Kata Kunci : Hakikat Manusia, Tela‟ah Istilah Manusia, al-Qur‟an, al-Basyar, al-
Insan, Bani-Adam dan al-Nas serta Filsafat Pendidikan Islam.
44
Eliana Siregar, Hakekat Manusia… 45
Saat Allah SWT merencanakan Adam dan Hawa bertaubat. Allah yang
penciptaan manusia, dan saat itulah maha pengasih dan maha penyayang
Allah mulai bercerita tentang asal-usul menerima Taubat mereka. Namun,
manusia, oleh sebab itu Malaikat Jibril demi kemuliaan Allah SWT Adam dan
sangat khawatir karena takut manusia Hawa pun tetap diturunkan ke muka
akan berbuat kerusakan di muka bumi. bumi dan menetap di sana.
Dengan demikian ayat itu diabadikan Adam adalah ciptaan Allah
didalam kitab suci al-Qur‟an yang yang memiliki akal sehingga memiliki
berbunyi: kecerdasan, bisa menerima ilmu
pengetahuan dan bisa mengatur
kehidupan sendiri. Inilah keunikan
manusia yang Allah ciptakan untuk
menjadi penguasa didunia, untuk
menghuni dan memelihara bumi yang
Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal
Artinya: Dan (ingatlah) ketika bakal manusia diseluruh permukaan
Tuhanmu berfirman kepada para bumi. Melalui pernikahannya dengan
malaikat, Sesungguhnya, Aku akan Hawa, Adam melahirkan keturunan
menciptakan seorang manusia dari yang menyebar ke berbagai benua
tanah liat kering (yang berasal) dari diseluruh penjuru bumi; menempati
lumpur hitam yang diberi bentuk. lembah, gunung, gurun pasir dan
Maka, apabila Aku telah wilayah lainnya diseluruh penjuru
menyempurnakan kejadiannya, dan bumi.
telah meniupkan ke dalamnya ruh Hal ini dijelaskan dalam firman
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu Allah SWT yang berbunyi:
kepadanya dengan bersujud (QS. Al-
Hijr, :15 28-29).
Firman inilah yang membuat
malaikat bersujud kepada manusia,
sementara Iblis tetap dalam Artinya: Dan sesungguhnya Kami
kesombongannya dengan tidak muliakan anak-anak Adam; Kami
melaksanakan firman Allah. Inilah angkut mereka didaratan dan di lautan;
dosa yang pertama kali dilakukan oleh Kami berikan mereka rezeki dari yang
makhluk Allah yaitu kesombongan. baik-baik dan Kami lebihkan mereka
Karena kesombongan tersebut Iblis dengan kelebihan yang sempurna atas
menjadi makhluk paling celaka dan kebanyak makhluk yang telah Kami
sudah dipastikan masuk neraka. ciptakan (QS. Al-Isra‟, 17 : 70).
Kemudian Allah menciptakan Hawa Demikianlah dua pendapat
sebagi teman hidup Adam. Allah tentang asal mula manusia. Tentang
berpesan pada Adam dan Hawa untuk siapa sebenarnya manusia pertama di
tidak mendekati salah satu buah di bumi. Penulis lebih memilih bahwa
surga, namun Iblis menggoda mereka Adam a.s adalah manusia pertama
sehingga terjebaklah Adam dan Hawa sesuai dengan apa yang ada dalam Al-
dalam kondisi yang menakutkan. Allah Quran. Apakah pembaca setuju bahwa
menghukum Adam dan Hawa sehingga Nabi Adam a.s adalah nenek
diturunkan kebumi dan pada akhirnya
50 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 2, November 2017
moyangnya manusia? Tergantung pada itu sendiri. Sebab, dalam pengertian itu
kepercayaan diri masing-masing..... terkandung indikator-indikator esensial
2.hakikat Manusia Secara Umum dalam pendidikan. Pengertian
dan Secara Islam pendidikan dengan seluruh totalitasnya
a. Hakikat Manusia Menurut dalam konteks Islam inheren dengan
Pandangan Umum konotasi istilah tarbiyah, ta’lim dan
Hakikat manusia menurut ta’dib yang harus dipahami secara
pandangan umum mempunyai arti bersama-sama. Ketiga istilah ini
bermacam-macam, karena tedapat mengandung makna yang mendalam
berbagai ilmu dan perspektif yang menyangkut manusia dan masyarakat
memaknai hakekat manusia itu sendiri. serta lingkungan yang dalam
Seperti dalam perspektif filsafat hubungannya dengan Tuhan saling
menyimpulkan bahwa manusia berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah
merupakan hewan yang berpikir itu pula sekaligus menjelaskan ruang
karena memiliki nalar intelektual. lingkup pendidikan Islam tersebut ;
Dalam perspektif ekonomi mengatakan informal, formal dan non formal
bahwa manusia adalah makhluk (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,
ekonomi. Perspektif Sosiologi melihat 2006 : 9).
