateral atau vertikal dari corak mineralisasi menyebar dan
lode mungkin hadir dan berkaitan dengan jarak dari pluton porfiri (Fig l0.7 dan l0.8).
Keadaan dari penzonaan juga tergantung pada keadaan litologi yang digantikan (mis.
limestone, calcareous, siltstone). Pada corak mineralisasi menyebar, suatu zona bornit +
chalco pyrit + magnetit yang terdekat kepada intrusi diikuti oleh zona menengah pyrit +
kalkopirit , periferal pirit + kalkopirit + tennantite + sfalerit + galena, hematit dan/atau
magnetit. Zona distal terjadi dalam batuan karbonat dan mengandung pirit + kalkopirit +
magnetit + sfalerit + tennatit + pyrrhotite.Pada mineralisasi corak lode penzonaan berikut
dari kontak intrusif kearah luar mungkin hadir: zona pirit + digenite + enargite + mineral
Sn-Bi-W ; suatu zona menengah dari pirit + bornit + kalkopirit + tennantite + sfalerit ;
suatu zona periferal dari pirit + kalkopirit + tennantite + sfalerit + galena + hematit ;
suatu zona distal dalam batuan karbonat dari pirit + bornit + kalkopirit + tennantite +
sfalerit + galena + magnetit atau hematit.

Alterasi dan mineralisasi batuan karbonat dalam lingkungan porfiri memperlihatkan fitur
yang sangat kompleks, mencerminkan variabilitas material geologi dan kekayaan fisio-
kimia laruan hidrotermal. Tinjauan diatas memang digeneralisir dan difokuskan pada

13
fitur umum endapan skarn terkait dengan porfiri. Ahli geologi-eksplorasi harus
menyadari bahwa setiap endapan akan memperlihatkan berbagai tema yang umum.

10.5. Endapan Mineral dalam Sistem Porfiri

Bagian ini membicarakan secara singkat pada pemilihan endapan logam dasar porfiri
(termasuk skarn) . Contoh-contoh yang diberikan mewakili setting busur pulau (Panguna
dadn Ok Tedi di Papua New Guinea), margin kontinental tipe Andes (Chuquicamata dan
El Teniente di Chile), rifting busur belakang (Climax, dan Urad-Henderson di Colorado)
dan setting rift (endapan Mo di graben Oslo, Norwegia). Tinjauan singkat tentang skarn
terkait porfiri di Amerika Serikat bagian barat, skarn Sn dan W di Tasmania dan tentang
endapan Sn porfiri di Bolivia juga termasuk dalam bagian ini.

10.5.1 Endapan Porfiri Cu-Au Panguna dan Ok Tedi , Papua New Guinea

Endapan Cu-Au Panguna dan Ok Tedi terletak di kepulauan Bougainville dan Papua New
Guinea, Pasifik barat daya di margin antara plat Indo-Australia dan Pasifik (Fig 10.1 dan
10.9). Secara rinci setting tektonik plat dari daerah ini ditandai oleh suatu kompleks
sejumlah plat-plat kecil di sebelah utara dan timur laut daratan Papua New Guinea,
seperti plat Carolina, plat Bismarck dan Solomon. Subduksi, pembentukan busur
volkanik benturan benua dengan margin utara Australia dan pertumbuhan busur pulau,
adalah bagian dari sejarah teektonik yang kompleks suatu wilayah. (lih Bab 5 dan Fig
5.11). Sementara sejumlah sistem porfiri telah diketemukan di wilayah Papua New
Guinea, hanya beberapa yang berkembang menjadi tambang aktif. Namun demikian
kesemua endapan ini adalah obyek ilmiah yang penting karena usia geologinya yang
cukup muda dan terbentuk selama Miosen sampai Resen.

Wilayah yang menjadi pertanyaan dibagi kedalam sejumlah provinsi tektonik (Dow,
1975, Hill dan Hegarty 1987) yang dari selatan ke utara adalah : Platform Australia,
Sabuk Lipat Papua, Sabuk bergerak New Guinea, Sabuk Ultramafik Papua dan Busur
Volkanik Utara (Fig. 10.9). Platform Australia terdiri dari basemen Precambrian sampai
Paleozoic dari batuan granit dan metamorfik yang tertindih oleh sedimen laut dangkal
dan lacustrine dari usia Jurassik sampai Holosen. Sabuk lipat Papua , yang termasuk
dalam subdivisi ini, terletak di sepanjang margin utara platform.Banyak endapan Cu
porfiri berasosiasi dengan sabuk lipat Papua ini. Sabuk bergerak New Guinea
mengandung rangkaian tebal sedimen geosinklinal terintrusi oleh batuan mafik ssampai
plutonik. Sabuk ini merupakan bagian dari zona benturan antara benua Australia di barat
laut dan sistem busur pulau di timur laut. Batuan ophiolit menandai situs benturan dan
obduksi dengan Busur Volkanik Utara di utara. Busur Volkanik Utara menerus kearah
timur ke New Britain dan busur pulau Solomon yang merupakan bagian dari province
oceanik Melanesia (Dow, 1975). Suatu penelitian komprehensif tentang endapan geologi
dan mineral Papua New Guinea dapat dijumpai pada tulisan Rogers dan Mc Kee
(1990).Ini merupakan endapan Cu-Porfiri kaya akan Au terbesar yang dikenal dan
ditemukan di tahun 1964, setelah dilakukan sampling geokimia regional dan detail. Suatu

14
program pemboran evaluasi dengan kedalaman total sekitar 67000 meter dan dilakukan
selama 4 tahun berhasil memperkirakan kira-kira 944 x 10 6 ton dengan kadar 0.48 % Cu,
0.56 g/t Au dan 3 g/t Ag. Kadar terindikasi ini ternyata konservatif, dan di th. 1977 kadar
rata-rata dihitung sebagai 0,68% Cu, 0,9 g/t Au dan 1,9 g/t Ag. Detail dari endapan
Panguna ini bisa ditemukan dalam buku tulisan Baumer dan Fraser (1975), Ford dan
Green (1977), Baldwin dkk (1978), Ford (1978), Eastoe (1978), dan Clark (1990). Karya-
karya diatas merupakan dasar bagi diskusi dibawah.

Panguna teraletak di pulau Bougainville yang merupakan bagian dari Kepulauan


Solomon, busur volkanik Cenozoic akhir. Bougainville ditindih oleh batuan andesitik dan
basatik dari zaman Cenozoik, berasosiasi dengan volkaniklastik dan limestone. Sejumlah
stock granodioritik dan dioritik yang lebih muda mengintrusi rangkaian ini selama zaman
Peistosen dan Pliosen. Endapan Panguna terpusat pada suatu kompleks tiga body quartz-
diorit porfiritik dan granodiorit yang mengintrusi anggota Panguna Andesit. Stock
intrusif merupakan perbedaan marginal dari equigranular quartz-diorit Kaverong,
berumur 4 sampai 5 Ma.,mengandung mineralisasi alterasi terkontrol oleh fraktur.
Quartz-diorit leukokratik, biotit – granodiorit dan biotit –diorit adalah tiga stock yang
mengalami fraktur kuat, teralterasi dan termineralisasi, sementara granodiorit Bluro (3.4
Ma) dan andesit Nautango (1,6 Ma) merupakan masa kejadian mineralisasi (Fig. 10.10a).

Kira-kira sepertiga dari ore yang terkandung dalam anggota andesi Panguna , sisanya
berada dalam tiga stock intrusif dimana zona termineralisasi intrusif dasn zona breksi
runtuhan yang juga hadir.Mineral ore yang terjadi berasosiasi dengan vein terjal dan
filling fraktur, sebagaimana penyebaran halus di daerah alterasi. Mineral ore adalah
kalkopirit dan sedikit bornit dan assosiasi Au dan Ag. Emas terjadi sesbagai partikel sub
mikroskopis dasri logam setempat dan nilai Au bervariasi simpatik dengan Cu. Penelitian
baru-baru ini mengindikasikan bahwa kebanyakan Au terkandung dalam lattice kalkopirit
dan bornit. Spesies sulfida dan oksida lainnya termasuk pirit, magnetit, hematit dan trace
molybdenit. Pada umumnya istilah bijih Cu cenderung meningkat dengan peningkatan
proporsi vein, sedangkan penyebaran ore meningkat dengan alterasi yang lebih
pervasif.Juga pada andesit Panguna kandungan Cu cenderung menurun dengan jarak dari
kontak-kontak intrusif. Rekonstruksi atas geometri alterasi hidrotermal cukup rumit
dengan hadirnya type alterasi multiple dan overlap. Alterasi potassic dan propilitik
merupakan fitur-fitur dominan, sementara alterasi argilik dan phyllic hanya penting di
daerah-daerah kecil. (Fig. 10.13B). Alterasi potassic membentuk suatu zona, dimana
terdapat kadar Cu lebih tinggi, dan terpusat padas biotit-granodiorit termineralisasi, dan
quartz-diorit leucocratic. Alterasi potassic pada andesit Panguna terutama diwakili oleh
suatu zona biotit sekunder yang mengelilingi porfiri. Quartz-diorit Kaverong dan stock
intrusif memperlihatkan kelompok potassic dari biotit + klorit + K-feldspar + magnetit +
anhydrite, atau biotit + K-feldspar + klorit, sebagaimana pada quartz-diorit leucratic.
Alterasi phyllic dan argilik terbatas pada biotit – granodiorit dan terdiri dari klorit +
serisit + mineral lempung. Alterasi propilitik yang mengelilingi zona potassic, dan pada
andesit Panguna terdiri dari klorit, epidot, pirit, kalsitc, albite dan K-feldspar.

