This website uses cookies to ensure you get the best experience on our
website More info
HOME
EKONOMI
BUDAYA
GEOGRAFI
KIMIA
SEJARAH
FISIKA
Home
1. Kelas Calcarea
Anggota kelas ini mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium
karbonat) dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Koanositnya
besar dan biasa hidup di lautan dangkal. Tipe saluran airnya bermacam-
macam. Hidup soliter atau berkoloni.
Mereka memiliki ciri khusus berupa spikula yang terbuat dari kalsium
karbonat dalam bentuk kalsit atau aragonit. Beberapa spesies memiliki tiga
ujung spikula, sedangkan pada beberapa spesies lainnya memiliki 2 atau
empat spikula. [1]
Sponge Calcarea pertama kali muncul pada masa Cambrian dan memiliki
keanekaragaman paling tinggi pada periode Cretaceous. Analisis molekuler
terbaru menunjukkan bahwa, kelas Calcarea seharusnya dimasukkan sebagai
filum, khususnya untuk kelas calcacea yang pertama kali menyimpang dari
kingdom Animalia. Jenis sponge lainnya termasuk dalam filum Silicarea. [1]
1.1. Diversitas (Keanekaragaman) Calcarea
1.3. Habitat Calcarea
Habitat sponge Calcarea sebagian besar pada laut yang bersuhu hangat,
sponge Calcarea biasanya ditemukan di perairan dangkal yang terlindung
dan memiliki kedalaman kurang dari 1000 m. Pada daerah tropis calcarea
berasosisasi dengan terumbu karang. [2]
1.4. Reproduksi Calcarea
1.5. Perkembangan Calcarea
Sponge ini memiliki sel amoeboid yang berbeda di dalam mesohil (lapisan
gelatin yang tersusun atas sel-sel amoebosit yang dapat bergerak
mengambil makanan dari sel koanosit dan mendistribusikannya ke seluruh
bagiann tubuh porifera.). Di dalam mesohil, sponge memiliki bentuk sel
sepeti amoeba yang berbeda-beda. Acheochytes adalah sel berukuran besar
dengan ukuran inti sel yang besar. Sel-sel ini bersifat totipoten, yang artinya
sel ini dapat berkembang menjadi berbagai macam jenis sel. Sklerosit,
mampu mengakumulasi kalsium di dalam mesohil untuk memproduksi
spikula, tiga sklerosit akan melebur menjadi satu untuk membentuk spikula
pada ruang antar sel. [3, 4]. Sklerosit adalah sel khusus yang mensekresi
struktur termineralisasi pada dinding tubuh beberapa invertebrata. Pada
sponge, sklerosit mensekresikan spikula kalkareus atau silikeus yang
terdapat pada lapisan mesohil. [35]
Leucettida merupakan ordo dari subklas Calcinea. Sponge pada ordo ini
memiliki susunan ruang berflagella atau struktur leukonoid yang memutar.
Leukonoid adalah saluran air dari ostium dihubungkan ke spongocoel melalui
banyak percabangan. Ordo ini juga memiliki membran kulit atau korteks.
pongocoel ini tidak dilapisi dengan koanosit, sel-sel koanosit hanya ada pada
ruang berflagella. Leucascidae dan Leucaltidae adalah dua famili dari ordo
ini. [7]
Murrayonida adalah jenis sponge laut yang merupakan ordo dari Calcinea.
Murrayonida berbeda dari Calcinea lainnya, dimana sponge ini dengan
memiliki kerangka yang lebih kuat, sponge Murrayonida juga memiliki
korteks yang melindungi cormus dan sistem aquiferous leukonoid [8]. Ordo
ini terdiri dari tiga spesies yang sudah dikenal, masing-masing berada dalam
famili sendiri: Murrayona phanolepis pada famili Murrayonidae, Lelapiella
incrustans pada famili Lelapiellidae, dan Paramurrayona corticata pada famili
Paramurrayonidae. Murrayona phanolepis ditemukan oleh CW Andrews di
Pulau Christmas, kemudian dideskripsikan dan dinamai oleh Kirkpatrick
(1910); [10] Kirkpatrick mengusulkan nama spesies itu untuk menghormati
Sir John Murray, yang membiayai ekspedisi ke Pulau Natal. [10]
1.6.2. Subkelas Calcaronea
1.6.2.1. Ordo Baerida
Lithonida adalah ordo dari sponge berkapur pada kelas Calcarea di dalam
filum Porifera. Lithonida merupakan Calcaronea dengan kerangka yang
diperkuat, yang tersusun dari basal actines yang terdiri dari tetractines atau
basal kaku yang terdiri dari kalsit. Spikula diapason umumnya ada pada ordo
ini dan memiliki sistem saluran leukonoid. [14]
2. Kelas Hexatinellida
2.1. Biologi [16]
Sponge kaca dapat dengan mudah dibedakan dengan sponge lainnya dengan
pemeriksaan secara internal. Kerangka hexactinellida seluruhnya terbuat dari
silika. Spikula yang mengandung silika ini umumnya terdiri dari tiga duri
perpendicular (oleh karena itu mereka memiliki enam titik, sehingga mereka
disebut sebagai hexactine), yang pada umumnya menyatu, sehingga
membuat hexactinellids memiliki kekakuan struktural yang berbeda dari
sponge lainnya. Bagian yang tegang di antara spikula jaringan syncytial yang
besar dari sel-sel tubuh yang lembut. Air memasuki tubuh melalui ruang di
dalam untaian syncytial. Di dalam syncytia terdapat unit fungsional mirip
dengan koanosit yang ditemukan pada sponge lainnya, tetapi unit-unit ini
sangatlah kekurangan inti sel, sehingga lebih sering disebut sebagai collar
bodies daripada collar cells. Hexactinellida berflagella, pergerakan dari
flagela merekalah yang menyebabkan aliran air melewati sponge ini. Di
dalam syncytia ada sel fungsional sebanding dengan archaeocytes yang ada
pada sponge lainnya, tetapi sel-sel ini tampaknya memiliiki mobilitas yang
terbatas. Hexactinellida kekurangan miosit, sehingga tidak mampu
berkontraksi. Sementara Hexactinellid tidak memiliki struktur saraf, mereka
mengirimkan sinyal-sinyal listrik di seluruh tubuh melalui jaringan lunak
syncytial.
