5. Tempat hidup
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)
6. Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang membawa
makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada koanosit, zat-zat makanan tadi akan
ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau sel leher. Setelah makanan tercerna, oleh
sel amoebosit, maka sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang
sudah tidak mengandung zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui oskulum. Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat
rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast
yang merupakan penyusun rangka atau spikula berada.Porifera tidak mempunyai sel
saraf.Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt,
karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.
C. Struktur dan Fungsi Tubuh
Kelompok porifera terdiri atas sekitar 10.000 spesies, dan kebanyakan hidupnya air laut
dan air tawar. Ciri khas porifera adalah memiliki lubang atau pori (spongosol) di
seluruh bagian tubuhnya, lubang tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya air untuk
sumber makanan dan oksigen.Tubuh Porifera disusun oleh sel berongga yang belum
membentuk jaringan sejati, oleh karena itu sering pula disebut hewan spons.Kerangka
tubuh filum ini disusun oleh serabut-serabut halus dari zat kapur yang juga membentuk
seperti spons (Spongin). Kebanyakan dari porifera merupakan hewan hermafrodit, yaitu
memiliki dua alat kelamin, jantan dan betina, dalam satu tubuh.Tempat masuknya pori-
pori air pada porifera disebut ostinum, sedangkan tempat keluarnya makanan dan air
disebut oskulum.Tubus Porifera dilapisi oleh dua lapisan jaringan (dipoblastik), yaitu
lapisan luar (Ektodermis) dan lapisan dalam (Endodermis).
Lapisan Luar (Ektodermis)
Lapisan luar tubuh porifera disusun oleh sel-sel epidermis yaitu epitel yang disebut
pinakosit.Sel-sel epitel pinakosit ini berbentuk pipih dan tebal, fungsinya adalah
sebagai pelindung tubuh dari porifera.Diantara Pinakosit-pinakosit terdapat rongga atau
pori yang disebut ostinum sebagai tempat masuknya air yang membentuk saluran air
dan akan bermuara ke spongosol (rongga tubuh).
Lapisan dalam (Endodermis)
Lapisan dalam tubuh porifera disusun oleh sel – sel “berleher” memiliki flagela yang
disebut sel koanosit.Flagela atau kaki pada sel koanosit yang bergerak akan membentuk
aliran air yang mengandung makanan dan oksigen agar sampai ke spongosol. Setelah
sampai ke spongosol, sel koanosit akan menyerap makanan dari air tersebut, dan juga
sel ini akan mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Sisa
makanan dan air, serta komponen yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang
melalui Oskulum.
Lapisan antara Ektodermis dan Endodermis
Terdapat sebuah struktur tubuh seperti lapisan diantara lapisan luar tubuh (Ektoderm)
dan lapisan daklam tubuh (Endoderm) sehingga banyak sumber yang mengatakan
bahwa Filum porifera memiliki tiga lapisan tubuh utama.Lapisan ini disebut sebagai
mesohil (mesoderm) yang terletak diantara sel koanosit dan sel epidermis.Pada mesohil
terdapat beberapa sel yang memiliki berbagai fungsi, yaitu:
a. Sel Amoebosit,
Sel Amoebosit adalah sel yang tidak mempunyai bentuk dominan dan dapat bergerak
dengan menggunakan pseudopodia (kaki palsu).Sel ini berfungsi untuk :
Mengambil makanan yang telah diserap sel koanosit
Mencerna makanan tersebut
Membawa dan mendistribusikan makanan ke sel lain dalam tubuh
Membentuk serat rangka yang keras di dalam mesohil
b. Sel Skleroblas
Sel Skleroblas merupakan merupakan sel yang berfungsi membentuk spikula(kerangka
tubuh porifera).
c. Sel Archeosit
Sel Archeosit adalah sel amoebosit embrional yang dapat berubah fungsi membentuk
sel sperma dan ovum.
d. Sel Spikula
Sel Spikula merupakan sel yang menjadi penyusun kerangka tubuh porifera
Pada umumnya Porifera bersifat hermafrodit, tetapi sel telur dan sperma
diproduksi pada waktu yang berbeda.Beberapa jenis ada yang diesis
(dioecious).Sperma dikeluarkan bersama aliran air melalui oskulum dan masuk
ke individu lain melalui ostium.Fertilisasi sel telur oleh sperma terjadi di
mesohil dan menghasilkan embrio. Embrio akan tumbuh menjadi larva
berflagela yang disebut larva amfiblastula.Larva amfiblastula keluar dari
mesohil, kemudian bersama aliran air keluar melalui oskulum.Larva
amfiblastula berenang bebas dan menempel di suatu substrat hingga tumbuh
menjadi Porifera dewasa.
Sistem Pencernaan, seperti penjelasan sebelumnya, pencernaan pada porifera
juga dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah masuk ke rongga tubuh
(spongosol) maka sel koanosit akan menyerap makanan dari air, lalu makanan
tersebut dicerna dan didistribusikan ke sel lain oleh sel amoebosit. Umumnya
porifera memkanan plankton.