Kejadian alterasi-mineralisasi dimulai oleh suatu tahap magmatik-hidrotermal dengan


alterasi potassic dan mineralisasi Cu, kemudian diikuti oleh suatu influx suatu cairan

15
hidrotermal yang didominasi oleh meteorik yang lebih dingin yang bersifat merusak
terhadap feldspar dan pendidihan larutan hidrotermal-magmatik yang memiliki antara 30
– 76 wt.% garam (NaCl + KCl) dan temperatur berkisar dari 700-350oC serta tekanan
200-300 bar, equivalent dengan sekitar kedalaman 2-3 km.Cairan yang didominasi oleh
meteorik ini mempunyai salinitas kira-kira 10wt.% NaCl equivalent dan mengakibatkan
pengendapan pirit, quartz dan lempung pada temperatur kira-kira 300 oC. Oksidasi
supergen yang dihasilkan oleh sejumlah mineral sekunder seperti chrysocolla, dioptase,
malakit, cuprite, chalcocite, covellite dan Cu (native). Kadar ore sekunder hanya sedikit
lebih tinggi dari pada ore primer.

Ok Tedi (Mt. Fubilan)

Endapan Ok Tedi terletak jauh di sebelah barat laut provinsi Papua, dekat perbatasan
dengan Irian Jaya (Fig. 10.9). Ditemukan pada th.1968, endapan ini telah diteliti dan
dievaluasi oleh sejumlah ahli pertambangan. Estimasi yang dibuat baru-baru ini atas
cadangan ore dan sumberdayanya didasarkan pada data yang terkumpul dari total 210
lubang bor (Pintz 1984). Cadangan ore diperkirakan sebesar 355 x 10 6 ton dan dengan
kadar rata-rata 0,7% Cu dan 0.59 g/t Au; pada proses leaching suatu ore cap mengandung
kira-kira 3 x 106 ton pada 2.08 g/t Au dan 29 x 10 6 pada 1,2 % Cu dan 1,6 g/t Au dari ore
skarn. (Rush dan Segers l990). Sumber lain termasuk 192 x 10 6 ton pada 0.4% Cu dan 0.3
g/t Au dan 51 x 106 ore skarn pada 1.46% Cu (Pintz 1984). Informasi tentang endapan ini
diambil dari Bamford (1972), Davies dkk (1978), Pintz (l984) dan Rush dan Segers
(1990).

Endapan Ok Tedi terletak dalam Sabuk Lipat Papua yang berkecenderungan barat-
baratlaut pada sisi utara Platform Australia dan karena itu pada sisi memimpin plat
kontinental Australia. Selama zaman Pliosen akhir suatu kompleks monzonite-diorit
(stock Fubilan) mengintrusi kedalam batuan sedimenter dari zaman Crestaceous sampai
Miosen. Sedimen-sedimen ini, yang termasuk batuan silt, batu pasir dan anggota
limestone setebal 300 m, secara struktural mengalami deformasi disekitar stock Fubilan.
Mineralisasi terjadi sebagian besar dalam fase intrusif monzonite-porfiri, terpusat pada
Mount Fubilan dan berukuran kira-kira 900 m dengan arah utara-selatan dan 850 m
dengan arah timur-barat. Bamford (1972) membagi mineralisasi ini ke dalam dua
kategori besar, yakni : (1) hypogen menyebar dasn sulfida supergen; dan (2) mineralisasi
skar dan sulfida masif magnetit (Fig. 10.11).

Mineralisasi sulfida hypogen menyebar terkait dengan suatu zona alterasi potassic kuat
dari batuan monzonite, ditandai oleh biotit, phologopite coklat, rutil dan K-feldspar
minor. Tidak terdapat alterasi lain kecuali serisit – lempung minor berasosiasi dengan
sumbat stockwork quartz masif. Sulfida terjadi sebagai diseminasi dan pengisian veinlet
dan termasuk kalkopirit, bornite dengan sedikit pirit, marcasite dan molybdenite minor.
Chalcocite dan covellite menggantikan sulfida primer dan menjadi dominan dalam cap
supergen yang terjadi dibawah suatu zona leaching yang mengandung nilai Cu rendah
(0.05%) tapi kaya akan Au (1-3 g/t).

16
Beberapa endapan skarn berkembang pada batas litologi dan dalam batuan dinding
limestone. Skarn Gold Coast merupakan suatu body batuan dinding magnetit masif,
sulfida masif dan kalk-silika yang mengandung kadar Cu tinggi. Skarn magnetit ditandai
oleh magnetit granular (butiran), tremolite dan diopside dengan vein kalkopirit dan pirit.
Skarn sulfida masif mengandung pirit, pyrrhotite dan kalkopirit minor. Skarn kalk-silika
terdiri dari kelompok diopside + grossularit – andradite dengan veinlet pirit dan
kalkopirit.

10.5.2. Endapan Cu-Mo Porfiri di Chile

Margin kontinental Andes mengandung berbagai endapan porfiri Cu-Mo (Fig. 10.1 dan
10.12). Kita telah sebutkan bahwa sistem porfiri ini secara genetik terkait dengan
magmatisme kalk-alkalin sebagai response terhadap subduksi kulit bumi oseanik dibawah
margin kontinental dari kontinen Amerika Selatan.Hubungan spatial dan temporal dari
sistem mineralisasi di margin Andes secara singkat dibicarakan pada Bab 5 dan 6 dan
tinjauan lebih lanjut dapat ditemui pada Frutos (1982) dan Sillitoe (1986 dan
referensinya).

Evolusi geologi dari Andes tengah dan selatan dari zaman Paleozoik kedapan ditandai
terutama oleh perkembangan busur magmatik pada margin konvergen yang terbentuk
oleh plat Farallon, Nazca dan Amerika. Keseluruhan sistem magmatik berevolusi dari
tahap permulaan suatu busur ensimatik di Paleozoik Bawah sampai tahap lanjut dan
sekarang dari busur magmatik kontinental yang berdekatan.Selama zaman Mesozoik dan
Cenozoik, suatu migrasi magmatisme kearah timur terjadi di sepanjang sabuk regional
sejajar dengan garis pantai dan karena itu kearah zona trench dan subduksi. Emplasemen
endapan porfiri Chile karena itu terkait dengan kegiatan magmatik kalk-alkalin Mesozoik
dan Cenozoik yang mengakibatkan suatu sabuk menerus intrusi granodiorit, lava
andesitik dan litologi terkait. Ratio permulaan 87Sr/86Sr antara 0,703 dan 0.706 pada
batuan kalk-alkalin Chile merupakan indikasi suatu komponen mantel kuat dan
cenderung mengkonfirmasi keterlibatan mantel dan /atau kulit bumi bagian bawah.
Sebagai perbandingan endapan porfiri Cordillera di Amerika Utara (termasuk tipe
Climax) memiliki ratio permulaan 87Sr/86Sr antara 0,705 sampai 0.710 (Kestler dkk 1975;
White dkk 1981). Endapan porfiri terpenting di Chile mengandung kira-kira 120 x 10 4
ton logam Cu dan kira-kira 30 x 106 ton logam Mo (Frutos 1982). Dua endapan terbesar
adalah Chuquicamata (tipe stockwork) dan El Teniente (tipe breksi), keduanya
mengandung kira-kira 60% dari total cadangan, dan dibicarakan dalam bagian ini.
Endapan penting lainnya adalah El Salvador (Gustafson dan Hunt 1975) Pada endapan di
Chile ini perbandingan Cu/Mo bervariasi dari 100:1 sampai 10:1 dan karena itu Mo
direcovery sebagai produk sampingan. .

Chiquicamata

Endapan ini (dan endapan Exotica didekatnya) terletak di Chile utara, 230 km sebelah
baratlaut kota Antofagasta. Nama ini berasal dari bahasa kuno suku setempat, dikenal

17
sebagai Chucos, dan ‘tanah Chucos’ adalah Chiquicamata. Walaupun catatan mineralisasi
di wilayah ini berasal dari masa kejayaan Spanyol, baru pada th 1915 dimulai operasi
penambangan pertama. Ditemukannya ore body Exotica (Mortimer dkk 1977), kira-kira 3
km di sebelah selatan, adalah secara tidak sengaja, yakni ketika dilakukan pemboran
sampah untuk me-recover Cu (Kirwin, data tidak dipublisir). Cadangan ore
Chuquicamata berada pada daerah 1,8 x 10 9 ton , kadar 1,1% Cu dan 0,12% Mo,
merupakan endapan porfiri terbesar di dunia.

Mineralisasi primer Cu-Mo menempati daerah dengan panjang l2 km dan 800 m


lebarnya, di dalam suatu kompleks porfiri granodiorit (Chiqui porphyries) yang
mengintrusi kedalam granodiorit Jurasik dan granitik Paleozoik serta batuan metamorfik
selama masa Oliogosen Awal (Fig. 10.12).Kearah timur porfiri Chuqui menggradasi ke
granodiorit Elena, dan orebody ke barat dipisahkan dari granodiorit Fortuna oleh suatu
struktur fault besar yang dikenal sebagai West Fissure yang mungkin memainkan
peranan penting selama dan setelah emplasemen porfiri Chuqui. Porfiri ini berkomposisi
granodiorit dan setidaknya tiga tipe dapat dibedakan (Ambrus 1978): (1) porfiri East Side
mengandung phenocryst dari plagioklas, K-feldspar dan biotit: (2) porfiri West Side,
terdiri dari quartz, plagioklas dan biotit yang terkandung dalam massa tanah berbutir
halus dan 3) porfiri Banco yang nampaknya merupakan campuran dari (1) dan (2).

