Anda di halaman 1dari 48

Bayangkan anda sedang bersantai di pulau ini, sambil menikmati presentasi dari kami haha ^^

BISMILLAH ....

Apa ada yang ingat materi KELOMPOK 2 kita hari ini??? O_O

Selamat Sore Menjelang Siang !! ^_^

PORIFERA

Porifera

PORIFERA

Sponge merupakan hewan multicelular tersederhana dan berbeda dengan lainnya. Mereka tidak mempunyai bentuk yang sama, tidak simetri dan tertutupi oleh lubang. Semua sponge hidup di air, khususnya di air laut. Sel-selnya tidak selaras, perbedaan selnya dapat dibalik secara keseluruhan dan kebanyakan mengelilingi bagian yang terbentuk dari jelly. Sponge bisa diregenerasi dari beberapa sel terpisah. Sponge bukan termasuk individual tetapi sebagai kumpulan sel terpisah; memang tidak semua; tapi hampir semua memiliki kerangka terbuat dari spikula yang menyangga tubuhnya.

KLASIFIKASI
Porifera terdiri dari 3 kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida dan Demospongiae.
Calcarea

Spikula terbentuk dari zat kapur.


Hidup di laut. Contoh spesies: Sycon, Scypha gelatinosa, Leucosolenia, Petrobiona massiliana dan Grantia

CONTOH SPESIES CALCAREA

Scyon raphanus

Petrobiona massiliana

Hexactinellida Spikula terbentuk dari zat kersik/silikat.

Contoh spesies: Regadella.

Aspergillum,

Hyalonema,

Euplectella aspergillum

Demospongiae Umumnya tidak berangka, yang berangka rangkanya terdiri dari zat kersik atau spongin atau campuran keduanya. Hewan ini dimanfaatkan sebagai bahan industry spon. Ada species yang tidak dapat bergerak. Hidup di laut dangkal. Contoh-contohnya : Euspongia officinalis, Hypospongia

equine, Haliclona oculata, spongilla corteri

Contoh Spesies Demospongia

Haliclona oculata

Euspongia officinalis

KARAKTERISTIK PORIFERA

KARAKTERISTIK PORIFERA
Sponge adalah binatang yang tidak bergerak, karena tidak memiliki syaraf dan otot. Mereka mungkin berkontraksi dengan menggunakan pori-pori yang lebih besar tapi ini sangat membatasi dalam bergerak. Tipe sel sponge adalah sell penahan yang istimewa atau disebut choanocytes. pinacocytes yang membentuk lapisan luar dan amoebacytes yang meliputi seluruh pusat jelly atau mesohyl.

KARAKTERISTIK PORIFERA

Pori-pori kecil melubangi seluruh tubuh (menurut nama pilum, Porifera artinya berpori). Air membawa partikel makanan masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kecil (ostia), digerakkan masuk oleh hentakan dari flagela sel collar dalam. Sel ini mengektsrak partikel makanan dari air, yang mengalir melalui pori yang lebih lebar, oskula..

KARAKTERISTIK PORIFERA
Kerangka terbuat dari spikula, kalsium atau silika dengan atau tanpa susunan protein tipe kolagen tanduk. Penggunaan silika merupakan fitur yang unik. Jajaran luas yang tidak biasa materi kerangka terjadi kepada spesies sponge yang memiliki hubungan dekat. Kerangka hewan, baik keras maupun hidrostatik biasanya merubah kontraksi otot menjadi gerakan. Sponge, tidak punya otot dan kerangka pendukung sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerakan. Spikula mempunyai fungsi penting dalam menentukan bentuk sponge, yang menjaga pori-pori terbuka dan mempertahankan saluran dalam.

PERKEMBANGBIAKAN PORIFERA
Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu baru. 2. Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru.

PERKEMBANGBIAKAN PORIFERA
Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut : Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru. Sedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia.

PERKEMBANGBIAKAN SPONS

PERKEMBANGBIAKAN SPONS

METODE MAKAN PORIFERA


Air yang mengalir di dalam ostium, ditarik oleh coanosit dengan menggetarkan flagelnya, sehngga air masuk ke dalam spongocoel. Pada saat itu, makanan porifera yang berada di air akan tertangkap oleh colare. Di dalam colare ada suatu vakuola yang membungkus dan mencerna makanan tersebut, selanjutnya, vakuola membawa makanan tersebut ke sel amebosit. Makanan ini kemudian disimpan dalam amebosit dengan bentuk karbohidrat, protein, atau lemak. Kemudian amebosit membawa makanan ini ke sel - sel lain dalam substansi gelatin.

