Anda di halaman 1dari 8

10/1/2015

Avertebrata Air (PIB 1151)

PORIFERA
Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada

Deskripsi Umum
Phylum Porifera (Sponges) : hewan
berpori, banyak pori dan saluran yang
menembus tubuh
Mencakup kurang lebih 5000 spesies,
yang sebagian besar hidup di laut.
Hanya kurang lebih 150 species hidup di
air tawar (Spongillidae)
Tersebar luas di seluruh dunia,
intertidal laut dalam
Ukuran : beberapa milimeter 2 meter
(diameter)

Deskripsi Umum
Dewasa hewan sessil, tidak
bergerak, stadia larva motil
Filter feeder
Sebagian besar hidup di laut (98%) di
perairan dangkal dan tropis dan
sedikit yang hidup di air tawar (< 2%)
Mempunyai berbagai macam
bentuk, amorphous dan asimetrik
Amorphous : having no definite or clear shape or form

Tidak mempunyai organ dan sistem


syaraf

Deskripsi Umum
Biota unik, metazoan yang paling tua,
kelompok hewan yang sangat sukses
beradaptasi serta survive lebih lama
dari hewan multiseluler lainnya.
Sponge: asosiasi komunal dari selsel,
yang tersusun secara lepas membentuk
suatu, seperti jaringan kanalkanal
inhalent (ostia, ostium) dan exhalent
(oscula, oskulum)

Ciri-ciri umum Porifera


Organisme sederhana, organisasi pada tingkatan
sel, belum mempunyai jaringan dan organ.
Sehingga semua kegiatan ada dalam sel
(interseluler)
Hewan diploblastik: terdiri dari 2 lapisan sel
Epithelium dermal (pinnacocyte)
Lapisan gelatin (mesohyl) yang di dalamnya
terdapat sel pengembara (archaeocyte).

Spongocoel choanocyst
Diploblastic : having two germ layers used of an embryo or lower
invertebrate lacking a true mesoderm

10/1/2015

Ciri-ciri umum Porifera


The Poriferan Bauplan (construction plan)

Rangka sponges :
Spikula (kalsium karbonat atau silikon dioksid)
keras, dan atau
Fibers spongin (protein) fleksibel

Spongin dan spikula tertanam pada lapisan


gelatinous (mesohyl).

Dua atribut organisasi yang unik:


Sistem aquiferous (sistem kanal)
Sifat sel spons yang sangat totipoten (mampu
berkembang menjadi organisme lengkap atau
diferensiasi ke dalam setiap sel atau jaringan)

Archeocyte (sel pengembara) pada mesohyl


bertugas untuk mensekresikan spikula dan
spongin.

Anatomi dan Morfologi

Anatomi dan Morfologi


Archaeocyte : sel pengembara
yang totipoten (dapat
terspesialisasi)

Epidermis : lapisan luar


Mesohyl : lapisan gelatin
Tidak hidup dan aseluler tetapi
mengandung sel hidup
archaeocyte yang totipoten
(dapat terspesialisasi)

Anatomi dan Morfologi


Porocyte : sel yang membentuk
poripori, aliran air
Ostium : kanal masuknya air
dalam sponge
Pinacocyte : epithelium dermal,
lapisan kulit luar
Choanocyte : sel yang melapisi bagian
dalam dari tipe tubuh spons asconoid,
syconoid dan leuconoid, yang berisi flagella
pusat dan undulipodia, dikelilingi oleh leher
mikrovili yang dihubungkan oleh selaput
tipis.
Undulipodia : kaki berayun, cambuk fleksible
perpanjangan intraseluler
Microvilli : microscopic cellular membrane
protrusions that increase the surface area of cells

10/1/2015

Anatomi dan Morfologi


Archaeocyte :
Proses pencernaan (pencernaan makanan
intraseluler).
Menyimpan makanan yang sudah dicerna.
Dapat berkembang baik menjadi sperma
yang berflagela atau telur, walau gamet juga
dapat berkembang dari modifikasi morfologi
dari choanocyte.
Kemungkinan juga berperan aktif dalam
reaksireaksi pengenalan bukan diri sendiri
(non-selfrecognition) dengan sponge
lainnya.
Membuang zatzat sisa
Sekresi elemen spikula (kalkareus, silikaeus,
fiber protein kolagenus (spongin).
sclerocytes : mensekresi spikula
spongocytes : menghasilkan fiber spongin

Anatomi dan Morfologi


Choanocyte : sel yang melapisi
bagian dalam dari tipe tubuh spons
asconoid, syconoid dan leuconoid, yang
berisi flagella pusat dan undulipodia,
dikelilingi oleh leher mikrovili yang
dihubungkan oleh selaput tipis.
Fungsi
Membentuk arus yg membantu sirkulasi air
Menangkap makanan
Menangkap sperma

Spongin
Spongocytes: sekresi elemen fiber protein kolagenus (spongin)

Struktur tubuh dan sistem aquiferous (kanal


kanal))

Dermal pores
or ostia

Mesohyl mencakup non cellular


coloidal mesoglea dimana tertanam
serat kolagen, spikula dan berbagai
sel
Sebagian besar selsel ini dapat
berubah dari satu jenis yang lain
seperti yang diperlukan.