Tahap-tahap alterasi dan mineralisasi telah diketahui (Ambrus l978). Kegiatan


hidrotermal paling awal menghasilkan alterasi potassium-silikat dan pengendapan pirit-
molybdenite-kalkopirit dalam`berbagai tipe vein quartz. Tahap hidrotermal utama
diwakili oleh alterasi pervasif quartz-serisit-pirit dan membentuk ore hipogen paling kaya
mengandung sejumlah besar pirit dengan bornit, kalkopirit , sfalerit dan enargit. Alterasi
phyllic ini menggradasi kearah barat kedalam zona alterasi propilitik dengan albite,
klorit, spekularit dan epidote (Sillitoe l973). Tahap mineralisasi akhir terjadi dekat ke
West Fissure, berasosiasi dengan alterasi argilik dan menghasilkan veinlet yang
mengandung pirit, enargite, sfalerit, galena dan tennantite. Pola zona alterasi hidrotermal
diperlihatkan pada Fig. l0.12. Molybdenite ditemukan pada veinlet quartz, sebagai
butiran berukuran l sampai l0 mm, atau sebagai cluster menyebar dalam quartz dan
biasanya terkonsentrasi dekat dengan margin vein. Pirit dan kalkopirit adalah mineral
asosiasinya. Vein biru memiliki lingkaran sempit alterasi feldspar destruktif dengan
penyebaran molybdenite halus. Vein quartz komposit dengan sampai 0,5 m mengan-
dung molybdenite kasar dan menggradasi kedalam massa quartz tidak teratur dan pod.
Hampir sepertiga dari kandungan total Mo dari endapan ini terjadi sebagai butiran kasar,
kurva-kurva dan kristal di sepanjang permukaan fraktur (Puig-Pichuante
l986).Didasarkan pada pola alterasi asimetris, Sillitoe (l973) menggambarkan suatu
penggantian dari kira-kira 3 km sepanjang West Fissure dengan akibat eliminasi dari
suatu porsi besar zona teralterasi dan mineralisasi.

Leaching, oksidasi dan pengayaan sekunder merupakan proses pembentukan ore penting
dan kebanyakan dari produksi logam Cu berasal dari zona pengayaan supergen. Zona
supergen menempati suatu daerah sepanjang 3,5 km pada arah utara-selatan, dengan rata-
rata lebar 500 m dan tebal kira-kira 400 m. Leaching pada bagian atas dengan kurang dari
1,10% Cu yang diikuti oleh massa tidak teratur antlerite, brocantite dan atacamite (kira-

18
kira kadar l.5% Cu). Ini menindih zona pengayaan chalcocite dan chalcocite + covellite
(kira-kira l8%Cu) dan akhirnya suatu zona perpanjangan dan pengayaan covelite lebih
dalam (10-15% Cu) yang nampaknya secara spatial berasosiasi dengan West Fissure.
Banyak dari mineral supergen di Chiquicamata adalah unik dan pengawetannya karena
kondisi kering dan ekstrim serta tidak biasa di gurun Atacama. Sejumlah sulfat, nitrat,
klorida, lodates dan lodides terjadi dalam beberapa meter dari permukaan (Kirwin, data
tidak dipublisir). Oksidasi molybdenite mengarah ke lindgrenite (Cu3(Mo4)OH) yang
sebagai Mo oksida yang paling penting, lebih berlimpah di zona dimana Cu oksida tidak
stabil. Pada lapisan atas kondisi asam yang ekstrim mengakibatkan leaching lindgrenite
menjadi ferrimolybdenite [Fe (MoO4)3 8H2O] (Ambrus l978.)

El Teniente

Endapan El Teniente diberi nama demikian karena penemuan seorang letnan angkatan
darat Spanyol yang bersembunyi di tahun l706, walau begitu catatan resmi tentang
produksi baru dilakukan di th l8l9 (Howell dan Molloy l960). Cadangan ore El Teniente
kira-kira berjumlah 4000 x 106 dengan kadar l.l6% Cu dan 0.02 % Mo (Ambrus l978),
tapi walaupun ukurannya yang begitu besar dan pentingnya secara ekonomis, tidak
banyak publikasi tentang endapan El Teniente (Lindgren dan Bastin l982, Howell dan
Molloy l960, Camus l975, Ambrus l978). Tulisan yang ada sekarang didasarkan pada
Camus (1975) dan catatan D. Kirwin, yang juga tidak dipublisir.

El Teniente terletak sekitar l00 km sebelah tenggara Santiago (Fig. l0.l2- inset). berada di
sabuk volkano –sedimenter Cretaceous berkecenderungan utara-selatan yang terintrusi
oleh pluton quartz-diorit dan berkaitan dengan batuan dasitik volkanik. Daerah tambang
tertindih oleh ketebalan aliran lava, piroklastik dan sediment yang terintrusi oleh batuan
intrusif felsik. Umur dari batuan-batuan ini berkisar dari Cretaceous sampai Quaternary,
formasi tertua ialah Coya Machale (Cretaceous atas) yang terdiri dari sedimen lipat,
andesit dan piroklastik kira-kira tebalnya 3000 m. Diatasnya adalah formasi Farelones
(Paleosen sampai Eosen), terbagi kedalam tiga anggota dalam area tambang. Paling
bawah tebalnya antarra l400-l000 m, terdiri dari batuan andesitik yang juga merupakan
host utama mineralisasi; ditengah adalah anggota dengan ketebalan 800 m dan terdiri dari
epidot andesit dan terinterkalasi oleh sedimen lacustrine; dan di bagian atas terdiri dari
lava basalt dan andesit dan sedikit piroklastik. Selama masa Pliosen quartz-diorit, dasit
porfiri, formasi Braden (breksi pipa) dan latit porfiri mengalami emplasemen. Pipa breksi
yang terbentuk di El Teniente dan lebih jauh ke selatan sabuk volkano-sedimenter
berasosiasi dengan dan mengandung fragmen-fragmen dacite-porfiri.

Mineralisasi dan alterasi berasosiasi dengan kompleks intrusif quartz-diorit-dasit dan


daerah mineralisasi terpotong oleh formasi Braden yang merupakan struktur kerucut
terbalik terbreksiasi, dikelilingi oleh margin breksi yang tebalnya 20-40 m (fig. l0.l3).
Diameter dari pipa breksi berkisar antara l300 m di permukaan sampai 650 m di
kedalaman l600 dibawah permukaan. Pipa terdiri dari fragmen bulat sampai sub angular,
termineralisasi , berkisar antara beberapa sentimeter sampai 3 meter dan berada dalam
matriks rock-flour. Tidak ada distribusi ukuran clast yang dapat dikenali, tapi lapisan

19
yang menggradasi nampak di bagian atas pipa. Breksi marginal terbentuk dari fragmen
yang tersemen oleh matriks sulfida tourmalin-quartz. Fragmen dari sabuk marginal ini
juga ditemukan di pipa formasi Braden, mengindikasikan bahwa ada umur pra pipa.
Breksi lain yang terjadi di bagian atas intrusif quartz-diorit dan memanjang vertikal kira-
kira 350 m. Pada breksi ini, fragmen-fragmen quartz-diorit dari beberapa milimeter
sampai lebih kurang 30 cm menampakkan kurangnya gerakan relatif dan terpasang dalam
matriks tourmalin dan sulfida. Dyke batu pipih dari masa sesudah mineralisasi terjadi
pada bagian atas endapan dan secara spatial terkait dengan pipa formasi Braden.

Tiga fase alterasi hipogen dan satu fase supergen dikenali. Fase hipogen adalah potassic,
phyllic dan propilitik. Fase supergen terutama argilik. Alterasi potassic mempengaruhi
suatu porsi besar endapan dan dicirikan oleh K-feldspar dan biotit. Mineralisasi terutama
berasosiasi dengan fase alterasi tersebut. Sementara alterasi phyllic mempengaruhi
seluruh batuan, namun berkembang baik dalam quartz-diorit, dimana quartz dan serisit
merupakan mineral pokok, tapi tourmalin, anhydrite, chlorite dan pyrophyllite juga hadir.
Zona propilitik mengandung klorit, epidot, kalsit, magnetit, anhidrit dan tourmalin.
Propilitisasi hanya teramati di dalam andesit Farrelone dan quartz-diorit. Tourmalin
merupakan komponen penting dari alterasi El Teniente, terkait dengan dua kejadian yang
berbeda 1) emplasemen quartz diorit dan (2) emplasemen pipa breksi. Ini terjadi
sebagai penyebaran berbutir halus sampai kasar, sebagai pengisian fraktur dan matriks
dalam breksi. Hipogen sulfida membentuk pola zona di utara dan tengah dari orebody
dengan bornit pada bagian inti dan dikelilingi oleh zona kalkopirit + pirit menggradasi ke
dalam zona marginal pirit. Sulfida lain dan mineral ore adalah molybdenite, tennantite,
hematit, magnetit dan enargit. Molybdenite yang berasosiasi dengan vein quartz, terjadi
diseluruh endapan tapi yang tertinggi terkonsentrasi pada kontak intrusif.

Kejadian dari mineralisasi El Teniente terkait dengan emplasemen stock, pendingin-


annya, pendidihan retrogade , breksiasi hidraulik dan kegiatan magmatik dan meteorik
sistem hidrotermal. Logam-logam mungkin ditransport dalam air asin dan diendapkan
dalam` vein serta veinlet dalam batuan fraktur disekelilingnya. Sebagaimana sistem
porfiri lainnya, fase potassic mineralisasi alterasi terkait dengan kegiatan magmatik
sistem hidrotermal , sementara fase phyllic, argilik dan mungkin propilitik secara genetik
terkait dengan air meteorik.

10.5.3. Endapan Porfiri Mo di Sabuk Mineral Colorado

Sumber terbesar Mo di dunia datang dari sabuk Mineral Colorado yang terletak di sistem
rift Rio Grande. Endapan porfiri Mo di daerah ini diduga merupakan kelas tersendiri
yang dikenal sebagai type Climax dan dicirikan oleh intrusif porfiri yang diperkaya
dengan silika dan alkali dengan kimia tipe A.Ini berbeda dengan sistem porfiri Cu-Mo
berhost-kan quartz-monzonite yang berkaitan dengan subduksi sebagaimana yang
terdapat di margin kontinental Andes atau cordillera di Amerika Utara, misalnya endapan
Mo Endako di Kanada (Kimura dan Drummond l969, Kimura dkk l976). Ada tiga
kelompok besar endapan porfiri Mo: Urad-Henderson, Climax dan yang terdapat di
daerah Mt. Emmons (Fig. 10.l4). Di bagian ini Urad-Henderson dan Climax disinggung

20
secara singkat, untuk rincian lebih jauh dapat dibaca di Wallace dkk (l978); Woodcock
dan Hollister (l978) dan White dkk (l981).