PERILAKU PORIFERA
Larva sponge bersifat motil, menggunakan flagel. Pergerakan mereka tidak di bawah kontrol syaraf, tapi sel merespon untuk berubah dalam intensitas cahaya yang bisa merubah arah renang. Pada pelepasan pertama, larva berenang di bagian atas laut, berenang berputar-putar : kenaikan intensitas cahaya dari atas membuat keras flagel perputaran larva, membawa merka ke tempat yang lebih gelap di bawah laut. Ini adalah Hexactinellida yang berbeda, tingkatan kordinasi yang lebih tinggi telah ditemukan. Diameter oskula tidak dapat berubah, tapi stimulasi mekanik dan elektrik flagel di setiap ruangan mungkin berhenti bergetar. Tidak ada syaraf : impuls elektrik lewat melalui lapisan syncitium yang berkesinambungan. Sponge tanpa signal elektrik dapat dikenali.

PERUBAHAN MORFOLOGI
Pada hewan yang sederhana, dengan sedikit koneksi antara sel-sel, tidak ada banyak ruang untuk evolusi morfologi melalui penyebaran ruang flagel yang dihubungkan untuk meningkatkan efisiensi sirkulasi air. Sponge menunjukan sebuah susunan bentuk pertumbuhan menurut kondisi lingkungan : dimana

ini terlihat untuk sebagai aksi gelombang spesies yang menampilkan


pertumbuhan pengerakan, tapi dalam celah atau air pada spesies yang sama mungkin tumbuh semakin tinggi atau tergantung ke bawah, yang

meningkatkan daerah permukaan. Di Kedalaman laut ada banyak variasi,


termasuk bulatan dengan tebal mencapai meteran dan bangunan karang yang telah disebutkan. Air yang bergolak membawa banyak makanan, sponge brada dalam bahaya karena penggunaan daur ulang air dan akhirnya tidak ada lagi makanan

PERBEDAAN FISIOLOGI
Dalam Demospongiae, contohnya, Mycale adalah generasi oportunis yang berkumpul di tempat baru tapi tidak pernah tumbuh mencapai ukuran maksimum : kebanyakan energi dicurahkan untuk pertumbuhan dan reproduksi. Tethya berbanding terbalik dari bentuk permanen populasi individu yang luas dalam lingkungan baik. Energiny di salurkan ke daya tahan fisik dan ini memproduksi secara lambat.

Satu kumpulan sponge aneh telah menjadi karnivora : hidup di laut dalam dimana partikel kecil makanan langka, mereka menangkap hewan crustaceae kecil dengan menyerupai Velcro spikula berbentuk gancu. Hewan crustaceae menjadi terjerat, tumbuh dan akhirnya dicerna. Sponge ini termasuk kedalam susunan hydroid dan mempunyai keseluruhan choanocytes, ostia, ocula dan saluran air. Mereka bisa dikenali sebagai sponge hanya dengan spikula dan kealamian lapisan terluar.

Mycale

Tethya

BIOKIMIA SPONGE

Warna mungkin disebabkan karena adanya butiran pigmen dalam amoebacytes dan mungkin menyediakan peringatan. Sponge memproduksi susunan biotoxin yang menyebabkan predator batal menyerang; mereka mungkin mengulurkan penggunaan racun untuk perang kimia dengan invetebrata yang bersifat sessil, untuk bersaing mendapatkan tempat hidup. Sponge tropis yang mengerak, Terpios, dapat tumbuh sampai 23mm perbulan. Keluarga Clionidae (Demospongiae) termasuk sponge yang membosankan dengan amoebatic khusus yang sekresi kimianya menghapuskan penggalan calcareousndari kerangka karang, kerang dan remis. Bagian itu berkumpul menjadi arus di dalam sponge dan terlepas melalui oskulum. Di batu karang sponge memperoleh perlindungan yang aman dan penyebab kerusakan.

SPONGE TERHUBUNG DGN FILUM LAIN

Sponge yang sekarang dikenal menjadi Metazoa jenis tersederhana, yang diharapkan sel akan berkumpul. Pilum dengan struktur sederhana yang sama adalah Placozoa, kesatuan lempengan datar cel amoeba. Mereka diperkirakan akan menjadi tingkat perkembangan sponge, hingga kematangan seksualitas individu dicatat. Plazoa sekarang ditempatkan dalam pilum yang terpisah, dengan satu genus, trichoplax; molekul terakhir bekerja dengan membandingkan spesimen dari sumber berbeda telah menyatakan bahwa genus ini ternyata berisi bentuk variasi yang hebat. Plazoa tidak sepenuhnya terhubung dengan sponge : hubungan terdekat mereka mungkin Ctenophora. Sponge dikenal sebagai hewan kuno : fosil spikula sangat umum berada di endapan Cambrian. Mereka juga ditemukan pada fosil terawal di masa Precambrian. Penemuan endapan di Cina tidak hanya berisi spikula tapi juga lapisan lembut, embrio dan larva dari 580 juta tahun lalu.