bahwa manusia adalah makhluk sosial Menurut kajian Zulmuqim
yang sejak lahir hingga matinya tidak mengenai kurikulum pendidikan Islam,
pernah lepas dari manusia lainnya. pada hakikatnya hal tersebut adalah
Sedangkan, perspektif antropologi kajian yang tidak bisa dilepaskan dari
berpendapat manusia adalah makhluk kajian Islam itu sendiri, karena
antropologis yang mengalami kurikulum pendidikan Islam
perubahan dan evolusi. Dan dalam merupakan bagian dari pendidikan
perspektif psikologi, manusia adalah Islam. Pendidikan Islam akan berjalan
makhluk yang memiliki jiwa3. dengan baik dan mencapai sasarannya
b. Hakikat Manusia Menurut (Zulmuqim : 7)
Pandangan Islam yaitu : Jadi, definisi pendidikan Islam
1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan dapat dimaknai sebagai pengenalan
Allah SWT. dan pengakuan yang secara berangsur-
2. Kemandirian dan Kebersamaan angsur ditanamkan ke dalam diri
(Individualitas dan Sosialita). manusia, tentang tempat-tempat yang
3. Manusia Merupakan Makhluk yang tepat dari segala sesuatu di dalam
Terbatas. tatanan penciptaan, sehingga dapat
membimbing ke arah pengenalan dan
C. PENGERTIAN PENDIDIKAN pengakuan tempat Tuhan yang tepat di
ISLAM DAN RELEVANSINYA dalam tatanan wujud dan kepribadian
DENGAN FILSAFAT manusia. Jadi, pendidikan ini hanya
Pemahaman tentang pendidikan berlaku untuk makhluk Allah SWT
Islam dapat diawali dari penelusuran yng bernama „ manusia‟ saja.
terhadap pengertian pendidikan Islam Namun, hemat penulis, dengan
masuknya peran Filsafat ke dunia
3
http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah- pendidikan Islam, dimana ia
hakikat-manusia-menurut-islam.html merupakan usaha yang dilakukan oleh
(diakses tanggal 04 sepetember 2016), Pada manusia untuk mendapatkan
Pukul 11.22.
Eliana Siregar, Hakekat Manusia… 51
Namun demikian upaya yang malaikat. Hal ini seperti yang tertera
telah manusia lakukan untuk didalam al-Qur‟an QS. Adz-Dzariyaat
melanggenggkan al-Qur‟an dan 51 : 56. Yang berbunyi :
membumikan ajarannya bukan saja
melalui upaya dalam memelihara
autentisitasnya yaitu dengan seperti ; Artinya: “Dan (ingatlah) Aku tidak
hafalan, tulisan, dan rekaman tetapi menciptakan jin dan manusia
juga dengan memahami atau menelaah melainkan untuk mereka menyembah
pesan-pesannya yang harus dan beribadat kepada-Ku”.
disesuaikan dengan perkembangan Secara etimologi, al-insan
positif masyarakat tanpa menyimpang dapat diartikan harmonis, lemah
dari teks atau keluar dari Ushuluddin lembut, tampak, atau pelupa. Menurut
(prinsip-prinsip pokok ajaran agam) Quraish Shihab, manusia dalam al-
(Rif‟at Syauqi Nawawi, 2014 : 272). Qur‟an disebut dengan al-Insan. Kata
1. Istilah Manusia dalam Al- insan terambil dari kata uns yang
Qur’an berarti jinak, harmonis dan tampak.