Sabuk Mineral Colorado kira-kira 400 km panjangnya, dan l5 sampai 60 km lebarnya.


membentang di arah timurlaut – baratdaya sepanjang batuan Precambrian dan
Phanerozoik (Fig. l0.l4). Sabuk ini adalah daerah Rocky Mountain , USA, disepanjang
margin timur Cordillera, Amerika Utara. Rangkaian batuan Phanerozoik dari Cambrian
sampai Quaternary diendapkan diatas dasar Precambrian. Kegiatan magmatik selama
Orogeni Laramide menghasilkan serangkaian kejadian yang berkulminasi pada
emplasemen sejumlah batuan volkanik, subvolkanik dan plutonik yang mempenetrasi
rangkain basemen maupun Phanerozoik. Metallogeny dalam daerah ini terkait dengan
episode magmatik ini, yang diduga terkait dengan setting geotektonik busur rift belakang
(Sawkins l990). Kegiatan magmatik Laramide datang dalam dua pulsa besar – satu pada
masa Cretaceous, dan satu lagi dalam masa Oligosen- selama mana garis kelemahan
dalam kulit bumi Precambrian teraktifkan lagi, menyediakan jalan ke magma yang
bergerak keatas. Kejadian mineralisasi semua terkait dengan intrusi stock granitoid dari
zaman Tertier. Asal-usul magma pembentuk ore tidak jelas, tapi berdasarkan perban-
dingan isotop Sr permulaan diduga terkait dengan daerah sumber mantel yang sebagian
meleleh selain interaksi , berasal dari mantel yang meleleh bersama kulit bumi bagian
bawah. Diferensiasi magma tipe A diperkaya menghasilkan pembentukan lelehan kaya
akan F yang memisahkan dan mengintrusi kulit bumi bagian atas. Kandungan kaya akan
F memungkinkan perkembangan tahap akhir lelehan hydrous dan potassic kedalam Mo
dan elemen inkompatibel lainnya yang dipisahkan (White dkk 1981). Pembasahan uap
mengakibatkan pembentukan stockwork diatas intrusi (lih. Bab 3 dan Fig. 3.1). dan
sejumlah besar cairan inkompatibel –diperkaya (mis. Mo, F, Si dan S) yang karenanya
secara langsung dikeluarkan dari magma, dilepaskan kedalam fraktur dalam stock
terintrusi dan batuan disekitarnya. Beberapa bukti mengindikasikan bahwa cairan
dikeluarkan pada kedalaman berkisar dari kira-kira 600 sampai 3000 meter dibawah
permukaan (White dkk 1981).

Urad-Henderson

Urad dan Henderson merupakan ore body yang terpisah, tapi endapan Mo Urad-
Henderson yang berlokasi di kira-kira 75 km sebelah barat Denver membentuk
konsentrasi logam Mo terbesar kedua. Cadangan bijih orebody Henderson diperkirakan
sebesar 300 x 106 ton dengan kadar rata-rata 0.3% Mo. Orebody Urad sebagian telah
mengalami kerusakan oleh kejadian geologi yang mengikuti pembentukannya, dan
cadangan yang masih tertinggal kira-kira l4 x 10 6 ton dengan kadar 0.2% Mo, telah
ditambang seluruhnya. Orebody Henderson terjadi dikedalaman Red Mountain pada kira-
kira 1200 meter dibawah puncak. Ekspresi permukaan dari mineralisasi Urad telah
dikenal sejak permulaan l900an melalui hadirnya ferrimolybdenit di sepanjang fault yang
termineralisir yang memotong orebody tersebut. Setelah 2 tahun pemboran eksplorasi,
dimana telah dibor sebanyak 45 lubang, hasilnya dinyatakan tidak menjanjikan. Tahun
l965, dilakukan pemboran lubang terakhir yang dimaksudkan untuk menutup program
penelitian, ternyata lubang bor itu memotong orebody terbesar didunia yang

21
tersembunyi.Penemuan mineralisasi Henderson merupakan kejutan geologi yang sangat
mengagumkan.

Kejadian geologi yang mengarah kepada pembentukan sistem porfiri Urad – Henderson
termasuk suatu rangkaian kegiatan igneous dan hidrotermal yang kompleks.Fig. l0.l5
memperlihatkan sket waktu-komposit yang menggambarkan sejarah emplasemen stock
porfiri dan mineralisasi yang terkait (Wallace dkk l978). Body igneous sesuai urutan
emplasemen adalah : satuan Tungsten slide, satuan Knob timur, porfiri quartz Square,
porfiri Red Mountain, porfiri Urad, porfiri Primos dan granit Henderson (Fig. l0.l5).
Kesemuanya berusia antara 27 dan 21 Ma dan mengintrusi granit Silver Plume yang
berumur Precambrian. (1.4 Ga). Orebody Urad diyakini membentang setidaknya
sepanjang l000 m pada arti vertikal, tapi sebagaimana disebutkan didepan, telah
mengalami kerusakan oleh intrusi stock porfiri Red Mountain. Mineralisasinya terdiri
dari molybdenite berbutir halus dengan sedikit fluorite, pirit, galena, sfalerit dan
huebnerite, terkandung dalam veinlet-veinlet dari l sampai 20 mm lebarnya, membentuk
stockwork yang ekstensif. Alterasi hidrotermal kompleks dan dicirikan oleh suatu
varietas kelompok yang bukan hanya mencerminkan sifat dari cairan-cairan, tapi juga
batuan dinding yang terpengaruh. Bicara secara bebas setidaknya ada dua tahap alterasi
dikenal oleh Wallace dkk (l978) : suatu tahap utama dan tahap akhir. Tahap utama
merupakan alterasi besar yang berlangsung keatas dan kearah luar dari daerah terdalam
dan paling tengah dari alterasi potassic, disebut zona K-feldspathised dengan sub zona
biotit, zona quartz-topaz, quartz – serisit –pirit dan zona argilik, semuanya terbungkus
dalam suatu lingkaran besar alterasi propilitik yang terekspos pada permukaan. Tahap
akhir alterasi termasuk zona greisen dan zona argilik bawah yang overlap dengan bagian
bawah rangkaian alterasi tahap utama. Alterasi hidrotermal secara lebih rinci juga
disajikan, mengikuti diskusi endapan Climax.

Climax

Endapan Mo Climax terletak di Continental Divide kira-kira 160 km melalui jalan darat
dari Denver. Walaupun mineralisasi di area ini pertama kali ditemukan di tahun l879,
namun sampai terjadinya Perang Dunia I, ketika Mo menjadi logam alloy yang
bermanfaat, baru penambangan dilakukan. Cadangan bijih di Climax adalah 483 x l0 6 ton
(lihat juga Tabel l0.l) dengan kadar rata-rata 0.2% Mo, dimana 185 x 10 6 ton sebagai
tambang terbuka dan kira-kira 298 x l0 6 ton sebagai block cave. W, Sn dan pirit di
recover sebagai produk sampingan. Suatu deskripsi komprehensif tentang Climax ini
dapat ditemukan pada tulisan Surface dkk (l978). Kompleks igneous Climax termasuk
serangkaian empat pulsa besar intrusif, masing-masing disertai kegiatan hidrotermal.
Tiga orebody yang berbeda terkait pada tiga intrusi pertama dihasilkan: yakni orebody
Ceresco, yang kebanyakan sudah mengalami pelapukan, dan orebody Atas dan Bawah.
Pergerakan post-mineralisasi di sepanjang Fault Mosquito kearah barat sampai kira-kira
2600 meter dan diyakini bahwa bagian dari orebody Ceresco mungkin berada pada
kedalaman sepanjang sisi barat fault. Mineralisasi pada dua orebody atas terdiri dari dua
zona ore, zona atas kaya akan W dan zona bawah kaya akan Mo. Pada zona orebody atas
mineralisasi W dan Mo mengalami overlap.Mineral ore adalah molybdenite, huebnerite

22
(MnWO4), cassiterite dan pirit. Veinlet quartz-molybdenite , yang juga mengandung
topaz dan fluorite, membentuk sistem stockwork Climax yang terkenal. Stockwork yang
paling umum dalam zona alterasi potassic, walaupun dua kejadian itu terpisahkan pada
waktunya. Pada veinlet quartz-molybdenite tipikal (berkisar berketebalan dari 0.5-20
mm). molybdenite terdistribusi secara tidak teratur di sepanjang margin veinlet,
sedangkan pusatnya ditempati oleh mosaik butiran halus quartz. Beberapa veinlet hampir
seluruhnya terdiri dari molybdenite dan pirit.

