Anda di halaman 1dari 6

Porifera

Porifera (Latin:"berpori") atau Spons adalah organisme multiseluler, yang mempunyai banyak pori
sehingga air dapat melewatinya. Tubuh mereka terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel.
Spons memiliki sel yang tak terspesialisasi (tdk memiliki tugas khusus) dan dapat berubah menjadi tipe
sel lain serta dapat berpindah antara lapisan sel utama dan mesohil. Spons tidak memiliki sistem saraf,
pencernaan maupun sistem peredaran darah. Sebaliknya, sebagian besar mengandalkan aliran air
melalui pori-pori tubuh mereka untuk mendapatkan makanan dan oksigen dan untuk membuang
limbah.

Karakteristik Filum Porifera

- Filum Porifera merupakan metazoa pada tingkatan konstruksi seluler, tanpa jaringan nyata,
dan porifera dewasa tidak simetris (asimetri) atau simetris radial superfisia (buatan).

- Sel bersifat totipotent.

- Memiliki sel yang berflagella, koanosit, yang mengatur air melalui kananl dan ruangan yang
menyusun sistem kanal air.

- Dewasa bersifat sesil dan pemakan suspensi (suspension feeder); pada fase larva bersifat
motil dan biasanya bersifat lecithotropic.

- Bagian luar dan dalam lapisan sel kekurangan membran dasar.

- Lapisan tengah, atau mesohyl, berada pada sel motil dan pada materi skeletal (spikula)

- Bahan penyusun rangka porifera (spikula), tersusun atas kalsium karbonat atau silikon
dioksida, dan atau serat kolagen.

Klasifikasi

Spons dapat dibagi berdasarkan struktur rangkanya[3]:

 Calcarea : Disebut juga spons kapur, karakteristiknya adalah spikula yang terbuat dari kalsium
karbonat dalam bentuk mineral kalsit dan aragonit.
 Hexactinellida : Disebut juga spons kaca, karakteristiknya adalah spikula yang tersusun dari
silika (kaca).
 Demospongiae: 80% dari semua spons di dunia merupakan anggota kelas ini, rangkanya
terbuat spikula dan benang spongin.
 Homoscleromorpha: Sebelumnya bagian dari Demospongiae, tetapi baru-baru ini diakui
sebagai kelas tersendiri, tidak ada perbedaan mendasar dengan demospongia, tetapi hanya
berbeda secara genetik
Dalam berbagai buku pelajaran, Sclerospongia (spons karang) masih dianggap sebagai kelas tersendiri
karena karakteristiknya yang berbeda dengan spons lainnya, yaitu memiliki rangka luar dari kalsium
karbonat sehingga bentuknya mirip karang seperti namanya, akan tetapi secara genetik Sclerospongia
dapat dimasukkan dalam Calcarea atau Hexactinellida.

Reproduksi

Aseksual

Spons yang bereproduksi secara aseksual menggunakan tiga cara, yaitu: Tunas, Gemula, dan
fragmentasi. Gelombang air dapat mematahkan tubuh spons dan mengirimnya ke tempat lain, bagian
tubuh yang terpotong ini dapat tumbuh lagi jika memiliki sel kolensit untuk memproduksi mesohil dan
amebosit untuk menghasilkan sel lainnya ini merupakan cara fragmentasi.

Tunas adalah sel-sel amebosit yang melepas dari tubuh induk dan membentuk spons baru.

Gemula bisa disebut "tunas penyelamat" dan digunakan kebanyakan spesies air tawar dan sedikit
spesies air laut, gemmula diproduksi besar-besaran ketika spons akan mati. Gemula terdiri dari
cangkang spongin yang diperkuat spikula, juga ada kumpulan amebosit serta cadangan makanan.
Gemula kemudian "tidur", dalam fase ini gemula dapat selamat dari lingkungan yang ekstrem, seperti
suhu yang sangat dingin, kekeringan, kekurangan oksigen atau kadar garam yang meningkat. Ketika
keadaan normal dan gemmula menemukan tempat menempel, gemmula "berkecambah" dan amebosit
berubah menjadi pinakosit (lapisan terluar) dan cangkangnya meletus, sel amebosit yang tersisa
berubah menjadi sel-sel lain dan terbentuklah spons baru, gemula dari spesies yang sama walaupun dari
individu yang berbeda dapat bergabung menjadi satu. Gemula biasanya dibentuk saat musim gugur
atau kemarau, dan tumbuh saat musim dingin atau musim hujan. Ada juga gemula yang menetap di
tubuh induknya sehingga sulit ditentukan apakah spons itu hidup kembali, atau "ditumbuhi" gemulanya
sendiri.
Anatomi Porifera

Klasifikasi Filum Porifera (Taxonom)

Kelas Calcarea

Salah satu kelas dari Filum Porifera adalah  Kelas Calcarea. Ciri-ciri dari spesies pada kelas Calcarea
adalah Spons bersifat Calcareous, Spikula tersusun atas Kalsium karbonat yang disebut calcite (kalsit).