Kitab suci al-qur'an Pendapat ini jika ditinjau dari sudut
menegaskan bahwa, kualitas dan nilai pandang al-Qur‟an lebih tepat dari
manusia dengan menggunakan macam- yang berpendapat bahwa ia terambil
macam istilah yang satu dengan istilah dari kata nasiya (yang berarti lupa),
yang lainnya saling berhubungan, atau nasa-yansu (yang berarti
yakni al-insaan, an-naas, al-basyar, bergoncang). Kata insan digunakan
dan banii Aadam. Berikut dalam al-Qur‟an untuk menunjukkan
penjelasannya : kepada manusia dengan seluruh
1. Manusia disebut al-insaan karena totalitas, jiwa dan raga. Manusia
dia sering menjadi pelupa sehingga berbeda antara seseorang dengan yang
diperlukan teguran dan peringatan. lain, akibat perbedaan fisik, mental dan
Adapun penamaan manusia kecerdasannya (M. Quraish Shihab,
dengan kata al-insan yang berasal dari 1994 : 280).
kata al-uns, dinyatakan dalam al- Adapun kata al-Insan
Qur‟an sebanyak 73 kali dan tersebar digunakan dalam al-Qur‟an untuk
dalam 43 surat. Hal ini telah menunjukkan totalitas manusia sebagai
disebutkan dalam al-Qur‟an yaitu : makhluk jasmani dan rohani.
Harmonisasi kedua aspek tersebut
dengan berbagai potensi yang
dimilikinya, mengantarkan manusia
Artinya: “Maka hendaklah manusia sebagai makhluk Allah yang unik dan
memperhatikan dari apakah dia istimewa sempurna, dan memiliki
diciptakan ?” (At-Taariq, 86 : 5). diferensiasi individual antara satu
Dalam al-Qur‟an istilah insan dengan yang lain, dan sebagai makhluk
digunakan untuk diperbandingkan dinamis, sehingga mampu
dengan istilah jin atau jan. Jin menyandang predikat “khalifah Allah
merupakan makhluk yang tidak di muka bumi”. Perpaduan antara
tampak, sementara manusia adalah aspek fisik dan psikis telah membantu
makhluk yang tampak. Makhluk jenis manusia untuk mengekspresikan
lain yang tidak tamapk adalah dimensi al-insan dan al-bayan, yaitu
Eliana Siregar, Hakekat Manusia… 53
55 surat (Muhammad Fu‟ad Abdul H.al ini telah disebutkan dalam al-
Baqi : 895-899). Qur‟an yaitu :
Hal ini telah disebutkan dalam
al-Qur‟an yaitu : Artinya: Katakanlah (wahai
Muhammad): "Sesungguhnya aku
hanyalah seorang manusia seperti
kamu, diwahyukan kepadaku bahawa
Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang
Satu; Oleh itu, sesiapa yang percaya
dan berharap akan pertemuan dengan
Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami amal yang soleh dan janganlah ia
telah menciptakan manusia dari pati mempersekutukan sesiapapun dalam
(yang berasal) dari tanah; Kemudian ibadatnya kepada Tuhannya" (QS. Al-
Kami jadikan "pati" itu (setitis) air Kahfi, 18 : 110).
benih pada penetapan yang kukuh; Istilah basyar digunakan untuk
Kemudian Kami ciptakan air benih itu menggambarkan manusia yang
menjadi sebuku darah beku. lalu Kami merupakan makhluk yang telah
ciptakan darah beku itu menjadi memiliki kedewasaan yang mampu
seketul daging; kemudian Kami mengemban tanggung jawab ataupun
ciptakan daging itu menjadi beberapa amanat. QS. Al-Ruum 30:20 telah
tulang; kemudian Kami balut tulang- menyebutkan penjelasan basyar, yang
tulang itu dengan daging. Setelah berbunyi:
sempurna kejadian itu Kami bentuk dia
menjadi makhluk yang lain sifat Artinya: “Dan di antara tanda-tanda
keadaannya. Maka nyatalah kelebihan kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
dan ketinggian Allah sebaik-baik kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba
Pencipta” (QS. Al-Mukminuun, 23 : kamu (menjadi) manusia yang
12-14). berkembang biak” (QS. Ar-Rum, 30 :
Kitab suci al-Qur‟an 20).