Alterasi Hidrotermal pada endapan Climax dan Urad-Henderson

Pola alterasi-mineralisasi pada tiga sistem porfiri ini kompleks karena penempatan
multiple-intrusif dan kejadian hidrotermal. Dengan hanya mempertimbangkan satu
kejadian, pola alterasi umum pada kebanyakan endapan porfiri Mo dapat dilihat pada
Fig.l0.l6. Rincian dari alterasi hidrotermal dikenal dari penelitian komprehensif pada
Endapan Henderson di Red Mountain, dimana lima zona besar alterasi dikenal (White
dkk l98l). Suatu zona alterasi potassic bersamaan dengan 0.3% Mo cut-off , perbatasan
ore Henderson dan dicirikan oleh penggantian total plagioklas oleh K-feldspar,
menyebabkan munculnya massa tanah equigranular dari K-feldspar dan quartz. Veinlet
K-feldspar secara lokal hadir. Zona quartz-serisit memiliki bentuk seperti lonceng yang
mungkin mencerminkan variasi temperatur selama proses alterasi. Zona ini dicirikan oleh
penggantian K-feldspar dan plagioklas oleh serisit, dengan hadirnya pertumbuhan quartz
menerus dan pirit yang berlimpah. Dimana pervasif, penggantian secara selektif
plagioklas oleh montmorillonite, kaolinite dan serisit, sementara K-feldspar tetap tidak
mengalami alterasii; biotit digantikan oleh serisit, rutil, pirit, karbonat dan fluorit. Zona
argilic bawah terjadi pada dasar orebody dan diwakili oleh penggantian keseluruhan K-
feldspar oleh kaolinit. Zona propilitik berkembang baik pada granit silver plume
Precambrian. Zona alterasi ini secara khas ditandai kelompok mineral chlorite + epidot +
calcite + lempung + serisit. Batas bagian luar dari zona propilitik diambil dimana biotit
primer digantikan oleh klorit. Lima zona alterasi tambahan dengan luas yang agak kurang
adalah: zona vein dan silika pervasif, zona magnetit-topaz, zona garnet dan zona greisen.
Yang terakhir ini mengandung quartz-muscovite dan topas sebagai mineral utama dan
terjadi di sekitar veinlet quartz-molybdenite dan dibawah zona ore Henderson. Zona
garnet (spessartine) berasosiasi dengan tahap akhir dari kejadian hidrotermal Pb-Zn-Mn
(lih. Fig. l0.l6).

Data inklusi cairan mengindikasikan bahwa mineralisasi Mo terbentuk pada temperatur


antara 650 sampai 500o C dari cairan dengan salinitas tinggi ( lebih dari 30 wt.% Na Cl
equivalen dan sampai 65 wt.%), pada kedalaman kira-kira l500-2500 m dalam Henderson
, White dkk (l98l).pertimbangkan hadirnya fitur seperti lapisan quartz crenulate,
penggantian albite oleh orthoclase intergrowth grafit, hadirnya lapisan termineralisasi
pegmatit dan mineral mengandung F, sebagai tanda-tanda penting akan asal-usul,
pemisahan, akumulasi dan lepasnya larutan-larutan hidrotermal. Asal-usul lapisan quartz
crenulate misalnya, diterangkan oleh para peneliti ini sebagai disebabkan oleh fluktuasi
ritmik pada tekanan H2O dan F dalam sistem. Penggantian albit oleh K-feldspar mungkin
ada hubungannya dengan konsentrasi keatas volatil dan pemisahan cairan aqueus dari

23
sllikat yang meleleh dengan penyekatan K kedalam fase cairan, sehingga bereaksi dengan
albite mengkibatkan penggantian. Penulis juga mencatat asosiasi spatial intergrowth
grafit (feldspar quartz-alkali) dengan mineralisasi molybdenit dan menerjemahkan fitur
ini dalam kaitan pemisahan cairan yang kaya akan H 2O. Pegmatit, pods dan dyke umum
terdapat pada sistem type Climax dan terjadi dekat dengan zona atap. Ini juga termasuk
mineral assesori seperti fluorite, molybdenit dan mineral REE. Dalam hubungan hadirnya
pegmatit di zona atap, merupakan fitur yang serupa dengan pada sistem Sn-W yang
diuraikan pada Bab 9.

10.5.4. Mineralisasi porfiri Mo pada Graben Oslo, Norwegia

Bab 6 (dan referensinya) mengacu pada pengelompokan graben kontinental dan zona
rift-nya menurut setting tektoniknya pada waktu terjadinya, dan peranan penting yang
dimainkannya dalam memfasilitasi emplasemen magma dan penyaluran cairan
mineralisasi. Satu diantara sistem rift Phanerozoik di graben Oslo dimana mineralisasi
porfiri Mo telah dikenal dan ditemukan berasosiasi dengan fase porfiritik biotit granit di
beberapa tempat (Geyti dan Schonwandt 1979; Schonwandt dan Petersen l983).

Oslo Graben merupakan bagian dari sistem rift post-Hercynia yang membentang dibawah
Laut Utara. Evolusi Oslo Graben dimulai sebagai sistem rift pasif kemudian diikuti oleh
kegiatan magmatik ekstensif Permian yang memasukkan volkanisme basaltik permulaan,
erupsi lava latit dan pembentukan kompleks cincin yang dicirikan oleh volkano pusat dan
penyurutan cauldron.Akhirnya, emplasemen body komposit biotit-granit, monzonite dan
syenite terjadi. Alterasi hidrotermal ditemukan sebagai akibat dari eksplorasi mineral
yang dimulai pada basis model konseptual mineralisasi gaya porfiri. (Geyti dan
Schonwandt l978). Dua letak mineralisasi Mo porfiri yang penting adalah pada
kompleks batuan Glitrevann dan Hurdal dimana mineralisasi berasosiasi dekat dengan
batuan granit (Schonwandt dan Petersen l983). Mineralisasi kompleks Glitrevann secara
singkat diuraikan dibawah.

Kompleks Glitrevann merupakan struktur volkano-plutonik type cincin yang terdiri dari
rhyolite dan ignimbrit – rhyolitik yang berasosiasi dengan volkanik basalt. Erupsi aliran
abu-tufa yang sangat banyak mengakibatkan runtuhnya struktur volkanik dan
terbentuknya cauldron Bordvika. Ini diikuti oleh erupsi lebih lanjut lava basalt rhyolit
porfiri dan aliran abu-tufa. Fase kegiatan intrusif diikuti oleh emplasemen cincin dyke
syenit dan intrusi stock granit komposit (Schonwandt dan Petersen l983). Stock tersebut
terdiri dari tiga satuan, yakni : granit aplitic, dan quartz porfiri feldspar abu-abu.
Mineralisasi Mo berasosiasi dengan alterasi hidrotermal di Bordvika dimana batuan host
berupa rhyolite dan quartz-feldspar ignimbrit yang berfungsi sebagai penutup bagi granit
aplitic dibawahnya. Molybdenite, yang disertai pirit dan fluorite, terjadi dalam stockwork
quartz vein dalam zona alterasi serisit. Geyti dan Schonwandt (l979) memetakan empat
zona alterasi (potassic, serisit, argillic dan propilitik) dan membandingkan sistem tc
dengan endapan porfiri Mo type Climax. Alterasi potassic tidak umum pada Bordvika
dan terdiri veinlet-veinlet K-feldspar yang berasosiasi dengan quartz, pirit dan
molybdenite. Alterasi serisit dengan l0% pirit adalah sangat menonjol dan menyebar.

24
Dimana pervasif, feldspar asli telah mengalami kerusakan seluruhnya dan batuan serisit
menjadi berbutir halus dan berwarna putih. Alterasi serisit juga ditemukan sebagai
lingkaran selebar satu milimeter disekitar vein termineralisasi. Alterasi argillic terutama
kaolinit dan montmorillonit terjadi sebagai penggantian berupa debu atas kristal feldspar.
Kriteria petrografik dipergunakan untuk membedakan antara alterasi serisit dan argilik
Dimana serisit secara sempurna menggantikan feldspar dan merupakan proporsi yang
substantial dari massa tanah, batuan dianggap terpengaruh oleh alterasi serisit.
Penggantian ‘debu’ feldspar dengan penggantian sedikit atau tanpa penggantian material
massa tanah diambil untuk mengindikasi alterasi argillik. Alterasi propilitik, yang terjadi
diluar zona alterasi argillik dan berkembang buruk, dicirikan oleh kelompok chlorit +
kalsit + epidot + fluorite dalam veinlet-veinlet dan sebagai pengisi rongga-rongga. .

10.5.5. Endapan Skarn di USA Barat

Endapan skarn di negara-negara bagian barat USA adalah porfiri yang berkaitan dengan
Cu. Mayoritas dari skarn Cu ini berlokasi di Arizona, yang merupakan wilayah paling
penting bagi endapan Cu porfiri, tapi endapan penting juga terjadi di Nevada (Yerington)
dasn di Utah (Bingham, satu dari Cu skarn yang terbesar). Endapan Bingham dan
Yerington secara singkat diuraikan pada bagian ini. Cu skarn di USA bagian barat
berasosiasi dengan busur magmatik kalk-alkalin Cenozoik yang terkait dengan proses
subduksi kompleks di sepanjang pantai barat USA (sabuk Cordilleras). Diduga bahwa
pulsa magmatik kuat dan sistem porfiri terkait seslama zaman Tersier bersamaan denngan
peningkatan tingkat penyebaran di sepanjang East Pacific Rise, dan mengalami
perubahan sudut kemiringan dari zona Benioff (Sawkins l990).

Skarn Cu di USA barat berasosiasi dengan granodiorit subvolkanik terfraktur sampai


quartz –monzonie porfiri, menampakkan alterasi serisit dasn potassic dengan kadar yang
bervariasi. Stock intrusif mengalami emplasemen pada kedalaman antara 5 dan 1 km.
Skarn Cu dari type kalsik dan mineralisasinya terdiri dari sulfida (2-l5%) dan Fe oksida
(ca.l0%) disseminasi, veins dan penggantian masif dari batuan marmer pada front skarn.
Cadangan ore berkisar dari kurang dari l sampai ca. 400 x l0 6 ton dengan kadar kira-kira l
% Cu dengan Au, Ag, Mo, Pb dan Zn terecover secara lokal sebagai produk sampingan.

Bingham

Endapan Bingham di negara bagian Utah merupakan endapan skarn Cu terbesar yang
pernah dikenal, dan satu dari endapan porfiri Cu terbesar di dunia. Cadangan ore skarn
kira-kira l50 x l06 ton dengan l.6% Cu, 0,03% Mo dan l2 g/t Ag (Einaudi dkk l98l).
Pembicaraan yang berikut ini didasarkan pada tulisan Lanier dkk (l978), Atkinson dan
Einaudi (l978) dan Reid (l978).