KEBERHASILAN SPONGE

Kerumitan morfologi dan kurangnya kordinasi tidak mencegah sponge menjadi hewan yang berhasil, jika kesuksesan diukur dengan kemampuan bertahan hidup, jumalh besar dan distribusi penyebaran yang luas ( dalam laut). Sponeg mengingatkan kita kerumitan bentuk bukan hanya jalan menuju kesuksesan. Perbedaan sponge mungkin dibatasi dalam istilah motfologi tapi sel mandiri telah mampu mengembangkan sebuah keragaman spesialisasi biokimia yang tidak biasa. Sponge adalah hewan alternatif : mereka bisa merespon lingkungan dan berlaku sebagai unit fungsional, tapi mereka melakukannya sesuai dengan jalan yang unik sebagai hewan multiselular.

Filum Cnidaria: ubur-ubur, terumbu karang, anemone laut

Coelenterata Berasal dari bahasa Yunani, koilos (rongga) dan entorn (usus) Jadi Coelenterata adalah kelompok hewan yang berongga.

Filum Coelenterata lebih dikenal dengan nama Cnidaria. Berasal dari bahasa Yunani, cnido yang berarti penyengat karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat tersebut terletak pada tentakel yang terdapat di sekitar mulutnya.

Ciri-Ciri Cnidaria
Semuanya hewan air Memiliki struktur yang sederhana. Tubuh Simetri radial, dipoblastik Bentuk Tubuh: polip dan medusa Reproduksi : seksual dan aseksual

Cnidaria
Bentuk tubuh simetri radial atau biradial sepanjang sumbu oral-aboral.

Dibedakan menjadi dua macam, Polip dan Medusa Polip Medusa


Tidak dapat bergerak bebas Melekat di dasar perairan Hidup secara soliter berbentuk silinder bagian mulut (oral) yang mengandung tentakel menghadap ke atas dan ujung lainnya (aboral) melekat pada substrat.

Dapat berenang bebas Bentuknya berbentuk payung Memiliki tentakel disekitar mulut Bagian yang cekung menghadap ke atas dan mulut terletak di tengahtengah bagian cembung yang menghadap ke bawah

Tubuh terdiri atas 2 lapisan yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis). Mereka dipisahkan oleh semacam jelly mesogela

Pada Sel Cnidocyte terdapat Nematocyst.


Nematosis adalah sel menyengat yang memungkinkan polip sessile dan ubur-ubur yang mengapung menjadi karnivora yang ganas, sering memangsa hewan yang lebih besar dari mereka. Nematosis adalah sel khusus yang muncul pada tentakel.

Cara Hidup Cnideria


Pergerakan dan perpindahan
Pergerakan dikoordinasikan oleh suatu jaringan syaraf. Hewan ini tidak memiliki otak dan jaringan syaraf yang tidak terpusat itu dikaitkan dengan reseptor sensoris sederhana yang tersebar secara radial disekitar tubuh. Sehingga dapat memberikan rangsangan disegala arah.. Makanan dan Cara Makan Coelenterata bersifat karnivora. Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan tentakel, dan proses pencernaan dibantu oleh sel otot pencerna (Pseudopodia)

Lanjutan....
Pernafasan dan Ekskresi, (difusi) Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air. Untuk respirasi, coelenterata mempunyai alat bantu berupa lekukan jaringan yang terdapat pada gastrodermis, disebut sifonoglia. Reproduksi: Coelenterata berkembang biak secara Aseksual dan Seksual. Aseksual terjadi pada stadium Polyp melalui Pertunasan dan Pembelahan. Seksual terjadi pada stadium Medusa

Hidrozoa
HydraA Obelia

Klasifikasi Cnideria

Kelas

Scyphozoa
Ubur-ubur

Anthozoa
Kipas Laut Anemon

KELAS HYDROZOA
Ukuran tubuh kecil Berbentuk seperti kantung Hidup berkoloni dan soliter Memiliki fase polip (soliter) dan medusa (koloni)

contoh :Hydra viridis, obelia, Physalia pelagica

Daur hidup Hidrozoa

KELAS SCYPHOZOA
Berukuran besar Berbentuk seperti payung Memiliki tentakel penyengat Mulut terdapat di bawah permukaan tubuh Hidup di laut Siklus hidup didominasi medusa

Daur HIDUP SCYPHOZOA

Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betin. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.

KELAS ANTHOZOA
Bersal dari kata anthos=bunga Reproduksi seksual : fertlisasi membentuk planula Reprodukasi aseksual: tunas, pembelahan dan fragmentasi. Ciri umum: Tubuh berbentuk polip Hidup soliter di laut Membuat rumah dari zat kapur Rongga gastrovakulernya bersekat.

Struktur Tubuh Anthozoa

Peranan Cnideria (Coelenterata)


Melindungi pantai dari abrasi Tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan Dapat dibuat menjadi perhiasan Bhan baku pembuatan aspal dan landasan pesawat terbang Sebagaia bahan makanan Pembentuk taman laut Sebagai sumber kapur Pembentuk terumbu karang Pembentuk habitat ikan Sebagai obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai