Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lalu Muzammil Azimi

Kelas : III/B
NIM : 190104035
1. Sel yang satu ini adalah salah satu sel penting dalam tubuh porifera. Kita dapat
menemukan sel yang satu ini pada lapisan mesohil atau mesoglea. Sebuah lapisan tubuh
porifera yang bergelatin. Seperti namanya sendiri, sel amebosit ini merupakan sebuah sel
yang bersifat ameboid. Artinya adalah sel yang satu ini tak memiliki bentuk yang pasti
dan mirip seperti amoeba. Sel ini sendiri memiliki fungsi yang tak jauh berbeda dari
darah pada manusia. Fungsi seperti mengedarkan makanan ke seluruh bagian tubuh,
mengedarkan dan menyebarkan oksigen dari sistem pernapasan. Selain itu sel amebosit
ini sendiri juga berperan penting dalam sistem reproduksi porifera, terutama dalam fase
vegetatif yaitu berupa pembentukan tunas.
 Sel Pinakosit
Sel kedua yang menyusun tubuh porifera adalah sel pinakosit. Sel ini banyak kita
temukan pada bagian luar dari porifera itu sendiri. Bentuk dari sel-sel yang sau ini pipih
dan rapat. Selain itu pada beberapa jenis porifera sel pinakosit memiliki kemampuan
yang sangat lentur, hal tersebut sangat berguna untuk penyerapan air laut kedalam tubuh.
Sel pinakosit sendiri memiliki beberapa ostium atau pori-pori yang berfungsi untuk
poenyerapan air laut kedalam tubuh porifera. Pada beberapa jenis porifera sel pinakosit
dapat membentuk duri-duri beracun guna pertahanan diri.
 Sel Koanosit
Sel yang satu ini terletak di bagian dalam tubuh dari porifera. Sel koanosit juga sering
kali disebut sebagai sel leher. Bentuk dari sel yang satu ini bisa dikatakan cukup unik,
karena memiliki flagel pada salah satu bagian tubuhnya. Flagel tersebut akan berfungsi
untuk mengarahakan arus air keluar dari tubuh porifera melalui oskulum. Selain memiliki
falgel yangs angat penting bagi sistem pencernaan porifera dan sistem pernapasan
porifera. Sel koanosit juga terhubung langsung kedalam bagian lapisan mesohil. Hal ini
dapat mempermudah dalam distribusi zat-zat yang dibutuhkan oleh porifera itu sendiri.
 Sel oosit dan gametofit
Sturktur tubuh porifera dan fungsinya yang lain dalam bentuk sel adalah sel oosit dan
gametofit. Kedua sel ini banyak berfungsi dalam sistem reproduksi porifera terutama
pada fase generatif. Kedua sel ini akan menjalani proses kematangan sel pada waktu yang
tidak bersamaan.
 Sel Sklerosit
Sel ini merupakan salah satu sel yang sangat penting bagi porifera. Hal tersebut karena
sel ini memiliki tugas untuk untuk mensekresikan Spikula. Perlu kalian ketahui spikula
merupakan struktur rangka yang mampu menopang tubuh porifera. Biasanya spikula
akan tersusun dari zat silika atau bisa juga terdiri dari zat kapur. Silika merupakan salah
satu point penting yang digunakan untuk mmenggolongkan setiap jenis porifera.

2. Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium) yang terdapat
pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses
pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan
langsung dengan rongga spongocoel.
Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa
oksigen sekaligus zat-zat makanan. Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel
leher (koanosit).
Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher juga sekaligus melakukan proses
pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum.

3. a. Reproduksi dengan cara aseksual berlangsung dengan pembentukan tunas dan juga
gemmule. Gemmule bisa disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan pada saat
menjelang musim dingin didalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.
b. Reproduksi seksual dengan langkah peleburan sel sperma dengan sel ovum,
pembuahan ini berlangsung di luar tubuh porifera.

4. Obelia merupakan anggota Kelas Hydrozoa yang hidup di laut dan berkoloni. Di dalam
siklus hidupnya dijumpai stadium polip dan medusa, tetapi bentuk polip lebih dominan.
Polip mampu membentuk tunas (reproduksi aseksual) dan tunas-tunas tersebut tetap
melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
Polip-polip yang membentuk koloni ini ada yang bertentakel dan ada yang tidak.
Polip tidak bertentakel berfungsi untuk makan, sedangkan yang bertentakel berfungsi
untuk reproduksi. Polip reproduksi mampu menghasilkan medusa secara pertunasan.
Medusa tersebut kemudian lepas dan hidup bebas secara planktonik. Pada
perkembangannya, medusa tersebut mampu menghasilkan gamet sehingga fase hidup
medusa dikenal dengan fase seksual. Gamet-gamet tersebut akhirnya melakukan
fertilisasi dan membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia
(planula) dan planula tersebut menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Obelia
(polip).

5. Perbedaan antara polip dan medusa


Polip memiliki bentuk tabung dan diikat di bawahnya. Mulut mereka berada di
ujung lain dari tabung, dikelilingi oleh jahitan yang membentuk "kepala". Mulut dan
tentakel terkena air. Sebaliknya, medusa memiliki bentuk lonceng yang meremas otot dan
memungkinkannya untuk berenang.

6. Fasciola hepatica
Telur (bersama feces) -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea
auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> redia -> serkaria -> keluar dari tubuh
siput -> menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk kista (metaserkaria) ->
dimakan domba(hepatica)/sapi(gigantica) -> usus -> hati -> sampai dewasa
Clonorchis sinensis
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporokista -> menghasilkan
redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di
ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan ->
hati -> sampai dewasa

Schistosoma javanicum
Telur (bersama feces) -> mirasidium -> siput air -> sporokista -> menghasilkan
redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia ->
pembuluh darah vena
Taenia saginata / Taenia solium
Proglotid (bersama feces) -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur
menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus
manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di
manusia -> keluar bersama feces
7. Cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus, cacing bernafas melalui permukaan
kulit. Kulit cacing selalu basah dan berlendir untuk memudahkan penyerapan oksigen
dari udara. Oleh Karen aitu cacing menyukai tempat lembab untuk menjaga supaya kulit
tubuhnya selalu basah dan berlendir.
Dibawah permukaan kulit cacing yang tipis, terdapat pembuluh udara. Saat udara
masuk melalui kulit, oksigen di ikat oleh darah, pada darah cacing terdapat hemoglobin
sehingga mampu mengikat oksigen. Oksigen yang di ikat oleh hemoglobin lalu di
edarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air
dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulit.

8. kelas oligochaeta
Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit.
Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan
pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia.
Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan
memiliki sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka
bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler.
Kelas polychaeta
Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta.
Jadi poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya
ada di laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis
tengah sampai 10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah
muda, hijau atau warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap
segmen terdapat seta dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai
alat gerak.
Kelas Hirudinea
Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup
di air tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup
oleh kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan
parapodia. Hewan ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung
posterior (berukuran).

Anda mungkin juga menyukai