25
Di daerah tambang Bingham suatu stock komposit Tersier Tengah, mengintrusi di
sepanjang fault berarah cenderung timur laut, terdiri atas monzonite awal, diikuti oleh
quartz –monzonite dan porfiri quartz-latit akhir. Stock komposit ini mengintrusi ke dalam
suatu rangkaian batuan sedimen berusia karboniferous Atas, terdiri dari satuan lebih tua
orthoquartzit feldspatik dan quartzit calcareous (Formasi Butterfield Peaks ) dan satuan
lebih muda limestone, batupasir calcareous dan quartzit (Formasi Tambang Bingham).
Stock intrusif mengandung mineralisasi primer dengan kadar rata-rata kira-kira 0.65%
Cu. Suatu tahap awal metasomatisme Mg-Si membentuk diopside dalam quartzit dan
dalam limestone bed, dan wollasonite dalam limestone, sampai 1500 m dan 600 m dari
stock tersebut. Sulfida dalam hitungan trace menyertai kejadian metasomatik ini, yang
sejalan dengan emplasemen quartz-monzonite porfiri. Actinolite-alterasi biotit dari
diopside di sepanjang fraktur yang mengandung sulfida dalam quartzite, dan alterasi
garnet dari marmer mengandung wollastonite, merupakan kejadian mineralisasi tahap
utama yang sejalan dengan alterasi potassic dari stock intrusif. Skarn yang mengalami
mineralisasi bervariasi ketebalannya dari 15 sampai 60 m. Skarn tahap utama terdiri dari
andradite coklat, diopside, magnetit, dan kalkopirit menindih wollastonite tahap awal
sampai 450 m dari intrusi porfiri. Pengendapan ore tahap utama mengalami kulminasi
dengan alterasi andradite menjadi berbagai campuran kalsit, quartz, hematit, magnetit,
siderite dan sulfida. Pada zona wollastonite garnet hijau kuning disertai oleh kalkopirit
dan bornit dan sedikit sfalerit serta galena. Perbandingan pirit/kalkopirit berkurang dari
margin luar zona andradite – diopside kearah kontak intrusif dan di kedalaman. Suatu
fase alterasi tahap akhir menghasilkan pirit, klorit, moontmorillonite, serisit, talk dan
opal.

Yerington (Lembah Mason)

Distrik Yerington, Nevada bagian barat, berlokasi di dalam suatu sabuk batuan intrusif
Jurassik terdiri dari granodiorit batholith utara dan monzonite batholith quartz selatan. Ini
dipisahkan oleh batuan volkanik Trias-Jurassik dan batuan volkanoklastik sedimen
membentuk zona berkecenderungan timur-barat kira-kira 8 km panjangnya dan 3 km
lebarnya. (Einaudi l982a). Distrik ini merupakan daerah sistem porfiri Cu utama dengan
total cadangan possibel lebih dari l000 x 106 ton ore Cu, termasuk Yerington, Ann
Mason, Bear –Lagomarsino dan endapan porfiri Cu Mac Arthur. Lembah Mason
merupakan satu dari beberapa endapan Cu-skarn di distrik ini (Einaudi l977).

Endapan Cu-skarn Mason Valley terjadi dalam rangkaian tebal batuan volkano sedimen
berumur Trias. Setengah bagian bawah rangkaian terdiri dari andesit yang mengalami
metamorfose dan lava rhyolite, breksia dan sedimen, sedangkan bagian atasnya terdiri
dari limestone masif, shale hitam calcareous dan batuan volkanoklastik tersilisifikasi.
Limestone bed merupakan host dari berbagai skarn Cu yang berlokasi di margin luar
aureole hornfels-skarnoid. Distribusi batuan metasomatik dan penzonaan mineral
mengindikasikan bahwa batholith Yerington kearah utara bertanggung jawab atas
mineralisasi skarn. Batuan batholith Jurassik di Yerington termasuk granodiorit yang
terintrusi oleh quartz-monzonite dan dyke porfiri quartz-monzonite yang lebih muda.
Batuan yang lebih muda di daerah ini merupakan rhyolite dasitik volkanik.

26
Batuan karbonat tidak berada pada kontak langsung dengan porfiri pluton, tetapi terletak
kira-kira 3 sampai 4 km dari sisi paling dalam mineralisasi porfiri Cu. Massa besar
granodiorit secara effektif menjadi perisai bagi batuan karbonat dari kontak langsung
dengan pluton porfiri Cu.Pemisahan spatial ini berakibat pada alterasi retrograde lemah ,
sehingga sulit untuk mengkorelasikan alterasi-mineralisasi antara batuan sedimen dan
intrusif. Dua episode kegiatan metasomatik dan hidrotermal dikenali (Einaudi 1977,
1982a). Suatu episode permulaan menghasilkan garnet-piroksen hornfels dekat kontak
batholith dan rekristalisasi dengan fasies hornblende hornfels di arah luar. Garnet
hornfels termasuk rangkaian grossularite-andradite, sedangkan piroksen termasuk
rangkaian diopside – hedenbergite. Episode kedua melibatkan breksiasi hornfels
permulaan dan perkembangan skarn yang mengandung kalkopirit-pirit.

Terbentuk dalam limestone, skarn membentang di sepanjang zona kontak dengan batuan
tufa kira-kira 600 meter, dengan lebar rata-rata 65 m. Zona skarn ini mengalami
kemiringan 70o W, sejajar dengan bedding. Skarn terdiri dari zona footwall dan
hangingwall yang pertama terbentuk dari garnet dan mengandung pirit dan kalkopirit (1-
5% volume) , yang kedua terdiri dari garnet dan piroksen dan kira-kira 20% pirit dan
kalkopirit. Skarn dinding gantung relatif lambat dibandingkan dengan skarn kaki dinding
dan berkembang di sepanjang sisi luar zona kaki dinding. Penzonaan dalam skarn dinding
gantung kearah luar dari garis tengah kearah marmer dolomit : garnet + piroksen,
piroksen dan tremolit + talk pada kontak dengan marmer dolomit. Pola zona ini
mengungkapkan bahwa arah cairan metasomatik adalah ke selatan dari kontak batholith
dan di sepanjang kontak fault dan limestone terbreksikan. Pada tahap yang lebih lanjut
cairan menginfiltrasi di sepanjang bidang bedding pada batuan marmer, membentuk
skarn dinding gantung.

10.5.6. Endapan Skarn Type lainnnya

Untuk kepentingan kelengkapan dan juga perbandingan, contoh-contoh terpilih dari skarn
yang tidak terkait porfiri dipertimbangkan pada bagian ini. Endapan skarn W yang
penting berusia Cretaceous Tengah sampai Akhir, berlokasi di Kanada (North West
Territory, Yukon) adalah endapan Mae William Pass (Mac Tung) , mengandung kira-kira
30 x 106 ton ore dengan .0,95% WO3, dan endapan Canadian Tungsten (Can Tung)
dengan kira-kira 4 x 106 ton dengan kadar l,5% WO3. Can Tung merupakan produsen
terbesar scheelite di dunia. Kedua endapan itu berhost-kan satuan karbonat berusia
Paleozoik Bawah dalam thermal areole dari stock quartz-monzonite. Detail dari endapan
Kanada ini dapat ditemukan di buku karya Einaudi dkk (l98l) Dick dan Hogson (l982)
dan Matheson dan Clark (l984).

Endapan Sn W Moina , skarn W di King Island dan endapan Sn Cleveland (Tasmania,


Australia) dipilih disini sebagai contoh untuk diskusi lebih lanjut, didasarkan pada
penelitian Kwak dan Askins (l98l) (endapan Moina), Kwak dan Tan (l98l) (King island) ,
Collins (l98l) (Cleveland) dan Einaudi dkk (l98l) Untuk rincian lebih lanjut pembaca agar
mengacu kepada tulisan diatas, the Special Issue of Economic Geology yang

27
dipersembahkan untuk geologi dan endapan mineral di Tasmania (vol. 76, No.2, 1981)
dan Kwak (l987).

Di Tasmania ada beberapa endapan skarn dimana mungkin mewakili suatu kesinam-
bungan antara endapan yang didominasi oleh mineral skarn temperatur tinggi dan
mineral skarn dan dari sulfida bertemperatur rendah dari type pengganti. Endapan Moina
dan King Island adalah contoh dari yang pertama, sedangkan yang kemudian diwakili
oleh endapan Sn Rennison Bell, Cleveland dan mount Bischoff. Uraian tentang Mount
Bischoff diberikan pada Bab. 9.