Elemen Rangka tidak berdiferensiasi menjadi megascleres dan microscleres; Spikula berkelipatan 1,3
atau 4. Tubuh dengan kanal tipe asconoid (askon), synconoid  (sicon), atau leuconoid (leucon). Semua
spesies dari kelas Calcarea hidup di lautan.

Subkelas Calcinea: Larva hidup bebas dan berupa coeblastula berlubang, berflagella, dan dapat
menjadi seperti  struktur parenchymula padat melalui ingresi seluler. Koanosit nukleus terletak pada
daerah basal.

Flagellum bersifat independent terhadap nukleus, spikula tersusun secara triradiated, spikula bebas, dan
pada beberapa spesies bersifat masif calcite (tersusun atas kalsium karbonat padat) contoh Clathrina,
Dendya, Leucascus, Leucetta, Soleniscus.
Subkelas Calcaronea, larva hidup bebas, sebagai tumbuhnya berflagella amphiblastulae, nuklei
koanosit apikal, flagellum muncul dari nukleus, spikula bebas atau bergabung. Contoh spesies
Calcaronea ialah Amphoriscus, Grantia, Leucilla, Leucosolenia, Petrobiona, Scypha (Sycon).

Kelas Hexactinellida

Kelas Hexactinellida merupakan salah satu kelas pada filum porifera. Ciri-ciri Spesies pada kelas
Hexactinellida adalah Berbentuk seperti gelas atau kaca, Spikula tersusun atas silikat dan bercorak 6
spikula (hexactinal), Megascleres dan microscleres selalu ada, dinding tubuh berbentuk cekung, dengan
jaringan trabekular, lapisan koanosit dapat bersifat syncytial, berada pada perairan laut, terutama pada
lautan dalam.

Terdapat dua subkelas pada kelas Hexactinellida yaitu Amphidiscophora dan Hexasterophora.

Contoh spesies pada kelas Hexactinellida yaitu : Hyalonema, Monorhaphis, Pheronema,


Aphrocallistes, Caulophacus, Euplectella, Hexactinella, Leptophragmella, Lophocalyx, Rosella,
Sympagella.
 

Kelas Demospongiae
Salah satu kelas dari Filum Porifera adalah Demospongiae. Tersusun atas spikula silika, spikula tidak
tersusun atas corak 6, rangka spikula dapat tersusun atau tergantikan oleh kolagen organik (spongin),
hidup di lautan, air tawar dan pada semua kedalaman air.

Pada kelas Demospongiae terdapat 3 Sukelas yaitu Homoscleremorpha, tetratinomorpha, dan subkelas
Ceractinomorpha.

Contoh spesies pada kelas Demospongiae ialah Asteropus, Chondrilla, Chondrosia, Cliona,
Cryptotethya, Geodia, Polymastia, Rhabderemia, Stelletta, Suberites, Tethya, Tetilla,Adocia, Agelas,
Aplysilla, Aplysina, Asbestopluma, Axinella, Axociella, Callyspongia, Clathria, Coelosphaera,
Halichondria, Haliclona, Halisarca, Hymeniacidon, Ircinia, Spongilla, Tedania, Mycale, Microciona,
Astrosclera, Calcifibrospongia, Ceratoporella, Stromatospongia, Hispidopetra, Goreauiella, Vaceletia
crypta.


Seksual

Kebanyakan Porifera adalah hewan hermafrodit (punya 2 kelamin dalam satu individu), tetapi sel telur
dan sel sperma dihasilkan pada waktu yang berbeda. Spons tidak punya gonad (organ reproduksi),
tetapi spons dapat menghasilkan sperma lewat koanosit, sedangkan sel telur dihasilkan oleh amebosit,
spons mengeluarkan sel sperma ke air dan bertemu sel telur (ada yang dilepas ke air dan ada yang tetap
di tubuh "ibu"). Telur yang berfertilisasi berenang mencari tempat untuk menempel, dan tumbuh
menjadi individu baru.

Siklus hidup

Spons di daerah iklim sedang hidup sampai beberapa tahun, tetapi beberapa spons tropis dan spons laut
dalam dapat mencapai umur 200 tahun atau lebih. Beberapa demospongia tumbuh 0.2 mm per tahun,
jika pertumbuhannya konstan, hewan dengan lebar 1 m mungkin berumur 5000 tahun. Beberapa spons
memulai reproduksi seksual ketika berumur beberapa minggu, dan ada yang menunggu sampai
beberapa tahun.

Anda mungkin juga menyukai