Sistem Persarafan, porifera tidak mempunyai sel saraf, namun ia mampu
bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan sentuhan pada beberapa area
tertentu. Fungsi ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya.
Hexactinellida
Hexactinelida merupakan porifera yang tersebar luas pada semua lautan. Habitat
utama dari porifera ini adalah pada lautan dalam. Ciri yang membedakan kelas ini dari
kelas lain adalah kerangkanya yang disusun oleh spikula silikat. Kerangka spons pada
kelas hexactinelida tidak memiliki jaringan spongin. Sel epithelium dermal dan
koanosit terbatas pada bentuk-bentuk ruang yang tersembunyi.
Cara reproduksinya yaitu sperma diambil ke suatu organisme dengan air, dan kemudian
harus membuat jalan mereka ke telur dalam organisme.Setelah pembuahan, larva yang
diinkubasi selama waktu yang relatif lama sehingga mereka bahkan membentuk spikula
dasar sebelum dibebaskan sebagai larva parenkimal.Ini berbeda dari larva Porifera lain
dalam kekurangan flagela atau metode lain untuk bergerak.Kluster Heksatinelida untuk
tingkat yang sangat tinggi, menunjukkan bahwa larva tidak melayang jauh sebelum
menetap.Setelah mendarat larva di dasar laut, itu bermetamorfosis, dan Porifera dewasa
mulai tumbuh.Heksatinelida dikenal untuk pemula produktif.
a. Sub Kelas Hexasterophora
Ciri khas yang ada pada subkelas ini adalah microscleres parenchimalnya berupa
hexaster. Contoh Euplectella.
b. Sub Kelas Amphidiscorpha
Ciri utama pada sub kelas ini adalah microscleres parenchimalnya berupa Amphidics.
Contoh Hyalonema.
Demospongiae
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Halichondrida
Ciri Utama dari sub kelas Tetractinomorpha adalah memiliki megaskleres tetraxonid
dan monoxonid, mikroskleres asterose dan kadang-kadang tidak memiliki serat
spongin. Tubuh spons ini memiliki bentuk radial dan perkembangan cortical axial
mengalami kemajuan. Kelompok ini mencakup spesies ovipar dengan stereogtastrula.
Famili yang primitive menetaskan amphiblastulae.
1. Ordo Homosclerophorida
Porifera dalam ordo ini merupakan Tetractinomorpha primitive yang memiliki struktur
Leuconoid homogen dengan sedikit dareah terdeferensiasi . Larva menetas berupa
amphiblastula. Spikulanya berupa teract berukuran kecil. Beberapa spesies tidak
memiliki rangka seperti pada Oscarella.
2. Ordo Choristida
Porifera yang termasuk ordo Choristida paling tidak memiliki beberapa megaskleres
tetraxons, biasanya berupa triaenes, mikroskleres berupa aster, sterptaster atau
sigmasprae yang khas. Bentuk tubuhnya seringkali rumit. Spons ini memiki korteks
yang dapat dibedakan secara jelas dan seringkali tersusun atasnlapisan fibrosa di
sebelah dalam dan lapisan gelatin di bagian luar. Contoh Geodia dan Aciculites.
Ciri utama yang menjadi dasar pengklasifikasian dari sub kelas Ceractinomorpha
adalah larvanya yang berupa stereogastrula, megaskleresnya berupa monaxonid, dan
mikrosklesesnya berupa sigmoid atau chalete. Aster tidak pernah ditemukan. Pada
rangkanya juga sering ditemukan sponging B tetapi dalam jumlah yang bervariasi.
1. Ordo Halichondrida
Porifera yang ada dalam ordo Halichomonacndrida memiliki Kerangka megaskleres
berupa monactinal dan atau diactinal serta tidak memiliki microskleres.
Contoh Halichondrida, Hymeniacidondan, Ciocalypta.
2. Ordo Poecilosclerida
Porifera yang masuk dalam ordo ini memiliki rangka yang selalu mengandung
megaskleres choanosomal dan dermal. Contoh Coelosphoera dan Myxilla.
3. Ordo Haplosclerida
Porifera ini kadang-kadang memiliki rangka silikat yang jika ada terbuat dari kategori
tunggal dari megaskleres yang terletak pada serat spongin atau bergabung dalam suatu
anyaman yang diikat dengan perekat spongin. Contoh Haliclona. Megaskleresnya
berupa diactinal dan kadang-kadang berupa monactinal yang sedikit bervariasi dalam
hal ukuran. Jika ada, mikroskleresnya berupa Chelate, taxiform, sigmoid atau raphdes.