Endapan Sn-W Moina

Endapan skarn Moina mengandung 25-30 x 10 6 ton ore dengan kadar rata-rata 0.l5% Sn ,
dan terletak dekat margin granit Dolcoath di Tasmania utara. Daerah ini tertindih oleh
batuan sedimen Ordovician yang diatasnya tertutup oleh basalt Tertier. Endapan
Ordovicia terdiri dari batupasir Moina (mengalami alterasi menjadi quartzite ), secara
selaras tertindih oleh limestone Gordon (teralterasi menjadi marmer). Granit Dolcoath
yang berusia Devonia, tidak berada dalam kontak dengan limestone maupun skarn, tapi
dipisahkan oleh batu pasir Moina sepanjang kira-kira 200 meter. Kwak dan Askins (l98l)
menginterpretasikan cairan mineralisasi telah tersalurkan disepanjang zona fraktur
melalui batu pasir Moina membendung pada dan dekat kontak dengan limestone yang
menindih diatasnya untuk membentuk endapan skarn. Fraktur yang berkecenderungan
Timur-Barat ini terisi oleh vein quartz mengandung Sn, di sepanjang fault Bismuth
Creek, mungkin merupakan penyedia sistem pemipaan bagi masuknya cairan. Satuan
skarn membentang lebih dari 1 km dan dengan ketebalan sampai l00 m. Ini terbagi ke
dalam unit skarn granular bawah dan unit skarn ‘wrigglite’ diatasnya. Skarn granular
kemudian terbagi kedalam type piroksen , suatu type yang kaya akan garnet dan type
wollastonite. Ketiganya diperkaya dengan F, Sn, Fe, W dan Cl. Wrigglite (lih. juga
bagian tentang Mount Bischoff di Bab. 9) adalah batuan berbutir halus berwarna gelap,
dengan pola laminar tidak teratur dari liminae terang dan gelap dengan lebar 0.5 mm,
yang terkait dan sejajar dengan fraktur. Mineralogi primer dari skarn wrigglite adalah
magnetit dalam laminae gelap dan vesuvianite dan fluorite dalam laminae terang. Satuan
skarn secara keseluruhan mengandung sampai 25% F, 0.6 % Sn, 0,5% W, 0,2% Be, 27.5
Zn dan 4,5 g/t Au. Skarn primer mungkin mengalami alterasi membentuk amfibol
dan/atau zona kaya sulfida dimana nilai Sn adalah rendah. Penggantian skarn wrigglite
oleh sulfida logam dasar, sulfida Fe dan hematit biasanya dekat fault Bismuth Creek.
Cukup menarik untuk dicatat bahwa Kwak dan Askins (l98l) melaporkan Sn yang
terkandung sebagai larutan padat dalam garnet selain sebagai cassiterite halus.

Model genetik bagi endapan Moina sebagaimana dibuat oleh Kwak dan Askins
diringkaskan dibawah. Intrusi oleh granit Dolcoath menghasilkan satuan hornfels padat
dan metamorfosa batupasir dan limestone menjadi quartzite dan marmer. Pada waktu
yang sama metasomatisme menghasilkan skarn kalk-silikat butiran. Cairan aquaeus yang
berevolusi dari pluton yang mengkristal dan terjebak dibawah carapace padat dan batuan
hornfels padat. pecahnya carapace, mungkin karena tekanan cairan yang berlebihan,

28
mengarah kepada menurunnya tekanan dan pendidihan (inklusi cairan membuktikan
adanya kisaran temperatur dari 300 sampai 500oC) menghasilkan fase uap dan fase saline
dasar yang kaya akan asam dan volatil (HF, HCl, H2S). Fase uap mengakibatkan
greisenisasi atas granit dan hornfels, sementara cairan disalurkan di sepanjang fault dan
fraktur , dan akhirnya menggantikan batuan marmer untuk membentuk skarn tinggi diatas
rangkaian Laminasi skarn wrigglite tetap kompleks dan setidaknya lima model dalam
berbagai paper telah diusulkan dalam usaha menerangkan fenomena ini (Kwak dan
Askins 1981). Selah satu dari model ini menginterpretasikan sifat-sifat ritmik dari
laminae wrigglite mungkin disebabkan suatu mekanisme yang mirip dengan yang
menghasilkan cincin-cincin Liesagang. Mekanisme cincin Liesagang, walaupun masih
kurang banyak dipahami, boleh jadi melibatkan difusi ion-ion dari larutan colloid yang
sangat basah..

Endapan W (Scheelite) King Island

Tambang King Island berlokasi di bagian selatan pulau (lepas pantai barat laut
Tasmania). Tiga body ore yang aslinya mengandung kira-kira 14 x 10 6 ton ore dengan
kadar 0,8% WO3 (Einaudi dkk 1981) Geologi setempat terdiri dari satuan batupasir-
siltstone yang tertindih oleh siltstone dolomite dan shale dari kelompok Grassy berumur
Proterozok atas sampai Cambrian bawah. Ini juga ditindih oleh suatu rangkain volkanik
Cambrian terdiri dari lava dan piroklastik, yang diintrusi oleh dua stock granitik:
granodiorit Grassy dan adamellite Bold Head ( Karboniferous bawah-Devonia) Di
sekitar intrusi ini endapan Grassy Group yang mengalami metamorfosa dan
metasomatisme, secara lokal dikenal sebagai Mine Series. Suksesi ini, dari dasar hingga
keatas adalah : Hornfels biotit bawah, metavolkanik bawah, hornfels dan marmer , satuan
skarn lensa C (dipisahkan ke satuan atas dan bawah oleh marmer yang tak produktif.),
piroksen garnet + hornfels biotit, hornfels biotit atas dan metavolkanik atas.Mine Series
pada ore body Dolphin, pada margin utara granodiorit Grassy, berarah sejajar dengan
kontak dan kemiringan 30-60o kearah pluton.

Ore mineral W pada scheelite (powellite) yang mengandung Mo yang terjadi sebagai
inklusi dalam dan kearah garnet andradite.Sebagian besar dari mineralisasi scheelite
terjadi pada skarn lensa C, walaupun sebagian ditemukan pada marmer dalam batuan
kaki dinding yang mengalami interbedding. Mineralogi dari skarn primer adalah garnet +
piroksen + scheelite, diatas mana suatu kelompok sekunder dari ferro-hastingsite + epidot
+ kalsit + quartz + sullfida Fe + scheelite + molybdenite.`Dengan demikian dua generasi
scheelite dikenali : satu (kaya akan Mo) terbentuk oleh cairan bersuhu tinggi (500 o C
dekat kontak pluton sampai 300o C pada kira-kira jarak 500 m); yang lain terbentuk
sebagai akibat dissolusi scheelite kaya akan Mo dan distribusi ulang scheelite yang
miskin Mo dan molybdenite. Ini kemudian membentuk sebagian besar ore King island.

Endapan Sn Cleveland

29
Tambang Cleveland berlokasi di Tasmania baratlaut kira-kira 60 km sebelah barat
Moina.Cadangan bijih di tahun 1978 diperkirakan 1,3 x 10 6 ton dengan kadar 0,69% Sn
dan 0,24% Cu (Collins 1981). Geologi setempat terdiri dari rangkaian hampir vertikal
sampai curam, berkecenderungan barat laut dan timur laut berusia Cambrian. Tiga satuan
stratigrafi utama di daerah tambang adalah: volkanik Deep Creek (terutama basalt spilitic
dan piroklastik, argilit dan chertz), Formasi Halls (shale, limestone, chert, greywacke,
piroklastik dan basalt), dan batupasir Crescent Spur. Dyke, sills dan massa yang lebih
besar dolerite dan gabbro yang mengintrusi rangkaian ini. Granit Meredith berusia
Devonia Akhir menyebar sampai kira-kira 4 km arah selatan daerah tambang dengan
aureole kontak membentang kira-kira 2,5 km pada bidang dari kontak yang tidak terlihat
pada tambang Cleveland.

Ore body Sn-Cu terjadi dalam rangkaian sub paralel, hampir vertikal, lensa-lensa sulfida
dalam Formasi Hall. pada suatu rangkaian lensa-lensa sulfida subparalel hampir vertikal
di Formasi Hall. Ini diimbangi oleh serangkaian fault subparalel terbalik. Mineralisasi
terdiri dari quartz + tourmaline + fluorite + chlorite (berbutir halus sampai menengah)
dengan pyrrhotite, kalkopirit , cassiterite dan stannite. Mineralisasi terutama
memperlihatkan komposisi halus (rata-rata 2-5 mm tebalnya) sejajar dengan chertz, dan
diinterpretasikan sebagai penggantian bedding primer. Mineralogi dalam lensa-lensa ore
menentukan empat zona berlainan yang berpusat disekitar zona stockwork quartz +
fluorite + wolframite + molybdenite + cassiterite , dan ini terjadi pada kaki dinding
struktural lensa-lensa sulfida. Pada dinding gantung lensa-lensa volkanik Deep Creek
secara ekstensif mengalami alterasi. Kejadian dari endapan ore ini dapat diringkaskan
sbb: Pengendapan volkanik Deep Creek dan batu pasir Crescent spur terjadi di zaman
Cambrian awal dan diikuti oleh intrusi batuan mafik. Deformasi selama Devonia Awal
sampai Pertengahan menghasilkan kecenderungan vertikal dari rangkaian inni dan fraktur
formasi. Pada intrusi Devonia akhir dan Carboniferous Awal granite Meredith
terjadi.Selama fase akhir intrusi, cairan hidrotermal pada temperatur kira-kira 500 o C
dikeluarkan dari granit. Ini lalu naik keatas kedalam suksesi Cambrian awal melalui
fraktur untuk membentuk sistem stockwork permulaan. Ini diikuti oleh dissolusi dan
penggantian limestone yang membentuk lensa-lensa sulfida.

10.5.7. Endapan Sn Porfiri di Bolivia

Bolivia adalah penghasil dari kira-kira 13% timah dunia (Mining Annual Review, 1985)
Sebagian besar dari hasil ini datang dari Provinsi metallogenik ,sabuk Sn, yang
membentang kira-kira 800 km disepanjang Cordillera Timur,Bolivia (Fig. 10.17A,
B).Cordillera timur merupakan sabuk plutonik dari granodiorit sampai granit batholith
yang mengalami emplasemen seslama dua kejadian magmatik. Satu terjadi di Mesozoik
Awal (199-180 Ma), lainnya di masa Tersier (19-8 Ma) (Schneider dan Lehmann 1977);
Hutchison 1983). Dua kejadian magmatik ini juga bertanggung jawab atas dua episode
utama mineralisasi di Cordillera. Yang pertama, berusia Triassic-Jurassic, terdiri dari
vein quartz auriferous , mineralisasi W-Sb-Hg dan endapan logam dasar serta Sn. Yang
kedua dari usia Miosen-Pliosen dan diwakili oleh mineralisasi Sn-Ag.

