NIM: 2019280567
a. sel-sel kolar: Bagian dalam rongga tubuh Porifera dilapisi jaringan yang terdiri atas sel-sel berflagel yang disebut sel
kolar. Sel kolar menyaring partikel-partikel makanan, seperti alga dan sisa-sisa bahan-bahan organik dari air. Dengan
cara inilah, sel kolar menyuplai makanan untuk dirinya sendiri dan sel-sel lainnya.
3. Pada tiap koanosit terdapat flagel dan terdiri dari beberapa juluran lainnya yang dilapisi mucus. Partikel makanan yang
masuk akan terjerat dalam mucus. Partikel yang terjerat di dalam mucus, difagositosis, dan dicerna dalam koanosit
dan amobosit yang bersebelahan dengan koanosit
4. Hewan sesil/menempel
5. Tidak memiliki saraf atau otot tetapi masing-masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan
lingkungan
6. Tinggi spons berkisar dari 1 cm sampai 2 cm
lanjuttan
7. Umumnya hidup di laut (dari 9000 spesies spons yang hidup, hanya 100 spesies yang hidup di air tawar, sisanya
hidup di laut)
8. Pemakan suspensi (makan dengan cara memfilter), yaitu hewan yang mengumpulkan partikel makan melalui air
yang lewat melalui alat penjerat (sel-sel kolar yang terdapat pada permukaan dinding spongoesol)
a. Spons merupakan hewan pemakan suspensi, dimana mereka mendapatkan makanan dari partikel tersuspensi dalam air
yang melewati tubuhnya. Air dapat bergerak melewati pori-pori hingga mencapai rongga sentral yang disebut spongocoel,
kemudian keluar melalui bukaan besar yang disebut oskulum
Lanjutan
9. Tubuh spons terdiri dari dua lapisan. Kedua lapisan dipisahkan oleh suatu daerah
yang bergelatin yang disebut mesofil. Pada area mesofil, tersebar sel-sel amoebosit
yang dinamai berdasarakan penggunaan pseudopodia.
Lapisan luar terdiri atas sel-sel epidermal yang tersusun rapat. Arus masuk melalui
porosit (Gambar). Porosit berbentuk seperti donat memanjang, merentang
sepanjang dinding tubuh.
lanjuttan
Hexactinellida
Hexactinellida merupakan porifera yang memiliki spikula berupa silikat/zat kresik sehingga terlihat seperti kaca. Hexactinellida memiliki
ciri sebagai berikut:
Habitat laut dalam,Bersifat soliter atau menyendiri,Endoskeleton berupa spikula silika berpotongan enam.Simetri secara radial,
Berbentuk silinder.
Contoh: Euplectella , Hyalonemma
Lanjuttan:
demospongia
• Demospongia adalah porifera yang memiliki sikula dari zat kresik (silikat) atau dan
serabut spongin. Ciri demospongia sebagai berikut:
• Habitat sebagian besar laut dan sebagian adalah air tawar
• Endoskeleton berupa Spikula silika atau serat sepon atau keduanya atau tidak sama
sekali
• Spikula adalah monaxon atau tetraxon tetapi tidak pernah di-ray
• Simetri asimetris.
• Bentuk tubuh tidak teratur
• Sistem saluran leuconoid
• Tidak memiliki spongosol
• Contoh: Spongilla .
Hewan Radiata
• Filum Cnidaria (hidra, ubur-ubur, anemon laut, dan karang) memilki simetri radial, rongga gastrovaskular dan cnidosit
1. Tidak memiliki mesoderm dan memilki konstruksi yang relatif sederhana
2. Bangun dasar tubuh Cnidaria adalah kantung dengan kompatemen tengah untuk pencernaan, yaitu rongga
gastrovaskular
3. Suatu bukaan pada rongga gastrovaskular berfungsi sebagai mulut dan anus
4. Bangun dasar tubuh memilki dua variasi: polip yang sesil dan medusa yang mengambang
Bangun Tubuh Cnidaria
Keterangan:
Adhesive pad: Bantalan pengisap
Mesoglea:
Tentacular bulb: bonggol tentakel
2. Kelas Scypozoa
Contoh: Ubur-ubur
Ciri-ciri:
4. Medusa adalah tahap yang mendominasi siklus hidup kelas scypoza
5. Medusa umumnya hidup diantara planton sebagai ubur-ubur
6. Kebanyakan scypozoa hidup di hidup di pesisir pantai mengalami tahap sebagai polip kecil selama siklus hidupnya
7. Umunya medusa yang hidup di laut terbuka umumnya tidak memiliki tahap polip
Siklus Hidup Hidrozoan
Siklus Hidup Craspecusta