Beberapa genus seperti Dactylia tidak memiliki spikula dan mempunyai rangka
dari serat sponin. Rangka dermal berspikula tidak pernah ada . Dermal yang
terspesialisasi hanya terlihat pada Callyspongiidae dimana suatu jaringan yang
kompleks dari serat spongin bercabang-cabang menembus lapisan dermal. Contoh
Callyspongia
4. Ordo Dictyoceratida
Porifera yang masuk dalam ordo Dictyoceratida tidak meiliki spikula. Rangka
sepenuhnya tersusun dari suatu anyaman dari serat spongin yang bisa menyertakan
partikel lain seperti pasir,kerang ,spikula atau spons lain. Lapisan dermal sering
diperkuat oleh spongin A.
Calcarea
Kerajaan : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Calcarea merupakan spons yang hidup di laut. Spons ini memiki kerangka spikula
dari zat kapur yang tidak terdeferensiasi menjadi megaskleres dan mikroskleres. Bentuk
spons ini bervariasi dari bentuk yang menyerupai vas dengan simetri radial hingga
bentuk bentuk koloni yang membentuk bangunan serupa anyaman dari pembuluh-
pembuluh yang kecil hingga lembaran dan bahkan ada yang mencapai bentuk raksasa.
Ciri khas dari sub kelas ini adalah larvanya yang berupa larva amphibalstulae.
Koanosit terletak pada posisi apical. Flagela dari tiap koanosit muncul dari nucleus.
Spikula triradiate biasanya satu helai yang terpanjang dari yang lain . Struktur tipe
saluran air yang ada pada sub kelas ini berupa tipe leuconoid yang berasal dari tipe
syconoid.
1. Ordo Leucosolenida
Tipe ini memiliki struktur Asconoid. Contoh Leucosolenia
2. Ordo Sycettida
Tipe saluran air yang ada pada ordo ini ada yang berupa Syconoid atau Leuconoid.
Contoh Sycon.
Ciri khas yang ada sub kelas Calcinea adalah larvanya yang berupa parenchymula dan
flagella dari koanosit muncul tersendiri dari nucleus koanosit yang menempati dasar
sel.Pada sebagian besar spesies triradiata , spikula memiliki ukuran yang sama. Bentuk
Leuconoid yang ada pada sub kelas ini tidak berasal dari tipe syconoid tetapi langsung
berupa anyaman dari asconoid.
1. Ordo Clathrinida
Ciri khas dari ordo ini adalah tipe saluran airnya berupa asconoid yang secara permanen
serta tidak memiliki membrane dermal atau korteks.Contoh Clathrina
2. Ordo Leucettida
Ciri khas dari Ordo ini adalah tipe saluran air yang berupa Syconoid hingga Leuconoid
dengan membrane dermal atau korteks yang jelas.Contoh Leucascus levcetta.
3. Ordo Pharetronida
Ciri khas yang ada pada ordo ini adalah tipe saluran airnya yang berupa Leuconoid dan
rangka tersusun dari spikula quadriradiata yang disertai penguat calcareous.Contoh
Petrobiona dan Minchinella.
Orang Eropa zaman dahulu menggunakan spons untuk berbagai hal seperti bagian
dalam pelindung kepala, penyaring air, dan alat pembersih.Spons adalah hewan yang
termasuk dalam filum porifera.Nama porifera berarti pembawa pori, atau memiliki
lubang.Mereka dianggap menjadi salah satu organisme paling sederhana. Spons adalah
pengumpan filter, yang berarti mereka mengumpulkan air laut melalui pori-pori dan
mendapatkan partikel kecil makanan dengan filter di dalam tubuh mereka.Ada dua jenis
spons yang akan kita mempelajari: encrusting spons, seperti spons remah roti, dan
spons berbentuk tabung. Tubular Spons, seperti spons oregon pipa di sebelah kanan,
tumbuh seperti namanya, sedangkan spons encrusting adalah spons yang tumbuh
rendah yang menutupi permukaan yang terpasang.Spons memiliki peran penting karena
mereka menyediakan habitat bagi banyak makhluk kecil seperti udang pistol, bintang
laut, cacing, dan krustasea kecil.Mereka memiliki nilai ekonomi, juga dalam bentuk
mandi spons yang sudah digunakan pada zaman kuno.Secara ekonomis, Porifera tidak
terlalu mempunyai arti penting. Hewan Demospongia yang hidup di laut dangkal dapat
dimanfaatkan oleh manusia, misalnya spons untuk mandi dan pembersih kaca.Filum
Porifera tidak jauh beda dengan filum invertebrata yang lain.Porifera memilki peranan
yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.Peranan Porifera bagi kehidupan
manusia sebagai spons mandi dan alat gosok, zat kimia yang dikeluarkannya memiliki
potensi obat penyakit kanker Contohnya zat plakoridin A yang ditemukan pada spons
plakortis di Jepang, dapat berguna sebagai sitotoksin bagi sel limfoma (kanker
limpa).Selain hal itu, ternyata porifera dapat mengembalikan kualitas air. Hal ini dapat
dibuktikan karena, zat-zat yang tidak berguna yang berada di sekitar porifera bisa
tersedot melalui pori-pori, dan porifera akan menyaringnya.
REFERENSI