menerangkan dengan jelas bahwa pada Secara etimologi al-basyar
jenis keturunan nabi Adam as. Kata berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh
An-Nas menunjuk manusia sebagai yang menjadi tempat tumbuhnya
makhluk sosial dan kebanyakan rambut. Penamaan ini menunjukkan
digambarkan sebagai kelompok makna bahwa secara biologis yang
manusia tertentu yang sering mendominasi manusia adalah pada
melakukan mafsadah (kerusakan) kulitnya, dibanding rambut atau
(Samsul Nizar : 12). bulunya. Pada aspek ini terlihat
2. Manusia disebut al-basyar, perbedaan umum biologis manusia
karena dia cenderung perasa dan dengan hewan yang lebih didominasi
emosional sehingga perlu disabarkan bulu atau rambut. Al-Basyar, juga
dan didamaikan. dapat diartikan mulasamah, yaitu
Penamaan manusia dengan kata
al-Basyar dinyatakan dalam Al-Qur‟an
sebanyak 36 kali dan tersebar dalam 26
surat.
Eliana Siregar, Hakekat Manusia… 55
persentuhan kulit antara laki-laki kata yang sama lahir kata basyarah
dengan perempuan. yang berarti kulit. Manusia dinamakan
Makna etimologi dapat basyarah karena kulitnya tampak jelas
dipahami adalah bahwa manusia dan berbeda dengan kulit binatang
merupakan makhluk yang memiliki lainnya. Al-Qur‟an menggunakan kata
segala sifat kemanusiaan dan ini sebanyak 36 kali dalam bentuk
keterbatasan, seperti makan, minum, tunggal dan 1 kali dalam bentuk
seks, keamanan, kebahagiaan, dan lain musanna (dua) untuk menunjukkan
sebagainya. Penunjukan kata al-basyar manusia dari aspek lahiriah serta
ditujukan Allah kepada seluruh persamaannya dengan manusia
manusia tanpa terkecuali, termasuk seluruhnya (M. Quraish Shihab, 1998 :
eksistensi Nabi dan Rasul. 277).
Eksistensinya memiliki kesamaan Dengan demikian dapat
dengan manusia pada umumnya, akan disimpulkan, bahwa penelitian
tetapi juga memiliki titik perbedaan manusia dengan menggunakan kata
khusus bila dibanding dengan manusia basyar, artinya anak keturunan Adam
lainnya. Adapun titik perbedaan banu adam , mahkluk fisik atau
tersebut dinyatakan al-Qur‟an dengan biologis yang suka makan dan berjalan
adanya wahyu dan tugas kenabian ke pasar. Aspek fisik itulah yang
yang disandang para Nabi dan Rasul. menyebut pengertian basyar mencakup
Sedangkan aspek yang lainnya dari anak keturunan Adam secara
mereka adalah kesamaan dengan keseluruhan. Oleh karena itu, al-
manusia lainnya. Hanya saja kepada Basyar mengandung pengertian bahwa
mereka diberikan wahyu, sedangkan manusia akan berketurunan yaitu
kepada manusia umumnya tidak mengalami proses reproduksi seksual
diberikan wahyu. Firman Allah SWT dan senantiasa berupaya untuk
(Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, 1988 : memenuhi semua kebutuhan
153-154). biologisnya, memerlukan ruang dan
waktu, serta tunduk terhadap hukum
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya alamiahnya, baik yang berupa
Aku Ini manusia biasa seperti kamu, sunnatullah (sosial kemasyarakatan),
yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa maupun takdir Allah (hukum alam).
Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Nampaknya, semua itu merupakan
Tuhan yang Esa". Barangsiapa konsekuensi logis dari proses
mengharap perjumpaan dengan pemenuhan kebutuhan manusia
Tuhannya, Maka hendaklah ia tersebut. Untuk itu, Allah Swt.
mengerjakan amal yang saleh dan memberikan kebebasan dan kekuatan
janganlah ia mempersekutukan kepada manusia sesuai dengan batas
seorangpun dalam beribadat kepada kemampuan dan potensi yang
Tuhannya (Departemen Agama RI, dimilikinya untuk mengelola dan
1998 : 460). memanfaatkan alam semesta, sebagai
Penjelasan di atas sama dengan salah satu tugas kekhalifahannya di
pendapat M. Quraish Shihab, kata muka bumi.