3)

Sebagian besar sponge dapat dibedakan berdasarkan


tipe sistem kanal
Asconoid
Syconoid
Leuconoid
Sistem ini berbeda dari satu sama lain dalam tingkat kompleksitas

Air mengalir melalui ostia pada


semua kanal dan akhirnya keluar
melalui osculum
Mesoglea : the translucent, nonliving,
jellylike substance found between the
two epithelial cell layers

10/1/2015

Asconoid sponges
Ditemukan pada spons berkapur
radial simetris, tinggi jarang melebihi
10 cm
Organisasi sederhana
Air bergerak melalui ostia ke
spongocoel
Choanoderm sederhana dan satu sel
tebal berkesinambungan

Potongan spons dengan kanal asconoid


Tipe sistem kanal sponge : Asconoid, Syconoid, Leuconoid

Syconoid sponges

Tipe sistem kanal sponge : Asconoid, Syconoid, Leuconoid

Leuconoid sponges

Kondisi Syconoid: lipat sederhana dari


pinacoderm dan choanoderm.
Sebagai kompleksitas meningkatkan
mesohyl mungkin menebal dan
tampak memiliki dua lapisan.
Air dibawa melalui incurrent canal
dan kemudian ke radial canal (dilapisi
dengan choanocytes).

Tipe sistem kanal sponge : Asconoid, Syconoid, Leuconoid

Lebih kompleks
Lipat tambahan dari choanoder
dan penebalan lebih lanjut dari
mesohyl.
Air dibawa melalui incurrent canal,
dan dibuang melalui excurrent
canal
Jenis yang paling umum

Tipe sistem kanal sponge : Asconoid, Syconoid, Leuconoid

Figure 12.07

Arti penting spikula dan spongin


Sistematika : karakter untuk identifikasi
Sponge : support tubuh dan menghindar dari predator.

Fig 6.3 a

Peningkatan kompleksitas

10/1/2015

Taksonomi
Taksonomi sponge merupakan hal yang sangat kompleks dan
sulit. Sering dijumpai adanya ketidakpastian dalam
taksonomi sponge disebabkan antara lain karena:
Karakter pembeda sedikit dan seringkali bervariasi karena
adanya faktor lingkungan
Konsep tentang apa yg menyusun/menjadikan suatu spesies
itu termasuk sponge masih harus diteliti.
Identifikasi sponge
sponge: kombinasi dari ukuran, tipe dan
distribusi spikula dan hubungannya dengan rangka
yang bersifat fiber.

Demospongiae
Skeleton terdiri dari fiber spongin dan spikula silika. Pada
sebagian anggota, salah satu atau kedua komponen skeletal
tersebut dapat absen.
Spikula: monakson atau tetrason.
Kelas terbesar dan diversitas tertinggi
Berdasarkan tipe luecon dibagi menjadi sub class:.

Phylum Porifera : 3 kelas


Demospongiae
Calcarea
Hexactinellida
Sclerospongiae

SC: Tetractinellida : tanpa spongin dengan spikula tetraxon.


Contoh: Microciona
SC: Monaxonida: dengan atau tanpa spongin, spikula monaxon
SC: Keratosa: hanya mengandung spongin,
Contoh: Spongia, Euspongia

Demospongiae, Calcarea, Hexactinellida


Sclerospongiae

Siliceous Spiculse in Desmospongia


Never six-rayed

Spongia sp.

Microciona sp.
Microscleres
Megascleres

Oscarella

10/1/2015

Calcarea
Demospongiae

Genera Adocia, Halisarca, Myxilla

Spikula kalsium karbonat dalam bentuk kalsite.