30
Sabuk Sn dapat dibagi kedalam sektor utara, atau daerah Cordillera, dan sektor tengah-
selatan (Fig. 10.17B; Sillitoe dkk 1975), dipisahkan oleh apa yang disebut Arica elbow
dimana Cordillera Andes timur berubah dari kecenderungan barat laut ke utara-selatan.
Sektor utara, yang ditandai oleh mineralisasi sub volkanik batholith Sn-Ag, lebih dalam
mengalami erosi dari pada sektor tengah-selatan yang hanya memperlihatkan batuan
igneous Tersier dan karena itu ditandai oleh mineralisasi subvolkanik Sn-Ag. Di sabuk
Sn Bolivia ada tiga type endapan yang teridentifikasi (Schneider dkk 1978): (1) endapan
type manto (stratabound) dari Paleozoik Bawah, di sektor utara dan selatan : (2) endapan
vein (Triassic –Jurassic), terbatas di sektor utara dan berhostkan dalam rangkaian
sedimen Paleozoik Bawah terintrusi oleh batholith Mesozoik: (3) endapan Sn Tersier di
sektor selatan berasosiasi dengan endapan intrusi sub volkanik yang dibagi kedalam dua
sub type (Villapando l988): satu termasuk endapan vein ditandai oleh paragenesis
kompleks Bi-As-Pb-Zn-Cu, yang merupakan subyek utama pada bagian ini, terdiri dari
pipa-pipa breksi dan sistem vein ditandai oleh paragenesis yang kaya akan Ag.

Endapan Sn porfiri di sektor tengah-selatan sabuk Sn Bolivia merupakan penghasil dari


75% . Di daerah ini batuan igneous membentuk stock kecil terisolasi, dyke dan struktur
volkanik yang lebih besar. Lembaran-lembaran ignimbrit dari kimia peraluminous hadir
tapi diperkirakan pada masa sesudah mineralisasi (Ericksen dkkk 1990). Endapan
mayoritas berada di Llallagua, Potosi, Oruru dan Chlorolque (Fig. 10.17B). Sillitoe dkk
(1975) dan Grant dkk (1980) membandingkan endapan ini dengan tembaga porfiri dan
menyimpulkan bahwa dua type mempunyai banyak kemiripan.Suatu model ideal dari
endapan Sn porfiri menurut para peneliti diatas diperlihatkan pada Fig. 10.18. Endapan –
endapan ini terpusat pada stock kalk-alkalin kecil dari komposisi intermediate dan
memiliki bentuk kerucut terbalik. Stockwork mungkin terbentuk oleh proses breksiasi
hidrotermal yang tumpang-tindih dengan pulsa-pulsa kejadian mineralisasi. Stock dan
batuan dinding yang berdekatan mengalami alterasi hidrotermal pervasif dimana inti
mineralisasi vein dan breksi dengan quartz-tourmalin (bandingkan Fig. 10.18) dikelilingi
oleh suatu zona serisit, pirit dan tourmalin dengan minoritas casseterite. Alterasi argilik
dan silisifikasi mungkin terjadi pada bagian atas dari sistem ini dalam sisa-sisa bangunan
volkanik. Kebalikan dengan sistem porfiri Cu, alterasi potassic tidak terdapat pada
endapan Sn porfiri.

Pada kebanyakan endapan mineralisasi stockwork terpotong oleh sistem vein yang
membawa Sn berkadar tinggi dan logam-logam lain, terutama Ag, misalnya di Potosi.
Ore dan mineral gangue adalah casserite + quartz + tourmalin + pirit yang terjadi sebagai
penyebaran dan dalam veinlet membentuk zona mineralisasi dari bentuk yang hampir
silinder dengan ekstensi vertikal (setidaknya 700 sampai 1150 m di Potosi). Kisaran
kadar ore dari 0,3 sampai 0,4% Sn. Di Llaliagua , stock porfiri quartz-latite Salvadora
memiliki dimensi 1700 x 1050 m dan mengintrusi endapan Paleozoik terlipat dengan
sedikit outcrop terisolir dari tufa rhyolitik yang terjadi kira-kira 2 km disebelah utara.
Mineralisasi terdiri dari vein stockwork dengan cassiterite, pirit dan pyrrhotite, cassiterite
menyebar dalam breksi hidrotermal ; dan bijih lode dari quartz + cassiterite , membentuk
suatu sistem subparalel yang kemudian dieksploitasi dan merupakan penghasil bijih
utama. Di Potosi , stock quartz-latit Cerro Rico kira-kira 1700 x 1200 m di permukaan,

31
berbentuk kerucut dan menusuk ke dyke dikedalaman. Alterasi pervasif pada keseluruhan
stock dengan alterasi serisit dan tourmalin di kedalaman dan silisifikasi dekat permukaan.
Lempung dan alunite terjadi sebagai tahap akhir alterasi dalam bentuk veinlet-veinlet
yang memotong vein termineralisasi. Vein termineralisasi membentuk suatu sistem
lembaran mengandung bijih Sn dan Ag. Paragenesis mineral bijih (Sillitoe dkk 1975)
mengindikasikan suatu tahap awal quartz + pirit + cassiterite dengan sedikit arsenopirit
dan wolframite + bismuthinite di kedalaman lebih bawah ; suatu tahap menengah dengan
cassiterite + kalkopirit + tetrahedrite + stannite dan suatu tahap akhir mengandung
cassiterite dan ‘perak ruuby’ (pyrargyrite), jamesonite + boulangerite.

Kejadian ore dan Asal-usul Sn

Berasumsi tentang kemiripan antara sistem porfiri Cu dan endapan Sn porfiri kemudian
suatu model genetik yang mirip dianggap memadai. Adalah mungkin bahwa endapan Sn
porfiri mengalami emplasemen pada kedalaman dangkal dari pada porfiri Cu, karena
memiliki fitur indikatif dari suatu lingkungan volkanik. Data inklusi cairan
mengindikasikan kedalaman formasi antara 800-5000 m, tergantung pada proporsi
lithostatik dan tekanan hidrostatis, tapi untuk alasan diatas suatu kedalaman kira-kira
1000-2000 m dipilih. (Sillitoe dkk 1975). Kejadian ore yang melibatkan evolusi
temperatur tinggi (+500o C)dan salinitas tinggi ( + 30-40 wt.% Na Cl equivalent) cairan
magmatis, kemudian diikuti oleh sistem konveksi hidrotermal meteorik. Kegiatan
hidrotermal paling awal menghasilkan breksiasi menyebar dan alterasi hidrotermal
intense Ini diikuti oleh emplasemen vein dengan setidaknya tiga tahap utama mineralisasi
yang dapat diringkaskan sebagai: (1) tahap quartz-cassiterite, dimana pengendapan
cassiterite nampaknya terjadi pada temperatur antara 300-250o C; (2) tahap sulfida; dan
(3) tahap akhir veinlet dengan mineral lempung atau fluorite dan siderite.

Penentuan usia endapan yang berlainan mengindikasikan epos metallogenik dari


mineralisasi di sabuk Bolivia secara menyeluruh. Endapan ini nampaknya terkait secara
genetik, dengan type manto mewakili pendahulu endapan vein yang terbentuk selama
kejadian magmatik Mesozoik, dan type porfiri sub volkanik yang terbentuk selama
reaktivasi tektono-magmatik akhir di Tersier (Schuilling 1967; Schneider dan Lehmann
1977; Villapando 1988). Pertanyaan tentang asal-usul Sn masih belum terjawab (lih.
Hutchison 1983 untuk pembicaraan lebih rinci). Fig 10.17A menunjukkan bahwa
distribusi endapan Sn ada pada tiga sabuk utama (Schuiling 1967); (1) sabuk Andes
dimana endapan Bolivia merupakan bagian; (2) sabuk Brasilia Timur ; (3) sabuk
Rondonia –Guyana. Kita juga dapat melihat dari tiga ini bahwa sabuk Bolivia terletak
dekat perpotongan sabuk Andes dan Rondonia-Guyana. Penentuan usia dari granitik dan
pegmatit yang berasosiasi dengan mineralisasi Sn di Guyana Perancis dan Rondonia
berusia antara 1200 dan 940 Ma (Schuiling 1967), sehingga dengan demikian terdiri dari
epos Precambrian dari mineralisasi Sn. Adalah dimungkinkan bahwa endapan type
Manto berasal dari mineralisasi ini oleh erosi perisai Precambrian yang terangkat selama
perkembangan Andes (Schneider dan Lehmann 1977). Konsep ‘warisan metallogenik’
akan nampak dikuatkan oleh variasi sistematik elemen-elemen seperti W, Zn dan Hf
dalam cassiterite (Schneider dkk 1978; Dulski dkk 1982). Lebih jauh, Hutchison (1983)

32
mencatat bahwa perpotongan sabuk Bolivia dengan sabuk Rondonia-Guyana mungkin
mewakili suatu simpang tiga, dengan yang terakhir mewakili suatu struktur aulacogen.
Perkembangan magma di daerah ini mungkin melibatkan protoliths yang kaya akan Sn.
Kemungkinan ini dikuatkan oleh penelitian belum lama ini yang dilakukan terhadap
batuan igneous di provinsi Sn Bolivia (Ericksen dkk 1990)Hasil dari penelitian ini
menegaskan bahwa magma yang kaya akan Sn bertanggung jawab atas emplasemen
dekat permukaan dari batuan igneous peraluminous dengan mana mineralisasi Sn secara
genetik berasosiasi.

Juga diperkirakan adanya kemiripan antara situasi di Amerika Selatan dan orogen
Damara Pan-Afrika di Namibia, dimana pegmatit yang mengandung Sn (dan alaskit yang
mengandung U) ditemukan di cabang intracontinental orogen yang dekat dengan titik
panas atau simpang tiga yang diperkirakan.(lih. Bab 7).

Referensi

Ambrus J (1978) dst.

33

Anda mungkin juga menyukai