basyar terambil dari akar kata yang Manusia disebut sebagai banii
pada umumnya berarti menampakkan Aadam, karena dia menunjukkan pada
sesuatu dengan baik dan indah. Dari asal-usul yang bermula dari nabi Adam
56 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 2, November 2017
as sehingga dia bisa tahu dan sadar ditetapkan atau diwajibkan untuk
akan jati dirinya, misalnya dari mana dilaksanakan (Muhammad Alim, 2006
dia berasal, untuk apa dia hidup, dan : 171).
ke mana ia akan kembali. 2. HUBUNGANNYA DENGAN
Istilah bani Adam menunjukkan PENDIDIKAN ISLAM
bahwa seluruh manusia adalah anak Al-Qur‟an sendiri ternyata
dari manusia ciptaan Allah yang telah memberikan sejumlah isyarat,
pertama yaitu Adam. Hal ini telah bahwa pendidikan Islam sangatlah
disebutkan di dalam al-Qur‟an yaitu: penting. Jika al-Qur‟an dikaji secara
Artinya: “Dan (ingatlah wahai lebih mendalam lagi, maka kita akan
Muhammad) ketika Tuhanmu menemukan beberapa prinsip dasar
mengeluarkan zuriat anak-anak Adam mengenai pendidikan Islam, yang
(turun-temurun) dari (tulang) belakang selanjutnya bisa kita jadikan sebagai
mereka, dan Ia jadikan mereka saksi sumber inspirasi untuk dikembangkan
terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia dalam rangka membangun pendidikan
bertanya dengan firmanNya): Islam yang bermutu tinggi.
"Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka Istilah pendidikan Islam bisa
semua menjawab: "Benar (Engkaulah ditemukan dalam al-Qur‟an dengan
Tuhan kami), kami menjadi saksi". istilah at-Tarbiyah, at-Ta’lim, dan at-
Yang demikian supaya kamu tidak Tadhib, tetapi lebih banyak kita
berkata pada hari kiamat kelak: temukan dengan ungkapan kata rabbi,
"Sesungguhnya kami adalah lalai kata at-Tarbiyah adalah bentuk masdar
(tidak diberi peringatan) tentang dari fi’il madhi rabba, yang
(hakikat tauhid) ini” (QS. Al-A‟raf, 7 : mempunyai pengertian yang sama
172). dengan kata rabb yang berarti nama
Penamaan manusia dengan kata Allah. Dalam al-Qur‟an tidak
Bani Adam di sebutkan dalam al- ditemukan kata at-Tarbiyah, tetapi ada
Qur‟an sebanyak 9 kali. Di antaranya istilah yang senada dengan itu yaitu;
pada surat Yasin ayat 60 (Muhammad ar-rabb, rabbayani, murabbi,
Fu‟ad Abdul Baqi : 32). Adam di rabbiyun, rabbani. Sebaiknya dalam
dalam al-Qur‟an mempunyai hadis digunakan istilah rabbani.
pengertian manusia dengan Semua fonem tersebut mempunyai
keturunannya yang mengandung konotasi makna yang berbeda-beda.
pengertian Basyar, Insan dan An-nas Beberapa ahli tafsir berbeda pendapat
(Moh. Hasyim dan Zaki Mubarok : 1- dalam mengartikan kata-kata di atas.
3). Kata Bani Adam lebih ditekankan Sebagaimana dikutip dari Ahmad
pada aspek amaliah manusia, sekaligus Tafsir bahwa pendidikan merupakan
pemberi arah ke mana dan dalam arti dari kata Tarbiyah kata tersebut
bentuk apa aktivitas itu dilakukan berasal dari tiga kata yaitu; rabba-
(Samsul Nizar : 14). yarbu yang berarti bertambah, tumbuh,
Secara etimologi al-Qur‟an dan rabbiya- yarbaa berarti menjadi
artinya bacaan. Kata dasarnya qara-a, besar, serta rabba-yarubbu yang
yang artinya membca. Al-Qur‟an berarti memperbaiki, menguasai
bukan hanya untuk dibaca, akan tetapi urusan, menuntun, menjaga dan
isinya harus diamalkan, oleh karena itu memelihara.
al-Qur‟an dinamakan kitab; yang
Eliana Siregar, Hakekat Manusia… 57