Anda di halaman 1dari 17

PORIFERA

I MA YUDHA PER W I R A

Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre =

pembawa) adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Ciri utama memiliki lubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran.

Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme

(Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh. Porifera hidup di air laut dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km. Kerangka pada porifera merupakan kerangka luar atau eksoskeleton. Kerangkanya dapat berupa kapur seperti pada Calcarea, dapat pula rangka silikat seperti yang dimiliki hexactinellida, atau kerangka lunak (spongin) pada Demospongia.

Porifera merupakan kelompok hewan yang bersifat

sesil , atau berdiam di suatu tempat tertentu dan sangat tergantung pada aliran air untuk megambil makanan dan oksigen serta membuang zat sisa.. Organisme Porifera pada umumnya tidak memiliki saraf dan otot, tetapi masing masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif atau hewan sederhana serta tidak memiliki jaringan sehingga sering disebut Metazoa

Struktur Tubuh
Epidermis (lapisan terluar), Lapisan terluar dari

porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit. Mesoglea, Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung beberapa macam sel yaitu: Sel Ameboid, berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain; Sel Sklerobas, lapisan berfungsi sebagai pembentuk spikula; Sel Porosit, sel yang fungsinya membuka dan menutup pori-pori; Sel Arkeosit, sel amebosit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel reproduktif; dan Sel Spikula, sel yang pembentuk tubuh.

Endodermis (lapisan dalam), lapisan dalam

yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan.

Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari

spongosol. Mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar. Porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol tempat masuknya air. Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera. Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan. Epidermis : lapisan terluar. Spikula : pembentuk/penyusun tubuh. Flagel : alat gerak koanosit. Koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan. di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.

Sistem Perkembangbiakan
Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara

vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu baru; dan Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar.

Sedangkan perkembangbiakan generatif

berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia.

Sistem Pencernaan
Pencernaan makananan pada porifera adalah

intraseluler Intraseluler merupakan pencernaan makanan yang terjadi di tingkat sel / didalam sel. Proses tersebut diawali dari masuknya air melalui pori pori tubuh porifera (ostium), selanjutnya air akan masuk kedalam tubuh bersamaan dengan plankton dan bakteri yang menjadi sumber makanannya. Melalui mikrofili yang terdapat pada sel koanosit lapisan endodermis porifera, plankton dan bakteri akan tersaring.

Sel amoeboid memiliki tugas untuk mengedarkan

hasil tangkapan tersebut keseluruh tubuh porifera. Air air yang masuk bersamaan dengan makanan akan kembali dibuang melalui lubang yang berada di pusta tubuhnya yaitu oskulum.

Sistem Sirkulasi Air


Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi

tiga tipe. Ascon, merupakan tipe saluran air dimana lubanglubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam). Sycon, merupakan tipe saluran air dimana lubanglubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol.

Leucon, merupakan tipe saluran air dimana

lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.

Sistem Pernafasan
System pernafasan yang dimilikipun sangat

sederhana. Oksigen diambil langsung dari air oleh sel-sel koanosit secara absorpsi. Karbondioksida hasil pernafasan dikeluarkan langsung dari dalam sel ke lingkungan.

Klasifikasi Porifera
Porifera dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu:

Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia. Kelas Calcarea memiliki ciri: rangkanya berspikula kapur, koanositnya berukuran besar, dan biasanya hidup di laut dangkal. Contoh dari kelas ini adalah Scypha, Leucosolenia, Cerantia, Ceranthrina, dan Sycon gelatinosum. Kelas Hexactinellida memiliki ciri: Rangkanya berspikula kersik, dan Kebanyakan hidup di laut dalam. Contoh-contohnya : Euplectella, Hyalonema, Pheronema

Kelas Demospongia memiliki ciri: Umumnya

tidak berangka, yang berangka rangkanya terdiri dari zat kersik atau spongin atau campuran keduanya, hewan ini dimanfaatkan sebagai bahan industry spon, ada species yang tidak dapat bergerak, hidup di laut dangkal. Contoh-contohnya : Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, spongilla corteri.

Anda mungkin juga menyukai