2.2. Reproduksi [16]
Sponge kaca murni filter feeder. Sponge hidup pada material detritus
makroskopik, mengkonsumsi bahan selular, bakteri, dan partikel abiotik
yang sangat kecil. Partikel kecil diambil ke dalam melalui arus yang
diciptakan oleh collar bodies, partikel tersebut diserap pada saat melalui
saluran di dalam sponge. Collar bodies dilapisi dengan microvili yang
menjebak makanan, dan kemudian melewati vakuola melalui collar bodies
menuju ke dalam syncytia. Archaeocytes di antara helai syncytial
bertanggung jawab untuk distribusi dan penyimpanan makanan.
Archaeocytes kemungkinan juga bertanggung jawab pada beberapa hal
untuk menangkap makanan. Hexactinellida tampaknya kurang selektif
terhadap makanan yang mereka telan (setiap makanan yang cukup kecil
untuk menembus syncytium dicerna oleh mereka). Karena mereka meiliki
sedikit membaran luar dan kurangya ostia, hexactinellida tidak dapat
mengkontrol seberapa banyak air yang melewati tubuh mereka. Diyakini
bahwa stabilitas lingkungan perairan dalam memungkinkan hexactinellids
untuk bertahan meskipun kekurangan dalam hal ini.
2.4. Pola Hidup [16]
2.5. Nilai Ekonomis [16]
Saat ini hanya sedikit usaha yang sedang dilakukan untuk melestarikan
spesies hexactinellida. Ada nilai yang besar untuk tetap menjaga populasi
sponge kaca yang sehat, karena dapat memegang rahasia ratusan juta tahun
evolusi, dan mungkin telah menghasilkan evolusi bahan kimia potensial yang
berguna bagi kemanusiaan. Hexactinellida dianggap berkerabat dekat
dengan Demospongiae.
2.6. Ordo dari Kelas Hexatinellida
2.6.1. Ordo Amphidiscosida
2.6.2. Ordo Amphidiscosa
Amphidiscosa adalah ordo dari hexactinellida, ditandai dengan adanya
amphidisc spikula, yaitu, spikula yang memiliki disk stellata di setiap akhir
bagiannya. Mereka berada di kelas Hexactinellida dan subclass
Amphidiscophora. Organisme ini telah ada sejak periode Ordovisium, dan
masih berkembang hingga saat ini. [18]
2.6.3. Ordo Aulocalycoida
2.6.4. Ordo Hexactinosida
2.6.5. Ordo Lychniscosida
2.6.6. Ordo Lyssacinosida
3. Kelas Demospongia
3.2. Biologi [23]
3.3. Reproduksi [23]
3.5. Nilai Ekonomis [23]
3.6.1. Ordo Lithistida
3.6.2. Ordo Agelasida
3.6.3. Ordo Astroporidha
3.6.4. Ordo Chondrosida
Keterangan: Hanya satu famili yang diakui, yaitu famili Chondrillidae, dengan
3 genera yang valid (total 5 genera). Biasanya, kelompok ini dimasukkan ke
dalam ordo Hadromerida, tapi hanya ada bukti yang sangat sedikit mengenai
hubungan kekerabatan di antara keduanya. [31]
3.6.5. Ordo Dendroceratida
3.6.6. Ordo Dendroceratida
Referensi :
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas
X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
Referensi Lainnya :
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Calcareous_sponge
[5] http://www.britannica.com/EBchecked/topic/560783/sponge/32650/Ann
otated-classification#ref407686
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Clathrinida
[7] http://en.wikipedia.org/wiki/Leucettida
[10] http://en.wikipedia.org/wiki/Murrayonida
[11] http://en.wikipedia.org/wiki/Calcaronea
[12] http://en.wikipedia.org/wiki/Baerida
[13] http://en.wikipedia.org/wiki/Leucosolenida
[14] http://en.wikipedia.org/wiki/Lithonida
[15] http://www.answers.com/topic/sycettida
[16] http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Hexactinellida/
[18] http://en.wikipedia.org/wiki/Amphidiscosa
[20] http://www.accessscience.com/abstract.aspx?id=317100
[22] http://en.wikipedia.org/wiki/Lyssacinosa
[23] http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Demospongiae/
[24] http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Lithistida
[28] http://species-identification.org/species.php?
species_group=sponges&id=21&menuentry=groepen
[30] http://species-identification.org/species.php?
species_group=sponges&id=21&menuentry=groepen
[31] http://species-identification.org/species.php?
species_group=sponges&id=27&menuentry=groepen
[32] http://en.wikipedia.org/wiki/Dendroceratida
[34] http://species-identification.org/species.php?
species_group=sponges&id=33&menuentry=groepen
[35] http://en.wikipedia.org/wiki/Sclerocyte
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Enter your
SUBMIT
Tags : Animalia
0 komentar:
Post a Comment
Search..
GO
REKOMENDASI