Spikula: monaxon, triaxon, atau tetraxon.
Anggotanya mempunyai ketiga tipe saluran kanal.
Biasanya kecil dan rapuh/halus dengan tekstur crunchy.
Terdiri dari 2 ordo:
Homocoela : asconoid, contoh : Leucosolenia
Heterocoela : syconoid dan leuconoid, contoh: Scypha

Demospongiae, Calcarea, Hexactinellida


Sclerospongiae

Calcareous sponges
Leucosolenia sp

Leucetta

Hexactinellida

Sclerospongiae

Glass sponge
Beberapa spikula menyatu membentuk kerangka
Spikula terbuat dari kaca (spikula silikous)
Syconoid
Sponge laut dalam, jarang dijumpai pada kedalaman <<
ratusan meter

Euplectella aspergillum

Demospongiae, Calcarea, Hexactinellida


Sclerospongiae

Merupakan spons karang (Coraline sponge)


Menghasilkan rangka CaCO3, spikula tersusun dari silikat
dan sponging, monaxon.
Contoh Stromatospongia, Merlia, Ceratoporella.
Sebagian anggotanya sekarang sudah dibagi masuk
kedalam kelas Demospongiae dan Calcarea.
Sponge ini dahulu dikira sudah punah untuk jutaan tahun
yang lalu, sampai akhirnya ditemukan kembali pada
tahun 1960an.

Demospongiae, Calcarea, Hexactinellida


Sclerospongiae

10/1/2015

Placospongia akan mingkup jika disentuh


Tethya seychellensis menghasilkan filemenfilemen yang digunakan
untuk mergerak/berpindah
dapat mengatur laju air yang masuk/keluar, sesuai dengan perubahan
lingkungan.
Tedania fire sponge
Spongia dan Hippospongia bath sponge
Euplectella (glasssponge/Venus flower basket sponge) hidup di lautan
dalam dan dicirikan dengan lacelike skeleton dari spikula gelas yang
berfusi.
Boring sponge (Cliona) mengebor saluransaluran kecil/tipis pada
substrat kalsium karbonat sperti coral dan cangkang mollusca.

Sponge Physiology
Laju filtrasi
Leuconia, spons kecil, memiliki
81.000 kanal incurrent.
Memiliki lebih dari dua juta
ruang flagellated.
Pengeluaran air membawa
limbah agak jauh.
Beberapa spons besar dapat
menyaring 1500 liter air sehari.
Partikel disaring nonselektif;
choanocytes memfagositosis 80%.
Pencernaan adalah benar
intraseluler, terutama oleh
archaeocytes.
Tidak ada organ ekskretoris atau
pernapasan; hanya difusi
Satusatunya gerakan yang
membuka sangat lambat dan
penutupan poripori; sel saraf
belum ditunjukkan.

Kondisi tidak menguntungkan


Melakukan regenerasi sel
sel,, sebagian spesies
Tubuh tereduksi menjadi massa selular yang kompak
dan kecil dengan suatu lapisan pelindung di bagian
luar.
Selsel ini akan aktif kembali ketika lingkungan sudah
mendukung, meregenerasi semua struktur yang ada
seperti sebelum terjadi regresi.

Spongia sp. (bath sponge)

Kondisi tidak menguntungkan


Membentuk Gemmule
Archaeocytes mengakumulasikan nutrisi dgn
memfagositosis selsel lainnya dan membentuk kelompok.
Lalu cluster ini diliputi oleh selsel tertentu, yang
mensekresi suatu pelindung yang tebal.
Gemmule jauh lebih resisten terhadap kekeringan,
kebekuan atau anoksia.
Mereka memerlukan suatu periode vernalisasi dalam suhu
yang rendah Gemmule juga merupakan cara reproduksi
aseksual yg efektif, menghasilkan sejumlah keturunan yg
secara genetis identik.

Reproduksi
Seksual : sebagian besar hermafrodit.
Selsel collar atau selsel di dalam lapisan gelatinous
berkembang menjadi gamet. Sperma dilepaskan ke dalam
air, sedangkan telur dapat dilepaskan atau tidak.
Pada banyak spesies, sperma dan telur dilepaskan secara
synchronous dengan trigger dari irama sirkadian dan
sirkalunar. Larva akan berenang atau merayap di dasar
untuk periode sampai beberapa hari

Aseksual : budding, fragmentasi dan suatu tahap


istirahat yang dikenal sebagai gemmule

10/1/2015

Reproduction
1. Asexual Reproduction
a. External buds are small individuals that break off
after attaining a certain size.
b. Internal buds or gemmules are formed by
archaeocytes that collect in mesohyl and are
coated with tough spongin and spicules; they
survive drought, freezing, etc.

2. Sexual Reproduction
a. Most are monoecious with both male and female
sex cells in one individual.
b. Sperm arise from transformed choanocytes.
c. In some Demospongiae and Calcarea, oocytes
develop from choanocytes; others derive them
from archaeocytes.
d. Sponges provide nourishment to the zygote until
it is released as a ciliated larva.
e. In some, when one sponge releases sperm, they
enter the pores of another.
f. Choanocytes phagocytize the sperm and transfer
them to carrier cells that carry sperm through
mesohyl to oocytes.
g. Some release both sperm and oocytes into water.

Anda mungkin juga menyukai